Semester IV 2015/2016
LAPORAN PRAKTIKUM
FLOW METER
o Stopwatch
o Air bersih
V. DASAR TEORI
Flowmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa atau laju
aliran volumetrik cairan (fluida) atau gas yang mengalir dalam pipa atau sambungan
terbuka. Sebelum menetapkan flowmeter, juga dianjurkan untuk menentukan apakah
aliran informasi akan lebih berguna jika disajikan dalam unit massa atau volumetrik.
Ketika mengukur aliran bahan yang mempunyai tekanan, aliran volumetrik tidak
terlalu berarti, kecuali kepadatan adalah konstan. Ketika kecepatan (volumetric
aliran) dari cairan mampat diukur, faktor gelembung udara akan menyebabkan
kesalahan, karena itu, udara dan gas harus dipindahkan sebelum mencapai fluida
meter. Tidak semua fluida yang berpindah dinamakan fluida bergerak. Yang
dimaksud fluida bergerak adalah jika fluida tersebut bergerak lurus terhadap sekitar.
Aliran fluida dikatakan aliran garis lurus apabila aliran fluida yang mengalir
mengikuti suatu garis (lurus melengkung) yang jelas ujung pangkalnya. Aliran garis
lurus juga disebut aliran berlapis atau aliran laminar (laminar flow). Kecepatan-
kecepatan partikel di tiap titik pada garis arus, searah dengan garis singgung dititik
itu. Dengan demikian garis arus tidak pernah berpotongan. Pada fluida yang tak
termampatkan, hasil kali antara kelajuan aliran fluida dan luas penampangnya selalu
tetap. Jadi A.v = konstan, atau disebut debit (Q). Debit adalah volume fluida ( m )
yang mengalir melewati suatu penampang dalam selang waktu tertentu.
Dirumuskan dengan persamaan berikut:
V
Q=
t
Keterangan :
Q = debit ( m/s )
V = volume fluida ( m )
Untuk mengukur aliran fluida dalam suatu pipa dengan head flow meter,
maka dengan itu dipasang suatu penghalang dengan diameter lubang yang lebih
kecil dari diameter pipa, sehingga tekanan maupun kecepatannya berubah.
Dengan mengukur perbedaan tekanan antara sebelum dan sesudah penghalang
dapat ditentukan besarnya aliran fluida. Beberapa aliran (flow) meter di bawah
ini merupakan pengukuran aliran jenis Head Flow Meter, yaitu :
Tabung Venturi
Flow Nozzle
Plat Orifice
Tabung Pitot
V1 x A1 = V2 x A2
P1 + V1 = P2 + V2
Di mana :
ud u d u (2 r 0 )
Re= atau =
v v
Dimana
Untuk fluida mengalir dalam pipa, head loss (m H2O) akibat gesekan dapat
dihitung dengan persamaan :
2
L u
h=f
d 2g
Dimana
4f = l (American)
ud
Re=
Dimana :
K u2
h=
2g
Dimana
k = Fittings Factor
Beberapa alat ukur penentuan laju volumetric dengan jenis Head Flow Meter :
Tabung Venturi
Tabung Venturi mempunyai bentuk seperti pada Gambar B. Pada
sekeliling pipa sering dibuat lubang-lubang yang jalan keluarnya dijadikan satu
dan dihubungkan dengan pengukuran tekanan disebut cincin piezometer.
Dengan demikian tekanan yang diukur merupakan tekanan rata-rata sehingga
pengukuran menjadi lebih teliti.
Gambar B. Tabung Venturi
Venturi meter terdiri dari pipa venturi dan differential pressure gauge.
Pipa venturi The venturi tube terlihat seperti gambar dibawah. Fungsi bagian
pengecilan (converging) pipa adalah untuk meningkatkan kecepatan fluida dan
menurunkan tekanan statik. Beda tekanan inlet dan and throat adalah merupakan
korelasi beda tekanan dan laju discharge. Bagian pembesaran (diverging)
menghasilkan perubahan area aliran kembali ke area dan merubah velocity head
kedalam pressure head. Dikarenakan efek gesekan dan head loss antara inlet and
throat. Sehingga, rumus untuk venturi meter yaitu :
1 /2
[ ( )] [ ( )]
2 1/2 p p2
A2 1
Qa =C d A2 1 2g +Z 1 Z 2
A1
(a) (b)
Tap (lubang pengukur tekanan) pada Flow Nozzle ini diletakkan kira-kira
pada jarak satu kali diameter pipa (1 x D) di muka bagian input dan setengah
diameter pipa ( x D) di belakang bagian output seperti terlihat pada Gambar C
(a) atau tepat di bagian outputnya, serta tergantung pada pabrik pembuatannya
seperti terlihat pada Gambar C (b). Flow Nozzle ini mempunyai ketelitian yang
lebih rendah bila dibandingkan dengan tabung venturi, juga harganya lebih
murah. Berbeda dengan tabung venturi yang dalam pemasangannya
menggunakan pipa saluran, maka pemasangan Flow Nozzle dapat dilaksanakan
tanpa mengganggu sambungan pipa.
Plat Orifice
Plat Orifice merupakan aliran yang paling murah, paling mudah
pemasangannya, tetapi keakuratannya kurang baik di antara pengukuran-
pengukuran aliran jenis Head Flow Meter. Plat Orifice merupakan plat
berlubang dengan pinggiran yang tajam. Plat ini terbuat dari bahan-bahan yang
kuat. Selain terbuat dari logam, ada juga orificenya yang terbuat dari plastik agar
tidak dipengaruhi oleh fluida yang mengalir, erosi atau korosi.
Penggunaan orifice sebagai peralatan pengukuran fluida dalam pipa
terdiri dari lubang concentric square-edged circular dalam suatu plat tipis, yang
dipasang diantara flanges pipa seperti terlihat dalam gambar dibawah.
A2
A1
Gambar 4. Plat Orifice
Perbedaan tekanan terjadi akibat pengecilan diameter pipa secara
mendadak (akibat adanya orifice plate). Persamaan untuk venturi meter dapat
diaplikasikan juga pada orifice meter dimana laju alir aktualnya,
2 1/2 1/2
[ ( )] [
Qa =C d A2 1
A2
A1
2g(p1 p2
)]
Coefficient of discharge, Cd untuk orifice meter berbeda dengan venturi meter.
Biasanya Coefficient of discharge, Cd untuk orifice meter sebesar 0,6.
Tabung Pitot
Tabung Pitot berbeda dengan ketiga Head Flow Meter yang telah
diterangkan sebelumnya untuk mengukur debit atau laju aliran, maka Tabung
Pitot ini merupakan pengukuran untuk kecepatan fluida mengalir. Prinsip
kerjanya hampir sama dengan penghalang yang lain. Dapat dilihat pada Gambar
E Tabung Pitot denga Manometer di bawah ini.
Gate Valve
Ventury Meter
Orifice Meter
1m
Diketahui : Diameter pipa (d) = 17 mm =0.017 m
1000 mm
1 m3
Volume = 10 L =0.01 m3
1000 L
3
V 0.01m
Q= = =2.2422 x 104 m3 /s
t 44.60 s
0.017 m
2 3.14
A= d =
4 4
m kg
=
ud
=
( 0.9878 ) ( 0.017 m) (1000 )
s m 3
=16792.9246
0.001 kg /m s
6.1 x 105 m
= =3.5882 x 103=0.004
d 0.017 m
f =0.034
2
L u2 1 m (0.9878 m/s)
hTeori =f =0.034
d 2g 0.017 m 2(9.81 m/s 2)
0.0994 m H2O
Error= | h Teori |
hTeori h Praktek
x 100
= | 0.0994 m H 2O |
( 0.09941.0751 ) m H 2 O
x 100
= 9.81 %
Tabel 1: Hasil Perhitungan Untuk 17 mm Artificial Roughened Pipe
No.
Volume Waktu hpraktek hpraktek Q (m3/s) u (m/s) Re f. gesekan
hteori % Error
(m3) (s) (mm H2O) (m H2O) (m H2O)
1 0.01 44.60 1075.1 1.0751 2.2422E-04 0.9878 16792.9246 0.0340 0.0995 9.81
2 0.01 32.63 1981.5 1.9815 3.0647E-04 1.3502 22953.2466 0.0335 0.1831 9.82
3 0.01 26.50 3061.2 3.0612 3.7736E-04 1.6625 28262.8090 0.0330 0.2735 10.19
4 0.01 22.58 4176.1 4.1761 4.4287E-04 1.9511 33169.3728 0.0325 0.3709 10.26
5 0.01 19.89 5432.0 5.4320 5.0277E-04 2.2150 37655.3262 0.0320 0.4707 10.54
6 0.01 18.46 6.3251 6.3251 5.4171E-04 2.3866 40572.2881 0.0315 0.5379 10.76
Catatan : Nilai factor gesekan (f) diperoleh dari Diagram Moody berdasarkan nilai Reynoalds dan kekasaran relative pipa.
Sudden Contraction
1m
Diketahui : Diameter pipa (d) = 25 mm =0.025m
1000 mm
1 m3
Volume = 10 L =0.01 m3
1000 L
Berat jenis air () = 1000 kg/m3
Viskositas mutlak air () = 1.0 x 10-3 Pa/s ( kg /m s
Panjang pipa (L) =1m
Factor gravitasi (g) = 9.81 m/s2
No. Volume (m3) Waktu (s) hpraktek (mm H2O) hpraktek (m H2O) Q (m3/s) u (m/s) K
Grafik 1 : Grafik Hubungan Laju Alir (Q) Terhadap Koefisien Head Loss (K)
Sudden Contraction
70
60
Koefsien Head Loss (K)
50
40
30
20
10
0
2.5E-04 3.0E-04 3.5E-04 4.0E-04 4.5E-04 5.0E-04 5.5E-04 6.0E-04 6.5E-04
Laju Alir (m3/s)
Gate Valve
1m
Diketahui : Diameter pipa (d) = 25 mm =0.025m
1000 mm
1 m3
Volume = 10 L =0.01 m3
1000 L
Berat jenis air () = 1000 kg/m3
Viskositas mutlak air () = 1.0 x 10-3 Pa/s ( kg /m s
Panjang pipa (L) =1m
Factor gravitasi (g) = 9.81 m/s2
No. Volume (m3) Waktu (s) Hpraktek (mm H2O) Hpraktek (m H2O) Q (m3/s) u (m/s) K
1 0.01 14.32 1314.1 1.3141 6.9832E-04 1.4226 12.7395
2 0.01 12.82 1417.2 1.4172 7.8003E-04 1.5891 11.0115
3 0.01 11.96 1579.9 1.5799 8.3612E-04 1.7033 10.6839
4 0.01 10.81 2112.1 2.1121 9.2507E-04 1.8845 11.6682
5 0.01 10.42 2501.9 2.5019 9.5969E-04 1.9551 12.8423
6 0.01 9.78 3136.6 3.1366 1.0225E-03 2.0830 14.1832
Gate Valve
16.0
Koefsien Head Loss (K)
12.0
8.0
4.0
0.0E+00 2.0E-04 4.0E-04 6.0E-04 8.0E-04 1.0E-03 1.2E-03
Grafik 2 : Grafik Hubungan Laju Alir (Q) Terhadap Koefisien Head
Loss (K)
Globe Valve
1m
Diketahui : Diameter pipa (d) = 25 mm =0.025m
1000 mm
1 m3
Volume = 10 L =0.01 m3
1000 L
Berat jenis air () = 1000 kg/m3
Viskositas mutlak air () = 1.0 x 10-3 Pa/s ( kg /m s
Panjang pipa (L) =1m
Factor gravitasi (g) = 9.81 m/s2
No. Volume (m3) Waktu (s) Hpraktek (mm H2O) Hpraktek (m H2O) Q (m3/s) u (m/s) K
1 0.01 25.34 1564.8 1.5648 3.9463E-04 0.8039 47.5019
2 0.01 15.69 4344.9 4.3449 6.3735E-04 1.2984 50.5667
3 0.01 12.81 5720.5 5.7205 7.8064E-04 1.5903 44.3783
4 0.01 11.97 5794.4 5.7944 8.3542E-04 1.7019 39.2496
5 0.01 11.54 6035.7 6.0357 8.6655E-04 1.7653 37.9995
Grafik 3 : Grafik Hubungan Laju Alir (Q) Terhadap Koefisien Head Loss (K)
Globe Valve
60.0
45.0
Koefsien Head Loss (K)
30.0
15.0
0.0
3.0E-04 4.0E-04 5.0E-04 6.0E-04 7.0E-04 8.0E-04 9.0E-04
Laju Alir (m3/s)
Ventury Meter
1m
Diketahui : Diameter pipa (d1) = 18 mm =0.018 m
1000 mm
1m
Diameter pipa (d2) = 38 mm =0.038 m
1000 mm
1 m3
Volume = 10 L =0.01 m3
1000 L
V 0.01 m3
Q praktek = = =3.9401 x 104 m3 / s
t 25.38 s
0.018 m
2 3.14
A 1= d 1 =
4 4
0.038 m
2 3.14
A 2= d 2 =
4 4
{ ( )}
A
Q=Cd x A 1 x 1 1
A2
2
x 2 g h
2 1
4
Q=0.6 x 2.5434 X 10 m x 1 2
{ (
2.5434 x 104 m2
1.1335 x 103 m2 )} 2
x 2 x 9.81 m/s 2 x 0.4091 m
4 3
Q=5.27 x 10 m /s
= 25.23 %
Tabel 5 : Hasil Perhitungan Untuk Ventury Meter
No. Volume (m3) Waktu (s) Hpraktek (mm H2O) Hpraktek (m H2O) Qpraktek (m3/s) Qteori (m/s) % Error
1m
Diketahui : Diameter pipa (d1) = 18 mm =0.018 m
1000 mm
1m
Diameter pipa (d2) = 38 mm =0.038 m
1000 mm
1 m3
Volume = 10 L =0.01 m3
1000 L
V 0.01 m3
Q praktek = = =2.8918 x 104 m3 /s
t 34.58 s
0.018 m
2 3.14
A 1= d 1 =
4 4
0.038 m
2 3.14
A 2= d 2 =
4 4
{ ( )}
A
Q=Cd x A 1 x 1 1
A2
2
x 2 g h
2 1
4
Q=0.6 x 2.5434 X 10 m x 1 2
{ (
2.5434 x 104 m2
1.1335 x 103 m2 )} 2
x 2 x 9.81 m/s 2 x 1.4709 m
4 3
Q=8.4124 x 10 m /s
= 61.04 %
Tabel 6 : Hasil Perhitungan Untuk Orifice Meter
No. Volume (m3) Waktu (s) Hpraktek (mm H2O) Hpraktek (m H2O) Qpraktek (m3/s) Qteori (m3/s) % Error
X. Daftar Pustaka
Jenis-Jenis Pipa
Manometer H2O
Jenis- Jenis Valve (Katup)