Anda di halaman 1dari 11

DOSEN PEMBIMBING : MEIRANI, SE.M.

Si

DISUSUN OLEH :
M. IKSANUL CHOIR NIM : 201312030
Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen
Kepada
Yth, Yayasan Pendidikan Prabumulih
Di Prabumulih

Kami telah melakukan audit atas Sarana dan Prasarana pada Yayasan Pendidikan
Prabumulih periode 2017/2018. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan
pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak
memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup
bagian sarana dan prasarana pada Yayasan Pendidikan Prabumulih. Audit tersebut
dimaksudkan untuk menilai ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan
efektivitas (hasil guna). Audit Sarana dan Prasarana yang dilakukan dan dapat
memberikan saran perbaikan atas sarana dan prasarana yayasan dalam fungsi dan
manfaat yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan dimasa yang akan datang
dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan Yayasan dapat beroperasi dengan
lebih ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.
Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III : Rekomendasi
Bab IV : Ruang Lingkup Audit
Dalam melakukan audit kami telah memperoleh banyak bantuan dari pihak
yayasan maupun staf yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.

Hormat Saya
Mahasiswa STIE YPP Prabumulih

M. IKSANUL CHOIR

- 1-
Bab I
Informasi Latar Belakang

YPP (Yayasan Pendidikan Prabumulih) adalah Yayasan lembaga pendidikan tinggi


yang ada di Kota Prabumulih, berdiri sejak tahun 2000. Lulusan dari
Perguruan Tinggi ini telah bekerja di instansi pemerintah dan swasta yang ada di
Prabumulih serta kota-kota lainnya. Kampus YPP (Yayasan Pendidikan Prabumulih)
terletak di Jl. Patra No 53 Keluarahan Sukaraja Kec Prabumulih Timur, Yayasan
Pendidikan Prabumulih bergerak dibidang pendidikan.

Kampus ini terdiri dari 3 Sekolah Tinggi yaitu :


1. STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) * Ekonomi Manajemen (S1) * Ekonomi
Akuntansi (S1).
2. Stmik (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer) * Sistem
Informasi (S1) * Komputerisasi Akuntansi (D3)
3. STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Teknik) * Pertambangan (D3)

Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk:


1. Mengetahui dan menjelaskan apa yang dimaksud sarana dan prasarana akademik.
2. Menilai dampak ekoniomisasi, efisiensi, dan efektivitas Sarana dan Prasarana
Akademik.
3. Memberikan berbagai saran dan perbaikan atas kelemahan dan kekurangan dalam
ruang lingkup sarana dan prasarana yang ditemukan.

- 2-
Bab II
Kesimpulan Audit

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan,
kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Pengertian
Sebagaimana dipahami dalam perkembangan manajemen aset terkini, bahwa aset
itu secara umum dapat berupa aset berwujud dan tidak berwujud. Berkaitan
dengan esensi yang perlu disajikan dalam laporan audit ini, maka isi laporan hanya
memaparkan mengenai aset berwujud (tangible assets) saja. Selain itu berkenaan dengan
implementasi alur manajemen aset perguruan tinggi di lingkungan USD, maka paparan
fokus pada aset perguruan tinggi atau aset-aset kampus (campus assets). Istilah aset fisik
dalam perguruan tinggi identik dengan prasarana dan sarana akademik. Karena itu pada
laporan ini akan menggunakan istilah Manajemen Aset
Prasarana dan Sarana. Istilah ini lebih umum digunakan di lingkungan perguruan
tinggi. Secara umum prasarana akademik meliputi dua jenis yakni:
1.Prasarana bangunan, dan
2.Prasarana umum
Ada pun sarana akademik mencakup:
1.Sarana pembelajaran, dan
2.Sarana sumber belajar
Untuk mendekatkan pada fungsi perguruan tinggi sebagai proses aktivitas
akademik, maka dalam laporan ini akan lebih sering menggunakan istilah prasarana
dan sarana akademik. Prasarana akademik adalah perangkat penunjang utama suatu
proses atau usaha pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai.
Prasarana akademik dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok:

- 3-
1.Prasarana bangunan
Mencakup lahan dan bangunan gedung baik untuk keperluan ruang kuliah, ruang
kantor, ruang dosen, ruang seminar, ruang rapat, ruang laboratorium, ruang studio, ruang
perpustakaan, ruang komputer, kebun percobaan, bengkel, fasilitas umum dan
kesejahteraan, seperti rumah sakit dan atau poliklinik, apotek, pusat pelayanan
mahasiswa, prasarana olahraga dan seni, asrama mahasiswa, serta gudang.
2.Prasarana umum
berupa air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan telekomunikasi, transportasi,
tempat parkir, taman, kolam, hutan kampus, kantin, tempat-tempat pertemuan umum,
dan danau. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media dalam
mencapai maksud atau tujuan. Sarana akademik mencakup perabotan dan peralatan yang
diperlukan sebagai kelengkapan setiap gedung/ruangan dalam menjalankan fungsinya
untuk meningkatkan mutu dan relevansi hasil produk dan layanannya. Berdasarkan
jenisnya sarana akademik dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu:
1.Sarana pembelajaran
2.Sarana sumber belajar
3.Sarana pendukung
1.Sarana pembelajaran mencakup:
(1) sarana untuk melaksanakan proses pembelajaran sebagai kelengkapan di ruang kelas,
antara lain meja tulis, kursi, Papan tulis manual, papan tulis elektronik, OHP, LCD,
laptop/note book, microphone, Personal Computer/Desk Top, alat peraga,
bahan habis pakai, CCTV, dan peralatan elektronika sejenisnya;
(2) peralatan laboratorium, sesuai jenis laboratorium masing-masing program studi, unit-
unit/biro pelayanan, lembaga, pusat-pusat studi, dan pusat-pusat layanan.
2.Sarana sumber belajar
terdiri dari buku teks, jurnal, majalah, circular, buletin, lembar informasi, internet,
audio visual, CD-ROM dan citra satelit. Sumber belajar ini harus diseleksi, dipilah, dan
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

- 4-
3.Sarana pendukung mencakup:
peralatan dan perlengkapan perkantoran, meja dan kursi perkantoran, alat dan
perlengkapan percetakan, peralatan rumah tangga, alat-alat transportasi, meja dan kursi
rapat, peralatan pertemuan antara lain meja dan kursi, audio visual (misal sound system,
LCD, Laptop), panggung dan podium, tenda, camera, peralatan listrik,
peralatan dan perlengkapan kegiatan keagamaan.

Kondisi:
1. Secara umum dalam prasarana akademik masih belum memenuhi. Masih banyak
prasarana yang belum tersedia sehingga baik untuk mecukupi kelengkapan dan dan
kegiatan akademik masih belum memadai.
2. Dalam satu periode dan di beberapa pertemuan maupun acara akademik pihak
yayasan sudah memberikan informasi dan gambaran bahwa akan memenuhi
prasarana yang masih belum terpenuhi. Namun sejalan dengan waktu proses yang
terlaksana masih jauh dari apa yang telah dijanjikan.
3. Proses yang terjadi dalam satu periode (dua semester) masih diluar harapan .
Sedangkan jika dihitung secara kecil dalam satu semester hanya untuk 400
mahasiswa ekonomi satu semester menghasilkan dana sebesar Rp.820.000.000.
4. Tidak ada Ketransparan informasi anggaran yang di alokasikan untuk berapa biaya
pendanaan pembangunan sarana dan prasarana akademik. Sehingga menimbulkan
banyak pertanyaan tentang lambatnya proses yang terjadi dalam pembangunan
sarana dan prasarana akademik.
5. Dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada sebagian besar mahasiswa pada tahun
2017 diperoleh temuan sebagai berikut:
a) Sebesar 20% dari peserta menjawab bahwa sudah merasa puas dengan sarana dan
prasaran akademik yang sudah ada.
b) Sebesar 15% peserta tidak memberikan pendapat karena tidak ingin ikut campur
dengan keadaan dan perkembangan yang dilakukan pihak akademik.

- 5-
c) Sebesar 65% menjawab membutuhkan adanya peningkatan dan pengembangan yang
lebih signifikan terhadap sarana dan prasarana akademik.
6. Sebanyak 40% kerusakan pada sarana dan prasarana akademik disebabkan karena
kurangnya perawatan secara rutin yang dilakukan oleh pihak akademik. 25%
disebabkan karena kerusakan alami. Dan 35% disebabkan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab dalam penggunaannya.

Kriteria:
1. Penilaian prasarana dan sarana adalah sebuah proses kerja untuk menentukan nilai
prasarana dan sarana (SP) yang dimiliki, sehingga dapat diketahui secara jelas nilai
kekayaan yang dimiliki, atau yang akan dialihkan, maupun SP yang akan dihapuskan.
Dalam kondisi tertentu, sebuah penilaian dapat dilakukan secara bersama-sama oleh
pihak internal penilai dari BSP USD dengan pihak luar yang bersifat independen
(konsultan assets valuer atau assets appraisal).
Jika dirinci, maka tugas pekerjaan dalam penilaian aset fisik prasarana dan sarana
mencakup aktivitas:
a) Menentukan objek yang akan dinilai,
b) Menentukan kriteria dan acuan/patokan penilaian,
c) Memilih alat ukur dan satuan penilaian,
d) Menghitung secara akurat nilai prasarana dan sarana
e) Mengadministrasikan dan melaporkan hasil penilaian SP.
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Akademik harus disusun secara periodik bersama
dengan penyusunan anggaran Yayasan.
3. Inventarisasi sarana dan Prasarana Akademik harus dilakukan secara fisik dan secara
yuridis/legal. Ada beberapa tugas dan aktivitas utama dalam inventarisasi Prasarana
dan sarana akademik yaitu :
a) Penentuan objek yang akan diinventarisasi,
b) Melakukan pendataan,
c) Pengelompokkan atau kategorisasi,

- 6-
d) Pengkodefikasian atau labelling
e) Pembukuan dan pengadministrasian,
f) Pelaporan hasil inventarisasi,
g) Serah terima dari BSP kepada unit kerja pengguna.
4. Pengadaan Prasarana dan sarana akademik harus didukung anggaran yang memadai.
5. Laporan biaya kualitas harus terdokumentasi untuk menyediakan informasi sebagai
umpan balik dalam meningktkan kualitas Prasarana dan sarana yang dihasilkan.
Penyebab:
1. Kurangnya usaha yang dilakukan oleh pihak akademik dalam memaksimalkan
pengelolaan prasarana dan sarana dengan dana yang cukup besar dalam per dekade
(tahunnya).
2. Dalam hal pemeliharaan Prasarana dan sarana yayasan, baik pihak akademik maupun
mahasiswa tidak memberikan kontribusi secara penuh. Sehingga banyak sarana dan
prasarana yang telah ada menjadi rusak dan tidak terawat.
3. Belum tersedia suatu sistem review dan pelaporan yang terdokumentasi tentang
penilaian efektivitas dan efisiensi dalam pengadaan Prasarana dan sarana akademik.
4. Dana Pengadaan dan pemeliharaan Prasarana dan sarana akademik belum
dianggarkan secara maksimal. Ini terlihat dari prasarana dan sarana akademik yang
masih banyak belum terpenuhi dan prasarana dan sarana yang telah ada dalam
kondisi yang tidak terawat dan rusak.

Akibat:
1. Dikarenakan banyaknya sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat
mengakibatkan kegiatan akademik menjadi tidak maksimal.
2. Tidak ada dokumen/catatan yang bisa dipertanggungjawabkan atas penilaian jumlah
sarana dan prasarana dalam pengadaan dan pemeliharaannya..
3. Tidak diinformasikan berapa jumlah biaya yang diperlukan dalam pengadaan dan
pengelolaan sarana dan prasarana akademik kepada mahasiswa. Sehingga
menimbulkan perspektif negatif di ruang lingkup mahasiswa.

- 7-
4. Banyak biaya yang tidak terealisasi secara efektif dan efesien terutama dalam hal
sarana dan prasarana akademik. Dilihat dari satu semester periode pendidikan pihak
yayasan mendapatkan pemasukan yang cukup besar. Ini terbukti banyak sarana dan
prasarana akademik yang belum terpenuhi.
5. Banyak kerusakan yang terjadi pada sarana dan prasarana akademik dikarenakan
kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab.

Bab III
Rekomendasi

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi
perhatian manajemen dimasa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu:
1. Kelemahan yang terjadi karena tidak adanya upaya untuk melakukan pemeliharaan
sarana dan prasarana akademik.
2. Kelemahan yang terjadi pada program perencanaan pengadaan sarana dan
prasarana akademik tidak terealisasi dan terpenuhi dengan baik.
3. Kelemahan yang terjadi karena kurangnya kontribusi mahasiswa terhadap
kesadaran diri untuk ikut merawat sarana dan prasarana yang telah ada.

Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai


koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki
kelemahan tersebut.

- 8-
Rekomendasi:
1. Yayasan harus melakukan Inventarisasi sarana dan Prasarana Akademik secara fisik
dan secara yuridis/legal yaitu melakukan pendataan , pembukan, pelaporan sarana
dan prasarana yang telah ada sebagai acuan untuk melihat sejauh mana pengadaan
dan pemilaharaan sarana dan prasarana yang dilakukan.
2. Yayasan harus membuat kebijakan dalam hal pengeluaran dana atau angggaran
untuk rencana pemeliharaan dan pengadaan sarana dan prasarana pelatihan intensif
dalam mempraktik komputer yayasan agar para karyawan dapat lebih terampil
mempraktikkan komputer tersebut secara langsung dilapangan.
3. Yayasan harus melakukan penilaian atas keberhasilan pelatihan secara formal dan
terdokumentasi sebagai pertanggungjawaban atas dilaksanakannya pelatihan sebagai
acuan untuk melihat kinerja sejauh mana program pelatihan yang dilakukan.

4. Manajer SDM harus membuat jadwal program pelatihan karyawan secara jelas
khusus serta harus sesuai dengan topik, materi, dan metode pelatihan agar karyawan
dapat lebih terampil ketika akan mempraktikkan apa yang telah dilatih.

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada
manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan
terjadi akibat yang lebih buruk pada Program Pelatihan Karyawan dimasa yang akan
datang.

- 9-
Bab IV
Ruang Lingkup Audit

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya
meliputi masalah Sarana Prasarana Akademik Yayasan Pendidikan Prabumulih untuk
periode tahun 2017/2018. Audit kami mencakup pemeliharaan dan pengadaan sarana
dan prasarana akademik. Pihak yang bertanggung jawab dan mahasiswa YPP (Yayasan
Pendidikan Prabumulih) itu sendiri.

- 10 -

Anda mungkin juga menyukai