Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.2 Esensi
Pada dasarnya RTRWP Sulawesi Barat merupakan rencana penataan ruang
darat, laut dan udara, utamanya struktur dan pola ruang wilayah provinsi ini,
yang menentukan rencana sektoral penataan ruang lintas kabupaten kota.
Selain dari pada itu RTRWP Sulawesi Barat memberi arahan, peluang dan
tanggungjawab kepada kabupaten dan kota agar terbangun sistem swatata
dalam penataan ruang wilayah yang bukan lintas daerah. Secara administratif
saat ini, Tahun 2010 Provinsi Sulawesi Barat belum mempunyai kota, tetapi
berdasarkan aspirasi para stakeholders dan potensi wilayahnya, dalam waktu
beberapa tahun ke depan akan berkembang kota-kota seperti Kota Mamuju
dan Kota Polewali.
Struktur ruang wilayah Provinsi Sulawesi Barat direncanakan
pengembangannya dengan penataan pusat-pusat pemerintahan, pusat-pusat
permukiman, pusat-pusat kegiatan industri, perdagangan barang dan jasa
serta simpul transportasi skup nasional dan maupun provinsi yang ada di
wilayah ini, yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Dalam hal ini
kabupaten dan kota diberi peluang dan arahan untuk secara mandiri
melakukan swatata pusat-pusat kegiatan skup kabupaten maupun yang lebih
mikro. Secara fisik interkoneksi antar pusat-pusat tersebut didukung oleh
1.3 Umum
Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Bab I Ketentuan Umum yang tercantum dalam Pasal 1 dijelaskan bahwa
ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat
manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya. Selanjutnya pada Bab II tentang Asas dan Tujuan
yang tercantum pada Pasal 2 dan Pasal 3 dijelaskan bahwa penataan ruang
diselenggarakan berdasarkan asas keterpaduan, keserasian, keselarasan dan
keseimbangan, berkelanjutan, keberdayaan dan keberhasilgunaan,
keterbukaan, kebersamaan dan kemitraan, perlindungan kepentingan umum,
kepastian hukum dan keadilan, serta akuntabilitas. Sedangkan tujuan umum
penataan ruang adalah untuk mewujudkan wilayah Nasional yang aman,
nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional. Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan
dalam undang-undang tersebut, maka dalam penataan ruang harus tercipta
keharmonisan antara lingkungan alam dengan lingkungan buatan,
Luas Persentase
No. Kabupaten Ibukota
(Km2) (%)
Sulawesi memiliki ecoregion yang unik dan tak ada duanya, yaitu Wallacea
Ecoregion. Wilayah ekologi ini dibatasi oleh garis Wallacea yang membujur di
antara Pulau Kalimantan dan Sulawesi serta antara Bali dan Lombok. Spesies
fauna dan flora yang unik dalam Wallacea Ecoregion merupakan kekayaan
dunia yang luar biasa. Sulawesi menjadi terkenal di dunia, antara lain karena
Wallacea Ecoregion ini. Sulawesi Barat bisa menjadi lebih terkenal bila
wilayah ekologi Wallacea di wilayah Sulawesi Barat terpelihara, tetapi
sebaliknya, akan menuai banyak kritik dan penduduk Sulawesi Barat pun akan
dirugikan bila wilayah ini tidak terpelihara.
Sulawesi Barat merupakan wilayah yang masih memiliki kawasan yang
relatif masih kurang terganggu dibandingkan wilayah Sulawesi lainnya. Karena
itu, Sulawesi Barat merupakan benteng bagi kelestarian Wallacea Ecoregion,
sehingga konsep pola ruang Ecoregion Sulawesi Barat perlu dibuat dengan
cermat. Biodiversitas sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekologi
secara luas. Keseimbangan ekologi pada akhirnya mempengaruhi kualitas
lingkungan yang dibutuhkan manusia.
DAS Tdk Kritis (ha) % DAS Kritis (ha) % DAS Total DAS (ha) Persen (%)
DAS Budong-Budong 260,823 80 65,756 20 326,579 19.3
DAS Karama 260,240 75 84,659 25 344,899 20.4
DAS Karossa 141,362 93 10,024 7 151,386 8.9
DAS Lariang 155,897 93 11,688 7 167,585 9.9
DAS Malunda 66,218 98 1,549 2 67,767 4.0
DAS Mamasa 75,234 84 13,872 16 89,106 5.3
DAS Mamuju 82,415 55 67,066 45 149,481 8.8
DAS Mandar 56,772 61 36,656 39 93,428 5.5
DAS Mapilli 151,659 66 77,983 34 229,643 13.6
DAS Saddang 52,401 73 19,448 27 71,850 4.2
Grand Total 1,303,022 77 388,701 23 1,691,723 100.0
Sumber: Hasil analisis data
15
10
0
2013 2023 2033
2034
2014
Indonesia Sulbar
Gambar 1.2. Proyeksi PDRB Perkapita Provinsi Sulawesi Barat Sesuai Visi dan
Misi Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat (Rp juta)
15.00 15.10
10.00
8.80
5.00 5.52
0.00
2013
2014 2023
2024 2033
2034
Dalam skenario ini dengan rentang 20 tahun dari tahun 2014 sampai tahun
2034 diperlukan terjadinya pergeseran struktur ekonomi dari sektor primer
ke sektor sekunder, dari dominasi kontribusi sektor pertanian dan
pertambangan ke dominasi kontribusi sektor industri pengolahan dan
konstruksi terhadap PDRB.
Jikalau sampai pada tahun 2014 peran sektor pertanian masih dominan
terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Barat dengan kontribusi mencapai lebih
dari 60 persen, maka pada tahun 2034 peran tersebut telah berkurang
menjadi sekitar 30 persen. Sementara sektor industri yang pada tahun
2010 hanya memberikan kontribusi sekitar 7 persen terhadap PDRB
Provinsi Sulawesi Barat, maka pada tahun 2034 perannya meningkat
sehingga kontribusinya telah mencapai sekitar 60 persen.