Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

R
DENGAN GANGGUAN ELIMINASI FEKAL
DI RUANG FLAMBOYAN IV KAMAR 402 B
RSUD KOTA SALATIGA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4


1.Ratih Putri Utami (P1337420115002)
2. Yolanda Sekar A (P1337420115007)
3.Fikqi Leriana (P1337420115028)
4. Galih Aditya (P1337420115049)
5.Febriana Putri S (P1337420115057)
6. Azzah Ghina (P1337420115059)
7.Najahur Rizqiyah (P1337420115067)
8. Sakila Indah M (P1337420115100)

POLITEKKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
TAHUN 2016
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. R
DENGAN GANGGUAN ELIMINASI FEKAL
DI RUANG FLAMBOYAN IV KAMAR 402 B
RSUD KOTA SALATIGA

I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 24 Juni 2014 Praktikan : Dewi Fajarwati P
Jam : 14.30 WIB NIM : P.17420113009
Ruang : Flamboyan IV / 402 B

A. BIODATA
1.) Biodata pasien
Nama pasien : Tn. R
Umur : 40 Tahun
Alamat : Sidomukti
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : PNS
Tanggal masuk : 21 Juni 2014
Jam masuk RS : 18.32 WIB
Jam masuk Ruang : 18.50 WIB
Diagnosa Medis : Abdominal Pain
Nomor register : 14 15 - 275688
2.) Biodata Penanggung jawab
Nama : Ny. K
Umur : 41 Tahun
Alamat : Sidomukti
Pendidikan : Tamat SLTA
Pekerjaan :-
Hubungan dengan pasien : Istri
B. KELUHAN UTAMA
Keluhan utama yang dirasakan pasien adalah belum bisa BAB selama 3 hari.
C. RIWAYAT KESEHATAN
1.) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke UGD RSUD Salatiga pada 21 Juni 2014 pukul 18.32 WIB
dengan keluhan belum bisa BAB selama 3 hari, mual, dan muntah. Tekanan darah pasien
149/79 mmHg. Setelah dipasang infus dengan cairan RL pada punggung tangan kirinya,
pasien dibawa ke ruang flamboyan IV 402 B untuk rawat inap. Pada tanggal 24 Juni 2014
pasien mengeluh nyeri pinggang, sering kentut, dan belum bisa BAB. Tekanan darah
pasien 100/70 mmHg, nadi 75 kali/menit, dan RR 22 kali/menit.
2.) Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien belum pernah mengalami sakit seperti sekarang ini. Pada tahun 1995
pasien pernah menjadi pecandu rokok dan alkohol, namun sudah sembuh. Pasien
sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit, namun pernah di infus dan di rawat
dirumah oleh dokter di daerahnya karena penyakit typus. Penyakit yang sering dialami
adalah penyakit flu dan batuk.
3.) Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan, tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit seperti
yang dialami pasien, dan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit kronis
atau menular.

D. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR


1.) Manajemen Kesehatan
Pasien atau anggota keluarga tidak melakukan program pemeriksaan kesehatan
secara teratur. Jika pasien atau anggota keluarga mengalami masalah kesehatan, pasien
berobat ke dokter didaerah tempat tinggalnya atau berobat ke puskesmas. Jaminan
kesehatan yang digunakan adalah BPJS.

2.) Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi


Sebelum sakit : Pasien tidak mengalami kesulitan dalam bernafas, pola nafasnya
teratur dan tidak ada tanda-tanda kekurangan oksigen.
Saat sakit : Pasien juga tidak mengalami kesulitan bernafas dan pola nafasnya
teratur.
3.) Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa pola makannya tergantung dari pekerjaannya.
Pasien bekerja sebagai buruh bangunan dan kadang sebagai penjual alat
alat rumah tangga pada sore hari. Saat bekerja sebagai buruh bangunan,
pasien bisa makan teratur 3 kali sehari dengan menu nasi 1 piring, sayur,
dan lauk. Namun, jika pasien bekerja sebagai penjual alat alat rumah
tangga, pola makan pasien tidak teratur yaitu hanya 1 kali sehari. Pasien
minum air putih sebanyak 2 liter per hari.
Saat sakit : Saat dirawat di rumah sakit, nafsu makan pasien menurun karena perut
terasa penuh dan mual. Pasien makan 3x sehari dengan porsi 1/4 dari menu
yang disediakan rumah sakit, yaitu satu mangkuk terdiri dari bubur,sayur,
dan lauk. Pasien banyak minum air putih yaitu 3 liter tiap hari.
4.) Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien BAB 1x sehari, konsistensi lembek, warna kuning, tidak ada
lendir, dan tidak ada darah. BAB pada pagi hari, dan tidak ada hambatan
ketika BAB. Pasien BAK 5 kali sehari warna urine kuning jernih, bau
khas amoniak, jumlah urine 1000 ml, dan tidak ada hambatan saat
BAK.
Saat sakit : Pasien mengalami masalah dalam BAB. Sebelum di rawat di rumah
sakit, pasien tidak bisa BAB selama 3 hari dan sejak di rawat di rumah
sakit, pasien juga belum bisa BAB selama 2 hari. Pada tanggal 23 Juni
2014 pasien diberi obat laksatif yaitu fosen enema. Kemudian pasien
mampu BAB dengan konsistensi cair. Setelah itu, pasien tidak bisa BAB
lagi. Pola BAK pasien tidak mengalami masalah, pasien BAK 5 kali
sehari dengan bau khas obat, warna kuning namun keruh, jumlah urine
1500 ml dan tidak ada hambatan dalam BAK.
5.) Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman dan Aman
Sebelum sakit : Pasien merasa nyaman dengan aktivitas sehari hari, yaitu
bekerja dan mengurus keluarga. Pasien juga merasa nyaman dan
aman di tempat kerja maupun dirumah sendiri.
Saat sakit : Pasien merasa kurang nyaman dengan kondisinya saat ini yang belum
bisa BAB dan sering merasa nyeri pinggang. Pasien juga tidak nyaman
karena sepanjang hari hanya berbaring di tempat tidur.
6.) Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : Aktivitas sehari-hari pasien adalah bekerja sebagai buruh
bangunan dan juga sebagai penjual alat alat rumah tangga.
Pasien bekerja hingga pukul 23.00 WIB sehingga pasien tidak
meluangkan waktu untuk olah raga. Pasien bisa melakukan semua
aktivitas secara mandiri.
Saat sakit : Pasien tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri karena nyeri
pinggang, masih merasa mual, dan belum bisa BAB, selain itu. Untuk
melakukan aktivitas, pasien dibantu keluarga atau perawat.
7.) Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur malam sekitar pukul 23.15 WIB setelah pulang kerja, dan
bangun pagi pukul 03.00 WIB untuk melaksanakan sholat tahajud. Pasien
selalu menyempatkan tidur siang yaitu pukul 12.30 WIB sampai pukul
13.00 WIB.
Saat sakit : Pasien belum mampu beristirahat dan tidur dengan baik karena
kondisinya saat ini. Selain itu suasana rumah sakit yang banyak
pengunjung membuat pasien terbangun saat akan tidur. Selama di rumah
sakit, pasien tidur kurang dari 5 jam tiap hari.

8.) Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas


Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa istrinya selalu menyiapkan segala
keperluan pasien. Pasien dan istrinya selalu menyempatkan waktu
untuk bersama keluarga.
Saat sakit : Pasien terlihat selalu diperhatikan oleh istrinya. Istri pasien
membantu pasien dalam melakukan aktivitasnya. Pasien juga
selalu diberi motivasi oleh istrinya untuk sembuh.
9.) Kognitif, Persepsi dan Sensori
Sebelum sakit : Pasien selalu berpikir positif, mampu berinteraksi dengan
lingkungan dan masyarakat sekitar. Pasien masih dapat merasakan
nyeri.
Saat sakit : Pasien mampu berinteraksi dengan pasien lain dalam ruangan.
Pasien mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan perawat
dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.
10.) Stress dan Adaptasi
Sebelum sakit :Pasien mampu menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah.
Pasien mampu beradaptasi dengan baik di lingkungannya.
Saat sakit : Pasien merasa sedikit stress dengan kondisinya sekarang, namun pasien
terlihat tetap tenang menghadapi kondisinya sekarang. Pasien hanya
mengeluh jika merasa nyeri.
11.) Konsep diri
a. Body image : Pasien merasa puas dengan tampilan fisik yang ada pada
dirinya sekarang.
b. Identitas diri :. Pasien mengatakan bahwa di dalam keluarga dan
lingkungan masyarakatnya ia memiliki identitas layaknya
orang pada umumnya dan dihargai layaknya orang sehat.
c. Harga diri : Pasien mengatakan bahwa ia kurang percaya diri dengan
keadaannya saat ini namun keluarga dan lingkungannya
sangat menghargai pasien walaupun saat ini
dirinya sedang sakit.
d. Peran diri : Pasien mengatakan bahwa perannya sebagai ayah dari
anak anaknya dan sebagai suami terganggu akibat
kondisinya saat ini.
e. Ideal diri : Pasien mengatakan bahwa ia ingin kondisinya cepat
membaik dan kembali dapat berkumpul dengan keluarga
dirumah.
12.) Pemenuhan Kebutuhan Spiritual
Sebelum sakit : Pasien beragama islam. Pasien menjalankan ibadah sholat lima
waktu sesuai aturan yang diyakini.
Saat sakit : Pasien masih dapat menjalankan sholat walaupun di lakukan di tempat
tidur dan dalam posisi berbaring. Pasien mengetahui tata cara sholat
dengan berbaring.

E. PEMERIKSAAN FISIK
1.) Kesadaran : Compos mentis
2.) Tanda tanda vital :
- Tekanan darah : 100/70 mmHg - BB : 65 kg
- nadi : 75 kali/menit - TB : 157 cm
- suhu : 36, 2C
- RR : 22 kali/menit
3.) Rambut : bersih, tidak berketombe, tidak terdapat kutu, tidak rontok, tidak berbau,

warna hitam dan terdapat uban.


4.) Kepala : bentuk kepala mesochepal, tidak ada lesi, kulit kepala bersih.
5.) Mata : letak mata simetris, tidak ada lesi , sclera putih,konjungtiva tidak

anemis, refleks pupil isokor, dan tidak memakai alat bantu

penglihatan.
6.) Telinga : simetris,tidak ada peradangan telinga,sistem pendengaran baik,

tidak ada penumpukan serumen, tidak memakai alat bantu

pendengaran.
7.) Hidung : simetris, tidak ada kotoran ,tidak terdapat polip, ada secret,

terpasang nassal kanul.


8.) Mulut dan rongga mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, lidah kotor,

gigi bersih, tidak ada karies gigi, tidak ada pembesaran tonsil, bibir simetris..
9.) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.
10.) Thorak :
a. Paru
- Inspeksi : dada simetris, tidak terdapat kelainan pada dada.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : resonasi terdengar di seluruh permukaan paru.
- Auskultasi : vesikuler
b. Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis teraba
- Perkusi : terdengar bunyi redup
- Auskultasi : terdengar S1 dan S2 reguler
11.) Abdomen
- Inspeksi : pembesaran abdomen, tidak ada luka
- Auskultasi : bising usus terdengar 11 kali / menit
- Palpasi : perut terasa keras, ada impaksi feses.
- Perkusi : redup

12.) Ekstermitas Superior

Tidak ada lesi,infus RL 20 tpm terpasang di punggung tangan kiri

13.) Ekstremitas inferior

Tidak ada edema,tidak ada cacat,tidak ada lesi pada kaki.

F. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Hasil Pemeriksaan C I T O
Dikeluarkan tanggal : 15 Juni 2014 Jam : 10.00 WIB

Parameter Hasil Harga Normal

Hematologi
Leukosit 11,4 x 103 / L 4,5 10
Eritrosit 5,23 x 106 / L L : 4,5 5,5 P : 4 5
Hemoglobin 14,5 g/dL L : 14 18 P : 12 16
Hematokrit 41,7 % L : 40 54 P : 38 47
MCV 79,6 FL 85 100
MCH 27,7 Pg 28 31
MCHC 34,8 g/dL 30 35
3
Trombosit 354 x 10 / L 150 450

Kimia Klinik
Gula sewaktu 95 mg / dL < 144
Ureum 24 mg / dL 10 50
Creatinin 0,9 mg/ dL L < 1,4 P < 1,1
Natrium 138 mmol/ c 135 155
Kalium 3,3 mmol / c 3,6 5,5
Chlorida 102 mmol / c 95 108
Calsium 8,1 mg/ dL 8,1 10,4
Magnesium 2,2 mg/dl 8,1 10,4

2. CT- Scan
CT SCAN ABDOMEN
Tampak opasitas di kuadran kanan atas yang relatif mendeviasi sistema usus ke
inferomedial.
Tak tampak dilatasi kaliber sistema usus.
Tak tampak gambaran air fluid level maupun coil spring appearance.
Tak tampak udara bebas extra luminer maupun di tempat tertinggi pada posisi
LLD.
Sistema tulang tervisualisasi infact.
KESAN :
Opasitas di kuadran kanan atas abdomen suspect hepatomegali DO massa.
Tak tampak gambaran ileus maupun pneomuperitoneum.
3. Obat- obatan :
NO NAMA DOSIS KET WAKTU
OBAT
1 Alinamin F 3 x 1 IV 05.00
ampul 13.00
21.00
2 ODR IV
3 x 1
ampul 05.00
13.00
3 Cefotaxim
2 x 1 gr 21.00
IV
4 Metronidazole
3 x 500 09.00
mg 21.00
IV
5 OMZ
1 x 40 05.00
6 Ondansetron mg 13.00
21.00
3 x 1
IV
7 Aspar K
amp
21.00
8. Fosen 1x1

IV

PO

Suposi-
toria

4. TTV
NO TTV 23-06-2014 24-06-2014 25-06-2014
JAM 11.00 WIB JAM 11.00 WIB JAM 05.00 WIB
1 TD 100/70 mmHg 100/70 mmHg 120/80 mmHg
2 Nadi 84 x/menit 60 x/menit 72 x/menit
3 RR 24 x/menit 22 x/menit 24 x/menit
4 Suhu 37,9 C 37 C
36 C

II. ANALISA DATA


No Tanggal/jam Data Fokus Etiologi Masalah TTD
1. 24 Juni Data Subyektif: Pola BAB Konstipasi
2014 Pasien Tn. R tidak teratur
Pukul 14.30 mengatakan
belum bisa
BAB.

Data Obyektif :
- Tekanan darah
100/70 mmHg
- Nadi :
84 x/menit
- RR :
24 x/menit
- Inspeksi:
pembesaran
abdomen, tidak
ada luka
- Palpasi : perut
terasa keras,
ada impaksi
feses.
-Perkusi :redup
-Auskultasi:
bising usus
tidak terdengar.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Konstipasi berhubungan dengan pola BAB tidak teratur.

IV. RENCANA KEPERAWATAN


No Tanggal/ Diagnosa Tujuan Rencana TTD
jam Keperawatan
.1. 24 Juni Konstipasi Setelah 1. Pantau tanda-
2014 berhubungan dilakukan tanda vital dan
Pukul 21.00 dengan pola tindakan keadaan
BAB tidak keperawatan umum
teratur. 1x24 jam 2. Tentukan
Pasien dapat pola BAB bagi
BAB secara klien dan latih
teratur dengan klien untuk
kriteria hasil : menjalankann
1. Defekasi ya
dapat 3. Berikan
dilakukan satu nutrisi berserat
kali sehari. sesuai dengan
2. Konsistensi indikasi
feses lembek 4. Berikan
3. Eliminasi cairan sesuai
feses tanpa indikasi.
perlu 5. Kolaborasi
mengejan pemberian
berlebihan laksatif atau
enema sesuai
indikasi

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/ Kode
Tindakan Keperawatan Respon
jam Diagnosa
25 Juni

2014 1 1. Selalu mengobservasi 1. S : Pasien


mengatakan
mengingat
Pukul 19.00 TTV, keluhan, dan
tekanan darah
keadaan umum.
terakhir setelah
diukur oleh perawat,
pasien mengeluh
sering kentut dan
belum bisa BAB.
O : TTV
TD : 120/80
HR : 72 kali
per menit
RR : 24 kali
per menit
T : 360 c

2. S : Pasien mengatakan
melakukan BAB
sesuai yang sudah
diajarkan yaitu
melakukan BAB pada
pagi hari setelah
makan.

3. S : Pasien mengatakan
sudah mengonsumsi
makan makanan
berserat seperi buah
pepaya dan sayuran
hijau.
O : Pasien terlihat makan
beberapa potong
buah pepaya.

4. S : Pasien merasa lebih


2. Menentukan pola BAB segar setelah di beri
bagi klien dan melatih cairan infus RL.
O : telah terpasang
klien untuk
infus dengan cairan
menjalankannya.
RL 20tpm .

5. O : Pasien diberi
laksatif fosen enema
untuk melunakkan
feses

3. Memberikan nutrisi
berserat sesuai dengan
indikasi

4. Memberikan cairan
sesuai indikasi.

5. Kolaborasi pemberian
laksatif atau enema
sesuai indikasi

VI. EVALUASI
Hari/tanggal No. DP Evaluasi TTD
Jumat, 26 1 S : - Pasien mengatakan sudah bisa
Juni 2014 BAB dengan konsistensi lembek
dan tidak ada hambatan.

- Pasien mengatakan sudah tidak


merasa nyeri pinggang.

O : Pasien sudah tidak nampak pucat,


keadaan umum baik.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai