I. PENGERTIAN
Pedoman Pelatihan Kemampuan Dasar Bagi Warga Rumah Sakit Umum St.
Elisabeth adalah pembekalan pengetahuan, ketrampilan dan prilaku yang
minimal harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh seluruh warga (Yayasan,
Managemen, Staf/Karyawan dan Pihak luar yang bekerja di Rumah Sakit Umum
St. Elisabeth) sebelum melakukan pelayanan untuk selanjutnya diaktualisasikan
sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas keprofesian, dalam upaya
peningkatan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat baik kepada pasien,
keluarga pasien, tim kerja dan pelanggan eksternal lainnya di Rumah Sakit
Umum St. Elisabeth.
II. TUJUAN
TUJUAN UMUM:
Seluruh warga mampu mengimplementasikan kemampuan dasar yang diajarkan
sebagai pedoman dalam upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien.
TUJUAN KHUSUS:
1. Seluruh warga mampu mengimplementasikan 6 dasar yang diajarkan
sebagai pedoman alam upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien.
2. Seluruh warga mampu mengimplementasikan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
3. Seluruh warga mampu menginplementasikan Kesehatan kerja, Kebakaran
dan Kewaspadaan bencana (K3)
4. Seluruh warga mampu mengimplementasikan pelayanan terhadap pelanggan
(Customer Service)
5. Seluruh warga mengimplementasikan Bantuan Hidup dasar (BHD) atau
Basic Life Support (BLS)
1
4. Penerapan pelayanan terhadap pelanggan (Customer Service)
5. Penerapan Bantuan Hidup dasar (BHD) atau Basic Life Support (BLS)
2
j. Pasien dengan NAMA SAMA atau HAMPIR SAMA harus diberi tanda
HATI-HATI DENGAN NAMA YANG SAMA/ HAMPIR SAMA pada RM
dan semua formulir permintaan
k. Gelang identitas dipasang pada seluruh pasien rawat inap
l. Pelepasan gelang identitas di laksanakan pada saat:
Pasien pulang dengan ijin, dilepas oleh perawaat diruang rawat
Pasien pulang atas permintaan sendiri, dilepas oleh perawat
ruang rawat
Pasien meninggal dunia, dilepas oleh petugas kamar jenazah
Pasien dirujuk dengan identitas, dilepas oleh perawat pendamping
ssaat operan dengan perawat rumah sakit yang dituju.
3
PLANNING adalah kegiatan / tindakan yang akan dilaksanakan
untuk mengatasi hasil assessment
g. Persiapan perawat sebelum lapor kepada dokter :
Visit dan periksa pasien
Cek hasil lab, obat, dll
Ketahui kapan pasien masuk dan diagnose waktu masuk
h. Informasi yang di sampaikan pada saat transfer/ memindahkan
pasien:
Ringkasan/ resume alasan masuk RS
Ringkasan/ resume temuan yang penting (data obyektif yang
penting)
Ringkasan/ resume diagnostik
Ringkasan/ resume tindakan yang telah dilakukan
Ringkasan/ resume obat/terapi yang telah diberikan
Ringkasan/ resume kondisi pasien saat pindah. Transfer
i. Dalam melaksanakan komunikasi dan saat memberikan pendidikan
kesehatan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh pasien
dan atau keluarga pasien
7
Adapun pelaksanaan kegiatan K3 sebagai implementasi sehari-hari antara
lain:
Menggunakan APD (masker, sarung tangan, kaca mata, apron, dll) sesuai
kebutuhan.
Jangan mengangkat dengan posisi membungkuk tetapi posisi jongkok.
Hindari tertusuk jarum suntik (spuit sekali pakai, tidak menutup jarum
tetapi langsung dibuang pada tempatnya, tidak bercanda saat memegang
alat suntik dan gunakan cahaya yang cukup).
Mampu menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dengan benar,
dengan tekhnik TATA.
8
Tanggap terhadap adanya deteksi dini kebakaran (bau terbakar, asap,
sirine/alarm kebakaran)
Mengetahui petunjuk evakuasi bila terjadi bencana
TEKNIK LIFE SAVING pada BHD adalah tekhnik DR minta tolong CAB,
yaitu:
R = Respon (gunakan tekhnik verbal / panggil dan atau dengan respon nyeri
(tepuk-tepuk bahu / tekan di tengah dada / pangkal kuku)
10
Hubungi EMS (Emergency Medical Service) sistem, dengan menelepon
pesawat IGD 114 atau kode biru dengan mengatakan KODE BIRU 3X
(sebutkan posisi/ lokasi kejadian)
A = AIR WAY (buka jalan nafas dengan head till_chin lif atau jaw trus)
C (SIRCULATION / SIRKULASI)
1. Palpasi nadi karotis dengan dua jari, (maksimal 10 detik). Bila tidak teraba
lakukan kompresi dengan cara :
Tentukan letak kompresi yaitu di tengah tulang iga atau 2-3 cm diatas
pertemuan tulang iga,
2. Mulai untuk melakukan kompresi :
a. Satu telapak tangan di tempelkan di dada, tangan yang satu
menumpuk diatasnya.
b. Posisi tangan tegak lurus 90 derajat
c. Berikan tekanan pada dada korban menggunakan badan penolong
dengan posisi badan penolong dipertahankan tegak lurus :
Kedalaman tekanan : 4,5-5 cm
Frekuensi tekanan sampai : 100x/ menit
Biarkan dada mengembang kembali, dengan melepaskan tekanan
tanpa melepaskan tangan dari dada korban.
d. Rasio kompresi dengan bantuan nafas 30:2
e. Lakukan kompresi 5 siklus
f. Lakukan penilaian setelah 5 siklus :
Jika tidak ada nadi, lakukan kembali kompresi dan bantuan nafas
Jika nafas ada, nadi ada, maka pertahankan jalan nafas
Jika nadi ada dan nafas tidak ada maka berikan bantuan nafas 10-
12x/ menit, selama 2 menit dan monitor nadi setiap saat.
B (BREATHING / PERNAFSAN)
11
1. Tentukan apakah ada nafas spontan dengan cara Look, Listen and Feel
(LLF) atau lihat, dengar dan rasakan selama 3-5 detik.
2. Bila tidak ada nafas berikan nafas bantuan 2x (1-1,5 detik/nafas) dengan
cara mouth to mouth, mouth to nose, atau bag to mouth.
3. Jika ada obstruksi jalan nafas :
Reposisi kepala korban, coba untuk berikan bantuan nafas lagi
Berikan 6-10x sub diafragma abdominal thrust (Heimlich Manuver)
Buka mulut dengan cross finger & lakukan Finger Sweep (sapuan jari)
Jika tidak berhasil ulangi tindakan a, b, dan c
EVALUASI
12
GAMBAR : MANAJEMEN CAB
13
V. PENUTUP
14
Kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seluruh mahasiswa sebelum
melakukan praktek ini mutlak diimplementasikan dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum St. Elisabeth.
Dengan harapan menjadi salah satu sumbang sih mahasiswa dalam upaya
menurunkan kejadian yang tidak diharapkan / KTD maupun kejadian sentinel.
Jika tidak dimulai dari diri kita dan sekarang juga, kapan lagi ?
15
Lampiran 1
UNTUK PEDIATRI
16
diatas penggunaan medikasi lainnya/tidak
ada medikasi.
17
Lampiran 2
(UNTUK DEWASA)
Keterangan skor :
45 = Risiko tinggi
25 44 = Risiko sedang
0 24 = Risiko rendah
18
Lampiran 3
(UNTUK GERIATRI)
19
kursi dan kembali Memerlukan sedikit bantuan 1 dan
ke tempat tidur) (1orang) / dalam pengawasan mobilitas.
Imobilisasi 3
Keterangan Skor :
20
Lampiran 4
GLOSARIUM KKP-RS
21
4 Masalah Medis Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang
(medical error) mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
pada pasein. Kesalahan termasuk gagal melaksanakan
sepenuhnya suatu rencana atau menggunakan rencana
yang salah untuk mencapai tujuannya. Dapat akibat
melaksanakan tindakan (commission) atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission)
22