Anda di halaman 1dari 4

Standar Kompetensi Analis Kesehatan

Posted by Riswanto on Friday,February 5,2010

Labels:Profesi dan Kompetensi

Sudah sering kita mendengar istilah kompeten dan kompetensi.Lalu apa maksud dari
kedua kata itu? Kompeten adalah keterampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan
oleh kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai atau
tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan specifik.Sedangkan kompetensi adalah apa yang seorang
mampu kerjakan untuk mencapai hasil yang diinginkan dari satu pekerjaan.Kinerja atau hasil
yang diinginkan dicapai dengan perilaku ditempat kerja yang didasarkan pada pengetahuan
(knowledge),keterampilan (skills),sikap (attitude) dan sifat-sifat pribadi lainnya.

Secara umum kompetensi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah kombinasi antara
keterampilan(skills),atribut personal dan pengetahuan(knowledge) yang tercermin melalui
perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati,diukur dan dievaluasi.

Yang dimaksud dengan kompetensi adalah : seperangkat tindakan cerdas penuh


tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu.Kompetensi
profesional didapatkan melalui pendidikan,pelatihan dan pemagangan dalam periode yang
lama dan cukup sulit,pembelajarannya dirancang cermat dan dilaksanakan secara ketat dan
diakhiri dengan ujian sertifikasi (Keputusan Mendiknas Nomor 045/U/2002 tentang
kurikulum inti Pendidikan Tinggi)

Standar kompetensi

Standar Kompetensi adalah pernyataan yang menguraikan keterampilan dan pengetahuan


yang harus dilakukan saat bekerja serta penerapannya sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan oleh tempat kerja.

Standar Kompetensi Analis Kesehatan

1. Ilmu pengetehuan yang melatarbelakangi dan berkaitan dengan fungsinya di


laboratorium kesehatan.

2. Kemampuan untuk merancang proses teknik operasional

Dapat merancang alur kerja pengujian/pemeriksaan mulai tahap pra


analitik,analitik,sampai dengan paska analitik.
Membuat SOP,Manual Mutu,indikator kinerja dan proses analisis yang akan
digunakan.

3.Kemampuan melaksanakan proses teknik operasional

Melakukan pengambilan spesimen,pengetahuan persiapan pasien.


Penilaian terhadap spesimen (memenuhi syarat atau tidak).
Pelabelan,pengawetan,fiksasi,pemrosesan,penyimpanan,pengiriman.
Dapat melakukan pemilihan alat-alat bantu,metode,reagen,untuk pemeriksaan atau
analisa tertentu.
Dapat mengerjakan prosedur laboratorium.
Dapat memahami cara kerja dan menggunakan peralatan dalam proses teknis
operasional.
Mengetahui cara-cara kalibrasi dan cara menguji kelayakan alat.
Daapat memelihara alat dan menjaga kinerja alat tetap baik.

4.Kemampuan untuk memberikan penilaian hasil proses eknik operasional.

Mampu menilai layak dan tidak hasil pemeriksaan pemantapan mutu yang akan
digunakan untuk pengambilan keputusan proses selanjutnya.
Mampu menilai proses pemeriksaan atau rangkaian pemeriksaan.Diterima tidaknya
suatu hasil atau rangkaian hasil pemeriksaan.

5. Kemampuan komunikasi dengan pelanggan atau pemakai jasa seperti pasien,klinik, mitra
kerja,dll.

6 .Mampu mendeteksi secara dini

Munculnya penyimpangan dalam proses opersional


Terjadinya kerusakan media reagent ,alat yang digunakan atau lingkungan
pemeriksaan
Mampu menilai validitas suatu hasil pemeriksaan atau rangkaian hasil pemeriksaan.

7. Kemampuan untuk melakukan koreksi atau penyelesaian terhadap masalah teknis


operasional yang muncul.

8. Kemampuan menjaga keselamatan kerja dan lingkungan kerja.

9. Kemampuan administrasi.

Tugas Pokok Analis Kesehatan

Analis Kesehatan bertugas melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang


hematologi,kimia klinik,mikrobiologi,imunoserologi,toksikologi,kimia lingkungan,biologi
dan fisika.Didalam pelayanan laboratorium Analis Kesehatan melakukan pengujian/analisis
terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia yang
tujuannya adalah menentukan jenis penyakit,penyebab penyakit,kondisi kesehatan dan faktor
yang berpengaruh pada kesehatan perorangan atau masyarakat.

Peran Analis Kesehatan

1. Pelaksanaan teknis dalam pelayanan laboratorium kesehatan.


2. Penyelia teknis operasional laboratorium kesehatan.
3. Peneliti dalam bidang laboratorium kesehatan.
4. Penyuluh dalam bidang laboratorium kesehatan.

Analis kesehatan sebagai profesi

Memberikan pelayanan pada masyarakat bersifat khusus atau spesialis.


Melalui jenjang pendidikan tinggi.
Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat
Mempunyai kewenangan yang sah,peran dan fungsi jelas.
Mempunyai kompetensi jelas dan terukur.
Memiliki organisasi profesi,kode etik,standar pelayanan,standar praktek,dan
standar pendidikan.

Kewajiban Analis Kesehatan

1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen.


2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen maupun terhadap spesimen yang
berkisar dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks.
3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan laboratorium dari yang sederhana
sampai dengan yang canggih.
4. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur
pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan
dengan data hasil uji.
5. Mengevaluasi teknik instrumen dan prosedur baru untuk menentukan manfaat
kepraktisannya.
6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan yang benar dari data laboratorium untuk
memastikan seleksi yang efektif dan efisien terhadap uji laboratorium dalam
menginterpretasi hasil uji.
7. Merencanakan,mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium.
8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidangteknis
laboratorium.
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan

Kemampuan yang harus dimiliki Analis Kesehatan


1. Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan fungsinya di laboratorium
kesehatan
2. Keterampilan dan pengetahuan dalam pengambilan spesimen,termasuk
penyiapan pasien (bila
diperlukan),labeling,penanganan,pengawetan,atau
fiksasi,pemrosesan,penyimpanan,dan pengiriman spesimen.
3. Keterampilan dalam melaksanakan prosedur laboratorium.
4. Keterampilan dalam melaksanakan metode pengujian dan pemakaian
alat dengan benar.
5. Keterampilan dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan alat
kalibrasi dan penanganan masalah yang berkaitan dengan uji yang
dilakukan.
6. Keterampilan dalam pembuatan uji kualitas media dan reagen untuk
pemeriksaan laboratorium.
7. Pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu dan
prosedur laboratorium.
8. Kewaspadaan terhadap faktor yang mempengaruhi hasil uji.
9. Keterampilan dalam mengakses dan menguji keabsahan hasil uji
melalui evaluasi mutu spesimen,sebelum melaporkan hasil uji.
10. Keterampilan dalam menginterpretasi hasil uji.
11. Kemampuan merencanakan kegiatan laboratorium sesuai dengan
jenjangnya.

Anda mungkin juga menyukai