Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PPK BLUD
PUSKESMAS CIPEUYEUM
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan Pola Tata
kelola Puskesmas Cipeuyeum sebagai salah satu persyaratan administrasi tahap awal menuju
PPK-BLUD ( Pola Pengelolaan Keuangan-Badan Layanan Umum Daerah ), agar dapat menerapkan
pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktifitas, efesiensi dan
efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun
dalam peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Pola Tata Kelola ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami, oleh karena itu kami sampaikan ucapan terima pada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan koreksi dalam menyusun pola tata
kelola Puskesmas Cipeuyeum ini.
Akhir kata, semoga Pola Tata kelola Puskesmas Cipeuyeum ini dapat diterima sebagai
salah satu persyaratan administratif menuju PPK-BLUD ( Pola Pengelolaan Keuangan-Badan
Layanan Umum Daerah ).
Penyusun
i
DAFTAR ISI
2.1 Tugas tugas dan fungsi unit organisasi di lingkungan Puskesmas Cipeuyeum. ............ 6
ii
3.4 Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan Mempunyai Tugas: ............................. 20
3.4.4 Sub Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut Mempunyai Tugas : ......................... 22
3.7 Prosedur Kerja Puskesmas Cipeuyeum mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun
2006 27
iii
5.2.4 Honorarium Dewan Pengawas.............................................................................. 32
6.1. Upaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) .................................... 34
7.1 Kebijakan Mengenai Tarif berdasarkan unit cost dan subsidi ....................................... 43
iv
7.2.1 Dasar Pelaksanaan Anggaran ................................................................................ 45
BAB IX PENUTUP............................................................................................................................. 69
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
daerah serta kebijakan lainnya yang mendukung pelaksanaan berbagai upaya kegiatan
lintas sektor. Hal ini menyebabkan tejadinya perubahan struktur disemua jenjang
administrasi pemerintahan dan berdampak pula pada berubahnya pola dukungan
terhadap manajemen dan pembiayaan operasional pelayanan kesehatan masyarakat.
Dengan adanya otonomi daerah dan desentralisasi tersebut, diikuti pula dengan
menguatnya kewenangan daerah dalam membuat berbagai kebijakan. Selama ini
penerapan dan pelaksanaan upaya kesehatan wajib (basic six) dan upaya kesehatan
pengembangan dalam kebijakan dasar Puskesmas yang sudah ada ternyata sangat
beragam antara daerah satu dengan daerah lainnya. Hal ini dapat dilihat mulai dari
pengembangan pelayanan pengobatan gratis, pelayanan dokter keluarga, Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP).
Dalam era globalisasi saat ini, Puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan
yang maksimal dan bermutu kepada masyarakat mengingat makin tingginya pembiayaan
kesehatan dan meningkatnya penyebaran penyakit menular seperti HIV/Aids, Flu burung
dan Rabies. Untuk itu diperlukan pembenahan Puskesmas diawali dari internal seperti
manajemen, SDM dan sarana prasarana pendukungnya termasuk manajemen keuangan
(penganggaran).
Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah menyebabkan
pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja. Anggaran
berbasis kinerja lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan hanya
sekedar membiayai masukan (input). Perubahan ini penting dalam rangka proses
pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki,
mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang
tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang
tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti Puskesmas.
Dengan demikian, Puskesmas dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang
fleksibel dengan menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam
pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat dengan sebutan Badan Layanan Umum. Untuk
dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD),
ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan substantive, teknis dan
administratif.
Sebagai tahap awal menuju PPK-BLUD, salah satu persyaratan administratif yang
harus dimiliki oleh Puskesmas yaitu adanya Pola Tata Kelola.
2
1.2 Tujuan
Pola Tata Kelola merupakan peraturan internal SKPD atau Unit Kerja yang akan
menerapkan PPK-BLUD dengan tujuan :
1. Memberikan gambaran posisi jabatan, pembagian tugas, tanggung jawab, dan
wewenang dalam organisasi;
2. Memberikan gambaran hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan
fungsi dalam organisasi;
3. Memberikan gambaran pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan
dan fungsi pendukung pelayanan yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern
dalam rangka efektivitas pencapaian organisasi;
4. Memberikan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya manusia
yang berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif dan kualitatif/kompeten untuk
mendukung tujuan organisasi secara efisien, efektif dan produktif.
3
13. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 03 Tahun 2011 tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan.
14. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 03 Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Unit Organisasi di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.
15. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 13 tahun 2010 tentang Pembentukan Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten
Cianjur.
16. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 14 Tahun 2010 tentang Organisasi dan tata kerja
Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.
4
Unit Cost dan Subsidi, serta Pelaksanaan, Penatausahaan dan Pelaporan
Keuangan.
Bab VIII Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah, yang memuat Tata Kelola
Limbah Non Medis dan Tata Kelola Limbah Medis.
BAB IX Penutup
5
BAB II
RENCANA STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Bupati Cianjur Nomor 14 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur
tertanggal 26 April 2010, bahwa Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas teknis
Dinas di bidang pengelolaan Puskesmas sesuai dengan wilayah dan lingkup tugasnya. Struktur
organisasi dari Puskesmas terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Unit Promosi, Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan;
d. Unit Pelayanan Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;
e. Unit Pelayanan Kesehatan Khusus dan Pengobatan;
f. Puskesmas Pembantu;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagan struktur organisasi Puskesmas sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati
ini dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
2.1 Tugas tugas dan fungsi unit organisasi di lingkungan Puskesmas Cipeuyeum.
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi
umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, perkoordiansian penyusunan rencana
kegiatan serta melaksanakan penyusunan evaluasi dan laporan kegiatan Puskesmas sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Tata Usaha,
menyelengarakan fungsi :
a. Pengkoordinasian penyusunan dan pelaksanaan rencana kegiatan Sub Bagian Tata
Usaha sesuai dengan tencana kegiatan Puskesmas;
6
b. Pengelolaan urusan administrasi umum, keuangan, perlengkapan umum, rumah
tangga, hubungan masyarakat;
c. Pengelolaan administrasi kepegaiwaian;
d. Pengkoordinasian dan penyusunan bahan pembinaan pegawai;
e. Penyiapan bahan pengusulan peningkatan kualitas pegawai di lingkungan
Puskesmas sesuian dengan ketentuan dan atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
f. Pengelolaan administrasi keuangan dan perlengkapan;
g. Perngkoordinasian dan penyusunan ebaluasi dan laporan pelaksanaan
program/kegiatan Puskesmas;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala;
i. Pengkoordinasian penyusunan evaluasi dan laopran pelaksanaan kegitan
Puskesmas;
j. Pelaksanaan evaluasi dan laoran hasil kegiatan Sub Bagian Tata Usaha kepada
Kepala.
7
e. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dengan unit organisasi di lingkungan Puskesmas,
Dinas dan/atau lembaga lain yang terkait dengan bidang tugas Unit Promosi,
Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan;
f. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laoran pelaksanaan kegiatan
Puskesmas sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala berdasarkan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
h. Penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Unit Promosi, Pencegahan,
Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan kepada Kepala.
Unit Pelayanan Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, mempunyai tugas melaksanakan
upaya penigkatan derajat kesehatan ibu, bayi, balita, anak, usia lanjut, pelayanan keluarga
berencana, dan upaya perbaikan gizi masyarakat, usaha kesehatan sekolah sesuai dengan
ketetuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8
e. Pelaksanaan koodinasi, konsultasi dengan unit organisasi dilingkungan Puskesmas,
Dinas dan/atau lembaga lain yang terkait dengan bidang tugas Unit Pelayanan
Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;
f. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan
kegiatan upaya peningkatan derajat kesehatan ibu, bayi, balita, anak, usia lanjut,
pelayanan keluarga berencana, dan upaya perbaikan gizi masyarakat, usaha
kesehatan sekolah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala berdasarkan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
h. Penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Unit Pelayanan Kesehatan
Keluarga dan Gizi Masyarakat kepada Kepala.
9
dan pengobatan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
g. Pelaksanaan tugas lain yanb diberikan oleh Kepala berdasarkan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
h. Penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegitan Unit Pelayanan Kesehatan
Khusus dan Pengobatan kepada Kepala.
Puskesmas Pembantu mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi
Puskesmas di bidang pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, upaya
perbaikan gizi masyarakat, pengobatan dan promosi kesehatan sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundana-undangan yang berlaku.
Puskesmas Pembantu dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas Pembantu yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimanan, Puskesmas Pembantu mempunyai fungsi:
a. Penyusunan langkah kegiatan Puskesmas Pembantu sesuai dengan rencana kegitan
Puskesmas;
b. Penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana Puskesmas Pembantu sesuai
dengan rencana kegitan Puskesmas;
c. Pelaksanan pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, upaya
perbaikan gizi masyarakat, pengobatan dan promosi kesehatan sesuai dengan
rencana kegitan Puskesmas;
d. Pengumpulan dan pengolahan data hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan
anak, keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, pengobatan dan
promosi kesehatan sesuai dengan rencana kegitan Puskesmas;
e. Pelaksanaan tugas lain yanb diberikan oleh Kepala;
f. Pelaksanaan evaluasai dan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala.
10
2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Cipeuyeum
Peraturan Bupati Tahun 2010
KEPALA PUSKESMAS
SUB BAGIAN
TATA USAHA
UNIT. 1
UNIT. 2 UNIT. 3
KELOMPOK PROMKES, PENCEGAHAN
PELAYANAN KESEHATAN
JABATAN FUNGSIONAL PEMBERANTASAN PENYAKIT DAN PELAYANAN
KELUARGA DAN KESEHATAN KHUSUS
KESEHATAN LINGKUNGAN
GIZI MASYARAKAT DAN
PENGOBATAN
11
Guna memenuhi syarat tata kelola organisasi Puskesmas menuju Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Maka Struktur organisasi Puskesmas
Cipeuyeum perlu dsesuaikan menjadi Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha, dan empat
Koordinator sebagaimana tercantum pada bagan dibawah.
Dalam pelaksanaan tugas administrasi dan ketatausahaan, Kepala Puskesmas
dibantu oleh seorang Kepala Tata Usaha dengan tiga Sub Bagian yakni Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan dan Aset, dan Sub Bagian Perencanaan dan
Monitoring. Masing-masing Sub Bagian dapat dibantu oleh beberapa staf fungsional
sebagai pengelola urusan atau kegiatan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam pelaksanaan tugas manajemen dan tatalaksana program, Kepala
Puskesmas dibantu oleh empat orang Koordinator, yakni :
1. Koordinator Upaya Kesehatan Wajib dengan 6 Sub Koordinator (Subkor) yaitu :
Subkor Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak dan
Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit Menular, Gizi, dan Sub kor
Pengobatan.
2. Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan dengan 6 Subkor yaitu : Subkor
Usaha Kesehatan Sekolah, Kesehatan Khusus (mata, jiwa, olah raga dan lansia),
Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Gigi dan Mulut,
3. Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang dengan 3 Subkor yaitu : Subkor SP2TP,
Farmasi, dan Subkor Laboratorium Sederhana.
4. Koordinator Jejaring Pelayanan dengan 3 subkor yaitu subkor Pustu Cihea, Pustu
Haurwangi, Pustu Mekarwangi.
12
2.3 Struktur Organisasi Puskesmas Cipeuyeum
KOORD. UPAYA KOORD. UPAYA KESEHATAN KOORD. JEJARING KOORD. UPAYA KES.
KESEHATAN WAJIB PENGEMBANGAN PELAYANAN PENUNJANG
SUBKOR.
PENGOBATAN
13
BAB III
PROSEDUR KERJA
Dalam rangka menunjang kebutuhan pola tata kelola Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) maka Struktur organisasi Puskesmas Cipeuyeum perlu
disesuaikan dengan kebutuhan yaitu terdiri dari Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha dengan
tiga sub bagian, Koordinator Upaya Kesehatan Wajib, Koordinator Upaya Kesehatan
Pengembangan, Koordinator Upaya Kesehetan Penunjang dan Koordinator Jejaring Pelayanan
yang masing-masing dengan sub koordinator yang disesuaikan dengan kebutuhan Puskesmas.
Kelembagaan PPK-BLUD Puskesmas Cipeuyeum di dalam melaksanakan prosedur
kerjanya, masing-masing jabatan mempunyai tugas pokok, fungsi dan tanggungjawab.
14
1. Menyusun rencana operasional urusan tata usaha yang telah ditetapkan,
menyangkut perencanaan keuangan dan barang, kepegawaian dan umum serta
kerumah tanggaan Puskesmas.
2. Mengkoordinasikan tugas kepada bawahan agar melaksanakan tugas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Melakukan koordinasi lintas program untuk menyamakan persepsi dan kesatuan
tindakan dalam pelaksanaan tugas, baik tugas utama maupun tugas penunjang.
4. Melaksanakan pencatatan dan evaluasi kegiatan Puskesmas yang meliputi
administrasi, keuangan, kepegawaian, dan umum.
5. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian hasil kerja bawahan
berdasarkan rencana kerja.
6. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan
kegiatan/ program berdasarkan rencana kerja.
7. Menyusun laporan ketata usahaan dan menyiapkan laporan tahunan (data profil).
8. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/ pertanggungjawaban kepada
Kepala Puskesmas.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
15
3.2.2 Sub Bagian Keuangan dan Aset Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan dan aset berdasarkan
peraturan perundangan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan dengan sub sub unit pelayanan yang
berkaitan dengan pendanaan dan pembelanjaan serta perbekalan untuk
pelaksanaan tugas.
3. Menyusun rencana anggaran belanja dan aset secara terkoordinasi.
4. Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan aset sesuai dengan
pedoman dan peraturan yang berlaku.
5. Melaksanakan penerimaan pendapatan dari sumber yang ada,
melaksanakan pembayaran gaji, honor, upah dan tunjangan lainnya sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
6. Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan Sub Bagian Keuangan dan
melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada kepala Tata Usaha.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
16
3. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Wajib.
4. Menilai hasil kerja kegiatan Upaya Kesehatan Wajib.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Kepala Puskesmas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
17
6. Mengkoordinir dan mengevaluasi serta mengkaji terhadap indikator yang
berkaitan dengan kota sehat dan Indonesia Sehat.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Kesehatan Wajib.
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
18
6. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.
7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
19
3. Melaksanakan kegiatan pengobatan sesuai dengan pedoman pelayanan
kesehatan tingkat pertama.
4. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan rujukan dan
sistem rujukan serta pelayanan kesehatan swasta.
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengobatan dan upaya rujukan dan
pelayanan swasta.
6. Menilai hasil kerja yang berkaitan dengan pengobatan dan rujukan.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
20
4. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian dokter kecil, PHBS di sekolah,
Guru UKS, dan gizi anak sekolah.
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UKS.
6. Menilai hasil kegiatan di bidang UKS.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
8. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
21
3.4.4 Sub Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan di bidang kesehatan gigi dan mulut sesuai
dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan mulut baik
dengan lintas program maupun lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut seperti pelayanan
kesehatan gigi anak sekolah, kesehatan gigi dan mulut ibu hamil, ibu nifas
serta masyarakat umum sesuai dengan standar.
4. Mengevaluasi dan menilai pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan mulut.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
22
4. Mengevaluasi dan menganalisa hasil kegiatan pencatatan dan pelaporan
terpadu Puskesmas.
5. Melaporkan hasil kegiatan pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas
sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Penunjang.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
23
3.6 Koordinator Jejaring Pelayanan Mempunyai Tugas :
1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan jejaring pelayanan sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan jejaring seperti Puskesmas
Pembantu (Pustu) dan Pelayanan Kesehatan Khusus (Klinik Sekolah, Klinik
perusahaan, pelayanan P3K).
3. Menjalin kemitraan pelayanan dengan pihak swasta dalam pelaksanaan tugas
4. Mengadakan monitoring, evaluasi, penilaian serta pengendalian kegiatan pelayanan
jejaring.
5. Melaporkan hasil kegiatan pelayanan jejaring sebagai bahan informasi /
pertanggungjawaban kepada Koordinator Jejaring Pelayanan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
24
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan khusus yang terikat hubungan
kerjasama pelayanan kesehatan khusus dengan Puskesmas seperti
screening kesehatan/MCU bagi calon pelajar atau calon pegawai, pelayanan
kesehatan dan pengobatan di sarana /Klinik tertentu (perusahaan,
perkantoran, Sekolah), pelayanan P3K dalam kegiatan tertentu.
4. Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan secara lintas program,
lintas sektoral.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan khusus
6. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Jejaring Pelayanan.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Dalam kaitan dengan penerapan PPK-BLUD, maka pejabat pengelola BLUD terdiri dari
Pemimpin BLUD, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis. Pemimpin BLUD, bertanggungjawab
kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD
bertanggungjawab kepada Pemimpin BLUD.
Pemimpin BLUD dalam hal ini adalah Kepala Puskesmas, dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan
keuangan BLUD. Tugas dan kewajiban Kepala Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD adalah sebagai
berikut :
1. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi
penyelenggaraan kegiatan BLUD.
2. Menyusun renstra bisnis BLUD.
3. Menyiapkan RBA.
4. Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis kepada kepala daerah
sesuai ketentuan.
5. Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang telah ditetapkan
dengan peraturan perundang-undangan.
6. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta keuangan BLUD
kepada kepala daerah.
Pejabat Keuangan BLUD yang terdiri dari PPK, Pembantu PPK dan bendahara
penerima dan pengeluaran mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab keuangan BLUD,
dengan tugas dan kewajiban sebagai berikut :
1. Mengkoordinasikan penyusunan RBA.
25
2. Menyiapkan DPA-BLUD.
3. Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya.
4. Menyelenggarakan pengelolaan kas.
5. Melakukan pengelolaan utang-piutang.
6. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi.
7. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan.
8. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Selaku Pejabat Teknis BLUD dalam hal ini adalah masing-masing koordinator yaitu
koordinator upaya kesehatan wajib, pengembangan, penunjang dan jejaring pelayanan berfungsi
sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing- masing. Tanggung jawab sebagaimana
dimaksud berkaitan dengan mutu, standarisasi, administrasi, peningkatan kualitas sumber daya
manusia, dan peningkatan sumber daya lainnya, dengan tugas dan kewajiban :
1. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya.
2. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA.
3. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.
26
3.7 Prosedur Kerja Puskesmas Cipeuyeum mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
SPP
Subkor
Pengobatan
27
BAB IV
PENGELOMPOKAN FUNGSI YANG LOGIS
28
b. Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P2ML) : ISPA, Diare,
Kusta, TB, Kecacingan, IMS termasuk HIV-AIDS.
c. Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) : DBD, Flu
burung, Malaria, Rabies, Filariasis, Antrak, dan Pes.
d. Surveilens dan Epidemiologi
e. Pemberantasan Penyakit Tidak Menular.
6. Upaya Pengobatan, meliputi :
a. Pengobatan Rawat Jalan Umum.
b. Pengobatan Rawat Jalan Gigi.
c. UGD dan Tindakan.
29
4.2.1 Upaya Kesehatan Penunjang
Upaya Kesehatan Penunjang, yang meliputi :
1. Upaya penunjang Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP).
2. Upaya Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
3. Upaya Pelayanan Farmasi termasuk Perbekalan Kesehatan.
4. Upaya Pelayanan Laboratorium Sederhana.
30
BAB V
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan dan penempatan
pegawai pada BLUD yaitu :
1. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD dapat berasal dari PNS dan atau non PNS yang
profesional sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal
dari PNS disesuaikan dengan ketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku.
3. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari non PNS dapat dipekerjakan
secara tetap atau berdasarkan kontrak, yang pengangkatan dan pemberhentian
dilakukan berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam
peningkatan pelayanan.
4. Pemimpin BLUD-Unit Kerja merupakan Pejabat Pengguna Anggaran / Barang Daerah
pada SKPD induknya.
5. Pemimpin BLUD-Unit Kerja yang berasal dari non PNS, Pejabat Keuangan BLUD wajib
berasal dari PNS yang merupakan Pejabat Kuasa Pengguna Pengguna Anggaran /
barang daerah pada SKPD induknya.
Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan tetap,
honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan atau pensiun. Pejabat pengelola
BLUD, Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan Pengawas dan Pegawai BLUD dapat diberikan
remunerasi sesuai dengan tingkat tanggungjawab dan tuntutan profesionalisme yang
diperlukan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah/Bupati.
Remunerasi bagi dewan pengawas dan sekretaris dewan pengawas diberikan
dalam bentuk honorarium. Remunerasi untuk BLUD-SKPD/Unit Kerja ditetapkan oleh
Kepala Daerah/Bupati berdasarkan usulan yang disampaikan oleh pemimpin BLUD-SKPD /
Unit Kerja melalui Sekretaris Daerah.
31
5.2.1 Pemimpin BLUD
Penetapan remunerasi pemimpin BLUD, mempertimbangkan faktor faktor yang
berdasarkan :
1. Ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola BLUD, tingkat pelayanan serta
produktivitas.
2. Perimbangan persamaannya dengan industri pelayanan sejenis.
3. Kemampuan pendapatan BLUD bersangkutan.
4. Kinerja operasional BLUD yang ditetapkan oleh Kepala Daerah/Bupati
dengan mempertimbangkan antara lain indikator keuangan, pelayanan,
mutu dan manfaat bagi masyarakat.
32
5.3 Jenjang Karir
Jenjang karir disesuaikan dengan peraturan kepegawaian yang ada yaitu sesuai
jenjang karir jabatan struktural atau jabatan fungsional.
Pemutusan hubungan kerja bagi pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang
berstatus PNS adalah mengikuti peraturan kepegawaian dan perundangan yang berlaku.
Bagi pejabat pengelola, dewan pengawas dan skretaris dewan pengawas yang
diberhentikan sementara dari jabatannya memperoleh penghasilan sebesar 50 % (lima
puluh persen) dari remunerasi/honorarium bulan terakhir yang berlaku sejak tanggal
diberhentikan sampai dengan ditetapkannya keputusan definitif tentang jabatan yang
bersangkutan.
Bagi pejabat pengelola berstatus PNS yang diberhentikan sementara dari
jabatannya memperoleh penghasilan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari remunerasi
bulan terakhir di BLUD sejak tanggal diberhentikan atau sebesar gaji PNS berdasarkan
surat keputusan pangkat terakhir.
33
BAB VI
SISTEM AKUNTABILITAS BERBASIS KINERJA
Akuntabilitas merupakan salah satu dari empat prinsip dalam tata kelola BLUD,
disamping transparansi, responsibilitas, dan indepenensi. Akuntabilitas merupakan kejelasan
fungsi, struktur, dan system yang dipercayakan pada BLUD agar pengelolaannya dapat
dipertanggungjawabkan. Sedangkan kinerja menggambarkan pencapaian hasil kegiatan.
Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas berbasis kinerja, maka dibuatlah Rencana
Strategis Bisnis (RSB) BLUD yang mencakup pernyataan visi, misi, program strategis, pengukuran
pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan lima tahunan
BLUD. Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) dan evaluasi kerja.
Rencana strategis bisnis Puskesmas Cipeuyeum mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Cianjur Tahun 2008 2013 yang menjabarkan visi, misi dan program Kepala Daerah di
bidang kesehatan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Cianjur dalam rencana pembangunan
lima tahun yang bersifat indikatif. Jadi dengan sendirinya Renstra Bisnis Puskesmas Cipeuyeum
terkait dengan RPJMD Kabupaten Cianjur.
Untuk mencapai hasil kegiatan (kinerja) sesuai standar pelayanan minimal (SPM), ada
sekitar 20 (dua puluh) upaya/program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Cipeuyeum sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Cianjur.
6.1. Upaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
1. Kegiatan Pokok
a. Pendataan Bumil, pembuatan kantong persalinan, ANC, pencatatan dan
pelaporan, monitoring dan evaluasi, serta PWS.
b. Pertolongan Persalinan dan deteksi bumil resti/komplikasi.
c. Pemantauan pasca`persalinan dan MTBM, pelayanan kunjungan neonatus di
dalam dan diluar gedung, pelayanan rujukan neonatus, audit kesakitan dan
kematian neonatus.
d. Peningkatan kompetensi, MTBS, DDTK, kunjungan bayi di dalam dan diluar
gedung.
e. Pelayanan kunjungan anak balita dan prasekolah.
34
f. Pendataan sasaran KB dan pelayanan KB yang berkualitas.
2. Indikator kinerja
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4.
b. DO K1 K4.
c. Cakupan DDRT ibu hamil.
d. Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk.
e. Cakupan kunjungan neonatus.
f. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
g. Cakupan kunjungan bayi.
h. Cakupan BBLR ditangani.
i. Cakupan deteksi dini anak balita dan pra sekolah.
j. Cakupan peserta KB baru.
k. Cakupan peserta KB aktif.
6.2. Imunisasi
1. Kegiatan Pokok.
a. Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan kelahiran, perencanaan dan
pengambilan logistik serta PWS.
b. Pelayanan imunisasi yang berkualitas.
c. Pemantauan dan penyimpanan data imunisasi dasar, BIAS, WUS, dan PUS.
d. Pendataan jumlah murid kelas I SD.
e. Peningkatan kompetensi petugas kesehatan, peningkatan SOP, dan penyelidikan
epidemiologi.
2. Indikator Kinerja
a. Cakupan imunisasi Hb-0 bayi lahir < 7 hari.
b. Cakupan imunisasi BCG.
c. Cakupan imunisasi Hb- DPT 3.
d. Cakupan imunisasi polio 4.
e. DO Hb-DPT 3 Campak.
f. Desa/ kelurahan UCI.
g. Status T5 ibu hamil.
h. Cakupan BIAS Campak kelas 1 SD.
i. Cakupan BIAS DT Kelas 1 dan TT kelas 2-3 SD.
j. Kejadian KIPI.
35
6.3. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
1. Kegiatan Pokok
a. Pendataan balita, pengadaan KMS/ buku KIA dan distribusinya.
b. Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu.
c. Verfikasi status Gizi, KIE dan intervensi dengan PMT pemulihan.
d. Distribusi vitamin A ke posyandu.
e. Pelaksanaan PSG.
f. Penentuan kluster KK dan pelaksanaan Kadarzi.
g. Perencanaan dan distribusi tablet Fe.
2. Indikator Kerja
a. Cakupan Balita terdaftar dan memiliki KMS.
b. Cakupan D/S, N/D, dan BGM.
c. Balita Gizi kurang tertangani.
d. Balita Gizi Buruk tertangani.
e. Balita mendapat Vit. A 2 kali pertahun.
f. Pelaksanaan PSG posyandu.
g. Pemantauan Kadarzi.
h. Ibu hamil yang diukur LILA.
i. Ibu hamil KEK tertangani.
j. Ibu Nifas dapat Vitamin A.
k. Ibu Hamil dapat tab Fe 90 tablet.
l. MP-ASI pada bayi BGM dari Maskin.
36
j. Diagnosis dan tatalaksana IMS.
k. Sosialisasi rabies dan tatalaksana gigitan HPR.
2. Indikator Kinerja
a. Desa/ kelurahan mengalami KLB ditangani < 24 jam.
b. Desa/kelurahan bebas rawan gizi.
c. AFP per 100.000 penduduk < 15 tahun.
d. Penemuan suspek TB Paru.
e. TB Paru BTA +
f. Kesembuhan TB Paru BTA +
g. Pemeriksaan kontak serumah TB Paru BTA +.
h. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani.
i. Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS.
j. Penderita DBD yang ditangani.
k. Balita dengan diare yang ditangani.
l. Penderita malaria yang diobati.
m. Penderita kusta yang selesai berobat (RFT).
n. IMS yang diobati.
o. Kasus gigitan HPR ditangani.
37
6.6. Upaya Promosi Kesehatan
1. Kegiatan Pokok
a. Pembinaan dan pengendalian UKBM.
b. Penyuluhan yang menyangkut materi ASI eksklusif, garam beryodium, posyandu,
NAFZA, pemberantasan penyakit menular dan tidak menular.
c. Pembinaan dan analisa Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap tatanan.
d. Peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat.
e. Pembinaan dan pengendalian jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas).
2. Indikator Kerja
a. Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (rumah tangga PHBS).
b. Bayi yang dapat ASI eksklusif.
c. Desa dengan garam beryodium baik.
d. Tingkat perkembangan Posyandu.
e. Penyuluhan NAFZA oleh petugas kesehatan.
f. Cakupan jaminan kesehatan pra bayar.
g. Cakupan jaminan kesehatan Gakin.
h. Tingkat pencapaiann PHBS di setiap tatanan.
2. Indikator kinerja
a. Cakupan rawat jalan umum (Utilisasi rawat jalan).
b. Cakupan Kunjungan rawat jalan gigi
c. Cakupan penanganan kegawatdaruratan sesuai standar.
38
2. Indikator Kinerja
a. Cakupan pemeriksaan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan/guru
UKS/dokter kecil.
b. Pembentukan dokter kecil tingkat SD.
c. Cakupan pelayanan kesehatan remaja.
d. Cakupan sekolah sehat.
2. Indikator Kerja
a. Cakupan Pelayanan usia lanjut.
b. Cakupan kelompok-kelompok usia lanjut melalui posyandu.
c. Adanya pelayanan dengan sistem Puskesmas Santun Lansia.
2. Indikator Kinerja
a. PerPuskesmas Bumil resti, neonatal resti, balita resti, dan penderita TB Paru.
b. Cakupan PerPuskesmas bagi masyarakat miskin.
39
b. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi masyarakat.
c. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi anak sekolah.
2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penduduk dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
b. Cakupan ibu hamil dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
c. Cakupan desa binaan UKGMD.
d. Ratio penambalan dan pencabutan.
2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penanganan persalinan normal dan persalinan dengan penyulit sesuai
standar.
b. Cakupan visite rate.
c. Cakupan pemberi pelayanan rawat inap oleh tenaga para medis.
2. Indikator Kinerja
a. Cakupan Skrining penderita katarak.
b. Cakupan Penemuan penderita mata katarak.
c. Cakupan Penderita katarak di operasi.
d. Cakupan Perawatan Pasca operasi
40
2. Indikator Kinerja
a. Cakupan Pos UKK yang di bina.
b. Kasus penyakit akibat kerja
c. Cakupan penanganan kasus penyakit akibat kerja
2. Indikator Kinerja
a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan.
b. Ketersediaan obat esensial dan generik.
c. Tata kelola obat sesuai standar.
d. Tidak ada kesalahan pemberian obat.
e. Tata kelola dokumen resep.
41
2. Indikator Kinerja
a. Durasi pemeriksaan specimen laboratorium sederhana.
b. Hasil laboratorium terkonfirmasi kepada petugas medis.
6.19. SP2TP
1. Kegiatan Pokok
Pengadaan administrasi pencatatan pelaporan Puskesmas dan koordinasi lintas
program.
2. Indikator Kinerja
Pengumpulan dan pelaporan Tepat waktu.
2. Indikator Kinerja
Rujukan dengan standar minimal.
2. Indikator Kinerja
a. Tepat waktu absensi pegawai.
b. Pengendalian surat-surat dinas sesuai alur dan prosedur.
c. Ketepatan waktu usul naik pangkat, gaji berkala, DP3, dan lain-lain.
42
BAB VII
KEBIJAKAN KEUANGAN
b. Urine :
-Rutin 5.000.-
43
-Khusus bezidine 6.000.-
-Khusus lemak 6.000.-
c. Bakteriologi
-sputum BTA 7.500,-
Prefarat difteri 6.000.-
Preparat GO 6.000.-
Preparat Jamur 4.000,-
44
-tindakan oleh dokter 350.000.-
-tindakan oleh dokter dengan penyulit 500.000.-
-tindakan oleh bidan 200.000.-
3 Poliklini8k gigi
Tumpatan sementara/perawatan saraf gigi 15.000.-
Tumpatan amalgam/ART 25.000.-
Pencabutan gigi susu 15.000.-
Pencabutan gigi tetap 25.000.-
Pencabutan gigi dengan komplikasi/M3 50.000.-
Gigi M3 (molar) miring tanpa operasi 100.000.-
Pembersihan karang gigi 40.000.-
Uppper cullectomy 100.000.-
Dalam perjalanannya dan perubahan tingkat status BLUD, Pemimpin PPK-BLUD dapat
mengusulkan tarif layanan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, selanjutnya ditetapkan
dengan peraturan Bupati dan disampaikan kepada pimpinan DPRD Kabupaten.
45
4. Penarikan dana digunakan untuk belanja pegawai, belanja modal, barang
dan atau jasa, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5. DPA-BLUD menjadi lampiran perjanjian kinerja yang ditandatangani oleh
Bupati dengan Pemimpin BLUD dalam bentuk Perjanjian Kinerja.
46
8. Perikatan pinjaman dilakukan oleh pejabat yang berwenang secara
berjenjang berdasar nilai pinjaman diatur dengan peraturan Bupati.
9. Pembayaran kembali pinjaman/utang menjadi tanggung jawab BLUD.
10. Hak tagih pinjaman/utang BLUD menjadi kadaluwarsa setelah 5 tahun sejak
utang tersebut jatuh tempo, kecuali ditetapkan lain menurut undang
undang.
11. BLUD wajib membayar bunga dan pokok utang yang telah jatuh tempo.
12. Pemimpin BLUD dapat melakukan pelampuan pembayaran bunga dan pokok
sepanjang tidak melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan dalam
RBA.
7.2.4 Investasi
1. BLUD dapat melakukan investasi janhka pendek dan jangka panjang
sepanjang member member manfaat bagi peningkatan pendapatan dan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta tidak mengganggu
likuiditas keuangan BLUD.
2. Investasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat segera dicairkan
dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 1 bulan dan atau kurang dapat
dilakukan dengan pemanfaatan surplus kas jangka pendek, antara lain
deposito berjangka 1 sampai 12 bulan dan dapat diperpanjang secara
otomatis.
3. Hasil investasi merupakan pendapatan BLUD, dapat dipergunakan secara
langsung untuk membiayai pengeluaran sesuai RBA.
47
7.2.6 Pengelolaan Barang
1. Barang inventaris milik BLUD dapat dihapus dan atau dialihkan kepada pihak
lain atas dasar pertimbangan ekonomis dengan cara dijual, ditukar dan atau
dihibahkan.
2. Hasil penjualan barang inventaris merupakan pendapatan BLUD.
3. BLUD tidak boleh mengalihkan dan atau menghapus aset tetap.
4. Tanah dan bangunan BLUD disertifikasikan atas nama Pemerintah Daerah.
48
2. Laporan tersebut ditanda tangani oleh pimpinan BLUD dan diketahui oleh
PPKD.
49
7.2.11 Laporan Realisasi Belanja
1. Laporan ini dibuat dan dilaporkan setiap Triwulan.
2. Melaporkan belanja/pengeluaran yang sumbernya dari jasa layanan, hibah,
hasil kerja sama dan pendapatan lain yang sah.
3. Pimpinan BLUD membuat surat pernyataan tanggung jawab (SPTJ).
7.2.12 Akuntansi
1. Akuntansi dan Laporan Keuangan sesuai standar akuntansi keuangan (SAK)
dan standar akuntansi pemerintahan (SAP). Laporan keuangan BLUD berupa
:
a. Laporan Realisasi Anggaran / laporan operasional.
b. Neraca.
c. Laporan arus kas.
2. Catatan atas laporan keuangan.
3. Periode akuntansi BLUD meliputi masa 1 tahun, mulai 1 Januari sampai
dengan 31 Desember. Penyampaian laporan keuangan yang meliputi
laporan realisasi anggaran/ laporan operasional, laporan arus kas, catatan
atas laporan keuangan, dan laporan kinerja dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Laporan triwulanan yang disampaikan paling lambat tanggal 15 setelah
triwulan berakhir.
b. Laporan semesteran yang disampaikan paling lambat tanggal 10 setelah
semester berakhir.
c. Laporan tahunan yang disampaikan paling lambat tanggal 20 setelah
tahun berakhir.
4. Laporan keuangan tahunan BLUD diaudit oleh auditor eksternal.
50
Contoh-contoh format laporan yang berkaitan dengan penatausahaan keuangan BLUD
adalah sebagai berikut :
1. Contoh Buku Kas Umum Pendapatan :
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
No Urut Kode
Tgl Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Bukti Rekening
1 2 3 4 5 6 7 (6-5)
Jml
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Keuangan Bendahara Penerima
51
2. Contoh Buku Kas Umum Pembantu Pendapatan :
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
Jml
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Keuangan Bendahara Penerima
52
3. Contoh Buku Bank Pembantu Pendapatan :
Nama PPK-BLUD :
Nama Bank :
Bulan :
Nomor Rekening :
Jml
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Keuangan Bendahara Penerima
53
4. Contoh Buku Pembantu Rekapitulasi Harian :
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
Jml
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Keuangan Bendahara Penerima
54
5. Contoh Buku Pembantu Pengawasan Piutang :
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
Pembayaran
Tgl No Debitur Uraian Jumlah
Tanggal Jumlah
Jml
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Keuangan Bendahara Penerima
55
6. Contoh Format Laporan Pendapatan PPK-BLUD :
Nama PPK-BLUD :
Triwulan :
Tahun :
Jumlah
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Pemimpin PPK-BLUD
56
7. Contoh Register SPD (Surat Penyediaan Dana) :
Naik/Turun : ...............................
57
8. Contoh Register SPP (Surat Permintaan Pembayaran) :
No Nomor LS
Tanggal Uaraian
urut SPP
UP GU TU Nihil Barang
Gaji
& Jasa
Jumlah
58
9. Contoh Register SPM (Surat Perintah Membayar) :
No Nomor LS
Tanggal Uaraian
urut SPM
UP GU TU Nihil Barang
Gaji
& Jasa
Jumlah
59
10. Contoh Register SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) :
No Nomor LS
Tanggal Uaraian
urut SP2D
UP GU TU Nihil Barang
Gaji
& Jasa
Jumlah
60
11. Contoh Buku Kas Umum Pengeluaran :
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
Jumlah
Mengetahui Tanggal,.........................
Pejabat Keuangan Bendahara Pengeluaran
61
12. Contoh Buku Kas Umum Pengeluaran Pembantu :
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
Jumlah
Mengetahui Tanggal,.........................
Pejabat Keuangan Bendahara Pengeluaran
62
13. Contoh Buku Pembantu Panjar :
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
SALDO YG
TANGGAL/
NO PENERIMAAN PENGEMBALIAN BELUM
NO BUKU URAIAN
URUT (Rp) (Rp) DISETOR
KAS
(Rp)
1 2 3 4 5 6
Jumlah
Mengetahui Tanggal,.........................
Pejabat Keuangan Bendahara Pengeluaran
63
14. Contoh Buku Pembantu PPN dan PPh :
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
TANGGAL
NO PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO
NO. BUKU URAIAN
URUT (Rp) (Rp) (Rp)
KAS
1 2 3 4 5 6
Jumlah
Mengetahui Tanggal,.........................
Pejabat Keuangan Pembantu Bandaharawan
64
15. Contoh Buku Pembantu Pengendalian Anggaran Per Kegiatan :
Nama PPK-BLUD :
Nama Program :
Nama Kegiatan :
Bulan :
KODE REKENING
NO URAIAN
JUMLAH
65
16. Contoh Format Laporan Pengeluaran Biaya PPK-BLUD :
Nama PPK-BLUD :
Triwulan :
Tahun :
REALISASI REALISASI
REALISASI LEBIH
URAIAN ANGGARAN S/D S/D
NO TRIWULAN (KURA
BELANJA DALAM DPA TRIWULAN TRIWULAN
INI NG)
LALU INI
Jumlah
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Pemimpin PPK-BLUD
66
17. Contoh Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab (SPTJ)
JLN. Mareleng Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi Cianjur TELP. (0263) 322076
Pengeluaran biaya tersebut di atas telah dilaksanakan dan dikelola berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai dalam kerangka pelaksanaan DPA, dan dibukukan sesuai
dengan Standar Akuntansi yang berlaku pada PPK-BLUD dan bukti bukti pengeluaran ada pada
kami.
Tanggal,.................................
Pemimpin PPK-BLUD
Puskesmas Cipeuyeum
(Nama lengkap)
NIP
67
BAB VIII
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DAN LIMBAH
Tata kelola limbah dan lingkungan dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu limbah non medis
dan limbah medis.
68
BAB IX
PENUTUP
Pola Tata Kelola Puskesmas Cipeuyeum ini merupakan peraturan internal Puskesmas
yang akan menerapkan PPK-BLUD yang dapat memberikan gambaran tentang struktur organisasi
Puskesmas Cipeuyeum, prosedur kerja, pengelompokan fungsi yang logis, pengelolaan SDM,
sistem akuntabilitas yang berbasis kinerja, kebijakan keuangan, dan kebijakan pengelolaan
lingkungan dan limbah.
Pola Tata Kelola Puskesmas Cipeuyeum diharapkan dapat dijadikan sebagai :
1. Salah satu persyaratan administratif untuk bahan usulan dalam menerapkan PPK-BLUD; dan
2. Bahan evaluasi bagi Tim Penilai dan Tim Pengawas PPK-BLUD Kabupaten Cianjur dalam
menentukan arah kebijakan kepada Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD.
69