Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Hepar merupakan salah satu organ terpenting untuk memetabolisme obat dan
senyawa-senyawa eksogen, terutama yang berasal dari absorpsi di traktus gastrointestinal.
Oleh karena itu, hepar merupakan organ yang rentan terkena paparan, baik dari obat-obat
yang dibawa dari saluran pencernaan melalui vena portal maupun produk-produk metabolit
yang dihasilkan oleh hepar itu sendiri, yang selanjutnya masuk ke sirkulasi sistemik melalui
vena hepatik. Akan tetapi, hati bukanlah target utama dari reaksi obat yang dapat merugikan
organ-organ dalam tubuh. Hanya sekitar 9,5% reaksi obat yang menimbulkan kerusakan hati .
Meskipun prevalensi kerusakan hati yang diinduksi obat-obatan mungkin relatif tidak tidak
terlalu tinggi dalam masyarakat, namun angka kematian dalam kasus-kasus tersebut
seringkali cukup tinggi, dan pada banyak kasus juga dapat menimbulkan kegagalan hati.
Sebagai contoh, angka kematian dari halotan-hati akibat kegagalan adalah sekitar 50% pada
populasi umum.
Hepatitis drug induced adalah inflamasi atau peradangan pada hati yang di sebabkan
oleh reaksi obat. Hepatitis drug induced sampai saat ini masih jarang terjadi di Indonesia, ini
biasanya terjadi diakibatkan oleh konsumsi obatobatan, biasanya efek akan terjadi setelah
mengkonsumsi obat beberapa bulan atau dikarenakan dosis obat yang berlebihan.
Tuberkulosis di Indonesia masih banyak dijumpai, pengobatan tuberkulosis memerlukan
waktu yang lama, bila dosis obat berlebihan dalam waktu yang lama, hati penderita sudah
tidak mampu memetabolisme obatobatan yang dikonsumsinya, maka dapat memicu
terjadinya hepatits drug induced.

Angka kejadian hepatitis drug induced di Indonesia belum ada yang pasti,
namundengan masih banyaknya kasus Tuberkulosis di Indonesia, maka persentasinya akan
lebih tinggi dibandingkan dengan negaranegara yang sudah sedikit memiliki kasus
Tuberkulosis. Hepatitis drug induced terjadi pada delapan dalam setiap 10.000 orang, pada
perempuan lebih cenderung dibandingkan laki-laki dan usia tua lebih rentan terhadap jenis
hepatitis ini karena tubuh mereka tidak mampu memperbaiki dengan cepat sel-sel hepatosit
yang rusak.

Anda mungkin juga menyukai