Anda di halaman 1dari 9

I.

PENDAHULUAN

Likuifaksi Batubara adalah suatu teknologi proses yang mengubah


batubara dan menghasilkan bahan bakar cair sintetis. Batubara yang berupa
padatan diubah menjadi bentuk cair dengan cara mereaksikannya dengan
hidrogen pada temperatur dan tekanan tinggi.

Proses likuifaksi batubara secara umum diklasifikasikan menjadi Indirect


Liquefaction Process dan Direct Liquefaction Process.

1. Indirect Liquefaction Process/ Indirect Coal Liquefaction (ICL)

Prinsipnya secara sederhana yaitu mengubah batubara ke dalam bentuk gas


terlebih dahulu untuk kemudian membentuk Syngas (campuran gas CO dan H2).
Syngas kemudian dikondensasikan oleh katalis (proses Fischer-Tropsch) untuk
menghasilkan produk ultra bersih yang memiliki kualitas tinggi.

Gambar 1. Dua konfigurasi proses dasar untuk produksi bahan bakar cair
denganIndirect Liquefaction Process
2. Direct Liquefaction Process/ direct coal liquefaction (DCL)

Proses ini dilakukan dengan cara menghaluskan ukuran butir


batubara, kemudian Slurry dibuat dengan cara mencampur batubara ini
dengan pelarut. Slurry dimasukkan ke dalam reaktor bertekanan tinggi
bersama-sama dengan hidrogen dengan menggunakan pompa. Slurry
kemudian diberi tekanan 100-300 atm di dalam sebuah reaktor kemudian
dipanaskan hingga suhu mencapai 400-480 C.

Secara kimiawi proses akan mengubah bentuk hidrokarbon batubara


dari kompleks menjadi rantai panjang seperti pada minyak. Atau dengan
kata lain, batubara terkonversi menjadi liquid melalui pemutusan ikatan C-C
dan C-heteroatom secara termolitik atau hidrolitik (thermolytic and
hydrolytic cleavage), sehingga melepaskan molekul-molekul CO2, H2S,
NH3, dan H2O. Untuk itu rantai atau cincin aromatik hidrokarbonnya harus
dipotong dengan cara dekomposisi panas pada temperatur tinggi (thermal
decomposition). Setelah dipotong, masing-masing potongan pada rantai
hidrokarbon tadi akan menjadi bebas dan sangat aktif (free-radical). Supaya
radikal bebas itu tidak bergabung dengan radikal bebas lainnya (terjadi
reaksi repolimerisasi) membentuk material dengan berat molekul tinggi dan
insoluble, perlu adanya pengikat atau stabilisator, biasanya berupa gas
hidrogen. Hidrogen bisa didapat melalui tiga cara yaitu: transfer hidrogen
dari pelarut, reaksi dengan fresh hidrogen, rearrangement terhadap hidrogen
yang ada di dalam batubara, dan menggunakan katalis yang dapat
menjembatani reaksi antara gas hidrogen dan slurry (batubara dan pelarut).

Bituminous Coal Liquefaction

Dalam proses Bituminous Coal Liquefaction, Proyek NEDOL


berhasil menggabungkan 3 proses, yaitu: Solvent Extraction Process, Direct
Hydrogenation Process, dan Solvolysis Process.
Proses NEDOL

Slurry dibuat dengan mencampurkan 1 bagian batubara dengan 1.5 bagian


pelarut,lalu ditambahkan 3% katalis yang mengandung besi (ferrous catalyst)

Slurry dipanaskan sampai suhunya mencapai 400C dalam preheating


furnace.

Reaksi likuifaksi terjadi dalam kolom reaktor berjenis suspension bed


foaming pada kondisi standar (Temperatur 450C, Tekanan 170 kg/cm2G)

Batubara dikonversi menjadi bentuk cair oleh reaksi antara hidrogen dan
pelarut.

Setelah melewati pemisah fase gas-cair, kolom distilasi bertekanan normal,


dan kolom distilasi isap, batubara cair dipisahkan menjadi naphta, medium
oil, heavy oil, dan residu.

Distilat medium oil dan heavy oil dipindahkan ke kolom reaksi berjenis
fixed bed yang berisi katalis Ni-Mo. Pada kolom reaksi ini, distilat
dikonversikan menjadi distilat ringan pada Temperatur 320C dan Tekanan
100 kg/cm2G, dan digunakan kembali dalam reaksi sebagai pelarut
(solvent).
II. DIAGRAM ALIR PROSES BITUMINOUS COAL LIQUEFACTION
III. PEMBAHASAN PID

1. Variabel Dinamis
Temperatur (Suhu)
Laju Alir
Tekanan
Level (Ketinggian)
2. Variabel Kontrol

Temperatur (Suhu)
Tekanan

3. Metode Pengendalian

Feed Forward Control, dikarenakan temperatur dan tekanan


didalam reaktor di kontrol diawal menyesuaikan dengan
temperatur yang diinginkan sehingga dapat dicapai temperatur
yang sesuai dan dapat menghasilkan produk yang diinginkan.

IV. PEMBAHASAN OSILASI

Pada Reactor terjadi reaksi Likuifaksi yang dipasang Cooling Jacket untuk

mengontrol suhu dan dipasang valve untuk mengontrol tekanan pada Reactor

tersebut. Pada saat panas dari Preheater masuk ke Reactor dengan laju

6C/menit dan pada waktu Reactor kehilangan panas, suhu turun dengan laju

5C/menit. Proses ini dilkakukan dengan pengendalian diskontinyu. Daerah

netral sebesar 120C dan set point sebesar 400C. Tekanan mengalami

kenaikan 4 atm/menit dan penurunan tekanan sebesar 3 atm/menit, dengan

daerah netral 80 atm dan set point 170 atm. Buatlah grafik dan hitunglah waktu

satu periode osilasi jika dimulai pada suhu 200C dan dimulai pada tekanan 100

atm.

Penyelesaian:

a. Suhu vs Waktu

t (200C) = 0

(400200)
t (400C) = = 33.3 menit
6/

(600400)
t (600C) = = 33.3 menit
6/
t (600C) = (33.3 + 33.3) menit = 66.6 menit

(600400)
t (400C)= = 40 menit
5/

t (400C) = (66.6 + 40) menit = 106.6 menit

(400200)
t (200C) = = 40 menit
5/

t (200C) = (106.6 + 40) menit = 146.6 menit

(200120)
t (120C) = = 16 menit
5/

t (120C) = (146 .6 + 16) menit = 162.6 menit

(200)
t (200C) = 6/ = 33.3 menit

t (200C) = (162.6 + 33.3) menit = 195.9 menit

b. Tekanan vs Waktu

t (100 atm) = 0

(170100)
t (170 atm) = = 17.5 menit
4 /

(230170)
t (230 atm) = = 15 menit
4 /

t (230 atm) = (17.5 + 15) menit = 32.5 menit

(230170)
t (170 atm)= = 20 menit
3 /

t (170 atm) = (32.5 + 20) menit = 52.5 menit

(170100)
t (100 atm) = = 23.3 menit
3 /

t (100 atm) = (52.5 + 23.3) menit = 75.83 menit

(10080)
t (80 atm) = = 26.67 menit
3 /

t (80 atm) = (75.83 + 26.67) menit = 102.49 menit


(100 )
t (100 atm) = 4 / = 20 menit

t (100 atm) = (102.49 + 20) menit = 122.49 menit

a. Hubungan suhu dan waktu

No. Suhu (C) Waktu (menit)

1 200 0

2 400 33.3

3 600 66.6

4 400 106.6

5 200 146.6

6 120 162.6

7 200 195.9

b. Hubungan tekanan dan waktu

No. Tekanan (atm) Waktu (menit)

1 100 0

2 170 17.5

3 230 32.5

4 170 52.5

5 100 75.83

6 80 102.49

7 100 122.49
Grafik Suhu Vs Waktu

Suhu vs Waktu
700
600
500
Suhu 400
300
200
100
0
0 30 60 90 120 150 180 210
Waktu

Grafik Tekanan Vs Waktu

250
Tekanan Vs Waktu
200
Tekanan

150

100

50

0
0 20 40 60 80 100 120 140
Waktu

Anda mungkin juga menyukai