Anda di halaman 1dari 4

LOOK BOOK I

APLIKASI KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I DAN II


RSUD ULIN BANJARMASIN

1. Tindakan : TRIAGE
keperawatan gawat
darurat
2. Nama Pasien : Tn. R
3. Diagnosa Medis : Spinal cord Injury
4. Diagnosa : Pola napas tidak efektif berhubungan dengan
Keperawatan
kelumpuhan otot diafragma sekunder terhadap fraktur C-
4
5. Prinsip Tindakan : Sistem triase adalah metode untuk memprioritaskan
dan Analisis
sistematis pengobatan pasien sesuai dengan seberapa
Pengertian Triage
mendesak mereka membutuhkan perawatan. Hasil triase
harus mempengaruhi urutan dan prioritas perawatan
darurat, urutan dan prioritas transportasi darurat, atau
tujuan transportasi untuk pasien.( Farrohknia N, 2011)
Pendekatan modern penilaian triage pasien akut atau
terluka biasanya didasarkan pada jejak dan memicu alat
untuk tanda-tanda vital, dan termasuk kuesioner yang
sistematis untuk setiap keluhan utama dan temuan
umumnya fisiologis. (Christ M,2010)
Penilaian triase sistematis dari semua pasien sesuai
dengan metode divalidasi kurang umum dalam
pengaturan pra-rumah sakit. Namun, triase telepon
menggunakan protokol untuk membantu gejala
semacam disajikan oleh pemanggil dan mengaktifkan
disposisi yang tepat. Kajian ini menunjukkan bahwa
pasien dengan kurang perlu untuk perawatan akut
sebagaimana dinilai oleh triase tampaknya kurang
mungkin untuk meninggal dalam waktu singkat
dibandingkan dengan pasien yang membutuhkan
perawatan akut lebih tinggi sebagaimana dinilai dengan
sistem triase yang sama. Pengaruh sistem triase
digunakan dalam pengaturan pra-rumah sakit tidak
dievaluasi, juga efek dari penerapan sistem triase yang
sama dalam dua atau lebih pengaturan manajemen
Gawat darurat. (Harding KE, 2011)
Prinsip dan Tipe : Di rumah sakit, didalam triase mengutamakan
Triage
perawatan pasien berdasarkan gejala. Perawat triase
menggunakan ABCD keperawatan seperti jalan nafas,
pernapasan dan sirkulasi, serta warna kulit, kelembaban,
suhu, nadi, respirasi, tingkat kesadaran dan inspeksi
visual untuk luka dalam, deformitas kotor dan memar
untuk memprioritaskan perawatan yang diberikan kepada
pasien di ruang gawat darurat. Perawat memberikan
prioritas pertama untuk pasien gangguan jalan nafas,
bernafas atau sirkulasi terganggu.Pasien-pasien ini
mungkin memiliki kesulitan bernapas atau nyeri dada
karena masalah jantung dan mereka menerima
pengobatan pertama.Pasien yang memiliki masalah yang
sangat mengancam kehidupan diberikan pengobatan
langsung bahkan jika mereka diharapkan untuk mati atau
membutuhkan banyak sumber daya medis.
(Bagus,2007).
Menurut Brooker, 2008. Dalam prinsip triase
diberlakukan system prioritas, prioritas adalah
penentuan/penyeleksian mana yang harus didahulukan
mengenai penanganan yang mengacu pada tingkat
ancaman jiwa yang timbul dengan seleksi pasien
berdasarkan : 1) Ancaman jiwa yang dapat mematikan
dalam hitungan menit. 2) Dapat mati dalam hitungan jam.
3) Trauma ringan. 4) Sudah meninggal.Pada umumnya
penilaian korban dalam triage dapat dilakukan dengan:
1) Menilai tanda vital dan kondisi umum korban
2) Menilai kebutuhan medis
3) Menilai kemungkinan bertahan hidup
4) Menilai bantuan yang memungkinkan
5) Memprioritaskan penanganan definitive
6) Tag Warna
Prinsip 1) Triase seharusnya dilakukan segera dan tepat
Pelaksanaan
waktu, Kemampuan berespon dengan cepat
Triage
terhadap kemungkinan penyakit yang mengancam
kehidupan atau injuri adalah hal yang terpenting di
departemen kegawatdaruratan.
2) Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat, Intinya,
ketetilian dan keakuratan adalah elemen yang
terpenting dalam proses interview.
3) Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian,
Keselamatan dan perawatan pasien yang efektif
hanya dapat direncanakan bila terdapat informasi
yang adekuat serta data yang akurat.
4) Melakukan intervensi berdasarkan keakutan dari
kondisi, Tanggung jawab utama seorang perawat
triase adalah mengkaji secara akurat seorang
pasien dan menetapkan prioritas tindakan untuk
pasien tersebut. Hal tersebut termasuk intervensi
terapeutik, prosedur diagnostic dan tugas terhadap
suatu tempat yang dapat diterima untuk suatu
pengobatan.
5) Tercapainya kepuasan pasien
Perawat triase seharusnya memenuhi semua
yang ada di atas saat menetapkan hasil secara
serempak dengan pasien
Perawat membantu dalam menghindari
keterlambatan penanganan yang dapat
menyebabkan keterpurukan status kesehatan
pada seseorang yang sakit dengan keadaan
kritis.
Perawat memberikan dukungan emosional
kepada pasien dan keluarga atau temannya.
Time Saving is Life Saving (respon time
diusahakan sesingkat mungkin), The Right
Patient, to The Right Place at The Right Time,
with The Right Care Provider. Pengambilan
keputusan dalam proses triage dilakukan
berdasarkan :
Ancaman jiwa mematikan dalam hitungan
menit
Dapat mati dalam hitungan jam
Trauma ringan
Sudah meninggal
(Emergency Nurses Association (2007).

Anda mungkin juga menyukai