3, (2013)
karena menyangkut bagian dalam suatu organisasi. Analisa Jaya yaitu ada di bidang struktur organisasi
lingkungan internal mengidentifikasi dan mengevaluasi perusahaan,dimana fungsi-fungsi bisnis yang dijalankan
kekuatan dan kelemahan di area fungsi bisnis. (David, masih tidak beraturan dan masih tercampur,tidak ditata
2005). sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Melihat
Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan sekarng ini berbagai kota yang berada di Kalimantan Timur
perusahaan penting karena kondisi keuangan perusahaan yang semakin berkembang dan banyaknya juga
sering dianggap sebagai pengukur terbaik bagi posisi pertambangan yang ada di Kalimantan Timur serta
kompetitif perusahaan dan menjadi daya tarik bagi para permasalahan yang ada didalam perusahaan keluarga
investor. Faktor keuangan sering memberi perubahan pada tersebut.
strategi dan mengubah rencana implementasi (David, 2005). Dalam perusahaan keluarga orang-orang atau keluarga
Fungsi dari produksi dan operasi ini terdiri dari aktivitas- yang menjalakannya harus mengetahui terlebih dahulu
aktivitas yang bertugas mengubah input menjadi barang dan sebelum mendirikan usahanya akan berjalan di bidang apa
jasa. Operasi manufaktur mengubah atau mentransformasi dan pasar yang mereka tuju agar mereka bisa mendapatkan
input seperti bahan baku, pekerja, modal, mesin, dan fasilitas keuntungan dalam mendirikan usahanya ini,karena yang
menjadi barang akhir ataupun jasa. Di banyak industri, biaya menjadi penjalan dar perusahaan ini beberapa orang dan
tertinggi dialokasikan di operasi yang artinya semuanya keluarga tentunya mempunyai ide-ide dan
produksi/operasi berperan besar senjata kompetitif dalam masukan yang lebih baik dan juga para pengusaha
strategi perusahaan sebaliknya bisa menentukan kesuksesan perusahaan keluarga juga biasanya harus mampu mengetahui
ataupun kegagalan perusahaan. Kekuatan dan kelemahan kelemahan-kelemahan dan kekuatan pada perusahaan
dalam lima fungsi produksi menentukan kesuksesan atau mereka agar kelemahan yang ada mampu ditutupi
kegagalan sebuah perusahaan. (David, 2005) Analisa Lingkungan Eksternal (Analisa Porter Five
Pemasaran bisa diartikan sebagai proses Forces Model)
mendefinisikan, mengantisipasi, membuat, memenuhi Menurut David (2011), Porters 5 forces atau lima
kebutuhan dan keinginan atas barang dan jasa. Ada 7 fungsi kekuatan porter, adalah suatu analisa yang banyak digunakan
dasar dari pemasaran yakni : customer analysis, selling untuk pengembangan strategi dalam perindustrian. Menurut
products/services, product and service planning, pricing, Porter,persaingan dalam sebuah industry dapat dilihat dari
distribution, marketing research, opportunity analysis. berbagai komposisi kekuatan yaitu:
Dengan mengerti 7 fungsi ini diharapkan membantu Persaingan antar sesama industri
mengidentifikasi strategi dan mengevaluasi kekuatan serta Menurut Solihin (2009) Persaingan antar perusahaan
kelemahan pemasaran (David, 2011). Menurut Jerome Mc- biasanya adalah faktor yang paling kuat diantara lima
Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan sebuah
pemasran menjadi 4P (product, Price, Promotion dan Place). perusahaan dapat berjalan dengan sukses apabila perusahaan
Menurut Madura (2007), sumber daya manusia adalah memiliki keunggulan bersaing dibandingkan dengan
manusia yang mampu melakukan pekerjaan bagi suatu perusahaan kompetitor. Persaingan antar sesama industri
bisnis. Mereka dapat memberikan kontribusi pada produksi biasanya adalah faktor yang paling kuat dari lima kekuatan
dengan menggunakan kemampuan fisik mereka. kompetitif. Strategi yang dijalankan sebuah perusahaan bisa
Alternatifnya, mereka dapat memberikan kontribusi dengan berjalan dengan sukses hanya jika perusahaan tersebut
menggunakan kemampuan menntalnya, seperti mengusulkan memiliki keunggulan bersaing dibandingkan perusahaan
perubahan dalam proses produksi saat ini atau memtivasi kompetitor.
pekerja lain. Menurut Dessler (2003), Manajemen Sumber Pendatang baru potensial yang masuk
Daya Manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai, Strategi untuk menghadapi pesaing baru ialah
dan menggaji karyawan, dan menyertainya pada hubungan mengidentifikasi pesaing baru yang masuk ke pasar,
antar pekerja, kesehatan dan keamanan, dan memperhatikan memonitor strateginya, membalas serangan jika diperlukan,
keadilan di dalamnya. Manajemen Sumber Daya Manusia dan memperhatikan peluang dan kekuatannya. (David,2011).
menurut Noe (2005), mengacu pada kebijakan, praktek, dan Menurut solihin (2009) Entry Barriers merupakan berbagai
sistem yang dapat mempengaruhi kebiasaan pekerja, tingkah faktor yang akan menghambat pendatang baru
laku, dan kinerjanya. memasukisuatu industri. Hambatan masuk rendah akan
Di dalam sebuah persaingan bisnis saat ini,para pelaku mengakibatkan suatu industri mengalami penurunan
bisnis harus mampu melihat dan menguasai pasar yang profitabilitas dengan cepat karena semakin meningkatnya
mereka tuju agar para pengusaha mampu menyediakan persaingan di antara perusahaan dalam suatu industri. Saat
kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dikira mampu untuk perusahaan baru memasuki suatu industri,intensitas
mendapatkan pasar yang sebesar-besarnya jadi pada intinya persaingan akan semakin meningkat. Disini strategi berperan
para pengusaha atau sebuah perusahaan haru peka terhadap untuk mengidentifikasi pesaing baru yang potensial,
lingkungan sekitar dan juga pasarnya. Dengan perusahaan memonitor strategi pesaing baru tersebut agar perusahaan
yang peka terhadap lingkungan sekitar tentu saja akan dapat bertahan dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
mampu bersaingan dengan perusahaan yang satu dengan yang ada.
yang lainnya,apalagi perusahaan tersebut bergerak di bidang Pengembangan produk subtitusi yang potensial
yang sama maka ada baiknya perusahaan tersebut harus Dalam banyak industri, perusahaan-perusahaan bersaing
mampu lebih mengerti lagi terhadap pasarnya. Dalam ketat dengan produsen dari produk pengganti dalam industri
menjalankan perusahaan keluarga,para pengusaha harus yang lain. Tekanan persaingan meningkat dari produk
mampu untuk melihat perkembangan-perkembangan yang pengganti seiring harga produk pengganti yang turun dan
terjadi agar mampu berkembang dan menjadi lebih besar switching cost menurun. Hal ini disebabkan juga karena
lagi. Permasalahan yang dihadapi oleh PT.sepakat Bersama kemudahan konsumen menentukan pilihan pada produk
AGORA Vol.1, No. 3, (2013)
pengganti. (David,2011). Menurut Solihin (2009) persaingan membahas lingkungan internal perusahaan, sedangkan 0
terhadap produk yang dihasilkan perusahaan tidak hanya (opportunities) dan T (threat) membahas tentang lingkungan
berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang eksternal perusahaan. Dengan adanya analisis
samam sehingga menimbulkan persaingan langsung, SWOT,manajer bisa mengetahui tentang kondisi
melainkan bisa juga berasal dari perusahaan yang perusahaannya dan manajer tersebut bisa memanfaatkan
memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi kondisi perusahaannya itu dengan cara memadukan antara
dengan produk yang dihasilkan perusahaan, produk seperti kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan
itu dinamakan produk subtitusi. dengan peluang dan ancaman yang ada. Jika diterapkan
Kekuatan tawar menawar supplier secara akurat,asumsi sederhana ini memiliki implikasi yang
Kekuatan tawar-menawar supplier mempengaruhi bagus dan mendalam bagi desain strategi yang akan berhasil
intensitas persaingan dalam sebuah industri, terutama saat (Pearce dan Robinson, 2008).
jumlah supplier tersebut banyak dan hanya terdapat sedikit Strategi Generik Michael Porter
bahan baku subtitusi yang bagus. Perusahaan dapat Menurut Porter (2011), strategi memungkinkan organisasi
menggunakan strategi untuk meningkatkan kontrol terhadap untuk mendapat keunggulan kompetitif yang terdiri dari 3
supplier pada saat supplier mengalami kendala dalam biaya landasan yang berbeda.
produksi yang mahal atau tidak bisa memenuhi target yang Strategi Kepemimpinan Biaya (Tipe 1 dan Tipe 2)
seharusnya. (David, 2011). Menurut Solihin (2009) Menurut David (2009), dengan strategi ini perusahaan
Kekuatan tawar menawat Supllier mempengaruhi intensitas berusaha untuk menjadi produsen dengan biaya rendah
kompetisi dalam industri, terutama saat terdapat banyak dalam industri yang sangat efektif ketika pasar dibangun dari
supplier, saat hanya terdapat sedikit bahan baku subtitusi, pembeli yang peka terhadap harga, ketika ada sejumlah cara
atau saat biaya produksi bahan baku mahal. untuk mencapai diferensiasi produk, ketika para pembeli
Kekuatan tawar menawar konsumen tidak terlalu memusingkan perbedaan antara merek, atau
Saat konsumen berkonsentrasi membeli dalam jumlah ketika terdapat sejumlah besar pembeli dengan daya tawar
banyak, kekuatan tawar-menawar mereka sangat yang signifikan. Terdapat dua alternatif kepemimpinan
mempengaruhi intensitas persaingan dalam sebuah industri. biaya. Tipe 1 adalah strategi biaya rendah yang menawarkan
Perusahaan pesaing biasa menawarkan garansi atau layanan produk atau jasa kepada konsumen dengan harga terendah
khusus untuk memperoleh loyalitas konsumen kapanpun saat yang tersedia di pasar. Tipe 2 adalah strategi nilai terbaik
kekuatan tawar-menawar konsumen tinggi. Kekuatan tawar- yang menawarkan produk atau jasa kepada konsumen pada
menawar juga tinggi pada saat produk yang dibeli adalah nilai harga terbaik yang tersedia di pasaran. Sasaran strategi
produk umum yang kemudian menyebabkan konsumen tipe 1 maupun 2 adalah pasar yang besar (David, 2009).
melakukan negosiasi harga atau meminta layanan tambahan. Strategi Diferensiasi (Tipe 3)
(David,2011). Menurut Solihin (2009) Saat konsumen Strategi ini seharusnya dilakukan hanya setelah
terkonsentrasi dalam jumlah banyak atau membeli dalam mengamati dengan cermat kebutuhan dan preferensi pembeli
jumlah besar, kekuatan tawar-menawar mereka dapat sehingga menentukan kemungkinan memasukkan satu atau
mempengaruhi intensitas kompetisi dalam sebuah industri. beberapa fitur pembeda ke dalam produk yang bersifat unik
Kekuatan tawar-menawar konsumen juga lebih kuat saat dan memiliki atribut yang dibutuhkan (David, 2009).
produk yang akan dibeli merupakan produk umum, sebab Landasan untuk diferensiasi paling efektif saat produk atau
konsumen akan menegosiasikan harga jual atau meminta jasa sulit atau mahal untuk diduplikasi pesaing. Pesaing terus
bonus yang lain. pembeli memiliki posisi penting terhadap berusaha untuk meniru, menduplikasi, atau mengalahkan
keberlangsungan hidup perusahaan karena sales revenue saingan di berbagai variabel diferensiasi yang menghasilkan
yang diperuleh oleh perusahaan berasal dari penjualan keunggulan kompetitif.
produk perusahaan kepada buyer. Strategi Fokus (Tipe 4 dan 5)
Strategi fokus terdiri dari dua tipe yaitu Tipe 4 adalah
Gambar 1. The Five Forces Model of Competition strategi fokus biaya rendah yang menawarkan produk/jasa
kepada sekelompok kecil konsumen dengan harga terendah
di pasaran. Tipe 5 yaitu strategi fokus nilai terbaik
menawarkan produk atau jasa kepada sejumlah kecil
konsumen dengan nilai harga terbaik yang tersedia di pasar.
Strategi ini bergantung pada segmen industri yang
ukurannya sedang, potensi pertumbuhannya baik, tidak
penting bagi keberhasilan pesaing lainnya(David, 2009).
Strategi fokus paling efektif saat konsumen mempunyai
preferensi spesialisasi diri di target pasar yang sama. Resiko
menjalankan strategi ini jika banyak pesaing menyadari
strategi fokus yang berhasil kemudian meirunya atau
preferensi konsumen berubah ke arah atribut produk yang
diinginkan oleh pasar secara keseluruhan.
Pengembangan Bisnis
Analisa SWOT Isu-isu utama manajemen bagi penerapan strategi meliputi
Analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk penetapan tujuan tahunan, pembuatan kebijakan, alokasi
melakukan sebuah perencanaan strategis dalam perusahaan sumber daya. Para manajer dan karyawan di seluruh bagian
dimana dalam hal ini S (strength) dan W (weakness) organisasi harus berpartisipasi sejak awal dan secara
AGORA Vol.1, No. 3, (2013)
langsung di dalam keputusan penerapan strategi (David, 3. Melakukan analisis SWOT usaha pada PT. Sepakat
2009). Bersama Jaya.
Tujuan tahunan 4. Merumuskan alternative strategi pengembangan usaha
Penetapan tujuan tahunan merupakan sebuah aktivitas pada PT. Sepakat Bersama Jaya.
terdesentralisasi yang secara langsung melibatkan seluruh
manajer dalam suatu organisasi. Partisipasi aktif dalam II. METODE PENELITIAN
penetapan tujuan tahunan dapat menghasilkan penerimaan
Jenis Penelitian
dan komitmen. Tujuan tahunan penting bagi penetapan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
strategi karena merupakan landasan untuk alokasi sumber
Menurut Sugiyono (2012), pendekatan atau metode kualitatif
daya; merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi
digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu
manajer; merupakan instrumen utama untuk memonitor
data yang mengandung makna. Makna adalah data yang
kemajuan ke arah pencapaian tujuan jangka panjang; dan
sebenarnya, data yang pasti merupakan suatu nilai di balik
menetapkan prioritas organisasional, divisional, dan
data yang tampak. Menurut Sugiyono (2012) metode
departmental (David, 2009).
kualitatif digunakan pada saat masalah penelitian belum
Dalam kenyataan sehari-hari, kebijakan dibutuhkan untuk
jelas, masih remang remang atau mungkin malah masi
membuat suatu strategi berjalan. Kebijakan memfasilitasi
gelap. Metode kualitatif akan masuk langsung ke obyek,
pemecahan masalah yang berulang kali muncul dan
sehingga masalah akan di temukan dengan jelas. Metode
memandu penerapan strategi. Secara luas, kebijakan
kualitatif akan mengeksplorasi terhadap suatu objek.
mengacu pada pedoman, metode, prosedur, aturan, bentuk,
Keterangan diatas cocok dengan penelitian ini yaitu
dan praktik adminsitratif spesifik yang ditetapkan untuk
mengekplorasi masalah masalah yang timbul pada PT.
mendukung dan mendorong upaya pencapaian tujuan
Sepakat Bersama Jaya sehingga berguna untuk
tersurat. Kebijakan memungkinkan baik karyawan maupun
pengembangan perusahaan tersebut.
manajer mengetahui apa yang diharapkan dari mereka,
Jenis dan Sumber Data
sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa strategi akan
mampu ditetapkan denga baik. Kebijakan memberi dasar Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
bagi pengendalian manajemen, memungkinkan koordinasi primer. Menurut Hermawan (2005, pg 168), data primer
antar unit organisasi, dan menekan waktu yang diabiskan adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti
para manajer dalam pengambilan keputusan (David, 2009). untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang
Konsep dan Fenomena Bisnis dilakukan dalam penlitian eksploratif, deskriptif maupun
PT. Sepakat Bersama Jaya merupakan salah satu kausal. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini
perusahaan yang bergerak di bidang supplier dan juga dilakukan melalui wawancara pada PT. Sepakat Bersama
kontraktor yang disebut sebagai jasa persewaan alat-alat Jaya.
berat. PT.Sepakat Bersama Jaya mendatangkan barang- Prosedur Pengumpulan Data
barang yang diperlukan untuk alat-alat berat misalkan Dalam penelitian ini, data primer yang terkait langsung
sparepart dari bulldozer dan sebagian ada yang ready stock dengan PT. Sepakat Bersama Jaya akan dikumpulkan
dan sebagian lagi harus di order langsung dari luar negeri, dengan menggunakan teknik wawancara. Wawancara adalah
jadi perusahaan PT. Sepakat Bersama Jaya melakukan bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang
pemasangan-pemasangan dan penjualan sparepart alat-alat yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya
berat tersebut serta penyewaan alat-alat berat. Proses yang dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan
dilakukan oleh perusahaan ini jadi pertama-tama tujuan tertentu. (Mulyana, 2004, p. 180). Dalam wawancara
memberikan penawaran dan apabila perusahaan atau bisa akan digunakan wawancara semistruktur dimana
disebut sebagai pihak kedua setuju makan PT.Sepakat pelaksanaanya lebih bebas. Tujuannya adalah untuk
bersama jaya akan melakukan perbaikan terhadap alat-alat menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana
berat yang sudah dipercayakan sparepartnya untuk diganti pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide
dengan yang baru. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu
Sepakat Bersama Jaya yaitu ada di bidang struktur mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
organisasi perusahaan, dimana fungsi-fungsi bisnis yang dikemukakan oleh informan
dijalankan masih tidak beraturan dan masih tercampur, tidak Teknik Analisis Data
ditata sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Analisis ini dilakukan saat pengumpulan data
Melihat sekarng ini berbagai kota yang berada di berlangsung, misalnya saat wawancara langsung melakukan
Kalimantan Timur yang semakin berkembang dan analisis terhadap jawabannya kemudian jika tidak puas
banyaknya juga pertambangan yang ada di Kalimantan dengan hasil tersebut akan melanjutkan pertanyaan lagi
Timur serta permasalahan yang ada didalam perusahaan sampai data yang diperoleh dianggap cukup. Aktivitas dalam
keluarga tersebut, maka perlu untuk dirumuskan alternatif analisis data menurut Miles dan Huberman (dalam
strategi untuk perbaikan pengelolaan dan pengembangan Sugiyono, 2012) yaitu:
usaha pada PT. Sepakat Bersama Jaya. 1. Reduksi Data
Tujuan Penelitian Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat,maka tujuan pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting.
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 2. Penyajian data
1. Mendeskripsikan pengelolaan perusahaan keluarga pada Menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan,
PT. Sepakat Bersama Jaya. hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya untuk
2. Menganalisa lingkungan eksternal dan internal pada memudahkan memahami apa yang terjadi.
perusahaan keluarga PT. Sepakat Bersama Jaya.
AGORA Vol.1, No. 3, (2013)
apakah sudah benar. Pengajuan anggaran dilakukan peralatan / jasa. Sebelum melakukan pemasaran,
bagian keuagan dengan bicara langsung kepada perusahaan tentu melakukan riset terlebih dahulu
direktur dan memberikan penjelasan untuk apa untuk mengetahui harga pasar dan kebutuhan
anggaran tersebut dianggarkan. Kendala yang pelanggan. Perusahaan tidak menentukan target pasar
dihadapi dalam mengelola keuangan perusahaan tertentu karena semua perusahaan tambang batu bara
selama ini hanya dalam pencacatan karena bagian dan perkebunan sawit diperbolehkan menyewa.
keuangan biasanya keliru memasukkan angka dalam Actuating
pencatatan pendapatan dan pengeluaran. Pelaksanaan berhubungan dengan peran direktur
Actuating dalam pencapaian tujuan perusahan. Peran direktur
Untuk fungsi pengarahan pada bagian keuangan, memastikan bahwa alat-alat yang dipasarkan bisa di
manajer keuangan harus teliti dalam melakukan sewa konsumen dan manajer perusahaan hasrus
anggaran keuangan dan mampu mengetahui segala mampu mengarahkan karyawan yang dipilih untuk
aktivitas manajemen keuangan, khususnya melakukan pendekatan ke perusahaan pelanggan.
penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya Pelaksanaan pengarahan dalam proses pemasaran
untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi dilakukan ketika ada karena alat berat yang dimiliki
perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan oleh perusahaan terkadang tidak sesuai dengan
harus memahami arus peredaran uang baik eksternal permintaan customer dan apabila terjadi
maupun internal. Kerugian yang timbul apabila kesalahpahaman dalam bidang pemasaran.
terjadi kesalahan pencacatan tentu saja akan Controling
merugikan perusahaan dan akan muncul kesulitan Pengendalian pada aspek pemasaran dalam
dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut. mengevaluasi terhadap kegiatan pemasaran dilakukan
Penyebab dar kerugian bisa disebabkan oleh adanya dengan memeriksa kinerja yang sedang
kelalaian dalam pencatatan anggaran keuangan. Cara dilangsungkan dan akan memberikan tindakan
manajer menanggulangi dampak yang dapat timbul perbaikan apabila diperlukan.Perusahaan memeriksa
akibat kesalahan pengarahan tersebut yaitu manajer dan meninjau kembali kegiatan pemasaran untuk
keuangan harus lebih teliti dan lebih memahami mengetahui layak atau tidaknya kegiatan pemasaran
masalah keuangan yang terjadi dalam perusahaan. tersebut dijalankan. Cara yang dilakukan perusahaan
Controling jika target tidak tercapai yaitu perusahaan akan
Pengendalian perusahaan terhadap aspek keuangan melakukan perbaikan dan merubah strategi
dilakukan dengan mengontrol keuangan perusahaan pemasaran yang sudah ada.
yang dilakukan direktur sendiri dengan mengecek 4. Operasional
benar atau tidak pendapatan perusahaan dan manajer Planning
perusahaan harus membuat rencana rincian secara Adapun kegiatan operasional PT. Sepakat Bersama
detail mengenai keuangan perusahaanagar Jaya di awali tahap penawaran dan negosiasi, pada
pendapatan dan pengeluaran dapat terkontrol lebih tahap ini konsumen mengajukan inquiry budget
baik lagi. Sistem yang digunakan perusahaan dalam material yang berisi permintaan penawaran harga
mengawasi kegiatan keuangan perusahaan dengan atas alat berat yang dibutuhkan via fax atau email,
melakukan pengecekan dan pengendalian dalam kemudian perusahaan mengirimkan penawaran harga
perusahaan untuk mencegah dan mendeteksi beserta spesifikasi alat berat permintaan konsumen
penggelapan. yang dimiliki perusahaan, dan jika spesifikasi sesuai
3. Pemasaran akan dilanjutkan proses negosiasi untuk mendapatkan
Planning kecocokan biaya sewa. Setelah terjadi kesepakatan,
Rencana pemasaran perusahaan harus mampu tahap kedua adalah tahap mulai sewa oleh konsumen.
mewujudkan cita-citanya untuk dapat bersaing Perusahaan menyiapkan alat berat dan memastikan
dengan perusahaan lain berdasarkan konsep STP bahwa layak untuk digunakan kemudian dilakukan
(segmentasi, targeting, dan postioning) dan marketing pengiriman alat berat ke konsumen untuk disewa
mix (place, promotion, price ada product). Target selama waktu yang disepakati. Tahap terakhir adalah
konsumen yaitu perusahaan tambang batu bara dan tahap sewa selesai, yaitu pada waktu masa sewa
perkebunan sawit tetapi tidak lepas juga dari berakhir pihak perusahaan akan melakukan
pembangunan yang sedang berjalan pesat di pengecekan terhadap kondisi alat berat apakah terjadi
samarinda. Perusahaan sebelum melakukan kerusakan mesin atau fisik (body), kemudian alat
pemasaran akan dilakukan riset terlebih dahulu untuk berat dibawa kembali ke perusahaan setelah
menentukan biaya sewa alat-alat, riset harga pasar pengecekan selesai. Terakhir perusahaan
dan kebutuhan pelanggan. mengirimkan invoice disertai faktur pajak untuk
Organizing penagihan biaya sewa.
PT. Sepakat Bersama Jaya dalam melakukan kegiatan Organizing
pemasaran dengan lebih mendekatkan kepada Koordinasi antar karyawan dilakukan secara rutin
perusahaan pelanggan dan melihat kondisi tiap bulan sekali dan koordinasi yang sifatnya
pembangunan biasaya terletak dimana. Cara insidental, sedangkan standart kegiatan operasional
perusahaan untuk mencapai sasaran pemasaran yaitu yaitu : tahap penawaran dan negosiasi dikelola oleh
perusahaan harus mampu bersaing dengan baik dan bagian marketing , tahap penyewaan dikelola oleh
menunjuk karyawan agar memperkenalkan produk
AGORA Vol.1, No. 3, (2013)
bagian operasional, dan tahap penagihan dikelola Saat konsumen terkonsentrasi dalam jumlah banyak atau
oleh bagian accounting. membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar-menawar
Actuating mereka dapat mempengaruhi intensitas kompetisi dalam
Kegiatan pengarahan operasional PT. Sepakat sebuah industri. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan
Bersama Jaya yaitu mengarahkan karyawan bagian tawar menawar konsumen adalah loyalitas konsumen,
operasional untuk bekerja maksimal dalam upaya kedudukan konsumen, nilai produk di mata konsumen, dan
mencapai tujuan perusahaan dengan memberikan switching cost.
briefing dan apabila dapat merekomendasikan dari Intensitas dalam persaingan perusahaan sesama industri
penyewa maka akan diberikan bonus. Kendala yang meningkat seiring dengan jumlah kompetitor yang
terjadi di dalam melakukan pengarahan proses meningkat pula dan saat para kompetitor menjadi seimbang
operasi selama ini masih tergolong biasa-biasa saja dalam kapasitas dan kemampuan, permintaan terhadap
yaitu masih ada pengemudi yang masih susah untuk produk industri akan mengalami penurunan, yang kemudian
diberi tahu. Untuk mengatasi kendala tersebut menjadikan penurunan harga sering diterapkan. Persaingan
tersebut perusahaan mengatasi dengan cara menegur antar perusahaan sejenis di persewaan alat-alat berat cukup
pengemudi, apabila masih tidak mengerti akan ketat, dengan adanya 3 pesaing bagi perusahaan dengan
dilakukan pemotongan gaji, dan bila masih kelebihan dan kelemahan masing-masing yang dimiliki
melanggar maka pengemudi tersebut bisa menuntut PT. Sepakat Bersama Jaya untuk memiliki strategi
diberhentikan. bersaing yang tepat baik dari sisi harga maupun produk yang
Controling berkualitas.
Pengendalian terhadap bagian operasional PT. Analisis SWOT
Sepakat Bersama Jaya dilakukan dengan memantau Analisis SWOT digunakan sebagai dasar untuk
kegiatan operasional perusahaan oleh koordinator memberikan gambaran terhadap situasi perusahaan meliputi
mulai tahap penawaran hingga penagihan. sumber daya internal (kekuatan dan kelemahan) dengan
Perusahaan juga mempunyai standart kualitas pada situasi eksternal (peluang dan ancaman), berikut adalah
proses operasi dalam menjalankan tugasnya karyawan matriks SWOT PT. Sepakat Bersama Jaya
harus bisa memberikan kepuasan kepada Tabel 1. Analisa SWOT
pelanggannya. Cara yang dilakukan perusahaan
dalam mengontrol alat yang sedang disewakan
semuanya diserahkan kepada karyawan yang ada di
lapangan dan sesekali saja direktur melakukan
pengecekan sendiri. Perusahaan akan memberikan
denda kepada penyewa dan memberikan sanksi
kepada karyawan apabila alat yang disewakan terjadi
penyalahgunaan.
Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Berikut analisis lingkungan eksternal PT. Sepakat
Bersama Jaya berdasarkan five forces porter model.
Masuknya pendatang baru dalam industri akan menjadi
tantangan tersendiri bagi perusahaan karena semakin banyak
pesaing artinya intensitas persaingan akan meningkat.
Banyaknya barrier (penghalang) untuk memasuki suatu
industry akan menentukan jumlah pemain baru yang masuk
karena semakin banyak penghalang akan semakin sulit bagi
pemain baru sehingga mereka tidak lagi tertarik pada
industry tersebut.
Jumlah produk substitusi pun mempengaruhi keadaan
persaingan dalam suatu industri, semakin banyak produk
pengganti yang ada maka semakin ketat persaingannya
apalagi jika harga produk pengganti tersebut lebih rendah.
Berdasarkan penjelasan hasil wawancara, maka ancaman
produk pengganti bukan menjadi faktor yang mempengaruhi
tingkat persaingan dalam industri persewaan alat-alat berat,
karena memiliki perbedaan target pasar yang jelas.
Kekuatan tawar menawat Supllier mempengaruhi
intensitas kompetisi dalam industri, terutama saat terdapat
banyak supplier, saat hanya terdapat sedikit bahan baku
subtitusi, atau saat biaya produksi bahan baku mahal.
Kekuatan tawar-menawar Supplier dapat mempengaruhi
ketergantungan perusahaan pada Supplier tersebut terutama
jika pemasok dapat memenuhi permintaan perusahaan akan
produk yang berkualitas, harga murah dan pelayanan yang
memuaskan.
AGORA Vol.1, No. 3, (2013)
alat dan spare part yang terus terjaga menjadi David, F. R. (2011). Strategic Management: Concept and
keunggulan bersaing bagi perusahaan Cases (13th ed). New Jersey: Pearson Education.
d. Rencana untuk pengembangan usaha diupayakan dengan Dessler, G. (2003). Human Resource Management (9th ed).
merealisasikan tujuan perusahaan melaui tujuan-tujuan New Jersey: Pearson.
tiap bidang. Antara lain bidang pemasaran memiliki Edwin A, Hoover, dan Lombard Hoover, Collete, (2000).
tujuan Menambah jumlah konsumen baru dan menjaga Akrab dan harmoni dalam bisnis keluarga, Jakarta: PT.
hubungan baik dengan konsumen lama, bidang produksi Raja Grafindo Persada, retrieved Maret 20 2013
dan operasional memiliki tujuan Mampu menyediaan alat http://economy.okezone.com/read/2010/09/08/22/371348
berat berkualitas dan memiliki sistem operasional untuk /medco-perusahaan-keluarga-yang-sukses-jadi-
mendukung kelancaran kerja di bagian operasional, perusahaan-publik
bidang sumber daya manusia memiliki tujuan http://www.businesslink.gov.uk/bdotg/action/detail?itemI
Meningkatkan kemampuan karyawan dan memiliki d=1073792650&type=RESOURCES
sistem evaluasi kinerja, sedanglan bidang keuangan Fandy Tjiptono (2004) Manajemen Jasa. Yogyakarta :Andi
memiliki tujuan Meningkatkan laba perusahaan dan Madura, J.,(2007),Introduction To Business, USA: Thomson
mensejatherakan karyawannya. Higher Academic
e. Berdasarkan analisis lingkungan internal perusahaan Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran (Benyamin Molan
dapat diketahui bahwa PT. Sepakat Bersama Jaya telah & Bambang Sarwiji). Jakarta : Prenhallindo.
menerapkan fungsi manajemen pada tiap-tiap aspek Mulyana, D. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
bisnisnya yang terdiri atas Sumber daya manusia, Remaja rosdakarya Bandung
pemasaran, produksi dan operasional dan keuangan. Noe, R.A. (2005). Employee Training and Development
Akan tetapi ada beberapa kendala yang masih dihadapi (3rd ed). New York: McGrawHill
oleh perusahaan dalam penerapannya, antara lain Poza. (2007), Family Business. USA: Thompson Higher
evaluasi kinerja karyawan yang kurang optimal dan Education
sistem operasional yang kurang tersusun dengan Richard L, Daft, (2008), The Leadership Experience,
baik,kendala-kendala tersebut dikarnakan kurangnya Cincinnati, OH: Cengange Learning
pengetahuan khusus yang dimiliki oleh direktur untuk Robbins, S. P. & Coutler, M. K. (2005). Manajemen (8th ed)
melakukan atau mengadakan evaluasi kerja bagi (Harry Slamet). Jakarta: PT Indeks.
karyawan agar kerja karyawan dapat dipantau dengan Rowley, C. (2003). The Management of People: HRM in
baik. Context. Rollinsford NH: Biddles
Saran Simmamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang dapat Manusia. Jakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi
diberikan untuk PT. Sepakat Bersama Jaya antara lain: Ilmu Ekonomi YKPN
a. Perusahaan dapat mengoptimalkan dengan kemampuan Solihin, Ismail (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta:
penyediaan pelayanan baik, alat berat yang berkualitas, Erlangga
dan harga bersaing akan dapat meningkatkan loyalitas Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
konsumen. Dengan melakukannya dan mengoptimalkan dan R&D. Bandung: Alfabeta
kegiatan tersebut diharapkan perusahaan dapat memiliki Sumarni, M., Soeprihanto, J., (2005), Pengantar Bisnis:
image dan nama yang baik di hadapan para konsumennya Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan, Yogyakarta: Liberty
dan mendapatkan kepercayaan dari konsumen-konsumen Susanto, A. B. (2007). Family Business (1st edition).
yang telah menjalin kerjasama Jakarta: consulting Group.
b. Perusahaan perlu mengupayakan target pasar yang Susanto, A. B., Susanto, P., Wijanarko, H.,& Mertosono,
berbeda dengan produk pengganti akan menguntungkan S.(2007). The Jakarta Consulting Group on Family
perusahaan apabila disertai dengan menjaga hubungan Business. Jakarta: The Jakarta Consulting Group
baik dengan konsumen lama. Dimana perusahaan tidak Wibowo. (2011). Manajemen Kinerja (3rd edition). Jakarta:
hanya menyewakan alat berat pada pertambangan dan Rajawali Pers
perkebunan saja tetapi juga melebarkan sayap ke sector- Wijayanto, Dian. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta:
sektor industri lainnya,misalkan seperti pembangunan PT Gramedia Pustaka Utama
dan lainnya.
c. Perusahaan perlu mengadakan dan melakukan
pembenahan sistem pada bidang-bidang yang dianggap
perlu misalnya penyusunan sistem operasional dan sistem
evaluasi terhadap karyawan, hal tersebut dimaksudkan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga
memiliki daya saing yang unggul terhadap perusahaan
pesaing lainnya.
DAFTAR PUSTAKA