Anda di halaman 1dari 91

2

KARAKTERISTIK IBU PENDERITA KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU


(KET) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2003-2008

SKRIPSI

Oleh:

ROSPIDA BANGUN
NIM. 041000133

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

KARAKTERISTIK IBU PENDERITA KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU


(KET) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2003-2008

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh:

ROSPIDA BANGUN
041000133

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

KARAKTERISTIK IBU PENDERITA KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU


(KET) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2003-2008

Yang Dipersiapkan dan Dipertahankan Oleh:

ROSPIDA BANGUN
041000133

Telah Diuji Dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi


Pada Tanggal 16 Maret 2009
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

Prof.dr.Nerseri Barus,MPH Drs.Jemadi, M.Kes


NIP.130702002 NIP.131996168

Penguji II Penguji III

Prof.dr.Sori Muda Sarumpaet,MPH Asfriyati, SKM,Mkes


NIP.130702002 NIP.132102006

Medan, Maret 2009


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Dekan,

dr.Ria Masniari Lubis,Msi


NIP.131124053

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

ABSTRAK
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) adalah kehamilan dimana sel telur yang
dibuahi berimplantasi dan bertumbuh di luar endometrium kavum uterus. Dari seluruh
kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan dalam kehamilan, 16% diantaranya
disebabkan oleh kehamian ektopik..
Untuk mengetahui karakteristik ibu penderita KET di RSUP H.Adam Malilk
Medan tahun 2003-2008 dilakukan penelitian bersifat deskriptif, desain case series,
dilanjutkan dengan analisa statistic. Populasi sebanyak 63 orang yang juga menjadi
sample penelitian (total sampling). Data dianalisa dengan uji t-test, Anova, Chi Square.
Ditemukan proporsi terbanyak pada kelompok umur 20-39 tahun 92,1% dengan
rata-rata umur 29,84 tahun, suku Jawa 39,7%, agama Islam 66,7%, pendidikan SLTP
33,3%, ibu rumah tangga 66,7%, berasal dari kota Medan 50,8%. Rata-Rata usia
kehamilan 6,4 minggu, keluhan nyeri perut 100%, anemia menjelang terminasi
kehamilan 90,5%, tindakan Laparatomi+Salpingektomi 100%, rata-rata lama rawatan
6,8 hari, asal rujukan dari dokter umum 47,6%, pulang sembuh/pulang berobat jalan
88,9%. CFR 3,2%. Tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan
berdasarkan keadaan sewaktu pulang ( F = 2,378; p = 0,101);rata-rata lama rawatan
berdasarkan usia kehamilan (F = 1,752; p = 0,182); rata-rata lama rawatan
berdasarkan kadar Hb ( p = 0,076).
Ibu hamil yang memiliki keluhan nyeri perut agar memeriksakan kehamilannya
sedini mungkin ke Rumah Sakit, dokter umum disarankan agar langsung merujuk ibu
penderita ke Rumah Sakit, Pihak RSUP H.Adam Malik Medan disarankan meningkatkan
pelayanannya sehingga angka CFR dapat diturunkan. Pihak RSUP H.Adam Malik
Medan disarankan membuat format anamnese berkas rekam medis khususnya variabel
paritas, riwayat penyakit terdahulu, riwayat kehamilan jelek, jenis kontrasepsi yang
digunakan, dan lokasi implantasi.

Kata Kunci : Kehamilan Ektopik Terganggu, Karakteristik penderita

iia

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

ABSTRACT
Ectopic Pregnancy (EP) is a pregnancy in which the fertilized ovum is implanted
and grows outside the endometrial cavity of the uterus. Of all maternal mortalities
caused by bleeding during pregnancy, 16% are caused by ectopic pregnancy.
To find out the characteristics of mothers who are suffering from EP at the H
Adam Malik General Hospital, Medan in the 2003-2008 period, descriptive research
,with case series design followed up with statistical analysis had been conducted. The
population consisted of 63 persons, also being the total sampling. The data were
analyzed by applying the t-test, Anova, and Chi Square tests.
It was found that the greatest proportion of the sample population, that is 92.1%,
was in the age group of 20-39 years, being on average 29.84 years; 39.7% was of the
Javanese tribe, 66.7% Islam by religion, 33.3% Junior High School by education, 66.7%
housewives, and 50.8% hailing from the city of Medan. The average pregnancy age was
6.4 weeks. The complaints consisted of: pain in stomach 100%, anemia on the eve of
pregnancy termination 90.5%, Laparotomy + Salphyngectomy procedures 100%,
average length of stay 6.8 days, source of reference general practitioner 47.6%, leaving
hospital healed/ leaving hospital as outpatient 88.9%, CFR 3.2%. There was no
significant difference between average length of stay and condition at leaving hospital (F
= 2.378; p = 0.101); average length of stay and the age of pregnancy (F = 1.752; p =
0.182); average length of stay and on Hb content (p = 0.076).
Pregnant mothers with complaint of stomach pain was suggested to have their
pregnancy examined as early as possible at the Hospital, general practitioners were
recommended to directly refer the suffering mothers to the Hospital. The H Adam Malik
General Hospital, Medan, is encouraged to improve its services in order to lower the
CFR figure. It is recommended that the H Adam Malik General Hospital, Medan to
create an anamneses format of medical record files, especially regarding parity variable,
previous disease history, bad pregnancy history, contraception types used, and
implantation location.

Key Words: Ectopic Pregnancy, Patient Characteristics

iibTerganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rospida Bangun

Tempat/Tanggal Lahir : Lau Peranggunan, 14 November 1985

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum Kawin

Jumlah Anggota Keluarga : 3 (tiga) Orang Bersaudara

Alamat : Jl. Jamin Ginting Km 14,5 No.29, Medan.

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1993 1998 : SD Negri No.066428

2. Tahun 1998 2001 : SMP Negri 41 Medan

3. Tahun 2001 2004 : SMU Sutomo 1 Medan

4. Tahun 2004 2009 : FKM USU Medan

iii

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat kasih

dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di Rumah

Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 . Skripsi ini adalah

salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH, selaku ketua Departemen Epidemiologi

FKM USU.

3. Prof. dr. Nerseri Barus, MPH selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk, saran, dan

bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Bapak Drs. Jemadi, M.kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk dan bimbingannya

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH selaku Dosen Penguji I yang telah

banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

iv

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

6. Ibu Asfriyati, SKM, M.Kes selaku Dosen Penguji II yang telah banyak memberikan

sumbangan pikiran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Pegawai di FKM USU Medan.

8. Kepala bagian Rekam Medik RSUP H.Adam Malik Medan dan seluruh staff Litbang

yang telah membantu penulis menyelesaikan penelitian ini.

9. Kepada Orang tua tercinta S.Bangun dan S.Sembiring, abangku Anton, dan adikku

Berliana, serta seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan doa dan semangat

kepada penulis.

10. Kepada Mas Christa yang selalu memberikan dukungan doa, maupun bantuannya

kepada penulis.

11. Teman-temanku : Dwi, Henny, Anie, Zra terima kasih buat tiap dukungan, doa,

kebersamaan selama menempuh pendidikan di FKM.

12. Nerrie, Imel, kak imel, tiar, dorry, zaro, iwan dan seluruh rekan peminatan

epidemiologi yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas perhatian

dan kebersamaannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi para pembaca.

Medan, Maret 2009


Penulis

Rospida Bangun

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan................................................................................................... i
Abstrak ........................................................................................................................ ii
Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................... iii
Kata Pengantar .......................................................................................................... iv
Daftar isi .................................................................................................................... vi
Daftar tabel................................................................................................................. ix
Daftar gambar............................................................................................................ xi

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................1


1.1. Latar Belakang ............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................5
1.3.1. Tujuan Umum ....................................................................................5
1.3.2. Tujuan Khusus ...................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................7


2.1. Definisi.......................................................................................................7
2.2. Klasifikasi ...................................................................................................7
2.3. Patofisiologi ..............................................................................................10
2.4. Epidemiologi.............................................................................................12
2.4.1. Distribusi Frekuensi .........................................................................12
2.4.2. Determinan.......................................................................................13
2.5. Gejala dan Gambaran Klinis.....................................................................17
2.6. Pencegahan ...............................................................................................19
2.6.1. Pencegahan Primer...........................................................................19
2.6.2. Pencegahan Sekunder ......................................................................20
2.6.3. Pencegahan Tersier ..........................................................................23

BAB 3 KERANGKA KONSEP ................................................................................24


3.1. Kerangka Konsep......................................................................................24
3.2. Definisi Operasional .................................................................................24

BAB 4 METODE PENELITIAN.............................................................................28


4.1. Jenis Penelitian..........................................................................................28
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................28
4.2.1. Lokasi Penelitian..............................................................................28
4.2.2. Waktu Penelitian..............................................................................28
4.3. Populasi dan Sampel .................................................................................28
4.3.1. Populasi............................................................................................28
4.3.2. Sampel..............................................................................................29
4.4. Metode Pengumpulan Data.......................................................................29
4.5. Teknik Analisa Data .................................................................................29

vi
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

BAB 5 HASIL PENELITIAN ...................................................................................30


5.1. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Sosiodemografi ..................................................................30
5.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Medikal Obstetri ................................................................33
5.2.1. Rata-Rata Usia Kehamilan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu........................................................................33
5.2.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Keluhan ..................................................34
5.2.3. Distibusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Kadar Hb...............................................34
5.2.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Tindakan Medis .....................................35
5.2.5. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu........................................................................35
5.2.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Asal Rujukan..........................................36
5.2.7. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang.......................36
5.3. Analisa statistik.........................................................................................37
5.3.1. Rata-Rata lama rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang............................................................................................37
5.3.2. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan ........................38
5.3.3. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb ..................................39
5.3.4. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Ibu
Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan
Kadar Hb .......................................................................................39

BAB 6 PEMBAHASAN ............................................................................................41


6.1. Sosiodemografi .........................................................................................41
6.1.1. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Umur ......................................................41
6.1.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Suku .......................................................42
6.1.3. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Agama ....................................................43
6.1.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Pendidikan .............................................44
6.1.5. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Pekerjaan................................................45
6.1.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Tempat Tinggal......................................46
6.2. Medikal Obstetri .......................................................................................47

vii
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

6.2.1. Rata-Rata Usia Kehamilan Ibu Penderita Kehamilan


Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2003-2008.........................................47
6.2.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Keluhan ..................................................48
6.2.3. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Kadar Hb Anemia ..................................49
6.2.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Tindakan Medis .....................................50
6.2.5. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2003-2008.........................................51
6.2.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Asal Rujukan..........................................51
6.2.7. Distribusi Proporsi Ibu Penderita kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang......................52
6.3. Analisa Statistik.................................................................................54
6.3.1. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang............................................................................................55
6.3.2. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan ........................55
6.3.3. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb ..................................56
6.3.4. Proporsi Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Berdasarkan
Kadar Hb .......................................................................................57

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................58


7.1. Kesimpulan ...............................................................................................58
7.2. Saran .........................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1.1. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Sosiodemografi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .................................................30
Tabel 5.1.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Umur (frekuensi banyak) di Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .........................................32
Tabel 5.1.3. Rata-Rata Umur Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-
2008 .......................................................................................................32
Tabel 5.2. Rata-Rata Usia Kehamilan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008...................................................................................33
Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Usia Kehamilan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .................................................33
Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Keluhan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008 ............................................................34
Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008 ............................................................34
Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Kadar Hb Anemia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .................................................35
Tabel 5.7. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008...................................................................................35
Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Asal Rujukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008 ............................................................36
Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .........................................36
Tabel 5.10. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008....................37
Tabel 5.11. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008................................38
Tabel 5.12. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .........................................39

ix

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

Tabel 5.13 Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Ibu Penderita


Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 ..........40

x
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.1. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan Tahun 2003-2008 ....................................................................41
Gambar 6.2. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Suku di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan Tahun 2003-2008 ....................................................................42
Gambar 6.3. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Agama di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008..........................................................43
Gambar 6.4. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Pendidikan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008..........................................................44
Gambar 6.5. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008..........................................................45
Gambar 6.6. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Tempat Tinggal di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2003-2008...............................................46
Gambar 6.7. Diagram Bar Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Keluhan Utama di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .............................48
Gambar 6.8. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008..........................................................49
Gambar 6.9. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Asal Rujukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2003-2008...............................................51
Gambar 6.10. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .............................52
Gambar 6.11. Diagram Bar Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-
2008.....................................................................................................54
Gambar 6.12. Diagram Bar Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia kehamilan di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .................55
Gambar 6.13. Diagram Bar Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .............................56
Gambar 6.14. Diagram Bar Proporsi Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Berdasarkan
Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008 ................................................................................57

xi

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan di laksanakan pada segala bidang. Tujuan pembangunan

kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.1

Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas merupakan masalah kesehatan yang

penting, bila tidak ditanggulangi akan menyebabkan angka kematian ibu yang tinggi.

Kematian seorang ibu dalam proses reproduksi merupakan tragedi yang mencemaskan.

Keberadaan seorang ibu merupakan tonggak untuk tercapainya keluarga yang sejahtera

dan kematian seorang ibu merupakan suatu bencana bagi keluarganya. Dampak sosial

dan ekonomi kejadian ini dapat dipastikan sangat besar, baik bagi keluarga, masyarakat

maupun angkatan kerja.2

World Health organization (2008) melaporkan pada tahun 2005 terdapat 536.000

wanita meninggal akibat dari komplikasi kehamilan dan persalinan, dan 400 ibu

meninggal per 100.000 kelahiran hidup (Maternal Mortality Ratio). Angka Kematian Ibu

(AKI) di negara maju diperkirakan 9 per 100.000 kelahiran hidup dan 450 per 100.000

kelahiran hidup di negara yang berkembang, hal ini berarti 99% dari kematian ibu oleh

karena kehamilan dan persalinan berasal dari negara berkembang.3

Indonesia sebagai Negara berkembang mempunyai AKI yang relatif lebih tinggi

dibandingkan dengan Negara-negara ASEAN. Pada tahun 2005 terdapat AKI sebesar

13/100.000 kelahiran hidup di Brunei Darussalam, 62/100.000 kelahiran hidup di

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

Malaysia, 110/100.000 kelahiran hidup di Thailand, 380/100.000 kelahiran hidup di

Myanmar dan 420/100.000 kelahiran hidup di Indonesia.3

Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) AKI menurun dari

450/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 425/100.000 kelahiran hidup pada

tahun 1992. kemudian menurun lagi menjadi 373/100.000 kelahiran hidup pada tahun

1995. Berdasarkan hasi Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, pada tahun 2001-

2003 terdapat AKI sebesar 307/100.000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan AKI

cenderung terus menurun, tetapi bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai

secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 125/100.000 kelahiran hidup, maka

apabila penurunannya masih seperti tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan target tersebut

di masa mendatang sulit tercapai.4

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2006, AKI di Rumah Sakit periode 2001-

2005 cenderung menurun dari 7,5/1000 kelahiran hidup pada tahun 2001 menjadi

0,9/1000 kelahiran hidup pada tahun 2005. Namun pada tahun 2004, AKI mengalami

kenaikan tajam dari sebelumnya 1,1/1000 kelahiran hidup pada tahun 2003 menjadi

8,6/1000 kelahiran hidup.5

Jika dilihat dari golongan sebab sakit, kasus obstetrik terbanyak pada tahun 2006

adalah disebabkan penyulit kehamilan, persalinan dan masa nifas lainnya dengan

proporsi 47,3 %, diikuti dengan kehamilan yang berakhir abortus dengan proporsi

31,5%.5 Kehamilan ektopik merupakan salah satu kehamilan yang berakhir abortus, dan

sekitar 16 % kematian oleh sebab perdarahan dalam kehamilan dilaporkan disebabkan

oleh kehamilan ektopik yang pecah.6

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
23

Kehamilan ektopik terjadi apabila hasil konsepsi berimplantasi, tumbuh dan

berkembang di luar endometrium normal. Kehamilan ektopik ini merupakan kehamilan

yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubung dengan besarnya

kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila Kehamilan

Ektopik Terganggu (KET) dimana terjadi abortus maupun ruptur tuba. Abortus dan

ruptur tuba menimbulkan perdarahan ke dalam kavum abdominalis yang bila cukup

banyak dapat menyebabkan hipotensi berat atau syok. Bila tidak atau terlambat

mendapat penanganan yang tepat penderita akan meninggal akibat kehilangan darah yang

sangat banyak.6

Insiden rate Kehamilan ektopik di Amerika Serikat mengalami peningkatan lebih

dari 3 kali lipat selama tahun 1970 dan 1987, dari 4,5/1000 kehamilan menjadi 16,8/1000

kehamilan.7 Berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention, insiden rate

kehamilan ektopik di Amerika Serikat pada tahun 1990-1992 diperkirakan 19,7/1000

kehamilan.8 Dan pada tahun 1997-2000 mengalami peningkatan lagi menjadi 20,7/1000

kehamilan. Di Logos, Nigeria, 8,6% kematian ibu disebabkan oleh kehamilan ektopik

dengan Case Fatality Rate (CFR) 3,7 %.9 Di Norwegia, insiden rate kehamilan ektopik

meningkat dari 4,3/10.000 kehamilan menjadi 16/10.000 kehamilan selama periode 1970-

1974 sampai 1990-1994, dan menurun menjadi 8,4/10.000 kehamilan.10

Di Indonesia frekuensi kehamilan ektopik bervariasi antara 1 dalam 28 persalinan

sampai 1 dalam 329 persalinan. Di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta selama periode

tahun 1971-1975 terdapat 1 kehamilan ektopik diantara 24 persalinan,11 pada tahun 1987

terdapat 153 kasus diantara 4007 persalinan atau 1 diantara 26 persalinan.12 Di RSU

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
24

Dr.Pirngadi Medan dalam periode tahun 1979-1981 frekuensi kehamilan ektopik 1 dalam

139 persalinan.13

Di RSU Dr.Pirngadi Medan selama periode tahun 1997-2000 terdapat 122 kasus

kehamilan ektopik terganggu,14 pada periode tahun 1999-2003 frekuensi kehamilan

ektopik berkisar 1 dalam 41 kehamilan.15 Di RSUD Arifin Achmad Pekan Baru Periode 1

januari 2003-31 Desember 2005 terdapat 133 kasus kehamilan ektopik terganggu diantara

7.498 kasus kebidanan (1,77 %).16 dan pada periode 1999-2006 terdapat 103 kasus

kehamilan ektopik terganggu di RSU St.Elisabeth Medan.17

Berdasarkan survey pendahuluan di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik

Medan tercatat bahwa jumlah penderita kehamilan ektopik terganggu tahun 2003-2008

terdapat 63 kasus, dengan rincian tahun 2003 sebanyak 8 orang, tahun 2004 sebanyak 11

orang, tahun 2005 sebanyak 10 orang, tahun 2006 sebanyak 13 orang , tahun 2007

sebanyak 12 orang, dan tahun 2008 sebanyak 9 orang.

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa masih banyaknya jumlah penderita

kehamilan ektopik yang memerlukan penanganan yang adekuat, oleh karena itu perlu

dilakukan penelitian tentang karakteristik ibu penderita kehamilan ektopik terganggu di

RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2003-2008.

1.2. Perumusan Masalah

Belum diketahuinya karakteristik ibu penderita kehamilan ektopik terganggu di

RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2003-2008.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
25

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik ibu penderita kehamilan ektopik terganggu di

RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2003-2008.

1.3.2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui distribusi proporsi ibu penderita kehamilan ektopik

terganggu berdasarkan sosiodemografi (umur, suku, agama, pekerjaan,

pendidikan, tempat tinggal).

b) Untuk mengetahui distribusi proporsi ibu penderita kehamilan ektopik

terganggu berdasarkan status medikal obstetri (rata-rata usia kehamilan,

keluhan utama, kadar Hb, tindakan medis, lama rawatan rata-rata, asal

rujukan dan keadaan sewaktu pulang).

c) Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan tindakan medis.

d) Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu

pulang.

e) Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan usia kehamilan

f) Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan kadar Hb

g) Untuk mengetahui perbedaan proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan

tindakan medis.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
26

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi pihak RSUP H.Adam Malik Medan dalam

memberikan pelayanan perawatan yang lebih intensif terhadap ibu penderita

kehamilan ektopik.

1.4.2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian ilmiah

dan merupakan kesempatan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh

selama masa perkuliahan di FKM USU.

1.4.3. Sebagai bahan masukan atau referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Kehamilan ektopik adalah kehamilan di mana sel telur yang dibuahi berimplantasi

dan tumbuh di luar endometrium kavum uterus. Kehamilan ektopik dapat terjadi di luar

rahim misalnya dalam tuba, ovarium atau rongga perut, tetapi dapat juga terjadi di dalam

rahim di tempat yang luar biasa misalnya dalam cervik, pars intertistialis atau dalam

tanduk rudimeter rahim.12

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya karena tempat

implantasinya tidak memberikan kesempatan untuk tumbuh kembang mencapai aterm.12

Kehamilan ektopik terganggu (KET) adalah keadaan di mana timbul gangguan pada

kehamilan tersebut sehingga terjadi abortus maupun ruptur yang menyebabkan

penurunan keadaan umum pasien.13

2.2 Klasifikasi

Klasifikasi kehamilan ektopik berdasarkan tempat terjadinya implantasi dari

kehamilan ektopik, dapat dibedakan menurut :

2.2.1. Kehamilan tuba adalah kehamilan ektopik pada setiap bagian dari tuba fallopi.

Sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba (95%).18 Konseptus dapat

berimplantasi pada ampulla (55%), isthmus (25%), fimbrial (17%), atau pun pada

interstisial (2%) dari tuba.13 Tuba fallopi mempunyai kemampuan untuk

berkembang yang terbatas, sehingga sebagian besar akan pecah (ruptura) pada

umur kehamilan 35-40 hari.19

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
28

2.2.2. Kehamilan ovarial merupakan bentuk yang jarang (0,5%) dari seluruh kehamilan

ektopik dimana sel telur yang dibuahi bernidasi di ovarium.20 Meskipun daya

akomodasi ovarium terhadap kehamilan lebih besar daripada daya akomodasi

tuba, kehamilan ovarium umumnya mengalami ruptur pada tahap awal.21

2.2.3. Kehamilan servikal adalah bentuk dari kehamilan ektopik yang jarang sekali

terjadi.20 Nidasi terjadi dalam selaput lendir serviks. Dengan tumbuhnya telur,

serviks mengembang. Kehamilan serviks jarang melewati usia gestasi 20 minggu

sehingga umumnya hasil konsepsi masih kecil dan dievakuasi dengan kuretase.22

2.2.4. Kehamilan Abdominal

Kehamilan ini terjadi satu dalam 15.000 kehamilan, atau kurang dari 0,1% dari

seluruh kehamilan ektopik.20 Kehamilan Abdominal ada 2 macam :22

a. Primer , dimana telur dari awal mengadakan implantasi dalam rongga perut.

b. Sekunder, yaitu pembentukan zigot terjadi ditempat yang lain misalnya di

dalam saluran telur atau ovarium yang selanjutnya berpindah ke dalam rongga

abdomen oleh karena terlepas dari tempat asalnya. Hampir semua kasus

kehamilan abdominal merupakan kehamilan ektopik sekunder akibat ruptur

atau aborsi kehamilan tuba atau ovarium ke dalam rongga abdomen

Walaupun ada kalanya kehamilan abdominal mencapai umur cukup bulan, hal ini

jarang terjadi, yang lazim ialah bahwa janin mati sebelum tercapai maturitas

(bulan ke 5 atau ke 6) karena pengambilan makanan kurang sempurna.

2.2.5. Kehamilan Heterotopik adalah kehamilan ektopik yang dapat terjadi bersama

dengan kehamilan intrauterin.23 Kehamilan heterotipik ini sangat langka, terjadi

satu dalam 17.000-30.000 kehamilan ektopik.20

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
29

Kehamilan heterotopik dapat di bedakan atas :7

a. Kehamilan kombinasi (Combined Ectopik Pregnancy) yaitu kehamilan yang

dapat berlangsung dalam waktu yang sama dengan kehamilan intrautrin

normal.

b. Kehamilan ektopik rangkap (Compound Ectopic Pregnancy) yaitu terjadinya

kehamilan intrauterin setelah lebih dahulu terjadi kehmilan ektopik yang telah

mati atau pun ruptur dan kehmilan intrauterin yang terjadi kemudian

berkembang seperti biasa.

2.2.6. Kehamilan interstisial yaitu implantasi telur terjadi dalam pars interstitialis tuba.22

Kehamilan ini juga disebut sebagai kehamilan kornual (kahamilan intrauteri,

tetapi implantasi plasentanya di daerah kornu, yang kaya akan pembuluh darah).

Karena lapisan myometrium di sini lebih tebal maka ruptur terjadi lebih lambat

kira-kira pada bulan ke 3 atau ke 4.18 Kehamilan interstisial merupakan penyebab

kematian utama dari kehamilan ektopik yang pecah.19

2.2.7. Kehamilan intraligamenter

Kehamilan intraligamenter berasal dari kehamilan ektopik dalam tuba yang pecah.

Konseptus yang terjatuh ke dalam ruangan ekstra peritoneal ini apabila lapisan

korionnya melekat dengan baik dan memperoleh vaskularisasi di situ fetusnya

dapat hidup dan berkembang dan tumbuh membesar. Dengan demikian proses

kehamilan ini serupa dengan kehmilan abdominal sekunder karena keduanya

berasal dari kehamilan ektopik dalam tuba yang pecah.7

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
210

2.2.8. Kehamilan tubouteina merupakan kehamilan yang semula mengadakan implantasi

pada tuba pars interstitialis, kemudian mengadakan ekstensi secara perlahan-lahan

ke dalam kavum uteri.18

2.2.9. Kehamilan tuboabdominal berasal dari tuba, dimana zigot yang semula

megadakan implantasi di sekitar bagian fimbriae tuba, secara beangsur

mengadakan ekstensi ke kavum peritoneal.18

2.2.10. Kehamilan tuboovarial digunakan bila kantung janin sebagian melekat pada tuba

dan sebagian pada jaringan ovarium.18

2.3. Patofisiologi

Beberapa hal dibawah ini ada hubungannya dengan terjadinya kehamilan

ektopik:7

2.3.1. Pengaruh faktor mekanik

Faktor-faktor mekanis yang menyebabkan kehamilan ektopik antara lain: riwayat

operasi tuba, salpingitis, perlekatan tuba akibat operasi non-ginekologis seperti

apendektomi, pajanan terhadap diethylstilbestrol, salpingitis isthmica nodosum

(penonjolan-penonjolan kecil ke dalam lumen tuba yang menyerupai divertikula),

dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Hal-hal tersebut secara umum

menyebabkan perlengketan intra- maupun ekstraluminal pada tuba, sehingga

menghambat perjalanan zigot menuju kavum uteri. Faktor mekanik lain adalah

pernah menderita kehamilan ektopik, pernah mengalami operasi pada saluran

telur seperti rekanalisasi atau tubektomi parsial, induksi abortus berulang, tumor

yang mengganggu keutuhan saluran telur.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
211

2.3.2. Pengaruh faktor fungsional

Faktor fungsional yaitu perubahan motilitas tuba yang berhubungan dengan faktor

hormonal. Dalam hal ini gerakan peristalsis tuba menjadi lamban, sehingga

implantasi zigot terjadi sebelum zigot mencapai kavum uteri. Gangguan motilitas

tuba dapat disebabkan oleh perobahan keseimbangan kadar estrogen dan

progesteron serum. Dalam hal ini terjadi perubahan jumlah dan afinitas reseptor

adrenergik yang terdapat dalam utrus dan otot polos dari saluran telur. Ini berlaku

untuk kehamilan ektopik yang terjadi pada akseptor kontrasepsi oral yang

mengandung hanya progestagen saja, setelah memakai estrogen dosis tinggi

pascaovulasi untuk mencegah kehamilan. Merokok pada waktu terjadi konsepsi

dilaporkan meningkatkan insiden kehamilan ektopik yang diperkirakan sebagai

akibat perubahan jumlah dan afinitas reseptor adrenergik dalam tuba.

2.3.3. Kegagalan kontrasepsi

Sebenarnya insiden sesungguhnya kehamilan ektopik berkurang karena

kontrasepsi sendiri mengurangi insidensi kehamilan. Akan tetapi dikalangan para

akseptor bisa terjadi kenaikan insiden kehamilan ektopik apabila terjadi kegagalan

pada teknik sterilisasi. Alat kontrasepsi dalam rahim selama ini dianggap sebagai

penyebab kehamilan ektopik. Namun ternyata hanya AKDR yang mengandung

progesteron yang meningkatkan frekuensi kehamilan ektopik. AKDR tanpa

progesteron tidak meningkatkan risiko kehamilan ektopik, tetapi bila terjadi

kehamilan pada wanita yang menggunakan AKDR, besar kemungkinan

kehamilan tersebut adalah kehamilan ektopik.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
212

2.3.4. Peningkatan afinitas mukosa tuba

Dalam hal ini terdapat elemen endometrium ektopik yang berdaya meningkatkan

implantasi pada tuba.

2.3.5. Pengaruh proses bayi tabung

Beberapa kejadian kehamilan ektopik dilaporkan terjadi pada proses kehamilan

yang terjadi dengan bantuan teknik-teknik reproduksi (assisted reproduction).

Kehamilan tuba dilaporkan terjadi pada GIFT (gamete intrafallopian transfer),

IVF (in vitro fertilization), ovum transfer, dan induksi ovulasi. Induksi ovulasi

dengan human pituitary hormone dan hCG dapat menyebabkan kehamilan

ektopik bila pada waktu ovulasi terjadi peningkatan pengeluaran estrogen urin

melebihi 200 mg sehari.

2.4. Epidemiologi

2.4.1. Distribusi frekuensi.

Kehamilan ektopik belum terganggu sulit diketahui, karena biasanya penderita

tidak menyampaikan keluhan yang khas, kehamilan ektopik baru memberikan gejala bila

kehamilan tersebut terganggu.12 Sehingga insidens kehamilan ektopik yang

sesungguhnya sulit ditetapkan. Meskipun secara kuantitatif mortalitas akibat KET

berhasil ditekan, persentase insidens dan prevalensi KET cenderung meningkat dalam

dua dekade ini. Dengan berkembangnya alat diagnostik canggih, semakin banyak

kehamilan ektopik yang terdiagnosis sehingga semakin tinggi pula insidens dan

prevalensinya.24

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
213

Keberhasilan kontrasepsi pula meningkatkan persentase kehamilan ektopik,

karena keberhasilan kontrasepsi hanya menurunkan angka terjadinya kehamilan uterin,

bukan kehamilan ektopik, terutama IUD dan mungkin juga progestagen dosis rendah.

Meningkatnya prevalensi infeksi tuba juga meningkatkan keterjadian kehamilan ektopik.

Selain itu, perkembangan teknologi di bidang reproduksi, seperti fertilisasi in vitro, ikut

berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi kehamilan ektopik. 18

Kehamilan ektopik lebih sering di temukan pada wanita kulit hitam dari pada

wanita kulit putih. Perbedaan ini diperkirakan karena peradangan pelvis lebih banyak

ditemukan pada golongan wanita kulit hitam.11

Kehamilan ektopik banyak terdapat bersama dengan keadaan gizi buruk dan

keadaan kesehatan yang rendah, maka insidennya lebih tinggi di Negara sedang

berkembang dan pada masyarakat yang berstatus sosio-ekonomi rendah daripada di

Negara maju dan pada masyarakat yang berstatus sosio-ekonomi tinggi.7

Di Amerika Serikat, kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari 64 hingga 1 dari 241

kehamilan, kejadian ini dipengaruhi oleh faktor sosial, mungkin karena pada golongan

pendapatan rendah lebih sering terdapat gonorrhoe karena kemungkinan berobat

kurang.22

2.4.2. Determinan

a) Usia

Umur merupakan faktor resiko yang penting terhadap terjadinya kehamilan ektopik.

Sebagian besar wanita mengalami kehamilan ektopik berumur 20-40 tahun dengan

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
214

umur rata-rata 30 tahun.13 Menurut Linardakis (1998) 40% dari kehamilan ektopik

terjadi antara umur 20-29 tahun.20

b) Paritas

Insiden kehamilan ektopik meningkat seiring dengan pertambahan paritas. Kejadian

ini lebih banyak terjadi pada multipara. Ada laporan yang menyebutkan

kejadiannya satu dalam 2600 kehamilan.7 Penelitian di RSUD Arifin Achmad di

Pekan Baru selama periode 1 Januari 2003-31 Desember 2005 melaporkan bahwa

kehamilan ektopik terganggu terbanyak terjadi pada penderita paritas 1 (35,34 %).16

c) Ras/Suku

Menurut Philip Kotler, banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang, salah

satunya adalah faktor sosial dan kebudayaan. Suku termasuk bagian dari budaya

yang tentunya akan mempengaruhi perilaku dalam menggunakan pelayanan

kesehatan termasuk pelayanan kebidanan.25

Kehamilan ektopik lebih sering di temukan pada wanita kulit hitam dari pada

wanita kulit putih. Perbedaan ini diperkirakan karena peradangan pelvis lebih

banyak ditemukan pada golongan wanita kulit hitam.11

d) Agama

Agama merupakan salah satu faktor sosio demografi yang mempengaruhi

penggunaann pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan yang merupakan

salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menjamin agar

setiap wanita hamil dan menyusui dapat memelihara kesehatannya sesempurna

mungkin, dapat melahirkan bayi yang sehat tanpa gangguan apapun dan dapat

merawatnya dengan baik.25

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
15

e) Tingkat Pendidikan

Ibu dengan pendidikan lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatannya

selama kehamilan bila dibanding dengan ibu yang tingkat pendidikannya lebih

rendah. Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor penting dalam usaha menjaga

kesehatan ibu, anak dan juga keluarga. Semakin tinggi pendidikan formal seorang

ibu diharapkan semakin meningkat pengetahuan dan kesadarannya dalam

mengantisipasi kesulitan dalam kehamilan dan persalinannya, sehingga timbul

dorongan untuk melakukan pengawasan kehamilan secara berkala dan teratur.26

f) Pekerjaan

Derajat sosio ekonomi masyarakat akan menunjukkan tingkat kesejahteraan dan

kesempatannya dalam menggunakan dan menerima pelayanan kesehatan. Jenis

pekerjaan ibu maupun suaminya akan mencerminkan keadaan sosio ekonomi


25
keluarga. Kehamilan ektopik lebih sering terjadi pada keadaan sosio ekonomi

yang rendah.7

g) Riwayat Penyakit Terdahulu

Riwayat penyakit yang berhubungan dengan resiko kehamilan ektopik adalah

infeksi, tumor yang mengganggu keutuhan saluran telur, dan keadaan infertil.7

h) Riwayat Kehamilan Jelek

Riwayat kehamilan yang berhubungan dengan resiko kehamilan ektopik adalah

kehamilan ektopik, induksi abortus berulang dan mola.7 Sekali pasien pernah

mengalami kehamilan ektopik ia mempunyai kemungkinan 10 sampai 25% untuk

terjadi lagi. Hanya 60% dari wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik

menjadi hamil lagi, walaupun angka kemandulannya akan jadi lebih tinggi. Angka

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
16

kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan berkisar antara 0-14.6%.26 Sebagai

konsekuensinya, beberapa pasien melaporkan kehamilan ektopik sebelumnya dan

mengenal gejala-gejala sekarang yang serupa.27

i) Riwayat infeksi pelvis

Kira-kira sepertiga sampai separuh dari pasien dengan kehamilan ektopik

mempunyai riwayat infeksi pelvis sebelumnya.27 Calon ibu menderita infeksi akibat

penyakit GO (gonorrhea) ataupun radang panggul. Hal inilah yang menyebabkan

ibu yang menderita keputihan harus melakukan pemeriksaan untuk memastikan

gejala yang di deritanya adalah tanda infeksi atau hanya keputihan yang bersifat

fisiologis.24

j) Riwayat kontrasepsi

Riwayat kontrasepsi membantu dalam penilaian kemungkinan kehamilan ektopik.

Pada kasus-kasus kegagalan kontrasepsi pada wanita yang menggunakan

kontrasepsi oral atau dengan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) , rasio

kehamilan ektopik dibandingkan dengan kehamilan intrauterin adalah lebih besar

daripada wanita-wanita yang tidak menggunakan metode kontrasepsi.27 Kejadian

kehamilan ektopik pada akseptor AKDR dilaporkan 12 kali lebih tinggi

dibandingkan dengan pemakai kondom. Diperkirakan terjadi 2 kehamilan ektopik

per 1000 akseptor AKDR setiap tahun.7

Akseptor pil yang berisi hanya progestagen dilaporkan mempunyai insiden yang

tinggi terhadap kehamilan ektopik apabila terjadi kehamilan selagi menjadi akseptor

yaitu 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan insidennya yang biasa. Pada pemakai

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
17

pil mini 4-6% dari kehamilannya dilaporkan adalah ektopik, akan tetapi dilaporkan

tidak terjadi perubahan insiden pada akseptor pil kombinasi.7

k) Riwayat operasi tuba

Adanya riwayat pembedahan tuba sebelumnya baik prosedur sterilisasi yang gagal

maupun usaha untuk memperbaiki infertilitas tuba semakin umum sebagai faktor

resiko terjadinya kehamilan ektopik.28

l) Merokok

Merokok pada waktu terjadi konsepsi meningkatkan meningkatkan insiden

kehamilan ektopik yang diperkirakan sebagai akibat perubahan jumlah dan afinitas

reseptor andrenergik dalam tuba.7

2.5. Gejala dan Gambaran Klinis

Kehamilan ektopik belum terganggu sulit diketahui, karena biasanya penderita

tidak menyampaikan keluhan yang khas. Pada umumnya penderita menunjukkan gejala-

gejala seperti pada kehamilan muda yakni mual, pembesaran disertai rasa agak sakit pada

payudara yang didahului keterlambatan haid. Disamping gangguan haid, keluhan yang

paling sering ialah nyeri di perut bawah yang tidak khas, walaupun kehamilan ektopik

belum mengalami ruptur. Kadang-kadang teraba tumor di samping uterus dengan batas

yang sukar ditentukan.12

Gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu sangat berbeda-beda, dari

perdarahan banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala yang

tidak jelas, sehingga sukar membuat diagnosisnya. Gejala dan tanda bergantung pada

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
218

lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehmilan, derajat

perdarahan yang terjadi, dan keadaan umum penderita sebelum hamil.11

Nyeri abdomen merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik. Nyeri dapat

unilateral atau bilateral, pada abdomen bagian bawah, seluruh abdomen, atau hanya di

bagian atas abdomen. Umumnya diperkirakan, bahwa nyeri perut yang sangat menyiksa

pada suatu ruptur kehamilan ektopik, disebabkan oleh darah yang keluar ke dalam kavum

peritoneum. Tetapi karena ternyata terdapat nyeri hebat, meskipun perdarahannya sedikit,

dan nyeri yang tidak berat pada perdarahan yang banyak, jelas bahwa darah bukan satu-

satunya sebab timbul nyeri. Darah yang banyak dalam kavum peritoneal dapat

menyebabkan iritasi peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri yang bervariasi.18

Amenorea atau gangguan haid merupakan tanda yang penting pada kehamilan

ektopik. Lamanya amenorea tergantung pada kehidupan janin, sehingga dapat bervariasi.

Sebagian penderita tidak mengalami amenorea karena kematian janin terjadi sebelum

haid berikutnya.11

Bercak darah (spotting) atau perdarahan vaginal merupakan juga tanda yang

penting pada kehamilan ektopik terganggu. Hal ini menunjukkan kematian janin, dan

berasal dari uteri karena pelepasan desidua.11 Perdarahan biasanya sedikit, berwarna

coklat tua, dan dapat intermiten atau terus menerus.18

Pada pemeriksaan dalam ditemukan bahwa usaha menggerakkan serviks uteri

menimbulkan rasa nyeri dan kavum Doglas teraba menonjol, berkisar dari diameter 5

sampai 15 cm, dengan konsistensi lunak dan elastis.19 +

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
19
2

2.6. Pencegahan

2.6.1. Pencegahan Primer

Pencegahan primer adalah usaha-usaha yang dilakukan sebelum sakit

(prepatogenesis), antara lain : 29

a. Perbaikan dan peningkatan status gizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap

penyakit infeksi seperti infeksi akibat gonorea, radang panggul. Keadan gizi buruk

dan keadaan kesehatan yang rendah menyebabkan kerentanan terhadap penyakit

infeksi pada alat genitalia sehingga berisiko tinggi untuk menderita kehamilan

ektopik.7

b. Menghindari setiap perilaku yang memperbesar risiko kehamilan ektopik seperti tidak

merokok terutama pada waktu terjadi konsepsi,7 menghindari hubungan seksual

multipartner (seks bebas) ataiu tidak berhubungan selain dengan pasangannya.20

c. Memberikan dan menggalakkan pendidikan kesehatan kepada masyarakat seperti

penyuluhan mengenai kehamilan ektopik, pendidikan tentang seks yang bertanggung

jawab dan nasehat perkawinan melalui berbagai media, sekolah-sekolah, kelompok

pengajian dan kerohanian.

d. Penggunaan kontrasepsi yang efektif. Dewasa ini masih terus dilakukan kegiatan

untuk menemukan suatu cara kontrasepsi hormonal yang mempunyai efektivitas

tinggi dan efek sampingan yang sekecil mungkin. Pil kombinasi merupakan pil

kontrasepsi yang sampai saat ini dianggap paling efektif.7

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
20
2

2.6.2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder merupakan upaya menghentikan proses penyakit lebih

lanjut, mencegah terjadinya komplikasi dengan sasaran bagi mereka yang menderita atau

terancam menderita kehamilan ektopik, meliputi : 29

a. Program penyaringan

Usaha pencegahan sekunder dapat dilakukan melalui program penyaringan

(screening) bagi wanita yang beresiko terhadap kejadian PMS sehingga diagnosis

dapat ditegakkan sedini mungkin dan dapat segera memperoleh pengobatan secara

radikal pada penderita untuk mencegah terjadinya radang panggul yang beresiko

menimbulkan kehamilan ektopik.

b. Diagnosa dini

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang obstetrik memberikan

kemungkinan kehamilan ektopik dapat ditegakkan diagnosisnya secara dini yaitu

sebelum gejala-gejala klinik muncul, artinya sebelum kehamilan ektopik pecah.

Dalam hal ini pemeriksaan prenatal dini dalam trimester pertama sangat penting bagi

pasien-pasien yang beresiko tinggi terhadap kejadian kehamilan ektopik. Mereka

yang dianggap beresiko tinggi terhadap kehamilan ektopik antara lain adalah wanita

yang pernah menjalani bedah mikro saluran telur, pernah menderita peradangan

dalam rongga panggul, menderita penyakit pada tuba, pernah menderita kehamilan

ektopik sebelumnya, akseptor AKDR atau pil bila terjadi kehamilan tidak sengaja,

dan pada kehamilan yang terjadi dengan teknik-teknik reproduksi.28

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
21
2

b.1. Anamnesa

Terjadi amenorea, yaitu haid terlambat mulai beberapa hari sampai beberapa

bulan atau hanya haid yang tidak teratur. Kadang-kadang dijumpai keluhan hamil

muda dan gejala hamil lainnya. Nyeri perut bagian bawah, nyeri bahu, tenesmus

dan perdarahan pervaginam terjadi setelah nyeri perut bagian bawah.11

b.2. Pemeriksaan umum

Penderita tampak kesakitan dan pucat, pada perdarahan dalam rongga perut

dapat ditemukan tanda-tanda syok.11

b.3. Pemeriksaan ginekologi

Tanda-tanda kehmilan muda mungkin ditemukan. Pergerakan serviks

menyebabkan rasa nyeri. Bila uterus dapat diraba maka akan terasa sedikit

membesar dan kadang-kadang teraba tumor di samping uterus dengan batas yang

sukar ditentukan. Cavum douglasi yang menonjol dan nyeri raba menunjukkan

adanya hematocele retrouterina. Suhu kadang-kadang bisa naik sehingga

menyukarkan perbedaan dengan infeksi pelvik.11

c. Terapi medikamentosa dan penatalaksanaan bedah 23

Dewasa ini penanganan kehamilan ektopik yang belum terganggu dapat dilakukan

secara medis ataupun bedah. Secara medis dengan melakukan injeksi lokal

methotrexate (MTX), kalium klorida, glukosa hiperosmosis, prostaglandin,

aktimiosin D dan secara bedah dilaksanakan melalui :

c.1. Pembedahan konservatif

Dimana integritas tuba dipertahankan. Pembedahan konservatif mencakup 2

teknik yang kita kenal sebagai salpingostomi dan salpingotomi. Salpingostomi adalah

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
22

suatu prosedur untuk mengangkat hasil konsepsi yang berdiameter kurang dari 2 cm

dan berlokasi di sepertiga distal tuba fallopii. Pada prosedur ini dibuat insisi linear

sepanjang 10-15 mm pada tuba tepat di atas hasil konsepsi, di perbatasan

antimesenterik. Setelah insisi hasil konsepsi segera terekspos dan kemudian

dikeluarkan dengan hati-hati. Perdarahan yang terjadi umumnya sedikit dan dapat

dikendalikan dengan elektrokauter. Insisi kemudian dibiarkan terbuka (tidak dijahit

kembali) untuk sembuh per sekundam. Prosedur ini dapat dilakukan dengan

laparotomi maupun laparoskopi.

Pada dasarnya prosedur salpingotomi sama dengan salpingostomi, kecuali bahwa

pada salpingotomi insisi dijahit kembali. Beberapa literatur menyebutkan bahwa tidak

ada perbedaan bermakna dalam hal prognosis, patensi dan perlekatan tuba

pascaoperatif antara salpingostomi dan salpingotomi.

c.2. Pembedahan radikal

Dimana salpingektomi dilakukan, Salpingektomi diindikasikan pada keadaan-

keadaan berikut ini: 1) kehamilan ektopik mengalami ruptur (terganggu), 2) pasien

tidak menginginkan fertilitas pascaoperatif, 3) terjadi kegagalan sterilisasi, 4) telah

dilakukan rekonstruksi atau manipulasi tuba sebelumnya, 5) pasien meminta

dilakukan sterilisasi, 6) perdarahan berlanjut pascasalpingotomi, 7) kehamilan tuba

berulang, 8) kehamilan heterotopik, dan 9) massa gestasi berdiameter lebih dari 5 cm.

Metode ini lebih dipilih daripada salpingostomi, sebab salpingostomi dapat

menyebabkan jaringan parut dan penyempitan lumen pars ismika yang sebenarnya

sudah sempit.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
223

2.6.3. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier meliputi program rehabilitasi (pemulihan kesehatan) yang

ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari Kehamilan Ektopik meliputi

rehabilitasi mental dan social yakni dengan memberikan dukungan moral bagi penderita

terutama penderita yang infertile akibat Kehamilan Ektopik agar tidak berkecil hati,

mempunyai semangat untuk terus bertahan hidup dan tidak putus asa sehingga dapat

menjadi anggota masyarakat yang berdaya guna.29

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan


Ektopik Terganggu

1. Sosiodemografi
a. Umur
b.Suku
c. Agama
d.Pendidikan
e. Pekerjaan
f. Tempat tinggal

2. Medikal Obstetri
a. Usia Kehamilan
b.Keluhan utama
c. Kadar Hb
d.Tindakan Medis
e. Lama rawatan
f. Asal rujukan
g.Keadaan sewaktu pulang

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu adalah pasien yang dinyatakan

menderita kehamilan ektopik berdasarkan hasil diagnosa dokter sesuai yang

tercatat dalam kartu status.

24

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
25

3.2.2. Umur adalah usia ibu penderita saat menderita kehamilan ektopik terganggu

datang untuk dirawat di RSUP H.Adam Malik Medan sesuai yang tercatat dalam

kartu status, dibedakan atas :23

1. <20 tahun dan 40 (frekuensi sedikit)


2. 20-39 tahun (frekuensi banyak)

3.2.3. Suku adalah ras atau etnik yang melekat pada diri ibu penderita kehamilan

ektopik terganggu sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan

atas :

1. Batak
2. Jawa
3. Minang
4. Aceh
5. Dan lain-lain

3.2.4. Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh ibu penderita kehamilan ektopik

terganggu sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas :

1. Islam
2. Kristen Katolik
3. Kristen Protestan
4. Budha
5. Hindu

3.2.5. Pendidikan adalah pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh ibu

penderita kehamilan ektopik terganggu dan berhasil diselesaikan sesuai dengan

yang tercatat pada kartu status, dikelompokkan atas :

1. SD
2. SLTP
3. SLTA
4. D3/Sarjana
5. Tidak tercatat

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
26
2

3.2.6. Pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan ibu penderita kehamilan ektopik

terganggu setiap harinya sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan

atas :

1. Pegawai Negeri (PNS/TNI/Polri)


2. Wiraswasta
3. Pegawai Swasta
4. Ibu Rumah Tangga
5. Petani
6. tidak tercatat

3.2.7. Tempat tinggal adalah daerah dimana ibu penderita kehamilan ektopik terganggu

tinggal menetap sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas :

1. Kota Medan
2. Luar Kota Medan

3.2.8. Usia kehamilan adalah rata-rata usia kehamilan ibu penderita kehamilan ektopik

terganggu yang dihitung dari hari pertama menstruasi yang terakhir sampai saat

dirawat di rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu status,

untuk analisa statistik bivariat dibedakan atas :

1. < 4 minggu
2. 4-8 minggu
3. > 8 minggu

3.2.9. Keluhan adalah keadaan yang dialami oleh ibu penderita sehingga dibawa berobat

ke rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas :

1. Nyeri perut
2. Amenorea
3. Perdarahan vaginal

3.2.10. Kadar Hb adalah konsentrasi Hb dalam darah ibu penderita menjelang terminasi

kehamilan yang diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium sesuai yang

tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas dua bagian menurut WHO :

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
227

1. Normal (kadar Hb 11gr %)


2. Anemia (Hb <11 gr %)

3.2.11. Kadar Hb anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr%

sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas :14

1. Anemia ringan (9-10 gr%)


2. Anemia sedang (7-8 gr%)
3. Anemia berat (<7gr%)

3.2.12. Tindakan medis adalah segala sesuatu usaha medis yang dilakukan terhadap ibu

penderita untuk menyelamatkan jiwa ibu penderita tersebut sesuai yang tercatat

dalam kartu status, yang dibedakan atas :

1. Laparatomi + salpingektomi
2. Laparatomi + salpingostomi/salpingotomi

3.2.13. Lama rawatan adalah lama perawatan rata-rata yang dijalani ibu penderita

kehamilan ektopik terganggu dihitung dari hari pertama masuk sampai hari

terakhir perawatan sesuai yang tercatat dalam kartu status.

3.2.14. Keadaan sewaktu pulang adalah keadaan ibu penderita sewaktu keluar dari rumah

sakit sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas :

1. Pulang sembuh/berobat jalan


2. Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS)
3. Meninggal

3.2.15. Asal rujukan adalah orang yang merujuk Ibu Penderita Kehamilan Ektopik

Terganggu ke RSUP H. Adam Malik Medan baik secara tertulis atau yang

diketahui dari anamnesa penderita sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang

dibedakan atas :

1. Datang Sendiri
2. Dokter ahli
3. Dokter umum
4. Bidan

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain case series

untuk mendapatkan gambaran karakteristik ibu penderita kehamilan ektopik di RSUP.

H.Adam Malik Medan tahun 2003-2008.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

dengan pertimbangan tersedianya data penderita kehamilan ektopik dan belum pernah

dilakukan penelitian mengenai karakteristik penderita kehamilan ektopik terganggu di

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai Juni 2008 sampai Maret 2009.

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua ibu penderita kehamilan ektopik terganggu

di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2003-2008 yaitu 63 orang.

28

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
229

4.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh data ibu penderita kehamilan ektopik

terganggu (total sampling) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun

2003-2008 yaitu 63 orang.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh

dari kartu status ibu penderita kehamilan ektopik terganggu di RSUP. H.Adam Malik

Medan tahun 2003-2008. Semua kartu status ibu penderita kehamilan ektopik

dikumpulkan kemudian dilakukan pencatatan sesuai dengan jenis variabel yang diteliti.

4.5. Teknik Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan bantuan komputer program SPSS. Data

univariate dianalisa secara deskriptif dan data bivariate dianalisa dengan t-test, chi square

dan anova pada taraf nyata 0,05 lalu disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi,

pie dan bar.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1. Sosiodemografi

Tabel 5.1.1. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Sosiodemografi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

No Karakteristik n Proporsi (%)


a. Umur
1. < 20 tahun dan 40 tahun 5 7,9
2. 20-39 tahun 58 92,1
Total 63 100
b. Suku
1. Batak 22 34,9
2. Jawa 25 39,7
3. Minang 5 7,9
4. Aceh 3 4,8
5. lain-lain 8 12,7
Total 63 100
c. Agama
1. Islam 42 66,6
2. Kristen Katolik 8 12,7
3. Kristen Protestan 10 15,9
4. Budha 2 3,2
5. Hindu 1 1,6
Total 63 100
d. Pendidikan
1. SD 15 23,9
2. SLTP 21 33,3
3. SMU 18 28,6
4. D3/Sarjana 5 7,9
5. Tidak tercatat 4 6,3
Total 63 100

30

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
231

e. Pekerjaan
1. Pegawai Negri (PNS/TNI/Polri) 3 4,8
2. Wiraswasta 5 7,9
3. Pegawai Swasta 2 3,2
4. Ibu Rumah Tangga 42 66,7
5. Petani 4 6,3
6. Tidak tercatat 7 11,1
Total 63 100
f. Tempat Tinggal
1. Kota Medan 32 50,8
2. Luar Kota Medan 31 49,2
Total 63 100

Pada tabel 5.1.1, proporsi ibu penderita KET yang terbanyak berdasarkan

kelompok umur terdapat pada kelompok umur 20-39 tahun 92,1% dan kelompok umur

<20 tahun dan 40 tahun 7,9%.

Berdasarkan suku, proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah suku Jawa

yaitu 39,7%, suku Batak 34,9%, lain-lain (Tionghoa, Nias, Banjar, Melayu, Banten,)

12,7%, suku Minang sebesar 7,9%, dan suku Aceh 4,8%.

Berdasarkan agama, proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang

beragama Islam yaitu 66,7%, yang beragama Kristen Protestan 15,9%, yang beragama

Kristen Katolik 12,7%, yang beragama Budha 3,2% dan yang beragama Hindu 1,6%.

Berdasarkan pendidikan, proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang

berpendidikan SLTP yaitu 33,3%, yang berpendidikan SMU 28,6%, yang berpendidikan

SD 23,8%, yang berpendidikan D3/Sarjana 7,9% dan tidak tercatat 6,3%.

Berdasarkan pekerjaan, proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah ibu

rumah tangga yaitu 66,7%, tidak tercatat 11,1%, wiraswasta 7,9%, Petani 6,3%, Pegawai

Negri (PNS/TNI/Polri) 4,8% dan pegawai swasta 3,2%.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
32

Berdasarkan tempat tinggal, proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah

berasal dari kota Medan yaitu 50,8% dan yang berasal dari luar kota Medan 49,2.

Tabel 5.1.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Berdasarkan


Umur (Frekuensi Banyak) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008

No Umur n proporsi (%)


1 20-29 tahun 26 44,8
2 30-39 tahun 32 55,2
Total 58 100

Berdasarkan tabel 5.1.2. dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak berdasarkan kelompok umur (frekuensi terbanyak) adalah 30-39 tahun 55,2%

dan 20-29 tahun 44,8%.

Tabel 5.1.3. Rata-Rata Umur Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di


Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Umur (tahun)
Mean : 29,84
Standard Deviasi (SD) : 6,110
Coefisien of Variation (CoV) : 20,48%
Minimum : 16
Maksimum : 45
95% Confidence Interval : 28,30-31,38
N : 63

Pada tabel 5.1.3 dapat dilihat bahwa rata-rata umur ibu penderita KET di RSUP

Haji Adam Malik Medan tahun 2003-2008 adalah 29,84 tahun, standar deviasi 6,110 dan

CoV sebesar 20,48% (CoV>10%), artinya umur ibu penderita KET bervariasi dimana

penderita termuda berumur 16 tahun dan yang tertua berumur 45 tahun.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
33
2

5.2. Medikal Obstetri

5.2.1. Rata-Rata Usia Kehamilan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu

Tabel 5.2. Rata-Rata Usia Kehamilan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Usia Kehamilan (minggu)


Mean : 6,43
Standard Deviasi (SD) : 2,085
Coefisien of Variation (CoV) : 32,43%
Minimum :3
Maksimum : 12
95% Confidence Interval : 5,90-6,95
N : 63

Dari tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata usia kehamilan ibu penderita

KET di RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 adalah 6,43 minggu, standar

deviasi 2,085 dan CoV sebesar 32,43% (CoV>10%), artinya usia kehamilan ibu penderita

KET bervariasi dimana usia minimum adalah 3 minggu dan usia maksimum adalah 12

minggu.

Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Usia Kehamilan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008

proporsi
No Usia Kehamilan n (%)
1 <4 minggu 7 11,1
2 4-8 minggu 49 77,8
3 > 8 minggu 7 11,1

Dari tabel 5.3. diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET terbanyak

berdasarkan usia kehamilan adalah pada usia kehamilan 4-8 minggu 77,8%, <4 minggu

11,1%, dan >8 minggu 11,1%.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
234

5.2.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Keluhan

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Keluhan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan Tahun 2003-2008

No Keluhan (jumlah penderita = 63) n (%)


1 Nyeri perut 63 100
2 Amenorea 10 9,0
3 Perdarahan vaginal 38 34,2

Pada tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak adalah penderita dengan keluhan nyeri perut yaitu 100%, perdarahan vaginal

34,2%, dan amenorea 9,0%.

5.2.3. Distibusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Kadar Hb

Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan Tahun 2003-2008

No Kadar Hb n Proporsi (%)


1 Normal (kadar Hb 11 gr %) 6 9,5
2 Anemia (kadar Hb < 11 gr %) 57 90,5
Total 63 100

Dari tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak adalah yang mengalmi anemia (kadar Hb <11 gr%) menjelang terminasi

kehamilan yaitu 90,5% dan yang mempunyai kadar Hb normal (kadar Hb 11 gr%)

menjelang terminasi kehamilan 9,5%.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
235

Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Kadar Hb Anemia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2003-2008
No Kadar Hb Anemia n proporsi (%)
1 9-10 gr % (anemia ringan) 17 29,8
2 7-8 gr % (anemia sedang) 15 26,3
3 <7 gr % (anemia berat) 25 43,9
Total 57 100

Dari tabel 5.6 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET

terbanyak berdasarkan kadar Hb anemia terdapat pada kadar Hb <7 gr% (anemia berat)

yaitu 43,9%, kadar Hb 9-10 gr% (anemia ringan) 29,8% dan kadar Hb 7-8 gr% (anemia

sedang) 26,3%.

5.2.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Tindakan Medis

Dari 63 orang ibu penderita kehamilan ektopik terganggu, seluruhnya mendapat

tindakan laparatomi + salpingektomi (100%). Tidak ada ibu penderita yang mendapat

tindakan laparatomi + salpingostomi/salpingotomi.

5.2.5. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu

Tabel 5.7. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Lama rawatan (hari)


Mean : 6,76
Standard Deviasi (SD) : 2,557
Coefisien of Variation (CoV) : 37,83
Minimum :3
Maksimum : 14
95% Confidence Interval : 6,12-7,41
N : 63

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
36
2

Dari tabel 5.7 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan ibu penderita

KET di RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 adalah 6,76 hari, standar deviasi

2,557 dan CoV sebesar 37,83% (CoV>10%), artinya lama rawatan ibu penderita KET

bervariasi dimana lama rawatan minimum adalah 3 hari dan lama rawatan maksimum

adalah 14 hari.

5.2.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Asal Rujukan

Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Asal Rujukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008

No Asal Rujukan n Proporsi (%)


1 Datang sendiri 25 39,7
2 Dokter umum 30 47,6
3 Dokter spesialis 5 7,9
4 Bidan 3 4,8
Total 63 100

Dari tabel 5.8 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak berdasarkan asal rujukan adalah rujukan dari dokter umum yaitu 47,6%, datang

sendiri 39,7%, rujukan dari dokter spesialis 7,9% dan rujukan dari bidan 4,8%.

5.2.7. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

No Keadaan Sewaktu Pulang n Proporsi (%)


1 Pulang Sembuh/pulang berobat jalan (PBJ) 56 88,9
2 Pulang atas permintaan sendiri (PAPS) 5 7,9
3 Meninggal 2 3,2
Total 63 100

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
37
2

Dari tabel 5.9 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak adalah yang pulang sembuh/pulang berobat jalan yaitu 88,9%, yang pulang

atas permintaan sendiri 7,9% dan yang meninggal dengan CFR 3,2 %.

Proporsi keadaan 2 orang ibu penderita KET sewaktu pulang dalam keadaan

meninggal terbesar pada kelompok umur ibu 20-39 tahun 100%; Suku Batak 100%;

Agama Kristen Katolik 50%; Agama Islam 50%; pendidikan SLTP 50%; pendidikan SD

50%; pekerjaan ibu rumah tangga 100%; tempat tinggal luar Kota Medan 100%; usia

kehamilan 4-8 minggu 100%; keluhan nyeri perut 100%; kadar Hb anemia 100%;

tindakan laparatomi 50%; tindakan salpingektomi 50%; lama rawatan 3 hari; asal rujukan

datang sendiri 50%; asal rujukan dokter umum 50%.

5.3. Analisa Statistik

5.3.1. Rata-Rata lama rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Tabel 5.10. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik


Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Lama Rawatan
No Keadaan Sewaktu Pulang
n Mean SD
1 Pulang sembuh/pulang berobat jalan 56 6,86 2,370
2 Pulang atas permintaan sendiri 5 7,20 4,087
3 Meninggal 2 3,00 0,000
F = 2,378 df = 2 p = 0,101

Dari tabel 5.10 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan pada 56 orang

ibu penderita KET yang pulang sembuh/pulang berobat jalan adalah 6,86 hari dengan

standar deviasi 2,370. Rata-rata lama rawatan pada 5 orang ibu penderita KET yang

pulang atas permintaan sendiri adalah 7,20 hari dengan standar deviasi 4,087. Rata-rata

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
238

lama rawatan pada 2 orang ibu penderita KET yang meninggal adalah 3 hari dengan

standar deviasi 0,000.

Berdasarkan hasil uji statistik Anova diperoleh p = 0,101 artinya tidak ada

perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang pulang

sembuh/pulang berobat jalan dengan ibu penderita KET yang pulang atas permintaan

sendiri maupun dengan yang meninggal.

5.3.2. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Usia Kehamilan

Tabel 5.11. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik


Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan di Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Lama Rawatan
No Usia Kehamilan
n Mean SD
1 < 4 minggu 7 7,29 1,254
2 4-8 minggu 49 6,47 2,631
3 > 8 minggu 7 8,29 2,628
F = 1,752 df = 2 p = 0,182

Dari tabel 5.11 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan pada 49 orang

ibu penderita KET yang usia kehamilannya < 4 minggu adalah 7,29 hari dengan standar

deviasi 1,254. Rata-rata lama rawatan pada 49 orang ibu penderita KET yang usia

kehamilannya 4-8 minggu adalah 7,29 hari dengan standar deviasi 1,254. Rata-rata lama

rawatan pada 7 orang ibu yang usia kehamilannya >8 minggu adalah 8,29 hari dengan

standar deviasi 2,628.

Berdasarkan hasil uji statistic Anova diperoleh p = 0,182 artinya tidak ada

perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang

memiliki usia kehamilan < 4 minggu dengan yang mempunyai usia kehamilan 4-8

minggu maupun yang >8 minggu.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
39

5.3.3. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Kadar Hb

Tabel 5.12. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik


Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Lama Rawatan
No Kadar Hb
n Mean SD
1 Normal (kadar Hb 11gr%) 6 5,00 1,414
2 Anemia (kadar Hb <11gr%) 57 6,95 2,587
t = -1,806 df = 61 p = 0,076

Dari tabel 5.12 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan pada 57 orang

ibu penderita KET yang mengalami anemia adalah 6,95 hari dengan standar deviasi

2,587. Rata-rata lama rawatan pada 6 orang ibu penderita KET yang mempunyai kadar

Hb normal adalah 5 hari dengan standar deviasi 1,414.

Berdasarkan hasil uji statistic t-test diperoleh p = 0,076 artinya tidak ada

perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang

memiliki Kadar Hb Normal maupun yang Anemia.

5.3.4. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Ibu Penderita Kehamilan


Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb

Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008
Keadaan Sewaktu Pulang
Total
No Tindakan Medis Sembuh/PBJ PAPS Meninggal
n % n % n % n %
1 Normal (kadar Hb 11gr%) 5 83,3 1 16,7 0 0 6 100
2 Anemia (kadar Hb<11 gr%) 51 89,5 4 7,0 2 3,5 57 100

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
40

Dari tabel 5.13 diatas dapat dilihat bahwa dari 6 orang ibu penderita KET yang

memiliki kadar Hb Normal terdapat 5 orang (83,3%) yang pulang sembuh/pulang berobat

jalan, ada sebanyak 1 orang (6,7%) yang pulang atas permintaan sendiri. Dari 57 orang

ibu penderita KET yang anemia terdapat 51 orang (89,5%) yang pulang sembuh/pulang

berobat jalan, 4 orang (7,0%)yang pulang atas permintaan sendiri dan 2 orang (3,5%)

yang meninggal.

Berdasarkan hasil uji statistic Chi Square, terdapat 4 sel (66,7%) mempunyai nilai

yang diharapkan kurang dari 5 sehingga analisa dengan menggunakan uji ini tidak dapat

dilakukan.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
41

BAB 6

PEMBAHASAN

6.1. Sosiodemografi

6.1.1. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Umur

7,9%

92,1%

1. 20-39 tahun 2. < 20 tahun dan 40 tahun

Gambar 6.1. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan Tahun 2003-2008

Dari gambar 6.1 diatas dapat dilihat bahwa proporsi Ibu penderita KET yang

terbanyak adalah pada kelompok umur 20-39 tahun yaitu sebesar 92,1% dengan rata-rata

umur 29,84 tahun (lihat tabel 5.1.2 ) sedangkan proporsi terkecil terdapat pada kelompok

umur <20 tahun dan 40 tahun yaitu sebesar 7,9%.

Umur 20-39 tahun merupakan usia produktif seorang wanita untuk hamil

sehingga frekuensi KET lebih tinggi. Pada umur <20 tahun organ reproduksi wanita

belum matang sepenuhnya dan pada usia 40 seorang wanita tidak produktif lagi.

41

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
42

Semakin tinggi frekuensi kehamilan maka semakin tinggi angka kejadian KET.

Di Amerika kejadian KET 4,5/1000 kehamilan sedangkan di Norwegia 16/10.000

kehamilan.

Sebagian besar wanita mengalami kehamilan ektopik berumur antara 20-40 tahun

dengan rata-rata umur 30 tahun.12 Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut sering

terjadi endometriosis, infeksi panggul yang menyebabkan perubahan pada endosalping

sehingga menghambat zygote menuju endometrium.6

Hal ini sejalan dengan penelitian Zuliani (2001) di RSU Dr.Pirngadi Medan yang

menemukan bahwa proporsi ibu penderita KET terbanyak adalah pada kelompok umur

20-39 tahun yaitu sebesar 52,4% dengan rata-rata umur 31 tahun.15

6.1.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Suku

4,8%
7,9%

12,7% 39,7%

34,9%

1. Jawa 2. Batak 3. lain-lain 4. Minang 5. Aceh

Gambar 6.2. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Suku di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan Tahun 2003-2008

Dari gambar 6.2 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak berdasarkan suku adalah suku Jawa yaitu sebesar 39,7% dan proporsi yang

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
243

paling kecil adalah suku Aceh sebesar 4,8%. Hal ini bukan berarti indikasi keterkaitan

suku dengan KET, namun hanya menunjukkan jumlah kunjungan ibu penderita KET

yang mayoritas suku Jawa.

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik terletak di Provinsi Sumatera Utara.

Penduduk Sumatera Utara mayoritas suku Jawa (33,40%).32 Hal ini memungkinkan

jumlah kunjungan ibu penderita KET yang terbesar adalah suku Jawa.

Hal ini sejalan dengan penelitian Zuliani (2001) di RSU Dr.Pirngadi Medan

bahwa proporsi penderita KET yang terbanyak dijumapai pada suku Jawa yaitu sebesar
15
36,88%. Penelitian Bulan (2004) di RSU Dr.Pirngadi Medan selama periode tahun

1999-2003 menentukan bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah suku

Jawa yaitu sebesar 48,1%.16

6.1.3. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Agama

3,2% 1,6%
12,7%

15,9%

66,7%

1. Islam 2. Kristen Protestan 3. Kristen Katolik 4. Budha 5. Hindu

Gambar 6.3. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Agama di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan Tahun 2003-2008

Dari gambar 6.3 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak adalah yang beragama Islam yaitu 66,7% dan yang paling sedikit adalah yang

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
44
2

beragama Hindu yaitu sebesar 1,6%. Hal ini bukan merupakan indikasi keterkaitan

agama dengan KET, namun hanya menunjukkan jumlah kunjungan ibu penderita KET

yang mayoritas agama Islam.

Jumlah kunjungan berdasarkan Agama yang terbesar di RSUP H.Adam Malik

adalah Agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari penelitian Zendrato (2009) di RSUP

H.Adam Malik Medan dimana proporsi penderita kanker colorectal yang terbanyak

adalah yang beragama Islam yaitu sebesar 58,7%.33 Penelitian Sarumpaet (2009) di

RSUP H.Adam Malik Medan selama periode 2003-2007 menemukan bahwa proporsi

penderita Penyakit Jantung Koroner yang terbanyak adalah yang beragama Islam yaitu

sebesar 55,4%.34

6.1.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Pendidikan

6,3%
7,9%

33,3%

23,8%

28,6%

1. SLTP 2. SMU 3. SD 4. D3/Sarjana 5. Tidak tercatat

Gambar 6.4. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Pendidikan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008

Dari gambar 6.4 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak adalah yang berpendidikan SLTP yaitu 33,3% dan yang paling sedikit adalah

yang berpendidikan D3/Sarjana yaitu sebesar 7,9%.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
245

Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor penting dalam usaha menjaga

kesehatan ibu, anak dan juga keluarga. Semakin tinggi pendidikan formal seorang ibu

maka semakin meningkat pengetahuan dan kesadarannya dalam mengantisipasi kesulitan

dalam kehamilan dan persalinannya.26

6.1.5. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Pekerjaan

5% 3%
6%
8%

11%

67%

1.Ibu Rumah Tangga 2.Tidak tercatat


3.Wiraswasta 4. Petani
5. Pegawai Negri (PNS/TNI/Polri) 6. Pegawai Swasta

Gambar 6.5. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008

Dari gambar 6.5 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu sebesar 66,7% dan yang paling sedikit adalah

pegawai swasta yaitu sebesar 3,2%.

Hal ini bukan merupakan indikasi keterkaitan pekerjaan dengan KET, namun

hanya menunjukkan jumlah kunjungan ibu penderita KET yang mayoritas bekerja

sebagai ibu rumah tangga.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
46

Ibu rumah tangga adalah ibu yang tidak memiliki aktivitas lain di luar rumah

sehingga kecenderungan kehamilan lebih banyak pada ibu rumah tangga. Hal ini

memungkinkan frekuensi KET lebih besar pada ibu rumah tangga.

Hal ini sejalan dengan penelitian Marpaung (2007) di RS St.Elisabeth Medan

dimana proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah ibu rumah tangga (49,5%).18

Hasil Penelitian Bulan (2004) di RSU Dr.Pirngadi Medan juga menemukan bahwa

proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu sebesar

69,2%.16

6.1.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Tempat Tinggal

49,2% 50,8%

1. Kota Medan 2. Luar Kota Medan

Gambar 6.6. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Tempat Tinggal di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Dari gambar 6.6 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak adalah yang berasal dari kota Medan yaitu sebesar 50,8% dan yang berasal dari

luar kota Medan sebesar 49,2%.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
247

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan Rumah Sakit

Umum Pusat yang terletak di kota Medan sehingga hal ini memungkinkan bahwa

penderita yang datang berobat ke rumah sakit ini berasal dari dalam kota Medan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Marpaung (2007) di Rumah Sakit St.Elisabeth

Medan yang menemukan bahwa proporsi ibu penderita KET terbanyak berasal dari kota

Medan yaitu sebesar 83,5%.18

6.2. Medikal Obstetri

6.2.1.Rata-Rata Usia Kehamilan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di


Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa rata-rata usia kehamilan ibu

penderita KET adalah 6,43 minggu, standar deviasi 2,557 dan koefisien variasi sebesar

37,83%, artinya lama rawatan ibu penderita KET bervariasi dimana lama rawatan

minimum adalah 3 hari dan lama rawatan maksimum adalah 14 hari.

Kehamilan ektopik sering terganggu dalam usia 6-8 minggu dimana mulai

terbentuk anggota tubuh bayi sehingga lokasi implantasi tidak mampu untuk menampung

pertumbuhan dan perkembangan janin. Hal ini menyebabkan kehamilan yang terjadi

terancam pecah dan terjadi perdarahan yang cukup banyak sehingga janin tidak mencapai

aterm.6

Hal ini sejalan dengan penelitian Bulan (2004) di RSU Dr.Pirngadi Medan bahwa

rata-rata usia kehamilan ibu penderita KET adalah 6,32 minggu.16

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
248

6.2.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Keluhan

120
100
100

proporsi (%)
80
60
34,2
40
20 9
0
Nyeri perut Perdarahan vaginal Amenorea
Keluhan

Gambar 6.7. Diagram Bar Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Keluhan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan Tahun 2003-2008

Dari gambar 6.7 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak adalah dengan keluhan nyeri perut sebesar 100% dan yang paling sedikit

adalah penderita dengan keluhan amenorea sebesar 9,0%.

Dari 63 orang ibu penderita KET seluruhnya mengalami keluhan nyeri perut

dengan sensitivitas 100%. Hal ini berarti bahwa semua ibu penderita KET harus memiliki

keluhan nyeri perut, bila ibu tidak memiliki keluhan nyeri perut maka ibu tersebut tidak

menderita KET. Dari 63 ibu penderita KET, terdapat 38 orang yang mengalami keluhan

utama perdarahan vaginal dengan sensitivitas 34,2%. Dari 63 orang ibu penderita KET,

terdapat 10 orang ibu yang mengalami keluhan utama Amenorea dengan sensitivitas

9,0%.

Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada

berbagai pengamatan dari sejumlah kehamilan ektopik terganggu dilaporkan semuanya

mengalami keluhan nyeri perut. Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
249

pada kehamilan ektopik terganggu. Perdarahan pervaginam ditemukan terjadi pada 40%-

70% kasus.14 Amenorea (sensitivitas 9%) menunjukkan bahwa amenorea bukan

merupakan tanda yang penting pada kehamilan ektopik terganggu, sehingga sebagian

besar ibu penderita KET tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.

Hal ini sesuai dengan penelitian Marpaung (2007) di RS St.Elisabeth Medan

menemukan bahwa proporsi terbanyak ibu penderita KET adalah yang mengalami

keluhan nyeri perut yaitu sebesar 100%.18

6.2.3. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Kadar Hb Anemia

26,3%

43,9%

29,8%

<7 gr% 9-10 gr% 7-8 gr %

Gambar 6.8. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Kadar Hb Anemia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Dari gambar 6.8 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak adalah yang mengalami anemia berat (kadar Hb<7 gr%) menjelang terminasi

kehamilan yaitu 43,9% dan proporsi terendah anemia sedang (kadar Hb 7-8 gr%) yaitu

26,3%.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
50

Perdarahan pervaginam merupakan gejala penting pada kehamilan ektopik

terganggu. Perdarahan biasanya sedikit, namun dapat terjadi terus menerus sehingga

sebagian besar ibu penderita KET mengalami Anemia.

Dari 63 orang ibu penderita KET terdapat 57 orang ibu yang anemia (90,5%).

Dari 57 orang ibu penderita KET yang anemia terdapat 25 orang yang mengalami

anemia berat dengan sensitivitas 43,9%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu

penderita KET yang datang ke Rumah Sakit dalam keadaan Anemia dan yang Anemia

sebagian besar adalah anemia berat. Hal ini kemungkinan terlamabatnya ibu penderita

KET terdeteksi untuk dirujuk ke Rumah Sakit. Anemia berat yang dialami ibu penderita

KET disebabkan oleh perdarahan vaginal yang telah lama dialami oleh ibu penderita

KET.

Hal ini sejalan dengan penelitian Zuliani (2001) di RSU Dr.Pirngadi Medan yang

menemukan bahwa proporsi ibu penderita KET terbanyak adalah yang mengalami

anemia menjelang terminasi kehamilan yaitu sebesar 78,7%.15

6.2.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Tindakan Medis

Seluruh ibu penderita Kehamilan Ektopik Terganggu mendapat tindakan

laparatomi + Salpingektomi. Hal ini disebabkan kondisi kehamilan ibu yang di bawa ke

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dalam keadaan ruptur, sehingga

tindakan laparatomi harus segera dilakukan untuk menghentikan perdarahan dan

Salpingektomi untuk mengangkat janin yang telah abortus.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
251

6.2.5. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di


Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan ibu penderita

KET adalah 6,76 hari, standar deviasi 2,557 dan koefisien variasi sebesar 37,83%, artinya

lama rawatan ibu penderita KET bervariasi dimana lama rawatan minimum adalah 3 hari

dan lama rawatan maksimum adalah 14 hari.

Pada umumnya tindakan medis yang dilakukan kepada ibu penderita KET adalah

tindakan operasi, oleh karena itu ibu diwajibkan untuk tetap beristirahat di Rumah Sakit

sampai luka operasinya mengering.

Hal ini sesuai dengan penelitian Marpaung (2007) di RS St.Elisabeth Medan yang

menemukan bahwa rata-rata lama rawatan ibu penderita KET adalah 6,63 hari.18

6.2.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Asal Rujukan

4,8%
7,9%

47,6%

39,7%

Dokter umum Datang sendiri Dokter spesialis Bidan

Gambar 6.9. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Asal Rujukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2003-2008

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
252

Dari gambar 6.10 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang

terbanyak adalah yang datang karena rujukan dari dokter umum yaitu sebesar 47,6% dan

yang paling sedikit adalah rujukan dari bidan sebesar 4,8%.

Nyeri perut merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik tergaggu,

sedangkan hanya sedikit ibu penderita KET yang mengalami keluhan amenorea, sehingga

sebagian besar ibu penderita KET tidak menyadari bahwa mereka sedang hamil. Hal ini

memungkinkan ibu penderita berobat ke dokter umum.12

RSUP H.Adam Malik Medan merupakan salah satu Rumah Sakit Rujukan

sehingga hal mempengaruhi banyaknya ibu penderita KET yang datang berobat ke RSUP

H.Adam Malik Medan yang berasal dari rujukan Puskesmas.

6.2.7. Distribusi Proporsi Ibu Penderita kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

3,2%
7,9%

88,9%

Pulang Sembuh/pulang berobat jalan (PBJ)


Pulang atas permintaan sendiri (PAPS)
Meninggal

Gambar 6.11. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
253

Dari gambar 6.11 dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET terbanyak

adalah yang pulang sembuh/pulang berobat jalan yaitu sebesar 88,9% dan yang terkecil

adalah yang meninggal sebesar 3,2%.

Banyaknya proporsi ibu penderita KET yang pulang sembuh/pulang berobat jalan

adalah menunjukkan adanya keterpaduan tindakan yang tepat dan sistematik dalam

menghadapi penderita dengan kehamilan ektopik yang terganggu. Tindakan tersebut

meliputi tindakan mengatasi kegawatan dengan memberikan transfusi darah sebagai

tindakan untuk mengatasi anemia, tindakan operasi untuk menghilangkan sumber

perdarahan dan tindakan yang mempercepat penyembuhan luka operasi dengan

memberikan suntikan antibiotik, anti anemia atau suplementasi vitamin/mineral untuk

mempercepat penyembuhan luka operasi dan pemulihan kesehatan.6

Case Fatality Rate Ibu Penderita KET 3,2%, dengan karakteristik berasal dari luar

kota (Aceh, Siogung-Ogung). Hal ini memungkinkan terlambatnya kedatangan ibu

penderita berobat ke Rumah Sakit. Kadar Hb ibu saat masuk ke Rumah Sakit anemia (2,7

dan 5,6g%). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ibu penderita KET saat dibawa ke

RSUP H.Adam Malik Medan dalam keadaan anemia berat sehingga sulit untuk tertolong.

Penelitian Marpaung (2007) di RS St.Elisabeth Medan Menemukan bahwa

proporsi terbanyak ibu penderita KET adalah yang pulang sembuh/berobat jalan yaitu

sebesar 94,2%.18

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
254

6.3.Analisa Statistik

6.3.2. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

8
7,2
6,86
7

6
lama rawatan (hari)

4
3
3

0
Pulang atas permintaan Pulang sembuh/pulang Meninggal
sendiri berobat jalan
Keadaan Sewaktu Pulang

Gambar 6.13. Diagram Bar Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Dari gambar 6.13 diatas dapat dilihat bahwa ibu penderita KET yang pulang

sembuh/pulang berobat jalan mempunyai rata-rata lama rawatan 6,86 hari , yang pulang

atas permintaan sendiri mempunyai rata-rata lama rawatan 7,20 hari dan yang meninggal

mempunyai rata-rata lama rawatan 3 hari.

Berdasarkan hasil uji statistik Anova diperoleh p>0,05 artinya tidak ada perbedaan

yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang pulang

sembuh/pulang berobat jalan dengan ibu penderita KET yang pulang atas permintaan

sendiri maupun dengan yang meninggal.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
55

6.3.3. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Usia Kehamilan

9 8,29
8 7,29
7 6,47

Lama rawatan (hari) 6

0
> 8 minggu < 4 minggu 4-8 minggu
Usia Kehamilan

Gambar 6.14. Diagram Bar Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia kehamilan di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Dari gambar 6.14 diatas dapat dilihat bahwa ibu penderita KET yang usia

kehamilannya <4 minggu mempunyai rata-rata lama rawatan 7,29 hari, ibu penderita

KET yang usia kehamilannya 4-8 minggu mempunyai rata-rata lama rawatan 6,47 hari

dan ibu yang usia kehamilannya >8 minggu mempunyai rata-rata lama rawatan 8,29 hari.

Berdasarkan hasil uji statistik Anova diperoleh p>0,05, artinya tidak ada

perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang

memiliki usia kehamilan < 4 minggu dengan yang mempunyai usia kehamilan 4-8

minggu maupun yang >8 minggu.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2
56

6.3.4. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu


Berdasarkan Kadar Hb

8
6.95
7

lama rawatan (ha


6
5
5
4
3
2
1
0
Anemia (kadar Hb <11gr%) Normal (kadar Hb 11gr%)

Kadar Hb

Gambar 6.15. Diagram Bar Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Dari gambar 6.15 diatas dapat dilihat bahwa ibu penderita KET yang anemia

mempunyai rata-rata lama rawatan 6,95 hari, ibu penderita KET yang mempunyai kadar

Hb normal mempunyai rata-rata lama rawatan 5 hari.

Berdasarkan hasil uji statistic t-test diperoleh p>0,05, artinya tidak ada perbedaan

yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang anemia dan yang

memiliki kadar Hb normal.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
257

6.3.5. Proporsi Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Berdasarkan Kadar Hb

100 89.5
90 83.3
80
70

Proporsi (%
60
50
40
30
16.7
20
7
10 3.5
0
0
Normal (kadar Hb11gr%) Anemia (kadar Hb <11gr%)
Kadar Hb
Sembuh/PBJ PAPS Meninggal

Gambar 6.16. Diagram Bar Proporsi Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Berdasarkan
Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008

Dari gambar 6.16 dapat dilihat bahwa dari 6 orang ibu penderita KET yang

memiliki kadar Hb Normal terdapat 5 orang (83,3%) yang pulang sembuh/pulang berobat

jalan, ada sebanyak 1 orang (6,7%) yang pulang atas permintaan sendiri. Dari 57 orang

ibu penderita KET yang anemia terdapat 51 orang (89,5%) yang pulang sembuh/pulang

berobat jalan, 4 orang (7,0%)yang pulang atas permintaan sendiri dan 2 orang (3,5%)

yang meninggal.

Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square, terdapat 4 sel (66,7%) mempunyai nilai

yang diharapkan kurang dari 5 sehingga analisa dengan menggunakan uji ini tidak dapat

dilakukan.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

7.1.1. Distribusi ibu penderita kehamilan ektopik terganggu berdasarkan sosiodemografi

terbanyak pada kelompok umur 20-39 tahun, suku Jawa 39,7%; agama Islam

66,7%; pendidikan SLTP 33,3%; ibu rumah tangga 66,7% dan berasal dari kota

Medan 50,8%.

7.1.2. Distribusi ibu penderita kehamilan ektopik terganggu berdasarkan medikal

obstetric terbanyak pada keluhan utama nyeri perut 100%; tindakan laparatomi

54,0%; asal rujukan dari dokter umum 47,6%; dan pulang sembuh/pulang berobat

jalan 88,9%.

7.1.3. Case Fatality Rate Ibu Penderita KET 3,2%

7.1.4. Karakteristik Ibu Penderita KET yang meninggal berasal dari kota luar kota Medan

dan dalam kondisi Anemia berat.

7.1.5. Rata-Rata usia kehamilan ibu penderita Kehamilan ektopik terganggu 6,43 minggu.

7.1.6. Rata-rata lam rawatan ibu penderita kehamilan ektopik terganggu 6,76 hari.

7.1.7. Tidak ada perbedaan signifikan rata-rata lama rawatan berdasarkan keadaan

sewaktu pulang (p = 0,101).

7.1.8. Tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata lama rawatan berdasarkan usia

kehamilan (p = 0,182).

7.1.9. Tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata lama rawatan berdasarkan kadar Hb

(p= 0,076)

58
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
59
2

7.1.10. Tidak dapat dilakukan analisa antara variabel keadaan sewaktu pulang dengan

variabel kadar Hb dengan menggunakan uji Chi Square karena terdapat 4 sel

(66,7%) mempunyai nilai yang diharapkan kurang dari 5.

7.2. Saran

7.2.1. Dari hasil didapat sensivitas keluhan nyeri perut 100%, disarankan kepada semua

ibu hamil muda yang mengalami keluhan nyeri perut bagian bawah untuk segera

memeriksakan kehamilannya ke Rumah Sakit.

7.2.2. Ibu penderita KET paling banyak datang ke dokter umum maka disarankan kepada

dokter umum sebaiknya menanyakan apakah ibu sedang hamil atau tidak, jika ya

maka langsung di rujuk ke Rumah Sakit.

7.2.3. Dari hasil didapat angka CFR masih cukup tinggi. Hal ini perlu diperhatikan oleh

pihak Rumah Sakit agar lebih meningkatkan pelayanannya sehingga angka CFR

dapat diturunkan.

7.2.4. Pihak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan disarankan agar

membuat format anamnese pada berkas rekam medis ibu penderita kehamilan

ektopik terganggu khususnya variabel paritas, riwayat penyakit terdahulu, riwayat

kehamilan terdahulu, jenis kontrasepsi yang digunakan dan lokasi implantasi tuba.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1992. Undang-Undang Kesehatan RI


no.32 Tahun 1992, Bab V, Pasal 10. Jakarta.

2. Barus, N. 1999. Tantangan dan Masalah Dalam Upaya Penurunan Resiko


Kematian Ibu dan Neonatal Menyongsong Era Globalisasi. Pidato
Pengukuhan Guru Besar tetap dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM-USU.

3. WHO,2008.World Health Statistics.www.who.int

4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Profil Kesehatan Indonesia


Tahun 2005, Jakarta.

5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Profil Kesehatan Indonesia


Tahun 2006, Jakarta.

6. Chalik, TMA., 1998. Hemoragi Utama Obstetri dan Ginekologi. Bagian Obstetri
dan Ginekologi FK-Universitas Syah Kuala, Cetakan Pertama, Widya Medika,
Jakarta.

8. Pisarska, 1999. Insidence and Risk Factors for Ectopic Pregnancy. Clinical
Obstetrics and Gynecology-Abstrac Vol 42, No 1.

9. Eeden, S., 2005. Ectopic Pregnancy Rate and Treatment Utilization in a Large
Managed Care Organization. California 1997-2000. Jurnal Obstetrics and
Gynecology, vol 105, hal 1052-1057.

10. Bakken, I.J. 2006. Time trends in ectopic pregnancies in Norwegian County 1970-
2004-a population based study. Human Reproduction, Vol 21, No 12.

11. Arnolu, RI., 2005. Risk Factors for Ectopic Pregnancy in Logos, Nigeria, 1999.
Jurnal Obtetricia et Gynecologica Scandinavica, Vol 84, No 2, hal 184-188.

12. Wiknjosastro, H., 1999. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga, Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo, Jakarta.

13. Wiknjosastro, H., 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo, Jakarta.

14. Mochtar, R., 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid 1, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

15. Zuliani, W., 2001. Karakteristik Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
di RS Pirngadi Medan tahun 1997-2000. Skripsi FKM-USU.

16. Bulan, 2004. Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik di RSU


Dr.Pirngadi Medan tahun 1999-2003. Skripsi FKM-USU.

17. Sri, Y., 2008. Gambaran Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu di RSUD Arifin
Achmad Pekan Baru, provinsi Riau, Periode 1 Januari 2003-Desember
2005. www. Kehamilan_Ektopik_Terganggu//

18. Marpaung, C., 2007. Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
di RS St. Elisabeth Medan tahun 1999-2006. Skripsi FKM-USU.

19. Pritchard, Donald, Gant., 1991. Obstetri Williams. Edisi ketujuhbelas, Airlangga
University Press, Surabaya

20. Manuaba, IBG., 1999. Operasi Kebidanan, Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Dokter Umum. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

21. Lindarnakis, NM., 1998. Obstetrics & Gynecology. Digging up the Bones,
Singapore.

22. Setiawan, Y., 2008. Kehamilan Ektopik. http://www.Siaksoft.com/kehamilan/


ektopik/

23. Satrawinata, S., 1984. Obstetri Patologi. Bagian Obstetri & Ginekologi FK-
Universitas Padjajaran, Bandung.

24. Wikipedia, 2008. Kehamilan Ektopik. http//www.id.wikipedia.org/wiki/ektopik

25. Conectique, 2008. Kehamilan di Luar Kandungan. http//www.


conectique_comPregnancy.htm.

26. Christina, I., 1996. Perawatan Kebidanan (Sejarah Kebidanan dan Perawatan
Kebidanan Sebelum Melahirkan). Jilid I, Penerbit Bratara, Jakarta.

27. Jones, DL., 1969. Fundamentals of Obstetrics & Gynaecology. 3 Queen Square,
London.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

28. Taber, B., 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri & Ginekologi. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

29. Hakimi, M. 1999. Keadaan Darurat Ginekologi Umum. Yayasan Essentia Medika,
Yogyakarta.

30. Nasri, Noor.1997. Dasar Epidemiologi. PT Rineka Cipta, Jakarta

31. Manuaba, IBG., 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga
Berencana. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

32. Dinas Kesehatan Sumatera Utara, 2007. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
tahun 2006, Medan.

33. Zendrato, TZ., 2009. Karakteristik Penderita Kanker Colorectal di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2007. Skripsi FKM
USU

34. Sarumpaet, N., 2009. Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner di


Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2007.
Skripsi FKM-USU

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

MASTER DATA
IBU PENDERITA KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2003-2008

kdr
No umur umurk umurkk suku agama pddkn kerja ttinggal ushamil ushamilk keluhn Hb Anemia tindkn lrwtn aslrjkn KSP
1 35 2 2 2 1 4 6 2 6 2 3 2 1 1 7 2 1
2 37 2 2 1 3 3 4 2 7 2 3 2 1 1 7 2 1
3 33 2 2 5 1 5 4 2 5 1 3 2 1 1 7 4 1
4 21 2 1 1 2 1 4 1 5 2 3 2 1 1 12 4 1
5 23 2 1 1 2 2 4 1 9 3 1 2 2 1 12 2 1
6 20 2 1 2 1 3 4 2 3 1 3 2 2 1 7 1 1
7 40 1 . 2 1 1 6 1 3 1 1 2 2 1 7 3 1
8 32 2 2 4 1 3 3 1 4 2 1 2 1 1 6 2 1
9 42 1 . 1 3 4 1 1 7 2 3 2 1 1 6 2 1
10 34 2 2 1 2 2 4 2 5 2 4 2 3 1 3 1 3
11 29 2 1 2 1 1 4 1 7 2 1 2 1 1 13 1 1
12 34 2 2 1 3 4 1 1 7 2 1 2 2 1 8 1 1
13 27 2 1 1 2 3 3 1 3 1 1 2 3 1 7 2 1
14 30 2 2 2 1 2 4 1 12 3 3 2 1 1 7 3 2
15 27 2 1 2 1 5 2 1 9 3 1 2 2 1 6 2 1
16 34 2 2 2 1 1 5 2 6 2 1 2 2 1 11 2 1
17 30 2 2 2 1 3 4 1 12 3 3 2 2 1 6 2 1
18 34 2 2 2 1 3 4 1 3 1 1 2 2 1 10 4 1
19 36 2 2 2 1 3 5 2 5 2 3 2 1 1 4 1 1
20 28 2 1 5 1 2 4 2 5 2 1 2 2 1 6 1 1
21 28 2 1 1 2 1 5 2 6 2 3 2 1 1 14 1 2
22 33 2 2 1 2 1 2 2 5 2 3 2 3 1 5 1 1
23 30 2 2 3 1 2 4 1 4 2 3 2 1 1 5 1 1
24 30 2 2 5 1 2 6 1 5 2 3 2 2 1 4 2 1
25 30 2 2 2 1 5 4 1 7 2 3 2 3 1 4 2 1
26 23 2 1 2 1 1 4 1 5 2 4 2 3 1 5 2 1
27 31 2 2 2 1 1 4 1 4 2 3 2 2 1 6 2 1
28 24 2 1 2 1 2 4 2 7 2 3 2 1 1 7 2 1
29 40 1 . 3 1 3 4 1 6 2 3 2 3 1 7 2 1
30 37 2 2 1 3 3 6 2 6 2 3 2 2 1 4 2 1
31 27 2 1 4 1 5 5 2 8 2 2 2 1 1 5 2 1
32 32 2 2 2 1 3 4 2 5 2 3 2 3 1 11 3 1
33 27 2 1 1 3 3 2 1 6 2 1 2 1 1 6 1 1
34 37 2 2 5 4 2 4 2 7 2 3 2 2 1 4 2 1
35 32 2 2 2 1 2 4 2 7 2 3 2 1 1 14 2 1
36 28 2 1 3 1 1 2 1 8 2 1 2 3 1 6 1 1
37 16 1 . 2 1 2 4 2 6 2 3 2 3 1 6 2 1
38 24 2 1 1 3 2 4 2 7 2 1 2 2 1 5 1 1
39 38 2 2 2 3 3 4 1 6 2 1 2 1 1 7 1 1
40 36 2 2 1 1 1 6 2 12 3 1 2 2 1 8 1 1
41 19 1 . 2 1 1 4 1 12 3 3 1 . 1 7 2 1
42 24 2 1 1 1 1 4 2 4 2 3 2 3 1 3 2 3
43 28 2 1 5 4 2 6 1 5 1 3 1 . 1 6 1 1
44 27 2 1 5 5 2 4 2 7 2 1 2 2 1 8 2 1
45 34 2 2 4 1 2 4 2 5 2 4 1 . 1 4 1 1
46 30 2 2 3 1 2 4 1 8 2 2 2 2 1 6 2 1
47 27 2 1 5 1 3 6 1 7 2 4 2 1 1 7 1 1
48 30 2 2 2 1 3 4 1 5 1 4 2 2 1 7 2 1
49 23 2 1 1 3 3 4 1 6 2 1 1 . 1 3 1 2
50 23 2 1 5 1 1 4 2 8 2 1 2 1 1 6 3 2
51 26 2 1 2 1 2 4 1 6 2 3 2 3 1 8 3 1
52 32 2 2 1 1 2 2 2 6 2 4 1 . 1 5 2 1
53 36 2 2 1 3 2 4 1 7 2 3 2 2 1 6 2 1
54 27 2 1 1 2 1 4 1 6 2 3 2 2 1 7 1 1
55 23 2 1 2 1 3 4 1 7 2 3 2 2 1 6 1 1
56 22 2 1 1 1 3 4 2 9 3 3 2 2 1 12 1 1
57 30 2 2 2 1 1 4 2 7 2 3 1 . 1 5 1 1
58 32 2 2 1 1 2 4 1 8 2 2 2 2 1 5 1 1
59 34 2 2 1 3 4 4 2 4 2 1 2 3 1 7 1 1
60 38 2 2 3 1 3 4 2 8 2 1 2 3 1 6 2 1
61 45 2 2 1 2 4 1 2 6 2 1 2 2 1 6 1 1

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

62 23 2 1 2 1 2 4 2 6 2 3 2 3 1 6 2 2
63 18 2 1 2 1 2 4 2 8 2 2 2 2 1 5 2 1

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

TABEL FREKUENSI IBU PENDERITA KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Frequencies
Statistics

umur penderita
N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 45.00

umur penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 16 1 1.6 1.6 1.6
18 1 1.6 1.6 3.2
19 1 1.6 1.6 4.8
20 1 1.6 1.6 6.3
21 1 1.6 1.6 7.9
22 1 1.6 1.6 9.5
23 6 9.5 9.5 19.0
24 3 4.8 4.8 23.8
26 1 1.6 1.6 25.4
27 7 11.1 11.1 36.5
28 4 6.3 6.3 42.9
29 1 1.6 1.6 44.4
30 8 12.7 12.7 57.1
31 1 1.6 1.6 58.7
32 5 7.9 7.9 66.7
33 2 3.2 3.2 69.8
34 6 9.5 9.5 79.4
35 1 1.6 1.6 81.0
36 3 4.8 4.8 85.7
37 3 4.8 4.8 90.5
38 2 3.2 3.2 93.7
40 2 3.2 3.2 96.8
42 1 1.6 1.6 98.4
45 1 1.6 1.6 100.0
Total 63 100.0 100.0

Explore
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
umur penderita 63 100.0% 0 .0% 63 100.0%

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

Descriptives

Statistic Std. Error


umur penderita Mean 29.84 .770
95% Confidence Lower Bound 28.30
Interval for Mean Upper Bound
31.38

5% Trimmed Mean 29.82


Median 30.00
Variance 37.329
Std. Deviation 6.110
Minimum 16
Maximum 45
Range 29
Interquartile Range 8
Skewness .035 .302
Kurtosis -.261 .595

Frequencies
Statistics

umur penderita
N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 2.00

umur penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 20 tahun dan
5 7.9 7.9 7.9
>= 40 tahun
20-39 tahun 58 92.1 92.1 100.0
Total 63 100.0 100.0

Frequencies
Statistics

umur penderita
N Valid 58
Missing 5
Percentiles 100 2.00

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

umur penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-29 tahun 26 41.3 44.8 44.8
30-39 tahun 32 50.8 55.2 100.0
Total 58 92.1 100.0
Missing System 5 7.9
Total 63 100.0

Frequencies
Statistics

suku yang melekat pada penderita


N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 5.00

suku yang melekat pada penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid batak 22 34.9 34.9 34.9
jawa 25 39.7 39.7 74.6
minang 5 7.9 7.9 82.5
aceh 3 4.8 4.8 87.3
lain-lain 8 12.7 12.7 100.0
Total 63 100.0 100.0

Frequencies
Statistics

agama yang dianut penderita


N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 5.00

agama yang dianut penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid islam 42 66.7 66.7 66.7
kristen katolik 8 12.7 12.7 79.4
kristen protestan 10 15.9 15.9 95.2
budha 2 3.2 3.2 98.4
hindu 1 1.6 1.6 100.0
Total 63 100.0 100.0

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

Frequencies
Statistics

pendidikan penderita
N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 5.00

pendidikan penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 15 23.8 23.8 23.8
SLTP 21 33.3 33.3 57.1
SMU 18 28.6 28.6 85.7
D3/Sarjana 5 7.9 7.9 93.7
tidak tercatat 4 6.3 6.3 100.0
Total 63 100.0 100.0

Frequencies
Statistics

pekerjaan utama penderita


N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 6.00

pekerjaan utama penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid pegawai negri
3 4.8 4.8 4.8
(PNS/TNI/Polri)
wiraswasta 5 7.9 7.9 12.7
pegawai swasta 2 3.2 3.2 15.9
ibu rumah tangga 42 66.7 66.7 82.5
petani 4 6.3 6.3 88.9
tidak tercatat 7 11.1 11.1 100.0
Total 63 100.0 100.0

Frequencies
Statistics

daerah tempt tggl penderita


N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 2.00

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

daerah tempt tggl penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kota medan 32 50.8 50.8 50.8
luar kota medan 31 49.2 49.2 100.0
Total 63 100.0 100.0

Frequencies
Statistics

usia kehamilan penderita


N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 12.00

usia kehamilan penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 4 6.3 6.3 6.3
4 5 7.9 7.9 14.3
5 12 19.0 19.0 33.3
6 14 22.2 22.2 55.6
7 14 22.2 22.2 77.8
8 7 11.1 11.1 88.9
9 3 4.8 4.8 93.7
12 4 6.3 6.3 100.0
Total 63 100.0 100.0

Explore
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
usia kehamilan penderita 63 100.0% 0 .0% 63 100.0%

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

Descriptives

Statistic Std. Error


usia kehamilan penderita Mean 6.43 .263
95% Confidence Lower Bound 5.90
Interval for Mean Upper Bound
6.95

5% Trimmed Mean 6.31


Median 6.00
Variance 4.346
Std. Deviation 2.085
Minimum 3
Maximum 12
Range 9
Interquartile Range 2
Skewness .926 .302
Kurtosis 1.372 .595

Frequencies
Statistics

usia kehamilan penderita


N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 3.00

usia kehamilan penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <4 minggu 7 11.1 11.1 11.1
4-8 minggu 49 77.8 77.8 88.9
>8 minggu 7 11.1 11.1 100.0
Total 63 100.0 100.0

Frequencies
Statistics

keluhan utama penderita


N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 4.00

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

keluhan utama penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid nyeri perut 21 33.3 33.3 33.3
nyeri perut+amenorea 4 6.3 6.3 39.7
nyeri perut+perdarahan
32 50.8 50.8 90.5
pervaginam
nyeri
perut+amenorea+perda 6 9.5 9.5 100.0
rahan pervaginam
Total 63 100.0 100.0

Frequencies
Statistics

kadar hb penderita
N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 2.00

kadar hb penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid normal (>=11gr%) 6 9.5 9.5 9.5
anemia (<11gr%) 57 90.5 90.5 100.0
Total 63 100.0 100.0

Frequencies
Statistics

kadar hb anemia penderita


N Valid 57
Missing 6
Percentiles 100 3.00

kadar hb anemia penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 9-10 17 27.0 29.8 29.8
7-8 15 23.8 26.3 56.1
<7 25 39.7 43.9 100.0
Total 57 90.5 100.0
Missing System 6 9.5
Total 63 100.0

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

Frequencies
Statistics

tindakan yang dilakukan kpd penderita


N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 1.00

tindakan yang dilakukan kpd penderita

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laparatomi +
63 100.0 100.0 100.0
Salpingektomi

Frequencies
Statistics

lama penderita dirawat di RS


N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 14.00

lama penderita dirawat di RS

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 3 4.8 4.8 4.8
4 6 9.5 9.5 14.3
5 9 14.3 14.3 28.6
6 17 27.0 27.0 55.6
7 15 23.8 23.8 79.4
8 4 6.3 6.3 85.7
10 1 1.6 1.6 87.3
11 2 3.2 3.2 90.5
12 3 4.8 4.8 95.2
13 1 1.6 1.6 96.8
14 2 3.2 3.2 100.0
Total 63 100.0 100.0

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

Explore
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
lama penderita
63 100.0% 0 .0% 63 100.0%
dirawat di RS

Descriptives

Statistic Std. Error


lama penderita Mean 6.76 .322
dirawat di RS 95% Confidence Lower Bound 6.12
Interval for Mean Upper Bound
7.41

5% Trimmed Mean 6.59


Median 6.00
Variance 6.539
Std. Deviation 2.557
Minimum 3
Maximum 14
Range 11
Interquartile Range 2
Skewness 1.279 .302
Kurtosis 1.449 .595

Frequencies
Statistics

orang yang merujuk penderita ke RS


N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 4.00

orang yang merujuk penderita ke RS

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid datang sendiri 25 39.7 39.7 39.7
dokter umum 30 47.6 47.6 87.3
dokter spesialis 5 7.9 7.9 95.2
bidan 3 4.8 4.8 100.0
Total 63 100.0 100.0

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

Frequencies
Statistics

Keadaan penderita sewaktu pulang


N Valid 63
Missing 0
Percentiles 100 3.00

Keadaan penderita sewaktu pulang

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sehat/Pulang Berobat
56 88.9 88.9 88.9
Jalan (PBJ)
Pulang atas permintaan
5 7.9 7.9 96.8
sendiri (PAPS)
meninggal 2 3.2 3.2 100.0
Total 63 100.0 100.0

T-Test
Group Statistics

tindakan yang dilakukan Std. Error


kpd penderita N Mean Std. Deviation Mean
lama penderita laparatomi 34 7.00 2.511 .431
dirawat di RS salpingektomi 29 6.62 2.541 .472

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Mean Std. Error Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper
lama penderita Equal variances
.033 .857 .594 61 .554 .379 .638 -.897 1.655
dirawat di RS assumed
Equal variances
.594 59.208 .555 .379 .639 -.899 1.657
not assumed

Oneway
Descriptives

lama penderita dirawat di RS


95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
sehat/Pulang Berobat
56 6.86 2.370 .317 6.22 7.49 4 14
Jalan (PBJ)
Pulang atas permintaan
5 7.20 4.087 1.828 2.13 12.27 3 14
sendiri (PAPS)
meninggal 2 3.00 .000 .000 3.00 3.00 3 3
Total 63 6.76 2.557 .322 6.12 7.41 3 14

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

Test of Homogeneity of Variances

lama penderita dirawat di RS


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.812 2 60 .172

ANOVA

lama penderita dirawat di RS


Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 29.771 2 14.886 2.378 .101
Within Groups 375.657 60 6.261
Total 405.429 62

Oneway
Descriptives

lama penderita dirawat di RS


95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
<4 minggu 7 7.29 1.254 .474 6.13 8.45 6 10
4-8 minggu 49 6.47 2.631 .376 5.71 7.23 3 14
>8 minggu 7 8.29 2.628 .993 5.86 10.72 6 12
Total 63 6.76 2.557 .322 6.12 7.41 3 14

Test of Homogeneity of Variances

lama penderita dirawat di RS


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.319 2 60 .275

ANOVA

lama penderita dirawat di RS


Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 22.367 2 11.184 1.752 .182
Within Groups 383.061 60 6.384
Total 405.429 62

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

T-Test

Group Statistics

Std. Error
kadar hb penderita N Mean Std. Deviation Mean
lama penderita normal (>=11gr%) 6 5.00 1.414 .577
dirawat di RS anemia (<11gr%) 57 6.95 2.587 .343

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Mean Std. Error Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper
lama penderita Equal variances
1.108 .297 -1.806 61 .076 -1.947 1.078 -4.103 .208
dirawat di RS assumed
Equal variances
-2.901 9.043 .017 -1.947 .671 -3.465 -.430
not assumed

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Keadaan penderita
sewaktu pulang * 63 100.0% 0 .0% 63 100.0%
kadar hb penderita

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008
2

Keadaan penderita sewaktu pulang * kadar hb penderita Crosstabulation

kadar hb penderita
normal anemia
(>=11gr%) (<11gr%) Total
Keadaan sehat/Pulang Berobat Count 5 51 56
penderita Jalan (PBJ) % within Keadaan
sewaktu 8.9% 91.1% 100.0%
penderita sewaktu pulang
pulang % within kadar hb
83.3% 89.5% 88.9%
penderita
Pulang atas permintaan Count 1 4 5
sendiri (PAPS) % within Keadaan
20.0% 80.0% 100.0%
penderita sewaktu pulang
% within kadar hb
16.7% 7.0% 7.9%
penderita
meninggal Count 0 2 2
% within Keadaan
.0% 100.0% 100.0%
penderita sewaktu pulang
% within kadar hb
.0% 3.5% 3.2%
penderita
Total Count 6 57 63
% within Keadaan
9.5% 90.5% 100.0%
penderita sewaktu pulang
% within kadar hb
100.0% 100.0% 100.0%
penderita

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square .870a 2 .647
Likelihood Ratio .923 2 .630
Linear-by-Linear
.020 1 .888
Association
N of Valid Cases 63
a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .19.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository 2008

Anda mungkin juga menyukai