Anda di halaman 1dari 38

Dikembangkan Sesuai Standar Lembaga

Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan


[LPUK-NAKES]

PEDOMAN PENGEMBANGAN SOAL


Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat
PEDOMAN PENGEMBANGAN SOAL
Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat

TIM PENYUSUN

1. Ir. Suyatno, M.Kes.


2. dr. Agustin Kusumayati, MSc, Ph.D
3. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M.Sc
4. Dr. drg. Indang Trihandini, M.Kes.
5. Dr. Robiana Modjo, SKM., M.Kes.
6. Dr. Ede S. Darmawan, SKM., MDM
7. Dr. Dra. Emma Rachmawati, M.Kes
8. Dr. drg. Ella Nurlaela Hadi, M.Kes.
9. Fajar Ariyanti, SKM, MKes, Ph.D
10. Ony Linda, SKM., MKes.
11. drh. Siti Riptifah T.H, M.Kes.
12. Ira Nurmala, SKM., MPH., Ph.D
Daftar Isi

Hal
Halaman Judul ii
Daftar Isi iii
Petunjuk Pembuatan Soal 1
A. Jenis Soal 1
B. Tinjauan Soal 1
C. Kaidah Umum Penyusunan Soal 3
1.Kaidah Penulisan Stem 4
2.Kaidah Penulisan Lead In 4
3.Kaidah Penulisan Option 7
D. Kesalahan Struktur Soal 7
1. Kesalahan yang Berkaitan dengan Testwiseness: 7
2. Kesalahan yang Berkaitan dengan Kesulitan yang Tidak Perlu/Relevan 10
E. Tahapan Pembuatan Soal 12
1. Penentuan Aspek Tinjauan Soal 12
2. Pembuatan Vignette, Lead in dan Option Soal 13
Referensi 15
Lampiran 1. Template Soal Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat 16
Lampiran 2. Check list Administrasi Item Soal (Untuk Item Administrator) 17
Lampiran 3. Daftar Tilik Soal/Item (Untuk Reviewer) 18
Lampiran 4. Penyamaan Istilah 19
Lampiran 5. SK AIPTKMI tentang Kurikulum Standar Program Studi Sarjana 24
Kesehatan Masyarakat Indonesia
Lampiran 6. Komposisi Soal Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Tahun 28
2015 (Total 180 Soal)
Lampiran 7. Daftar Monitoring (Check List) Capaian Kinerja Pengembangan Soal Uji 29
Komptensi SKM Indonesia Tahun 2015
Lampiran 6. Susunan Panitia Nasional Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan 34
Masyarakat Indonesia (UKSKMI)
Petunjuk Pembuatan Soal

A. Jenis dan Struktur Soal

Jenis atau tipe soal Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI),
adalah soal pilihan ganda atau Multiple Choice Question (MCQ). Alasan yang
melatarbelakangi dipilihnya tipe MCQ karena jenis soal ini paling terkenal, dapat
mengevaluasi kawasan knowledge secara cepat, bisa digunakan untuk kelompok besar, dan
jika dikonstruksi dengan baik maka jenis soal ini potensial untuk mengukur analisis,
aplikasi dari pengetahuan dan problem solving. Hanya saja, soal MCQ memiliki kelemahan
yaitu tidak dapat digunakan untuk menilai area psikomotor. Selain itu, penyusunan soal
MCQ sering terjebak pada kesalahan, diantaranya:
1. Hanya menguji kemampuan mengingat, sering hanya hal yang trivia
2. Tidak menguji aplikasi atau integrasi pengetahuan
3. Tidak menguji kemampuan daya nalar dan pemecahan masalah
4. Tidak konsisten dengan prinsip-prinsip pendidikan masa kini
5. Lebih meningkatkan kemampuan memorisasi dari pada pemahaman

Struktur soal terdiri dari tiga bagian yaitu: stem soal yang berbentuk skenario (vignette),
pertanyaan (lead in) dan pilihan jawaban (option) dengan lima pilihan jawaban soal dengan
satu jawaban benar atau paling tepat (one best answer).

Jumlah soal uji seluruhnya adalah 180 soal dan waktu yang disediakan untuk mengerjakan
keseluruhan soal adalah 180 menit atau untuk satu soal dialokasikan waktu satu menit untuk
mengerjakannya. Oleh karena itu dalam pengembangan soal harus mempertimbangkan tingkat
kesulitan soal dan kalayakan sebuah soal dikaitkan dengan waktu yang disediakan bagi peserta
ujian untuk mengerjakannya.

Setiap set soal yang terdiri dari 180 soal disusun memiliki bobot yang sama. Jumlah soal
tersebut dipertimbangkan dapat mengukur kompetensi lulusan baru dengan akurat (memenuhi
reliabilitas soal) dan setiap soal yang di gunakan juga telah melalui proses uji validitas.

B. Tinjauan Soal
Materi uji kompetensi yang dikembangkan harus memenuhi 6 tinjauan yang ditetapkan
dalam blue print UKSKMI, yaitu:
Tinjauan 1: Standar Kompetensi SKM
Tinjauan 2: Domain
Tinjauan 3: Metode dan Alat Kesehatan Masyarakat
Tinjauan 4: Area dan Substansi Kesehatan Masyarakat
Tinjauan 5: Sasaran Intervensi
Tinjauan 6: Tatanan Pelayanan

1
Setiap tinjauan memiliki sejumlah aspek atau jabaran seperti pada tabel berikut.

Satu set soal uji yang terdiri dari 180 soal, dibuat dengan proporsi konten soal yang harus
memenuhi kriteria 6 tinjauan dan berada dalam range persentase yang ditetapkan. Skema
pembagian proporsi soal dilakukan oleh panitia nasional dan menjadi acuan dalam
pengembangan satu set soal uji.

Pada proses pembuatan materi uji, setiap soal yang dikembangkan harus memuat atau
mengukur salah satu dari aspek yang terdapat di keenam tinjauan. Aspek keenam tinjauan
harus menjadi acuan dalam pengembangan soal. Adapun alur pengembangan soal uji secara
sederhana dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Contoh 1. Alur Pengembangan Sebuah Soal Uji

2
Contoh 2. Alur Pengembangan Sebuah Soal Uji

C. Kaidah Umum Penyusunan Soal

Dalam proses penyusunan soal hendaknya mengacu pada kaidahkaidah umum berikut:
1. Yakinkan bahwa setiap soal dapat diduga jenis jawabannya tanpa harus melihat pilihan
jawaban atau yakinkan bahwa pilihan jawaban adalah 100% benar atau salah.
2. Usahakan agar data atau informasi penting seoptimal mungkin dicantumkan pada soal
(stem), sedangkan pilihan jawaban usahakan sesingkat mungkin.
3. Hindari informasi berlebihan pada soal.
4. Hindari soal-soal yang bersifat menjebak dan terlalu kompleks serta tidak relevan dengan
kompetensi yang diuji
5. Gunakan pilihan jawaban yang secara gramatikal konsisten dan secara logis kompatibel
dengan soal.
6. Hindari penggunaan kata-kata absolut seperti, SELALU, TIDAK PERNAH, dan SEMUA
pada pilihan jawaban, dan hindari pula istilah yang tidak jelas (meragukan) seperti
BIASANYA atau SERING.
7. Hindari kalimat atau frase negatif seperti KECUALI, TIDAK, atau BUKAN.
8. Fokuskan soal pada konsep-konsep penting dan hindari hanya menguji kemampuan
mengingat fakta.
9. Fokuskan soal-soal pada konsep penting dan kasus-kasus yang sering serta memiliki
potensi masalah serius.
10. Setiap soal diusahakan agar menilai aplikasi pengetahuan, tidak hanya menguji daya ingat
terhadap fakta terisolasi.
11. Setiap soal mengandung 6 (enam) tinjauan yang ada dalam Blue Print
12. Setiap soal lebih baik menekankan pada pertanyaan mengenai pengambilan keputusan oleh
seorang SKM, bukan oleh dokter, bidan atau profesi tenaga kesehatan lain.
Struktur soal terdiri dari skenario (vignette), pertanyaan (lead in) dan pilihan jawaban (option)
disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

3
1. Kaidah Penulisan Vignette atau Stem

Skenario kasus/masalah kesehatan masyarakat (vignette) sesuai dengan jenis kompetensi yang
akan diuji, memuat deskripsi data kasus atau masalah kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan keilmuan kesehatan masyarakat (tools dan area/substansi) tertentu dan skenario
intervensi kesehatan masyarakat serta sasarannya.
Vignette memuat beberapa atau seluruh informasi berikut:
a. Data kasus/masalah yang sesuai dengan kompetensi yang akan diuji:
1) Jenis dan besarnya masalah kesehatan masyarakat yang terjadi
2) Tempat dan obyek/subyek yang terkait dengan kasus
3) Data pendukung kasus: karakteristik subyek/obyek (demografi, sosial, ekonomi,
budaya) riwayat intervensi, data laboratorium/pemeriksaaan yang relevan, keterlibatan
unsur masyarakat
b. Bidang substansi dan tools keilmuan kesehatan masyarakat yang terkait kasus/topik yang
diangkat
c. Sasaran intervensi kesehatan masyarakat, bisa keluarga/individu, masyarakat atau institusi
d. Lingkup layanan kesehatan, bisa primer, sekunder atau tersier

Vignette yang baik harus menyajikan data atau informasi yang dijadikan dasar bagi peserta
ujian untuk menjawab pertanyaan soal (lead in). Apabila tanpa membaca vignette ternyata
peserta ujian masih bisa menjawab soal dengan benar berarti konstruksi vignette tersebut tidak
bagus.

Syarat vignette yang baik harus memenuhi syarat-syarat:


a. Fokus pada konsep-konsep yang penting
b. Memerlukan aplikasi pengetahuan (tidak sekedar recall)
c. Memuat informasi yang konprehensif (bukan sekedar opsi)
d. Hindari informasi yang berlebihan
e. Tidak menjebak (tricky)

2. Kaidah Penulisan Lead-In

Dalam penyusunan pertanyaan soal harus memperhatikan jenis kompetensi yang akan
diukur dan domain soal.

Pemilihan kata tanya yang digunakan pada soal (lead in)tergantung pada domain yang
dipilih:
a. Domain Recall dapat menggunakan kata tanya: apakah, manakah, kapankah, dimanakah,
bilamanakah, siapakah.
b. Domain Reasoning dapat menggunakan kata tanya: mengapa, kenapa, dll.
c. Domain Proceduredapat menggunakan kata tanya : bagaimana, dll

4
Pertanyaan yang dikembangkan digunakan untuk mengukur penguasaan peserta uji terhadap
kompetensi yang ditentukan sesuai bahan kajian keilmuan kesehatan masyarakat (baik tools
ataupun area/substansi), misalnya dapat berupa:
Memastikan prosedur kerja lengkap, legal dan autentik
Menjelaskan mekanisme kerja dari intervensi
Menjelaskan kerja enzim, perlakuan, suplementasi
Memperkirakan penyebab kondisi sakit (etiologi)
Mengintepretasi gejala dan tanda klinis
Memprediksi hasil laboratorium atau data lapang kesmas
Melakukan penggalian informasi intervensi atau sistem
Memperkirakan efek intervensi atau penerapan sistem
Memperkirakan efek paparanagen
Merekomendasi pecegahan masalah kesehatan
Menetapkan pilihan intervensi
Melakukan perhitungan efektivitas intervensi
Menetapkan instruksi kerja
Menetapkan cara komunikasi efektif
Melakukan penyelesaian masalah kesehatan
Menetapkan tindakan SKM terkait permasalah kesehatan masyarakat
Merekomendasikan/memperkirakan jenis diet atau tindakan
Mengidentifikasi sebab reaksi hubungan host-agen-lingkungan
Menetapkan pilihan pembiayaan kesehatan
Menetapkan prinsip compounding, costing, budgeting
Menjamin kualitas mutu pelayanan/kinerja
Memilih formulasi perhitungan metoda kesmas yang tepat
Memilih metoda pengujian yang tepat
Memilih metode analisis data kesehatan masyarakat yang tepat sesuai,
dll

Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun lead in antara lain:


a. Menggunakan kata tanya secara langsung, sehingga dapat memenuhi close the option
rule
b. Dapat dijawab dengan opsi yang tersedia
c. Menggunakan frasa positif, hindari frasa negatif atau ..... kecuali ....., bukan......

Berikut adalah sejumlah contoh pola vignette soal dan pertanyaan (lead in):
a. Masyarakat (deskripsi kondisi) mengalami (temuan masalah kesehatan masyarakat,
faktor/ paparan) dengan kejadian kasus pada kurun waktu (diskripsi jumlah dan waktu,
outcome/dampak). Berapakah besar masalah (prevalensi, insiden, Odds Ratio, Relative
Risk) pada kasus di atas?
b. Seorang (deskripsi klien) mengalami (masalah kesehatan masyarakat dan gejala).
Defisiensi (enzim/hormon/zat gizi) apakah, yang menjadi penyebab timbulnya masalah
kesehatan masyarakat di atas?
c. Seorang (deskripsi klien) mengalami (masalah kesehatan masyarakat dan gejala). Zat
(toksik/kontaminan) manakah di bawah ini yang paling tepat sebagai paparan yang dapat
mengakibatkan kasus di atas?
d. Sasaran (deskripsi sesorang/keluarga/masyarakat/institusi) mengalami (masalah
kesehatan masyarakat, gejala atau jenis penyakit menular/tidak menular) dan saat ini
sedang menjalani program intervensi tertentu (sebutkan jenis intervensi). (Proses atau

5
fungsi) manakah di bawah ini yang dapat dieliminasi sebagai akibat mekanisme kerja
intervensi tersebut?
e. Seorang klien (deskripsi klien) dengan masalah kesehatan masyarakat (deskripsi
masalah) selama (periode waktu) setelah (suatu kejadian seperti perjalanan atau
mengkonsumsi suatu makanan) seorang (deskripsi klien) mengalami ((masalah
kesehatan masyarakat dan gejala). Manakah (organisme/kontaminan) di bawah ini yang
mungkin ditemukan pada analisis?
f. Sasaran (disikripsi kondisi seorang/keluarga/masyarakat/institusi) mengalami (masalah
kesehatan masyarakat dan masalah kesehatan masyarakat). Penjelasan manakah di
bawah ini yang mengakibatkan kejadian tersebut?
g. Sasaran (disikripsi kondisi seorang/keluarga/masyarakat/institusi) mengalami (masalah
kesehatan masyarakat dan masalah kesehatan masyarakat). Mekanisme kerja manakah
di bawah ini dari (jenis intervensi) yang dapat memberikan efek pencegahan pada kasus
tersebut?
h. Saudara sedang melakukan konseling kepada seseorang (deskripsi klien,masalah
kesehatan masyarakat, intervensi yang akan diterima). Informasi manakah yang perlu
digali dari klien (dan rasionalisasinya)?
i. Saudara sedang melakukan advokasi kepada institusi (deskripsi kondisi,sumber daya,
kebijakan yang ada) untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat (deskripsi
masalah) dengan intervensi tertentu (deskripsi jenis intervensi). Tindakan apakah yang
perlu dilakukan agar kegiatan berhasil ?
j. Seorang ahli kesehatan masyarakat merekomendasikan (nama intervensi, bentuk
intervensi,kelebihan/kekuatan) kepada klien untuk mengatasi (kondisi/masalah
kesehatan masyarakat). Bagaimana cara instruksi disampaikan kepada klien terkait
penggunaan intervensi tersebut agar efektif?
k. Ahli kesehatan masyarakat menuliskan rekomendasi untuk kebutuhan pencegahan pada
masalah kesehatan kepada keluarga/masyarakat/institusi kesehatan (deskripsi klien),
kondisi masalah (besar masalah/kegawatan/urgensi). Kondisi ketersediaan faktor
(deskripsi input/ proses), Bagaimana agar jenis intervensi bisa berhasil?
l. Seorang klien (deskripsi klien) dengan kasus/masalah kesehatan (deskrispsi kasus)
datang ke pelayanan kesehatan meminta sejumlah intervensi (sebutkan contoh
intervensii) yang tidak boleh diberikan tanpa rekomendasi. Apakah tindakan saudara?
m. Seorang klien datang ke (fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat) dengan masalah
kesehatan masyarakat (sebutkan masalah kesehatan masyarakat) dengan riwayat kasus
(deskripsi riwayat kasus/penyakit) dan ingin mendapatkan intervensi untuk mengatasi
masalahnya. Alternatif intervensi apakah yang paling tepat untuk saudara
rekomendasikan?
n. Institusi/fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat akan membuat intervensi (sebutkan
bentuk intervensi) dengan metode tertentu (sebutkan). Apakah prasyarat yang harus
dipenuhi agar intervensi berhasil?
o. Institusi pelayanan kesehatan melakukan sejumlah intervensi (sebutkan jenis intervensi)
untuk masyarakat/institusi (sebutkan) untuk mengatasi satu permasalahan kesehatan
(deskripsikan masalahnya) dengan tingkat efektivitas (deskripsi besarnya kemanfaatan
masing-masing intervensi ) dan pembiayaan (deskripsi biaya masing-masing intervensi).
Alternatif intervensi manakah yang layak untuk dilanjutkan?
p. Institusi/fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat akan membuat intervensi (sebutkan
jenis intervensi, spesifikasi, kekuatan) untuk masyarakat/institusi dengan metode
(sebutkan jenis metoda tertentu). Metode pengujian apakah yang sesuai untuk menjamin
mutu (sebutkan parameter mutu)?

6
3. Kaidah Penulisan Option

a. Option sebaiknya terdiri dari pilihan dengan masalah yang homogen dari sisi gramatikal
(grammatical cues), taksonomi atau topik bahasan (misalnya: semuanya merupakan
diagnosis, langkahlangkah penanganan pasien,dan lain-lain).
b. Option yang salah disebut distractor (pengecoh= jawaban salah):
berbeda dari jawaban yang benar
merupakan option yang masuk akal.
seluruh distraktor dibuat homogen (dari sisi gramatikal, taksonomi).
memiliki kalimat yang panjangnya setara.
tidak mengandung kesalahan susunan kalimat dan sesuai dengan bentuk kalimat
pada stem.
c. Hindari absolutisme: selalu, tidak pernah.
d. Hindari konvergensi.
e. Hindari kesamaan istilah dengan vignette.
f. Hindari urutan yang tidak sistematis agar tidak menyulitkan.
g. Hindari kalimat: bukan salah satu di atas

D. Kesalahan Struktur Soal

Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai kesalahan struktur soal yang harus dihindari karena
mengarah pada dua hal, yakni: testwiseness dan irrelevant difficulty. Testwiseness
adalah suatu keadaan dimana peserta ujian dapat menjawab suatu soal bukan karena
penguasaannya terhadap isi materi yang ditanyakan pada soal tersebut, tetapi karena
kepintarannya dalam menebak jawaban yang benar. Sementara itu irrelevant difficulty
berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi peserta ujian untuk menjawab soal, bukan karena
sulitnya materi yang diujikan, namun lebih ke arah sulitnya mahasiswa menjawab, yang
disebabkan oleh struktur soal tersebut. Jenis kesalahan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Kesalahan yang Berkaitan dengan Testwiseness:

a. Grammatical Cues:
Satu atau lebih dari opsi jawaban tidak cocok dengan kalimat pertanyaan yang disusun
dalam suatu soal, dikarenakan penulis soal hanya fokus dalam pembuatan atau
pemilihan jawaban yang benar. Sementara itu jawaban yang salah/distraktor tidak
diperhatikan dalam pembuatannya.

Contoh soal:
Mahasiswa X yang tinggal di asrama sering kali menunda mengkonsumsi makanan
yang dimasaknya di pagi hari, biasanya makanan yang selesai dimasak disimpan di
kamar dan menjelang sore hari sepulang dari kuliah makanan tersebut baru dikonsumsi.
Ketika makanan tidak disimpan di kulkas (pendingin) dapat saja terjadi rekontaminasi
dan pertumbuhan mikroorganisme pada makanan.
Kegiatan apa yang harus dilakukan agar makanan tersebut tetap aman dikonsumsi?
a. Replanning (merencanakan ulang)
b. Rebudgeting (menganggarkan ulang)
c. Rescheduling (menjadwal ulang)
d. Recording (mencatat)
e. Reheating (memanasi ulang)

7
Pada contoh pertanyaan di atas mahasiswa dapat dengan mudah menyingkirkan a, b, c
dan d sebagai jawaban yang benar karena secara logika tidak mungkin benar
berdasarkan kalimat pertanyaan yang diajukan, dalam hal ini menanyakan proses yang
berkaitan dengan membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

b. Logical Cues
Sebagian opsi jawaban telah memperlihatkan kemungkinan jawaban yang benar.

Contoh soal :
Kejahatan di masyarakat kita terjadi di semua bidang dengan beragam bentuk, seperti
penipuan, pencurian, tindak kekerasan, pembunuhan, korupsi, penyalahgunaan narkoba,
dll. Pada lapisan sosial manakah lebih banyak dijumpai?
a. terjadi secara merata pada berbagai kelas sosial
b. lebih sering muncul pada golongan orang miskin
c. lebih sering muncul pada kelompok masyarakat menengah sampai kaya.
d. pada dasarnya merupakan suatu indikasi psychosexual maladjustment
e. mencapai keadaan toleransi yang plateau terhadap negara

Pada soal di atas mahasiswa yang cukup cerdas dapat melihat bahwa kemungkinan besar
dari jawaban a, b, atau c terdapatjawaban yang benar, sementara mahasiswa yang tidak
terlalu cerdas dalam menghadapi soal lebih banyak waktunya untuk mempertimbangkan
opsi d dan e. Seringkali, jawabanjawaban inipun sebagian mengandung kebenaran dan
membingungkan karena tidak terlihat dalam dimensi yang sama atau tidak bias
diurutkan kedudukannya. Kesalahan ini sering terjadi apabila menggunakan opsi yang
mengandung kata-kata bertambah,berkurang atautetap

c. Istilah yang absolute


Meliputi penggunaan kata semua, pasti...harus...selaluatautidak pernah
digunakan dalam opsi jawaban.

Contoh soal :
Pasien stroke di rumah sakit semakin bertambah dari tahun ke tahun. Apa penyebab
yang paling utama dari keadaan tersebut?
a. Selalu terkait dengan gizi lebih
b. Tidak pernah bisa dilepaskan dari gizi yang tidak seimbang
c. Semua dikarenakan transisi epidemiologi
d. Tidak pernah bisa dilepaskan dengan kelebihan makan
e. Pasti terkait dengan pola aktivitas yang kurang.

Perlu dicatat bahwa kesalahan semacam ini tidak akan terjadi apabila kalimat
pertanyaan terfokus dan opsi jawabannya pendek, hal ini muncul ketika kata kerja
dimasukkan ke dalam opsi jawaban dan bukan di dalam pertanyaan atau lead-in.

d. Jawaban benar yang panjang

Contoh soal :
Untuk mengatasi masalah gizi buruk, Puskesmas X melakukan program PMT selama
setahun. Target yang ditetapkan adalah di akhir program terjadi penurunan kasus gizi
buruk hingga 90%, sedangkan pada bulan ke-6 akan dinilai berapa banyak balita yang
sudah bebas gizi buruk.

8
Jenis evaluasi apa yang dilakukan pemegang program?
a. Evaluasi formatif
b. Evaluasi sumatif
c. Evaluasi proses
d. Evaluasi proses hasil dan dampak
e. Evaluasi hasil

Pada soal diatas pilihan jawaban d lebih panjang dari yang lain. Penulis soal kadang
terlalu memberi perhatian lebih pada jawaban yang benar, sehingga tidak memikirkan
distraktor atau pilihan yang salah. Dengan demikian maka muncul banyak pernyataan
pada jawaban yang benar secara berlebihan, sementara pada pilihan yang salah atau
distraktor lebih pendek pernyataannya.

e. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban

Contoh soal :
Desa X yang merupakan desa terpencil masih banyak dijumpai proses persalinan
berlangsung di halaman rumah. Hal ini karena adanya kepercayaan masyarakat bahwa
melahirkan kotor dan dapat membawa penyakit bagi anggota keluarga lainnya.
Faktor apa yang melatarbelakangi perilaku masyarakat?
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Kepercayaan
d. Agama
e. Persepsi

Pada soal di atas, digunakan kata kepercayaan, sementara itu muncul kata
kepercayaan pada pilihan jawaban c sebagai jawaban yang benar. Kadangkadang hal
ini terjadi dan peserta ujian dapat mencoba menebak jawaban yang mempunyai kaitan
kata dengan badan soalnya, sehingga hal ini harus dihindari.

f. Konvergensi soal
Jawaban yang benar mengandung komponenkomponen yang paling sering muncul
pada pilihanpilihan yang lain (distraktor). Hal ini tidak terlalu jelas terlihat, tetapi
dapat terjadi ketika penulis soal membuat jawaban yang benar, dan membuat jawaban
yang salah dengan membuat kombinasi dari jawaban yang benar dengan suatu elemen
yang salah.

Contoh soal :
Seorang remaja putri ditawari untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar
negeri dan ternyata akhirnya dia menjadi korban human trafficking dan dipaksa bekerja
sebagai pekerja sex komersial.
Penyakit apa yang mengancam remaja tersebut?
a. Penyakit menular seksual
b. Penyakit sulit tidur
c. Penyakit jiwa
d. Penyakit kulit
e. Penyakit kanker payudara

9
2. Kesalahan yang Berkaitan dengan Kesulitan yang Tidak Perlu/Relevan

a. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks atau duplikasi


Peserta ujian akan mengalami kesulitan teknis dengan adanya pilihan jawaban yang
terlalu panjang dan kompleks atau duplikasi, bukan semata-mata karena kurangnya
penguasaan substansi.

Contoh soal :
Budaya sangat mempengaruhi cara makan seseorang. Etika makan yang salah dalam
menyantap hidangan utama adalah sebagai berikuti:
a. Daging, ayam atau ikan diiris sepotong demi sepotong dengan pisau di tangan
kanan dan garpu di tangan kiri
b. Menurut gaya Eropa, makanan utama dimakan dengan menggunakan garpu di
tangan kanan dengan posisi telungkup dan pisau di tangan kiri
c. Sesudah selesai makan, pisau dan garpu diletakkan sebelah menyebelah dengan
posisi tangkai ke arah kanan dan ujungnya mengarah ke tengah, arah jam lima
d. Jika selesai makan dan akan meninggalkan tempat maka napkin di tarus di meja
sebelah kiri
e. Jika ingin meninggalkan meja sebentar , keluar di sebelah kanan dan napkin di
taruh di atas tangan atau sandaran kursi

b. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya

Contoh soal :
Hasil pengkuran antropometri terhadap seorang laki-laki dewasa yang datang ke Pojok
Gizi di Puskesmas menunjukkan berat badan laki-laki tersebut sebanyak 90 kg dan
tinggi badan 170 cm. Jika Anda sebagai ahli gizi di Pojok Gizi, apa kesimpulan Anda
terkait dengan kondisi status gizi laki-laki tersebut?
a. obese class I
b. over weight
c. normal
d. underweight
e. obesity class II
Pilihan dengan besaran tidak berurut: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan
jawaban yang mengandung suatu ukuran tidak diurutkan dari yang kecil (paling atas)
sampai yang paling besar (paling bawah), dengan demikian dapat menyulitkan
mahasiswa dalam menjawabnya.

c. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi


interpretasi

Contoh soal :
Penderita obesitas berat dewasa muda:
a. biasanya berespon secara dramatis terhadap regimen diet
b. sering berkaitan dengan kelainan hormon
c. memiliki kemungkinan 75% untuk kembali normal secara spontan
d. mempunyai prognosis yang buruk
e. biasanya berespon terhadap terapi obat dan psikoterapi intensif

10
d. Pilihan jawaban tidak paralel dan urutan tidak logis

Contoh soal :
Seorang ahli kesehatan masyarakat di Puskesmas X merancang intervensi untuk
mengatasi masalah demam berdarah di Desa Y yang memiliki daerah berawa-rawa
dengan cara membasmi jentik nyamuk di tempat perindukannya (breeding place).
Metode apa yang paling tepat dilakukan?
a. Pengeringan rawa
b. Salinitasi
c. Pengasapan/fogging
d. Menimbun rawa
e. Pemberian abate

e. Penggunaan BSSD (bukan salah satu di atas) pada pilihan jawaban

Contoh soal :
Di sebuah palayanan rumah sakit datang seorang pasien dengan diantar oleh keluarganya
dengan keluhan: sakit perut, keringat berlebihan, lelah, dan nyaris koma. Gejala ini
muncul setelah 4-6 jam setelah si pasien makan sejenis tempe. Diagnosis petugas
kesehatan yang menangani bahwa pasien keacunan makanan. Mikroba apakah yang
menjadi penyebab terjadi keracunan tersebut?
a. Staphylococcus aureus
b. Clostridium botulinum
c. Escherichia coli
d. Vibrio parahaemolyticus dan V. cholerae
e. Bukan salah satu di atas

f. Badan soal terlalu panjang, sulit dan kompleks

Contoh soal :
Dari hasil survei oleh ahli kesehatan masyarakat ditemukan sejumlah anak sekolah di
lereng gunung berapi terindikasi menderita GAKI. Hasil palpasi menunjukkan 10 %
anak sekolah yang dipalpasi menunjukkan kelenjar tiroid teraba lebih besar dari ujung
ibu jari dan tidak nampak ada benjolan pada leher posisi normal, tetapi tampak
membesar ketika leher mendongak penuh. Di daerah tersebut hampir selalu dapat
ditemukan bayi yang kretin, anak sekolah yang cebol, penderita hipotiroid dan gondok
pada ibu hamil. Pemeriksaan terhadap ibu hamil di daerah endemik GAKI menunjukkan
hasil kadar UEI normal, kadar TSH tinggi melebihi ambang batas normal, kadar Tirosin
(T4) rendah dan ditemukan gondok > 10 %. Dilihat dari tingkat endemisitasnya, daerah
tersebut termasuk kriteria yang manakah ?
a. tidak endemik
b. endemik ringan
c. endemik sedang
d. endemik berat
e. endemik sangat berat

Demikianlah kesalahankesalahan yang harus dihindari dalam pembuatan soal beserta


dengan contoh contohnya.

11
E. Tahapan Pembuatan Soal

Pada proses pengembangan soal, tahapan pertama yang harus dilakukan oleh tim pengembangan
soal (item development) adalah penentuan aspek tinjauan. Kesalahan yang sering terjadi adalah
soal dibuat terlebih dahulu, baru kemudian dilihat atau dianalisis kesesuaiannya dengan aspek
tinjauan.

3. Penentuan Aspek Tinjauan Soal

Pada tahapan ini ditetapkan aspek mana saja dari 6 tinjauan (sesuai blue-print) yang akan
dijadikan acuan pengembangan struktur soal.

Contoh:

Apabila format atau tipe soal berdasarkan 6 tunjauan telah ada atau ditentukan, maka langkah
berikutnya adalah mengisi format soal uji kompetensi seperti contoh berikut:

Template Soal Uji Kompetensi

12
4. Pembuatan Vignette, Lead in dan Option Soal

a. Penyusunan Sinopsis Vignette

Untuk mempermudah dalam pembuatan vignette, sebaiknya terlebih dahulu dibuat


sinopsis atau semacam draf rancangan kasarnya.
Contoh:

Tinjauan Aspek Pemilihan Materi/Kajian


Tinjauan1. Kompetensi Pemahaman Dasar-dasar Konsep-konsep dasar AKK
Ilmu Kesehatan dan Kespro
Tinjauan 2. Domain Recall Kata tanya: Apakah
Tinjauan 3. Tools AKK Efektivitas Layanan
kesehatan
Tinjauan 4. Substansi/Area Kespro Jenis alat kontrasepsi KB
Tinjauan 5. Sasaran Intervensi Keluarga Suami-istri PUS calon
aseptor
Tinjauan 6. Lingkup Layanan Primer Puskesmas

b. Penyusunan Vignette, Lead in dan Option

Semua informasi yang diperlukan dituliskan dalam skenario lengkap dengan data yang
relevan. Pertanyaan dan opstion dibuat singkat sesuai kaidah.

13
c. Cara Penulisan Kode ID-Soal

ID-Soal terdiri dari 5 angka atau digit, yaitu:


1) Tiga digit pertama : diisi Kode Tipe Soal
Kode Struktur Soal dapat dilihat di kolom pertama pada Daftar Tipe Soal
Standar (lihat di lampiran)
Contoh: 001, 002, 103 ...s/d... 180
2) Digit keempat : diisi Kode Regional
1= Regional Barat (FKM USU dan PT Kesmas binaannya)
2=Regional Jakarta (FKM UI dan PT Kesmas binaan)
3=Regional Tengah 1 (FKM UNDIP dan PT Kesmas binaannya)
4=Regional Tengah 2 (FKM UNAIR dan Wilayah binaannya)
5=Regional Timur (FKM UNHAS dan PT Kesmas binaannya)
3) Digit ke lima dan keenam : diisi urutan soal yang telah dibuat
Contoh:
001-1-01 berarti: Kode Tipe Soal 001 yang dibuat di Regional Barat untuk
nomor urut soal pertama (1)

14
Referensi

AIPTKMI & IAKMI, 2013. Naskah Akademik Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia.
Jakarta

AIPTKMI. 2014. Kurikulum Standar Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia,
Jakarta

Panitia Nasional UKSKMI, 2014. Naskah Akademik dan Blue Print Uji Kompetensi Sarjana
Kesehatan Masyarakat Indonesia, Jakarta

Susan M.Case & David B.Swanson, 2001. Constructing Written Test Questions for the Basic
and Clinical Sciences, Thirded. Philadelphia: National Board of Medical Examiners (NBME),
www.nbme.org

15
Lampiran 1:

Template Soal
UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kajian dan Analisis Situasi KesMas
Perencanaan Program dan Kebijakan Kesehatan
Kemampuan Komunikasi
Pemahaman Budaya
Pemberdayaan Masyarakat
Pemahaman Dasar-dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kemampuan untuk merencanakan dan mengelola sumber dana
Kemampuan Memimpin dan Berpikir Sistem
Tinjauan 2 Recall
Reasoning
Procedure
Tinjauan 3 Epidemiologi
Biostatistik dan Kependudukan
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Tinjauan 4 Kesehatan Lingkungan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan Reproduksi
Gizi Masyarakat
Tinjauan 5 Keluarga
Masyarakat
Institusi
Tinjauan 6 Primer
Sekunder
Tertier
Vignette

Pertanyaan soal

Pilihan Jawaban

Kunci
Referensi
Nama pembuat
Institusi/bagian

16
Lampiran 2:

CHECK LIST ADMINISTRASI SOAL/ITEM


(Untuk Item Administrator)

() Biodata & CV
() Sertifikat

Formulir Soal
() Lengkap
() Tidak Lengkap

Hasil Preliminary Review


() Soal layak untuk direview
() Soal tidak layak untuk direview

Alasan Item soal tidak layak review:

Tertanda

Item Administrator

17
Lampiran 3:

DAFTAR TILIK SOAL/ITEM


(Untuk Reviewer)

Catatan:satu set daftar tilik berlaku untuk tiap satu soal / item
Diisi dengan tanda silang (X)

ID-Soal:

Isi soal:
Relevansi dan kesesuaian terhadap kompetensi SKM
( ) Sangat Relevan
( ) Relevan
( ) Raguragu
( ) Kurang relevan
( ) Tidak relevan

Bahasa yang digunakan: Tingkat kesulitansoal:


( ) Sulitdimengerti ( ) Sangat sulit
( ) Kurang dimengerti ( ) Sulit
( ) Mudah dimengerti ( ) Sedang
( ) Mudah
( ) SangatMudah
Struktur Soal:
1. Kesalahan tata bahasa ( )Ya ( ) Tidak
2. Soal yang tidak logis ( )Ya ( ) Tidak
3. Istilah yang absolut ( )Ya ( ) Tidak
4. Jawaban benar yang panjang ( )Ya ( ) Tidak
5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban ( )Ya ( ) Tidak
6. Konvergensi soal ( )Ya ( ) Tidak
7. Pilihan jawaban yang panjang,kompleks,atau duplikasi ( )Ya ( ) Tidak
8. Pilihan yang berupaangka tidak diurut sesuai dengan besarnya ( )Ya ( ) Tidak
9. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian ( )Ya ( ) Tidak
bersifat multi interpretasi
10. Pilihan jawaban tidak parallel dan urutan tidak logis ( )Ya ( ) Tidak
11. Penggunaan BSSD (bukan salah satu di atas) pada pilihan jawaban ( )Ya ( ) Tidak
12. Badan soal terlalu panjang, sulit,dan kompleks ( )Ya ( ) Tidak
Komentar Umum Reviewer

Kesimpulan Hasil Review


( ) Diterima tanpa perbaikan
( ) Diterimadengan perbaikan
( )Tidak perlu konfirmasi dengan pembuatsoal
( ) Perlu konfirmasi pembuat soal
( ) Dikembalikan kepada pembuat soal
( ) Berpotensi diterima dengan perbaikan
( ) Memerlukan perbaikan keseluruhan

Saran Perbaikan:

TandaTangan Reviewer:
Tanggal:
(DD)/(MM)/ (YY)
Nama Jelas:

Dengan ini menyatakan bahwa proses review soal di atas telah benarbenar dilakukan oleh nama yang bertanda tangan di atas, atau
tidak dilakukan oleh orang lain atau juga tidak dilakukan oleh orang lain yang mengatasnamakan nama di atas

18
Lampiran 4:

PENYAMAAN ISTILAH

No Istilah yang sering dipakai Istilah Baku UKSKMI


1 sebutan nama orang inisial A, B, C
2 sebutan nama instasi atau daerah Puskesmas X di Kota Y
3 wanita perempuan
4 pria laki-laki
5 abstrac abstrak
6 action aksi
7 advocacy advokasi
8 akomodir akomodasi
9 aktifitas aktivitas
10 aktip aktif
11 analisa analisis
12 anamnesa anamnesis
13 anemi anemia
14 anggauta anggota
15 antar daerah/antar negara antardaerah/antarnegara
16 anthropometri antropometri
17 anti retro viral ARV
18 anti tuberculosis anti tuberkulosis
19 apotik pelayanan kesehatan
20 atlit atlet
21 ATP (ability to pay) kemampuan untuk membayar
22 BAB buang air besar
23 BAK buang air kecil
24 berfikir berpikir
25 bioavailability bioavailabilitas
26 bis bus
27 bobot badan berat badan
28 budget bnggaran
29 cholesterol kolesterol

19
No Istilah yang sering dipakai Istilah Baku UKSKMI
30 cinderamata cenderamata
31 culture kultur
32 dasa wisma dasawisma
33 DBD, DB demam berdarah
34 defaluasi devaluasi
35 derector direktur
36 diagnose diagnosis
37 diatas di atas
38 difinisi definisi
39 dipersilahkan dipersilakan
40 disain, rancangan, pola desain
41 disyahkan disahkan
42 diterminan determinan
43 effectiveness, efektifitas efektivitas
44 emergensi gawat darurat
45 esay esai
46 esensiil esensial
47 evaluasi akhir evaluasi sumatif
48 evaluasi tengah evaluasi formatif
49 feasibility feasibilitas
50 fihak pihak
51 g/dl g/dL
52 GAKI GAKY
53 group grup
54 hakekat hakikat
55 hemoglobin Hb
56 hipotesa hipotesis
57 hirarkhi hierarki
58 hutang utang
59 hygiene higiene
60 hygienis higienis
61 IKU indikator kinerja utama
62 inferens inferensial

20
No Istilah yang sering dipakai Istilah Baku UKSKMI
63 inform consent persetujuan
64 input masukan
65 institute institut
66 interpertasi interpretasi
67 interrelationship kesalinghubungan
68 issue isu
69 jam 19.30 WIB pukul 19.30 WIB
70 kab kabupaten
71 kaedah kaidah
72 kalian, anda, kamu saudara
73 kec. kecamatan
74 kesmas kesehatan masyarakat
75 key person tokoh kunci
76 Kg/kilo gram kg
77 Kilo kalori/kkal Kal
78 kondite konduite
79 konkrit/kongrit konkret
80 konsul konsultasi
81 kronik kronis
82 kwalitas kualitas
83 langganan pelanggan
84 legalisir legalisasi
85 mean, rata-rata rerata
86 mempesona memesona
87 mengenyampingkan mengesampingkan
88 merubah mengubah
89 metabolism metabolisme
90 metoda, method metode
91 monitoring pemantauan
92 nasehat nasihat
93 negative, negatip negatif
94 obat anti tuberculosis Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
95 obyek objek

21
No Istilah yang sering dipakai Istilah Baku UKSKMI
96 out break, wabah kejadian luar biasa (KLB)
97 outcome dampak
98 output keluaran
99 panca roba pancaroba
100 pasca panen pascapanen
101 penderita/pasien pasien
102 pengunjung klien
103 performa kinerja
104 pertanggung jawaban pertanggungjawaban
105 positive, positip positif
106 produktifitas, produktivity produktivitas
107 prop. /propinsi provinsi
108 prosentase, prosen persentase
109 prosentasi, persentasi persentase
110 psychiatry psikiatri
111 pustu pukesmas pembantu
112 ratio rasio
113 rational rasional
114 relative relatif
115 resiko risiko
116 respons respon
117 riset penelitian
118 route rute
119 RS rumah sakit
120 sekedar sekadar
121 sensitive sensitif
122 sistim sistem
123 sportifitas sportivitas - sportifitas
124 spotip sportif - sportip
125 stakeholder pemangku kepentingan
126 standard standar
127 standard deviasi simpang baku
128 standard error simpang galat

22
No Istilah yang sering dipakai Istilah Baku UKSKMI
129 standarisasi standardisasi
130 stucture/structur struktur
131 subyek subjek
132 surveillance surveilens
133 technologi, tehnologi teknologi
134 tehnik teknik
135 telpom/tilpon telepon
136 theater/theatre teater
137 thrombosit trombosit
138 toga tokoh agama
139 toksisitas/ketoksikan toksisitas
140 toma tokoh masyarakat
141 tuberculosis TB
142 UGD unit gawat darurat
143 umur usia
144 unit cost satuan biaya
145 unsure unsur
146 urin/kencing urine
147 usia lanjut/usila/manula lanjut usia
148 utilitas kegunaan
149 yankes pelayanan kesehatan
150 yankesmas pelayanan kesehatan masyarakat

23
Lampiran 5:

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT


ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
NO: 005/AIPTKMI/I/2015
Tentang
KURIKULUM STANDAR PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
INDONESIA

1. Kompetensi lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat, adalah:


a. Mampu melakukan kajian dan analisis situasi (analitic/assessement skills)
b. Mampu mengembangkan kebijakan dan Perencanaan Program (policy
development/program planing skills)
c. Mampu Berkomunikasi Secara Eefektif (communication skills)
d. Mampu memahami budaya setempat (cultural competency skills)
e. Mampu melaksanakan pemberdayaan Masyarakat (community empowerment)
f. Memiliki penguasaan ilmu kesehatan masyarakat (public health science skills)
g. Mampu dalam merencanakan keuangan dan terampil dalam bidang manajemen
(financial planning and management skills )
h. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berfikir sistem (leadership and system
thinking skills)

2. Beban kurikulum standar prodi sarjana kesehatan masyarakat minimal 144 sks, dengan
komposisi terdiri dari :
a. Mata kuliah wajib program studi (70%):
1) Mata kuliah wajib program studi sarjana kesmas muatan nasional (86 SKS)
2) Mata kuliah wajib program studi sarjana kesmas muatan lokal (15 SKS)
b. Mata kuliah wajib peminatan (30%)

3. Daftar mata kuliah wajib program studi sarjana kesehatan masyarakatberdasarkan capaian
kompetensi adalah sebagai berikut:

Kompetensi
No. Mata Kuliah SKS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Biostatistik Deskriptif dan Inferensial x x 3
2 Dasar Epidemiologi x x 2
3 Metodologi Penelitian (Kualitatif dan Kuantitatif) x x 3
4 Manajemen Data x 2
5 Surveillance Kesehatan Masyarakat x x 3
6 Administrasi dan Kebijakan Kesehatan x x 2
7 Promosi Kesehatan x 2
8 Komunikasi Kesehatan x 2
9 Penulisan Ilmiah x 2
10 Sosio Antropologi Kesehatan x 3
11 Etika dan Hukum Kesehatan x 2

24
Kompetensi
No. Mata Kuliah SKS
1 2 3 4 5 6 7 8

12 Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat x 2


13 Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat x 2
14 Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat x 3
15 Dasar Promosi Kesehatan x 2
16 Dasar Kesehatan Lingkungan x 2
17 Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja x 2
18 Dasar Kependudukan x 2
19 Epidemiologi Penyakit Menular x x 2
20 Epidemiologi Penyakit Tidak Menular x x 2
21 Dasar Kesehatan Reproduksi / KIA x 2
22 Dasar Biomedik x 6
23 Ekonomi Kesehatan x 2
24 Perecanaan dan Evaluasi Kesehatan x 2
25 Pembiayaan dan Pengaggaran Kesehatan x 2
26 Kepemimpinan dan Berfikir Sistem Kesh Masy x 2
27 Agama x 3
28 Bahasa Indonesia x 2
29 Bahasa Inggris x 2
30 Kewarganegaraan dan Pancasila x 2
31 PKL/PBL Kesehatan Masyarakat x x 6
32 Skripsi x x x x x x x x 4
33 Manajemen Bencana x x x x x x x x 2
34 Analisis Kualitas Lingkungan x x 2
35 SIK/SIM/Teknologi Informasi Kesehatan x x x 2
JUMLAH SKS 86
Keterangan Kompetansi:
1. Mampu melakukan kajian dan analisis situasi (analitic/assessement skills)
2. Mampu mengembangkan kebijakan dan Perencanaan Program (policy development/program
planing skills)
3. Mampu Berkomunikasi Secara Eefektif (communication skills)
4. Mampu memahami budaya setempat (cultural competency skills)
5. Mampu melaksanakan pemberdayaan Masyarakat (community empowerment)
6. Memiliki penguasaan ilmu kesehatan masyarakat (public health science skills)
7. Mampu dalam merencanakan keuangan dan terampil dalam bidang manajemen (financial
planning and management skills )
8. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berfikir sistem (leadership and system thinking skills)

25
3. Daftar mata kuliah wajib program studi sarjana kesehatan masyarakatberdasarkan tinjauan
keilmuan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:

Tinjauan Keilmuan Kesehatan Masyarakat


No. Mata Kuliah SKS
AKK EPID BIOS PKIP KL K3 GIZI KESPRO
Biostatistik Deskriptif dan
x
1 Inferensial 3
2 Dasar Epidemiologi x 2
3 Metodologi Penelitian x x x x x x x x 3
4 Manajemen Data x x x x x x x x 2
Surveillance Kesehatan
x
5 Masyarakat 3
Administrasi dan Kebijakan
x
6 Kesehatan 2
7 Promosi Kesehatan x 2
8 Komunikasi Kesehatan x 2
9 Penulisan Ilmiah x x x x x x x x 2
10 Sosio Antropologi Kesehatan x 3
11 Etika dan Hukum Kesehatan x 2
Pengembangan &
x
12 Pengorganisasian Masy 2
Dasar Ilmu Kesehatan
x x x x x x x x
13 Masyarakat 2
Dasar Ilmu Gizi Kesehatan
x
14 Masyarakat 3
15 Dasar Promosi Kesehatan x 2
16 Dasar Kesehatan Lingkungan x 2
Dasar Kesehatan dan
x
17 Keselamatan Kerja 2
18 Dasar Kependudukan x 2
Epidemiologi Penyakit
x
19 Menular 2
Epidemiologi Penyakit Tidak
x x x
20 Menular 2
Dasar Kesehatan Reproduksi /
x
21 KIA 2
22 Dasar Biomedik x x x x x 6
x
23 Ekonomi Kesehatan 2
Perecanaan dan Evaluasi x
24 Kesehatan 2
Pembiayaan dan Pengaggaran x
25 Kesehatan 2
Kepemimpinan dan Berfikir x
26 Sistem Kesmas 2
x x x x x x x x
27 Agama 3
x x x x x x x x
28 Bahasa Indonesia 2
29 Bahasa Inggris x x x x x x x x 2
Kewarganegaraan dan
x x x x x x x x
30 Pancasila 2

26
Tinjauan Keilmuan Kesehatan Masyarakat SKS
No. Mata Kuliah
AKK EPID BIOS PKIP KL K3 GIZI KESPRO

31 Manajemen Bencana x x x x x x x x 2
32 Analisis Kualitas Lingkungan x 2
SIK/SIM/Teknologi Informasi
x
33 Kesehatan 2
PKL/PBL Kesehatan
x x x x x x x x
34 Masyarakat 6
35 Skripsi x x x x x x x x 4
Jumlah SKS 86

27
Lampiran 6

KOMPOSISI SOAL
UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015
(Total 180 Soal)

28
Lampiran 7

DAFTAR MONITORING (CHECK-LIST)


CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN SOAL UJI KOMPETENSI SKM INDONESIA
TAHUN 2015

REGIONAL :
TANGGAL :

Kode Tinjauan-1 Tinjauan-2 Tinjauan-3 Tinjauan-4 Tinjauan-5 Tinjauan-6 Target


Capaian
Tipe Soal Kompetensi Domain Tools Substansi Sasaran Layanan Soal
001 Kompetensi-2 1.Recall AKK Gizi kesmas 3.Institusi 1.Primer 1
002 Kompetensi-2 2.Reasoning AKK Gizi kesmas 1.Keluarga 1.Primer 1
003 Kompetensi-2 2.Reasoning AKK Gizi kesmas 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
004 Kompetensi-4 2.Reasoning AKK Gizi kesmas 3.Institusi 1.Primer 1
005 Kompetensi-7 2.Reasoning AKK Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
006 Kompetensi-7 2.Reasoning AKK Gizi kesmas 3.Institusi 3.Tersier 1
007 Kompetensi-8 2.Reasoning AKK Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
008 Kompetensi-8 2.Reasoning AKK Gizi kesmas 3.Institusi 1.Primer 1
009 Kompetensi-2 3.Precedure AKK Gizi kesmas 1.Keluarga 1.Primer 1
010 Kompetensi-2 3.Precedure AKK Gizi kesmas 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
011 Kompetensi-7 3.Precedure AKK Gizi kesmas 3.Institusi 1.Primer 1
012 Kompetensi-2 1.Recall AKK K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
013 Kompetensi-2 2.Reasoning AKK K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
014 Kompetensi-2 2.Reasoning AKK K3 3.Institusi 2.Sekunder 1
015 Kompetensi-4 2.Reasoning AKK K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
016 Kompetensi-7 2.Reasoning AKK K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
017 Kompetensi-8 2.Reasoning AKK K3 1.Keluarga 1.Primer 1
018 Kompetensi-8 2.Reasoning AKK K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
019 Kompetensi-8 2.Reasoning AKK K3 3.Institusi 2.Sekunder 1
020 Kompetensi-2 3.Precedure AKK K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
021 Kompetensi-2 3.Precedure AKK K3 3.Institusi 2.Sekunder 1
022 Kompetensi-7 3.Precedure AKK K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
023 Kompetensi-2 1.Recall AKK Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
024 Kompetensi-2 2.Reasoning AKK Kesling 1.Keluarga 1.Primer 1
025 Kompetensi-2 2.Reasoning AKK Kesling 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
026 Kompetensi-4 2.Reasoning AKK Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
027 Kompetensi-7 2.Reasoning AKK Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
028 Kompetensi-7 2.Reasoning AKK Kesling 3.Institusi 2.Sekunder 1
029 Kompetensi-8 2.Reasoning AKK Kesling 1.Keluarga 1.Primer 1
030 Kompetensi-8 2.Reasoning AKK Kesling 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
031 Kompetensi-8 2.Reasoning AKK Kesling 3.Institusi 3.Tersier 1
032 Kompetensi-2 3.Precedure AKK Kesling 1.Keluarga 1.Primer 1
033 Kompetensi-2 3.Precedure AKK Kesling 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
034 Kompetensi-7 3.Precedure AKK Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1

29
Kode Tinjauan-1 Tinjauan-2 Tinjauan-3 Tinjauan-4 Tinjauan-5 Tinjauan-6 Target Capaian
Tipe Soal Kompetensi Domain Tools Substansi Sasaran Layanan Soal
035 Kompetensi-2 1.Recall AKK Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
036 Kompetensi-2 2.Reasoning AKK Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
037 Kompetensi-2 2.Reasoning AKK Kespro 3.Institusi 3.Tersier 1
038 Kompetensi-4 2.Reasoning AKK Kespro 1.Keluarga 1.Primer 1
039 Kompetensi-4 2.Reasoning AKK Kespro 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
040 Kompetensi-7 2.Reasoning AKK Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
041 Kompetensi-8 2.Reasoning AKK Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
042 Kompetensi-8 2.Reasoning AKK Kespro 3.Institusi 3.Tersier 1
043 Kompetensi-2 3.Precedure AKK Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
044 Kompetensi-2 3.Precedure AKK Kespro 3.Institusi 3.Tersier 1
045 Kompetensi-7 3.Precedure AKK Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
046 Kompetensi-6 1.Recall Biostat Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
047 Kompetensi-1 2.Reasoning Biostat Gizi kesmas 1.Keluarga 1.Primer 1
048 Kompetensi-1 2.Reasoning Biostat Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
049 Kompetensi-1 2.Reasoning Biostat Gizi kesmas 3.Institusi 2.Sekunder 1
050 Kompetensi-3 2.Reasoning Biostat Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
051 Kompetensi-6 2.Reasoning Biostat Gizi kesmas 1.Keluarga 1.Primer 1
052 Kompetensi-6 2.Reasoning Biostat Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
053 Kompetensi-6 2.Reasoning Biostat Gizi kesmas 3.Institusi 2.Sekunder 1
054 Kompetensi-1 3.Precedure Biostat Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
055 Kompetensi-1 3.Precedure Biostat Gizi kesmas 3.Institusi 2.Sekunder 1
056 Kompetensi-6 3.Precedure Biostat Gizi kesmas 1.Keluarga 1.Primer 1
057 Kompetensi-6 3.Precedure Biostat Gizi kesmas 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
058 Kompetensi-6 1.Recall Biostat K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
059 Kompetensi-1 2.Reasoning Biostat K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
060 Kompetensi-1 2.Reasoning Biostat K3 3.Institusi 2.Sekunder 1
061 Kompetensi-3 2.Reasoning Biostat K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
062 Kompetensi-6 2.Reasoning Biostat K3 1.Keluarga 1.Primer 1
063 Kompetensi-6 2.Reasoning Biostat K3 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
064 Kompetensi-6 2.Reasoning Biostat K3 3.Institusi 3.Tersier 1
065 Kompetensi-1 3.Precedure Biostat K3 1.Keluarga 1.Primer 1
066 Kompetensi-1 3.Precedure Biostat K3 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
067 Kompetensi-6 3.Precedure Biostat K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
068 Kompetensi-6 3.Precedure Biostat K3 3.Institusi 2.Sekunder 1
069 Kompetensi-6 1.Recall Biostat Kesling 3.Institusi 1.Primer 1
070 Kompetensi-1 2.Reasoning Biostat Kesling 1.Keluarga 1.Primer 1
071 Kompetensi-1 2.Reasoning Biostat Kesling 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
072 Kompetensi-3 2.Reasoning Biostat Kesling 3.Institusi 1.Primer 1
073 Kompetensi-6 2.Reasoning Biostat Kesling 1.Keluarga 1.Primer 1
074 Kompetensi-6 2.Reasoning Biostat Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
075 Kompetensi-6 2.Reasoning Biostat Kesling 3.Institusi 2.Sekunder 1
076 Kompetensi-1 3.Precedure Biostat Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
077 Kompetensi-1 3.Precedure Biostat Kesling 3.Institusi 3.Tersier 1

30
Kode Tinjauan-1 Tinjauan-2 Tinjauan-3 Tinjauan-4 Tinjauan-5 Tinjauan-6 Target Capaian
Tipe Soal Kompetensi Domain Tools Substansi Sasaran Layanan Soal
078 Kompetensi-6 3.Precedure Biostat Kesling 1.Keluarga 1.Primer 1
079 Kompetensi-6 3.Precedure Biostat Kesling 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
080 Kompetensi-6 1.Recall Biostat Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
081 Kompetensi-1 2.Reasoning Biostat Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
082 Kompetensi-1 2.Reasoning Biostat Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
083 Kompetensi-3 2.Reasoning Biostat Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
084 Kompetensi-6 2.Reasoning Biostat Kespro 1.Keluarga 1.Primer 1
085 Kompetensi-6 2.Reasoning Biostat Kespro 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
086 Kompetensi-6 2.Reasoning Biostat Kespro 3.Institusi 3.Tersier 1
087 Kompetensi-1 3.Precedure Biostat Kespro 1.Keluarga 1.Primer 1
088 Kompetensi-1 3.Precedure Biostat Kespro 2.Masyarakat 3.Tersier 1
089 Kompetensi-6 3.Precedure Biostat Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
090 Kompetensi-6 3.Precedure Biostat Kespro 3.Institusi 3.Tersier 1
091 Kompetensi-6 1.Recall Epid Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
092 Kompetensi-1 2.Reasoning Epid Gizi kesmas 1.Keluarga 1.Primer 1
093 Kompetensi-1 2.Reasoning Epid Gizi kesmas 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
094 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid Gizi kesmas 1.Keluarga 1.Primer 1
095 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
096 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid Gizi kesmas 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
097 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid Gizi kesmas 3.Institusi 3.Tersier 1
098 Kompetensi-1 3.Precedure Epid Gizi kesmas 3.Institusi 1.Primer 1
099 Kompetensi-6 3.Precedure Epid Gizi kesmas 1.Keluarga 1.Primer 1
100 Kompetensi-6 3.Precedure Epid Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
101 Kompetensi-6 3.Precedure Epid Gizi kesmas 3.Institusi 2.Sekunder 1
102 Kompetensi-6 1.Recall Epid K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
103 Kompetensi-1 2.Reasoning Epid K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
104 Kompetensi-1 2.Reasoning Epid K3 3.Institusi 2.Sekunder 1
105 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid K3 1.Keluarga 1.Primer 1
106 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
107 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid K3 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
108 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid K3 3.Institusi 3.Tersier 1
109 Kompetensi-1 3.Precedure Epid K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
110 Kompetensi-6 3.Precedure Epid K3 1.Keluarga 1.Primer 1
111 Kompetensi-6 3.Precedure Epid K3 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
112 Kompetensi-6 3.Precedure Epid K3 3.Institusi 3.Tersier 1
113 Kompetensi-6 1.Recall Epid Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
114 Kompetensi-6 1.Recall Epid Kesling 3.Institusi 1.Primer 1
115 Kompetensi-1 2.Reasoning Epid Kesling 1.Keluarga 1.Primer 1
116 Kompetensi-1 2.Reasoning Epid Kesling 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
117 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid Kesling 1.Keluarga 1.Primer 1
118 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
119 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid Kesling 3.Institusi 2.Sekunder 1
120 Kompetensi-1 3.Precedure Epid Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1

31
Kode Tinjauan-1 Tinjauan-2 Tinjauan-3 Tinjauan-4 Tinjauan-5 Tinjauan-6 Target Capaian
Tipe Soal Kompetensi Domain Tools Substansi Sasaran Layanan Soal
121 Kompetensi-6 3.Precedure Epid Kesling 1.Keluarga 1.Primer 1
122 Kompetensi-6 3.Precedure Epid Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
123 Kompetensi-6 3.Precedure Epid Kesling 3.Institusi 2.Sekunder 1
124 Kompetensi-6 1.Recall Epid Kespro 3.Institusi 1.Primer 1
125 Kompetensi-1 2.Reasoning Epid Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
126 Kompetensi-1 2.Reasoning Epid Kespro 3.Institusi 3.Tersier 1
127 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid Kespro 1.Keluarga 1.Primer 1
128 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
129 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid Kespro 3.Institusi 2.Sekunder 1
130 Kompetensi-6 2.Reasoning Epid Kespro 3.Institusi 3.Tersier 1
131 Kompetensi-1 3.Precedure Epid Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
132 Kompetensi-1 3.Precedure Epid Kespro 3.Institusi 2.Sekunder 1
133 Kompetensi-6 3.Precedure Epid Kespro 1.Keluarga 1.Primer 1
134 Kompetensi-6 3.Precedure Epid Kespro 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
135 Kompetensi-6 3.Precedure Epid Kespro 3.Institusi 3.Tersier 1
136 Kompetensi-5 1.Recall PKIP Gizi kesmas 3.Institusi 1.Primer 1
137 Kompetensi-3 2.Reasoning PKIP Gizi kesmas 1.Keluarga 1.Primer 1
138 Kompetensi-3 2.Reasoning PKIP Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
139 Kompetensi-3 2.Reasoning PKIP Gizi kesmas 3.Institusi 2.Sekunder 1
140 Kompetensi-4 2.Reasoning PKIP Gizi kesmas 1.Keluarga 1.Primer 1
141 Kompetensi-4 2.Reasoning PKIP Gizi kesmas 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
142 Kompetensi-5 2.Reasoning PKIP Gizi kesmas 1.Keluarga 1.Primer 1
143 Kompetensi-5 2.Reasoning PKIP Gizi kesmas 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
144 Kompetensi-6 2.Reasoning PKIP Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
145 Kompetensi-3 3.Precedure PKIP Gizi kesmas 2.Masyarakat 1.Primer 1
146 Kompetensi-3 3.Precedure PKIP Gizi kesmas 3.Institusi 1.Primer 1
147 Kompetensi-5 1.Recall PKIP K3 1.Keluarga 1.Primer 1
148 Kompetensi-5 1.Recall PKIP K3 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
149 Kompetensi-3 2.Reasoning PKIP K3 1.Keluarga 1.Primer 1
150 Kompetensi-3 2.Reasoning PKIP K3 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
151 Kompetensi-3 2.Reasoning PKIP K3 3.Institusi 3.Tersier 1
152 Kompetensi-4 2.Reasoning PKIP K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
153 Kompetensi-4 2.Reasoning PKIP K3 3.Institusi 2.Sekunder 1
154 Kompetensi-5 2.Reasoning PKIP K3 3.Institusi 1.Primer 1
155 Kompetensi-6 2.Reasoning PKIP K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
156 Kompetensi-6 2.Reasoning PKIP K3 3.Institusi 1.Primer 1
157 Kompetensi-3 3.Precedure PKIP K3 2.Masyarakat 1.Primer 1
158 Kompetensi-3 3.Precedure PKIP K3 3.Institusi 1.Primer 1
159 Kompetensi-5 1.Recall PKIP Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
160 Kompetensi-3 2.Reasoning PKIP Kesling 1.Keluarga 1.Primer 1
161 Kompetensi-3 2.Reasoning PKIP Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
162 Kompetensi-3 2.Reasoning PKIP Kesling 3.Institusi 2.Sekunder 1
163 Kompetensi-4 2.Reasoning PKIP Kesling 1.Keluarga 1.Primer 1

32
Kode Tinjauan-1 Tinjauan-2 Tinjauan-3 Tinjauan-4 Tinjauan-5 Tinjauan-6 Target Capaian
Tipe Soal Kompetensi Domain Tools Substansi Sasaran Layanan Soal
164 Kompetensi-4 2.Reasoning PKIP Kesling 2.Masyarakat 2.Sekunder 1
165 Kompetensi-5 2.Reasoning PKIP Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
166 Kompetensi-5 2.Reasoning PKIP Kesling 3.Institusi 3.Tersier 1
167 Kompetensi-6 2.Reasoning PKIP Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
168 Kompetensi-3 3.Precedure PKIP Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
169 Kompetensi-3 3.Precedure PKIP Kesling 2.Masyarakat 1.Primer 1
170 Kompetensi-5 1.Recall PKIP Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
171 Kompetensi-3 2.Reasoning PKIP Kespro 1.Keluarga 1.Primer 1
172 Kompetensi-3 2.Reasoning PKIP Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
173 Kompetensi-3 2.Reasoning PKIP Kespro 3.Institusi 2.Sekunder 1
174 Kompetensi-4 2.Reasoning PKIP Kespro 3.Institusi 1.Primer 1
175 Kompetensi-5 2.Reasoning PKIP Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
176 Kompetensi-5 2.Reasoning PKIP Kespro 3.Institusi 2.Sekunder 1
177 Kompetensi-6 2.Reasoning PKIP Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
178 Kompetensi-3 3.Precedure PKIP Kespro 1.Keluarga 1.Primer 1
179 Kompetensi-3 3.Precedure PKIP Kespro 2.Masyarakat 1.Primer 1
180 Kompetensi-3 3.Precedure PKIP Kespro 3.Institusi 2.Sekunder 1

33
Lampiran 8:

Susunan Panitia Nasional


Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI)
Periode 2014-2017

1. Penanggung Jawab :
a. Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
b. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

2. Ketua Panitia :
dr. Agustin Kusumayati, MSc, PhD (Ketua Regional AIPTKMI Wilayah Jakarta dan
Sekitarnya)

3. Wakil Ketua :
a. Ketua Regional AIPTKMI Wilayah Barat
b. Ketua Regional AIPTKMI Wilayah Tengah I
c. Ketua Regional AIPTKMI Wilayah Tengah II
d. Ketua Regional AIPTKMI Wilayah Timur

4. Bendahara: Dr. Dra. Emma Rachmawati, M.Kes

5. Ketua Divisi Manajemen: Ir. Suyatno, MKes.


a. Sub Divisi Pendaftaran Peserta:
1) Ony Linda, SKM, MKes.
2) Ira Nurmala, SKM, MPH, PhD
b. Sub Divisi Sumber Daya dan Pengelolaan Ujian:
1) Dr. Robiana Modjo, SKM, MKes.
2) drh. Siti Riptifah T.H, MKes.

6. Ketua Divisi Ujian: Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, MSc


a. Sub Divisi Item Bank Administrator (IBA): Dr. drg. Indang Trihandini, MKes.
b. Sub Divisi Penyiapan Set Soal dan QC:
1) Dr. Ede S. Darmawan, SKM, MDM
2) Dr. Drs. Tri Krianto, MKes.
c. Sub Divisi Pengelolaan Hasil:
1) Dr. drg. Ella Nurlaela Hadi, MKes.
2) Fajar Ariyanti, SKM, MKes, PhD

7. Kesekretariatan:
a. Dedi Supratman, SKM, MKM
b. Meliana Sari, SKM, MKM
c. drh. Destriyana Sugiarti, MKM
d. Dina Isnanda Hasibuan, SGz
e. Mustakim, SKM

34
CATATAN:

35

Anda mungkin juga menyukai