Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, Polimer alam adalah senyawa yang
dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer
alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar
dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas. Contoh sederhana polimer alam seperti ;
Amilum dalam beras, jagung dan kentang , pati , Selulosa dalam kayu , Protein terdapat
dalam daging dan Karet alam diperoleh dari getah atau lateks pohon karet
Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan
kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat
selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan
tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin
yang berasa manis. Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang
merupakan bahan dari kayu.
Biji-bijian,
1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi akar umbi
Sayur, Kayu,
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Kapas
Susu, daging,
Asam telur, wol,
3. Protein amino Kondensasi sutera
Getah pohon
5. Karet alam Isoprena Adisi karet
Note : Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-
kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet
alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara.
Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga
wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air),
sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam
untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
WOOL SUTERA
GANDUM,BERAS, DAN
JAGUNG
GETAH KARET
DNA
KAYU
DAMAR
POLIMER TERMOPLASTIK ELASTOMER
tidak boleh dipakai jika terjadi kontak terus-menerus dengan produk yang mengandung
petroleum
Mesin cuci
Belt (Sabuk)
Tubing (Pipa)
Seal Otomotif
2. TPE
TPE Digunakan sebagai aditif untuk meningkatkan impact properties dari berbagai
jenis resin plastik termasuk polyelefin ( PP atau PE) , engineering plastic ( Nylon, PA,
dll) dan agen kompatibiliser antara polar dan non-polar resin plastik misalnya : HDPE
dicampur dengan PET / Nylon . Dosis umumnya berkisar 2, 5 - 5phr . termoplastik
Elastomer ( TPEs ) dapat diproses dengan teknik termoplastik konvensional seperti
injection molding , ekstrusi dan blow molding . Elastomer termoplastik telah
menggantikan peranan karet dibanyak aplikasi , yang paling utama adalah industri
otomotif . Ada enam kelompok elastomer termoplastik utama yang ditemukan secara
komersial ; kopolimer styrenic block , campuran poliolefin ( MPS ) , paduan elastomer ,
termoplastik poliuretan ( TPUs ) , Kopoliester termoplastik dan poliamida termoplastik .
fitur
Tahan terhadap berbagai cuaca, Material dapat di Daur ulang, Baik dalam
processability,Meterial yang baik untuk dikolaborasikan, Lembut , Tahan terhadap sinar
UV, Tahan terhadap bahan kimia , Material yang baik untuk proses Adhesi , bondability,
Tahan terhadap keadaan Ozon.
Kekurangan
- Daya tahan dan ketangguhan rendah dari elastomer kompetitif Properti Khas dan
Pengolahan Informasi. Lihat materi informasi properti untuk Termoplastik Elastomer (
TPE ) plastik .
properti :
aplikasi :
Sol dan tumit untuk sepatu olahraga , kepala palu , seal, gasket , roda skate board , kain
kulit sintetis , gigi berjalan diam
EPDM TPE