Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

82
RANGKAIAN KOMBINATORIAL

NAMA PRAKTIKAN : THALIA ARIYAPUTRI


NIM : 1314030075
KELAS/KELOMPOK : TT2A/5
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 11 JUNI 2015
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 19 JUNI 2015

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2015
DAFTAR ISI

Halaman
COVER
DAFTAR ISI
1. TUJUAN........................................................................................................................... 3
2. DASAR TEORI ................................................................................................................ 3
2.1. Rangkaian Kombinatorial ....................................................................................... 3
2.2. Karnaugh Map......................................................................................................... 3
2.3. IC Counter ............................................................................................................... 5
2.4. Seven Segment ........................................................................................................ 6
3. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN ...................................................................... 8
4. LANGKAH-LANGKAH PERANCANGAN .................................................................. 8
5. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN ...................................................................... 10
6. DATA HASIL PERCOBAAN ....................................................................................... 11
7. ANALISA....................................................................................................................... 12
8. KESIMPULAN .............................................................................................................. 13
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18

2
RANGKAIAN KOMBINATORIAL

1. TUJUAN
a) Memahami dan mengetahui prinsip kerja dari rangkaian kombinatorial.
b) Memahami penggunaan Karnaugh Map sebagai salah satu cara untuk
memanipulasi dan menyederhanakan fungsi aljabar boolean.
c) Mengaplikasikan IC Counter 7493 untuk modulus 16.
d) Mengaplikasikan rangkaian Programable Counter sesuai rancangan yang telah
ditentukan.
e) Mengaplikasikan prinsip kerja seven segment common cathoda.
f) Memahami prinsip kerja IC 7448 sebagai decoder BCD to seven segment.

2. DASAR TEORI
2.1. Rangkaian Kombinatorial
Rangkaian kombinatorial adalah rangkaian yang outputnya suatu saat hanya
tergantung pada input pada saat itu. Kombinasi input yang sama akan selalu
menghasilkan kombinasi output yang sama pula. Contohnya adalah rangkaian
penerapan prinsip Sum-of-Product.

Gambar 2.1 Rangkaian Kombinatorial

2.2. Karnaugh Map


Karnaugh Map (K-Map) adalah salah satu metode yang mudah untuk
menyederhanakan rangkaian logika. Metode ini telah ditemukan oleh Maurice
Karnaugh pada tahun 1953 yang digunakan untuk perhitungan yang menghitung sistem
pola pikir manusia dengan hal-hal yang menguntungkan (sistem pemetaan peluang). K-
Map mirip dengan tabel kebenaran yang menampilkan output dari persamaan boolean
untuk tiap kemungkinan kombinasi variabel output dalam bentuk sel.
Karnaugh Map merupakan sekumpulan kotak-kotak yang diberi nama sedemikian
rupa berdasarkan nama variabelnya dan diletakkan sedemikian rupa pula, sehingga
dapat mengeliminasi beberapa tabel jika kotak itu digabung. Jumlah kotak tergantung

3
banyaknya variabel input. Jika ada sebanyak n input, maka ada 2n kombinasi input,
maka sebanyak itu pula kotak yang dibutuhkan.
Karnaugh Map untuk 2 Variabel (A, B)
Untuk 2 variabel input akan ada sebanyak 22 = 4 kombinasi input, maka
banyaknya kotak yang dibutuhkan adalah 4 kotak. Keempat kotak itu diatur sebagai
berikut:

Gambar 2.2 Desain Pemetaan K-Map 2 Variabel

Karnaugh Map untuk 3 Variabel (A, B, C)


Untuk 3 variabel input akan ada sebanyak 23 = 8 kombinasi input, banyaknya
kotak yang dibutuhkan adalah 8 kotak. Kedelapan kotak itu diatur (ada 2 cara) adalah
sebagai berikut:

Gambar 2.3 Desain Pemetaan K-Map 3 Variabel

Pengelompokkan Karnaugh Map


Dalam Karnaugh Map dikenal istilah tetangga dekat. Yang dimaksud dengan
tetangga dekat adalah kotak-kotak yang memiliki satu atau lebih variabel yang sama
atau kotak-kotak yang terletak dalam satu atau lebih bidang yang sama. Yang dimaksud
dengan bidang adalah sekelompokan kotak yang sudah diberi nama berdasarkan
variabel inputnya. Pengelompokkan Karnaugh Map mengikuti Formula 2n bujur
sangkar yang saling berdekatan akan menghilangkan n variabel. Pengelompokkan harus

4
dilakukan secara hati-hati, untuk menghindari pengelompokkan yang berlebihan
(redundan), ini menghasilkan fungsi boolean dengan term yang tidak perlu.
2.3. IC Counter
Rangkaian Counter adalah rangkaian yang dapat berfungsi sebagai penghitung
angka secara cepat, baik itu perhitungan maju maupun mundur. Jenis dari rangkaian
pencacah (Counter) dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian pencacah naik (up counter)
dan rangkaian pencacah turun (down counter).
Yang dimaksud pencacah naik adalah perhitungan maju yang dimulai dari angka
kecil ke angka yang lebih besar kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis.
Sedangkan, pencacah turun adalah perhitungan mundur yang dimulai dari angka besar
ke angka yang lebih kecil kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis.
Pencacah Biner 4-bit
IC pencacah 4-bit dapat melakukan hitungan maksimum pada modulus 16 untuk
mengubah modulus sesuai dengan kebutuhan rancangan pada IC dilengkapi input clear,
apabila diaktifkan akan memaksa output kembali ke nol. Dengan sifat inilah, IC dapat
dirancang untuk melakukan hitungan sesuai dengan modulus yang diinginkan. Gambar
2.1. menunjukan Counter modulus 10 dengan menggunakan IC 7493.

Gambar 2.4 Rangkaian Counter modulus 10 dengan menggunakan IC 7493

Gambar 2.5 Data Sheet IC TTL 7493

5
2.4. Seven Segment
Seven Segment Display dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh
Segmen adalah komponen elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui
kombinasi-kombinasi segmennya. Pada umumnya, seven segment digunakan pada jam
digital, kalkulator, penghitung atau Counter Digital, multimeter digital dan panel
display digital seperti pada Microwave Oven atau pengatur suhu digital. Seven segment
display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood
dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light
Emitting Diode).

Gambar 2.6 Seven Segment

Seven Segment Display memiliki 7 segmen di mana setiap segmen dikendalikan


secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0
(nol) sampai 9 (sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi
Segmen. Selain 0 sampai 9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf
Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment
Display diatur menjadi bentuk angka 8 yang agak miring ke kanan dengan tujuan
untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven Segment Display,
terdapat juga penambahan titik yang menunjukan angka koma decimal. Terdapat
beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah Incandescent bulbs,
Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD) dan Light Emitting Diode
(LED).
Ada dua jenis seven segment, salah satunya ialah seven segment common
cathoda. Seven segment common cathoda merupakan kebalikan dari Common Anoda.
Untuk seven segment cathoda, menggunakan IC 74LS48. Semua katoda disatukan
secara paralel dan dihubungkan ke ground. Karena seluruh katoda dihubungkan ke
ground, maka Common Katoda ini berada pada kondisi aktif high (LED akan
menyala atau aktif bila diberi logika 1).

6
Gambar 2.7 Seven Segment Common Cathoda

Decoder BCD to Seven Segment


Prinsip kerja seven segment ialah input biner pada switch dikonversikan masuk
ke dalam decoder, kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi
decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment. Seven segment dapat
menampilkan angka-angka decimal dan beberapa karakter tertentu melalui kombinasi
aktif atau tidaknya LED penyusunan dalam seven segment. Untuk memudahkan
penggunaan seven segment, umumnya digunakan sebuah decoder (mengubah atau
mengkoversi input bilangan biner menjadi decimal) atau seven segment driver yang
akan mengatur aktif tidaknya LED dalam seven segment sesuai dengan nilai biner yang
diberikan.
Decoder mengambil kode-kode input BCD 4 bit dan menghasilkan tujuh output
(a, b, c, d, e, f, dan g), sehingga kode decimal dapat ditampilkan (Tabel 2.1). Jenis
decoder BCD ke seven segment common cathoda, yaitu decoder yang berfungsi untuk
menyalakan seven segment mode common cathoda. IC yang digunakan untuk seven
segment common cathoda adalah 7448. Berikut ini adalah tabel kebenaran decoder
BCD to seven segment.
Tabel 2.4. Tabel kebenaran decoder BCD to seven segment
INPUT OUTPUT
D C B A a b c d e f G
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1

7
3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
No. Alat-alat dan komponen Merk/type Jumlah
IC 7493 (IC Counter Modulus 16) 1
IC 74LS48 (BCD to 7 Segment Decoder/Driver) 1
IC 7404 (Hex Inveter) 1
1
IC 7408 (Quad 2 Input AND Gate) 1
IC 7411 (Triple 3 Input AND Gate) 1
IC 7432 (Quad 2 Input OR Gate) 1
2 Power Supply DC Pascal PSIS02A2 1
3 Multimeter Metrix 1
4 Seven Segment Common Cathoda 1
5 Clock 1
6 Resistor 220 8
7 LED 1
MCP Model: ML-
8 Protoboard 1
35 B
9 Logic Probe ITW LP-1 1
10 Kabel Banana to Banana 2
11 Kabel-kabel penghubung Secukupnya

4. LANGKAH-LANGKAH PERANCANGAN
1. Menentukan IC yang diperlukan dalam merancang rangkaian kombinatorial dan
menganalisis kaki-kaki IC yang digunakan.
2. Membuat rangkaian kombinatorial berdasarkan output yang telah ditentukan,
yaitu 1, 4, 5, 12, 13, dan 15 dengan menggunakan tabel kebenaran dan karnaugh
map. Membuat tabel kebenaran seperti pada tabel 4.1 dan membuat karnaugh
map seperti pada Gambar 4.2.
Tabel Kebenaran 4.1:
Input Output
Biner
D C B A Y
0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1
2 0 0 1 0 0
3 0 0 1 1 0
4 0 1 0 0 1
5 0 1 0 1 1
6 0 1 1 0 0

8
7 0 1 1 1 0
8 1 0 0 0 0
9 1 0 0 1 0
10 1 0 1 0 0
11 1 0 1 1 0
12 1 1 0 0 1
13 1 1 0 1 1
14 1 1 1 0 0
15 1 1 1 1 1

Karnaugh Map:
BA
DC 00 01 11 10
00 0 1 0 0
Y = CB + DBA + DCA
01 1 1 0 0

11 1 1 1 0

10 0 0 0 0

Gambar 4.2 Karnaugh Map

3. Membuat rangkaian dari karnaugh map di atas seperti pada Gambar 4.3.
VCC
5V
U1A U2A
U5A
D
7404N
74LS11N
7432N

U4A U5B
C R1
U1B
22
7408N 7432N
B
7404N
U2B LED1

A 74LS11N

Gambar 4.3 Rangkaian dari Karnaugh Map

4. Membuat dan menjalankan rancangan rangkaian kombinatorial tersebut di


multisim seperti pada Gambar 4.4.

9
U6A U3A
U1 1 2 1
U2 2 12
14 INA QA 12 13
1 INB QB 9 7404N U7A
QC 8 74LS11N 1
50 Hz 2 11 3
R01 QD
3 R02 2
U6B U5A
1 7432N U7B
7493N 3 4 3 4 R1
2 6
5
7404N 7408N 22
7432N
U3B
3
4 6
5 LED1
74LS11N

VCC VCC
5V 5V
U8
VCC 16
7 A OA 13
1 B OB 12
CK
2 C OC 11
6 D OD 10
OE 9
3 ~LT OF 15
5 ~RBI OG 14 U9
4 ~BI/RBO
8 GND
A B C D E F G
74LS48N

R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8
22 22 22 22 22 22 22

Gambar 4.4 Rangkaian Kombinatorial dengan Output 1, 4, 5, 12, 13, dan 15

5. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut.
1. Lihat data sheet untuk masing-masing IC yang digunakan, catat kaki-kaki input,
output, dan pin Vcc dan Ground.
2. Atur tegangan power supply sebesar 5 Volt.
3. Buat rangkaian kombinatorial seperti gambar di bawah ini.
U6A U3A
U1 1 2 1
U2 2 12
14 INA QA 12 13
1 INB QB 9 7404N U7A
QC 8 74LS11N 1
50 Hz 2 11 3
R01 QD
3 R02 2
U6B U5A
1 7432N U7B
7493N 3 4 3 4 R1
2 6
5
7404N 7408N 22
7432N
U3B
3
4 6
5 LED1
74LS11N

VCC VCC
5V 5V
U8
VCC 16
7 A OA 13
1 B OB 12
CK
2 C OC 11
6 D OD 10
OE 9
3 ~LT OF 15
5 ~RBI OG 14 U9
4 ~BI/RBO
8 GND
A B C D E F G
74LS48N

R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8
22 22 22 22 22 22 22

Gambar 5 Rangkaian Kombinatorial dengan Output 1, 4, 5, 12, 13, dan 15

4. Lihat output pada LED dan tampilan seven segment, lalu catat hasilnya pada tabel
1.

10
6. DATA HASIL PERCOBAAN

19 Juni 2015

11
7. ANALISA
Berdasarkan hasil percobaan di atas, dapat dianalisa bahwa input dari rangkaian
kombinatorial dikendalikan oleh counter 7493 (Modulus 16) dan outputnya adalah 1, 4, 5, 12,
13, dan 15 yang hasilnya akan ditampilkan melalui LED dan seven segment. Pada rangkaian
tersebut, dapat diketahui bahwa clock dipasang pada kaki 14 IC Counter 7493. IC Counter
7493 berfungsi sebagai penerima clock yang berbentuk gelombang pulsa di mana pulsa clock
tersebut akan menggerakkan tampilan dari seven segment yang bekerja secara up counter
(pencacah naik).
Modulus yang digunakan pada IC Counter ini adalah modulus 16, sehingga seven
segment akan menampilkan angka 0 hingga 15 (up counter) dan mengulang kembali dari
awal hingga seterusnya. IC Counter 7493 memiliki 2 input, yaitu A pada kaki 14
dihubungkan ke clock dan B pada kaki 1 dihubungkan ke output A, yaitu kaki 12. Input B
kaki 1 IC 7493 harus dihubungkan ke kaki 12 agar hasil outputnya dapat bergerak secara up
counter dari 0 hingga 15, jika tidak dihubungkan, maka hasil outputnya hanya menampilkan
0 hingga 1 dan mengulang kembali secara terus menerus. Output pada IC 7493 dihubungkan
ke rangkaian yang telah dibuat dari karnaugh map (lihat pada Gambar 4.3). Selain itu, output
pada IC 7493 juga dihubungkan ke input IC 74LS48 yang akan dihubungkan ke seven
segment common cathoda. IC 74LS48 adalah decoder BCD to seven segment yang berfungsi
untuk menyalakan seven segment common cathoda. Berikut ini keterangan secara rinci dari
kaki-kaki IC 74LS48.

Gambar 7 Identifikasi Kaki-kaki IC 74LS48

Decoder BCD to seven segment memiliki 4 input (masukan), yaitu A, B, C, dan D.


Input pada kaki 8 dihubungkan ke Ground (berlogik 0). Pada konfigurasi kaki IC 74LS48,
yaitu input LT, BI/RBO, dan RBI. Input LT (Lamp Test) berfungsi untuk mengatur display.
Input BI/RBO (Blanking Input/Row Blanking Output) berfungsi unuk mematikan keluaran
dari IC. Dan input RBI (Row Blanking Input) berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC

12
jika semua input berlogik 0. Ketiga input tersebut harus diberi logik 1 (dihubungkan ke
VCC) agar menggerakkan dan menampilkan angka keluarannya pada seven segment.
Keluaran dari decoder IC 74LS48 adalah aktif high, yaitu aktif apabila bernilai 1. Output
(keluaran) dari IC 74LS48 ada 8, yaitu pada kaki 16 dihubungkan ke VCC, a, b, c, d, e, f, dan
g. Ketujuh kaki tersebut (a sampai dengan g) akan dihubungkan ke resistor, lalu dihubungkan
ke seven segment. Tujuan dihubungkan ke resistor terlebih dahulu agar lampu-lampu yang
terdapat pada display seven segment tidak menyala terlalu terang sehingga dapat terhindar
dari kerusakan pada seven segment.
Kaki output dari IC 74LS48 harus tepat dihubungkan ke kaki seven segment, misalnya
kaki output A pada IC 74LS48 harus dihubungkan ke kaki A seven segment, lalu kaki output
B dihubungkan ke kaki B seven segment, dan seterusnya. Hal tersebut bertujuan agar hasil
keluaran yang ditampilkan benar. Pada seven segment common cathoda, kaki tengahnya
dihubungkan ke ground (jika dirangkai secara langsung) atau pada multisim kaki paling
pojok kiri atas seven segment common cathoda dihubungkan ke ground. Jika rangkaian telah
dirancang dengan benar, maka hubungkan clock ke input A kaki 14 pada IC 7493. Dan hasil
keluaran pada seven segment adalah angka 0 sampai dengan 15 dan berulang secara terus
menerus. LED yang telah dihubungkan pada rangkaian tersebut akan menyala apabila saat
outputnya 1, 4, 5, 12, 13, dan 15. Hal tersebut akan terus berjalan secara berulang-ulang tanpa
henti.

8. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) Rangkaian kombinatorial adalah rangkaian yang outputnya suatu saat hanya
tergantung pada input pada saat itu. Kombinasi input yang sama akan selalu
menghasilkan kombinasi output yang sama pula.
b) Pada rangkaian kombinatorial, menggunakan IC Counter 7493 berfungsi sebagai
penerima clock yang berbentuk gelombang pulsa di mana pulsa clock tersebut
akan menggerakkan tampilan dari seven segment yang bekerja secara up counter
(pencacah naik).
c) IC yang digunakan untuk seven segment common cathoda adalah IC 74LS48.
d) Dengan menggunakan IC Counter 7493 Modulus 16, hasil keluaran pada seven
segment adalah 0 sampai dengan 15.

13
LAMPIRAN

Gambar 1 Rangkaian Kombinatorial Saat Output 7

Gambar 2 Rangkaian Kombinatorial Saat Output 11

14
15
16
17
DAFTAR PUSTAKA

Nixon, Benny.2008.Laboratorium Digital 1 (Rangkaian Kombinatorial).Depok: DIPA


Politeknik Negeri Jakarta

18

Anda mungkin juga menyukai