32
Prawirohardjo. Jakarta. 667-681.
13. Wiradharma. 2013. Risiko Asfiksia pada Ketuban Pecah Dini di RSUP
sanglah. Sari Pediatri. 14(5) : 316-319.
14. Atthaariq Fitah Tindar. 2011. Profil Penderita Ketuban Pecah Dini di Bagian
Obstetri dan Ginekologi RSMH Palembang Periode 1 Januari-31 Desember
2009. Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (tidak
dipublikasikan).
15. Carolina L. 2004. Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Kasus Ketuban
Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) di Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin
Palembang Periode Tahun 2002-2003. Laporan Pengamatan Belajar Riset
(PBR), Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (tidak dipublikasikan).
16. Malak TM, Bell SC. Structuaral characteristic of term human fetal
membranes. Br J Obstet Gyanaecol 1994;101:375-86. Abstract
17. Savitz DA, Blackmore CA, Thorp JM. Epidemiologic characteristicof preterm
delivery. Am J Obstet Gynecol 1991;164:467-71. Abstract
33
Maret 2017
22. Manuaba IBG. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta , Indonesia.
23. Pangestito DW. 2015. Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Kejadian
Ketuban Pecah Dini di RSUD Tugurejo Tahun 2013. Tesis pada Jurusan
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.
24. Wiradnyana AAGP. 2013. Kadar Matrix Metalloproteinase (MMP-7) Pada
Kehamilan Preterm dengan Ketuban Pecah DIni dan Kehamilan Preterm
dengan Selaput Ketuban Utuh. Tesis pada Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana.
25. Nugroho T. 2010. Buku Ajar Obstetri. Yogyakarta : Nuha Medika.
26. Tanto C, Kayika IPG. 2014. Anemia pada Kehamilan. Dalam: Tanto C,
Liwang F, Hanifati S, dkk. (Editor). Kapita Selekta Kedokteran, ed. 4,
vol. 1. Media Aesculapius : Jakarta, hal : 408-409.
34