Anda di halaman 1dari 5

Teori Dasar

Laju Reaksi :
1. Konsep laju reaksi
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat-zat pereaksi menjadi produk reaksi sehingga zat pereaksi
akan semakin berkurang dan jumlah produk semakin banyak.
a. Definisi Laju reaksi
Laju reaksi didefinisikian sebagi berkurangnya konsentrasi pereaksi per satuan waktu atau
bertambahnya konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu.
b. Persamaan laju reaksi
Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan antara konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi.
Secara matematis persamaan laju reaksi dapat ditulis sebagai berikut.
V = k [A]x[B]y
Dengan : v = laju reaksi
K = tetapan konstanta laju reaksi
X = orde reaksi zat A
Y = Orde reaksi zat B
X + y = Orde reaksi totalcukup disebut orde reaksi
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Konsentrasi
Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi bukan oleh hasil reaksi. Semakin besar
konsentrasi pereaksi, semakin besar laju reaksi
Luas permukaan
Semakin luas permukaan zat yang bereaksi, semakin cepat laju reaksi.
Pengaruh suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat reaksi berlangsung.
Katalisator
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat atau memperlambat suatu reaksi. Katalis
terdiri dari:
Katalisator Zat yang mempercepat laju reaksi
Inhibitor Zat yang memperlambat laju reaksi

No Na2HSO3 Air (ml) HCL (ml)


1 50 - 2
2 40 10 2
3 30 20 2
4 20 30 2
5 10 40 2
6 5 45 2

No Volume Natrium Tio Sulfat Waktu 1/Waktu M akhir Na2HS03


1 50
2 40
3 30
4 20
5 10
6 5

M akhir menggunakan rumus

M 1 V1 = M2 V2

Rumus tetap mencari : Volume Na2HSO3 x n Na2HSO3 (0,2 mol) : Volume total (50 ml) = ....

Grafik orde

Orde 2 Orde 1 Orde 0


2. Titrasi Asam Basa

Titrasi asam basa digunakan untuk menentukan konsentrasi (kadar/titer) larutan asam
basa sebagai larutan standard atau sebaliknya.

Larutan standard : Larutan yang sudah diketahui konsentrasinya


Larutan ekuivalen : titik dimana asam dan basa tepat habis bereaksi
Untuk mengetahui titik ekuivalen digunakan indikator
Titik akhir titrasi : Titik dimana indikator mengalami perubahan warna.

Proses penetapan kadar suatu larutan dengan cara titrasi disebut titrasi volimetri
Rumus :
V1 x M1 x nA = V2 x M2 x nB
Dengan :
V1 = volume asam
V2 = Volume Basa
M1 = Konsentrasi asam
M2 = Konsentrasi Basa
nA = Jumlah ion H+
nB = jumlah ion OH-

Terdapat 5 macam titrasi yang dapat dilakukan :


Titrasi asam kuat oleh basa kuat, titik ekuivalen pada pH = 7
Titrasi basa kuat oleh asam kuat, titik ekuivalen pada pH = 7
Titrasi asam lemah oleh basa kuat, titik ekuivalen pH > 7
Titrasi basa lemah oleh asam kuat, titik ekuivalen pH <7
Titrasi asam kuat oleh basa lemah, titik ekuivalen pH <7

No
1
2
3

3. Indikator Asam Basa


Kajian Teori
Teori Arrhenius
Asam : Asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+
Basa : Adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-

Teori Bronsted Lawrey


Asam adalah spesi yang memberikan proton
Basa adalah spesi yang menerima proton

Teori Lewis
Asam adalah penerima/akseptor pasangan elektron
Basa adalah pemberi/donor pasangan elektron

Indikator Asam Basa adalah zat yang memiliki warna khas pada pH tertentu. Indikator asam basa
dapat berupa :

Kertas lakmus biru dan merah


Kertas lakmus merah apabila dalam basa akan menjadi biru, sedangkan kertas lakmus
biru tidak berubah.
Kertas lakmus biru apabila dalam asam akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas
lakmus merah tidak berubah.
Larutan Indikator

No Indikator Trayek Perubahan Warna Perubahan Warna


1 Metil jingga 2,9 4,0 Merah Kuning
2 Metil Merah 4,2 6,3 Merah Kuning
3 Bromotil Biru 6,0 7,6 Kuning Biru
4 Fenoftalin 8,3 - 10 Tidak berwarna - Merah
Indikator universal
Indikator alami
Indikator alami adalah indikator yang terbuat dari bahan-bahan yang alami. Bahan tersebut
mengalami perubahan warna apabila diberikan larutan dalam pH basa dan asam. Contohnya
adalah kol ungu dan kulit manggis.

Hasil Pengamatan

PP BTB MM Kol K. Bunga


Ungu Manggi
s
Sabun
Cuka
No Larutan PP BTB MM Kol Ungu K. Bunga
Manggis
1 Larutan 1
2 Larutan 2
3 Larutan 3
4 Larutan 4
5 Larutan 5

4. Kalor Pembakaran Etanol


Q=

5. Elektrolisis

Elektrolisis adalah peruraian zat elektrolit dengan menggunakan arus listrik searah. Pada sel
elektrolisis sebagai anode adalah elektrode yang dihubungkan dengan kutub negatif sedangkan
anode dihubungkan dengan kutub positif sumber arus. Katoda terjadi reduksi dan anoda terjadi
oksidasi.
KNAP
Katoda negatif, Anoda positif

Reaksi pada anode dan katoda

Ada dua jenis elektode yang harus diketahui denga reaksi di anoda dan di katode, yaitu:

- Elektode inert (Pt, C, Au) : tidak ikut bereaksi


- Elektode non inert (Selain Pt,C, Au) : yang akan teroksidasi pada anoda

Reaksi di katoda :
1. Ion logam IA, IIA , Al3+ dan Mn2+ dalam air tidak tereduksi, yang direduksi adalah air.
2H20 + 2e- 2OH - + H2

2. Ion logam selain nomor 1 akan direduksi menjadi endapan logamnya

L x+ + xe- L

3. Logam dalam bentuk lelehan akan direduksi menjadi logamnya

L x+ + xe- L

4. Ion H+ direduksi menjadi H2


2H+ + 2e- H2
Reaksi di Anoda
1. Ion sisa asam tidak teroksidasi, yang teroksidasi adalah air
2H20 4H+ + O2 + 4e-
2. Ion halida akan teroksidasi menjadi halogen
2X- X2 + 2e-
3. Ion OH- teroksidasi menjadi air dan O2
4OH- 2H20 + O2 + 4e-
4. ELektrode tidak inert akan teroksidasi menjadi ionnya.
L Lx+ + xe-

Hasil Pengamatan

Kayanya bakalan sama semua hasil pengamatannya .


Larutan KI, Na2SO4, NaCl/HCl (lupa larutannya), CuSO4

Larutan Katoda Anoda


KI 2H20 + 2e- 2OH- + H2 2I- I2 + 2e-
Na2SO4 2H20 + 2e- 2OH- + H2 2H20 4H+ + O2 + 4e-
NaCl 2H20 + 2e- 2OH- + H2 2Cl- Cl2 + 2e-
CuSO4 Cu2+ + 2e- Cu (s) 2H20 4H+ + O2 + 4e-
CuSO4 (dg Fe dan Cu) Cu2+ + 2e- Cu (s) Cu Cu2+ + 2e-

Coba dicek lagi, takut salah tulis reaksinya nanti

Anda mungkin juga menyukai