DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SERWARU
SOP
D. E. LOYRA, S.KM
NIP.19710312 199103 2 008
PEMERIKSAAN HB
Pengertian Tindakan keperawatan yang di lakukan pada klien untuk mengetahui kadar Hb dalam
darah. Hemoglobin oleh asam klorida diubah menjadi hematin asam yang berwarna coklat
tua. Penambahan aquadest sampai warnanya sama dengan standart warna, kadar Hb
dibaca dalam satuan gram/dl.
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Masukkan kira-kira 5 tetes (angka 2) HC1 0,1 n ke dalam tabung
pengencer hemometer Darah kapiler/vena dihisap sebanyak 20l
dengan pipet sahli,
2. Bersihkan ujung luar pipet dengan kertas tissue secara hati-hati
jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang.
3. Lalu dimasukkan ke dalam tabung Hb yang telah berisi larutan HCl
0,1 N.
4. Darah dan HCl 0,1 N dicampur, dibilas pipet sampai bersih, dan
jangan sampai terjadi gelembung udara.
5. Angkatlah pipet itu sedikit, lalu isap asam HC1 yang jernih itu ke
dalam pipet 2 atau 3 kali untuk membersihkan darah yang masih
tinggal dalam pipet.
6. Isi tabung dikocok sampai homogen supaya terjadi hematin asam
yang berwarna coklat tua (dalam waktu 3-5 menit)
7. Aquadest ditambahkan setetes demi setetes diaduk dengan batang
pengaduk yang tersedia sampai warna sama dengan standart warna.
Setiap kali penambahan aquadest harus dikocok sampai homogen.
8. Kadar Hb dibaca dalam satuan gram/dl.
9. Nilai normal :
a. Pria : 14- 16 g/dl
b. Wanita : 12- 14 g/d
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
M mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
Hal-Hl yang perlu
diperhatikan
Unit terkait
Dokumen terkait
Rekaman historis
perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal
diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SERWARU
SOP
D. E. LOYRA, S.KM
NIP.19710312 199103 2 008
Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas nomor 003.K tahun 2015 tentang
pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas.
Referensi Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Jakarta, Departemen
Kesehatan RI, 1991
Alat dan bahan . Handscound (sarung tangan)
Object Glass
Lancet
Pengaduk
Darah Kapiler
Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau
Serum anti-B biasanya berwarna kuning
Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna
SOP
D. E. LOYRA, S.KM
NIP.19710312 199103 2 008
KERANGKA ACUAN
PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM
PUSKESMAS SERWARU
I. Pendahuluan
Pelayanan laboratorium puskesmas merupakan salah satu unsur penting dalam upaya
puskesmas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Laboratorium puskesmas
melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau
faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah
kerja puskesmas.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut terdapat bahaya/resiko yang mungkin terjadi
terhadap petugas yang berada didalam laboratorium maupaun lingkungan di sekitarnya.
Untuk mengurangi atau mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas harus
melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Oleh karena itu perlu disusun suatu program keselamatan/keamanan laboratorium di
Puskesmas Kintamani I sebagai upaya dalam peningkatan keselamatan laboratorium yang
merupakan bagian dari program keselamatan pasien Puskesmas.
II. Latar belakang
Puskesmas Kintamani I merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Maluku Barat Daya yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di wilayah kerja puskesmas serwaru..
Hingga saat ini belum tercatat adanya insiden keselamatan kerja laboratorium di
Puskesmas Serwaru. Namun demikian mengingat besarnya risiko kecelakaan dan
gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat kegiatan laboratorium, maka diperlukan
pengelolaan K3 Laboratorium yang baik melalui penerapan manajemen K3 di Puskesmas
Serwaru.
Penerapan manajemen K3 adalah agar seluruh kegiatan K3 dapat terlaksana melalui pross
identifikasi, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta kegiatan
pengendalian, pengawasan dengan baik
Berdasarkan hal tersebut maka di Puskesmas Serwaru perlu dilakukan manajemen K3
degan menunjuk seorang petugas atau membentuk Tim K3 yang terdiri dari ketua dan
beranggotakan staf yang memahami K3, dimana nantinya petugas atau tim ini akan
bertanggung jawab kepada kepala puskesmas sebagai penanggung jawab tertinggi dalam
pelaksanaan K3 di puskesmas.
III. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan laboratorium di Puskesmas
serwaru
b. Tujuan khusus
1. Acuan dalam melaksanakan program keselamatan/keamanan
laboratorium di Puskesmas Serwaru
2. Meningkatkan pengetahuan petugas terhadap risiko terjadinya
kesecelakaan dan gangguan kesehatan akibat kegiatan laboratorium di
Puskesmas Serwaru
3. Menjamin mutu pekerjaan di laboratorium Puskesmas Serwaru
d. Pengawasan
Melakukan pengawasan dan pengendalian penerapan program
keselamatan/keamanan laboratorium
Melakukan penyelidikan sesuai kebutuhan di dalam laboratorium jika
terjadi pelepasan bahan infeksi dan bahan berbahaya
Melaporkan kejadian yang berkaitan dengan K3 kepada pihak yang
berwenang sesuai kebutuhan
Mencatat kejadian atau masalah K3 di laboratorium puskesmas
e. Melaksanaan Upaya-Upaya Perbaikan (continues improvement)
Menetapkan kebutuhan tahun depan
Memperbaiki sistem, prosedur dan manajeman yang kurang
Pelaksanaan :
o Sosialisasi K3 laboratorium
o Membuat SOP melakukan revisi
o Meningkatkan kerja sama antara personil Tim K3
o Membuat laporan pelaksanaan kegiatan program
o Koordinasi pemeriksaan kesehatan dan imunisasi karyawan
Pengawasan
o Pengawasan dan pengendalian penerapan program
keselamatan/keamanan laboratorium
o Penyelidikan jika terjadi pelepasan bahan infeksi dan bahan
berbahaya
o Melaporkan kejadian yang berkaitan dengan Mencatat kejadian
atau masalah K3 di laboratorium puskesmas
Upaya perbaikan
o Menetapkan kebutuhan tahun depan
o Memperbaiki sistem, prosedur dan manajeman yang kurang
b. Sasaran:
Tempat kerja dan lingkungan kerja yang menunjang K3
Pelaksanaan praktek laboratorium yang sesuai dengan standar dan
peraturan yang berlaku
Tersedianya peralatan keamanaan sesuai praktek di laboratorium (tempat
cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran)
Penggunaan APD (jas lab, masker, sarung tangan atau alas kaki) di
laboratorium
Pelaksanaan cuci tangan yang baik dan benar
Tidak ada pengelolaan spesimen yang tidak sesuai dengan standar dan
peraturan yang berlaku
Tidak ada pengelolaan bahan kimia yang menyalahi aturan
Tidak ada pengelolaan limbah yang menyalahi aturan
100% insiden keselamatan laboratorium di laporkan dan ditindaklanjuti
D.E.LOYRA,SKM
NIP.19710312199103 2 008