PSIKOSIS
Sindrom psikosis :
A. Hendaya berat daya menilai realitas (reality testing ability) :
Manifestasi gejala :
Kesadaran diri (awareness) terganggu
Daya nilai norma sosial (judgement) terganggu.
Daya tilikan diri (insight) terganggu
B. Hendaya berat dalam fungsi-fungsi mental
Manifestasi gejala :
Gangguanasosiasi pikiran (inkoherensi)
Isi piran tidak wajar (waham)
Gangguan persepsi (halusinasi)
Gangguan perasaan (tidak sesuai dengan situasi)
Perilaku yang aneh / tidak terkendali (disorganized)
C. Hendaya berat dalam fungsi sehari-hari
Manifestasi gejala :
Tidak mampu bekerja
Tidak mampu melakukan hubungan sosial
Tidak mampu melakukan kegiatan rutin
SKIZOFRENIA
Difinisi :
Suatu diskripsi sidrom dg fariasi penyebab dan perjalanan
penyakit yang luas, disertai sejumlah akibat yang tergantung
pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.
Biasanya ditandai:
Penyimpangan yg fondamental dan karakteristik dari pikiran
dan persepsi
Afek tidak wajar atau tumpul
Kesadaran jernih
Kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun
kemunduran fungsi kognitif tertentu dapat berkembang
kemudian.
PEDOMAN DIAGNOSIS
PPDGJ III :
Sedikitnya 1 gx amat jelas atau 2 gx atau lebih bila gx kurang
tajam atau jelas :
Thought echo = isi pikiran diri sendiri yang berulang/bergema
dlm kepalanya dg kualitas yang berbeda.
OBAT PSIKOTIK
Hipotesis : sindrom psikosis berkaitan dengan neurotransmiter
dopamin yang meningkat / hiperaktivitas sistem dopaminergik
sentral.
INTERAKSI OBAT
Antipsikotik + antipsikotik
Potensiasi efek samping, tdk ada bukti lebih efektif.
Antipsikotik + TCA
Efek samping antikolinergik meningkat
Antipsikotik + antiansietas
Efek sedasi meningkat (bermanfaat unt gejala agitasi dan
gaduh gelisah)
Antipsikotik + ECT
Antipsikotik tidak boleh diberikan sebelub ECT
Antipsikotik + antikonvulsi
Ambang kejang turun, shg mudah kambuh kejangnya,
maka ditingkatkan dosis antikonvulsan.
Antipsikotik + antasid
Efektivitas antipsikotik turun (ggn absorbsi)
PENGATURAN DOSIS
Memulai dengan dosis awal dinaikkan setiap 2-3 hr sampai
mencapai dosis efektif (sampai timbul supresi gejala / peredaan
sidroma), evaluasi tiap 2 minggu dan naikkan sampai dosis
optimal selanjtnya pertahankan 8-12 mggu (stabilisasi), lalu
turunkan tiap 2mggu mencapai dosis maintenance pertahankan
6 bln sd 2 th, selanjutnya tapering off (turunkan tiap 2-4mggu)
lalu stop.
Efek obat antipsikosis relatif lama, sampai beberapa hari, maka
tidak langsung menimbulkan kambuh stl obat dihentikan,
biasanya satu bulan baru muncul sindrom psikosis.
Umumnya dosis dipertahankan 3 bln sd 1 th setelah semua gejala
mereda sama sekali.
Penghentian mendadak dapat menimbulkan Cholinergic rebound
manifestasinya :
Gangguan lambung, mual, muntah, diare, pusing, gemetar, dll.
Mereda dengan pemberian anticholinergic agent yaitu SA
0,25mg im, THP 3x1
PENGOBATAN
Hentikan segera obat antipsikosis
Perawatan suportif
Berikan obat dopamin agonis (bromokriptin 7,5 sd 60 mg/hr,
L-dopa 2 x 100mg, amantadin 200mg/hr)
Kontra indikasi :
Penyakit hati (hepato tosik)
Penyakit darah (hemato toksik)
Epilepsi (menurunkan ambang kejang)
Kelainan jantung (menghambat irama jantung)
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 7
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
PEMAKAIAN KHUSUS
1. Thioridazine dosis kecil untuk pasien anak dengan hiperaktif,
emosional labil dan perilaku destruktif.
Juga pasien usia lanjut dengan ggn emosional
(anxietas, depresi, agitasi) dg dosis 20 sd
200mg/hr.
2. Haloperidol disis kecil untuk gilles de la Tourette`s
Syndrome sangat efektif.
Gejalanya berupa :
Gerakan gerakan involuntary, berulang, cepat, tanpa tujuan,
melibatkan banyak kelompok otot (tic).
Terdapat tic vokal multipel seperti suara Klik, dengusan,
batuk, menggeram, menyalak, atau kata kotor/koprolalia.
Pasien mampu menahan tic secara volunter selama beberapa
menit sampai jam.
Biasanya timbul mulai umur 2 sd 15 th.
ANSIETAS
Ansietas merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh
rasa khawatir disertai dengan gejala somatik yang menandakan
suatu kegiatan berlebihan dari susunan saraf otonomik. Ansietas
merupakan gejala yang umum namun non-spesifik yang sering
merupakan suatu fungsi emosi. Ansietas yang patologik biasanya
merupakan kondisi yang melampaui batas normal terhadap satu
ancaman yang sungguh-sungguh dan maladaptive.
Gangguan ansietas merupakan satu penyakit yang
spesifik ditandai oleh kecemasan yang patologik yang tidak
merupakan akibat sekunder dari faktor organik atau diagnosis
psikiatrik lain.
SINDROM ANXIETAS
Adanya perasaan cemas dan khawatir yg tidak realistik
terhadap 2 atau lebih hal yang dipersepsi sebagai
ancaman, sehingga menyebabkan individu tidak bisa
PPDGJ III
Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek
yang jelas (dari luar individu), yang sebenarnya tidak
membahayakan. Di luar individu seperti perasaan
takut adanya penyakit (nosofobia), ketakutan
perubahan bentuk badan (dismorfofobia).
Akibatnya obyek atau situasi tersebut dihindari atau
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 12
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
DSM IV-TR
Kecemasan dan khawatir berlebihan terjadi lebih
banyak dalam sedikitnya 6 bln, tentang sejumlah
peristiwa atau aktivitas seperti pekerjaan atau
prestasi sekolah.
Kesulitan mengendalikan kekhawatiran.
Kecemasan dan kekhawatiran dihubungkan sedikitnya
3 gejala berikut :
gelisah atau perasaan tegang atau cemas
mudah lelah
sulit konsentrasi atau pikiran kosong
iritabilitas
gangguan tidur
kecemasan dan kekhawatiran menyebabkan
penderitaan yang bermakna secara klinis atau
gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi
penting lainnya.
INTERAKSI OBAT
Benzodiazepine + CNS depressan (fenobarbital, alkohol,
antipsikosis, antidepresi, opiates) = dapat terjadi potensiasi
efek sedasi dan penekanan pusat napas, sehingga resiko
timbul respiratory failure.
BZ + CNS stimulants (amphetamine, caffeine, appetite
suppressants) = antagonisme efek anti anxietas, akibatnya
efek BZ menurun.
BZ + Neuroleptika = manfaat efek klinis BZ mengakibatkan
mengurangi kebutuhan dosis neuroleptika, sehingga dosis
neuroleptika dikurangi, sehingga resiko efek samping
neuroleptika mengurang.
PEMILIHAN OBAT
Golongan BZ sbg antianxietas mempunyai ratio therapuetic
lebih tinggi dan lebih minimal menimbulkan adiksi dengan
toksisitas yang rendah, dibandingkan dengan meprobamate
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 14
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
atau fenobarbital.
Golongan BZ tidak menginduksi enzim mikrosomal di hepar
sedangkan fenobarbital menginduksi.
Gol. BZ adalah drug of choice anxietas, disebabkan :
spesifitas, potensi, dan keamanannya.
Spektrum klinis BZ : anti-anxietas, anti-konvulsan, anti-
insomnia, premedikasi tindakan operatif.
SIFAT KHUSUS
Diazepam / clordiazepoxide : broad spectrum / spektrum pendek
(anti anxietas dan antikonvulsan)
Nitrazepam / Flurazepam : dosis anti anxietas dengan anti
insomnia berdekatan lebih condong penggunaan untuk anti
insomnia.
Midazolam : onset cepat, kerja singkat, sering sebagai
premedikasi tindakan operatif.
Bromazepam, Lorazepam, dan Clobazam : dosis anti ansietas
dengan anti insomnia berjauhan, sehingga lebih efektif untuk
anti anxietas.
Clobazam = 1,5 BZ, psikomotor performance paling kurang
terpengaruh, cock untuk pasien aktif baik dewasa maupun
lansia.
Lorazepam mempunyai waktu paruh pendek dan obat tidak
terakulasi secara signifikan pada dosis terapi (no significant
drug accumulation at clinical close) sehingga cocok untuk
pasien dengan kelainan fungsi hati atau ginjal.
Alprazolam, onset cepat, cocok diberikan pada antisipasi
cemas ( anticipatory anxiety) = pemberian sewaktu waktu
apabila sindrom anxietas dapat diramalkan datangkannya dan
pada situasi tertentu, serta terjadinya tidak sering (sudah
tahu kalau pada keadaan tersebut dapat muncul kecemasan).
Sulpiride-50 = efektif pereda gejala somatik yang muncul
pada sindrom anxietas, paling kecil resiko ketergantungan
obat.
DOSIS
Steady state = jumlah obat yg masuk sama jumlah obat yang
keluar badan, biasanya dicapai 5-7 hari pada dosis 2-3 kali
sehari onset of action cepat dan langsung, pada keadaan ini
efek klinis baru terlihat.
Dimulai dosis awal / dosis anjuran, dinaikkan bertahap setiap
3-5 hr sampai dosis optimal, selanjutnya pertahankan 2-3
minggu, lalu turunkan 1/8 x setiap 2-4 minggu, hingga
mencapai dosis minimal yang masih efektif (dosis
maintenance), pertahankan dosis tersebut 4-8 minggu,
selanjutnya lakukan tapering of.
LAMA PEMBERIAN
anxietas yang disebabkan faktor situasi eksternal, tidak lebih
dari 1-3 bln.
pemberian pada natisipasi cemas, seperlunya saja, atau
sewaktu-waktu.
penghentian secara bertahap (stepwise), supaya tidak timbul
withdrawal symptoms.
KONTRA INDIKASI
hipersensitif dengan BZ
glaukoma myastenia gravis
chronic pulmonary insufficiency
chronic renal or hepatic disease.
PENANGANAN
Suportif : terhadap respiratory depression dan sock.
Kausal : BZ antagonis (flumazenil / ANEXATE) amp.
0,5mg/5ml(IV).
BUKAN BENZODIAZEPIN
n Generi Paten sediaan Dosis anjuran
o k
1 Sulpiri Docmatil 50 mg 100
. de 300mg/h
buspir Buspar 10mg 15-30 mg/h
2 on mTran-Q
.
DEPRESI
SINDROM DEPRESI :
Gejala Utama ( sedikitnya 2 minggu)
Rasa hati yang murung
Hilang minat dan rasa senang
Kurang tenaga hingga mudah lelah dan kendur kegiatan
Gejala tambahan :
Penurunan konsentrasi pikiran dan perhatian
Pengurangan harga diri dan percaya diri
Pikiran perihal dosa dan tidak berguna lagi
Pandangan suram dan pesimistik terhadap masa depan
Gagasan atau tindakan mencederai diri / bunuh diri
Gangguan tidur
Pengurangan nafsu makan
Terdapat hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari,
manifestasi gejala :
Penurunan kemampuan kerja
Penurunan hubungan sosial
Penurunan melakukan kegiatan rutin
Sindrom depresi DSM-IV
Dalam 2 minggu terdapat gejala sebagai berikut :
Mood depresi
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 19
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
ENDOKRIN ANTI-NEOPLASTIKA
Adrenal (penyakit C-asparaginasa
Cushing* dan Addison) Azatioprin (AZT)
Hiperaldosteronisma 6-azauridin
Terkait dengan haid* Bleomisin
Gangguan paratiroid Trimetroprim
(hipo/hipertiroidisma) Vinkristin
Pasca bersalin*
Gangguan tiroid
(hipo/hipertiroidisma
apatis)*
Epilepsi* INFLAMASI
Penyakit Fahr* ibuprofen
Korea Huntington* indometasin
Hidrosefalus opiat
Infeksi (termasuk HIV fenasetin
dan nuerosifilis)
Migren* ANTI BAKTERIAL DAN ANTI
Sklerosis multipel* FUNGI
Narkolepsia Ampisilin
Neoplasma* Sikloserin
Penyakit parkinson Etionamid
Palsi supraneuklear Griseofulfin
progresif Metronidazol
Apnea saat tidur Asam nalidiksat
Stroke* Nitrofurantoin
Trauma* Streptomisine
Penyakit wilson* Sulfametoksasol
Sulfonamid
Tetrasiklin
Veratrum
ANEKA PENYEBAB NEUROLOGIK DAN PSIATRIK
Kanker (terutama Amantadin
pankreatik dan Antipsikotik (butirofenon,
gastrointestinal lain) fenotiazin, oksiindol)
Penyakit Baklofen
kardiopulmonal Bromokriptin
Porfiria CBZ
Uremia (dan penyakit Levodova
ginjal lain)* Fenitoin
Defisiensi vitamin (B12, Sedativa dan hipnotika
C, folat, niasin, (barbiturat, BZ, kloralhidrat)
tiamin)* Tetrabenazin
ANEKA RAGAM
Asetazolamid
Kolin
Simetidin
Siproheptadin
Difenoksilat
Disulfiram
Metisergid
Stimulansia (amfetamin,
fenfluramin)
*Kondisi ini juga terkait dengan gejala manik
HIPOTESIS DEPRESI
Defisiensi relatif satu atau beberapa Aminergic
Neurotransmitter pada sinap neuron di SSP, khususnya pada
sistem limbik. (noradrenalin, serotonin, dopamin).
EFEK SAMPING AD
Sedasi ( mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja
psikomotor menurun, kemampuan koknitif menurun).
Antikolinergik ( mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur /
krn pelebaran pupil, kontipasi, sinus takikardi, dll)
Antiadrenergic alfa (Perubahan EKG, hipotensi)
Neurotoksis (tremor, gelisah, agitasi, insomnia)
Eksitasi SSP
Hipertensi
Hiperpireksia
Konvulsi
Toxic convulsional stae (confusion, delirium,
disorientation)
INTERAKSI OBAT
AD + CNS Depressants :
Potensiasi sedasi
Depresi pernafasan resiko timbul respiratory failure
CARA PENGGUNAAN
MAOI (Meclobemide)
Efek hipotensi ortostatik relatif sering, hati-hati pada lansia,
lakukan perubahan posisi tubuh tidak mendadak.
PENGATURAN DOSIS
Initiating dosage (test dose), untuk mencapai dosis anjuran
(selama minggu I).
Misal Amitriptilin 25 mg/h, hari 1 dan hr 2
50 mg/h, hr 3 dan hr 4
100mg/h, hr 5 dan 6
Titrating Dosage (Optimal dose), dari dosis anjuran sampai
dosis efektif yaitu dosis Optimal.
Amitriptilin 150mg/h, hr 7 sd 14 (minggu II)
Minggu III : 200mg/h, Minggu IV 300mg/h.
LITHIUM
Digunakan pd Unipolar Recurrent Depression, sebagai Mood
Stabilizers, anti mania.
Kontra indikasi AD
Penyakit jantung koroner, MCI.
Glaukoma, retensi urin, hipertrofi prostat, gangguan
fungsi hati, epilepsi.
Pada lithium, KI kelainan fungsi jantung, ginjal, dan
kelenjar thyroid
Wanita hamil tidak dianjurkan pakai TCA, krn resiko
teratogenik khususnya trimester I, TCA diekresi
melalui ASI.
INSOMNIA
Sindrom Insomnia
Membutuhkan waktu lebih dari jam untuk tertidur (Trouble
in falling asleep), atau tidur kembali setelah terbangun
(sleep continuity interruption), sehingga siklus tidur tidak
utuh dan menimbulkan keluhan gangguan kesehatan.
Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari, bermanifestasi
dalam gejala : penurunan kemampuan bekerja, hubungan
sosial, dan melakukan kegiatan rutin.
Dibagi 3 tipe :
Transient Insomnia, berlangsung 2-3 hari
Shorterm Insomnia, berlangsung sd 3 minggu.
Longterm Insomnia, dalam periode waktu lebih lama dan
biasanya disebabkan oleh kondisi medik atau psikiatrik
tertentu.
Proses Tidur :
Stadium Jaga.
Stadium 1 (Gelombang alpa, beta, theta).
Stadium 2 (gelombang delta 20%)
Stadium 3 (gelombang delta 20-50%)
Stadium 4 (gelombang delta > 50%) = delta sleep
Stadium REM (rapid eye movement) = REM Sleep.
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 28
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
DSM-IV TR
Kesulitan untuk mulai tidur atau tetap tidur, atau tidur yang
tidak menyegarkan, selama paling kurang 1 bulan.
Gangguan tidur menyebabkan penderitaan secara klinis yang
bermakna atau gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan atau
fungsi penting lainnya.
Gangguan tidur tidak secara eksklusif selama perjalanan
Narkolepsi, gangguan tidur yang berhubungan pernapasan,
gangguan tidur irama sirkadian, atau parasomnia.
Bukan dari perjalanan suatu gangguan mental lain (depresi,
kecemasan menyeluruh, delirium).
Juga bukan dari efek langsung zat, atau suatu kondisi medis
umum.
PPDGJ III
a. Kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur, atau
kualitas tidur yang buruk.
b. Gangguan terjadi minimal 3 kali dalam semingu, selama
minimal 1 bulan.
c. Adanya preoccupies dengan tidak bias tidur (sleeplessness)
dan peduli yang berlebihan terhadap akibatnya pada malam
hari dan sepanjang siang hari.
d. Ketidak puasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur
menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan
mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan.
Golongan BZ :
a. NITRAZEPAM
b. TRIAZOLAM
c. ESTAZOLAM
Golongan Non BZ :
a. CLORAL HYDRATE
b. PHENOBARBITAL
Golongan BZ tidak menyebabkan REM supression dan rebound.
DEPRESI :
Terjadi pengurangan delta sleep (gel delta <20%), sehingga tidak
puas tidurnya dan mudah terbangun.
Pada awal depresi terjadi devisit REM Sleep (0-10%, dimana pada
orang normal sekitar 20%), yang menyebabkan tidur sering
terbangun akibat mimpi buruk (REM Sleep bertambah untuk
mengatasi defisit), sehingga siklus tidur menjadi tidak teratur
(disorganized).
Obat antidepresan Trisiklik dan Tetrasiklik, menekan dan
menghilangka REM Sleep, dan meningkatkan Delta sleep,
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 31
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
INTERAKSI OBAT
AntiInsomnia + CNS Depressant (alkohol, dll), akan terjadi
potensiasi efek penekanan (supresi) SSP yang dapat
menyebabkan oversedasi atau kegagalan nafas
(respiratory failure).
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 32
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
CARA PENGGUNAAN
Initial Insomnia = sulit masuk ke dalam proses tidur, obatnya
bersifat Sleep Inducing anti-Insomnia, yaitu Gol. BZ (short
acting).
Misalnya pada gangguan anxietas.
Delayed Insomnia = proses tidur terlalu cepat berakhir dan sulit
masuk kembali ke proses tidur selanjutnya. Obat yang dibutuhkan
bersifat Prolong latent phase anti-Insomnia, yaitu gol. Heterosiklik
antidepressant (Trisiklik dan tetrasiklik).
Misalnya pada gangguan depressi
Broken Insomnia = siklus proses tidur yang normal tidak utuh dan
terpecah-pecah menjadi beberapa bagian (multiple awakening).
Obat yang dibutuhkan bersifat Sleep Maintaining anti-insomnia,
yaitu gol phenobarbital dan atau gol BZ (loong acting).
Misalnya pada gangguan Stres Psikososial.
DOSIS
Pemberian tunggal dosis anjuran 15 30 mnt sbl tidur.
Dosis awal dinaikkan sampai dosis efektif dan pertahankan
sampai 1-2 minggu, selanjutnya tapering off.
Pada lansia dosis harus lebih kecil, dan peningkatan dosis
perlahan-lahan, untuk menghindari oversedasi dan
intoksikasi.
Ada laporan penggunaan antidepressant sedatif dosis
kecil 2-3 kali seminggu (TIDAK SETIAP HARI). Untuk
insomnia lansia efektif.
LAMA PEMBERIAN
Sebaiknya 1-2 minggu, agar resiko ketergantungan keil.
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 33
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
PERHATIAN KHUSUS
KI : Sleep apnoe syndrome, Congestive Heart Failure,
chronic Respiratory Disease
MANIA
Sindrom Mania :
Dalam jangka waktu paling sedikit 1 minggu hampir setiap hari
terdapat keadaan afek (mood / suana perasaan) yang
meningkat, ekpresif atau iritabel.
Keadaan tersebut disertai sedikitnya 4 gejala berikut :
1. Peningkatan aktivitas (di tempat kerja, dalam hubungan
sosial, atau seksual), atau ketidak tenangan fisik.
2. Lebih banyak bicara dari lazimnya atau adanya dorongan
untuk berbicara terus menerus.
3. Lompat gagasan (flight of ideas) atau penghayatan
subyektif bahwa pikirannya sedang berlomba.
4. rasa harga diri yang melambung (grandiositas, yang
dapat bertaraf sampai waham/delusi).
5. Berkurangnya kebutuhan tidur.
6. Mudah teralih perhatian yaitu perhatiannya terlalu cepat
tertarik kepada stimulus luar yang tiedak penting atau
yang tak berarti.
7. Keterlibatan berlebih dalam aktivitas yang mengandung
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 34
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
LITHIUM
Merupakan pilihan utama meredakan sidrom mania akut
atau profilaksis yang kambuhan pada gangguan afektif bipolar.
Cara kerja Lithium :
Mengurangi Dopamin reseptor supersensitivity.
Meningkatkan Cholinergic muscarinic activity
Menghambat Cyclic AMP(adenosine monophosphate) dan
phosphoinositides
EFEK SAMPING
Efek samping dini :
Mulut kering, haus, GI distres (mual, muntah, diare, feces
lunak), kelemahan otot, poliuria, tremor halus ( fine
tremor, lebih jelas pada lansia dan penggunaan
bersamaan denganneuroleptika dan antidepresan)
Tidak ada efek sedasi dan EPS
Pencegahan intoksikasi :
Edukasi
Minum minimal 2500cc, jika berkeringat dan deuresis banyak
imbangi dengan minum
Mengenal gejala dini intoksikasi
Kontrol rutin
CARA MENGGUNAKAN
Mania Akut
Beri haloperidol IM, kalau perlu rapid neuroleptization.
Selanjutnya (setelah gejala teratasi yaitu hiperaktivitas,
impusivitas, iritabilitas) berikan Lithium carbinas (efek anti mania
baru muncul setelah penggunaan 7-10 hr.
Gangguan afektif bipolar (manik-depresif) lithiumj baik untuk
profilaksif
Jika tidak bisa menggunakan Lithium karena suatu hal (misal
hipersensitivitas, dll), dapat diganti CBZ, yg juga sangat efektif
untuk gangguan afektif bipolar.
Pada gangguan afektif unipolar (depresi berulang), lebih efektif
menggunakan SSRI dibanding Lithium.
PENGATURAN DOSIS
Yang perlu dipertimbangkan :
Onset efek primer / efek klinis : 7 10 hari / 1-2 mggu
Rentang kadar serum terapuitik 0,8 sd 1,2 mEq/L.
Kadar toksik : 1,5 mEq/L
PERHATIAN KHUSUS
Lakukan pemeriksaan laboratorium secara periodik :
kadar serum Na dan K ( Li dan Na saling mempengaruhi di
tubulus proximalis renalis)
tes fungsi ginjal (serum creatinin), karena semua kadar
lithium di ekresi melalui ginjal.
tes fungsi kelenjar tiroid (T3 dan T4) Lithium menurunkan
kadar serum yodium.
pemeriksaan EKG ( Lithium mempengaruhi cardiac
repolarization)
wanita hamil kontra indikasi, karena lithium bersifar
teratogenik), Litium juga menembus plasenta sehingga ke
peredaran darah janin dan dapat mempengaruhi kelenjar
tiroid.
PANIK
SINDROME PANIK
Sedikitnya 1 bulan mengalami beberapa serangan anxietas
berat (severe attacks of autonomic anxiety), dengan gejala
sbb:
1. Serangan anxietas tersebut secara obyektif tidak ada
bahaya (unprovoked of episodic paroxysmal anxiety).
2. Serangan tersebut tidak terbatas pada situasi yang telah
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 39
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
SERANGAN PANIK
Ingat !
Suatu serangan panik bukan suatu gangguan yang dapat
dituliskan, maka tuliskanlah diagnosis spesifik dimana terdapat
serangan panik. Misalnya gangguan panik dengan Agorafobia.
GANGGUAN PANIK
HIPOTESIS :
Sindrom panik berkaitan dengan hipersensitivitas dari serotonegic
reseptor di SSP (sama dengan OCD).
Obat ditujukan untuk mengurangi hipersensivitas tersebut, yaitu
dengan menghambat re-uptake serotonin pada celah sinap antar
neuron, sehingga terjadi kumulasi serotonin di celah sinap terse
but (fase I), keadaan ini lama kelaman akan menurunkan
hipersensitivitas reseptor serotonin (down regulation) (fase 2),
dinamakan efek bifasik, berbarengan dengan penurunan tersebut
di ikuti dengan penurunan serangan panik (adrenergic
overactivity) dan juga gejala depresi yang menyertai akan
berkurang.
Penemuan terakhir menunjukkan adanya co-morbiditas antara
OCD, fofia social, dan gangguan panic, yang dihipotesiskan
mereka dari satu jenis gangguan dasar, yaitu berkaitan dengan
Hipersensitivitas dari serotonergic receptors
anjuran
1. Imipramine Tofranil 25mg 75-150
mg/h
aitu sbb:
Efek anti-histaminergik.
Sedasi, rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja
psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun.
efek anti-kolinergik
mulut kering, retensi urin, disuria, penglihatan kabur,
konstipasi, gangguan fungsi seksual, sinus takicardia,
keluhan lambung.
Efek anti-adrenergik
Perubahan EKG, hipotensi ortostatik.
Efek neurotoksis
Tremor halus, kejang epileptik, agitasi, insomnia
Perhatian : dosis letal Imipramine lebih dari 1-2 mg/h (lebih kecil
pada anak-anak dan lansia, juga pasien dengan penyakit organik
sebagai penyulit), dosis itu sekitar 10 kali dosis terapi, maka
tidak boleh memberikan obat dalam jumlah besar pada pasien
gangguan panik yang disertai depresi, dimana pasien biasanya
sudah ada pikiran bunuh diri.
Intosikasi Trisiklik :
Eksitasi SSP, Hipertensi, Hiperpireksia, Konvulsi, Toxic
Confusional State (Confusion, delirium, disorientation).
Golongan SSRI
Nausea, sakit kepala
INTERAKSI OBAT
Imipramin / clomipramine + Haloperidol / Phenothiazine
= terjadi potensiasi, akibatnya berpotensi efek samping
trisiklik, seperti efek anti-kolinergik akan muncul Ileus
paraliticus, disuria, gangguan absorbsi, dll, hal tersebut
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 44
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
PEMILIHAN OBAT
Semua jenis anti-panik sama efektifnya menanggulangi
sindrom panik baik taraf sedang dan stadium awal.
Bagi yang sensitif terhadap trisiklik atau terdapat penyakit
organik sebagai penyulit, dapat beralih ke SSRI atau
RIMA yang lebih aman.
Alprazolam paling kurang toksik dan onset of action lebih
cepat.
PENGATURAN DOSIS
Cara melihat keseimbangan antara efek samping dan
kasiat obat, adalah dengan cara waktu pemberian obat
dan dosis dalam hubungannya dengan jumlah serangan
panik dalam periode waktu tertentu. Misal penggunaan
obat tertentu dalam dosis tertentu dalam periode waktu
tertentu terjadi serangan panik 5 kali dengan gambaran
efek samping minimal, dibandingkan obat lain dalam
waktu sama yang hanya memunculkan 4kali serangan
panik, tetapi efek samping yang muncul lebih nyata,
maka perlu pertimbangan lain untuk tindakan
selanjutnya.
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 45
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
LAMA PEMBERIAN
Hal ini sangat individual, prinsipnya secepat mungkin bebas obat,
biasanya antara 6 bln sd 12 bln, dan secepat mungkin pemberian
ulangan, biasanya tiap 3 bulan dievaluasi, sekitar 75% kambuh.
Terdapat beberapa pasien yang memerlukan pengobatan
bertahu-tahun.
PERHATIAN KHUSUS
Karena pengobatan jangka panjang, maka berikan penjelasan
pada pasien kan keluarganya, untuk antisipasi DO.
Pemakaian obat dapat menimbulkan penurunan reaction time,
sehingga dihindarkan pemakaian kendaraan atau penjalanan
mesin.
Lansia dan atau pasien dengan penyulit organik yang tidak
mampu menolirer obat, hati-hati atau dosis minimal, dan jika
tidak mungkin stop.
Juga wamil atau wasui, tidak dianjurkan.
GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA / POST TRAUMATIC
STRES DISORDER (PTSD)
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 46
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
Sindrom PTSD
Ditegakkan dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian
traumatik berat (masa laten yang berkisar beberapa
minggu sampai beberapa bulan, jarang melebihi 6 bulan).
Diagnosis masih dapat ditegakkan lebih dari 6 bulan, asal
manifestasi klinisnya adalah khas dan tidak didapat
alternatif katagori gangguan lain.
Sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan
bayang-bayang atau mimpi-mimpi dari dari kejadian
traumatik tersebut secara berulang-ulang kembali
(flashbacks).
Gangguan otonomik, afek dan tingkah laku semuanya
mewarnai diagnosis, tetapi tidak khas.
Suatu sequelae menahun yang terjadi lambat setelah stres
yang luar biasa, misalnya beberapa puluh tahun setelah
trauma, diklasifikasikan dalam perubahan kepribadian
yang berlangsung lama setelah mengalami katastrofa.
PTSD DSM IV-TR
A. Orang terpapar dengan suatu peristiwa traumatik di mana
terdapat kedua dari berikut ini:
1. Orang mengalami, menyaksikan, atau dihadapkan
dengan suatu peristiwa atau kejadian-kejadian yang
berupa ancaman kematian atau kematian yang
sesungguhnya atau cederas serius, atau ancaman
terhadap integritas fisik diri sendiri atau orang lain.
2. Respon orang tersebut berupa ketakutan yang hebat,
rasa
tidak berdaya, atau horor.
Pada anak-anak hal ini dapat diekspresikan dengan
perilaku yang kacau atau teragitasi.
B. Peristiwa traumatik secara menetap dialami kembali dalam
satu atau lebih cara berikut :
1. Ingatan tentang peristiwa yang menyebabkan
penderitaan bersifat berulang dan mengganggu,
meliputi bayangan, pikiran, atau persepsi.
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 47
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
Sebutkan jika :
Akut : durasi kurang dari 3 bulan
Kronik : gejala lebih dari 3 bulan.
Sebutkan jika :
Dengan onset lambat : jika onset gejala timbul setelah 6 bulan
trauma berlalu.
TERAPI OBAT
Penggunaan anti-depresan masih kontroversial, namun hal ini
dapat diberikan kalau gejala yang nampak berkaitan dengan
depresi, misalnya, adanya gangguan afek, anhedonia, mudah
capek, keinginan bunuh diri, dll.
Obat lain yang biasa digunakan :
BZ, Lithium, Zat pem-blok beta ( propanolol, klonidin), dan CBZ
Gejala yang muncul dengan anzietas dan agitasi bisa
menggunakan : BZ
ESTAZOLAM (Pro Som, Esilgan) 0.5 n- 1 mg PO
OKSAZEPAM (Serak) 10-30 mg PO
DIAZEPAM (Valium) 5 10 mg PO
KLONAZEPAM ( Klonopin, Rivotril) 0.25 5 mg PO
LORAZEPAM (Ativan) 1-2 mg PO atau IM
1. AMNESIA DISOSIATIF
Ciri utama hilangnya daya ingat, biasanya kejadian penting
yang baru terjadi (selektif), amnesia dapat total atau parsial,
mengenai kejadian stressful atau traumatik yang baru terjadi.
Harus dapat dibedakan dengan simulasi sadar (malingering),
amnesia buatan (conscious simulation of amnesia) ini
biasanya berkaitan dengan problema keuangan, bahaya
kematian dalam peperangan, atau kemungkinan hukuman
penjara atau hukuman mati.
2. FUGUE DISOSIATIF
Selain ada amnesia disosiatif, pasien melakukan perjalanan
tertentu melampaui hal yang umumdilakukan sehari-hari,
masih mampu mengurus kebutuhan dasar (makan, mandi,
dsb), juga interaksi sosial sederhana (membeli karcis, bensin,
menanyakan arah, memesan makana, dll), beda dengan
postical fugue pada setelah serangan epilepsi, dimana dalam
hal ini tidak ada problem atau kejadian stressful, dan kurang
jelasnya tujuan berkepergian serta kegiatan pada pasien
epilepsi.
Diagnosis Banding :
Intoksikasi, epilepsi lobus temporalis, amnesia psikogenik,
gangguan kepribadian ganda, gangguan buatan sendiri dan
berpura-pura.
3. STUPOR DISOSIATIF
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 52
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
6. KONVULSI DISOSIATIF
Disebut juga pseudo suizures, mirip dengan kejang epilepsi
dalam hal gerakannya, bedanya : sangat jarang disertai lidah
tergigit, luka jatuh karena serangan, mengompol, tidak ada
kehilangan kesadaran
PENATALAKSANAAN
Psikoterapi :
Tujuan : menyelidiki adanya konflik yang mendasarinya atua
problem / kejadian baru yang sressful, selanjutnya
menghilangkan problem / stressful tersebut, dan mencegah
terulangnya serangan berikut.
Untuk mengorek informasi mengenai problem yang mendasari
munculnya disosiatif, dapat dilakukan hipnosis wawancara dengan
menggunakan hipnotika sedatif, seperti diasepam IV, atau
Amobarbital (Amytal), caranya sebagai berikut:
1. Baringkan pasien
2. Jelaskan bahwa medikasi akin menjadikan pasien santai
(relaks) dan ingin berbicara.
3. Tusukkan jarum (narrow-bore scalp-vein needle) ke vena di
lengan atau tangan.
4. Mulai injeksi larutan Amobarbital 5% (Amytal)-500 mg yang
dilarutkan dalam 10 ml air stiril-dengan jumlah tetesan tidak
melampaui 1 ml / mnt (50 mg / mnt untuk mencegah tertidur
atau terhentinya pernafasan.
5. Wawancara :
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 54
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
BERSAMA
Terjadi tekanan hebat secara bersama, biasanya yang
mencetuskan pertama sejumlah kecil kelompok, yang diikuti
lainnya bersamaan dengan meningkatnya gejala dari pencetus.
Gejala yang tampak dapat berupa : teriakan, panik, pingsan,
agitasi, dan gejala histeria lainnya.
Penatalaksanaan
Kalau memungkinkan lakukan pemisahan atau pengelompokan,
dari orang yang menjadi pencetus. Lingkungan dibuat nyaman,
yang menandakan bahwa keadaan sudah dapat di atasi. Tiap
pasien berikan untuk kesempatan untuk ventilasi. Berikan
dukungan dari yang dapat membantu, seperti keluarga, jaringan
sosial.
Pasien diberi kesempatan membahas pengalaman yang paling
menyulitkan, beri kesempatan untuk ventilasi, dan
mengungkapkan proses emosional yang menimbulkan gejala
tersebut.
Setelah semua terkendali selanjutnya pasien jangan tinggal
bersama dengan pasien lain, tetapi terpisah tidak ada satupun
yang mengalami hal yang sama.
Medika mentosa ;
Obati agitasi dan kecemasan yang hebat dengan menggunakan
BZ yang berdayakerja pendek dalam jangka waktu singkat,
biasanya efektif diberikan gol BZ, misalnya berikan diasepam 10
mgIV/IM, atau lorazepam 1 amp IV/IM, alprazolam (xanax,
atarax, zipras, dll) 0.5 1mg, Oksazepam (Serax) 10 30 mg,
setelah pemberian IM/IV (untuk yang ada kemasan injeksi),
dilanjutkan PO tiap 4-6 jam sesuai keperluan, misalnya alprazolam
0,5 mg / 6 jam, atau yang lain.
OCD
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 56
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
SINDROM OCD
A) Salah satu obsesi atau Kompulsi
Selama sedikitnya 2 minggu dan hampir setiap hari
mengalami gejala-gejala dengan ciri-ciri :
1. Diketahui / disadari sebagai pikiran, bayangan, atau impuls
dari individu sendiri.
2. Pikiran, bayangan atau impuls tersebut harus merupakan
pengulangan yang tidak menyenangkan (ego-distonik).
3. Melaksanakan tindakan sesuai dengan pikiran, bayangan atau
impuls tersebut di atas bukan merupakan hal yang memberi
kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari
ketegangan atau anxietas)
4. Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang masih tidak
berhasil dilawan / dielakkan, meskipun ada lainnya yang tidak
lagi dilawan / dielakkan oleh pasien.
OCD DSM-IV TR
Obsesi seperti salah satu difinisi di bawah ini :
Pikiran, bayangan, atau impuls yang berulang dan menetap
yang dialami, pada suatu saat selama gangguan,
dirasakan mengganggu dan tidak sesuai, dan
menyebabkan kecemasan dan penderitaan yang jelas.
Pikiran, bayangan atau impuls, tidak hanya kekawatiran
berlebihan tentang masalah kehidupan yang nyata.
Orang berusaha untuk mengabaikan atau menekan pikiran,
bayangan atau impuls tersebut untuk menetralkan
dengan pikiran atau tindakan lain.
Orang menyadari bahwa pikiran, bayangan, dan impuls
obsesional adalah hasil dari pikirannya sendiri (tidak
disebabkan dari luar seperti penyisipan pikiran).
Sebutkan jika :
Dengan tilikan buruk, jika selama sebagian besar waktu episode
terakhir orang tidak menyadari bahwa obsesi dan kompulsi adalah
berlebihan atau tidak beralasan.
OBAT OCD
SEDIAAN DAN DOSIS ANJURAN
N Generik Paten Sediaa Dosis
o n Anjuran
1. Clomipra Anafranil 25 mg 75-200mg/h
min
2. Fluvoxami Luvox 50 mg 100-250
ne mg/h
HIPOTESIH OCD
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 60
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
EFEK SAMPING
Golongan TRISIKLIK
Efek anti-histaminergik.
Sedasi, rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja
psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun.
efek anti-kolinergik
mulut kering, retensi urin, disuria, penglihatan kabur,
konstipasi, gangguan fungsi seksual, sinus takicardia,
keluhan lambung.
Efek anti-adrenergik
Perubahan EKG, hipotensi ortostatik.
Efek neurotoksis
Tremor halus, kejang epileptik, agitasi, insomnia
Golongan SSRI
*. Nausea, sakit kepala
INTERAKSI OBAT
Clomipramine + Haloperidol / Phenothiazine
Ekresi climipramine berkurang, sehingga kadarnya dalam
darah meningkat, akibatnya dapat terjadi potensiasi efek
samping anti-kolinergik, dapat terjadi Ilius paralitik,
disuria, gangguan absorbsi, dll).
Trisiklik/SSRI + MAOI
Tidak boleh diberikan bersamaan dapat terjadi Serotonin
Malignan Syndrome.
SSRI + Trisiklik
Meningkatkan kadar trisiklik dalam plasma sehingga dapat
terjadi intosikasi trisiklik.
CARA PENGGUNAAN
1. Clomipramin paling efektif, dianggap sebagai first-line drug,
juga merupakan pilihan utama pada gangguan depresi yang
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 62
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA
Lama pembereian
Respon baru tampak 1-2 minggu, hal ini dikarenakan kerja
obat yang mempengaruhi reseptor serotonin, reaksi pertama
yang terjadi adalah serotonin yang meningkat, hal ini akan
menimbulkan perubahan sensitivitas reseptor serotonin dalam
beberapa waktu, sehingga untuk mendapatkan hasil yang
terbaik diperlukan waktu 2 - 3 bulandengan dosis antara 75-
225 mg/h (a gradual titration of dosage is essential).
Lama pemberian obat bersifat individual, umumnya di atas 6
bulan sampai tahunan, kemudian dihentikan secara bertahap
bila kondisi sudah memungkinkan.
Trisiklik dan SSRI termasuk tidak berpotensi menimbulkan
ketergantungan.
PERHATIAN KHUSUS
1. OCD memerlukan pengobatan jangka panjang dan dosis
relatif tinggi, sehingga perlu penjelasan pada pasien dan
keluarga untuk mengurangi DO, disampng juga harga obat
yang mahal.
KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH, CATATAN INI TIDAK BERARTI 63
PEDOMAN MUTLAK PERGUNAKAN SEBAGAI PERTIMBANGAN SAJA
KARENA MASIH BANYAK KEKURANGAN
CATATAN RINGKAS GANGGUAN JIWA
PEGANGAN DOKTER UMUM
DITERBITKAN OLEH
BISNIS CV JELITA