Anda di halaman 1dari 1

Hasil Diskusi 16 September 2016

KOAS THT FK UNTAR Periode 22 Agustus 24 September 2016

1. Pada pasien dengan abses peritonsil, tatalaksananya adalah pungsi pada daerah abses.
Kemudian mengapa dianjurkan untuk tonsilektomi ?
Karena biasanya penyebab timbulnya abses peritonsil adalah kuman/bakteri yang
sama pada infeksi tonsil itu sendiri, sehingga setelah dilakukan drainase abses
sebaiknya dilakukan tonsilektomi
2. Apa komplikasi pada abses peritonsil ?
a. Abses pecah spontan bisa mengakibatkan perdarahan, aspirasi paru
b. Penjalaran infeksi ke daerah parafaring
c. Bila terjadi penjalaran ke arah intrakranial, bisa terjadi trombus sinus kavernosus,
meningitis,dll
3. Mengapa abses retrofaring biasanya ditemukan pada anak usia dibawah 5 tahun ?
Karena pada usia tersebut ruang retrofaring masih berisi kelenjar limfa, masing
masing 2-5 buah pada sisi kanan dan kiri. Kelenjar ini menampung aliran limfa dari
hidung, sinus paranasal, nasofaring, faring, tuba eustachius dan telinga tengah. Pada
usia 6 tahun kelenjar limfa tersebut mengalami atrofi.
4. Mengapa bisa terjadi perubahan suara pada abses retrofaring ?
Karena sumbatan oleh abses tersebut bisa sampain mengenai laring dan mengganggu
resonansi suara
5. Bagaimana hubungannya tusukan jarum saat anestesi pada tonsilektomi bisa
menyebabkan abses parafaring ?
Karena pada ujung jarum suntik yang ternyata telah terkontaminasi kuman menembus
lapisan otot tipis (m. Konstriktor faring superior) yang memisahkan ruang parafaring
dari fosa tonsilaris.
6. Bagaimana perdangan abses parafaring bisa menyebabkan infeksi intrakranial ?
Karena proses penyebaran peradangan ini dapat menjalar secara hematogen, limfogen
dan bahkan langsung (per kontinuitatum) ke daerah lain, termasuk keatas ke daerah
intrakranial
7. Apa komplikasi dari angina ludovici ?
Sumbatan jalan napas dan sepsis

Anda mungkin juga menyukai