PEMBAHASAN
6.1 Tingkat Nyeri Pada Lansia Yang Mengalami Gout Arthritis Sebelum
urat didapatkan kadar asam urat dalam darah pada responden laki-laki
lebih dari 7 mg/dL, dan pada responden wanita diperoleh hasil dari
metabolism tubuh oleh salah satu protein, purin dan ginjal (Galih, 2009).
Dalam keadaan normal, kadar asam urat didalam darah pada pria dewasa
kurang dari 7 mg/dL, dan pada wanita kurang dari 6 mg/dL, (Smeltzer,
2009). Hal ini dikarena factor usia selain itu, pola makan yang tidak sehat
purin pada sendi sehingga suplai nutrisi menuju sendi terhambat dan
mengakibatkan terjadi peradangan pada sendi yang mengakibatkan
6.2 Tingkat Nyeri Pada Lansia Yang Mengalami Gout Arthritis (kelompok
otot dan respirasi dan tidak membutuhkan alat lain sehingga mudah
tiap 5 menit (Priharjo, 2002). Peneliti memilih terapi ini sebagai penurunan
hasil terdapat penurunan tingkat nyeri ringan dan 10% responden sudah
tidak mengalami nyeri menurut penelitian yang dilakukan ariyani (2009)
pasif lebih efektif menurunkan intensitas nyeri pada pasien luka bakar
derajat II.
inspirasi secara maksimal (Smeltzer & Bare, 2002). Teknik relaksasi napas
penurunan tingkat nyeri dan nyeri sedang dengan skala 4-6, tidak nyeri
kelompok kontrol yang tidak diberikan terapi relaksasi napas dalam tetapi
hari ketujuh. Hasil tingkat nyeri gout arthritis pada kelompok perlakuan
peningkatan nyeri dari nyeri sedang dengan skala 4-6 menjadi nyeri berat
terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien pasca operasi fraktur femur
6.4 Perbedaan Tingkat Nyeri Lansia yang Mengalami Gout Arthritis Pada
scale) didapatkan hasil 100% mengalami nyeri sendi sedang dengan skala
4-6, setelah diberikan terapi relaksasi napas dalam selama 3 kali sehari
didapatkan hasil 100% mengalami nyeri sendi sedang skala 4-6, kelompok
kontrol ini tidak diberikan terapi napas dalam sehingga didapatkan hasil
sama. Sensasi yang sangat nyeri bagi seseorang mungkin hampir tidak
nyeri dimana 90% mengalami nyeri ringan dan 10% tidak nyeri, hal ini
tingkat nyeri yang dialami hal ini sejalan dengan penelitian lain yang
responden merasa rileks dan tenang. Responden menjadi rileks dan tenang
kedua kelompok pada saar posttest dengan ketentuan jika nila t table lebih
kelompok tidak memiliki rata-rata yang sama, selain itu pada kelompok
perlakuan memiliki rata-rata yang lebih rendah 2,30 dan kelompok kontrol
5,00 dimana nilai rata-rata pada kelompok perlakuan lebih rendah dari
kelompok perlakuan saat posttest. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
luka bakar derajat II, yang berarti terapi relaksasi napas dalam efektif
dalam menurunkan tingkat nyeri sendi sedang pada pasien lansia dengan
gout arthritis.