Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sartika G.

Sitorus
NIM : 121021115

KANKER SERVIKS

Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu
penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari
sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiga dari
keseluruhannya. Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena
penyakit kanker, setiap tahun ada 6,25 juta penderita kanker dan dalam dekade terakhir ada 9
juta manusia mati karena kanker. Kanker serviks masih menempati posisi kedua terbanyak pada
keganasan wanita setelah kanker payudara dan diperkirakan diderita oleh 500.000 wanita tiap
tahunnya.

Pada tahun 2006 dari 470 kasus baru kanker serviks di seluruh dunia,79% terjadi di
negara berkembang. Data terbaru WHO mencatat, tiap tahun sekitar 15.000 kasus kanker serviks
(leher rahim) ditemukan di Indonesia.Dari data Yayasan Kanker Indonesia menyatakan bahwa
40-45 wanita/hari = 1 wanita/1,5 jam; 100 kasus/100.000 penduduk di Jakarta ; 90 kasus/100.000
penduduk di kota besar lainnya; 360 kasus/100.000 penduduk di Tasikmalaya (meninggal setiap
harinya). Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus kanker serviks tertinggi di dunia.

Angka prevalensi kanker serviks di dunia adalah 39,7%. Di Asia Pasifik tahun 2000,
insidens kanker serviks ditemukan sebanyak 510/100.000 wanita dengan case fatality rate
(CFR), 52%. Salah satu jenis kanker yang paling populer ditemukan di kalangan wanita
Indonesia adalah kanker serviks dengan frekuensi relatif tertinggi (25,6%). Kanker ini
merupakan penyakit keganasan yang menimbulkan masalah kesehatan reproduksi pada kaum
wanita. Terdapat pelbagai faktor risiko dan paparan yang diduga mendukung terjadinya kanker
serviks. Insidens kanker serviks di Indonesia masih menempati urutan teratas dari 10 jenis
kanker pada wanita yaitu sekitar 68,1%.Angka prevalensi kanker serviks di Indonesia adalah
28,66%.
Menurut perkiraan Departemen Kesehatan RI saat ini, jumlah wanita penderita baru
kanker serviks berkisar 90-100 kasus per 100.000 penduduk dan setiap tahun terjadi 40 ribu
kasus kanker serviks. Di Sumatera Utara diperoleh data dari Dinas Kesehatan Provinsi, jumlah
penderita kanker serviks pada tahun 1999 tercatat 475 kasus, tahun 2000 sebanyak 548 kasus dan
tahun 2001 sebanyak 683 kasus.

Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di
daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah
antara kemaluan wanita dan rahim.

Penyebab Kanker Serviks

Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan
penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat
mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui
sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat
menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.

Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya
kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c dan
vitamin e serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan
kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan,
melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan
intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun bahkan dapat
meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks adalah
adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama, terlalu
sering melahirkan.
Ciri-Ciri Perempuan Menderita Kanker Serviks

Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk
menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat
tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu di sarankan para
perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA
(inspeksi visual dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut
bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau
tidak:

1. Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh adanya
perdarahan.

2. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya
berlebih

3. Sering merasakan sakit pada daerah pinggul

4. Mengalami sakit saat buang air kecil

5. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih

6. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha
atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat
badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan.

Pencegahan Kanker Serviks

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan kaum perempuan dalam hal mencegah
kanker serviks agar tidak menimpa dirinya, antara lain:

1. Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi

2. Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan


3. Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor

4. Jika anda perokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini

5. Hindari berhubungan intim saat usia dini

6. Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-ganti apalagi diikuti dengan
hubungan intim.

7. Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2 tahun sekali, khususnya bagi
yang telah aktif melakukan hubungan intim

8. Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan vaksinasi
HPV

9. Perbanyaklah konsumsi makanan sayuran yang kandungan beta karotennya cukup


banyak, konsumsi vitamin c dan e.

Jika terdeteksi kanker serviks stadium awal, maka pengobatannya dilakukan dengan cara
menghilangkan kanker serviks tersebut dengan cara dilakukan pembedahan, baik pembedahan
laser, listrik atau dengan cara pembekuan dan membuang jaringan kanker serviks (cyrosurgery)

Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut akan dilakukan pengobatan dengan cara kemoterapi
serta radioterapi, namun jika sudah terdeteksi cukup parah, tiada lain kecuali dengan mengangkat
rahim (histerektomi) secara menyeluruh agar kanker tidak berkembang.

Sumber referensi;

http://bidanku.com/index.php?/kanker-serviks-ciri-ciri-penyebab-dan-pencegahan-kanker-serviks
http://health.kompas.com/read/2013/02/23/06321327/Jumlah.Penderita.Kanker.Serviks.Makin.Ti
nggi

http://repository.usu.ac.id

Anda mungkin juga menyukai