Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MEKANISME FISIOLOGIS

YANG KHAS PADA TUMBUHAN


DI DAERAH EKSTRIM

Dosen Pengampu:

Andin Vita Amalia S.Si., M.Sc.

Kelompok 4

Disusun Oleh:

Muhammad Lutfi Amin 4001415049


Uswatun Hasanah 4001415036
Salsabiilah 4001415037
Auza Rachma Ajiyoesha 4001415043
Eti Widiyanti 4001415046
Wiji Wahyuningrum 4001415048

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN & MATEMATIKA


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Kaktus merupakan tumbuhan berduri dengan adaptasi tinggi. Tumbuhan
berduri kaktus berasal dari kata Yunani kaktos. Artinya, tanaman berduri adalah
Linneaus, ahli botani yang membuat klasifikasi tanaman, yang memasukkan kaktus
ke dalam kelompok tumbuhan berduri atau Cactaceae. Kaktus merupakan tanaman
sekulen, atau tanaman yang mampu menyimpan air pada batangnya. Kaktus mudah
melakukan penyesuaian dan bentuk-bentuk adaptasi pada tubuhnya. Contoh adaptasi
ini bisa dilihat dengan jelas. Bila kondisi alamnya tidak sesuai, ukuran daun kaktus
akan mengecil atau malah sama sekali tidak keluar daun. Perakarannya menyempit
dan batang dijadikan tempat penyimpanan air. Kaktus (Opunctia sp) memiliki
keistimewaan yang menyebabkan dapat bertahan hidup di lingkungan dan suasana
kering. Tanaman ini memiliki batang dan daun yang tebal.
Kurma, tanaman yang mempunyai nama latin Phoenix dactylifera ini dalam
bahasa Arab disebut dengan Tamr. Kurma adalah tanaman jenis palma (Arecaceae)
dalam genus Phoenix, buahnya bisa dimakan.Kurma merupakan salah satu buah khas
yang banyak diburu di bulan puasa Ramadhan untuk dijadikan sebagai hidangan
berbuka puasa. Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki
tanaman jantan dan betina yang hidup secara terpisah. Mereka bisa tumbuh dengan
mudah dari bakal biji, tetapi hanya 50% tanaman betina yang ditanam secara
pembibitan akan berbuah, dan menghasilkan buah yang kecil serta berkualitas rendah.
Tumbuhan ini dapat hidup di tempat yang bersuhu tinggi seperti gurun. Untuk
mematangkan buah kurma yang di tanam diperlukan jumalag sinar matahari yang
cukup.
Mangrove adalah tumbuhan yang hidup dan berkembang pada daerah pasang
surut atau pada salinitas payau. Biasanya mangrove tumbuh di muara-muara sungai
atau pada daerah di belakang terumbu karang dengan arus gelombang yang minimal.
Di belahan bumi, mangrove tumbuh sepanjang pantai daerah tropis dan subtropis,
antara 32 Lintang Utara dan 38 Lintang Selatan. Untuk dapat tumbuh pada kawasan
pasang surut, tumbuhan mangrove harus dapat beradaptasi dengan air asin kadar
garam (salinitas) yang tinggi. Mangrove mempunyai modifikasi akar yang
memberikan peluang untuk tumbuhan tersebut bernafas dalam kondisi tergenang.
Modifikasi akar pada tumbuhan ini sering disebut dengan akar nafas atau istilahnya
pneumator.

B Rumusan masalah
1 Bagaimana adaptasi tumbuhan kurma pada lingkungan ekstrim ?
2 Bagaimana adaptasi tumbuhan mangrove pada lingkungan ekstrim ?
3 Bagaimana adaptasi tumbuhan kaktus pada lingkungan ekstrim?
BAB II
PEMBAHASAN
A Mekanisme Fisiologi Kurma
Kurma, tanaman yang mempunyai nama latin Phoenix dactylifera ini dalam
bahasa Arab disebut dengan Tamr. Kurma adalah tanaman jenis palma (Arecaceae)
dalam genus Phoenix, buahnya bisa dimakan.Kurma merupakan salah satu buah khas
yang banyak diburu di bulan puasa Ramadhan untuk dijadikan sebagai hidangan
berbuka puasa.
Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki tanaman
jantan dan betina yang hidup secara terpisah. Mereka bisa tumbuh dengan mudah dari
bakal biji, tetapi hanya 50% tanaman betina yang ditanam secara pembibitan akan
berbuah, dan menghasilkan buah yang kecil serta berkualitas rendah. Tumbuhan ini
dapat hidup di tempat yang bersuhu tinggi seperti gurun. Untuk mematangkan buah
kurma yang di tanam diperlukan jumalag sinar matahari yang cukup.
Di tengah gurun pasir yg jarang ada air dan bercuaca panas, pohon kurma bisa
tumbuh dan berbuah. Keberadaan pohon kurma di hamparan gurun pasir yang seolah
tak berujung akan menjadi tanda harapan bagi orang-orang yang tersesat di tengah
gurun, pertanda masih ada harapan hidup untuk melanjutkan perjalanan hingga ke
tempat tujuan, tersedia buah kurma dan air sebagai sumber makanan & minuman .
Pohon Kurma yang tumbuh di gurun pasir merupakan satu-satunya tanaman yang
mampu bertahan hidup dalam kondisi ekstrim seperti itu itu dan tidak tumbang
meskipun terjadi badai pasir yang sering terjadi disana. Berdasar penelitian para ahli,
akar pohon kurma bisa tertanam dan tumbuh hingga puluhan bahkan ratusan meter ke
dalam tanah hingga menemukan sumber air. Pohon kurma yang tumbuh di tengah
gurun pasir memberikan sebuah pertanda bahwa di bawah permukaannya ada air.
Pohon Kurma tumbuh di tengah gurun pasir bukan dengan menumbuhkan tunas
terlebih dahulu seperti pohon buah pada umumnya, melainkan akan menumbuhkan
akar terlebih dahulu ke dalam tanah sampai menemukan air, tak peduli berapa dalam
sumber air itu ada maka sedalam itulah akar kurma akan tumbuh. Baru Kemudian ia
akan menumbuhkan tunas dan batang nya ke atas.
Cara menanam biji kurma di tengah gurun dengan cara ditanam di dalam tanah
sedalam 2-3 meter, kemudian ditimbun dengan bebatuan. Setelah akar yang tumbuh
ke dalam tanah menemukan sumber air, maka biji kurma itu akan menumbuhkan
tunas dan memecahkan bebatuan yang menimbunnya hingga tunas nya tumbuh dan
hidup berjuang tak kenal rasa takut akan hawa panas karena sudah mempunyai modal
yang kuat yaitu akar yang begitu panjang dan dalam hingga ke sumber mata air di
bawah gurun pasir.
Saat biji mulai bertunas, batu tersebut akan membuat pertumbuhan batang
terhambat. Justru karena pertumbuhan batang mengalami hambatan, hal tersebut
membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah menjadi maksimal. Setelah akarnya
menjadi kuat maksimal, barulah biji kurma itu bertumbuh ke atas dengan perjuangan
keras pula, yang bisa membuat batu tersebut jadi terguling atau bahkan pecah.
1) Ciri-ciri tumbuhan atau pohon kurma
a) Pohon kurma memiliki ketinggian mencapai 30 m
b) Batangnya besar berdiameter 50 cm
c) Kasar dan berbenjol-benjol bekas tangkai daun
d) Daun kurma berpelepah kekar sepanjang 3 m, kaku, dan lurus
e) Bagian pangkal pelepah daun berduri tajam seperti pelepah sagu
f) Kekekaran pelepah daun kurma, mirip dengan pelepah aren (enau)
g) Tandan bunga kurma tumbuh di ketiak pelepah daun, seperti pada kelapa dan lontar
h) Bunga jantan dan bunga betina tidak terdapat dalam satu pohon (berumah dua)
2) Adaptasi tumbuhan atau pohon kurma pada bioma gurun
Agar dapat bertahan hidup, tumbuhan ini harus beradaptasi dengan lingkungan
atau menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Beberapa adaptasi yang
dilakukan oleh tumbuhan ini antara lain adalah
a) Menyimpan air didalam daun dan batang
b) Hanya memiliki beberapa daun untuk mengurangi proses penguapan
c) Memiliki akar tunggal yang panjang untuk mencari air

Gambar pohon kurma

B Mekanisme Fisiologi Mangrove

Mangrove adalah tumbuhan yang hidup dan berkembang pada daerah pasang
surut atau pada salinitas payau. Biasanya mangrove tumbuh di muara-muara sungai
atau pada daerah di belakang terumbu karang dengan arus gelombang yang minimal.
Di belahan bumi, mangrove tumbuh sepanjang pantai daerah tropis dan subtropis,
antara 32 Lintang Utara dan 38 Lintang Selatan. Untuk dapat tumbuh pada kawasan
pasang surut, tumbuhan mangrove harus dapat beradaptasi dengan air asin kadar
garam (salinitas) yang tinggi. Mangrove mempunyai modifikasi akar yang
memberikan peluang untuk tumbuhan tersebut bernafas dalam kondisi tergenang.
Modifikasi akar pada tumbuhan ini sering disebut dengan akar nafas atau istilahnya
pneumator.

Onrizal (2005) menjelaskan bahwa cara adaptasi tumbuhan mangrove secara


anatomi dalam merespon berbagai kondisi ekstrim tempat tumbuhnya, seperti :

1. Adanya kelenjar garam pada golongan secreter, dan kulit yang mengelupas pada
golongan non-secreter sebaga tanggapan terhadap lingkungan yang kadar salinitasnya
tinggi.
2. Sistem perakaran yang khas dan lentisel sebagai tanggapan terhadap tanah yang jenuh
air.
3. Struktur dan posisi daun yang khas sebagai tanggapan terhadap radiasi sinar matahari
dan suhu yang tinggi.

Cara adaptasi tumbuhan mangrove sehingga toleran terhadap konsentrasi


garam tinggi yaitu dengan mengeluarkan garam tersebut melalui kelenjar-kelenjar
khusus yang terdapat pada daunnya. Tumbuhan mangrove terbagi atas dua golongan,
yaitu :

a) Secreter, yakni jenis-jenis mangrove yang memiliki kelenjar garam (salt gland).
Contoh : Avicennia spp., Aegiceras spp., dan Aegialitis spp.
b) Non-secreter, yakni jenis-jenis mangrove yang tidak memiliki kelenjar garam.
Contoh : Rhizopora spp., Bruguiera spp., Lumnitzera spp., dan Sonneratia ssp.

C Mekanisme Fisiologi Kaktus


Kaktus merupakan tumbuhan berduri dengan adaptasi tinggi. Tumbuhan
berduri kaktus berasal dari kata Yunani kaktos. Artinya, tanaman berduri adalah
Linneaus, ahli botani yang membuat klasifikasi tanaman, yang memasukkan kaktus
ke dalam kelompok tumbuhan berduri atau Cactaceae. Kaktus merupakan tanaman
sekulen, atau tanaman yang mampu menyimpan air pada batangnya. Kaktus mudah
melakukan penyesuaian dan bentuk-bentuk adaptasi pada tubuhnya. Contoh adaptasi
ini bisa dilihat dengan jelas. Bila kondisi alamnya tidak sesuai, ukuran daun kaktus
akan mengecil atau malah sama sekali tidak keluar daun. Perakarannya menyempit
dan batang dijadikan tempat penyimpanan air. Batang kaktus dilapisi jaringan lilin
yang dapat mengurangi penguapan, kondisi ini menjadikan kaktus mampu
menyimpan air dan tahan kekeringan. Meski begitu, kaktus tetap perlu air untuk
bertahan hidup. Saat berada di daerah yang bersuhu panas dan tanah gersang, kaktus
beradaptasi dengan cara membentuk kulit tubuh yang tebal dan berlapis lilin. Kaktus
memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi
penguapan air lewat daun. Tak ketinggalan, tumbuh bulu-bulu halus atau duri-duri
yang tajam. Fungsinya jelas, mengurangi pengeluaran air dari (Yulianti, 2008).
Kaktus (Opunctia sp) memiliki keistimewaan yang menyebabkan dapat
bertahan hidup di lingkungan dan suasana kering. Tanaman ini memiliki batang dan
daun yang tebal. Bagian-bagian ini dilapisi oleh tebal kutikula dan lilin di lapisan
permukaan yang berfungsi mencegah kehilangan air pada proses transpirasi (Kimball,
1965). Kaktus memiliki habitus, herbaseus, tegak, daun berbentuk seperti duri, batang
menjadi seperti daun pipih atau persegi, hijau berdaging percabangan aksiler tak
terbatas, akar serabut, tersebar luas ditanah lapisan atas.Tanaman xerofit mempunyai
bentuk modifikasi daun yang berupa duri yang digunakan untuk mengatur penguapan
pada kondisi kering. Tanaman xerofit juga memiliki batang yang panjang dan bentuk
yang sesuai untuk daerah kering Tumbuhan sekulen, batang tebal, berusuk dan
berdaging dengan jaringan penympan air. Batang bersegi, daun-daun telah tereduksi
menjadi duri-duri. Sendi daun dengan duri temple dan rambut vili. Akarnya serabut
yang dapat mencapai kedalaman dua sampai tiga kaki (Tjitrosoepomo, 2002).
Pada penampang melintang daun kaktus, daun dilapisi oleh kutikula yang
sangat tebal, daun berdinding tebal, adanya lapisan lilin, menutup stomata penuh pada
siang hari serta tersembunyi. Keadaan yang lain yaitu ruang sel yang dimiliki relatif
kecil, akar yang sangat panjang. Sedangkan ciri yang khusus yaitu adanya jaringan
penyimpan air yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air secara efisien. Semua
itu dilakukan sebagai bentuk adaptasi tanaman yang hidup pada kondisi air yang
ekstrem yaitu kekeringan agar dapat bertahan hidupdan tetap eksis dan tidak punah.
Tanaman kaktus juga terdapat epidermis, jaringan palisade, hipodermis, dan jaringan
penyimpan air. Ukuran sel kecil dan tebal. Kutikula tebal dan impermeable. Sistem
jaringan pembuluh dan stomata bertambah rapat, jaringan tiang bertambah sedangkan
jaringan spon berkurang. Stomata terletak didasar cekungan yang letaknya di
permukaan daun (Hidayat, 1995). Pada penampang membujur kaktus terdapat klorofil
sebagai pembentuk zat hijau daun serta terdapat ruang antar sel yang berfungsi
sebagai celah transport materi yang akan diproses untuk kebutuhan tanaman kaktus
tersebut. Jumlah stomata banyak dan terletak di permukaan atas. Sel epidermis
dilindungi oleh lilin untuk mencegah kehilangan air (Hidayat, 1995).
Kaktus termasuk kedalam tanaman yang hidup pada kondisi kering yang
disebut tanaman xerofit. Tanaman xerofit, berdasar proses awal terbentuk terbagi
menjadi 2 jenis yaitu tanaman yang resisten (asli tanaman xerofit) dan tanaman yang
beradaptasi pada lingkungan kering tapi tidak asli tanaman xerofit melainkan
mencoba bertahan pada lingkungan kering, contohnya padi lahan kering. Selain itu
berdasarkan responnya terhadap kondisi kering, tanaman xerofit terbagi menjadi 3
jenis yaitu tanaman yang menghindar (escape), tanaman yang tahan, dan tanaman
yang toleran. Tanaman yang menghindar biasanya berumur pendek dan membentuk
biji serta buah. Sedangkan tanaman yang tahan potensial osmotiknya rendah dan
mengeluarkan senyawa prolin untuk menyesuaikan potensial osmotiknya. Senyawa
prolin merupakan komponen asam amino terbesar dalam jaringan (30% dari total
nitrogen terlarut). Peranan senyawa prolin adalah sebagai penampung nitrogen dari
berbagai senyawa nitrogen yang berasal dari kerusakan protein. Selain itu, berfungsi
sebagai senyawa pelindung untuk mengurangi pengaruh kerusakan cekaman air di
dalam sel. Kandungan senyawa prolin pada daun yang mengalami cekaman
kekeringan sebesar 10-100 kali lipat lebih besar daripada daun yang berkecukupan
air. Begitu tanaman terlepas dari cekaman air, senyawa prolin akan segera
terdegradasi menjadi glutamat. Kaktus merupakan contoh tanaman yang resisten dan
toleran terhadap kondisi kering. Secara morfologis, kaktus beradaptasi dengan
mereduksi daun dalam bentuk duri atau jarum serta rambut daun fungsinya untuk
mengurangi penguapan air dan untuk pendinginan adaptasi selain itu, daun dilapisi
oleh kutikula yang sangat tebal, daun berdinding tebal. Daun juga terdapat lapisan
lilin yang menutup stomata penuh pada siang hari serta tersembunyi. Batangnya
bertipe herbaseus yang tebal dan berdaging. Tanaman ini berbatang tebal untuk
melindungi dari penguapan berlebih karena tempat yang panas dan ketersediaan air
sedikit. Tanaman ini memiliki tipe percabangan aksiler tak terbatas dan memiliki
lapisan lilin untuk mengurangi penguapan. Tipe akarnya serabut dan memanjang di
dalam tanah agar mudah menyerap air dan unsur hara. Sistem perakarannya adalah
penetrasi yang dalam sehingga memungkinkan absorpsi lebih efisien Secara
anatomis, pada penampang melintang sel epidermis tanaman ini mengalami
penebalan kutikula untuk mengurangi kehilangan air yang teradsorpsi. Selain itu,
untuk beradaptasi pada daerah yang ketersediaan airnya sedikit, kaktus memerlukan
jaringan penyimpan air. Stomatanya tersembunyi untuk memperkecil air yang keluar
dari tubuh. Untuk menyimpan air maka di dalam sel tanaman ini terdapat jaringan
penyimpan air yang ada di bawah hipodermis. yang berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan air secara efisien Pada kaktus juga dilengkapi jaringan palisade. Ruang
antar selnya relatif kecil.Keadaan yang lain yaitu ruang sel yang dimiliki relatif kecil,
akar yang sangat panjang. Sedangkan ciri yang khusus yaitu adanya jaringan
penyimpan air yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air secara efisien. Semua
itu dilakukan sebagai bentuk adaptasi tanaman yang hidup pada kondisi air yang
ekstrem yaitu kekeringan agar dapat bertahan hidup dan tetap eksis dan tidak
punah.yang mewakili tanaman xerofit. Pada penampang membujur terdapat banyak
stomata di jaringan palisade yang berfungsi untuk fotosintesis. Stomatanya menutup
penuh pada siang hari. Hal ini dilakukan agar tanaman dapat hidup pada kondisi air
yang ekstrem yaitu kekeringan.
BAB III
PENUTUP

A KESIMPULAN
Kurma, tanaman yang mempunyai nama latin Phoenix dactylifera ini dalam
bahasa Arab disebut dengan Tamr. Kurma adalah tanaman jenis palma (Arecaceae)
dalam genus Phoenix, buahnya bisa dimakan.Kurma merupakan salah satu buah khas
yang banyak diburu di bulan puasa Ramadhan untuk dijadikan sebagai hidangan
berbuka puasa. Agar dapat bertahan hidup, tumbuhan ini harus beradaptasi dengan
lingkungan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Beberapa
adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan ini antara lain adalah
a) Menyimpan air didalam daun dan batang
b) Hanya memiliki beberapa daun untuk mengurangi proses penguapan
c) Memiliki akar tunggal yang panjang untuk mencari air
Mangrove adalah tumbuhan yang hidup dan berkembang pada daerah pasang
surut atau pada salinitas payau. Biasanya mangrove tumbuh di muara-muara sungai
atau pada daerah di belakang terumbu karang dengan arus gelombang yang minimal.
Di belahan bumi, mangrove tumbuh sepanjang pantai daerah tropis dan subtropis,
antara 32 Lintang Utara dan 38 Lintang Selatan. Untuk dapat tumbuh pada kawasan
pasang surut, tumbuhan mangrove harus dapat beradaptasi dengan air asin kadar
garam (salinitas) yang tinggi. Mangrove mempunyai modifikasi akar yang
memberikan peluang untuk tumbuhan tersebut bernafas dalam kondisi tergenang.
Modifikasi akar pada tumbuhan ini sering disebut dengan akar nafas atau istilahnya
pneumator.

Kaktus merupakan tumbuhan berduri dengan adaptasi tinggi. Tumbuhan


berduri kaktus berasal dari kata Yunani kaktos. Artinya, tanaman berduri adalah
Linneaus, ahli botani yang membuat klasifikasi tanaman, yang memasukkan kaktus
ke dalam kelompok tumbuhan berduri atau Cactaceae. Tanaman ini memiliki tipe
percabangan aksiler tak terbatas dan memiliki lapisan lilin untuk mengurangi
penguapan. Tipe akarnya serabut dan memanjang di dalam tanah agar mudah
menyerap air dan unsur hara. Sistem perakarannya adalah penetrasi yang dalam
sehingga memungkinkan absorpsi lebih efisien Secara anatomis, pada penampang
melintang sel epidermis tanaman ini mengalami penebalan kutikula untuk
mengurangi kehilangan air yang teradsorpsi. Selain itu, untuk beradaptasi pada
daerah yang ketersediaan airnya sedikit, kaktus memerlukan jaringan penyimpan air.
Stomatanya tersembunyi untuk memperkecil air yang keluar dari tubuh. Untuk
menyimpan air maka di dalam sel tanaman ini terdapat jaringan penyimpan air yang
ada di bawah hipodermis. yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air secara
efisien Pada kaktus juga dilengkapi jaringan palisade. Ruang antar selnya relatif
kecil.Keadaan yang lain yaitu ruang sel yang dimiliki relatif kecil, akar yang sangat
panjang. Sedangkan ciri yang khusus yaitu adanya jaringan penyimpan air yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air secara efisien. Semua itu dilakukan sebagai
bentuk adaptasi tanaman yang hidup pada kondisi air yang ekstrem yaitu kekeringan
agar dapat bertahan hidup dan tetap eksis dan tidak punah.yang mewakili tanaman
xerofit. Pada penampang membujur terdapat banyak stomata di jaringan palisade
yang berfungsi untuk fotosintesis. Stomatanya menutup penuh pada siang hari. Hal
ini dilakukan agar tanaman dapat hidup pada kondisi air yang ekstrem yaitu
kekeringan.
DAFTAR PUSTAKA

Eddy, Syaiful. 2008. Pengelolaan Potensi Hutan Mangrove Secara Berkelanjutan.


Palembang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas PGRI Palembang.

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.

Indriyant. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kimball. 1965. Biology. Massachusetts Wesley Publishing Company

Rusila Noor, Y., M. Khazali, dan I N.N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan
Mangrove di Indonesia. Bogor: PHKA/WI-IP.

Tjitrosoepomo,G. 2002. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta) Cetakan VII.


Yogyakarta: Gajah Mada University Press

http://Ciri-ciri Tanaman Kurma _ Cara Hidup Sehat Alami.htm. diakses pada


tanggal 19 Maret 2017.

http://FalsafahpohonKurma _Inspiringpoints.htm. diakses pada tanggal 19 Maret


2017.

https://berkahpohonkurma.wordpress.com/faqs/. diakses pada tanggal 19 Maret


2017.

Yulianti. 2008. http:/www.tabloidnova.com. Tanaman Sukulen Cantik di Taman


Kering. Diakses tanggal 18 Maret 2017

Agroteknologi.web.id/ciri-ciri-bioma-yang-terdapat-di-gurun/. diakses pada


tanggal 19 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai