KEPERAWATAN KOMUNITAS
oleh :
KELOMPOK C
KETUA : MARIA ULFA
SEKRETARIS 1 : TRI UTANTI
SEKRETARIS 2 : ERNOFI
ANGGOTA :
1. ASMIDAR WATI
2. DESI WAHYUNI
3. NORSUSANTI
4. LUKMANUL HAKIM
5. RICHE FRANCISCA
6. EVA AGUSTINA
7. HERLINA SIMBOLON
8. SITI AISYAH
9. IMELDA ARMIE
10. SUSSIATI
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena dengan rahmat
dan hidayahnya penyusun dapat menyelesaikan makalah Konsep Keperawatan
Keluarga, yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Ajaran Perawatan
Komunitas.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami sadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang telah
membaca makalah ini, demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI .. ii
BAB I PENDAHULUAN .... 1
A. LATARBELAKANG . 1
B. TUJUAN PENYUSUNAN.. 1
C. MANFAAT PENULISAN .. 1
D. SISTEMATIKA PENULISAN ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3
A. SKENARIO 3
1. STEP 1 . 3
2. ETOLOGI . 3
3. PATOFISIOLOGI . 7
4. MANIFESTASI KLINIS . 8
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG . 9
6. PENATALAKSANAAN . 10
B. KONSEP KEPERAWATAN 14
1. PENGKAJIAN .... 14
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN .. 15
4. INTERVENSI ................................................... 16
A. KESIMPULAN .. 26
B. SARAN .. 27
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
C. MANFAAT PENULISAN
D. SISTEMATIKA PENULISAN
1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latarbelakang
b. Tujuan Penulisan
c. Manfaat Penulisan
d. Sistematika Penulisan
2. BAB II PEMBAHASAN LUKA KRONIK
3. BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
4. DAFTAR PUSTAKA
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau sipenerima asuhan keperawatan. Keluarga
berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh
keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan
pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan
pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan kedua adalah memenuhi
kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan
nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat menerima.
II.Definisi Keluarga
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan social masyarakat.
Berikut beberapa pengertian keluarga.
a. Raisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing
mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak dan nenek.
b. Logans (1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan kumpulan dari beberapa komponen yang saling
berinteraksi satu dengan lainnya.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki
tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai sebagaimana individu.
d. Duvall (1986)
Menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran
dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap anggota keluarga.
e. Bailon dan Maglaya (1978)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka salaing berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
f. Johnsons (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama
atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap,
mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan lainnya.
g. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional dan
mengembangkan dalam iterelasi social, peran dan tugas.
h. Departemen Kesehatan RI (1998)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
i. WHO (1969), Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
j. Menurut Bergess (1962), Keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai ikatan
perkawinan, keturunan/hubungan sedarah atau hasil adopsi, anggota tinggal bersama dalam satu
rumah, anggota berinteraksi dan berkomunikasi dalam peran social, serta mempunyai
kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari masyarakat, tetapi mempunyai keunikan tersendiri.
III. Keperawatan Keluarga
Keperawatan keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri dari
keterampilan berbagai bidang keperawatan keluarga, yang didefinisikan sebagai pemberian
perawatan yang menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya
dalam situasi sehat dan sakit. Penekan praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi kepada
kesehatan, bersifat holistic, sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatan keluarga.
Keperawatan keluarga juga dapat diartikan sebagai tindakan membantu individu atau keluarga
untuk mengatasi masalah kesehatan (penyakit) dan ketidakmampuan kronis atau kondisi stress
dengan meluangkan sebagian besar waktu bersama individu yang sakit didalam keluarga.
Disamping itu perawatan memberikan saran/ pendidikan tentang faktor-faktor prilaku dan gaya
hidup yang berisiko terhadap kesehatan (Family Health Nurse, 2005)
Perawat keluarga mempunyai tanggung jawab dalam upaya peningkatan kesehatan keluarga
secara keseluruhan melalui upaya pencegahan primer, Pencegahan sekunder, pencegahan tersier
termasuk melakukan upaya promosi kesehatan, pemulihan kesehatan dan mempertahankan
kesehatan pasien. Kontribusi pelayanan keperawatan keluarga dirumah antara lain dalam
peningkatan pengetahuan dan kesadaran keluarga akan pentingnya kesehatan, peningkatan
kemampuan keluarga unt k menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatannya dan
mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Keperawatan kesehatan keluarga memiliki keyakinan bahwa keluarga dan anggotanya harus
dilibatkan penuh dalam merencanakan dan melaksanakan penanggulangan masalahnya, oleh
karena itu pelibatan peran serta keluarga merupakan salah satu aspek yng harus dioptimalkan
dalam meningkatkan kesehatan keluarga.
Dari pengertian tentang keluarga dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah:
1. Unit terkecil dari masyarakat
2. Terdiri dari 2 orang atau lebih
3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
4. Hidup dalam satu rumah tangga
5. Di bawah asuhan seorang kepala keluarga
6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
7. Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing.
8. Mempunyai tujuan :
a.Menciptakan dan mempertahankan budaya
b. meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, sosial anggota.
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa keluarga juga merupakan suatu sistem. Sebagai sistem
keluarga mempunyai anggota yaitu ; ayah, ibu dan anak atau semua individu yg tinggal didalam
rumah tangga tersebut. Anggota keluarga saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi untuk
mencapai tujuan bersama. Keluarga merupakan sistem yang terbuka sehingga dapat dipengaruhi
oleh supra sistemnya yaitu lingkungannya yaitu masyarakat dan sebaliknya sebagai subsistem dari
lingkungan (masyarakat) keluarga dapat mempengaruhi masyarakat (supra sistem). Oleh karena
itu betapa pentingnya peran dan fungsi keluarga dalam membentuk manusia sebagai anggota
masyarakat yang sehat biopsikososial spiritual. Jadi sangatlah tepat jika keluarga sebagai titik
sentral pelayanan keperawatan . Diyakini bahwa keluarga yang sehat akan mempunyai anggota
yang sehat dan mewujudkan masyarakat yang sehat.
3. Adanya Perbedaan dan Kekhususan : Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
IV. Tipe Keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola kehidupan.
Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga berkembang mengikutinya. Agar
dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka
perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga.
A. Tipe Keluarga Tradisional
1. The Nuclear Family (keluarga Inti)
Yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak (Kandung atau angkat)
2. The Dyad Family
Yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
3. Keluarga Usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah usia lanjut, sedangkan anak
sudah memisahkan diri.
4. The Childless
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah, bisa disebabkan karena mengejar karir
atau pendidikan.
5. The Extended Family
Yaitu keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah keluarga lain, seperti paman, bibi,
kakek, nenek dan lain-lain.
6. Single Parent
Yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak(kandung atau angkat). Kondisi
ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian).
7. Commuter family
Yaitu kedua orang tua bekerja diluar kota, dan bisa berkumpul pada hari minggu atau libur
saja.
8. Multigeneration family
Yaitu Beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
9. Kin-network family
Yaitu beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling berdekatan dan menggunakan
barang-barang pelayanan seperti dapur, sumur yang sama.
10. Blended family
Yaitu keluarga yang dibentuk dari janda atau duda dan membesarkan anak dari
perkawinan sebelumnya.
11. Single adult living alone
Yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.
9. Foster family
Yaitu keluarga yang menerima anak yang tidak ada hubungan saudara untuk waktu
sementara.
10. Homeless family
Yaitu keluarga yang terbentuk tanpa perlindungan yang permanen karena keadaan
ekonomi atau problem kesehatan mental.
11. Gang
Yaitu Keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional,
berkembang dalam kekerasan dan kriminal.
6. Affectif power
Pengaruh melalui manipulasi cinta kasih.
D. Nilai-nilai Dalam Keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola
perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah
kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
Keperawatan keluarga meliputi sebuah filosofi dan suatu cara interaksi dengan klien
yang memengaruhi bagaimana perawat mengumpilkan informasi, mengintervensi pasien,
mengadvokasi pasien, dan melakukan perawatan spritual dengan keluarga. Keperawatan
keluarga meliputi sebuah filosofi dan suatu cara interaksi dengan klien yang memengaruhi
bagaimana perawat mengumpilkan informasi, mengintervensi pasien, mengadvokasi pasien,
dan melakukan perawatan spritual dengan keluarga. Asumsi dari keperawatan keluarga
menyatakan bahwa kesehatan memengaruhi semua anggota keluarga dan keluarga dan
penyakit adalah kejadian keluarga dan keluarga memengatuhi proses proses dan hasil
perawatan kesehatan. Semua praktik perawatan kesehatan, sikap, keyakinan, dan perilaku dan
keputusan dibuat dalqm konteks keluarga yang lebih besar dan sistem sosial.
Wright dan Leahey (1994) dan White (2002) menggambarkan ruang lingkup
keperawatan keluarga sebagai berikut:
1. Segala penyakit yang memiliki dampak mengganggu pada anggota keluarga lain
(seperti kanker).
2. Situasi di mana anggota keluarga mungkin berkontribusi pada geala atau masalah
individu (contoh: anoreksia)
3. keadaan dimana penyakit pada satu anggota keluarga berhubungan dengan
pengurangan atau peningkatan gejala pada anggota keluarga lain (contoh
ketegangan)
4. Gejala pada orangtua dihubungkan dengan penyakit kronis pada anaknya
5. kegagalan untuk melakukan transisi perkembangan yang normal (contoh
dewasa muda dengan ketidakmampuan belajar tidak dapat meninggalkan rumah
keluarga
6. Transisi terkait penyakit atau tempat perawatan (misal pindah dari RS ke
komunitas atau perawatan jangka panjang).
7. kematian seorang anggota keluarga
Tujuan keperawatan keluarga menurut Hanson (1987) dalam White (2002) adalah
untuk mempromosikan, mempertahankan dan memulihkan kesehatan keluarga dan
memperhatikan interaksi antara keluarga dan masyarakat dan sesama keluarga dan anggota
keluarga lainnya.
Pendekatan keperawatan keluarga
Terdapat tiga level dalam keperawatan keluarga, yaitu sistem keperawatan individu;
sistem dyad, triad dan kelompok lebih besar dan system keluarga secara keseluruhan
(Friedman, 1989 dalam White 2002).
Pada level individu, tujuan perawatan adalah untuk
kesehatan individu-individu dalam keluarga, dimana perawat mengikutsertakan individu
dalam keluarga dan memperlakukannya sebagai klien. Perawat yang bekerja dengan lebih
dari dua orang individu, dikategorikan dalam level interpersonal dimana mereka bekerja sama
untuk mencapai saling pengertian dan dukungan yang memungkinkan membutuhkan
perubahan pada pola interaksi anggota keluarga. Perbedaan pendapat terkait pengobatan atau
kesalahpahaman antara anggota keluarga akan menimbulkan beban perawatan.
Tujuan dari system keluarga secara keseluruhan untuk melibatkan perubahan dalam proses
keluarga dan memungkinkan perubahan-perubahan pada interkasi keluarga dengan lingkungan
segera.
Hanson (2005) membagi empat pendekatan keperawatan keluarga, yaitu :
1) keluarga sebagai kontek untuk perkembangan individu,
2) keluarga sebagai klien,
3) keluarga sebagai suatu system,
4) keluarga sebagai komponen masyarakat.
Pendekatan yang perawat gunakan ditentukan oleh bebrapa faktor seperti tempat pelayanan
kesehatan, kondisi keluarga, dan sumber keperawatan.
Keluarga sebagai konteks
Pendekatan ini memfokuskan pada pengkajian dan perawatan klien individu yang
merupakan keluarga sebagai konteks. Pendekatan ini merupakan pendekatan tradisional yang
melihat latar belakang dan latar depan individu. Keluarga sebagai konteks untuk individu
yang merupakan sumber atau stressor untuk kesehatan dan penyakitnya.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidup suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan
didalam peranannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. (Bailon
dan Maglaya,1989 dikutip Nasrul Effendy, 1998)
2. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. (Departemen Kesehatan RI, 1998 dikutip Nasrul Effendy, 1998)
3. Ciri-ciri struktur Keluarga menurut Anderson Carter,1998
Terorganisasi
Ada keterbatasan
Ada perbedaan dan kekhususan
4. Peran keluarga
Peran Ayah
Peran Ibu
Peran Anak
5. Type Keluarga
Keluarga Tradisional
Keluarga Non Tradisional
6. Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif
Fungsi sosialisasi
Fungsi Reproduksi
Fungsi Ekonomi
Fungsi Perawatan Kesehatan
7. Tahap Perkembangan Keluarga
Keluarga Pemula
Keluarga sedang mengasuh anak
Keluarga dengan anak usia prasekolah
Keluarga dengan anak usia sekolah
Keluarga dengan anak Remaja
Keluarga melepaskan anak Dewasa muda
Orangtua usia pertengahan
Keluarga Lansia
8. Tugas Kesehatan Keluarga
Mengenal Masalah kesehatan
Membuat keputusan tindakan kesehatan yang btepat
Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat
B. SARAN
Penulis menyarankan kepada pembaca agar tidak bosan untuk memperluas pengetahuan
tentang Konsep Perawatan Keluarga dengan membaca literatur-literatur kesehatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA