Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SOP Orientasi petugas baru, Pengertian Tatacara mempersiapkan petugas baru UGD
TUJUAN
Sebagai acuan orientasi petugas UGD baru agar petugas baru mengenal, mengetahui
dan memahami cara kerja di UGD.
KEBIJAKAN
Sebelum bertugas di UGD petugas baru perlu menjalani orientasi selama 1 minggu sebagai
persiapan melaksanakan tugas.
Prosedur
1. Sebelum melaksanakan tugas di UGD petugas baru melaksanakan orientasi / pengenalan
UGD.
2. Masa orientasi / pengenalan selama 1 minggu / 6 hari kerja.
3. Jadual orientasi petugas baru :
* Hari ke I : Perkenalan dengan, Dokter UGD, Kep. Ruangan dan Petugas UGD lainnya.
* Hari ke II : Mengetahui struktur organisasi dari struktur fungsional dan mekanisme
kerja UGD.
* Hari ke III : Mengetahui pembagian tugas dan uraian tugas petugas UGD.
* Hari ke IV : Mempelajari protap-protap UGD.
* Hari ke V : Memantapakan orientasi hari ke I sampai hari ke IV.
* Hari ke VI : Menyaksikan dan mengikuti pelaksanaan tugas sehari-hari di UGD.
4. Setelah menjalani orientasi selama 1 minggu, petugas baru mendapatkan tugas dalam uraian
tugasnya.
5. Pada minggu ke II petugas baru melaksanakan tugas sesuai dengan tugas yang diberikan.
Unit terkait TU
SOP Observasi Pasien Gawat, Pengertian Memantau keadaan pasien gawat
TUJUAN
Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat jiwanya .
KEBIJAKAN
Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan jiwa seseorang.
Prosedur
1. Penderita gawat harus di observasi
2. Observasi dilakukan tiap 5 15 menit sesuai dengan tingkat kegawatannya.
3. Observasi dilakukan oleh paramedis perawat, bila perlu oleh dokter.
4. Hal-hal yang perlu diobservasi :
a. Keadaan umum penderita
b. Kesadaran penderita
c. Kelancaran jalan nafas (air Way).
d. Kelancaran pemberian O2
e. Tanda-tanda vital :
- Tensi
- Nadi
- Respirasi / pernafasan
- Suhu
f. Kelancaran tetesan infus
5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin tidak baik maka paramedis
perawat harus lapor kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar jam kerja pertelpon).
6. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD maka perlu dirujuk
7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan penderita bisa pulang atau rawat
inap.
8. Perkembangan penderita selama observasi dicatat di kartu status penderita (les UGD) / lembar
observasi.
9. Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan / rawat inap / rujuk
Unit terkait Rawat Inap
PEMERINTAH KOTA SABANG
PUSKESMAS SUKAJAYA
Jl. Terminal Balohan
BALOHAN
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN TB
b. Persiapan pasien
-
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien
-
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan
Pengertian serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa,
penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien.
Uraian
a. Persiapan alat
1. Ruang Pengelola.
2. Pengelola P2 TB.
3. Meja, kursi dan kipas angin.
4. ATK dan buku register.
5. Buku penderita TB.05 dan TB.06
6. Pot dahak
b. Persiapan pasien
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk melepas kateter pada pasien
Uraian
a. Persiapan alat
1. Disposable spuit
2. Bengkok
3. Pengalas
4. Sketsel
5. Sarung tangan
Prosedur
b. Persiapan pasien
c. Pelaksanaan
1. Beritahu penderita dab atur posisi dorsal recumbent
2. Memakai sarung tangan
3. Tarik isi balon kateter dengan spuit
4. Tarik kateter perlahan lahan sambil penderita dianjurkan nafas panjang
5. Untuk penderita lali laki atur penis sesuai anatomi uretranya sebelum
ditarik kateternya
6. Bersihkan meatus uretra dengan kapas savlon
7. Tampung kateter pada bengkok
8. Rapikan penderita dan alat alat dibereskan
9. Lepas sarung tangan
10. Cuci tangan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
a. Persiapan
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Pengertian
Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk melakukan injeksi / suntik yang
merupakan tindakan memasukkan obat kedalam tubuh pasien lewat alat
suntik yang dimasukkan kedalam tubuh : sedalam kulit (ic), sedalam
bawah kulit (sc), sedalam otot (im), sampai menembus vena (iv)
Uraian
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien
1. Pelaksanaan injeksi ic
2. Injeksi sc
3. Injeksi im
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
1. Standart infus
2. Cairan yang akan diberikan
3. Infus set
4. Kapas steril / lidi waten steril
5. Alkohol 70% dalam botol spray steril
6. Kasa steril
7. Gunting
8. Plaster
9. Pengalas
10. Bengkok
11. Tomiquet
12. Povidon iodine dalam botol spray botol steril
13. Korentang dalam tempatnya
14. Handschoen steril
15. Alat pencukur
16. IV Catheter
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
a. Persiapan alat
1. Thermometer
2. 3 buah botol berisi, air sabun, disinfektan dan air
b. Persiapan pasien
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
1. Tensimeter
2. Stetoskope
3. Buku / catatan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1, Jakarta :
penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Referensi
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Kelompok Kerja Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar (2010).
Instrumen Evaluasi Penerapan Standart asuhan Keperawatan RSUP Dr.
Saiful Anwar, Malang.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
a. Persiapan alat
1. Spuit besar
2. Kom berisi air hangat
3. Pinset telinga
4. Bengkok
5. Kapas dalam tempatnya
Prosedur
6. Handuk
7. Perlak dan pengalas
8. Handuk
b. Persiapan pasien
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
a. Persiapan alat
1. Salep mata
2. Buku obat
3. Tupres (kapas)
4. Penutup mata bila perlu
b. Persiapan pasien
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memasukkan obat melalui anus
Uraian
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
a. Persiapan alat
1. Tensi meter
2. Stetoskop
b. Persiapan pasien
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
Persiapan alat
1. Handschoen
2. Nald Fuder
3. Pinset Chirurrgis
4. Jarum (Needle)
5. Benang
6. Gunting
7. Bengkok
8. Bak instrument
9. Perlak
10. Plester
11. Depress
12. Sofratul(kasa steril dengan antibiotik)
13. Providone iodine
14. Doek berlubang
15. Pinset anatomis
16. Spuit
17. Anestetik lokal
18. Kasa steril
19. Plester
20. Kasa gulung
Persiapan pasien
Prosedur
1. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan prosedur yang akan di lakukan.
2. Pasang sketsel
3. Atur posisi klien sesuai dengan kondisi luka
Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Pengertian
Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk melepas jahitan yang dilakukan pada
hari ke 5 7, sesuai dengan penyembuhan
Uraian
Persiapan alat
1. Bak instrument
2. Pinset Chirugis
3. Pinset Anatomis
4. Gunting Hetting Up
5. Kasa
6. Depress
7. Sofratul
8. Bengkok
9. Plester
10. Gunting verband
11. Alkohol
12. Hand Schoen
Persiapan pasien
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Tutup sketsel
3. Posisikan pasien sesuai dengan letak luka
4. Pasang perlak
5. Lepas plester/verband
6. Pakai Hand schoen
7. Bersihkan bekas plester dengan depress yang sudah di beri alcohol
8. Desinfecksi luka
9. Lepas jahitan satu per satu selang- seling
10. Jepit simpul jahitan dengan pinset chirugis
11. Tarik sedikit keatas, kemudian gunting jahitan tepat di bawah simpul yang
Prosedur berdekatan dengan kulit
12. Bersihkan luka
13. Tutup luka dengan sofratul
14. Lepas Handschoen
15. Plester luka
16. Rapikan pasien
17. Rapikan alat
18. Cuci tangan
19. Dokumentasikan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Referensi Proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1, Jakarta : penerbit
Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub
Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Kelompok Kerja Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar (2010). Instrumen
Evaluasi Penerapan Standart Asuhan Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar,
Malang.
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk merawat luka secara steril
Uraian
Persiapan alat
Alat steril
1. Pinset anatomis 2 buah
2. Handschoen
3. Depress
4. Kasa steril
5. Sofratul
6. 3 buah cucing berisi (cairan Ns, providon iodine, alkohol)
Alat on steril
1. Pinset chirugis 2 buah
2. Gunting verband
3. Plester
4. Obat desinfektan pada tempatnya(antiseptic solution)
5. Bengkok
6. Gunting lurus
Prosedur
Persiapan pasien
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Alat-alat di dekatkan
3. Pakai handschoen
4. Basahi plester dengan depress yang sudah di beri alcohol
5. Buka plester dengan menggunakan pinset chirugis, buang kedalam bengkok
6. Pinset yang sudah tidak steril langsung di buang ke bengkok
7. Bersihkan luka dengan cairan Ns, dari arah luar ke dalam
8. Observasi luka
9. Jika ada nanah bersihkan dengan menggunakan providon iodine
10. Kemudian di beri sofratul
11. Tutup luka dengan kasa steril
12. Kemudian plester
13. Lepas handschoen
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
a. Persiapan alat
Prosedur
1. Bidai sesuai dengan kebutuhan (panjang dan jumlah) berikan pengalas
dari kapas
2. Kasa gulung
3. Gunting
4. Kasa steril
5. Plester
6. Hand scoon
7. Bengkok
8. Bantal
9. Sampiran
b. Persiapan pasien
c. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Pakai hand scoon
3. Dekatkan alat dengan pasien
4. Berikan penjelesan pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan
5. Bagian ekstermitas yang cidera harus kelihatan seluruhnya, pakaian
harus di lepas, bila mana perlu digunting
6. Periksa nadi dan fungsi sensorik dan motorik ekstermitas bagian distal
dari tempat cidera sebelum pemasangan bidai
7. Jika ekstermitas tampak sangat dan nadi tampak tidak ada, coba luruskan
dengan tarikan secukupnya, tetapi bila terasa ada tahanan jangan
diteruskan, pasang bidai dlam posisi tersebut dengan melewati 2 sendi
8. Bila curiga ada dislokasi pasang bantal atas bawah, jangan mencoba
untuk diluruskan
9. Bila ada patah tulang terbuka, tutup bagian tulang yang keluar dengan
kapas steril dan jangan memasukkan tulang yang keluar tersebut,
kemudian pasang kembali bidai dengan melewati 2 buah sendi
10. Periksa nadi dan fungsi sensorik dan motorik ekstermitas bagian distal
dari tempat cidera setelah pemasangan bidai
11. Bereskan alat-alat dan rapikan pasien
12. Lepas hand scone
13. Cuci tangan
14. Dokumentasikan di lembar penanganan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Uraian
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien
1. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Pasang sampiran / sketsel
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Sarung tangan (jika diperlukan)
a. Persiapan pasien
1. Tutup pintu, jendela, dan gorden atau sampiran bila pasien dibangsal.
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan, jika diperlukan (menurunkan
transmisi mikroorganisme).
3. Pasien terlentang di pinggir salah satu sisi tempat tidur.
4. Posisikan kedua lengan dekat dengan tubuh dengan siku lurus dan
Prosedur tangan diatas paha. Miringkan pasien kearah tengah tempat tidur,
kemudian posisikan tengkurap.
a. Memberikan posisi pada pasien sehingga kelurusan tubuh dapat
dipertahankan.
5. Putar kepala pasien ke salah satu sisi dan sokong dengan bantal. Jika
banyak drainage dari mulut, mungkin pemberian bantal
dikontraindikasikan.
a. Hal ini mencegah fleksi lateral leher. Hindari meletakkan bantal dibawah
bahu untuk mencegah peningkatan resiko lordosis lumbal.
6. Letakkan bantal dibawah dada (mencegah hiperekstensi kurva
lumbal,kesulitan pernapasan penekanan pada payudara wanita).
7. Letakkan bantal dibawah kaki, mulai lutut sampai tumit.
a. Mengurangi fleksi plantar, memfleksikan lutut sehingga memberikan
kenyamanan dan mencegah tekanan yang berlebihan pada patella.
8. Jika pasien tidak sadar atau mengalami paralysis ekstremitas atas,
elevasikan tangan dan lengan bawah (bukan lengan atas) dengan
menggunakan bantal.
a. Posisi ini akan mencegah terjadinya edema dan memberikan
kenyamanan. Bantal tidak diletakkan di bawah lengan atas karena dapat
menyebabkan terjadinya fleksi bahu).
9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
10. Dokumentasikan tindakan.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
Referensi Ns. Eni Kusyati, S. Kep, dkk. 2006. Keterampilan dan prosedur
laboratorium, Jakarta, EGC.
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Footboard (bantalan kaki)
5. Sarung tangan (jika diperlukan)
b. Persiapan pasien
Mengetahui,
Kepala Puskesmas SUKAJAYA
Abcdddd
NIP. 19721108 200212 2 004
1. GANGREN PULPA
5. HIPEREMIA PULPA
6. INFORMED CONSENT
7. JACKET CROWN
8. ODONTECTOMY
11. PERSISTENSI
22. PULPITIS
SOP POLI KB
1. PEMASANGAN IMPLAN
2. PENCABUTAN IMPLAN
3. PEMASANGAN COPPER T
4. PENCABUTAN COPPER T
5. PEMASANGAN IUD
6. PELEPASAN IUD
7. PEMBERIAN PIL KB
8. PEMBERIAN SUNTIKAN KB
SOP LABORATORIUM
1. PEMERIKSAAN WIDAL
3. PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
4. PEMERIKSAAN KEHAMILAN
5. PEMERIKSAAN LED
3. Ekstraksi kuku
6. Hepatitis akut
7. Tatalaksana Pioderma
8. Bilas lambung
9. Demam Tifoid
28. DLL
2. TATALAKSANA KUSTA
3. TATALAKSANA TBC
7. ADMINISTRASI IMS
8. KONSELING VCT
SOP LOKET
1. PENERIMAAN PENDAFTARAN
4. PENGEMBALIAN KARTU
SOP GIZI
1. TATALAKSANA DIET
2. DIET GIZI BURUK
4. DIET HIPERTENSI
6. FOOD MODEL
1. ANTEPARTUM
2. PERSALINAN NORMAL
7. MENGGUNAKAN INKUBATOR
8. BIMBINGAN MENYUSUI
2. PENYIMPANAN DATA
6. WAWANCARA
4. MEMBERSIHKAN HALAMAN
5. MENGEPEL LANTAI
1. KEPALA PUSKESMAS
2. DOKTER FUNGSIONAL
7. URUSAN KEPEGAWAIAN
10. BIDAN
11. PERAWAT
18. DLL
SOP APOTEK
2. PENGELOLAAN APOTIK
3. OBAT RACIKAN
4. GUDANG OBAT
5. PENGELOLAAN OBAT
2. EVAKUASI KEBAKARAN