Anda di halaman 1dari 5

EPIDEMIOLOGI CHIKUNGUNYA

Makalah,

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Konsep Keperawatan Komunitas

yang dibimbing oleh Nur Munawaroh

Disusun oleh:
1. Siti Hajariyah Juli Maulinda (1501056)
2. Siti Rohmatul Jannah (1501057)
3. Suci Naluri Ningati (1501058)
4. Wulan Puji Utami (1501059)
5. Zara Sesar Suryani (1501060)
6. Juni Sarah (1501061)
7. Arya Putra Utama (1401004)
8. Okiq Dwi Maydra (1401025)
9. Wahyu Adi Maulana Akbar (1401073)
10. Fachrio Desfan Syahputra (1501041)

AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG PARE


Jalan Soekarno Hatta No. 1-5 Bendo Pare
Maret 2017
A. Resume Chikungunya
Secara etimologis, Chikungunya berasal dari kata Kungunyala, sebuah kata dari bahasa
Makoude Tanzania yang berarti "yang melengkung", yang tepat menggambarkan seorang
pasien yang tampak membungkuk karena artritis berat. Chikungunya dalam bahasa
Swahili berarti kejang urat .
Penyakit ini ditandai dengan demam tiga hari, mialgia atau artralgia, ruam kulit,
leucopenia, dan limfadenopati. Karena vektornya nyamuk, chikungunya tergolong
arthropod-borne disease, yaitu penyakit yang disebarkan oleh artropoda.
Virus chikungunya adalah virus yang termasuk dalam genus virus alfa dari famili
Togaviridae. Virus ini berbentuk sferis dengan ukuran diameter sekitar 42 nm. Virus ini
bersama dengan virus Onyong-nyong dari genus virus alfa dan virus penyebab penyakit
Demam Nil Barat dari genus virus flavi menyebabkan gejala penyakit mirip dengue.

Virus Chikungunya
Seperti DBD, chikungunya endemic di daerah yang banyak ditemukan kasus DBD.
Kasus DBD pada wanita dan anak lebih tinggi dengan alasan mereka lebih banyak berada
dirumah pada siang hari saat nyamuk menggigit. KLB chikungunya bersifat mendadak
dengan jumlah penderita relative banyak. Selain manusia, virus chikungunya juga dapat
menyerang tikus, kelinci, monyet, baboon dan simpanse.
B. Triad Epidemiologi
a. Agent
Virus chikungunya (CHIKV), suatu arthropoda borne virus (arbovirus) dari genus
Alphaviruses famili Togaviridae, yang pada umumnya disebarluaskan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
b. Host
Virus Chikungunya (CHIKV) diyakini memiliki siklus sylvatic dan terdapat pada
monyet vervet, babon, monyet macaque, lemur dan tikus. Pada manusia, virus ini
tidak memiliki pengaruh khusus terhadap usia atau jenis kelamin tetapi tampak
bahwa anak-anak, orang tua dan keadaan immunocompromise merupakan yang
paling mudah terpengaruh.
c. Lingkungan
Para Ae spesies. albopictus berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang
air, seperti sekam kelapa, buah kakao, tunggul bambu, lubang pohon dan kolam
batu, contoh lain seperti ban kendaraan dan piring di bawah pot-pot tanaman.
Habitat Nyamuk Ae. albopictus juga di daerah pedesaan serta pinggiran kota dan
taman kota teduh. Nyamuk Ae. aegypti lebih erat hubungannya dengan tempat
tinggal manusia karena nyamuk-nyamuk tersebut berkembang biak pada tempat-
tempat disekitar ruangan , seperti vas bunga, tempat penyimpanan air dan bak
kamar mandi, demikian juga dengan nyamuk Ae. albopictus.

C. Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan cara mengendalikan vektor pembawa virus Chikungunya,
yaitu nyamuk dan menghindari gigitannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan
meliputi :
a. Pembersihan jentik
- Program pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
- Larvasidasi
- Kuras tempat penyimpanan air (bak mandi, drum, dll) seminggu sekali
- Tutup tempat penympanan air
- Ganti air dalam vas bunga dan pot tanaman
- Kubur sampah yang bisa menampung air
- Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan
bubuk Abate ke dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-
jentik nyamuk. Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali atau peliharalah ikan
ditempat itu.
- Takaran penggunaan bubuk Abate adalah sebagai berikut : untuk 10 liter
air cukup dengan 1 gram bubuk Abate atau 10 gram untuk 100 liter dan
seterusnya. Bila tidak ada alat untuk menakar, gunakan sendok makan.
Satu sendok makan peres (yang diratakan diatasnya) berisi 10 gram Abate.
Anda tinggal membaginya atau menambahnya sesuai dengan banyaknya
air yang akan diabatisasi. Takaran tak perlu tepat betul.
b. Pencegahan gigitan nyamuk
- menggunakan kelambu
- menggunakan lotion anti nyamuk atau obat nyamuk bakar
- tidak melakukan kebiasaan beresiko (tidur siang, menggantung baju )
- penyemprotan
Daftar Pustaka

file:///C:/Users/user/Documents/EPIDIMPOLOGI/Epidemiologi%20Penyakit%20Menular
%20%20CHIKUNGUNYA.htm

Anda mungkin juga menyukai