Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dunia industri yang semakin kompetitif saat ini, persaingan didalam

efektifitas dan efisiensi semakin meningkat menuntut adanya peningkatan

availabilitas (tingkat ketersediaan) peralatan untuk mendukung proses produksi

sehingga diperlukan desain sistem perawatan.

Perancangan kegiatan perawatan mutlak dibutuhkan, dengan desain

kegiatan yang terbaik adalah desain yang berorientasi pada jaminan keandalan

dari suatu peralatan. Seiring perkembangan jaman, tuntutan akan jaminan

keselamatan dan lingkungan serta perawatan yang applicable dan komprehensif

membuat perubahan desain kegiatan perawatan berkembang.

PT. Intan Suar Kartika merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di

dalam industri yang memproduksi paku dan kawat. Sistem pemeliharaan mesin

yang diterapkan pada perusahaan ini masih bersifat corrective maintenance

(memperbaiki komponen yang rusak ataupun memindahkan dan mengganti

komponen yang rusak dengan komponen yang baru) sehingga aktivitas produksi

sering mengalami hambatan karena mesin-mesin produksi yang dalam industri

manufaktur merupakan komponen utama tidak dapat berfungsi. Besarnya tingkat

kegagalan beroperasi (breakdown) yang dihasilkan oleh mesin produksi paku

yaitu rata-rata 40% setiap bulannya mengakibatkan downtime yang ujung-

Universitas Sumatera Utara


ujungnya menurunkan produktivitas perusahaan, oleh karenanya diperlukan

sebuah sistem perencanaan perawatan yang bersifat preventive agar menghasilkan

availability (ketersediaan) mesin yang optimal.

Preventive maintenance adalah aktivitas perawatan yang dilakukan

sebelum terjadinya kegagalan atau kerusakan pada sebuah sistem atau komponen,

dimana sebelumnya sudah dilakukan perencanaan dengan pengawasan yang

sistematik, deteksi, dan koreksi, agar sistem atau komponen tersebut dapat

mempertahankan kapabilitas fungsionalnya. Tujuan dari preventive maintenance

adalah mendeteksi lebih awal terjadinya kegagalan/kerusakan, meminimalisasi

terjadinya kegagalan dan meminimalkan kegagalan produk yang disebabkan oleh

kerusakan sistem.

Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan suatu program

perawatan yang optimal dimana mengkombinasikan pendekatan statistik dan

menerapkan berbagai macam strategi perawatan. (Andy Risliyanto, Penerapan

Reliability Centered Maintenance pada Electrostatic Precipitator di PT. IPMOMI

PAITON)

Penerapan metode RCM akan memberikan keuntungan yaitu: keselamatan

dan integritas lingkungan menjadi lebih lebih diutamakan, prestasi operasional

yang meningkat, efektifitas biaya operasi dan perawatan yang lebih rendah,

meningkatkan ketersediaan dan reliabilitas peralatan, umur komponen yang lebih

lama, basis data yang lebih komprehensif, motivasi individu yang lebih besar, dan

kerja sama yang baik diantara bagian-bagian dalam suatu instalasi.

Universitas Sumatera Utara


RCM (Reliability Centered Maintenance) merupakan suatu teknik yang

dipakai untuk mengembangkan preventive maintenance yang terjadwal. Hal ini

didasarkan pada prinsip bahwa keandalan dari peralatan dan struktur dari kinerja

yang akan dicapai adalah fungsi dari perancangan (design) dan kualitas

pembentukan preventive maintenance yang efektif akan menjamin terlaksananya

desain keandalan dari peralatan. (Ahmad Kholid Alghofari, Perencanaan

Pemeliharaan Mesin Ballmill dengan Basis Reliability Centered Maintenance).

1.2. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka terdapat

dua rumusan permasalahan yang ada dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana kegiatan perawatan dalam usaha menurunkan tingkat breakdown

mesin dan downtime produksi.

2. Bagaimana penerapan Reliability Centered Maintenance (RCM) dalam

perancangan kegiatan perawatan untuk menurunkan tingkat breakdown mesin

dan downtime produksi.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang kegiatan perawatan

preventive dengan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan

mengkaji penerapan rancangan perawatan preventive yang dirancang untuk

menggantikan perawatan corrective yang diterapkan perusahaan selama ini, agar

Universitas Sumatera Utara


dapat meningkatkan availability mesin sehingga meningkatkan jumlah produksi

dan produktivitas perusahaan juga akan ikut meningkat.

Tujuan khusus penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui jenis-jenis kegagalan fungsi dari komponen mesin dan efek yang

ditimbulkan dari kegagalan fungsi tersebut.

2. Mengetahui komponen mesin yang paling kritis.

3. Mengetahui nilai Total Minimum Downtime dari komponen mesin yang paling

kritis

4. Mengetahui kategori tindakan untuk masing-masing komponen mesin sebagai

acuan untuk pembuatan rekomendasi kegiatan perawatan.

5. Mengetahui interval pergantian dari komponen mesin yang paling kritis

sebagai acuan untuk pembuatan rekomendasi jadwal perawatan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Mahasiswa

Memberikan pengalaman dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan dan membandingkan antara teori

yang diperoleh dengan permasalahan pada perusahaan khususnya mengenai

preventive maintenance dan Reliability Centered Maintenance (RCM) serta

aplikasinya di lapangan.

2. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Universitas Sumatera Utara


Sebagai tambahan referensi bagi Departemen Teknik Industri USU yang dapat

digunakan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

3. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan bagi perusahaan untuk perbaikan sistem perawatan

yang diterapkan oleh perusahaan pada saat ini.

1.5. Pembatasan dan Asumsi Penelitian

Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Penelitian dilakukan pada lini proses produksi paku

2. Data failure pada mesin hanya berdasarkan pada data historis perawatan tahun

2009-2010.

3. Penelitian tidak membahas mengenai finansial pada perusahaan tersebut.

4. Studi implementasi dilakukan pada komponen yang kritis.

Asumsi-asumsi dalam penelitian ini adalah:

1. Tidak ada penambahan mesin produksi selama penelitian.

2. Proses produksi berjalan normal.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

Universitas Sumatera Utara


UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, pembatasan masalah dan asumsi penelitian,

serta sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi sejarah dan gambaran umum perusahaan, organisasi

dan manajemen perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan

masalah.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tahapan-tahapan penelitian mulai dari persiapan hingga

penyusunan laporan tugas akhir.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari

penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan

masalah.

Universitas Sumatera Utara


BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Bab ini berisi analisis hasil pengolahan data dan pemecahan masalah.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil pemecahan

masalah dan saran-saran yang diberikan kepada pihak perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai