Disusun oleh:
MUHAMMAD NASRULLOH (018 15 081)
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
Contents
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 5
I.I Latar Belakang ...................................................................... 5
1.2. Rumusan Masalah ............................................................ 6
1.3. Tujuan ............................................................................... 6
1.4. Manfaat ............................................................................. 6
BAB II DASAR TEORI ............................................................... 8
2.1 Definisi Kalibrasi ................................................................. 8
2.2 Fetal Dopler.......................................................................... 9
2.2.1 Pengertian Doppler ........................................................... 9
2.2.2 Sejarah Perkembangan Doppler........................................ 9
2.2.3 Aplikasi Klinis ................................................................ 10
2.2.4 Diagnostik Doppler ......................................................... 10
2.2.5 Prinsip Kerja Mesin 2.4.3. ......... Kalibrasi Baby Incubator
33
2.4.4. Cara kalibrasi ............................................................... 35
2.4.5. Ketidakpastian Pengukuran ......................................... 35
Ultrasonography (USG) Doppler ............................................. 11
2.2.6 Bagian bagian doppler ................................................. 17
2.2.7 Pengertian dan Fungsi Funduscope ................................ 18
2.2.8 Cara kerja Alat Funduscope ............................................ 18
2.2.9 PROSEDUR KALIBRASI ............................................. 19
2.3 Kalibrasi Centrifuge ........................................................... 22
3
2.2.1 Cara Pengoperasian ......................................................... 23
2.2.2 Prosedur kalibrasi............................................................ 24
2.2.3 Pemeriksaan Kinerja Peralatan (Quantitative Task) ....... 27
2.2.4 Pemeliharaan Berkala/Preventive ................................... 30
2.2.4 Referensi/Acuan :............................................................ 30
2.4 KALIBRASI BABY INCUBATOR.................................. 31
2.4.1. Pengertian Baby Incubator .......................................... 31
2.4.2. Komponen Baby Incubator ......................................... 32
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
pengukuran daya potong dan pengambilan data pengukuran daya
pengentalan maka dapat kita analisa keandalan electrosurgical dapat
ditentukan bahwa alat itu dapat bekerja dengan baik dan safety untuk
digunakan.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat Bagi Penulis
6
1.4.2. Manfaat Bagi Pengguna
7
BAB II
DASAR TEORI
8
2.2 Fetal Dopler
9
Sementara itu, di Barat penggunaann velocimetri Doppler di bidang
kebidanan baru dilakukan pada tahun1977. Pada awal penggunaan Doppler
Ultrasound difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi pada perkembangan
selanjutnya banyak digunakan untuk pembuluh darah lainnya.
Sedangkan untuk fetal dopler sendiri diciptakan pada tahun 1958 oleh Dr
Edward H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor janin atau Doppler monitor
denyut jantung janin
10
kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati transmiter.
Fenomena ini dinamakan efek Doppler dan perbedaan antar frekuensi
tersebut dinamakan Doppler shift.
11
kecepatannya dapat ditentukan dan divisualisasikan. Hal ini merupakan
pemakaian khusus dalam pengamatan cardiovascular (sonography dari
sistem vascular dan jantung) dan secara esensial banyak area yang demikian
seperti penentuan aliran darah balik dalam portal hipertensi hati vasculature.
12
Mesin ultrasonography lama yang menggunakan Doppler gelombang
kontinyu atau continue wave (CW), memperlihatkan Efek Doppler seperti
yang telah diuraikan di atas. Untuk melakukan hal tersebut, transduser
pengirim dan penerima harus dipisahkan. Sebagian
13
Keyboard untuk memasukan data dan mengambil hasil pengukuran untuk
ditampilkan dan diperagakan.
1. Probe Transduser
14
multiple elemen Kristal, setiap Kristalnya memiliki rangkaian sendiri. Probe
multiple elemen Kristal memiliki keuntungan bahwa berkas dapat
dikendalikan dengan mengubah waktu pengambilan pulsa setiap elemen,
pengendalian berkas penting, khususnya pada cardiac ultrasononography.
Probe transduser dapat dipindahkan sepanjang permukaan tubuh, dan
banyak probe transduser yang dirancang untuk dapat disisipkan melalui
variasi lubang tubuh (seperti vagina, dubur) sehingga dapat lebih membuka
organ yang diperiksa (seperti kandungan, kelenjar prostat dan perut. Dengan
lebih membuka organ tubuh tersebut memungkinkan untuk melihat lebih
detail.
juga menerima pulsa listrik dari probe pantulan. CPU melakukan semua
perhitungan meliputi pemrosesan data. Satu bahan data diproses, CPU
membentuk gambar dalam monitor. CPU dapat juga menyimpan data yang
telah diproses atau menyimpan pada disk.
15
4. Monitor Peraga
5. Keyboard/Cursor
6. Disk Storage
Data dan atau gambar yang diproses dapat disimpan dalam disk. Disk bisa
berupa hardisk, floppy disk, flash disk, compact disk (CD) dan digital video
disk (VCD dan DVD). Pada umumnya pasien scan ultrasonography
menyimpan data dan atau gambar pada flash disk yang dilengkapi dengan
arsip catatan medis pasien.
7. Printer
16
menghitung denyut jantung janin tanpa harus berkonsentrasi penuh dalam
menghitung DJJ.
Fungsi Doppler adalah untuk mendeteksi detak jantung pada janin, yang
biasanya digunakan pada usia kehamilan 16 minggu keatas.
Cara Pengoperasian
1. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan Doppler
17
Tranduser : ini diletakkan diatas obyek (perut). Dalam tranduser ini
terdapat : oscilator yang mengbangkitkan frekuensi, transmitter
memancarkan frekuensi yang dibangkitkan oscilator, reciver menerima
frekuensi yang terpantulkan oleh obyek.
18
3. Hitung Djj 5 menit pertama dihitung
Kemudian hasilnya x 4.
Spesifikasi :
Spesifikasi :
1. Rates : 30, 60, 90, 120, 150, 180, 210, dan 240Bpm
19
2. ECG sensitivity: 50V, 100 V, 200 V, 0.5mV, 1mV, dan 2mV
3. Display : 2-line x 16-character LCD with keypad
4. Power : 9V battery/battery eliminator, low battery indication set at
6V
5. Housing: plastic case
6. Dimension 6.1 L x 3.7 Wx 1.3 H (15.6cm L9.4cm Wx3.4cm H)
7. Weight: 0.9 lb (0.4Kg)
8. Temperature: 15-35oC, operating 0-50oc
Rentang Ukur : BPM : 30bpm s/d 240 bpm
1. Lakukan instalasi fetal doppler dan fetal simulator seperti gambar dibawah :
Periksa tombol tombol fungsi Fetal Doppler, dan Fetal Simulator untuk
memastikan fungsi alat.
20
Hidupkan alat ukur Fetal Simulator dan Fetal Doppler yang akan diukur
untuk pemanasan 10 menit.
Pasangkan konektor SMFH ke Fetal Simulator pada US1, seperti pada
gambar
Berikan gel pada probe Fetal Doppler dan tempelkan probe pada SMFH
tepat pada lingkaran sensor, seperti pada gambar
Tentukan titik setting untuk pengukuran heart rate : 30 bpm, 60 bpm, 120
bpm, 180 bpm dan 240 bpm.
Lakukan pengukuran dimulai dari titik setting 30 bpm sampai dengan titik
setting 240 bpm.
Lakukan pengukuran sampai 6 kali pengambilan data.
Catat hasilnya kedalam lembar kerja sesuai dengan data yang diperoleh.
III. Penyelesaian
1. Lepaskan Fetal Simulator dari Fetal Doppler dan kembalikan masing
masing alat beserta dengan accesoriesnya ke posisinya semula.
Daftar Pustaka
21
2.3 Kalibrasi Centrifuge
Centrifuge adalah suatu alat yg digunakan utk memisahkan senyawa dgn
berat molekul yg berbeda dgn memanfaatkan gaya centrifuge. Besarnya
gaya centrifuge tergantung dari besarnya jari-jari dari titik pusat dan
kecepatan sudut.
22
Fungsi pesawat/alat
23
2.2.2 Prosedur kalibrasi
24
7. Pemeriksaan Kualitas Peralatan (Qualitative Task)
a. Chasis/Selungkup
b. Sistem Pengunci
- Untuk alat yang diletakan pada meja yang bergerak, periksa kondisi baut
penguncinya.
25
e. Rangkaian Pemutus Arus/Sekering
- Periksa kondisi rangkaian pemutus arus atau sekering/fuse.
- Pastikan nilai sekering sesuai dengan spesifikasi seperti pada label .
f. Saklar/tombol Pengaturan
- Sebelum mengatur/memutar saklar/tombol perhatikan posisinya.
- Periksa semua kondisi saklar atau tombol berfungsi baik dan bersih.
- Pastikan saklar/tombol melekat dengan kencang/tidak kendur.
- Periksa pembatas putaran saklar/tombol berfungsi baik.
- Untuk tombol/saklar berjenis membran, pastikan membran tidak
rusak/robek.
g. Motor/Rotor
- Pastikan kondisi fisik motor/pompa baik dan bersih.
- Pastikan motor atau rotor berfungsi normal/berputar
- Periksa sikat arang, komutator, bearing pada motor
- Periksa kondisi gasket, seal dan penguncinya
- Periksa kondisi rotor
j. Sistem Alarm/Interlock
- Selama proses pemeriksaan pastikan sistem alarm/interlock bekerja.
26
- Untuk centrifuge yang memilik mekanisme penutup berengsel, periksa
fungsi sistem interlocknya, seperti limit switch.
- Buka penutup tadi kemudian tekan tombol start, pada posisi ini centrifuge
tidak boleh berputar.
- Tekan limit switch, kemudian tekan tombol start, pada posisi ini centrifuge
dapat berputar. Jika demikian berarti sistem intelock/pengaman bekerja
dengan baik.
k. Label/Penandaan Alat
- Periksa semua label/penandaan identitas alat.
- Periksa ketersediaan petunjuk penggunaan alat.
- Periksa ketersediaan kartu catatan pemeliharaan alat.
l. Kelengkapan/Asessoris
- Pastikan semua kelengkapan centrifuge ada, seperti, sample buckets dan
sample holder ada.
- Ukur dan catat nilai tahanan antara ujung kabel ground pada kabel power
dengan metal pada chasis selungkup yang tidak dicat pada alat.
27
b. Arus Bocor pada Chasis/Selungkup
28
- Posisikan tachometer tegak lurus di atas replector.
- Tunggu beberapa saat/detik hingga putaran centrifuge stabil.
- Setelah putaran centrifuge stabil, lakukan pengamatan kecepatan putaran
centrifuge tersebut.
29
- Bandingkan nilai hasil pengukuran dengan nilai settingnya
- Hitung koreksi dari kedua keadaan tersebut.
- Toleransi koreksi yang diijinkan adalah 3C
2.2.4 Referensi/Acuan :
- Emergency Healthcare Research Institute (ECRI) 456-20010301
- Manual Maintenance for Laboratory Equipment, 2nd Edition, World
Health Organization (WHO) 2008
- Equ 12-01-G, Centrifuge Calibration Verification-Guidelines, SMILE
Johns Hopkins University Baltimore MD-USA, 26 February 2007
30
2.4 KALIBRASI BABY INCUBATOR
31
6. Mempertahankan keseimbangan cairan dengan menyediakan
cairan dan menjaga kelembaban udara, baik kelembaban
yang tinggi dari kulit dan penguapan dari pernafasan bayi.
32
Di dalam box ini terdapat tempat air, pemanas, blower, dan
rangkaian listrik.
8. Di bagian belakang terdapat saluran untuk memasukkan 02 bila
diperlukan untuk pemberian O2.
9. Temperatur probe
33
a. Pengukuran keselamatan listrik meliputi: tahanan isolasi
catu daya, impendasi pembumiaan alat, arus bocor pada
chassis (selungkup) dengan menggunakan alat Safety
Analyzer.
b. Pengukuran pemeriksaan kinerja baby incubator
menggunakan incubator analyzeryang meliputi: pengukuran
parameter kinerja baby incubator.
B. Kalibrator
Untuk mengetahui seberapa besar deviasi dari Design
Pengatur Kelembaban dan Monitoring Temperatur Baby Incubator,
diperlukan alat ukur standar yang telah terkoreksi.Dalam hal ini
menggunakan alat standar suhu dengan Merk Fluke Type INCU
yang salah satu parameternya mampu mengukur kelembaban dan
temperatur dengan resolusi 0.1oc.(Lihat gambar2.2).
Bagian-bagian pada incu analyser:
1) Temperature Sensor T1: digunakan utuk pengukuran
Convection.
2) Temperature Sensor T2: digunakan untuk pengukuran
Convection atau pengukuran.
3) Radiant, digunakan dengan radiant baby adapter supplai
dengan INCU.
4) Temperature Sensor T3: digunakan utuk pengukuran
Convection.
5) Temperature Sensor T4: digunakan untuk pengukuran
Mattress Temperature, dibuat dari kondisi
6) Relative Humidity: terletak di dalam cover sebelah kanan
pada top cover (cover harus dibuka untuk proper
pengukuran)
7) Air Flow: Detachable for storage.
8) ON/OFF Switch: tombol untuk penekanan power on/off
INCU automatis.
34
9) Temperature Probe Holder: di gunakan untuk hold
temperature probe T2 ketika terjadi pengukuran convection.
10) Sound Sensor: Internal Microphone di gunakan untuk
pengukuran sound.
11) RS-232 port : 9 pin D tipe conector jantan
35
dimana : xi = nilai sampling
n = banyaknya sampling
Menghitung standart deviasi dengan menggunakan rumus
:
UA2
Nilai SSR ( Sum Square of the Residual) dapat
dinyatakan dengan persamaan :
36
dimana : v = bilangan
derajat kebebasan = n-2
Perkiraan deviasi standart dari kurva dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan :
S = Var
Ketidakpastian standartnya adalah :
UA2 = S
2. TIPE B
Evaluasi ketidakpastian pengukuran tipe B diperoleh dengan
cara selain analisa statiastik, umumnya diperoleh dari pertimbangan
pengetahuan dengan menggunakan informasi yang berhubungan
antara lain :
- Data dari spesifikasi alat (diambil dari buku panduan alat)
- Data dari hasil kalibrasi (diambil dari sertifikat kalibrasi)
- Resolusi pembacaan dari alat ukur.
Sebagai contoh bila diambil nilai ketidakpastian alat ukur
atau kalibrator atau sertifikat kalibrasi maka ketidakpastian standart
tipe B dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
37
Untuk memperoleh nilai k, maka dicari nilai dari derajat
efektifitas dengan menggunakan persamaan :
38
LAMPIRAN
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
39
Gambar 2.4
40