Anda di halaman 1dari 28

I.

RPP untuk kegiatan yang pengajaran Pak Ajat


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Melati
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII /Ganjil
Materi Pokok : Sifat koligatif larutan
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit
II. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik
beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan.
III. INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian konsentarsi larutan (fraksi mol dan kemolalan)
2. Menghitung konsentrasi suatu larutan ( kemolalan dan fraksi mol )
3. Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit
4. Menjelaskan tekanan uap jenuh larutan nonelektrolit
5. Menjelaskan kenaikan titik didih larutan nonelektrolit
6. Menjelaskan penurunan titik beku larutan nonelektrolit
7. Menjelaskan tekanan osmosis larutan nonelektrolit
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melalui pembelajaran ini siswa diharapkan dapat :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian konsentrasi larutan ( fraksi mol dan
kemolalan )
2. Siswa dapat menghitung konsentrasi suatu larutan ( kemolalan dan fraksi
mol )
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan elektrolit dan
non elektrolit
4. Siswa dapat menjelaskan tekanan uap jenuh larutan elektrolit dan
nonelektrolit
5. Siswa dapat menjelaskan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan
nonelektrolit
6. Siswa dapat menjelaskan penurunan titik beku larutan elektrolit dan
nonelektrolit

1
7. Siswa dapat menjelaskan tekanan osmosis larutan elektrolit dan
nonelektrolit.

Karakter siswa yang diharapkan :


o Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, mandiri,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan,
kedisiplinan, kreatif dan Komunikatif.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
o Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

V. MATERI PEMBELAJARAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung
pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh
banyaknya zat terlarut konsentrasi zat terlarut).
Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut maka akan
didapat suatu larutan yang mengalami:
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmosis
5. Sifat Koligatif abnormal

Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi


larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non
elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit,
walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan
elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak
terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan
atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan
elektrolit.

2
Penurunan Tekanan Uap Jenuh (P)
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu.
Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan
suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal
ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari
pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.
Tekanan uap (vapor presure) adalah ukuran kecenderungan
molekul-molekul suatu cairan untuk lolos menguap. Makin besar tekanan
uap sutu cairan, makin mudah molekul-molekul cairan itu berubah menjadi
uap. Harga tekanan uap akan membesar (cairan makin muah menguap)
apabila suhu dinaikkan.
Tekanan uap suatu cairan bergantung pada banyaknya molekul di
permukaan yang memiliki cukup energik kinetik untuk lolos dari tarikan
molekul-molekul tetangganya. Jika ke dalam cairan itu dilarutkan suatu
zat, maka kini yang menempati permukaan bukan hanya molekul pelarut,
tetapi juga molekul zat terlarut. Karena molekul pelarut di permukaan
makin sedikit, maka laju penguapan akan berkurang. dengan perkataan
lain, tekanan uap cairan itu turun. Makin banyaknya zat terlarut, makin
besar pula penurunan tekanan uap.
Adapun bunyi hukum Raoult yang berkaitan dengan penurunan
tekanan uap adalah sebagai berikut.
a) Penurunan tekanan uap jenuh tidak bergantung pada
b) jenis zat yang dilarutkan, tetapi tergantung pada jumlah partikel zat
terlarut.
c) Penurunan tekanan uap jenuh berbanding lurus dengan fraksi mol zat
yang dilarutkan.
Hukum Raoult tersebut dapat dirumuskan sebagai Berikut :

dan
P = P P
= P (Xp P)
= P {(1 Xt)P}
= P {P Xt P}, jadi
P = Xt . P0

Rumus di atas dapat dijabarkan menjadi :


mol zat terlarut 0
P P
mol seluruh zat

Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi :


P = Po (1 XA)
P = Po Po . XA
Po P = Po . XA
P = P0 P

3
Keterangan :
P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni
XP = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol terlarut
P = tekanan uap jenuh larutan
P = penurunan tekanan uap jenuh pelarut
XA = fraksi mol zat terlarut

Kenaikan titik didih (Tb) dan penurunan titik beku (Tf)


Setiap zat cair pada suhu tertentu mempunyai tekanan uap jenuh
tertentu dan mempunyai harga yang tetap. Zat cair akan mendidih dalam
keadaan terbuka jika tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan atmosfer.
Pada tekanan udara luar 760 mmHg, air mendidih pada suhu 100C.
Dengan adanya zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap larutan,
sehingga pada suhu 100C larutan air belum mendidih karena tekanan
uapnya belum mencapai 760 mmHg. Untuk mencapai tekanan uap 760
mmHg maka perlu dipanaskan lebih tinggi lagi akibatnya larutan mendidih
pada suhu lebih dari 100C. Ini berarti bahwa titik didih larutan lebih
tinggi daripada titik didih pelarut murninya. Selisih antara titik didih
larutan dengan titik didih pelarut murni disebut kenaikan titik didih
(Tb ).

Tb = Tb Larutan - Tb pelarut murni

Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan
dinyatakan sebagai :

Tb larutan = (100 + Tb) oC

Pada titik beku normal karena tekanan uap larutan juga lebih
rendah daripada tekanan uap pelarut murni. Sehingga agar larutan
membeku, harus didinginkan akibatnya titik beku larutan lebih rendah dari
titik beku pelarut murni. Perubahan temperatur titik beku ini disebut
penurunan titik beku larutan (Tf ).

Tf = Tpelarut - Tb larutan
Menurut Hukum Backman dan Raoult bahwa penurunan titik beku
dan kenaikan titik didih berbanding langsung dengan molalitas yang
terlarut di dalamnya. Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

Tf = Kf . m Tb = Kb . m

dengan, m = konsentrasi dalam molal


Kf = tetapan titik beku molal (diketahui)
Kb = tetapan titik didih molal (diketahui)

4
Syarat Hukum Backman dan Raoult adalah sebagai berikut.
a) Rumus di atas berlaku untuk larutan nonelektrolit.
b) Tb tidak berlaku untuk larutan yang mudah menguap.
c) Hanya berlaku untuk larutan yang sangat encer, pada larutan yang
pekat terdapat penyimpangan.
Rumus Tf dan Tb dapat dijabarkan menjadi berikut ini :
1000 g
m= x
p Mm
1000 g 1000 g
T f K f x x Tb K b x x
p Mm p Mm
dengan P = berat pelarut
g = berat zat terlarut
Mm = massa molar zat terlarut (g mol-1)

Contoh :

Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan larutan 0.5 molal garam
dapur.

Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya)


tetap, yaitu 0.5 molal.

Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq) karena


terurai menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali
semula = 1.0 molal.

Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk


mengion adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan
sebagai :

= jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula

Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1,


sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 <
< 1). Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai
pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya.

Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai :

n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya.

5
Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai :

Catatan:

Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi,
tetapi kita mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka
harga derajat ionisasinya dianggap 1.

Tekanan osmosis :
M . R.T 1 n 1
Keterangan :
n = jumlah ion
= derajat ionisasi
Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat
menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui
membran semi permeabel (proses osmosis).
Menurut Vant hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmosis = , maka :

= tekanan osmosis (atmosfir)


C = konsentrasi larutan (M)
R = tetapan gas universal. = 0,082 L.atm/mol K
T = suhu mutlak (K)

Metode pendekatan:
o Penyampaian informasi
o Diskusi
o Penugasan

6
VI. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab dan penugasan
VII. BAHAN AJAR
- Buku pelajaran Kimia yang digunakan ( KIMIA SMA KELAS XII,
Muchtaridi, Sandri Justiana. Yudistira )

VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN


No Kegiatan Waktu Metode
Kegiatan awal Ceramah
Guru menciptakan suasana kelas yang 1 menit
Dan
disiplin dengan memeriksa kebersihan dan
kerapian kelas sebagai wujud kepedulian Tanya

lingkungan. Jawab

Guru mengajarkan kedisiplinan siswa 2 menit


dengan memeriksa kehadiran siswa
Guru memberikan apresepsi sifat 2 menit
koligatif dari suatu larutan seperti
memberikan contoh aplikasi penurunan
tekanan uap, kenaikan titik didih dan
penurunan titik beku dalam kehidupan
sehari-hari dan siswa dengan rasa
tanggung jawab memperhatikan.
Guru menumbuhkan rasa ingin tahu 1 menit

dengan menyampaikan tujuan


pembelajaran tentang sifat koligatif
larutan.
Guru memberi motivasi siswa secara 2 menit

komunikatif dan kreatif dengan beberapa


pertanyaan yang berkaitan dengan sifat
koligatif larutan seperti : apa yang terjadi
jika kita merebus air diwadah tertutup?
Manakah yang lebih cepat mendidih, air

7
atau cuka?
Manakah yang lebih cepat membeku,es
lilin atau es batu?
Nah untuk lebih jelasnya akan kita bahas
hari ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan sifat-sifat koligatif Ceramah,
larutan non elektrolit. Tanya
50 menit
Guru menjelaskan sifat-sifat koligatif Jawab
larutan elektrolit. Dan
Memberikan keesempatan kepada siswa penugasan
5 menit
untuk mengembangkan rasa ingin tahu
nya dengan memberikan kesempatan
untuk bertanya dan guru dgn kreatif dan
komunikatif menjawab pertanyaan siswa.
Elaborasi
Guru memberikan latihan dan siswa
mengerjakannya secara disiplin,
10 menit
tanggung jawab, mandiri dan kerja
keras untuk menyelesaikan latihan.
Konfirmasi
Guru mengumpulkan tugas melalui
1 menit
ketua kelas.
Guru membahas soal latihan yang telah
4 menit
diberikan secara komunikatif dan siswa
memperhatikan dengan rasa ingin tahu
dan tanggung jawab.
Guru memberikan penguatan tentang
materi yang disampaikan secara
2 menit
komunikatif dan bertanggungjawab.

8
Kegiatan Akhir Ceramah
Guru membimbing siswa secara dan
mandiri untuk membuat rangkuman dari 5 menit
Tanya
materi yang telah dibahas.
Jawab
Guru menumbuhkan rasa ingin tahu
siswa agar gemar membaca dengan 5 menit
memberikan PR

V. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR


Alat / Media : papan tulis, dan spidol.
Sumber : Buku Siswa kelas XII
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
Ucu Cahyana, dkk. 2006. Buku Kimia 3A. Jakarta : Piranti Darma
Kalokatama.
Sukardjo. 2009. Kimia SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara.

VI. PENILAIAN:
Teknik Penilaian:
Tugas individu : penilaian kognitif
Bentuk Instrumen : tes tertulis

Instrumen Evaluasi
Soal Latihan
1. Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 72 gram air. Pada
suhu tertentu, tekanan uap air murni = 20,1 cmHg. Maka penurunan tekanan
uap larutan glukosa tersebut adalah (cmHg)
Penyelesaian :

= Po . XA

9
2. Hitunglah kenaikan titik didih dari larutan 5.85 gram garam dapur (Mr
= 58.5) dalam 250 gram air ! (untuk air, Kb= 0.52)

Penyelesaian:
Larutan garam dapur,

3. Hitunglah penurunan titik beku dari larutan 5.85 gram garam dapur
(Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (untuk air, Kf= 1.86)
Penyelesaian:
Larutan garam dapur,

Soal Pekerjaan Rumah


Plihlah jawaban yang paling tepat!
1. Larutan propanol (Mr = 60) memiliki kadar 8%. Berapakah penurunan titik
beku larutan, jika diketahui Kf air = 1,86?
A. 12 oC.
B. 8,32 oC.
C. 4,2 oC.

10
D. 2,7 oC.
E. 2,48 oC.
2. Pada suhu 26 C, senyawa NaCl 0,01 molar memiliki derajat ionisasi 0,6.
Tekanan osmosis larutan tersebut adalah atm.
A. 0,025
B. 0,034
C. 0,046
D. 0,059
E. 0,067
3. 2 gram senyawa MgSO4 dilarutkan dalam 200 gram air. Setelah dipanaskan,
larutan MgSO4mendidih pada suhu 100,056 C. Jika diketahui Kb air = 0,52,
maka derajat ionisasi larutan tersebut adalah .
A. 0,09
B. 0,12
C. 0,14
D. 0,29
E. 0,36
4. nyawa H2SO4 sebanyak 4 gram dilarutkan dalam 200 gram air. Jika diketahui
Kf air = 1,8 dan derajat ionisasi larutan = 0,8, maka penurunan titik beku larutan
adalah C.
A. 0,64
B. 0,76
C. 0,96
D. 1,13
E. 1,22
5.Pada konsentrasi yang sama, larutan-larutan berikut yang memiliki tekanan
osmosis paling tinggi adalah .
A. CH3COOH
B. Ca(OH)2
C. C2H5OH
D. (NH2)2CO

11
E. (NH4)2CO3
Selesaikan esai berikut!
1. 1,17 gram NaCl dilarutkan dalam 250 gram air, maka tentukanlah :
a. Tekanan uap jenuh larutan jika diketahui P0= 30 mmHg
b. Titik beku larutan
c. Titik didih larutan
d. Tekanan osmotik larutan pada 270C jika derajat ionisasinya = 1, Kb air =
0,520C m-1, Kf air = 1,860C m-1, Ar Na = 23, Ar Cl = 35,5.

Guru Mata Pelajaran

Ajat, S.Pd
NIP : 1991 9 2014 250991

Sumber penyusunan RPP :


http://smansabolbar.wordpress.com/2011/11/25/rpp-kimia-kelas-xii-berkarakter/
http://www.sarjanaku.com/2011/11/rpp-berkarakter-kimia-sma-kelas-x-xii.html
http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/soal-dan-jawaban-sifat-
koligatif-larutan/

12
II. RPP untuk kegiatan laboratorium yang diajarkan Pak Ajat
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PRAKTIKUM SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sekolah : SMA MELATI


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : Kelas XII/ Semester I
Materi Pembelajaran : Sifat Koligatif Larutan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
___________________________________________________________
I. Standar Kompetensi : Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektrolit
II. Kompetensi Dasar : Membandingkan antara sifat koligatif larutan non
elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama
berdasarkan data percobaan.
III. Indikator
A. Kognitif
1. Produk:
a. Membandingkan jumlah partikel larutan dengan konsentrasi sama antara
larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit.
b.membandingkan setiap sifat koligatif larutan antara non elektrolit
denganlarutan non elektrolit.
c.Menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan
elektrolit dan non elektrolit.
e. Menyimpulkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit.
2. Proses:
a. Melaksanakan eksperimen untuk menyelidiki sifat koligatif larutan elektrolit
dan non elektrolit.
1) merumuskan hipotesis
2) mengidentifikasi variabel manipulasi
3) mengidentifikasi variabel respon
4) mengidentifikasi variabel kontrol
5) melaksanakan eksperimen
6) mengisi tabel pengamatan
7) melakukan analisis data

13
8) merumuskan kesimpulan
B. Psikomotor
1. Mereaksikan zat
2. Mengamati perubahan suhu
3. Mengamati perubahan yang terjadi
C. Afektif
1. Karakter
a. jujur,
b. tanggung jawab,
c. hati-hati,
d. teliti.
2. Keterampilan sosial:
a. bertanya,
b. menyumbang ide atau berpendapat,
c. berkomunikasi.

IV. Tujuan Pembelajaran:


1. Secara mandiri siswa memperhatikan penjelasan guru melalui tayangan
power point tanpa mengganggu orang lain.
2. Secara teliti siswa mengadakan pengamatan terhadap demonstrasi yang
diberikan guru.
3. LKS dibagikan oleh guru dan siswa diberi kesempatan untuk bertanya
jika ada hal-hal yang kurang bisa dipahami.
4. Di bawah bimbingan guru siswa berdiskusi untuk mengisi LKS .
5. Di bawah bimbingan guru siswa berdiskusi untuk mengerjakan LKS .
6. Melalui diskusi, siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan
tentang sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit.
7. Siswa membuat rangkuman pembelajaran hari itu di bukunya masing-
masing.
8. Siswa secara berkelompok dapat membuat laporan praktikum sesuai
dengan pedoman pembuatan laporan praktikum.

14
Psikomotor:
1. Secara berkelompok siswa dapat merangkai alat dan bahan terkait
dengan percobaan pengaruh konsentrasi terhadap reaksi reduksi oksidasi
sesuai LP Psikomotorik.
2. Secara berkelompok siswa dapat merangkai alat dan bahan terkait
dengan percobaan pengaruh volume terhadap pergeseran kesetimbangan
sesuai LP Psikomotorik.
Karakter:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, siswa dinilai
membuat kemajuan dengan menunjukkan karakter religius, taat aturan, teliti,
menjaga kebersihan, bertanggung jawab, disiplin, mandiri, menghargai ilmu,
hemat/tidak boros, dan berbuat sebaik mungkin.
Keterampilan Sosial:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, siswa dinilai
membuat kemajuan:
Ketika proses pembelajaran berlangsung siswa bisa menjadi pendengar
yang baik, baik bagi guru maupun siswa.
Berkomunikasi dengan baik, baik dengan guru maupun siswa di kelas.

V. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN:


Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran : Praktikum, diskusi, pemberian tugas
Strategi Pembelajaran:Mencatat Hal-Hal Penting Yang Dijelaskan
Guru
Media Pembelajaran : Power Point, macromedia flash, dan Lembar Kerja Siswa
Materi : Sifat Koligatif Larutan.

VI. ALAT:
1. Gelas kimia 250 ml
2. Tabung reaksi dengan raknya
3. Pipet tetes
4. Gelas ukur
5. Thermometer
6. Pemanas
7. Es batu
8. Gelas ukur 25 mL
9. Batang Pengaduk

15
10. Pembakar spiritus
11. Kawat kasa
12. Kaki tiga

VII. BAHAN:
1. NaCl
2. MgCl2
3. Akuades
4. Urea
5. Es Batu

VIII. PROSES BELAJAR MENGAJAR


A. Pendahuluan ( 10 menit)
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Penilaian oleh
Kegiatan Pengamat
1 2 3 4
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa.
2. Sebelum memulai pembelajaran hari ini, guru
mengajak siswa berdoa sesuai keyakinan masing-
masing.(Guru menanamkan karakter religius)
3. Guru menciptakan suasana kelas yang disiplin dengan
memeriksa kebersihan dan kerapian kelas sebagai
wujud kepedulian lingkungan.
4. Guru menyampaikan pengetahuan prasyarat yang
harus dimiliki dari pembelajaran yang lalu yaitu
satuan konsentrasi larutan.
5. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif
dan kreatif dengan beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan sifat koligatif larutan seperti : apa
yang terjadi jika kita merebus air diwadah tertutup?
Manakah yang lebih cepat mendidih, air atau cuka?
Manakah yang lebih cepat membeku,es lilin atau es
batu?
6. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa melalui pembelajaran hari ini.

16
B. Kegiatan Inti ( 70 menit)
Penilaian oleh
Kegiatan Pengamat
1 2 3 4

Penggalan 1
Fase 2 : Mendemonstrasikan pengetahuan atau
ketrampilan
1. Guru menjelaskan cara melakukan yang benar dalam
melakukan praktikum ini dan siswa mendengarkan
dengan seksama dan khidmat.
2. Guru memberikan demonstrasi tentang pengaruh zat
terlarut terhadap penurunan titik beku dan kenaikan
titik didih . Perwakilan dari siswa melakukan
demontrasi di bawah bimbingan guru. Dalam bekerja
siswa tetap menjaga kebersihan, taat pada aturan,
teliti, dan hemat. Guru menegaskan bahwa akan
terlihat jelas pengaruh zat terlarut terhadap penurunan
titik beku dan kenaikan titik didih.
3. Siswa mengamati dengan teliti perubahan yang terjadi.
4. Guru menampilkan slide tentang pengertian titik
beku,titik didih larutan dan tekanan osmosis. Siswa
menyimaknya dengan teliti dan santun tanpa
mengganggu yang lain.
5. Guru menegaskan penjelasan tentang penurunan titik
beku, kenaikan titik didih dan tekanan osmosis dengan
contoh.
6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
Memberikan keesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan rasa ingin tahu nya dengan
memberikan kesempatan untuk bertanya dan guru dgn
kreatif dan komunikatif menjawab pertanyaan siswa.

17
Penggalan 2
Fase 3 : Membimbing pelatihan
1. Guru membagikan LKS 1 dan kemudian mempersilakan
siswa secara mandiri membaca selama 5 menit. Ketika
membaca siswa tidak diperkenankan berbicara. Guru
melatih karakter disiplin,tertib dan taat aturan.
2. Siswa diminta mengerjakan LKS 1 Siswa diperbolehkan
berdiskusi dengan teman yang ada di dekatnya. Guru
membimbing siswa dalam melaksanakan diskusi.
Fase 4 : Mengecek pemahaman dan memberikan umpan
balik
1. Guru mengecek apakah siswa telah berhasil
menyelesaikan latihan soal-soal dengan dengan baik dan
benar sesuai kunci LKS 1 Tiap siswa bertanggung
jawab untuk menyelesaikan tugasnya masing-masing.
2. Guru memberikan umpan balik atas hasil pelatihan
siswa dari soal yang ada pada LKS 1 dengan menunjuk
siswa tertentu untuk menjawab. Siswa belajar
berkomunikasi dengan baik.
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan
dan penerapan kegiatan pembelajaran
1. Guru memberikan pelatihan lanjutan dengan
menerapkan apa yang
telah dipelajari siswa dengan cara menunjuk satu atau
dua siswa menjawab soal pengayaan di LKS 1 Siswa
belajar berkomunikasi dengan baik.
Penggalan 3
Guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dari diskusi hari
ini, Guru membimbing siswa membuat rangkuman tentang titik
beku, titik didih dan tekanan osmosis larutan elektrolit dan
nonelektrolit.

C. Penutup ( 10 menit)
Penilaian oleh
Kegiatan Pengamat
1 2 3 4
1. Guru merefleksi hasil pembelajaran hari ini. Guru
memberikan pujian/penghargaan kepada siswa yang
kinerjanya baik serta memberikan nasehat supaya terus
meningkatkan keilmuannya atau menjadikannya
sebagai contoh siswa yang baik di hadapan siswa yang
lain .

2. Guru membimbing siswa secara mandiri untuk


membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas.

18
Penilaian oleh
Kegiatan Pengamat
1 2 3 4
3. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar
gemar membaca dengan memberikan PR dan
mempelajari pelajaran berikutnya.

VIII. Sumber Pembelajaran


1. Media pembelajaran (macromedia flash) atau powerpoint
2. LKS 1
3. LP 1: Produk
4. LP 2: Proses
5. LP 3: Psikomotor
6. Format penilaian laporan hasil eksperimen
7. LP 4: Pengamatan Perilaku Berkarakter

Mengetahui Medan, Mei 2012


Kepala SMA Negeri Melati Guru Mata Pelajaran

Dra. Hj. Dinda Astari M.Pd Ajat S.Pd

19
(LKS 1)
LKS PRAKTIKUM
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
I. Standar Kompetensi : Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektrolit
II. Kompetensi Dasar : Membandingkan antara sifat koligatif larutan non
elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama
berdasarkan data percobaan.
III. Materi Pokok/Materi Pembelajaran : Sifat Koligatif Larutan
1. JUDUL PERCOBAAN :

2. TUJUAN :

3. ALAT DAN BAHAN :

4. LANGKAH KERJA :
A. Penurunan Titik Beku
1. Lakukan percobaan penurunan titik beku sesuai dengan gambar berikut ini!

2. Kemudian tentukan titik beku dari larutan:


a. Urea [CO(NH2)2], 1 molal
b. Urea [CO(NH2)2], 2 molal
c. Gula, C6H12O6, 1 molal
d. Gula, C6H12O6, 2 molal
e. NaCl 1 M

20
f. NaCl 2 M
g. MgCl2 1 M
h. MgCl2 2 M
3. Tentukan selisih masing-masing titik beku larutan tersebut dengan titik
beku air! (diketahui titik beku air = 0 C)
Catatan:
Untuk mempercepat proses pembekuan, wadah es digoyang-goyangkan.

B. Kenaikan Titik Didih


1. Untuk menentukan titik didih larutan cara yang paling sederhana dapat
dilakukan seperti pada gambar berikut.

2. Kemudian tentukan titik didih larutan berikut:


a. gula 0,1 m dan 0,2 m
b. garam dapur 0,1 m dan 0,2 m

21
C. Tekanan Osmotik
Untuk mengamati peristiwa osmosis antara larutan gula jenuh dengan air dapat
dilakukan seperti pada gambar berikut.

1. Tentukan tekanan osmosis larutan gula dengan mengukur kenaikkan


volume!

7. KESIMPULAN :

22
LP 01 Produk : Sifat Koligatif Larutan

Sekolah : SMA Negeri MELATI


Standar Kompetensi : Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektrolit
Kompetensi Dasar : Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit
dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan
data percobaan.
Materi Pokok/Materi Pembelajaran : Sifat Koligatif Larutan
Pertanyaan :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
Pertanyaan
1. Bagaimana titik beku masing-masing larutan dibandingkan dengan titik beku
pelarut?
2. Bagaimana pengaruh molalitas urea dan gula terhadap:
a. titik beku larutan?
b. penurunan titik beku larutan?
3. Bagaimana pengaruh molalitas garam dan MgCl2 terhadap:
a. titik beku larutan?
b. penurunan titik beku larutan?
4. Pada molalitas yang sama, bagaimana pengaruh NaCl dan MgCl2 (elektrolit)
dibandingkan dengan pengaruh urea atau gula (non elektrolit) terhadap:
a. titik beku larutan?
b. penurunan titik beku larutan?
5. Bagaimana hubungan penurunan titik beku larutan dengan konsentrasi?
6. Jelaskan bahwa penurunan titik beku termasuk sifat koligatif larutan!
Pertanyaan
1. Berapa C kenaikan titik didih larutan gula dan garam dari percobaan
tersebut?
2. Jelaskan hubungan antara molalitas larutan dengan kenaikan titik didihnya!
3. Bandingkan kenaikan titik didih larutan gula dengan kenaikan titik didih
larutan garam pada molalitas yang sama. Jelaskan!
Pertanyaan
1. Jelaskan bagaimana terjadinya osmosis itu!
2. Selaput/membran semipermeabel adalah . . . .
3. Jelaskan pengertian tekanan osmotik!
4. Tuliskan rumus yang menyatakan hubungan antara tekanan osmotik dengan
konsentrasi larutan menurut Vant Hoff untuk larutan non elektronik!
5. Tuliskan rumus yang menyatakan hubungan antara tekanan osmotik dengan
konsentrasi larutan menurut Vant Hoff untuk larutan elektronik!

23
LP 02: Proses

Sekolah : SMA Negeri MELATI


Standar Kompetensi : Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektrolit
Kompetensi Dasar : Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit
dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan
data percobaan.

Materi Pokok/Materi Pembelajaran : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Format Asesmen Proses


Skor Asesmen
Skor
No Rincian Tugas Kinerja Oleh Siswa
Maksimum Oleh Guru
Sendiri
1 Menyimak tayangan power 5
point dan mendengarkan
penjelasan guru
2 Membantu guru melakukan 10
demonstrasi(perwakilan)
3 Melakukan pengamatan 5
4 Mengisi LKS dengan benar 10
5 Melakukan diskusi 5
6 Tanya jawab dengan guru 5
7 Menarik simpulan 5
8 Membuat rangkuman di 5
bukunya masing-masing
Total 50

Medan, Maret 2012


Siswa Guru

(..................................) (Ajat S.Pd)

24
LP 03 :Psikomotor

Sekolah : SMA MELATI


Standar Kompetensi : Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektrolit
Kompetensi Dasar : Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit
dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan
data percobaan.
Materi Pokok/Materi Pembelajaran : Sifat Koligatif Larutan
Format Asesmen Psikomotor
Indikator:
1. Cara menggunakan gelas ukur
2. Cara menggunakan Termometer
3. Cara menggoncangkan larutan dalam tabung reaksi
4. Cara menuangkan larutan
5. Cara membagi larutan

Tujuan Pembelajaran :
1. Diberikan demonstrasi, siswa dapat merangkai alat dan bahan terkait
dengan Sifat Koligatif Larutan sesuai LP Psikomotorik.
2. Diberikan demonstrasi, siswa dapat secara baik merangkai alat dan bahan
terkait dengan percobaan Sifat Koligatif Larutan sesuai LP Psikomotorik.

Prosedur:
1. Asesmen dilakukan saat siswa melakukan demonstrasi Sifat Koligatf
Larutan.
2. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Asesmen Kinerja di
bawah ini.
3. Format ini diberikan kepada siswa sebelum asesmen dilakukan.
4. Siswa diijinkan mengakses kinerja psikomotor mereka sendiri dengan
menggunakan format ini.
Format Asesmen Kinerja Psikomotor
Skor Skor Asesmen
No Rincian Tugas Kinerja Maksimum Oleh siswaOleh
sendiri Guru
1 Siswa dapat menggunakan gelas ukur dengan 20
benar.
2 Siswa dapat menggunakan thermometer 20
dengan benar.
3 Siswa dapat mengguncangkan tabung reaksi 20
dengan benar.
4 Siswa dapat menuangkan larutan dengan 20

25
benar.
5 Siswa dapat membagi larutan dengan benar. 20
Total 100
Medan , Maret 2012
Siswa Guru

( ) ( Ajat S.Pd )

26
FORMAT PENILAIAN LAPORAN HASIL EKSPERIMEN
Nama Kelompok _______________Tanggal _________ Kelas _____
Judul Percobaan: ..................................................................................................
No. Komponen yang Dinilai Penilaian
Bobot Skor Nilai
(%)
1. Rumusan tujuan percobaan 5
2. Rumusan masalah dan hipotesis 10
3. Relevansi kajian pustaka dengan masalah 20
yang sedang dipecahkan
4. Pengorganisasian data yang diperoleh dari 15
kegiatan eksperimen
5. Analisis data sejalan dengan permasalahan 20
yang dipecahkan
6. Pembahasan terhadap hasil analisis data 20
memanfaatkan kajian pustaka yang dibuat
7. Simpulan yang dibuat fokus pada tujuan atau 10
rumusan masalah
8. Tata tulis dan penggunaan bahasa 5
Jumlah 100%
Skor Penilaian: 1, 2, 3, 4, 5 (1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 =
baik, 5 = sangat baik)
Skor Total :

Catatan Penting:

Saran Penting:

27
LP 04 :Format Pengamatan Perilaku berkarakter

Siswa: Kelas: Tanggal:


Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku
berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini:
D = Memerlukan C = Menunjukkan B = Memuaskan
A = Sangat baik
perbaikan kemajuan

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

No Rincian TugasMemerlukan Menunjukkan Memuaskan Sangat


Kinerja (RTK) perbaikan (D) kemajuan (C) (B) baik (A)

1 Taat aturan
2 Teliti
3 Menjaga
Kebersihan
4 Bertanggung
jawab

Medan , maret 2012


Pengamat

( )

Sumber:
http://oemaherpepe.wordpress.com/rpp-dan-silabus-berkarakter-sma/
http//chemistry35.blogspot.com201106contoh-rpp-kimia-eksplorasi-
elaborasi.html
http://www.scribd.com/doc/49337331/Contoh-RPP-Microteaching

28

Anda mungkin juga menyukai