Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. LATAR BELAKANG
Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan cara menguapkan
air dengan bantuan energi matahari dan angin.Evaporasi adalah salah satu kaedah utama dalam
industri kimia untuk memekatkan larutan yang encer. Pengertian umum dari evaporasi ini adalah
menghilangkan air dari larutan dengan mendidihkan larutan di dalam tabung yang sesuai yang
disebut evaporator. Evaporasi bertujuan untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat
terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap.
Evaporator merupakan salah satu alat yang banyak digunakan di industri kimia untuk memekatkan
suatu larutan. Peristiwa yang terjadi pada proses di evaporator adalah evaporasi. Sedangkan
pengertian evaporasi sendiri merupakan proses perubahan molekul yang memiliki fasa cair dengan
spontan menjadi fasa gas. Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Evaporasi?
2. Apakah Perbedaan Antara Proses Evaporasi Dengan Proses Lainnya?
3. Apa Saja Factor-Faktor Yang dapat Mempengaruhi Proses Evaporasi?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Teori Dari Evaporasi.
2. Untuk Mengetahui Perbedaan Proses Evaporasi Dengan Proses Lainnya.
3. Untuk Mengetahui Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Evaporasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI EVAPORASI
Evaporasi dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu evaporasi yang berarti proses penguapan
yang terjadi secara alami dan evaporasi yang dimaknai proses penguapan yang timbul akibat
diberikan uap panas (steam) dalam suatu peralatan.
Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan
zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari
evaporasi itu sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tak
mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap.
Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke dalam zat cair
mendidih (Warren L. Mc Cabe, 1999).
Evaporasi didasarkan pada proses pendidihan secara intensif, yaitu :
Pemberian panas ke dalam cairan.
Makin tinggi pressure makin besar panas yang dibutuhkan jadi pressure perlu diturunkan untuk
mendapatkan kondisi operasi yang optimal.
Pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap.
Peristiwa bubbling yaitu terbentuknya nukleat sebagai awal pembentukan gelembung.
Pemisahan uap dari cairan.
Mengkondensasikan uapnya
Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid (cairan) dengan penambahan
panas(Robert B.Long, 1995). Panas dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya secara alami
dan penambahan steam.
Proses evaporasi yang berlangsung secara alami ialah proses penguapan yang terjadi begitu saja
diruang lingkup dunia, dengan bantuan sinar matahari secara langsung, tanpa adanya alat-alat
bantu dari manusia, inilah yang dimaksud dengan evaporasi ataau penguapan secara alami.
Sedangkan evaporasi atau penguapan dengan penambahan steam sebagai alat penyuplai
panasnya adalah salah satu upaya manusia dalam menciptakan produk baru dengan menggunakan
system kerja evaporasi alami yang ditransfer kedalam proses menggunakan mesin-mesin.
Evaporasi ini berlangsung dengan adanya mesin atau alat-alat penyuplai panas pengganti dari sinar
matahari, alat tersebut dinamakan evaporator.
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Evaporator mempunyai dua
prinsip dasar, yaitu untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.
Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat
dimana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondensor (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya.
Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen volatile
(mudah menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan industri makanan.
Pada industri kimia, contohnya garam
diperoleh dari air asin jenuh (merupakan contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator.
Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di dalam evaporator. Uap
dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya. Pada
sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan pendingin
yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi panas). Evaporator juga
digunakan untuk memproduksi air minum, memisahkannya dari air laut atau zat kontaminasi
lain.
Titik didih cairan yang diuapkan pada evaporasi dapat dikontrol dengan mengatur tekanan pada
permukaan uap-cair. Artinya, jika penguapan terjadi pada temperatur tinggi, maka evaporator
dioperasikan pada tekanan tinggi pula. Beberapa evaporasi dalam industri secara normal bekerja
pada tekanan vacum untuk meminimalkan kebutuhan panas.
Pada proses pendidihan secara alami, perubahan titik didih sebagai perubahan temperatur dapat
ditingkatkan. Beberapa tipe pendidihan yang berbeda mempunyai koefisien perpindahan panas
yang berbeda pula. Tipe-tipe tersebut adalah (Bell, 1984) :
- pendidihan secara konveksi alami
Pendidihan konveksi alami terjadi ketika cairan dipanaskan pada permukaannya. Pada tipe ini,
koefisien perpindahan panas meningkat dengan perubahan temperatur, tetapi relatif lambat
- pendidihan nukleat
Pada pendidihan nukleat terbentuk gelembung-gelembung uap pada interface cairan dan padatan
dari permukaan perpindahan panas. Pendidihan pada tipe ini terjadi dalam sebuah ketel atau
reboiler thermosifon yang digunakan pada proses industri. Koefisien perpindahan panas pada tipe
ini lebih besar.
- pendidihan film
Pendidihan film terjadi ketika perubahan temperature sangat tinggi dan penguapan terjadi secara
berkesinambungan pada permukaan perpindahan panas. Koefisien perpindahan panas meningkat
seiring dengan meningkatnya perubahan temperatur. Namun, nilai koefisien perpindahan panasnya
lebih rendah jika dibandingkan pendidihan nukleat.
Prinsip-prinsip evaporator:
Penguapan atau evaporasi merupakan perubahan wujud zat dari cair menjadi uap
Penguapan betujuan memisahkan pelarut (solvent) dari larutan sehingga menghsilkan larutan
yang lebih pekat
Evaporasi merupakan proses pemisahan terroal, dipakani secara luas untukk merekatkan
cairan dalam bentuk larutan, suspensi maupun emulsi dengan cara menguapkan pelarutnya,
umumnya air dan cairan.
Evaporasi menghasilkan cairan yang lebih pekat, tetapi masih berup cairan pekat yang dapat
dipompa sebagai hasil utama, reaksi kadang-kadang ada pula cairan volatile sebagai hasil utama,
misalnya selama pemulihan pelarut.
2. Kelembapan udara
Jika kelembapan udara kurang, berarti udara sekitar kering. Semakin
kering udara (sedikitnya kandungan uap air di dalam udara) semakin cepat evaporasi terjadi.
Contohnya, tetesan air yang berada di kepingan gelas di ruang terbuka lebih cepat
terevaporasi lebih cepat daripada tetesan air di dalam botol gelas. Hal ini menjelaskan
mengapa pakaian lebih cepat kering di daerah kelembapan udaranya rendah.
3. Tekanan
Semakin besar tekanan yang dialami semakin lambat evaporasi terjadi. Pada tetesan air yang
berada digelas botol yang udaranya telah dikosongkan(tekanan udara berkurang), maka akan cepat
terevaporasi.
4. Gerakan udara
Pakaian akan lebih cepat kering ketika berada di ruang yang sirkulasi
udara atau angin lancar karena membantu pergerakan molekul air. Hal ini sama saja dengan
mengurangi kelembapan udara.
5. Sifat cairan
Cairan dengan titik didih yang rendah terevaporasi lebih cepat daripada cairan yang titik didihnya
besar. Contoh, raksa dengan titik didih 357C lebih susah terevapporasi daripada eter yang titik
didihnya 35C.
6. Kedalaman dan luas permukaan
Semakin luas suatu permukaan atau semakin dalam maka penguapan semakin besar pula.
7. Tofografi
Semakin tinggi suatu daerah maka semakin kecil pula penguapan yang akan terjadi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan
larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Evaporat or adalah sebuah alat yang
berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Evaporator mempunyai dua
prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.
Aplikasi dari evaporator antrara lain digunakan pada pabrik gula,
pabrik, garam, industri bahan kimia, industri makanan dan minuman, dan kilang minyak.
B. SARAN
Sebagai mahkluk social, lingkungan ialah dunia kita. Sebagaimana dijelaskan pada makalah kmi
diatas, bahwa evaporasi itu pada lingkungan alam jadi lebih mudahnya dalam megkaji materi ini, kita
melakukan praktikum langsung dengan lingkungan sekitar melihat proses evaporasi erjadi dan
menganalisanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://farmacyku.blogspot.com/2012/03/makalah-evaporasi.html 11.57
http://www.acehforum.or.id/showthread.php?t=13417&page=1
http://www.scribd.com/doc/67173210/Makalah-Operasi-Teknik-Kimia-II
http://www.angelfire.com/ak5/process_control/evaporasi.htm 11.52
http://kusumaworld25.blogspot.com/2012/09/evaporator.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Evaporator
http://www.angelfire.com/ak5/process_control/evaporasi.htm
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8885-2306100604-Chapter1.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Penguapan
http://id.wikipedia.org/wiki/Penguapan