Tugas Final Ccd... H

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

Tugas final

Makalah Geokimia Minyak & Gas Bumi

DISUSUN OLEH :

Muhammad Fuad

F1H1 13 030

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS ILMUDAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 3
A. Latar Belakang .................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C.Tjuan .................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 5
A.Struktur dan Komposisi Minyak Bumi ............................................ 9
A.Peranan Geokimia dalam Explorasi ............................................... 10
C.Karbon dan Asal Mula Kehidupan ................................................. 11
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 13
A.Kesimpulan ........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geokimia Minyak & Gas Bumi merupakan aplikasi dari ilmu kimia yang
mempelajari tentang asal, migrasi, akumulasi serta alterasi minyak bumi
(John M. Hunt, 1979). Petroleumbiasanya jug diartikan minyak dan gas bumi
yang memiliki komposisi kimia berupa Carbon dan Hidrogen. Komposisi kimia
ini dihasilkan dari proses pembusukan (dekomposisi) serta kematangan termal
material organik.
Material organik tersebut berasal dari tumbuh2an dan algae. Material
organik ini ketika mati segera diendapkan. Akibat adanya suhu, tekanan serta
waktu yang cukup, komponen2 tumbuhan dan algae teralterasi menjadi minyak,
gas dan kerogen. Kerogen dapat dianggap sebagai material padat sisa
tumbuhanMinyak bumi adalah campuran yang kompleks hidrokarbon plus
senyawaan organik dari sulfur, oksigen, nitrogen dan senyawa-senyawa yang
mengandung konstituen logam terutama nikel, besi dan tembaga. Minyak
bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi
yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, sumur minyak dan juga
kedalaman sumur. Dalam minyak bumi parafin ringan mengandung
hidrokarbon tidak kurang dari 97 % sedangkan dalam jenis asphaltik berat
paling rendah 50 %.
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan
bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga
jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga
disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik,
tumbuhan dan hewan yang mati.

Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi


lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh
tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan
suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan
gas. Selain sebagai bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan

3
industri yang penting.Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan
gas bumi ini disebut petrokimia.Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia
tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik,
pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Minyak bumi dan gas alam adalah sumber daya alam yang bernilai
ekonomis dan memberikan konstitusi yang penting dalam kehidupan
manusia.Gas alam sering disebut sebagai Gas Bumi atau Gas Rawa, yaitu bahan
bakar berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana (CH4).Gas tersebut
ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang
batubara.Komponen dari gas alam adalah gas metana (CH4), yang merupakan
hidrokarbon rantai terpendek dan teringan.Gas alam mengandung hidrokarbon
berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10), serta gas-gas
yang mengandung sulfur (belerang).Yang kadarnya adalah metana (CH4) 80-
95%, etana (C2H6) 5-15%, propana (C3H8) and butana (C4H10) <5%.Gas alam
juga merupakan sumber utama untuk gas helium, karbon dioksida (CO2),
hidrogen sulfida (H2S) dan air serta merkuri yang terkandung dalam jumlah
kecil.Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana komposisi minyak dan gas bumi
2. Bagaimana Struktur minyak dan gas bumi
3. Bagama kandungan senyawan minyak dan gas bumi
4. Komponen apa saja yang terdapat pada minyak dan gas bumi.
5. Bagaimana perang geokimia dalam ekplorasi

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui komposisi minyak dan gas bumi
2. Untuk mengetahui Struktur minyak dan gas bumi
3. Untuk mengetahui kandungan senyawan minyak dan gas bumi
4. Untuk mengetahui Komponen apa saja yang terdapat pada minyak dan gas
bumi.
5. Untuk mengetahui perang geokimia dalam ekplorasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur dan Komposisi Minyak Bumi


Kebanyakan senyawa-senyawa yang terkandung di dalam minyak dan
gas bumi terdiri dari hidrogen dan karbon sebagai unsur-unsur utamanya.
Senyawa-senyawa tersebut disebut senyawa hidrokarbon. Selain daripada
senyawa-senyawa tersebut terdapat pula senyawa-senyawa lain dalam jumlah
yang sedikit yang mengandung unsur-unsur belerang atau sulfur, oksigen, dan
nitrogen.
Minyak mentah atau crude oil adalah cairan coklat kehijauan sampai
hitam yang terutama terdiri dari karbon dan hidrogen.Teori yang paling umum
digunakan untuk menjelaskan asal-usul minyak bumi adalah organic source
materials. Teori ini menyatakan bahwa minyak bumi merupakan produk
perubahan secara alami dari zat-zat organik yang berasal dari sisa-sisa
tumbuhan dan hewan yang mengendap selama ribuan sampai jutaan tahun.
Akibat dari pengaruh tekanan, temperatur, kehadiran senyawa logam dan
mineral serta letak geologis selama proses perubahan tersebut, maka minyak
bumi akan mempunyai komposisi yang berbeda di tempat yang berbeda.
Komposisi minyak mentah dan gas bumi berdasarkan unsur-unsur
penyusunnya adalah sebagai berikut:

UNSUR % WT

Karbon 83 - 87

Hidrogen 10 14

Nitrogen 0,1 2

Oksigen 0,05 1,5

Sulfur 0,05 6

Metal 0,5 5

5
Selain unsur-unsur diatas terdapat juga unsur-unsur logam seperti
vanadium, besi, nikel, khrom, posfor, dan logam-logam lain yang jumlahnya
kurang dari 0,03% berat. Operasi-operasi pengilangan minyak secara fisis
seperti penguapan, fraksionasi, dan pendinginan dilaksanakan oleh adanya
sejumlah besar penyusun minyak dan gas bumi, sedangkan operasi-operasi
kimiawi seperti pemurnian (treating) dan filtrasi dilaksanakan oleh adanya
senyawa-senyawa sulfur, oksigen, dan nitrogen juga dilakukan oleh adanya
sejumlah kecil senyawa hidrogen reaktif yang mungkin terikat dalam minyak
dan gas bumi.
Di dalam minyak mentah dan gas bumi terdapat beberapa kelompok
senyawa-senyawa hidrokarbon dan masih ada beberapa kelompok senyawa
hidrokarbon yang lain yang dihasilkan oleh proses-proses pengolahan minyak
seperti perengkahan dan hidrogenasi. Diantara minyak dan gas bumi
mempunyai rumus molekul seperti alkana (CnH2n), alkena (CnH2n) dan alkuna
(CnH2n-2).
Berdasarkan kandungan senyawanya, minyak bumi dapat dibagi
menjadi golongan hidrokarbon dan non-hidrokarbon serta senyawa-senyawa
logam.

1. Senyawa Hidrokarbon
golongan parafinik
golongan olefinik
golongan naphthenik
golongan aromatik

a. Parafin
Parafin adalah kelompok senyawa hidrokarbon jenuh yang sangat stabil
dan berantai lurus (alkana), CnH2n+2. Contohnya adalah metana (CH4), etana
(C2H6), n-butana (C4H10), isobutana (2-metil propana, C4H10), isopentana (2-
metilbutana, C5H12), dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana, C8H18) dan lain-

6
lain. Jumlah senyawa yang tergolong ke dalam senyawa isoparafin jauh lebih
banyak daripada senyawa yang tergolong n-parafin. Tetapi, di dalam minyak
bumi mentah, kadar senyawa isoparafin biasanya lebih kecil daripada n-
parafin.

b. Olefin
Olefin atau disebut juda dengan etilen adalah kelompok senyawa
hidrokarbon tidak jenuh, CnH2n yang mempunyai ikatan rangkap yang
menghubungkan dua atom karbon.Contohnya etilena (C2H4), propena
(C3H6), dan butena (C4H8) dan lain-lain. Contoh : etena, propena/propilena,
butena

c. Naften
Naften adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk struktur
cincin dengan rumus molekul CnH2n. Senyawa-senyawa kelompok naften
yang banyak ditemukan adalah senyawa yang struktur cincinnya tersusun
dari 5 atau 6 atom karbon.Contohnya adalah siklopentana (C5H10) dan
sikloheksana (C6H12), siklohepatana dan lain-lain. Umumnya, di dalam
minyak bumi mentah, naftena merupakan kelompok senyawa hidrokarbon
yang memiliki kadar terbanyak kedua setelah n-parafin.

d. Aromatik
Aromatik atau sering disebut senyawa benzene adalah hidrokarbon-
hidrokarbon tak jenuh yang berbentuk cincin atau rantai

7
melingkar.Contohnya benzene (C6H6), fenol, anilin, dan lain-lain. Minyak
bumi dari Sumatera dan Kalimantan umumnya memiliki kadar aromatik
yang relatif besar.

2. Senyawa Non Hidrokarbon


Selain senyawa-senyawa yang tersusun dari atom-atom karbon dan
hidrogen, di dalam minyak bumi ditemukan juga senyawa non hidrokarbon
seperti :
senyawaan sulfur
senyawaan nitrogen
senyawaan oksigen
senyawaan organometal (dalam jumlah kecil/trace sebagai larutan)
garam-garam anorganik (sebagai suspensi koloidal)
Unsur-unsur tersebut umumnya tidak dikehendaki berada di dalam
produk-produk pengilangan minyak bumi, sehingga keberadaannya akan
sangat mempengaruhi langkah-langkah pengolahan yang dilakukan terhadap
suatu minyak bumi.

a. Belerang (sulfur)
Belerang terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S), belerang bebas
(S), merkaptan (R-SH, dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R), disulfida
(R-S-S-R) dan tiofen (sulfida siklik). Senyawa-senyawa belerang tidak
dikehendaki, karena:

8
a) Menimbulkan bau tidak sedap dan sifat korosif pada produk
pengolahan.
b) Mengurangi efektifitas zat-zat bubuhan pada produk pengolahan.
c) Meracuni katalis-katalis perengkahan.
d) Menyebabkan pencemaran udara (pada pembakaran bahan bakar
minyak senyawa belerang teroksidasi menjadi zat-zat korosif yang
membahayakan lingkungan yaitu SO2 dan SO3.

b. Nitrogen
Senyawa-senyawa nitrogen dibagi menjadi zat-zat yang bersifat basa
seperti 3-metil piridin (C6H7N) dan kuinolin (C9H7N) serta zat-zat yang
tidak bersifat basa seperti pirol (C4H5N), indol (C8H7N) dan karbazol
(C12H9N). Senyawa-senyawa nitrogen dapat mengganggu kelancaran
pemrosesan katalitik yang jika sampai terbawa ke dalam produk,
berpengaruh buruk terhadap bau, kestabilan warna, serta sifat penuaan
produk tersebut.

9
c. Oksigen
Oksigen biasanya terikat dalam gugus karboksilat dalam asam-asam
naftenat (2,2,6-trimetil sikloheksan karboksilat, C10H18O2) dan asam-asam
lemak (alkanoat), gugus hidroksi fenolik dan gugus keton. Senyawa
oksigen tidak menyebabkan masalah serius seperti halnya senyawa
belerang dan senyawa nitrogen pada proses-proses katalitik.

d. Senyawa logam
Minyak bumi biasanya mengandung 0,001-0,05% berat logam.
Kandungan logam yang biasanya paling tinggi adalah vanadium, nikel dan
natrium.Logam-logam ini terdapat dalam bentuk garam terlarut dalam air
yang tersuspensi dalam minyak atau dalam bentuk senyawa organometal
yang larut dalam minyak.Vanadium dan nikel merupakan racun bagi
katalis-katalis pengolahan minyak bumi dan dapat menimbulkan masalah
jika terbawa ke dalam produk pengolahan.

10
B. Peran Geokimia Dalam Eksplorasi
Lebih dari 100 tahun penyelidikan dan penelitian telah menunjukkan
bahwa sebagian besar minyak dunia berasal dari penguraian bahan organik
yang tersimpan dalam cekungan sedimen. Pengamatan geologi lapangan di
akhir abad kesembilan an bahwa bahwa minyak berasal dari serpih bitumen dan
bermigrasi ke dalam batupasir. Dalam tahap eklporasi diperlukan analisa yang
cukup mengenai tahapan-tahapan pembentukan minyak bumi mulai dari
deposisi zat organik, pengawetan zat organic dalam sedimen, transformasi zat
organik menjadi minyak bumi, serta migrasi, dan akumulasi minyak dan gas
bumi.
Meskipun sebagian besar minyak didunia ini terjebak di antiklin,
umumnya antklin yang telah di bor di 100 tahun terakhir tidak mengandung
hidrokarbon. Suksesnya Exsplorasi bergantung berlangsungnya bessama
pembentukan dari 3 faktor berikut :
1. keberadaan dari sebuah perangkap (struktur, reservoir, penutup)
2. akumulasi dari minyak bumi ( sumber, kematangan, migrasi ke dalam
jebakan, dan waktu)
3. keawetan dari jebakan ( sejarah pemanasan, air meteorik). Peluang
dari suksesnya pencarian minyak bumi dihasilkan dari peluang dari
ketiga faktor ini.

Fasies organik yang berbeda menghasilkan dan mengeluarkan jumlah


minyak dan gas yang berbeda pula. Petroleum generative depression adalah
suatu area dimana batuan induk yang kaya sumber organik berada pada
suhu cukup tinggi untuk menghasilkan dan mengeluarkan sejumlah besar
minyak bumi.

C. Karbon dan asal mula kehidupan

Karbon terletak pada grup ke empat dari tabel periodik unsur. Yang
berarti bahwa empat electron terletak dikulit paling luar. Karbon sangat luar
biasa membentuk ikatan-ikatan karbon yang kuat Dimana sisa kekuatan ketika
kelompok karbon berkombinasi dengan unsur lain. Unsur-unsur lain yang
stabil , atau berkombinasi dengan unsur lain sehingga memuat delapan elektron

11
(aturan oktet) pada kulit terluarnya. Konfigurasi karbon terbentuk sebgai ikatan
kovalen. Yakni pertemuan antara elektron pada karbon dengan elektron unsur
lain. Sebagai contohnya reduksi karbon terhadap hidrogen atau oksidasi
terhadap oksigen, untuk membentuk dua susunan karbon padakerak bumi-
metana dan karbon dioksida.

Keunikan karbon yang dapat membentuk unsur dasar kehidupan,


terletak pada kemampuannya untuk bergabung dengan dirinya sendiri
membentuk rantai karbon yang panjang, dan kompleks, Walaupun ada unsur
lain yakni silika yang mempunyai elektron valensi yang sama sebesar empat.
Namun Rantai silika mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:

1. Energi ikatannya lemah. Energi ikatan antar Silika sebesar 53 kkal/mol


sedangkan energi ikatan antar Karbon sebesar 83 kkal/mol
2. Tidak stabil
3. Struktur molekul paling sederhana dari Silika adalah SiO2 yang
berbentuk solid dan cair ini menyebabakan tidak ada mobilitas sirkulasi
dari SiO2 dalam lingkungan hidrosfer dan biosfer berbeda dengan
karbon dengan struktur molekul paling sederhana CO2 cenderung lebih
dinamis.

Karbon menjadi struktur dasar semua kehidupan seperti yang kita tahu
itu sejak awal kehidupan di bumi. Akibatnya, kimia karbon sering disebut
sebagai kimia organik, sedangkan bahan kimia dari semua elemen lain yang
disebut kimia anorganik.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Minyak bumi adalah campuran komplek hidrokarbon plus senyawaan
organik dari Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa senyawa yang
mengandung konstituen logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga.
Komposisi minyak mentah dan gas bumi berdasarkan usur-unsur
penyusunnya adalah:
UNSUR % WT

Karbon 83 - 87

Hidrogen 10 - 14

Nitrogen 0,1 2

Oksigen 0,05 1,5

Sulfur 0,05 - 6

Metal 0,5 5

Selain itu juga mengandung unsur logam seprti vanadium, besi, nikel,
khrom, posfor, dan logam lain yang jumlahnya <0,03% berat.
Terdapat 6 kelompok senyawa hidrokarbon penting yang terdapat pada
minyak dan gas bumi diantaranya paraffin, olefin, naftalena, aromatic, diolefin,
dan asetilen.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ashadi.2012.Komposisi Minyak Bumi. http://ashad isasongko. staff. ipb.


Ac.id/2012/02/10/komposisi-minyak-bumi/(diakses tanggal 11 September
2013)
Haska.2010.KomposisiMinyakBumi.http://haska.Org/2012/08/02/komposisi-
minyak bumi-bag-ii/ (diakses tanggal 11 September 2013)
Tim Penyusun. 2012. Modul Kuliah Teknologi Minyak Bumi. Palembang:
Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya
http://www.fourseasonnews.com/2012/09/komposisi-minyak-bumi.html
(diakses tanggal 11 September 2013)

14

Anda mungkin juga menyukai