Anda di halaman 1dari 2

NIDDM (non insulin dependent diabetes mellitus)

1. Definisi : meningkatnya kadar gula darah (>200mg/dL utk glukosa darah sewaktu atau
>126mg/dL utk glukosa darah puasa) disertai 3P (polifagia, poliuria, polidipsia) yg disebabkan
bukan karna berkurangnya jumlah insulin dalam darah.
2. Etiologi : resistensi insulin krn obesitas (bentuk apel, bersifat sentral), diet tinggi lemak dan
rendah serat, kurang gerak badan, factor keturunan.
3. Sign and symptoms : dehidrasi, polidipsia, poliuria, nokturesis, polifagia, penurunan berat badan
yg cepat tanpa adanya intervensi, pruritus vulvae pada wanita, disfungsi ereksi pada pria,
parestesia dapat disertai dengan komplikasi DM seperti neuropati, nefropati, retinopati, pnykt
kardiovaskuler, kaki diabetes.
4. Penegakan diagnosis : kadar gula darah (>200mg/dL utk glukosa darah sewaktu atau >126mg/dL
utk glukosa darah puasa) menggunakan bahan darah plasma vena disertai 3P (polifagia, poliuria,
polidipsia)
5. Tatalaksana :
Edukasi : pola gaya hidup dan perilaku, pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan
gejala hipoglikemia serta cara mengatasinya
Terapi gizi medis :
karbohidrat (55-65%) kompleks dan berserat tinggi (25-30g/hari), dianjurkan
fruktosa dari buah-buahan namun jgn berlebihan krn berpengaruh trhdp lipid darah,
batasi makanan berlemak jenuh, tingkatkan makanan yg mngandung asam lemak
tidak jenuh tunggal seperti minyak zaitun, minyak canola, minyak wijen, biji bunga
matahari,
bila ada nefropati kurangi asupan protein,
utk hipertensi kurangi asupan garam,
gunakan perhitungan kebutuhan kalori.
Latihan jasmani : 3- 4 kali seminggu kurang lebih 30 menit, dianjurkan bersifat aerobic
seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang.
Intervensi farmakologis : OHO, insulin, dan incretin mimetic
5 golongan OHO (obat hipoglikemik oral) :
Pemicu sekresi insulin : sulfonylurea dan glinid (nateglinid dan repaglinid)
Peningkat sensitivitas insulin : metformin dan tiazolidinedion (pioglitazon)
Penghambat glukoneogenesis : metformin
Penghambat absorpsi glukosa : acarbose
DPP-IV inhibitor

Tiroid adenoma

1. Definisi : (= nodul tiroid) suatu pertumbuhan jinak jaringan baru dari struktur kelenjar
tiroid dapat berupa kista, karsinoma, lobul dari jaringan normal, atau lesi fokal lain yang
berbeda dari jaringan normal. (IPD)
2. Etiologi : adenoma, karsinoma, kista, inflamasi, nodul tiroid (IPD jilid III edisi V hlm 2022
tabel 1)
3. Sign and symptoms : adanya pembesaran kelenjar tiroid secara perlahan dengan
keluhan tekanan di leher atau ada suatu massa yang membesar teraba/tidak pada
pemeriksaan fisik biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan medical
check up. Jarang ada gejala klinis.
4. Penegakan diagnosis : BAJAH, USG, sidik tiroid (cold ganas ; hot/warm jinak)
5. Tatalaksana : dipantau tanpa pengobatan/ terapi supresi hormonal/ sklerosing/ laser/
iodium radioaktif/ bedah.

Hipotiroid

1. Definisi : setiap gangguan fungsi / struktur kelenjar tiroid yang gagal memproduksi
hormone tiroid dlm jumlah yg mencukupi.
2. Etiologi : hipotiroidisme sentral (gangguan pada hipofisis/sekunder atau
hipotalamus/tersier), hipotiroidisme primer (agenesis, destruksi pasca radiasi, tiroiditis
autoimun, tiroiditis de Quervain, dishormogenesis, defisiensi iodium), pasca
pengobatan hipertiroid (thyroidektomi, radiasi, eksisi neoplasma tiroid, obat anti tiroid)
3. Sign and symptoms : keringat berkurang, kulit kering, konstipasi, retardasi mental,
pertumbuhan terhambat, hidung datar dan lebar, lidah keluar (pada hipotiroid
congenital), kurang energy, lesu, lamban bicara, mudah lupa, bradikardia, tak tahan
dingin, anoreksia, depresi, oligomenorhea, menorrhagia, infertilitas, aterosklerosis
meningkat krn peningkatan kolesterol.
4. Penegakan diagnosis : pemeriksaan hormon tiroid
5. Tatalaksana : berikan substitusi hormon (levotiroksin Na)
RUJUK KE DOKTER SPESIALIS ENDOKRIN

Hipogonad

1. Definisi :

Anda mungkin juga menyukai