Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Darah kapiler adalah darah yang berada di pembuluh kapiler yang sangat
kecil, dimana tempat arteri berakhir. Makin kecil arteriol semakin menghilang
ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler yang sehalus rambut,
dinding itu tinggal satu lapis saja yaitu lapisan yaitu lapisan endotelium. Lapisan
yang sangat tipis itu memungkinkan limfe merembes keluar membentuk cairan
jaringan membawa air, mineral dan zat makanan untuk sel, dan melalui pertukaran
gas antara pembuluh kapiler dan jaringan sel, menyediakan oksigen dan
menyingkirkan bahan buangan termasuk karbondioksida. (Evelyn C. Pearce,
2006)
Cara ini digunakan bila jumlah darah yang digunakan atau dibutuhkan
sedikit yaitu kurang dari 0,5 ml darah. Biasanya digunakan hanya untuk satu atau
dua macam pemeriksaan saja. Misalnya hanya untuk hemoglobin, hapusan darah,
eritrosit atau hitung leukosit. Secara umum tidak ada perbedaan yang bermakna
antara darah kapiler dan darah vena sebagai spesimen pemeriksaan hematologi,
asalkan proses pengambilannya mengikuti ketentuan yang baku dan tidak
tercampur cairan jaringan atau alkohol 70% antiseptik.
Darah vena adalah darah yang berada di pembuluh darah vena, membawa
darah miskin akan oksigen menuju ke jantung. Pembuluh darah vena juga
berdinding tiga lapis seperti arteri, tetapi lapisan tengah berotot lebih tipis, kurang
kuat, lebih mudah kempes, dan kurang elastis dari pada arteri. Pada umumnya
semua pembuluh vena cukup besar dan letaknya superficial dapat dipergunakan
pengambilan darah. Tetapi pada prakteknya yang sering digunakan adalah vena
difosa cubiti. Pada anak kecil atau bayi darah dapat diambil pada vena jugula ris
externa, vena femoralis, bahkan dari sinus sagitalis superior. (Evelyn C. Pearce,
2006).
Pengambilan darah di laboratorium sering diasumsikan dengan nama
flebotomi. Flebotomi (bahasa inggris : phlebotomy) berasal dari kata Yunani phleb
dan tomia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia berarti
mengiris/memotong (cutting). Dahulu dikenal istilah venasectie (Belanda),
venesection atau venisection (Inggris). Jadi tidaklah tepat karena flebotomi
sebenarnya diarahkan pengambilan darah dengan cara vena seksi (vena section)
dan tidak sempit maknanya juga karena mencakup darah vena, kapiler dan darah
arteri.
Darah vena diperoleh dengan jalan punksi vena. Jarum yang digunakan
untuk menembus vena itu hendaknya cukup besar, sedangkan ujungnya harus
runcing , tajam dan lurus. Dianjurkan untuk memakai jarum dan semprit yang
disposable; semprit semacam itu biasanya dibuat dari semacam plastik. Baik
semprit maupun jarum hendaknya dibuang setelah dipakai, janganlah disterilkan
lagi guna pemakaian berulang.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Lanset steril
2. Spoit 3 cc
3. Torniquet
4. Kapas
5. Alkohol 70%
3.2 Prinsip Kerja
a.Pengambilan darah kapiler
Dilakukan penusukan pada ujung-ujung jari tangan atau cuping dengan
kedalaman tertentu sehingga didapatkan sample darah.
b. Pengambilan darah vena
Dilakukan tusukan pada vena yang cukup besar yaitu vena difosa cubiti.
bahkan dari sinus sagitalis superior untuk mendapatkan sample darah.
3.3 Cara Kerja
A. Pengambilan darah kapiler
1. Tempat yang akan ditusuk harus diberi dengan antiseptik Alkohol 70%,
lalu dibiarkan kering.
2. Kulit setempat ditegangkan dengan memijat antara dua jari.
3. Penusukkan dilakukan dengan gerakkan yang cepat dan tepat sehingga
terjadi luka yang dalamnya 3 mm.
4. Pada jari tusuklah dengan arah tegak lurus pada garis garis sidik jari
kulit dan jangan sejajar.
5. Tetesan darah pertama harus dihapus dengan kapas atau tissue bersih dan
kering karena ini mungkin tercampur dengan alkohol.
6. Tetesan darah yang keluar selanjutnya dapat digunakan untuk
pemeriksaan hematologi.
BAB
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil
a. Penegambilan darah kapiler
b. Pengambilan darah vena
1.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita akan melakukan teknik pengambilan darah
kapiler dan darah vena menggunakan metode semprit. Pengambilan darah kapiler
dan darah vena pada pasien berhasil dilakukan.
Darah kapiler adalah darah yang berada di pembuluh kapiler yang sangat
kecil, dimana tempat arteri berakhir. Makin kecil arteriol semakin menghilang
ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler yang sehalus rambut,
dinding itu tinggal satu lapis saja yaitu lapisan yaitu lapisan endotelium. Lapisan
yang sangat tipis itu memungkinkan limfe merembes keluar membentuk cairan
jaringan membawa air, mineral dan zat makanan untuk sel, dan melalui pertukaran
gas antara pembuluh kapiler dan jaringan.
Bila kulit sekitar luka tak kering karena alkohol atau keringat, maka
tetesan darah yang keluar tak dapat mengumpul pada tempat itu, melainkan segera
menyebar disekitarnya, sehingga darah tidak dapat diperoleh secara sempurna.
Pengambilan darah vena (venipuncture), umumnya diambil dari vena
median cubital yang terletak pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena
ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan
saraf besar. Apabila tidak memungkinkan (seperti terdapat luka pada daerah
tersebut) maka, vena chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya.
Pengambilan darah pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena
letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah
vena adalah :
a. Pemasangan torniquet (pembendung vena)
Pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat
menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit/PCV dan
elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi,
kolesterol, lipid total).
Melepas torniquet sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan
hematoma.
b. Penusukan
Penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan
jaringan sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu,
penusukan yang berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma.
Tusukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan
darah bocor dengan akibat hematoma. Kulit yang ditusuk masih basah
oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat kontaminasi oleh
alkohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika
dilakukan penusukan.
c. Jumlah Sample
Jumlah sampel yang dibutuhkan tergantung pada banyak faktor.
Lab masing-masing berbeda dalam jumlah darah atau cairan tubuh lainnya
atau jaringan yang diperlukan untuk melakukan analisis. Secara umum,
jika darah dijalankan dengan menggunakan alat analisis otomatis modern,
jumlah darah mungkin 10 ml atau kurang untuk setiap tes. Jika tes
dijalankan secara individual, atau jika tes rumit, jumlah yang lebih besar
darah mungkin diperlukan.
BAB V
KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini disimpulkan Pengambilan darah kapiler adalah
pembuluh kapiler yang sangat kecil, dimana tempat arteri berakhir dan juga darah
vena (venipuncture), umumnya diambil dari vena median cubital yang terletak
pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan
permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar.
DAFTAR PUSTAKA
Ulti. Iskandar. Assyfa, 2016. Pengambilan Sampel Darah. Semarang: Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Ulya, Faizatul. 2016. Flebotomi Sederhana. Semarang: Universitas
Muhammdiyah Semarang
Marya Ulfa Karina. 2016 Pengambilan Darah Kapiler Dan Darah Vena.
Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang