Anda di halaman 1dari 19

MATA KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN

DOSEN :Dra. Nahriana,M.Pd

TugasIndividu

Media Grafis (Poster ) Dan Media Non Grafis ( Power Point ) Pada Mata kuliah
kerajinan Tangan

Di susun oleh:

Asmirah
1528041029
Kelas 02

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2017
LANGKAH-LANGKAH DESAIN DAN PRODUKSI MEDIA

MEDIA GRAFIS ( POSTER ) DAN MEDIA NON GRAFIS ( POWER POINT )


PADA MATA KULIAH KERAJINAN TANGAN

1. Langkah 1

Ide/gagasan :

Macam-macam teknik ikatan yang bisa digunakan dalam pewarnaan kain


merupakan salah satu hal yang harus diketahui oleh para peserta didik/mahasiswa
sebelum membuat sebelum melakukan pewarnaan pada kain .Karena dengan
mengetahui teknik ikatan untuk menghasilkan motif pada kain setelah melakukan
pewarnaan tersebut maka mahasiswa mampu mengaplikasikannya kedalam
berbagai bentuk motif yang di inginkan.

Masalah yang sering kali muncul dikalangan peserta didik atau Mahasiswa
yaitu peserta didik cenderung kurang paham pada mata kuliah kerajinan tangan
karena langsung di berikan tugas tanpa di berikan materi atau arahan cara kerja
teknik ikatan untuk menghasilkan berbagai jenis motif. Khususnya pada
pembuatan pewarnaan kain pada baju polos. Dalam hal ini timbullah idea atau
gagasan untuk membuat suatu media yang menarik sekaligus memberikan
pemahaman kepada mahasiswa terhadap suatu materi yang di ajarkan.

2. Langkah 2

Karakteristik peserta didik:

1. Pegetahuanawalpesertadidik:

- pesertadidikberasaldari SMA

-pesertadidikberasaldari SMK
2. Prasyarat belajar:

3.Saat belajar mengajar dimulai siswa menyiapkan alat dan bahan praktek
seperti:

1. Alat: handuk bekas yang bersih, gelang karet, tali kasur, baskom sendok
pengaduk, panic, botol semprot, kelereng

2. Bahan :. Air, garam, pewarna kimia, cuka, soda api, kain polos ( baju
polos berwana muda), pupuk urea

2.Saat pembelajaran sedang berlangsung siswa / mahasiswa harus


memperhatikan keselamatan kerja seperti:
1. Alat dan bahan tidak boleh di simpan di tempat sama
2. Alat di simpan di kotak alat dan bahan di simpan pada tas
khususbahan
3. Saat bekerja tidak di perbolehkan memegang langsung bahan
pewarnaan harus menggunakan kos tangan.
4. Alat dan bahan yang telah dipakai di simpan kemabali pada
temapatnya dengan rapi.

3. Langkah 3

Tujuan pembelajaran:

1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)

1.Siswa dapat membuat macam-macam motif dengan menggunakan berbagai


macam teknik ikatan dalam membuat motif yang bisa digunakan dalam
pewarnaan baju (pakaian)

2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)

1. Siswa dapat mengetahui pengertian teknik ikatan


2. Siswa dapat memilih bahan dan warna dengan tepat
3. Siswa dapat memilih alat dengan tepat
4. siswa dapat membuat motif dengan Menggunakan Pola Spiral Dasar
5. Siswa dapat membuat motif dengan menggunakan teknik ikatan
simpul
6. Siswa dapat membuat motif dengan pola tak beraturan dengan teknik
electric bunching
7. Siswa dapat membuat motif pola mawar
8. Siswa dapat membuat motif bergaris dengan teknik mengikat pola
garis

4. Langkah 4

Materi pelajaran

Butir-butir materi pelajaran :

A. Pengertian Teknik Ikat

Pengertian teknik ikat adalah teknik mewarnai kain dengan cara


mengikat kain dengan cara tertentu sebelum melakukakn pewarnaan .Tujuan
dilakukannya teknik ikatan sebelum pewarnaan kain adalah agar
menghasilkan motif yang cantik dan menarik.
B. Macam-Macam Teknik Ikatan Membuat Motif Pada Pewarnaan Baju
(Pakaian)
1. Menggunakan Pola Spiral Dasar

Langkah Kerja

1) Buatlah pola spiral dasar.


Pola spiral adalah penampilan ikat celup yang klasik. Pola
spiral dasar mengumpulkan semua kain ke dalam sebuah gulungan.
Dengan menggunakan cara pengikatan ini, akan tercipta desain yang
melingkar dari bagian tengah spiral.
Bentangkan kain dipermukaan yang rata, namun sebelum
meakukannya pastikan permukaan tersebut bersih, jika anda mengerjakan
diatas permkaan yang biasa dipakai, seperti meja makan sisa makanan
atau minyak bisa menodai kain dan merusak konsistensi pola yag dibuat
dengan pewarna

Sisa-sisa makanan yang mengenai kain bisa menibulkan titik-titik


yang terlihat jelas pada pewarna atau bintik-bintik putih. Ambil lap
lembab dan sekalah permukaan sebelum membentangkan kain
diatasnya
Anda perlu melindungi permukaan yang akan menjadi tempat kerja
dengan membentangkan alas yang tahan pewarna atau alas sekali
pakai. Beberapa plian yag biasa dignakan adalah kardus plastic dan
terpal

2) Cubitlah bagian tengah kain dengan ibu jari dan dua jari. Anda hanya
perlu mengumpulkan sedikit kain diantara jari pada taha ini, kain yang
dipegang jari akan membentuk titik tengah pada kain. Mengumpulkan
terlalu banyak kain bisa menghasilkan gumpalan besar ditengah spiral

3) Gulunglah kain sambil dipegang dengan jari.gulunglah sekencang dan


serata mungkin. Untuk membantu menciptakan bentuk spiral biasa.
Anda harus meratakan kain pada permukaan dengan gulungan kain
ditangan. Saat terus menggulung kain akan mulai membentuk spiral
Anda perlu menggunakan alat untuk membantu menggulung
kain untuk menghasilka spiral yang sekencang mungkin. Spiral
yang kencang akan menghasilka lebih banyak linglaran dalam
pola sehingga lebih rumi. Beberapa alat yang bisa digunakan
untuk menggulung spiral adalah garpu tumpul atau penghapus
pada ujung pensil yang kuat.

4) Satukan spiral dengan tangan yang satu lagi. Ambil ujung spiral yang
teruntai dan sambungkan kebagian gulungan utama dengan yang
tangan yang tidak digunakan untk menggulung kain. Tariklah ujung
bagian luar gulungan dengan kencang sehingga spiral tergulung
sekencang mungkin
5) Ikatlah spiral dengan karet gelang. Sambil terus memegang spiral
dengan satu tangan gunakan tangan lain untuk memasukkan beberapa
karet gelang padda kain. Karet harus be ada ditengah gulungan
terentang dari satu ujung gulungan kesisi yang berlawanan

Mulailah dengan empat buah karet gelang dan tambah lagi


jika perlu. Kain yang lebih besar, gulungan kain yang kencang
atau kain yang lebih tebal memerlukan karet gelang yang lebih
banyak untuk menahan spiral

2. Menggunakan Simpul

Langkah kerja

1. Kenali efek teknik ikat celup dengan simpul. Keuntungan membuat simpu
pada teknik ikat celup adalah anda bisa membuat simpul sebanyak mungkin
sesuai keinginan. Hal ini berguna untuk lembaran kain yang panjang.
Mewarnai kain yang dibentuk simul menghasilkan desain garis-garis halus
berwarna putih seperti retakan kaca yang tak beraturan menyebar pada warna
dengan arah yang acak
2. Pelintir kain dengan menjadi lilita panjang, peganglah tiap ujung kain
sehingga panjang kain terentang diantara tangan kemudian pelintir kain
dengan arah yang berlawanan dengan gerakan memeras. Lanjutkan
memelintir hingga kain tidak bisa dipelintir lagi

3. Buatlah simpul pada lilitan kain tersebut. Anda memerlukan simpul yang
besar di tengah lilitan kain untuk menciptaka titik pusat desain. Anda juga
bisa membuat banyak simpul untuk menciptakan serangkaian titik seperti
ledakan pada kain
Berhati-hatilah saat memelintir dan membuat simpul kain. Simpul
harus kencang namun simpul yang terlalu kencang bisa menyebabkan
kain robek atau rusak

4. Ikatlah simpul dengan karet gelang. Setelah membuat tiap simpul tarik dengan
kencang. Pegang simpul yang dikencangkan dengan satu tangan agar tidak
lepas. Lalu dengan tangan yang lain, kencangkan tiap simpul dengan diikat
menggunakan karet gelang
3. Membuat Pola Tak Beraturan Dengan Teknik Electric Bunching

Langkah kerja

1. Pahami efeknya. Teknik electric bunching mudah untuk dibentuk namun


sulit diprediksikan. Setelah kain diwarnai hasilnya adalah kejutan
warna yang menyebar tak beraturan pada pakaian
2. Kumpulkan kainnya. Hal ini harus dilakukan dalam porsi kecil dan
takberaturan, Gunakan satu tangan untuk memegang kumpulan kain
tersebut sehingga tidak terlepas dan tariklah seluruh bagian kain menjadi
berbentuk bola. Lakukan sedemikian rupa agar sebanyak mungkin sisi
muka pakaian atau sisi luar kain terlihat
3. Kencangkan bola kain. Dengan satu tangan peganglah bola kain. Dengan
tangan yang lain ikatlah bola kain dengan beberapa karet gelang agar
menyatu. Anda juga bisa menggunakan benang kasur atau tali untuk
mengencangkan bola kin namun dengan kedua pengikat ini jangan
mengikat bola terlalu kencang
Mengikat bola terlalu kencang bisa menyuitkan pewarna menembus ke
bagian inti gumpalan kain. Hal ini bisa juga menciptakan celah dalam
desain yang diwarnai. Gunakan sedikit pengikat untuk mengikat
selonggar mungkin sambil tetap mempertahankan bentuk bola
Jika anda ingin menggunakan benang kasur atau tali mungkin yang
paling mudah adalah meminta bantuan teman untuk memegang
gumpalan kain saat Anda mengikatnya atau sebaliknya. Jika tidak ada
teman yang bisa membantu bentangkan tali pda permukaan. Letakkan
bola kain diatasnya yaitu ditengah tali sambil memegang bola dengan
satu tangan. Silangkan ujung-ujung tali diatas bola dan gunakan tangan
yang lain untuk membuat simpul sederhana
4. Membuat Pola Mawar

1. Kenali pola mawar yang akan dibuat. Pola mawar menghasilkan


serangkaian lingkaran kecil yang tumpang tindih yang bisa
dihubungkan bersama dalam berbagai pola. Pola ini akan dibuat
dengan mengumpulkan beberapa titik pada kain dan diikat.
2. Buatlah pola mawar. Lengkungan mawar harus berada dibawah bagian
atas kain. Di atas lipatan jahitan bawah kain, bagian atas dan bawah
sisi-sisinya atau berbagai variasi lain. Jika sudah memutuskan letak
mawar, gunakan kapur untuk menggambar titik-titik di sepanjang kain
tempat tiap mawar berada.
Anda bisa menciptakan bentuk yang mawar lebih detail. Misalya,
anda bisa membuat lingkaran mawar ditegah kaus atau
mengumpulkannya menjadi bentuk bintang. Imajinasi anda adalah
batasya!

3. Kumpulkan semua titik. Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk.


Cubitlah tiap titik dan tarik bersama titik di sebelahnya. Gunakan satu
tangan untuk memegang semua titik dan tangan yang lain untuk
melanjutkan membuat titik . lanjutkan melakukan hal ini hingga semua
titik terkumpul.
4. Ikat semua pola mawar. Lilitkan tali atau karet gelang sekitar 5 cm
dibawah titik paling atas tempat pertama kali membuat titik. Pola
mawar harus diikat kencang. Hal ini membutuhkan lebih dari satu
pengikat.

5. Kumpulkan dan ikat kain yang tersisa. Peganglah kain dibawah lokasi
pola mawar yang diikat dan dengan tangan yang lain. Tariklah ujung
yang menjuntai dan peganglah dengan kuat. Tariklah kain hingga
kencang. Lalu gunakan karet gelang atau tali untuk mengikatnya pada
jarak yang sama
5. Mengikat Pola Garis

Langkah kerja

1. Pahami efeknya. Teknik ini menghasilkan serangkaian garis putih atau


warna Terang secara vertical ( dari atas ke bawah) melalui warna
pewarna dengan menggulung kain dan mengikatnya dengan pengikat.
Garis- garis horizontal juga bisa dibuat dengan menggulung kain dan
mengikatnya dengan pengikat. Garis-garis horizontal juga bisa dibuat
dengan menggulung kain kiri kekanan dan bukan atas kebawah

2. Gulunglah kain menjadi tabung panjang. Untuk menciptakan garis-garis


vertical (atas kebawah ). Anda harus menggulung kain dari bawah keatas
menjadi bentuk tabung yang longgar. Untuk garis-garis horizontal (kiri
ke kanan). Anda harus menggulung kain menjadi bentuk tabung longgar
dari kiri ke kanan
3. Ikat tabung kain dengan jarak yang sama. Gunakan karet gelang atau tali
untuk mengikat tabung kain dengan jarak yang sama. Jika jarak antara
pengikat tidak sama jarak antara garis-garis juga tidak akan sama

Garis-garis akan terbentuk disepanjang lokasi karet gelang


Untuk memastikan pola garis yang rata. Anda perlu mengukur jarak
perlu. Anda juga bisa mengukur dan menandai jarak tersebut terlebih
dahulu

5. Langkah 5

Penentuan jenis media

Media yang dianggap efektif dan efisien dalam mencapai tujuan


pembelajaran adalah media grafis (poster) dan media non grafis (power point).

Media yang digunakan adalah media 2 dimensi


6. Langkah 6

Penggunaan media grafis (poster) dalam mata kuliah kerajinan tangan sangat
efektif karena mahasiswa dapat melihat dan mengetahui tahap melakukan ikatan
untuk membentuk motif pada kain sebelum memberi warna pada kain sesuai
dengan motif yang diinginkan

7. Langkah 7

Pembuatan prototipe

1. Prototipe bahan berupa poster

2. Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan media poster adalah manila
karton, pensil, penghapus, spidol, , gunting kertas,lem kertas

3. Media tambahan yang digunakan untuk memperlihatkan material dalah media


non grafis (power point)

8. Langkah 8

Pembuatan prototype:

Rancangan harga dalam pembuatan prototype yaitu:

No JenisBarang HargaSatuan Jumlah Total

1. Manila karton Rp. 2000 1 Rp. 2000

2. spidol Rp. 2000 1 Rp. 2000

3. Pensil 2B Rp. 2000 1 Rp. 2000

4. penghapus Rp. 1000 1 Rp. 1000


5. Gunting kertas Rp. 5000 1 Rp. 5000

6. Double tip Rp. 2000 1 Rp. 2000

Jumlah Rp14000

Media poster yang dibuat:


9. Langkah 9

Uji coba/ validasi

Pada media ini belum pernah diuji cobakan ke mahasiswa. Namun,


diharapkan media poster ini dapat membantu mahasiswa ketika melakukan
praktek pewarnaan kain pada mata kuliah Kerajinan Tangan

10. Langkah 10

Manfaat poster sebagai media :

1. Bersifat sebagai alat pengembangan ide.

2. Berfungsi sebagai bahan pembelajaran.

3. Jelas dan mengandung makna yang positif.

Kelemahannya :

1. Harus selalu disesuaikan dengan daya serap siswa.


2. Sangat subjektif karena mengandung makna propaganda.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.m.wikihow.com/menggunakan-teknik-ikat-celup

Anda mungkin juga menyukai