Anda di halaman 1dari 87

1

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Saya membuat buku SKKNI SCADA


ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah psikologi pendidikan. terimakasih kepada
Bapak Drs.Ketut Ima Ismara, M.Pd.,M.Kes.
selaku Dosen pengampu matakuliah psikologi
pendidikan yang telah memberikan tugas ini
sehingga tersusunlah buku ini.

Buku ini saya susun berdasarkan hasil


pembelajaran saya selama kurang lebih 7 kali
pertemuan mata kuliah psikologi pendidikan dan
disesuaikan dengan materi psikologi yang telah
saya pelajari secara online.

Dalam buku ini saya kemukakan teori


belajar menurut beberapa ahli, sekaligus cara
belajar SCADA, berikut juga pembahasan-
pembahasan tentang test yang telah saya lakukan,
sebagai mana yang saya ketahui tentang
2
permasalahan tidak semata-mata dari segi
kekurangan, akan tetapi juga dari segi hambatan.

Demikianlah, semoga buku ini bermanfaat


bagi teman-teman, terutama bagi saya mahasiswa
Prodi Pendidikan Teknik Mekatonika Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNY.

Semoga Allah SWT memberikan taufiq hidayat


serta rahmat-Nya kepada kita semua. Amin !

Yogyakarta, 02 juni 2017.

Penyusun

(Dharu Sudarsono &


Adimas dewangga)

3
Profil Singkat Penulis

Nama : Dharu Sudarsono

Nama Panggilan : Dharu

TTL : Batam, 20 Maret 1998

Agama : Islam

Ayah : Warsito

Ibu : Harti

4
Saudari : Kiki Wijayanti

Riwayat Pendidikan :

1. TK Al-mukmin

2. SD N 002 Sagulung, Batam

3. SMP N 11 Batam

4. SMK N 1 Batam

5. Universitas Negeri Yogyakarta

Email:

dharuqwerty@gmail.com

Motto Hidup:

Usaha Tidak Pernah Menghianati Hasil.

5
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................. 2

Profil Singkat Penulis .................................................... 5

Daftar isi ....................................................................... 7

PENDAHULUAN ......................................................... 10

BELAJAR & PEMBELAJARAN ................................... 14

A. KONSEP DASA BELAJAR ................................ 5

B. GANGGUAN BELAJAR ................................... 18

C. KECERDASAN YANG DIPERLUKAN ............. 19

D. CARA BELAJAR ............................................. 21

SCADA ....................................................................... 24

................................................................................... 32

................................................................................... 34

6
Pendahuluan
SCADA merupakan singkatan dari
Supervisory Control and Data Acquisition.
SCADA merupakan sebuah sistem yang
mengumpulkan informasi atau data-data dari
lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke
sebuah komputer pusat yang akan mengatur dan
mengontrol data-data tersbut. Sistem SCADA
tidak hanya digunakan dalam proses-proses
industri, misalnya, pabrik baja, pembangkit dan
pendistribusian tenaga listrik (konvensional
maupun nuklir), pabrik kimia, tetapi juga pada
beberapa fasilitas eksperimen seperti fusi nuklir.
Dari sudut pandang SCADA, ukuran pabrik atau
sistem proses mulai dar 1.000an hingga 10.000an
I/O (luara/masukan), namun saat ini sistem
SCADA sudah bisa menangani hingga ratusan
ribu I/O.
Ada banyak bagian dalam sebuah sistem
SCADA. Sebuah sistem SCADA biasanya
memiliki perangkat keras sinyal untuk
memperoleh dan mengirimkan I/O, kontroler,
jaringan, antarmuka pengguna dalam bentuk HMI
(Human Machine Interface), piranti komunikasi
dan beberapa perangkat lunak pendukung. Semua
itu menjadi satu sistem, istilah SCADA merujuk
pada sistem pusat keseluruhan. Sistem pusat ini
biasanya melakukan pemantauan data-data dari
berbagai macam sensor di lapangan atau bahkan
7
dari tempat-tempat yang lebih jauh lagi (remote
locations).

Sistem pemantauan dan kontrol industri


biasanya terdiri dari sebuah host pusat atau
master (biasa dinamakan sebagai master
station, master terminal unit atau MTU), satu
atau lebih unit-unit pengumpul dan kontrol data
lapangan (biasa dinamakan remote
stattion, remoter terminal unit atau RTU) dan
sekumpulan perangkat lunak standar maupun
customized yang digunakan untuk memantau dan
mengontrol elemen-elemen data-data di
lapangan. Sebagian besar sistem SCADA banyak
memiliki karakteristik kontrol kalang-terbuka
8
(open-loop) dan banyak menggunakan
komunikasi jarak jauh, walaupun demikian ada
beberapa elemen merupakan kontrol kalang-
tertutup (closed-loop) dan/atau menggunakan
komunikasi jarak dekat.
Sistem yang mirip dengan sistem SCADA
juga bisa kita jumpai di beberapa pabrik proses,
perawatan dan lain-lain. Sistem ini dinamakan
DCS (Distributed Control Systems). DCS
memiliki fungsi yang mirip dengan SCADA,
tetapi unit pengumpul dan pengontrol data
biasanya ditempatkan pada beberapa area
terbatas. Komunikasinya bisa menggunakan
jaringan lokal (LAN), handal dan berkecepatan
tinggi.

9
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
A. KONSEP DASAR BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN
Pengertian belajar dan pembelajaran

Belajar merupakan proses perubahan tingkah


laku sebagai hasil interaksi individu dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Santrock dan Yussen (1994)
mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang
relative permanen karena adanya pengalaman.
Reber (1988) mendefinisikan belajar dalam dua
pengertian. Pertama belajar sebagai proses
memperoleh pengetahuan dan kedua belajar
sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang
relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan proses memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam wujiud
perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi

10
yang relative permanen karena adanya interaksi
individu dengan lingkungannya. Dari beberapa
pendapat tokoh tadi dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan
oleh guru yang telah diprogram dalam rangka
membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan sesuai dengan
petunjuk kurikulum yang berlaku.
Belajar dan pembelajaran merupakan dua
kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain
( Kokom Komalasari, 2010: 4 ). Keterkaitan belajar
dan pembelajaran dapat digambarkan dalam
sebuah sistem, proses belajar dan pembelajaran
memerlukan masukan dasar (input) yang
merupakan bahan pengalaman belajar dalam
proses belajar mengajar (learning teaching process)
dengan harapan berubah menjadi keluaran (output)
dengan kompetisi tertentu. Selain itu, proses belajar
dan pembelajaran juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan yang menjadi masukan lingkungan
(environment input) dan faktor instrumental
(instrumental input) yang merupakan faktor yang
secara sengaja dirancang untuk menunjang proses
belajar mengajar dan keluaran yang ingin dihasilkan.
Untuk itu harus dipahami bagaiman siswa
memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajarnya.

11
Ciri-Ciri Perilaku Belajar

Tidak semua semua tingkah laku dikategorikan


sebagai aktivitas belajar. Adapun tingkah laku yang
dikategorikan sebagai perilaku belajar memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:

1. Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar


2. Perubahan bersifat kontinu dan fungsional
3. Perubahan bersifat positif dan aktif

Makin banyak usaha belajar yang dilakukan maka


makin baik dan makin banyak perubahan yang
diperoleh. Perubahan belajar besifat aktif berarti
bahwa perubahan tidak terjadi dengan sendirinya,
melainkan karena usaha individu sendiri. Oleh
karena itu, perubahan tingkah laku karena proses
kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena
dorongan dari dalam tidak termasuk perubahan
dalam pengertian belajar.
1. Perubahan bersifat permanen
2. Perubahan dalam belajar bertujuan
3. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah
laku

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar


Terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.
Biggs (1991) membagi faktor-faktor yang
mempengaruhi konsep belajar :

12
Pendekatan surface ( permukaan / bersifat
lahiriah)
Pendekatan deep (mendalam)
Pendekatan achiving (pencapaian prestasi
tinggi)

13
Motivasi Belajar
Motivasi belajar memegang peran yang sangat
penting dalam pencapaian prestasi belajar. Motivasi
menurut Wlodkowsky (dalam Prasetya dkk, 1985)
merupakan suatu kondisi yang menyebabkan
perilaku tertentu dan yang memberi arah dan
ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi
belajar yang tinggi tercermin dari ketentuan yang
tidak mudah patah untuk mencapai sukses
meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan.

Motivasi yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas


belajar siswa. Motivasi tinggi dapat ditemukan dalam
sifat perilaku siswa antara lain :

1. Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar


yang sangat tinggi.
2. Adanya perasaan dan keterlibatan efektif siswa
yang tinggi dalam belajar.
3. Adanya upaya siswa untuk senantiasa
memelihara agar senantiasa memiliki motivasi
belajar tinggi.
14
Teori-Teori Belajar
Banyak teori belajar yang dapat digunakan oleh para
guru untuk berbagai keperluan belajar dan proses
pembelajaran. Ada tiga pandangan psikologi utama
yang akan diuraikan yaitu pandangan psikologi
Behavioristik, Kognitif, dan Humannistik.

Teori Belajar Behavioristik


Edward Erward Lee Thorndike
(1874-1949)
Seorang pendidik dan
psikolog Amerika,
menurutnya belajar
merupakan peristiwa
terbentuknya asosiasi-
asosiasi antara peristiwa-
peristiwa yang disebut
stimulus (S) dengan respon
(R). Stimulus adalah suatu
perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi
tanda untuk mengaktifkan organism untuk berbuat
sedangkan respon adalah sembarang tingkah laku
yang dimunculkan karena adanya perangsang.
Dari eksperimen kucing lapar yang dimasukkan
dalam sangkar (puzzle box) diketahui bahwa
supaya tercapai hubungan stimulus dan respon,
perlu adanya kemampuan untuk memilih respon
yang tepat serta melalui percobaan-percobaan dan
kegagalan- kegagalan terlebih dahulu. Bentuk
belajar paling dasar dari belajar adalah trial and
error learning atau selecting and connecting
learning dan berlangsung menurut hukum-hukum
tertentu.

15
Oleh karena itu teori belajar yang dikemukakan oleh
Thorndike ini sering disebut teori belajar
koneksionisme atau teori asosiasi. Adanya
pandangan-pandangan Thorndike yang memberi
sumbangan yang cukup besar di dunia pendidikan
tersebut maka ia dinobatkan sebagai salah satu
tokoh pelopor psikologi pendidikan.

Thorndike mengemukakan bahwa terjadinya


asosisai antara stimulus dan respon ini mengikuti
hukum-hukum berikut:

1. Hukum kesiapan (law of readiness) yaitu semakin


siap suatu organisme memperoleh suatu
perubahan tingkah laku, maka pelaksaan tingkah
laku tersebut akan menimbulkan kepuasan
individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat
2. Hukum latihan (law of exercise) yaitu semakin
sering suatu tingkah laku dilatih, maka asosiasi
tersebut akan semakin kuat.
3. Hokum akibat (law of effect) yaitu hubungan
stimulus respon cenderung diperkuat apabila
akibatnya menyenangkan dan cenderung
diperlemah jika akibatnya memuaskan.
Dalam perjalanan penyampaian teorinya, Thorndike
mengemukakan revisi hokum belajar antara lain:

1. Hukum latihan ditinggalkan karena ditemukan


pengulangan saja tidak cukup untuk memperkuat
hubungan stimulus respon, sebaliknya tanpa
pengulanganpun hubungan stimulus respon
belum tentu diperlemah.
2. Hukum akibat direvisi. Dikatakannya bahwa yang
berakibat positif untuk perubahan tingkah laku
16
adalah hadiah, sedangkan hukuman tidak
berakibat apa-apa.
3. Syarat utama terjadinya hubungan antara
stimulus respon bukan kedekatan, tetapi adanya
saling sesuai antara stimulus dan respon.
4. Akibat suatu perbuatan dapat menular (spread of
effect) baik pada bidang lain maupun pada
individu lain.

Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)


Seorang psikolog dari
Ryazan Rusia, karyanya
mengenai pengkondisian
sangat mempengaruhi
psikologi behavioristik di
Amerika. Karya tulisnya
adalah Work of Digestive
Galnds (1902) dan
Conditioned Reflexes (1927).

Classic Conditioning (pengkondisian klasik) adalah


proses yang ditemukan Pavlov melalui
percobaannya terhadap air liur anjing, di mana
perangsang asli dan netral dipasangkan dengan
stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga
memunculkan reaksi yang diinginkan.

Pavlov mempelajari proses produksi air liur pada


anjing, sebagai bagian dari penelitian tentang
pencernaan. Diantara prosedur yang dilakukan
Pavlov adalah dengan membuat lubang di pipi
anjing dan memasukkan sebuah tabung yang dapat
menampung air liur yang dihasilkan oleh kelenjar liur
agar volume liur tersebut dapat diukur. Selama
17
penelitiannya tentang produksi air liur ini, salah satu
mahasiswanya menyadari sesuatu yang
kebanyakan orang akan menganggapnya sebagai
sebuah pertanyaan yang tidak penting. Setelah
seekor anjing dibawa ke laboratorium selama
beberapa kali, anjing tersebut terlihat mulai
menghasilkan liur sebelum makanan diletakkan di
mulutnya. Terciumnya makanan tersebut ternyata
dapat membuat mulut anjing basah dengan air
liurnya. Respons-respons ini jelas bukan sesuatu
yang sifatnya diturunkan, melainkan diperoleh
melalui pengalaman.

Pada awalnya Pavlov menganggap kejadian ini


sebagai sekresi air liur yang mengganggu. Namun
dengan cepat dia menyadari bahwa kejadian
tersebut merupakan fenomena penting, yang
membuat Pavlov percaya dan akhirnya menjadi
dasar bagi proses belajar pada manusia ataupun
hewan (Pavlov 1927).

18
Aplikasi Teori Behavioristik terhadap
Pembelajaran Siswa
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan
teori behavioristik adalah ciri-ciri kuat yang yang
mendasarinya yaitu :

1. Mementingkan pengaruh lingkungan


2. Mementingkan bagian-bagian
3. Mementingkan peranan reaksi
4. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil
belajar melalui prosedur stimulus respon
5. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah
terbentuk sebelumnya
6. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui
latihan dan pengulangan
7. Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya
perilaku yang diinginkan
Sebagai konsekuensi teori ini, para guru yang
menggunakan paradigm behaviorisme akan
menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang
sudah siap, sehingga tujuan pembelajaran yang
harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh.

Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi


instruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik
dengan cara sendiri atau melalui simulasi. Bahan
pelajaran disusun secara bertingkat dari yang
sederhana sampai pada tingkat yang kompleks.
Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian
kecil yang ditandai dengan suatu pencapaian
keterampilan tertentu.

Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat


diukur dan diamati. Kesalahan harus segera
19
diperbaiki, pengulangan dan latihan digunakan
supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi
sebuah kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari
penerapan teori behavioristik adalah terbentuknya
suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang
diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku
yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif.
Evaluasi didasari atas perilaku yang tampak.

20
Burrhus Frederic Skinner (1904-1990)

Beberapa prinsip belajar Skinner antara lain:

1. Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada


siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi
penguat.
2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang
belajar.
3. Materi pelajaran, digunakan sistem modul.
4. Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan
aktivitas sendiri.
5. Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan
hukuman.
6. Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi
hadiah, dan sebaiknya hadiah diberikan dengan
digunakannya jadwal variable rasio reinforce.
7. Dalam pembelajaran digunakan Skinner
menganggap reward (penghargaan)
atau reinforcement (penguatan) sebagai factor
21
terpenting dalam proses belajar. Skinner
berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah
meramal dan mengontrol tingkah laku. Skinner
membagi dua jenis respon dalam proses belajar
yaitu :
Respondents : respon yang terjadi karena
stimulus khusus, misalnya Pavlov.
Operants : respon yang terjadi karena situasi
random.
Perbedaan antara Pavlovs classical conditioning
dan Skinners operant conditioning adalah dalam
classical conditioning, akibat-akibat suatu tingkah
laku itu. Reinforcement tidak diperlukan karena
stimulusnya menimbulkan respon yang diinginkan.

22
Robert Gagne (1916-2002)
Kontribusi terbesar dari teori
instruksional Gagne dikenal
sebagai 9 kondisi
Instruksional

1. Gaining attention
2. Inform leaner of
objectives
3. Stimulate recall of
prerequisite learning
4. Present new material
5. Provide guidance
6. Elicit performance
7. Provide feedback about correctness
8. Assess performance
9. Enhance retention and recall
Albert Bandura
(1925- masih hidup sampai sekarang)
Teori belajar sosial Bandura
menunjukkan pentingnya
proses mengamati dan
meniru perilaku, sikap dan
reaksi emosi orang lain.
Teori Bandura menjelaskan
perilaku manusia dalam
konteks interaksi timbal balik
yang berkesinambungan
antara kognitif, perilaku, dan
pengaruh lingkungan.

23
Teori Belajar Kognitif
Pendekatan psikologi kognitif menekankan arti
penting proses internal mental manusia. Tingkah
laku manusia yang tampak, tidak dapat diukur dan
diterangkan tanpa melibatkan proses mental.
Semua bentuk perilaku termasuk belajar selalu
didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal
atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu
terjadi.

Semua orang telah mempunyai pengalaman dan


pengetahuan di dalam dirinya. Pengalaman dan
pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur
kognitif. Menurut teori ini proses belajar akan
berjalan dengan lancar apabila materi pelajaran
yang baru beradaptasi (bersinambung) secara tepat
dan serasi dengan struktur kognitif yang telah
dimiliki siswa. Jadi, ilmu pengetahuan dibangun
dalam diri seoarang individu melalui proses interaksi
yang berkesinambungan dengan lingkungan.
Proses ini tidak berjalan terpisah-pisah, melainkan
melalui proses yang mengalir, bersambung
sambung dan menyeluruh.

Misalnya : ketika seseorang membaca suatu bahan


bacaan, maka yang dibacanya bukan huruf-huruf
yang terpisah melainkan kata, kalimat atau paragraf
yang kesemuanya seolah menjadi satu, mengalir,
dan menyerbu secara total bersamaan.

24
Teori Gestalt

Psikologi kognitif mulai berkembang dengan


lahirnya teori belajar Gestalt. Peletak dasar teori
Gestalt adalah Max Wertheimer (1880-1943) yang
meneliti tentang pengamatan dan problem solving.
Sumbangannya diikuti oleh Koffka (1886-1941) yang
menguraikan secara terperinci tentang hukum-
hukum pengamatan, kemudian Wolfgang Kohler
(1887-1959) yang meneliti tentang insigth pada
simpanse. Penelitian-penelitian ini menumbuhkan
psikologi Gestalt yang menekankan bahasan pada
masalah konfigurasi, struktur, dan pemetaan dalam
pengalaman. Konsep penting dalam psikologi
Gestalt adalah insight yaitu pengamatan mendadak
terhadap hubungan-hubungan antar bagian di
dalam situasi permasalahan. Insight sering
dihubungkan dengan pernyataan aha.

Esensi dari teori psikologi Gestalt adalah bahwa


pikiran adalah adalah usaha-usaha untuk
menginterpretasikan sensasi dan pengalaman-
pengalaman yang masuk sebagai keseluruhan yang
terorganisir berdasarkan sifat-sifat tertentu dan
bukan sebagai kumpulan unit data yang terpiash-
25
pisah. Para pengikut Gestalt berpendapat bahwa
sensasi atau informasi harus dipandang secara
menyeluruh, karena apabila dipersepsi secara
terpisah maka strukturnya tidak jelas. Penemuan
struktur terhadap sensasi diperlukan untuk dapat
memahaminya dengan tepat kemudian menyusun
kembali informasi sehingga membentuk struktur
baru menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah
dipahami.

Teori Belajar Konstruktivistik


Teori ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari
Gestalt. Perbedaannya pada Gestalt
permasalahan yang dimunculkan berasal dari
pancingan eksternal sedangkan konstruktivistik-
permasalahan muncul dibangun dari pengetehuan
yang direkonstruksi sendiri oleh siswa. Teori ini
sangat percaya bahwa siswa mampu mencari
sendiri masalah, menyusun sendiri pengetahuannya
melalui kemampuan berpikir dan tantangan yang
dihadapinya, menyelesaikan dan membuat konsep
mengenai keseluruhan pengalaman realistik dan
dalam satu bangunan utuh.

26
John Dewey (1856-1952)
Sebagai filosof dan banyak
menulis mengenai
pendidikan, dikenal sebagai
Bapak konstruktivisme.
Idenya digunakan sebagai
dasar metode konstruktivisme
dan Discovery learning. Ia
mengemukakan bahwa
belajar tergantung pada
pengalaman dan minat siswa
sendiri dan topik dalam
kurikulum seharusnya saling
terintegrasi. Belajar harus
bersifat aktif, langsung terlibat, berpusat pada siswa,
(SCL= Student-Centered Learning) dalam konteks
pengalaman social. Kesadaran social menjadi
tujuan dari semua pendidikan. Belajar
membutuhkan keterlibatan antara siswa dan
kerjasama tim dalam mengerjakan tugas. Guru
bertindak sebagai fasilitator, mengambil bagian
sebagai anggota kelompok dan diadakan kegiatan
diskusi dan reviu teman. Dewey menyarankan
penggunaan media teknologi sebagai sarana
belajar. Konsep-konsep Dewey sudah banyak
dipakai di Indonesia terutama untuk pembelajaran di
perguruan tinggi.

27
Jean Piaget (1896-1980)
Menurut Piaget, pikiran
manusia mempunyai
struktur yang disebut
skema atau skemata yang
sering disebut struktur
kognitif. Dengan
menggunakan skema
seseorang mengadaptasi
dan mengkoordinasi
lingkungannya sehingga
terbentuk skema yang
baru, yaitu melalui proses
asimilasi dan akomodasi
yang disebut pengetahuan. Proses belajar terdiri
dari 3 tahapan yaitu asimilasi, akomodasi, dan
equilibrasi (penyeimbangan).

1. Asimilasi
Asimilasi adalah proses penyatuan informasi baru
ke struktur kognitif yang telah ada ke dalam pikiran
siswa. Suatu pengetahuan baru dikenalkan kepada
seseorang dan pengetahuan itu cocok dengan
skema yang telah dimilikinya maka pengetahuan itu
akan diadaptasi sehingga terbentuklah
pengetahuan baru. Proses ini merefleksikan
perubahan kuantitatif pada skema disebut sebagai
pertumbuhan (growth).

2. Akomodasi
Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif
pada situasi yang baru. Proses restrukturisasi
skema yang sudah ada sebagai akibat adanya
informasi dan pengalaman baru yang tidak dapat
28
secara langsung diasimilasikan pada skema
tersebut. Hal ini, dikarenakan informasi baru
tersebut berbeda atau sama sekali tidak cocok
dengan skema yang telah ada. Jika informasi baru,
benar-benar tidak cocok dengan skema yang lama,
maka akan dibentuk skema baru yang cocok dengan
informasi itu. Pada akomodasi terjadi proses belajar
yang baru dan merefleksikan perubahan kualitatif
pada skema yang disebut perkembangan
(development).

3. Disequilibrium dan Equlibibrium


Yaitu penyesuaian berkesinambungan antara
asimilasi dan akomodasi. Proses akomodasi dimulai
ketika pengetahuan baru yang dikenalkan itu tidak
cocok dengan struktur kognitif yang sudah ada maka
akan terjadi disequilibrium,kemudian struktur
kognitif tersebut direstrukturisasi kembali agar dapat
disesuaikan dengan pengetahuan baru atau
terjadi equilibrium, sehingga pengetahuan baru
dapat diakomodasi dan selanjutnya diasimilasikan
menjadi pengetahuan skema baru.

Ketiga proses ini merupakan aktivitas secara mental


yang hakikatnya adalah proses interaksi antara
pikiran dan realita. Impilkasi pandangan Piaget
dalam praktek pembelajaran adalah guru
hendaknya menyesuaikan proses pembelajaran
yang dilakukan dengan tahapan-tahapan kognitif
yang dimiliki anak didik. Karena tanpa penyesuaian
proses pembelajaran dengan perkembangan
kognitifnya, guru maupun siswa akan mendapatkan
kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran
yang ditetapkan. Misalnya mengajarkan konsep-
29
konsep abstrak tentang Pancasila kepada siswa
kelas dua SD, tanpa ada usaha untuk
mengkonkretkan konsep-konsep tersebut tidak
hanya percuma, akan tetapi justru semakin
membingungkan siswa dalam memahami konsep
yang diajarkan.

Jerome Brunner (1915- )


Seorang psikolog Amerika
Serikat yang banyak
memberikan kontribusi pada
psikologi kognitif dan toeri
belajar kognitif pada psikologi
pendidikan. Menurutnya belajar
adalah proses yang bersifat aktif
terkait dengan ide Discovery
learning yaitu siswa berinteraksi
dengan lingkungannya melalui
eksplorasi dan manipulasi obyek, membuat
pertanyaan dan menyelenggarakan eksperimen.
Teori ini menyatakan bahwa cara terbaik bagi
seseorang untuk memulai belajar konsep dan
prinsip dalam siswa adalah dengan mengkonstruksi
sendiri konsep dan prinsip yang akan dipelajari itu.
Hal ini perlu dibiasakan sejak anak-anak masih
keceil.

Teori belajar ini sangat membebaskan siswa untuk


belajar sendiri disebut bersifat discovery (belajar
dengan cara menemukan). Karena teori ini banyak
menuntut pengulangan-pengulangan sehingga
desain yang berulang-ulang disebut sebagai
kurikulum spiral Bruner. Kurikulum spiral ini
menuntut guru untuk memberi materi perkuliahan
30
setahap demi setahap dari yang sederhana sampai
kompleks di mana suatu materi yang sebelumnya
sudah diberikan suatu saat muncul kembali secara
terintegrasi daalam materi baru yang lebih
kompleks. Demikian seterusnya berulang-ulang
sehingga tidak terasa siswa telah mempelajari suatu
ilmu pengetahuan secara utuh.

Lev Vygotsky (1896-1934)

Seorang filosof Rusia yang


idenya berperan penting dalam
budaya, interaksi sosial dan
peranan bahasa dalam
perkembangan kognitif. Ia
dipengaruhi oleh Pavlov dan
beranggapan bahwa
perkembangan secara langsung
dipengaruhi oleh perkembangan
social. Istilah yang sering
digunakan adalah (dampak social, scaffolding, and
zone of promixal development (ZDP)).

Konstruktivisme social yang dikembangkan oleh


Vygotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan
dalam interaksi dengan lingkungan social maupun
fisik. Penemuan dalam belajar lebih mudah
diperoleh dalam konteks sosial budaya seseorang.
Inti konstruktivis Vygotsky adalah interaksi antara
aspek internal dan eksternal yang penekanannya
pada lingkungan social dalam belajar.

31
Teori Belajar Humanistik
Behaviorisme VS Humanistis

Dalam menyoroti masalah perilaku, ahli-


ahli psikologi behavioral dan humanistis mempunyai
pandangan yang berbeda dikenal sebagai freedom
determination issue. Para behaviorist memandang
orang sebagai makhluk reaktif yang memberikan
responnya terhadap lingkungannya. Pengalaman
lampau dan pemeliharaan akan membentuk perilaku
mereka. Sebaliknya para humanis berpendapat
bahwa setiap orang itu menentukan perilaku mereka
sendiri. Mereka bebas dalam memilih kualitas hidup
mereka, tidak terikat oleh lingkungannya.

Tokoh-tokoh Hunanistis
Arthur Combs (1912 1999)
Combs dan kawan-kawan
menyatakan bahwa apabila
kita ingin memahami
perilaku orang kita harus
mencoba memahami dunia
persepsi orang itu.
Selanjutnya Combs
mengatakan bahwa
perilaku buruk itu
sesungguhnya tidak lain
hanyalah ketidakmauan
seseorang untuk
melakukan sesuatu yang
tidak akan memberikan kepuasan baginya. Apabila
guru mengeluh bahwa siswanya tidak mempunyai
motivasi untuk melakukan sesuatu, hal ini
sesungguhnya berarti siswa tidak mempunyai
32
motivasi umtuk melakukan sesuatu yang
dikehendaki oleh guru. Apabila guru itu memberikan
aktivitas yang lain, mungkin siswa akan memberikan
reaksi yang positif. Para ahli humanistik melihat
adanya dua bagian pada learning yaitu pemerolehan
informasi baru dan personalisasi informasi pada
individu.

Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat


kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau
belajar apabila subjek matter-nya disusun dan
disajikan sebagaimana mestinya. Padahal arti
tidaklah menyatu pada subjek matter itu; dengan
kata lain di individualah yang memberikan arti tadi
kepada subjek matter tersebut. Sehinnga yang
penting adalah bagaimana caranya membawa si
Siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari
subjek matter itu; bagaimana siswa itu
menghubungkan subjek matter dengan
kehidupannya. (Principles of Instruction
Design oleh Robert M. Gayne dan Leslie J. Briggs,
hal 212).

33
Abraham Maslow
Teori Maslow didasarkan
atas asumsi bahwa di dalam
diri individu ada dua hal yaitu:

1.Suatu usaha yang positif


untuk berkembang,
2. Kekuatan untuk
melawan atau menolak
hambatan untuk
berkembang.
Maslow mengemukakan
bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.

Being Need

Self actualization

Esteem Needs

Belonging Needs

Safety Needs

Physiological Needs

Deficit Needs

34
Carl Rogers
Dalam bukunya Freedom of
Lear (Kebebasan Belajar), ia
menunjukkan sejumlah prinsip-
prinsip belajar humanistic yang
penting yaitu :

Manusia itu mempunyai kemampuan untuk


belajar secara alami.
Belajar yang signifikan terjadi apabila subject
matter dirasakan murid mempunyai relevansi
dengan maksud-maksudnya sendiri.
Belajar yang menyangkut perubahan di dalam
persepsi mengenai dirinya sendiri, dianggap
mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
Tugas-tugas belajar yang mengancam diri adalah
lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila
ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah,
pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai
cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses
belajar.
Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan
melakukannya.
Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan
dalam proses belajar dan ikut bertanggungjawab
terhadap proses belajar itu.
Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan
pribadi siwa seutuhnya, baik baik perasaan

35
maupun intelek, merupakan cara yang dapat
memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan,
kreatifitas lebih mudah dicapai apabila siswa
dibiasakan untuk mawas diri dan mengeritik
dirinya sendiri dan penilaian diri orang lain
merupakan cara kedua yang penting.
Belajar yang paling berguna secara sosial din
dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai
proses belajar, suatu keterbukaan yang terus
menerus terhadap pengalaman dan
penyatuannya ke dalam dirinya sendiri mengenai
proses perubahan itu.

36
B. GANGGUAN BELAJAR

Kesulitan belajar (Learning Difficulty) adalah


suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang
dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang
telah ditetapkan. Kondisi yang demikian umumnya
disebabkan oleh faktor biologis atau fisiologis,
terutama berkenaan dengan kelainan fungsi otak
yang lazim disebut sebagai kesulitan dalam
belajar spesifik, serta faktor psikologis yaitu
kesulitan belajar yang berkenaan dengan
rendahnya motivasi dan minat belajar.

Faktor-faktor gangguan belajar antara


lain sebagai berikut:

37
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal
dari perserta didk itu sendiri yang mengganggu
dalam melakukan proses pembelajaran. Faktor
internal sendiri juga dibedakan menjadi
beberapa kategori :

a. Faktor intelegensi

Intlegensi ini dapat mempengaruhi kesulitan


belajar seorang anak. Keberhasilan belajar
serang anak ditentukan dari tinggi rendahnya
tingkat kecerdasan yang dimilikinya, dimana
seorang anak yang memiliki tingkat kecerdasan
yang tinggi cendrung akan lebih berhasil dalam
belajarnya dibandingkan dengan anak yang
intelegensinya rendah. Selain itu intelegensi
sangat berhubungan dengan fungsi kerja otak, di
dalam otak sendiri fungsi utamanya adalah
38
mengingat suatu hal dari dalam diri manusia. Lah
dalam mengingat ini ada beberapa gangguan
pula :

Gangguan mengingat

Membahas tentang ingatan ( memori ), para


psikolog mendefinisikan ingatan ( memori)
sebagai penyimpanan informasi atau
pengalaman seiring dengan berjalannya
waktu. Membahas tentang ingatan tidak
dapat dipisahkan dari lupa. Lupa adalah
kondisi dimana individu tidak mampu
mereproduksi kembali informasi yang telah
diperolehnya sebelumnya. Orang menjadi
lupa dapat dikarenakan berbagai faktor, baik
faktor di dalam diri maupun di luar dirinya,
antara lain :
A. Mengalami gangguan saat menerima
informasi / pelajaran
B. Mengalami tekanan

39
C. Perubahan situasi lingkungan
D. Karena perubahan sikap dan minat
E. Karena tidak pernah dipelajari secara
sungguh-sungguh
F. Karena materi yang didapat tak pernah
digunakan
G. Karena perubahan dalam sistem syaraf,
misal: kecelakaan
H. Karena sebab-sebab psikologis, misal:
jenuh, konflik, dan frustasi
Dalam proses pembelajaran SCADA
sendiri terdapat beberapa jenis
gangguan mengingat sebagai contoh
saat mempelajari pengertian, fungsi
serta macam-macam SCADA, cara
kerja SCADA, dan juga seperti
gangguan mengingat umum, amnesia,
maupun paramnesia. Jenis-jenis
gangguan yang terjadi mungkin dapat
berupa ingatan yang berlebih-lebihan,
ingatan yang menurun / mengurang,
atau ingatan menghilang ( distorsi ).
Secara rinci gangguan-gangguan ingatan tersebut
meliputi :
I. Hypermnesia
Yaitu ingatan yang berlebih-lebihan,
sehingga seseorang dapat
menggambarkan kejadian-kejadian /
informasi yang diperolehny secara
mendetail.
II. Amnesia
40
Yaitu keadaan seseorang yang hilang
ingatan, mungkin sebagian atau
seluruhnya, untuk sementara waktu
atau selama-lamanya, mungkin karena
sebab-sebab organis atau psikologis
III. Paramnesia
Yaitu ingatan yang keliru ( ilusi ingatan )
karena distrosi pemanggilan kembali (
recall ), meliputi:
Deja vu, seperti pernah melihat
sesuatu padahal belum (merasa
ingat sesuatu, padahal baru
pertama kali bertemu)
Jamais vu, seperti: belum pernah
melihat sesuatu, padahal sudah
pernah. Penyangkalan ingatan
Fausse reconnaissance,
pengenalan kembali yang keliru,
merasa pasti bahwa pengenalannya
itu benar, tetapi sesungguhnya tidak
benar sama sekali
Konfabulasi, secara tidak sadar
mengisi lubang-lubang dalam
ingatannya dengan cerita yang tidak
sesuai dengan kenyataan, tetapi
penderita percaya sekali akan
kebenarannya.
Cara mengatasi gangguan
mengingat
Kiat terbaik untuk mngurangi lupa adalah
dengan cara meningkatkan daya ingat akal

41
siswa. Banyak ragam kiat yang dapat dicoba
siswa dalam meningkatkan daya ingatnya,
antara lain , menurut Barlow (1985), Reber
(1988) dan Anderson (1990) adalah sebagai
berikut :

a. Overlearning

Adalah upaya belajar yang melebihi batas


penguasaan dasar atas materi pelajaran
tertentu. Overlearning terjadi apabila
respon atau reaksi tertentu muncul setelah
siswa melakukan pembelajaran atasa
respons tersebut dengan cara diluar
kebiasaan. Salah satu contohnya dengan
melakukan searching materi SCADA tidak
hanya dari guru saja, namun juga ditambah
dengan buku dan internet.

42
b. Extra study time

Ialah upaya penambahan alokasi waktu


belajar atau penambahan frekuensi
(kekerapan) aktivitas belajar. Penambahan
alokasi waktu belajar materi tertentu berarti
siswa menambah jam belajar, misalnya
dari satu jam menjadi satu setengah jam.
Penamabahan frekuensi balajar berarti
siswa meningkatkan kekerapan belajar
materi tertentu, misalnya dari sekali sehari
menjadi dua kali sehari.

43
c. Mnemonik device

Mnemonik device ( muslihat memori ) yang


sering juga hanya disebut Mne-monik itu
berarti kiat khusus yang dijadikan alat
pengait mental untuk memasukkan item-
item informasi kedalam sistem akal siswa.
Muslihat mnemonic ini banyak ragamnya,
untuk pembelajaran SCADA dapat
menggunakan beberapa metode berikut :
Singkatan
Yakni terdiri atas huruf-huruf awal
nama atau istilah yang harus diingat
siswa. Contohnya, instruksi Human
Machine Interface hanya dihafal
dengan huruf depan dan belakangnya
saja ( HMI )
Key word system
Kata mnemonic yang satu ini relatif
tergolong baru dibanding dengan kiat-
kiat mnemonik lainnya. Kiat ini mula-
44
mula dikembangkan pada tahun 1975
oleh dua orang pakar psikologi, yaitu
Raugh dan Atkinson (Barlow ; 1985).
sistem kata kunci biasanya direkayasa
secara khusus untuk mempelajari kata
dan istilah asing, dan konon cukup
efektif untuk pengajaran bahasa asing,
misalnya inggris. Sistem ini berbentuk
daftar kata yang terdiri atas unsur-
unsur sebagai berikut :
1. Kata-kata asing
2. Kata-kata kunci, kata-kata bahasa
lokal yang paling kurang suku
pertamanya memiliki suara/lafal yang
mirip dengan kata yang dipelajari
3. Arti kata-kata asing yang akan dikuasi
tersebut.

d. Pengelompokan

Maksud kiat pengelompokan (clustering)


adalah menata ulang setiap materi menjadi
kelompok-kelompok kecil yang dianggap
lebih logis dalam arti bahwa materi

45
tersebut memiliki signifikansi dan lafal
yang sama atau sangat mirip. Penataan
atau pengelompokan ini direkayasa
sedemikian rupa dalam bentuk daftar-
daftar materi
Selain kiat menurut Barlow (1985), Reber
(1988) dan Anderson (1990) ada juga
beberapa cara lain yang dapat diterapkan :
Kebermaknaan (keakraban dengan
materi)
Salah satu hal yang menentukan mudah
sulitnya belajar yaitu kita mengerti
seberapa pentingnya ( bermaknanya )
materi tersebut untuk dipelajari (Tristiadi,
2015). Kita harus mengakrabkan diri
dengan materi tersebut. Karena semakin
kita tahu materi / paham mengenai materi
itu maka semakin mudah kita
mempelajari informasi baru yang
berkaitan dengan materi tersebut
(Tristiadi, 2015). Nah dalam mempelajari
pengertian fungsi serta macam SCADA,
hendaknya kita mengetahui bahwa
desain SCADA perlu dipelajari karena
prospek kerjanya yang menjanjikan serta
tuntutan zaman agar kita mampu
bersaing di dunia global ini. Sebelum
belajar desain SCADA hendaknya kita
mengetahui terlebih dahulu apa itu
SCADA, fungsi serta macamnya agar kita
lebih mengerti dan paham sehingga
46
dalam mempelajari bab selanjutnya lebih
mudah.
Checklist
Check list ialah
mendaftar simbol-
simbol yang telah
kita pelajari dan
gambar sehingga
untuk memastikan
symbol tersebut
tidak lupa kita untuk pelajari. Dengan ini kita
dapat membedakan perbedaan antar symbol
sesuai pemakaian dan fungsinya
Pengulangan teratur
Maksud dari
pengulangan
teratur ialah
dengan
mempelajari
symbol-simbol
yang telah
dipelajari secara
teratur
bersamaan
mempelajari symbol- symbol baru yang
ditemukan. Sehingga symbol yang pernah
kita pelajari tidak terlupakan karena adanya
memori symbol-simbol baru. Dengan ini kita
dapat menambah pengtahuan tanpa
melupakan pengetahuan yang telah lalu.
47
Fokus

Fokus dapat didefinisikan sebagai


kemampuan berkonsentrasi pada suatu
object, entah itu materi pembelajaran
atau yang lainnya. Fokus ini penting
untuk dikembangkan karena semakin kita
fokus dalam mempelajari sesuatu maka
informasi yang kita dapat akan semakin
mudah untuk diingat. Begitu juga dengan
mempelajari pengertian, fungsi serta
macam SCADA dibutuhkan kefokusan
dalam berfikir agar informasi yang
diperoleh melekat dan mudah diingat
serta tidak mudah lupa.

48
Minat

Minat adalah kecenderungan dalam diri


individu untuk tertatik pada sesuatu objek
atau menyenangi sesuatu objek ( Sumadi
Suryabrata, 1988 : 109 ). Kita harus
menghadirkan minat yang positif
terhadap pembelajaran SCADA, semakin
besar minat kita untuk belajar maka
semakin banyak pula informasi / materi
yang kita daptkan.

49
Umpan balik

Umpan balik dapat meningkatkan daya


ingat kita terhadap suatu hal. Contohnya,
kita ditanya mengenai jenis-jenis SCADA
dan jawaban yang kita berikan kurang
tepat kemudian orang lain memberi
jawaban yang benar maka kita akan lebih
mudah mengingat informasi tersebut.
Sehingga kita tahu kemajuan yang kita
buat dalam mempelajari sesuatu. Hal
tersebut dapat memelihara minat kita.

50
b. Faktor Bakat

Bakat ini dapat menyebabkan


kesulitan belajar, jika bakat ini kurang
mendapatkan perhatian. Hal ini sesuai
dengan pendapat yang menjelaskan bahwa:
bakat setiap orang berbeda-beda, orang tua
kadang-kadang tidak memperhatikan faktor
bakat ini(Singgih Gunarsa, Psikologi
Keluarga ( Jakarta : PT. Bina Rena Pertama,
1992), 13.). Anak sering diarahkan sesuai
dengan kemauan orang tuanya, akibatnya
bagi anak merupakan sesuatu beban,
tekanan dan nilai-nilai yang ditetapkan oleh
anak buruk serta tidak ada kemauan lagi
untuk belajar. Dari pendapat tersebut, dapat
dijelaskan bahwa adanya pemaksaan dari
orang tua didalam mengarahkan anak yang
tidak sesuai dengan bakatnya dapat
membebani anak, memunculkan nilai-nilai
yang kurang baik, bahkan dirasakan menjadi
tekanan bagi anak yang akhirnya akan
berakibat kurang baik terhadap belajar anak
di sekolah. Jadi ketika peserta didik

51
mendapatkan paksaan dari orang tua harus
memiliki kompetensi SCADA hal tersebut
sangat salah jika dilontarkan kepadanya.
Karena bakat merupakan anugrah dari Tuhan
yang diberikan kepada setiap makhluk-Nya,
dan pastinya bakat setiap orang berbeda satu
sama lain. Oleh karena itu dalam
pembelajaran SCADA peserta didik
hendaknya menumbuhkan minat terlebih
dahulu terhadap pembelajaran SCADA dan
kemudian nanti dari minat tersebut akan
berkembang menjadi bakat.

52
c. Faktor kepribadian

Faktor kepribadian dapat


menyebabkan kesulitan belajar, jika tidak
memperhatikan fase-fase perkembangan
(kepribadian) seseorang. Hal ini
sebagaimana pendapat menjelaskan bahwa:
fase perkembangan kepribadian seseorang
tidak selalu sama (Ngalim Purwanto,
Psikologi Pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta,
1992), 13). Fase pembentuk kepribadian ada
beberapa fase yang harus dilalui. Seorang
anak yang belum mencapai suatu fase
tertentu akan mengalami kesulitan dalam
berbagai hal termasuk dalam hal belajar.
Dalam kepribadian seseorang dikenal
dengan kepribadian ekstrvert dan introvert.
53
Kedua kepribadian tersebut juga memiliki
penanganan tersendiri ketika mengalami
kesulitan belajar. Umumnya orang yang
introvert belajar dengan cara menjauh dari
keramaian dan lebih menyukai tempat yang
tenang dalam melakukan proses
pembelajaran. Berbeda dengan orang
ekstrovert, mereka cenderung memilih
metode belajar sesuai dengan keadaan mood
mereka, dan mereka mempunyai cara
tersendiri dalam belajar. Dari kedua kasus
tersebut dapat menjadi modal umum dalam
menentukan metode belajar yang digunakan
nantinya.

54
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang
berasal dari situasi dan kondisi luar perserta
didik yang mengganggu dalam melakukan
proses pembelajaran. Faktor eksternal
sendiri juga dibedakan menjadi beberapa
kategori :
a. Faktor keluarga

Peranan orang tua ( kelurga ) sebagai


tempat yang utama dan pertama didalam
pembinaan dan pengembangan potensi
anak-anaknya. Orang tua merupakan
media pembelajaran anak pertama kali,
jadi sangatlah wajar jika perilaku orang
tua akan ditiru oleh anaknya sendiri.
Namun tidak semua orang tua mampu
melaksanakanya dengan penuh
tanggung jawab. Ada beberapa aspek
yang dapat menimbulkan masalah
kesulitan belajar seorang anak yaitu :
Didikan orang tua yang keliru, Suasana
rumah yang kurang nyaman, Keadaan
ekonomi. Dari pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa yang dapat
55
menimbulkan persoalan atau sumber
permasalahan adalah sikap orang tua
yang mengucilkan anaknya, tidak
mempercayai, tidak adil dan tidak mau
menerima anaknya secara wajar, broken
home, perceraian, percekcokan dan
orang tua yang tidak tau kemampuan
anaknya.
Hal ini tentu sangat bertolak belakang
dengan pencapaian kompetensi SCADA
yang akan dicapai oleh peserta didik.
Peran orang tua haruslah mendukung
anak mereka dalam meraih impiannya,
terlebih impian anak mereka merupakan
suatu kompetensi yang sangat positif.
Jadi diperlukan peran yang positif pula,
tidak hanya dari ayah dan ibunya namun
juga seluruh anggota keluarga lain seperti
kakak, adek, tante, om, dll. Hal ini
diperlukan guna menekankan kepada
anak mereka bahwa semua anggota
keluarga sangat peduli dengan apa yang
ingin dicapainya.

56
b. Faktor lingkungan sekolah

Sekolah sebagai lembaga pendidikan


formal setelah keluarga dapat menjadi
masalah pada umumnya, dan khususnya
masalah kesulitan belajar pada siswa.
Sekolah merupakan media pendidikan
yang juga sangat berpengaruh. Hal ini
terjadi karena sebagian besar waktu
peserta didik merupakan waktu yang
dihabiskan di sekolahnya. Selain itu
sekolah juga merupakan sarana peserta
didik dalam menuntut ilmu guna meraih
apa yang diimpikannya. Namun
lingkungan sekolah juga dapat
menjadikan faktor yang mempengaruhi
kesulitan belajar seperti:
Cara penyajian pelajaran kurang baik
Hubungan guru dan murid kurang
harmonis.
Hubungan antara burid dengan murid
itu sendiri tidak baik

57
Bahan pelajaran yang disajikan tidak
dimengerti siswa
Alat-alat pelajaran yang tersedia kurang
memadai
c. Faktor masyarakat
Faktor lingkungan masyarakat sangat
berperan di dalam pembentukan kepribadian
anak, termasuk pula kemampuan /
pengetahuannya. Dimana lingkungan
masyrakat
yang
memiliki
kebiasaan-
kebiasaan
yang
kurang
baik,
seperti:
suka minum-minum minuman keras,
tawuran dan sebagainya, dapat
menghambat pembentukan kepribadiaan
dan kemampuan peserta didik, termasuk
pula dalam proses belajar mengajar seorang
anak. Lingkungan masyarakat yang dapat
mempengaruhi kesulitan belajar adalah:
Mass Media, seperti bioskop, televisi, radio,
surat kabar, majalah, komik Corak
Kehidupan tetangga, seperti orang terpelajar
dan cendekiawan, tetangga yang suka
tawuran, pencuri, peminum, dan sebagainya

58
C. KECERDASAN YANG DIPERLUKAN
Salah satu kecerdasan dalam pembelajaran SCADA
ini adalah kecerdasan majemuk, antara lain :
a. Kecerdasan matematis logis

Kecerdasan matematis-logis umumnya


mencerminkan kemampuan logika yang baik
serta kemampuan yang lebih menonjol dalam
bidang ilmu pasti ( fisika, matematika ). Dalam
mengerjakan suatu hal orang yang menonjol
dalam kemampuan ini umumnya melakukannya
secara sistematis. Kecerdasan ini diperlukan
dalam pembelajaran SCADA karena dalam
SCADA juga terdapat penyederhanaan
rangkaian yang membutuhkan logika yang
memadai

59
b. Kecerdasan interpersonal

Kemampuan interpersonal berhubungan


dengan orang lain. Beberapa contohnya seperti
memahami perasaan orang lain, membangun
relasi dengan orang lain, memecahkan masalah
secara bekerja sama dengan orang lain.
Kecerdasan ini diperlukan guna memahami
materi yang diberikan orang lain ( guru ) kepada
kita, dengan begitu pemahaman materi yang
diberikan akan semakin meningkat.
c. Kecerdasan intrapersonal
Kemampuan intrapersonal yakni kemampuan
memahami apa yang ada di dalam ( intra ) diri
sendiri ( personal ). Kemampuan ini meliputi
mengetahui suasana hati dan emosi yang
sedang dialami, serta kemampuan menilai diri
sendiri. Penggunaan kecerdasan intrapersonal
ini diperlukan guna peserta didik dapat
memahami bakat yang ada dalam dirinya,
kalaupun bakat belum ada maka diperlukan
untuk menumbuhkan minat dahulu dalam
dirinya yang nanti dapat diasah kemudian
menjadi bakat.

60
d. Kecerdasn linguistik

Kecerdasan linguistik merupakan kemampuan


menggunakan kata baik secara lisan maupun
tertulis ( Thomas Armstrong, 2004 ).
Kecerdasan ini diperlukan dalam pembelajaran
SCADA agar mampu memahami pengertian,
fungsi/ pentingnya mempelajari SCADA. Yang
biasanya dalam mempelajari SCADA
disediakan modul, dalam pembelajaran modul
tersebut diperlukan kecerdasan linguistik untuk
mendapatkan materi yang maksimal.
Kecerdasan tersebut dapat berupa membaca
buku, artikel, maupun jurnal yang membahas
mengenai SCADA, berpresentasi di depan
kelas, berdiskusi dengan teman dsb.
e. Kecerdasan kinestetis jasmani
Kecerdasan kinestetis-jasmani memanfaatkan
anggota tubuh ( kemampuan fisik ) yang dimiliki
dalam menyalurkan bakat di bidangnya.
Penggunaan kecerdasan ini dapat berupa
pengamatan langsung terhadap SCADA.
D. Cara Belajar

61
1. Cara belajar SCADA bisa menerapkan
beberapa teori belajar seperti teori
behavioristik, humanistik, kognitif, dll
Teori Behavioristik
trial and Error learning atau selcting and
connecting learning jadi kita bisa langsung
mencoba belajar SCADA dengan mencoba
dan jika salah mencoba lagi hingga benar,
dan kita juga bisa melihat ketika ada sesuatu
yang salah kita bisa mengaitkannya dengan
beberapa komponen belajar.
Setelah itu kita juga bisa langsung latihan dan
mengulang mengulang sehingga kita
terbiasa. Sehingga mekanisme yang
terbentuk dari prosedur stimulus respon
adalah hasil belajar.
Teori belajar Humanistik
Tak jarang peserta didik yang tidak
mengetahui materi yang disampaikan dari
guru, dan mereka takut untuk
menanyakannya kepada guru mereka karena
merasa sungkan. Di sisi lain mereka
sebenanrnya amat sangat ingin mengetahui
lebih lanjut tentang materi yang
disamapaikan. Dalam teori humanistik ini
persamaannya seperti kondisi tadi, adanya
rasa takut untuk bertanya tersebut dapat
dilawan dengan cara berusaha untuk
menanyakan kepada temannya, mencari
sumber belajar lain, atau bisa juga dengan
bertanya pada kakak kelas mereka.

62
Teori Kognitivisme
Dalam menggunakan teori ini siswa/orang
yang ingin mempelajari sesuatu biasanya
mengamati, melihat, memperhatikan,
menduga dan menilai. Dalam pembelajarran
SCADA maka siswa/orang yang ingin
mempelajari SCADA harus mengamati
bagaimana SCADA bekerja, Melihat aplikasi
SCADA, memperhatikan cara kerja SCADA,
dan juga bisa menilai Sistem SCADA tersebut
sudah baik apa masih ada yang kurang.
2. Metode peer teaching

metode ini adalah metode yang langsung


melibatkan siswa secara aktif, guru bukan lagi
sumber satu-satunya lagi tetapi bisa dengan
teman yang kita lebih berkompeten. Mungkin
dengan penjelasan dari temen kita ia
menggunakan bahasa yang lebih sederhana
dari pada guru, dan juga para siswa tidak
segan menanyakan sesuatu kepada
temennya ketika tidak tahu, dan juga bisa
bertukaran pikiran satu dengan yang lainya.

63
3. Metode kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah strategi


belajar dengan sejumlah siswa sebagai
anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda bekerja sama dan
saling membantu untuk memahami materi
pelajaran Isjoni ( 2012 : 14-15 ).

64
SCADA
SCADA bukanlah teknologi khusus, tapi lebih
merupakan sebuah aplikasi. Kepanjangan SCADA
adalah Supervisory Control And Data Acquisition,
semua aplikasi yang mendapatkan data-data suatu sistem
di lapangan dengan tujuan untuk pengontrolan sistem
merupakan sebuah Aplikasi SCADA!
Ada dua elemen dalam Aplikasi SCADA, yaitu:

1. Proses, sistem atau mesin yang akan dipantau


dan dikontrol - bisa berupa power plant, sistem
pengairan, jaringan komputer, sistem lampu trafik
lalu-lintas atau apa saja;
2. Sebuah jaringan peralatan cerdas dengan
antarmuka ke sistem melalui sensor dan luaran
kontrol. Dengan jaringan ini, yang merupakan
sistem SCADA, memungkinkan Anda melakukan
pemantauan dan pengontrolan komponen-
komponen sistem tersebut.

Anda dapat membangun sistem SCADA menggunakan


berbagai macam teknologi maupun protokol yang
berbeda-beda.
Dimana SCADA Digunakan/Diperlukan?
Anda dapat memanfaatkan SCADA untuk mengatur
berbagai macam peralatan. Biasanya, SCADA digunakan
untuk melakukan proses industri yang kompleks secara
otomatis, menggantikan tenaga manusia (bisa karena
dianggap berbahaya atau tidak praktis - konsekuensi
logisnya adalah PHK), dan biasanya merupakan proses-
proses yang melibatkan faktor-faktor kontrol yang lebih
banyak, faktor-faktor kontrol gerakan-cepat yang lebih
banyak, dan lain sebagainya, dimana pengontrolan oleh
manusia menjadi tidak nyaman dan/atau aman lagi.
65
Sebagai contoh, SCADA digunakan di seluruh dunia
misalnya untuk

Penghasil, transmisi dan distribusi


listrik: SCADA digunakan untuk mendeteksi
besarnya arus dan tegangan, pemantauan
operasional circuit breaker dan untuk
mematikan/menghidupkan the power grid;
Penampungan dan distribusi
air: SCADA digunakan untuk pemantauan dan
pengaturan laju aliran air, tinggi reservoir,
tekanan dalam pipa dan berbagai macam faktor
lainnya;
Bangunan, fasilitas dan lingkungan: Manajer
fasilitas menggunakan SCADAuntuk mengontrol
HVAC, unit-unit pendingin, penerangan dan
sistem keamanan.
Produksi: Sistem SCADA mengatur inventori
komponen-komponen, mengatur otomasi alat atau
robot, memantau proses dan kontrol kualitas.
Transportasi KA listrik:
menggunakan SCADA bisa dilakukan
pemantauan dan pengontrolan distribusi listrik,
otomasi sinyal trafik KA, melacak dan
menemukan lokasi KA, mengontrol palang KA
dan lain sebagainya.
Lampu lalu-lintas: SCADA memantau lampu
lalu-lintas, mengontrol laju trafik dan mendeteksi
sinyal-sinyal yang salah

Dan, tentunya, masih banyak lagi aplikasi-aplikasi


potensial untuk sistem SCADA. SCADA saat ini
digunakan hampir di seluruh proyek-proyek industri dan
infrastruktur umum.

66
Intinya SCADA dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi
yang membutuhkan kemudahan dalam pemantauan
sekaligus juga pengontrolan, dengan berbagai macam
media antarmuka dan komunikasi yang tersedia saat ini
(misalnya, Komputer, PDA, Touch Screen, TCP/IP,
wireless dan lain sebagainya).
Mengapa Menggunakan SCADA?
Coba sekarang pikirkan tanggung-jawab atau tugas Anda
di perusahaan, berkaitan dengan segala macam operasi
dan parameter-parameter yang pada akhirnya
mempengaruhi hasil produksi:

Apakah peralatan Anda membutuhkan Catu Daya,


suhu yang terkontrol, kelembaban lingkungan
yang stabil dan tidak pernah mati?
Apakah Anda perlu tahu - secara real time - status
dari berbagai macam komponen dan peralatan
dalam sebuah sistem kompleks yang besar?
Apakah Anda perlu tahu bagaimana perubahan
masukan mempengaruhi luaran?
Peralatan apa saja yang perlu Anda kontrol -
secara real time - dari jarak jauh?
Apakah Anda perlu tahu dimanakah terjadinya
kesalahan/kerusakan dalam sistem sehingga
mempengaruhi proses?

Pemantauan dan Pengontrolan secara Realtime


Meningkatkan Efisiensi & Memaksimalkan Keuntungan
Tanyakan beberapa poin tersebut sebelumnya, saya yakin
Anda akan bisa memperkirakan dimanakah Anda bisa
mengaplikasikan SCADA. Bisa jadi Anda akan berkata
lagi Terus ngapain? So What?. Apa yang sebenarnya
ingin Anda ketahui adalah hasil secara nyata yang

67
bagaimanakah yang bisa Anda harapkan dengan
mengaplikasikan SCADA?
Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan dengan
Sistem SCADA:

Mengakses pengukuran kuantitatif dari proses-


proses yang penting, secara langsung saat itu
maupun sepanjang waktu.
Mendeteksi dan memperbaiki kesalahan secara
cepat dan tepat.
Mengukur dan memantau trend sepanjang waktu.
Menemukan dan menghilangkan kemacetan
(bottleneck) dan pemborosan (inefisiensi).
Mengontrol proses-proses yang lebih besar dan
kompleks dengan staf-staf terlatih yang lebih
sedikit.

Intinya, sebuah sistem SCADA memberikan Anda


keleluasaan dalam mengatur maupuan mengkonfigurasi
sistem. Anda bisa menempatkan sensor dan kontrol di
setiap titik kritis di dalam proses yang Anda tangani
68
(seiring dengan teknologi SCADA yang semakin baik,
Anda bisa menempatkan lebih banyak sensor di banyak
tempat). Semakin banyak hal yang bisa dipantau, semakin
detil operasi yang bisa Anda pantau dan semuanya bekerja
secara real-time. Tidak peduli sekompleks apapun proses
yang Anda tangani, Anda bisa melihat operasi proses
dalam skala besar maupun kecil dan Anda setidaknya bisa
melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dan
sekaligus meningkatkan efisiensi. Dengan SCADA, Anda
bisa melakukan banyak hal, dengan ongkos lebih murah
dan, tentunya, akan meningkatkan keuntungan!

Contoh Arsitektur SCADA


Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:

1. Akuisisi Data,
2. Komunikasi data jaringan,
3. Peyajian data, dan
4. Kontrol (proses)

69
Fungsi-fungsi tersebut didukung sepenuhnya melalui 4
(empat) komponen SCADA, yaitu:

1. Sensor (baik yang analog maupun digital)


dan relai kontrol yang langsung berhubungan
dengan berbagai macam aktuator pada sistem
yang dikontrol;
2. RTUs (Remote Telemetry Units). Merupakan
unit-unit komputer kecil (mini), maksudnya
sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem
mandiri seperti sebuah komputer, yang
ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat
tertentu di lapangan. RTU bertindak sebagai
pengumpul data lokal yang mendapatkan datanya
dari sensor-sensor dan mengirimkan perintah
langsung ke peralatan di lapangan;
3. Unit master SCADA (Master Terminal
Unit - MTU). Kalo yang ini merupakan komputer
yang digunakan sebagai pengolah pusat dari
sistem SCADA. Unit master ini
menyediakan HMI (Human Machine Interface)
bagi pengguna dan secara otomatis mengatur
sistem sesuai dengan masukan-masukan (dari
sensor) yang diterima;
4. Jaringan komunikasi, merupakan medium yang
menghubungkan unit master SCADA dengan
RTU-RTU di lapangan.

70
Sistem SCADA yang Paling
Sederhana Di Dunia!
Sistem SCADA yang paling sederhana yang
mungkin bisa dijumpai di dunia adalah sebuah rangkaian
tunggal yang memberitahu Anda sebuah kejadian (event).
Bayangkan sebuah pabrik yang memproduksi aksesoris,
setiap kali produk aksesoris berhasil dibuat, akan
mengaktifkan sebuah saklar yang terhubungkan ke lampu
atau alarm untuk memberitahukan bahwa ada satu
aksesoris yang berhasil dibuat.
Tentunya, SCADA bisa melakukan lebih dari sekedar hal
sederhana tersebut. Tetapi prinsipnya sama saja, Sebuah
sistem SCADA skala-penuh mampu memantau dan
(sekaligus) mengontrol proses yang jauh lebih besar dan
kompleks.
Akuisisi Data
Pada kenyataannya, Anda membutuhkan pemantauan
yang jauh lebih banyak dan kompleks dari sekedar sebuah
mesin yang menghasilkan sebuah produk (seperti contoh
sebelumnya). Anda mungkin membutuhkan pemantauan
terhadap ratusan hingga ribuan sensor yang tersebar di
seluruh area pabrik. Beberapa sensor digunakan untuk
pengukuran terhadap masukan (misalnya, laju air ke
reservoir) dan beberapa sensor digunakan untuk
pengukuran terhadap luaran (tekanan, massa jenis,
densitas dan lain sebagainya).
Beberapa sensor bisa melakukan pengukuran kejadian
secara sederhana yang bisa dideteksi menggunakan saklar
ON/OFF, masukan seperti ini disebut sebagai masukan
diskrit atau masukan digital. Misalnya untuk
mengetahui apakah sebuah alat sudah bekerja (ON) atau
belum (OFF), konveyornya sudah jalan (ON) atau belum
(OFF), mesinnya sudah mengaduk (ON) atau belum
(OFF) dan lain sebagainya. Beberapa sensor yang lain
71
bisa melakukan pengukuran secara kompleks, dimana
angka atau nilai tertentu itu sangat penting, masukan
seperti ini disebut masukan analog, bisa digunakan
untuk mendeteksi perubahan secara kontinu pada,
misalnya, tegangan, arus, densitas cairan, suhu, dan lain
sebagainya.
Untuk kebanyakan nilai-nilai analog, ada batasan tertentu
yang didefinisikan sebelumnya, baik batas atas maupun
batas bawah. Misalnya, Anda ingin mempertahankan
suhu antara 30 dan 35 derajat Celcius, jika suhu ada di
bawah atau diatas batasan tersebut, maka akan memicu
alarm (baik lampu dan/atau bunyi-nya). Terdapat empat
alarm batas untuk sensor analog: Major Under, Minor
Under, Minor Over, dan Major Over Alarm.
Komunikasi Data
Dari contoh sederhana pabrik aksesoris, yang dimaksud
jaringan pada kasus tersebut adalah sekedar kabel yang
menghubungkan saklar dengan panel lampu.
Kenyataannya, seringkali Anda ingin memantau berbagai
macam parameter yang berasal dari berbagai macam
sensor di lapangan (pabrik), dengan demikian Anda
membutuhkan sebuah jaringan komunikasi untuk
melakukannya.
Pada awalnya, SCADA melakukan komunikasi data
melalui radio, modem atau jalur kabel serial khusus. Saat
ini data-data SCADA dapat disalurkan melalui jaringan
Ethernet atau TCP/IP. Untuk alasan keamanan, jaringan
komputer untuk SCADA adalah jaringan komputer lokal
(LAN - Local Area Network) tanpa harus mengekspos
data-data penting di Internet.
Komunikasi SCADA diatur melalui suatu protokol, jika
jaman dahulu digunakan protokol khusus yang sesuai
dengan produsen SCADA-nya, sekarang sudah ada

72
beberapa standar protokol yang ditetapkan, sehingga tidak
perlu khawatir masalah kecocokan komuninkasi lagi.
Karena kebanyakan sensor dan relai kontrol hanyalah
peralatan listrik yang sederhana, alat-alat tersebut tidak
bisa menghasilkan atau menerjemahkan protokol
komunikasi. Dengan demikian dibutuhkan RTU yang
menjembatani antara sensor dan jaringan SCADA. RTU
mengubah masukan-masukan sensor ke format protokol
yang bersangkutan dan mengirimkan ke master SCADA,
selain itu RTU juga menerima perintah dalam format
protokol dan memberikan sinyal listrik yang sesuai ke
relai kontrol yang bersangkutan.

Gambar Contoh Jaringan pada Sistem SCADA


Representasi Data
Untuk kasus pabrik aksesoris kita, satu-satunya
tampilan adalah sebuah lampu yang akan menyala saat
saklar diaktifkan. Ya, tentu saja kenyataannya bisa
puluhan hingga ratusan lampu, bayangkan siapa yang
akan Anda minta untuk mengawasi lampu-lampu
tersebut, emangnya lampu hiasan? Bukan khan?
Sistem SCADA melakukan pelaporan status berbagai
macam sensor (baik analog maupun digital) melalui
sebuah komputer khusus yang sudah dibuatkan HMI-nya
(Human Machine Interface) atau HCI-nya (Human
Computer Interface). Akses ke kontrol panel ini bisa
73
dilakukan secara lokal maupun melalui website. Bahkan
saat ini sudah tersedia panel-panel kontrol yang
TouchScreen. Perhatikan contoh-contoh gambar dan
penjelasan pada STUDI KASUS.

Gambar Contoh akses SCADA melalui website


Kontrol
Sayangnya, dalam contoh pabrik aksesoris, tidak
ada elemen kontrol. Baiklah, kita tambahkan sebuah
kontrol. Misalnya, sekarang operator juga memiliki
tombol pada panel kontrol. Saat dia klik pada tombol
tersebut, maka saklar di pabrik juga akan ON.
Okey, jika kemudian Anda tambahkan semua kontrol
pabrik ke dalam sistem SCADA melalui HMI-nya, maka
Anda mendapatkan sebuah kontrol melalui komputer
secara penuh, bahkan menggunakan SCADA yang
canggih (hampir semua produk perangkat lunak SCADA
saat ini sudah canggih-canggih) bisa dilakukan otomasi
kontrol atau otomasi proses, tanpa melibatkan campur
tangan manusia. Tentu saja, Anda masih bisa secara
manual mengontrolnya dari stasion master.
Tentunya, dengan bantuan SCADA, proses bisa lebih
efisien, efektif dan meningkatkan profit perusahaan.

74
Studi Kasus & Trend Masa Kini
Pemantauan level tangki di Salah satu Depot BBM
Pertamina saat ini sudah bisa dilakukan melalui website
internal Pertamina. Implementasi sudah dilakukan sejak
tahun 2007 yang lalu. Pengembangan SCADA dilakukan
menggunakan Visual Basic (saat ini Anda bisa
mendowload gratis Visual Basic 2010 Express Edition, ya
benar! Gratis! Anda langsung bisa memulai membuat
SCADA).

Gambar 1. Tampilan awal website Pemantauan


Tangki BBM

75
Gambar 2. Hasil akusisi data lapangan Pemantauan
Tangki BBM
Di depot BBM Pertamina Semarang juga telah kita
lakukan otomasi penyaluran BBM. Sistem SCADA
dikembangkan (juga) menggunakan Visual Basic 6.0 dan
SQL. Dengan demikian proses penyaluran BBM dapat
diawasi dan berjalan secara efektif dan efisien hingga
pengiriman SMS ke SPBU terkait.

Gambar 3. Modul Drive-In (antrian tangki) dan Gate-


In (penyaluran stock BBM), saat truk tangki masuk
areal antrian

76
Gambar 4. Modul Drive-In (antrian tangki) dan Gate-
In (penyaluran stock BBM), saat truk tangki masuk
areal pengisian

Gambar 5. Pemantauan proses penyaluran

77
Gambar 6. Pemantauan proses penyaluran, alternatif
tampilan
Iconics, salah satu perusahaan SCADA yang terkenal,
memberikan pernyataan sbb:
Todays plant operations are faced with the need to
perform better and to be more competitive with less
resources. For plant-level operations, todays systems
need to connect to different infrastructures for data
gathering and users need to analyze and visualize data in
real-time. The connectivity or aggregation needed today
can come from a wide range of data sources including
OPC and SMNP data, PLCs, plant historians and
more. To stay competitive you need to analyze your plant
level information in real-time in order to make necessary
production adjustments. Visualization needs to happen
across many platforms, such as dedicated operator
stations, pocket and wireless devices and via web
browsers.

78
Gambar 7. Konsep yang diunggulkan Iconics melalui
Perangkat Lunaknya Genesis 32
(ada juga versi 64-bit nya)
Selain itu, Iconics dan Ge Fanuc juga sudah mendukung
Solusi Total untuk pengembangan SCADA terpadu mulai
dari pabrik hingga ke para pengambil keputusan di tingkat
manajer.

Gambar 8. Konsep Plant/Factory operation to IT


Enterprise System dari Iconics (OPC Tookits,
Genesis-32 dan BizViz)

79
Gambar 9. Konsep Plant/Factory operation to IT
Enterprise System dari Ge Fanuc
Okey, sekarang persoalannya adalah bagaimana memilih
dan memilah sistem SCADA yang baik. Apalagi,
sistem SCADA yang diimplementasikan akan Anda
gunakan 10 hingga 15 tahun mendatang, tentunya Anda
harus mencari produk-produk yang terkenal reputasinya.
Namun hal ini akan berdampak pada investasi yang harus
dilakukan, sebuah produk dengan reputasi handal dan
terkenal tentu harganya jauh lebih mahal dibandingkan
produk-produk SCADA baru yang saat ini mulai banyak
bermunculan.
Ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan,
antara lain:

Anda bisa menghabiskan masa depan pabrik


dengan ongkos berlebih yang tidak perlu;
Kadangkala setelah menghabiskan dana yang
sangat besar, akhirnya Anda hanya mendapatkan
sebuah sistem yang kurang atau bahkan tidak
memenuhi apa yang diinginkan;

80
Atau barangkali saat ini sistem sudah betul-betul
memenuhi kebutuhan, tetapi tidak untuk
pengembangan masa depan.

Catatan singkat mengenai Sensor


dan Jaringan
Sensor dan relai kontrol merupakan komponen
yang penting. Tentu saja, ada beberapa sensor yang lebih
baik daripada lainnya, namun
tersedianya datasheet untuk sebuah sensor akan
membantu Anda mengenali lebih detil sensor yang
bersangkutan, sehingga Anda bisa memilih mana yang
terbaik.
Sebuah jaringan (LAN/WAN) berbasis TCP/IP
merupakan jaringan yang mudah digunakan, dan jika
pabrik Anda belum semuanya memiliki jaringan, transisi
ke jaringan LAN bisa jadi merupakan tujuan jangka
panjang perusahaan. Namun Anda tidak perlu langsung
menerapkan jaringan LAN semuanya untuk mendapatkan
keuntungan dari penggunaan SCADA.
Sistem SCADA yang baik akan mendukung jaringan
lama Anda sekaligus juga jaringan LAN, sehingga Anda
bisa melakukan transisi secara bertahap.
Berikut saya sampaikan beberapa petunjuk (dari
pengalaman dan beberapa rujukan dari online maupun
offline) dalam membangun sistem SCADA terutama
masalah pemilihan RTU dan MTU.
Apa yang perlu Anda perhatikan dalam
memilih SCADA RTU
SCADA RTU Anda harus mampu berkomunikasi dengan
segala macam peralatan yang ada di pabrik dan bisa
bertahan terhadap berbagai macam kondisi industri
(panas, dingin, tekanan dan lain sebagainya). Berikut
81
beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih RTU
yang berkualitas:

Kapasitas yang cukup untuk mendukung


berbagai macam peralatan di pabrik (dalam
cakupan SCADA yang diinginkan), tetapi tidak
lebih dari yang dibutuhkan. Jangan sampai Anda
membeli RTU dengan kapasitas yang berlebih
sedemikian hingga akhirnya tidak akan pernah
digunakan, ini adalah pemborosan.
Konstruksi yang tahan banting dan
kemampuan bertahan terhadap suhu dan
kelembaban yang ekstrim. Sudah jelas khan?
Kalo tidak tahan banting dan tidak bisa bertahan
buat apa pasang RTU tersebut? Bisa jadi hasil
pengukuran menjadi tidak akurat dan alat jebol.
Catu daya yang aman dan berlimpah.
Sistem SCADA seringkali harus bekerja penuh 24
jam setiap hari, tujuh hari seminggu. Dengan
demikian sudah seharusnya digunakan RTU yang
mendukung penggunaan daya dari baterei,
idealnya, ada dua sumber catu daya (listrik dan
baterei).
Port komunikasi yang cukup. Koneksi jaringan
sama pentingnya seperti catu daya. Port serial
kedua atau modem internal bisa menjaga agar
RTU tetap online walaupun jaringan saat itu
sedang rusak atau gagal. Selain itu, RTU dengan
port komunikasi beragam dapat mendukung
strategi migrasi LAN.
Memori nonvolatile (NVRAM) untuk
menyimpan firmware. NVRAM dapat
menyimpan data walaupun catu daya dimatikan.
Firmware baru (hasil modifikasi dan lain
sebagainya) dapat diunduh ke penyimpan
82
NVRAM melalui jaringan, sehingga kemampuan
RTU akan selalu uptodate (terbaharui) tanpa
harus mengunjungi lokasi RTU yang
bersangkutan.
Kontrol cerdas. Sistem SCADA yang canggih
saat ini bisa melakukan kontrol dengan sendirinya
sesuai dengan program atau pengaturan yang
dimasukkan, terutama tanggapan terhadap
berbagai macam masukan sensor-sensor. Ini jelas
tidak perlu untuk semua aplikasi, namun
menawarkan kemudahan operasional.
Jam waktu-nyata (real-time clock). untuk
pencetakan tanggal/waktu pada laporan secara
tepat dan akurat;
Pewaktu watchdog yang memastikan RTU bisa
start-ulang setelah terjadinya kegagalan daya
(power failure).

Tipikal arsitetur RTU (klik untuk memperbesar)


83
Apa yang perlu Anda perhatikan
saat memilih SCADAMTU
SCADA master atau MTU harus mampu menampilkan
berbagai informasi dalam bentuk yang familiar bagi
pengguna atau operator-nya. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan berkaitan dengan SCADA MTU:

Fleksibel, tanggapan terhadap sensor bisa


diprogram. Cari sistem yang menyediakan
perangkat yang mudah untuk memprogram soft
alarm (laporan kejadian yang kompleks yang
merupakan kombinasi antara masukan sensor dan
pernyataan tanggal/jam) dan soft control
(tanggapan terhadap sensor yang bisa diprogram).
Bekerja penuh 24/7, peringatan melalui SMS
(pager) dan pemberitahuan email secara
otomatis. Anda tidak perlu mempekerjakan orang
untuk mengamati papan pemantauan 24 jam
sehari. Jika peralatan membutuhkan campur
tangan manusia, maka secara otomatis sistem akan
mengirimkan peringatan melalui SMS atau email
ke penanggung-jawab yang bersangkutan.
Tampilan informasi secara detil. Tentunya
Anda ingin sebuah sistem yang bisa menampilkan
dalam bahasa harian Anda (Inggris, Indonesia, dll)
yang jelas dan sederhana, dengan penjelasan yang
lengkap terhadap aktivitas yang sedang terjadi dan
bagaimana Anda seharusnya menangani atau
menanggapinya.
Tapis untuk alarm yang tidak perlu. Alarm-
alarm yang mengganggu akan membuat para staff
menjadi tidak peka lagi terhadap pelaporan alarm
dan akhirnya, bisa jadi, mereka mulai percaya
bahwa semua alarm merupakan alarm
84
menganggu. Akhirnya mereka akan berhenti
menanggapi semua alarm termasuk alarm yang
kritis (alarm yang benar-benar harus mendapatkan
perhatian). Gunakan SCADA yang dapat menapis
dan memilah-milah alarm-alarm mana yang
mengganggu dan yang kritis.
Kemampuan pengembangan kedepan.

Sebuah sistem SCADA merupakan investasi


jangka panjang (10 hingga 15 tahun). Sehingga
Anda perlu memastikan
kemampuan SCADA untuk pengembangan dalam
jangka waktu 15 tahun kedepan.

Pencadangan yang beragam.

Sistem SCADA yang baik mendukung berbagai


macam pencadangan master, di beberapa lokasi.
Jika master SCADA utama gagal, master yang
kedua dalam jaringan akan mengambil alih secara
otomatis, tanpa adanya interupsi fungsi
pemantauan dan pengontrolan.

Mendukung berbagai macam tipe protokol dan


peralatan.

Jika jaman dulu SCADA hanya dbuat untuk


protokol-protokol tertentu yang tertutup. Solusi
vendor tunggal bukan merupakn ide yang bagus -
seringkali vendor tidak lagi menyediakan
dukungan untuk produk-produk mereka.
Dukungan terhadap berbagai macam protokol
yang terbuka akan mengamankan

85
sistem SCADA Anda dari keusangan yang tak-
terencana.

Tipikal arsitektur MTU (Klik untuk memperbesar)

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/SCADA diakses
tanggal 2 juni 2017
http://www.perkuliahan.com/makalah-
memahami-perilaku-belajar/ diakses tanggal
2 juni 2017
http://belajarpsikologi.com/pengertian-
kesulitan-belajar/ diakses tanggal 2 juni 2017
http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/200
9/01/apakah-scada-itu/ diakses 3 juni 2017

86
http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/200
9/03/tutorial-scada-1-apa-manfaat-scada-
bagi-anda/ diakses 3 juni 2017
http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/200
9/03/tutorial-scada-bagian-2-bagaimana-
scada-bekerja/ diakses 3 juni 2017
http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/200
9/03/tutorial-scada-bagian-3-bagaimana-
mengevaluasi-sistem-dan-perangkat-keras-
scada/ diakses 3 juni 2017

87

Anda mungkin juga menyukai