Anda di halaman 1dari 25

43

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Mitra Sejati terletak di Jl Jenderal AH Nasution No. 7

Kelurahan Pangkalan Masyhur (Titi Kuning), Medan. Rumah Sakit Umum Mitra

Sejati awalnya merupakan tempat praktek bersama dokter umum, dokter spesialis dan

dokter sub spesialis serta didukung oleh dokter jaga 24 jam dan apotik. Rumah Sakit

Umum Mitra Sejati resmi didirikan pada 10 Oktober 2001 berdasarkan akte pendirian

No.14 oleh Notaris Nur Eny Ginting SH. Pada tanggal 16 Mei 2013 status Yayasan

Rumah Sakit Umum Mitra Sejati berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama

PT. Mitra Sejati Husada dengan akte notaris No. 8 oleh Idrus Barus, SH di Medan.

Rumah Sakit Umum Mitra Sejati dipimpin oleh seorang direktur Utama yang

bertanggungjawab kepada PT. Mitra Sejati Husada. Direktur Utama membawahi :

direktur yang menjadi kepala Rumah Sakit Mitra Sejati dan bertanggungjawab atas

pelayanan kesehatan. Direktur dibantu oleh Wakil Direktur Pelayanan Medis, Wakil

Direktur Administrasi Umum dan Keuangan dan Wakil Direktur Penunjang Medis

beserta sub bagiannya masing-masing.

RSU Mitra Sejati memberikan pelayanan mencakup pelayanan rawat jalan

dan rawat inap. Keseluruhan pelayanan tersebut mencakup pelayanan spesialis dan

sub spesialis yaitu pelayanan gigi dan mulut, kesehatan anak, bedah, kebidanan dan

penyakit kandungan, fisioterapi, penyakit dalam, penyakit paru, dan saluran


44

pernafasan, penyakit jantung dan pembuluh darah, pelayanan mata, kulit dan kelamin,

THT, pelayanan penyakit syaraf, patologi klinik, radiologi, patologi anatomi dan

kedokteran jiwa.

4.2. Analisis Univariat

4.2.1. Karakteristik Individu

Karakteristik individu dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, umur,

pendidikan, status perkawinan dan masa kerja. Hasil penelitian menunjukkan

berdasarkan jenis kelamin lebih banyak laki-laki, yaitu sebanyak 147 orang (79,0%),

selebihnya perempuan, yaitu sebanyak 39 orang (21,0%). Berdasarkan umur lebih

banyak berumur 30 tahun, yaitu sebanyak 160 orang (86,0%), selebihnya berumur

>30 tahun, yaitu sebanyak 26 orang (14,0%).

Berdasarkan tingkat pendidikan lebih banyak D-III keperawatan, yaitu

sebanyak 109 orang (58,6%) selebihnya pendidikan S1, yaitu sebanyak 77 orang

(41,4%). Berdasarkan status keluarga lebih banyak status belum kawin, yaitu

sebanyak 176 orang (94,6%), selebihnya sudah kawin, yaitu sebanyak 10 orang

(5,4%). Berdasarkan lama kerja lebih banyak dengan lama kerja 3 tahun, yaitu

sebanyak 147 orang (79,0%), selebihnya >3 tahun, yaitu sebanyak 39 orang (21,0%).

Distribusi responden berdasarkan karakteristik individu dapat dilihat pada Tabel 4.1.
45

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Indidvidu Responden

No Karakteristik Individu Jumlah %


1 Jenis kelamin
Laki-laki 147 79,0
Perempuan 39 21,0
2 Umur
30 tahun 160 86,0
> 30 tahun 26 14,0
3 Pendidikan
D-III 109 58,6
S-1 77 41,4
4 Status keluarga
Kawin 10 5,4
Belum kawin 176 94,6
5 Lama kerja
3 tahun 147 79,0
>3 tahun 39 21,0
Jumlah 186 100,0

4.2.2. Pengetahuan tentang Akreditasi Rumah Sakit

Pengetahuan tentang akreditasi rumah sakit dalam penelitian ini meliputi :

pengetahuan perawat mengenai (a) Falsafah dan Tujuan, (b) Administrasi dan

Pengelolaan, (c) Staf dan Pimpinan, (d) Fasilitas dan Peralatan, (e) Kebijakan dan

Prosedur, (f) Pengembangan Staff dan Pendidikan, (g) Evaluasi dan Pengendalian

Mutu. Hasil penelitian secara rinci sebagai berikut:

4.2.2.1 Pengetahuan tentang Falsafah dan Tujuan

Pernyataan mayoritas dijawab salah oleh responden tentang falsafah dan

tujuan, yaitu sebanyak 95 orang (51,1%) responden menjawab salah tentang falsafah

keperawatan di rumah sakit supaya standar, harus selalu serupa dengan falsafah

keperawatan milik rumah sakit lain. Sebanyak 97 orang (52,2%) responden


46

menjawab salah tentang pernyataan bahwa semua pekerjaan asuhan keperawatan

memerlukan pemandu yang distandarisasi secara arif oleh rumah sakit sendiri dan

sebanyak 96 orang (51,6%) responden menjawab salah tentang pernyataan bahwa

falsafah keperawatan tersebut dirasakan sesuai dengan hati nurani.

Pernyataan mayoritas dijawab benar oleh responden, yaitu pernyataan nomor

2,3,4 dan 6. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang falsafah dan

tujuan dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan


tentang Falsafah dan Tujuan

Benar Salah Total


No Pernyataan
n % n % n %
1 Falsafah keperawatan di rumah sakit supaya
standar, harus selalu serupa dengan falsafah 91 48,9 95 51,1 186 100,0
keperawatan milik rumah sakit lain.
2 Perawat harus selalu mampu bekerja mandiri
dan tak dianjurkan turut mencampuri / 105 56,5 81 43,5 186 100,0
membantu pekerjaan orang lain
3 Team work artinya bekerja bersama-sama,
dengan tanggung jawab profesi yang jelas, 101 54,3 85 45,7 186 100,0
tertulis di uraian tugas
4 Falsafah keperawatan dijadikan pemandu
universal di dalam melaksanakan pelayanan 122 65,6 64 34,4 186 100,0
keperawatan pada pasien
5 Semua pekerjaan asuhan keperawatan
memerlukan pemandu yang distandarisasi 89 47,8 97 52,2 186 100,0
secara arif oleh rumah sakit sendiri
6 Anda pernah mendapat kesempatan dipapari
dengan falsafah keperawatan di rumah Sakit 115 61,8 71 38,2 186 100,0
anda
7 Falsafah keperawatan tersebut anda rasakan
sesuai dengan hati nurani anda sebagai yang 90 48,4 96 51,6 186 100,0
berpengaruh
47

Hasil pengukuran pengetahuan tentang falsafah dan tujuan kemudian

dikategorikan. Pengetahuan responden sebanyak 106 orang (57,0%) pada kategori

tidak baik. Distribusi berdasarkan kategori pengetahuan tentang falsafah dan tujuan

dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang


Falsafah dan Tujuan

No Kategori Jumlah %
1 Baik 80 43,0
2 Tidak baik 106 57,0
Jumlah 186 100,0

4.2.2.2 Pengetahuan tentang Administrasi Rumah Sakit

Pernyataan mayoritas dijawab salah oleh responden tentang administrasi

rumah sakit, yaitu sebanyak 94 orang (50,5%) responden menjawab salah tentang

administrasi keperawatan lebih baik dikerjakan oleh administrasi umum. Perawat

hanya melakukan asuhan keperawatan dan sebanyak 95 orang (51,1%) responden

menjawab salah tentang pernyataan bahwa catatan evaluasi kinerja perawat perlu

dianalisis untuk menjadi dasar rencana pelatihan ataupun pendidikan berlanjut

perawat. Pernyatan yang mayoritas dijawab benar oleh responden, yaitu pernyataan

nomor 2,3,5,6 dan 7. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang

administrasi rumah sakit dapat dilihat pada Tabel 4.4.


48

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan


tentang Administrasi Rumah Sakit

Benar Salah Total


No Pernyataan
n % n % n %
1 Administrasi keperawatan lebih baik
dikerjakan oleh administrasi umum. Perawat 92 49,5 94 50,5 186 100,0
hanya melakukan asuhan keperawatan
2 Setiap perawat mampu mengerjakan setiap
prosedur pelayanan di rawat inap tanpa perlu 119 64,0 67 36,0 186 100,0
diragukan dan diawasi
3 Pemimpin perawat cukup memerintahkan apa
yang harus dikerjakan oleh perawat, dan semua 129 69,4 57 30,6 186 100,0
akan berjalan baik
4 Catatan evaluasi kinerja perawat perlu
dianalisis untuk menjadi dasar rencana
91 48,9 95 51,1 186 100,0
pelatihan ataupun pendidikan berlanjut
perawat.
5 Perawat harus mampu menggunakan catatan
rekam medis untuk membuat analisis mutu 100 53,8 86 46,2 186 100,0
pelayanan perawat
6 Anda pernah mendapat pelatihan tentang
118 63,4 68 36,6 186 100,0
administrasi keperawatan selama masa kuliah
7 Tim keperawatan Rumah Sakit pernah
memberi anda kesempatan belajar administrasi 142 76,3 44 23,7 186 100,0
keperawatan menurut petunjuk akreditasi

Hasil pengukuran pengetahuan tentang administrasi rumah sakit kemudian

dikategorikan. Pengetahuan responden sebanyak 111 orang (59,7%) pada kategori

tidak baik. Distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan tentang

administrasi rumah sakit dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang


Administrasi Rumah Sakit
No Kategori Jumlah %
1 Baik 75 40,3
2 Tidak baik 111 59,7
Jumlah 186 100,0
49

4.2.2.3 Pengetahuan tentang Staf dan Pimpinan

Pernyataan yang mayoritas dijawab salah oleh responden tentang staf dan

pimpinan, yaitu sebanyak 95 orang (51,1%) responden menjawab salah tentang

pernyataan bahwa pimpinan perawat dipilih berdasarkan pengalaman kerja dan ijazah

yang memenuhi persyaratan saja dan sebanyak 94 orang (50,5%) untuk meningkatkan

kompetensi, perawat perlu melakukan pembelajaran yang teratur pada catatan

dokumen rekam medis. Pernyatan mayoritas dijawab benar oleh responden, yaitu

pernyataan nomor 1,3,4,6 dan 7. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan

tentang staf dan pimpinan dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan


tentang Staf dan Pimpinan
Benar Salah Total
No Pernyataan
n % n % n %
1 Perawat profesional yang memiliki ijazah D3
otomatis sah dapat di tugaskan langsung di 107 57,5 79 42,5 186 100,0
ruang perawatan
2 Pimpinan perawat dipilih berdasarkan
pengalaman kerja dan ijazah yang memenuhi 91 48,9 95 51,1 186 100,0
persyaratan saja
3 Kompetensi perawat diukur juga berdasarkan
pengetahuannya manajemen kepemimpinan 122 65,6 64 34,4 186 100,0
serta daftar kondite
4 Perawat dikatakan berkompeten melakukan
asuhan keperawatan menurut rekomendasi 122 65,6 64 34,4 186 100,0
supervisor per job description
5 Untuk meningkatkan kompetensi, perawat
perlu melakukan pembelajaran yang teratur 92 59,6 94 50,5 186 100,0
pada catatan dokumen rekam medis
6 Di rumah sakit anda ada kejelasan posisi
perawat pada sistem lengkap dengan catatan 122 65,6 64 34,4 186 100,0
uraian tugas untuk setiap perawat
7 Anda pernah diwawacarai 4 mata oleh
supervisor untuk mengevaluasi kinerja 135 72,6 51 27,4 186 100,0
(performa) anda di periode sebelumnya
50

Hasil pengukuran pengetahuan tentang staf dan pimpinan kemudian

dikategorikan. Pengetahuan responden sebanyak 95 orang (50,1%) pada kategori

tidak baik. Distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan tentang staf dan

pimpinan dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang Staf


dan Pimpinan

No Kategori Jumlah %
1 Baik 91 49,9
2 Tidak baik 95 50,1
Jumlah 186 100,0

4.2.2.4 Pengetahuan tentang Fasilitas dan Peralatan

Pernyataan mayoritas dijawab salah oleh responden tentang fasilitas dan

peralatan, yaitu sebanyak 95 orang (51,1%) responden menjawab salah tentang

pernyataan bahwa peralatan merawat termasuk alat pengukur tensi harus teratur

dikalibrasi oleh perusahaan kalibrasi dan setiap peralatan elektronik asuhan

keperawatan harus selalu di grounded setiap kali sebelum dipakai.

Pernyataan mayoritas dijawab benar oleh responden, yaitu pernyataan nomor

1,3,4,6 dan 7. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang fasilitas dan

peralatan dapat dilihat pada Tabel 4.8.


51

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan


tentang Fasilitas dan Peralatan

Benar Salah Total


No Pernyataan
n % n % n %
1 Fasilitas keperawatan adalah fasilitas diurus
oleh perawat, sementara kerapian ruangan 132 71,0 54 29,0 186 100,0
adalah urusan cleaning service
2 Peralatan merawat termasuk alat pengukur
tensi harus teratur dikalibrasi oleh perusahaan 91 48,9 95 51,1 186 100,0
kalibrasi.
3 Untuk menggunakan alat suntik / atau alat
bedah, setiap perawat harus tau dan mampu 124 66,7 62 33,3 186 100,0
melaksanakan teknik asepsis.
4 Untuk dapat menggunakan mesin elektonik
keperawatan yang baru, bila mereknya sama, 124 66,7 62 33,3 186 100,0
perawat tidak perlu membaca buku
5 Setiap peralatan elektronik asuhan
keperawatan harus selalu di grounded setiap 87 46,8 99 53,2 186 100,0
kali sebelum dipakai
6 Anda pernah dilatih bagaimana cara melihara
peralatan sebelum dan setelah dipakai dalam 125 67,2 61 32,8 186 100,0
pelayanan pasien
7 Di rumah sakit anda ada kewajiban perawat
melakukan administrasi inventaris peralatan 138 74,2 48 25,8 186 100,0
yang sistematis diajarkan akreditasi

Hasil pengukuran pengetahuan tentang fasilitas dan peralatan kemudian

dikategorikan. Pengetahuan responden sebanyak 116 orang (62,4%) pada kategori

tidak baik. Distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan tentang fasilitas

dan peralatan dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang


Fasilitas dan Peralatan

No Kategori Jumlah %
1 Baik 70 37,6
2 Tidak baik 116 62,4
Jumlah 186 100,0
52

4.2.2.5 Pengetahuan tentang Kebijakan dan Prosedur

Pernyataan mayoritas dijawab salah oleh responden tentang kebijakan dan

prosedur, yaitu sebanyak 94 orang (50,5%) responden menjawab salah tentang

pernyataan bahwa pelayanan asuhan keperawatan dapat disesuaikan dengan kondisi

pasien hanya apabila disetujui oleh kepala perawat dan sebanyak 98 orang (52,7%)

responden menjawab salah tentang pernyataan bahwa di bagian keperawatan ada

panitia khusus untuk melakukan usaha peningkatan keselamatan pasien sesuai kondisi

rumah sakit. Pernyataan mayoritas dijawab benar oleh responden, yaitu pernyataan

nomor 1,3,4,5 dan 6. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang

kebijakan dan prosedur dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan


tentang Kebijakan dan Prosedur

Benar Salah Total


No Pernyataan
n % n % n %
1 Walau sudah kenal dengan pasien, perawat
harus tetap membaca gelang tangan pasien 131 70,4 55 29,6 186 100,0
sebelum melakukan asuhan.
2 Pelayanan asuhan keperawatan dapat
disesuaikan dengan kondisi pasien hanya 92 49,5 94 50,5 186 100,0
apabila disetujui oleh kepala perawat
3 Perawat dapat saja melakukan tindakan
intervensi apabila ia telah diberi kewenangan 132 71,0 54 29,0 186 100,0
oleh manajemen keperawatan
4 Bila seorang perawat sedang sakit penyakit
menular ia dapat diistirahatkan sementara dari 135 72,6 51 27,4 186 100,0
tugas-tugasnya.
5 Semua perawat tidak boleh menolak untuk
dirotasikan atasan untuk bekerja ke ruangan 115 61,8 71 38,2 186 100,0
keperawatan lain
6 Di bagian keperawatan pernah ada edaran
lokal, terkait dengan usaha pencegahan kasus 130 69,9 56 30,1 186 100,0
keselamatan pasien yang terjadi di rumah sakit
7 Di bagian keperawatan ada panitia khusus
untuk melakukan usaha peningkatan 88 47,3 98 52,7 186 100,0
keselamatan pasien sesuai kondisi rumah sakit.
53

Hasil pengukuran pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur kemudian

dikategorikan. Pengetahuan responden sebanyak 104 orang (55,9%) pada kategori

tidak baik. Distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan tentang kebijakan

dan prosedur dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan


tentang Kebijakan dan Prosedur

No Kategori Jumlah %
1 Baik 82 44,1
2 Tidak baik 104 55,9
Jumlah 186 100,0

4.2.2.6 Pengetahuan tentang Staf dan Program Pendidikan

Pernyataan mayoritas dijawab salah oleh responden tentang staf dan program

pendidikan, yaitu sebanyak 98 orang (52,7%) responden menjawab salah tentang

pernyataan bahwa bagian keperawatan wajib memiliki ruang perpustakaan asuhan

keperawatan dan manajemen pelayanan medis dan sebanyak 105 orang (56,5%)

responden menjawab salah tentang pernyataan bahwa gugus kendali mutu boleh

dipakai sebagai pelatihan manajemen peningkatan mutu pelayanan perawat serta

sebanyak 94 orang (50,5%) responden menjawab salah pernyataan tentang strategi

gerakan akreditasi rumah tidak lazim dilakukan secara top down yang dimulai dari

rencana dan komitmen atasan rumah sakit. .

Pernyataan mayoritas dijawab benar oleh responden, yaitu pernyataan nomor

2,4,5 dan 7. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang staf dan program

pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.12.


54

Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan


tentang Staf dan Program Pendidikan

Benar Salah Total


No Pernyataan
n % n % n %
1 Bagian keperawatan wajib memiliki ruang
perpustakaan asuhan keperawatan dan tentang 88 47,3 98 52,7 186 100,0
manajemen pelayanan medis
2 Perawat dibenarkan menolak sesi pelatihan
profesi tertentu bila ia tidak menyukainya atau 141 75,8 45 24,2 186 100,0
merasa tidak tertarik
3 Gugus kendali mutu boleh dipakai sebagai
pelatihan manajemen peningkatan mutu 81 43,5 105 56,5 186 100,0
pelayanan perawat
4 Gugus kendali mutu adalah program
peningkatan mutu yang kerap disebut sebagai 152 81,7 34 18,3 186 100,0
gerakan perbaikan mutu bottom up.
5 Strategi gerakan akreditasi rumah sakit tidak
lazim dilakukan secara top down yang dimulai 92 49,6 94 50,5 186 100,0
dari rencana dan komitmen atasan rumah sakit.
6 Setiap anggota perawat diberi kesempatan
membentuk panitia kecil di ruangan sendiri
140 75,3 40 24,7 186 100,0
untuk peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit.
7 Anda melihat strategi kepanitiaan di ruangan
menambah pengalaman anda dalam mengelola 136 73,1 50 26,1 186 100,0
kerja sama dalam tim kerja

Hasil pengukuran pengetahuan tentang staf dan program pendidikan

kemudian dikategorikan. Pengetahuan responden sebanyak 114 orang (61,3%) pada

kategori tidak baik. Distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan tentang

staf dan program pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang


Staf dan Program Pendidikan

No Kategori Jumlah %
1 Baik 72 38,7
2 Tidak baik 114 61,3
Jumlah 186 100,0
55

4.2.2.7 Pengetahuan tentang Evaluasi dan Pengendalian Mutu

Pernyataan mayoritas dijawab salah oleh responden tentang staf dan program

pendidikan, yaitu sebanyak 94 orang (50,5%) responden menjawab salah tentang

pernyataan bahwa setiap perawat perlu diawasi supaya disiplin dan bekerja dengang

kompetensi dan sebanyak 95 orang (51,1%) responden menjawab salah tentang

pernyataan bahwa penilaian kompetensi dibuat berdasarkan kompetensi merujuk pada

apa yang tertulis di catatan job description setiap perawat serta sebanyak 102 orang

(54,9%) responden menjawab salah tentang pernyataan bahwa evaluasi kerja perawat

akhirnya dilaporkan pada bagian personalia untuk suatu proses reward atau

punishment. Pernyataan mayoritas dijawab benar oleh responden, yaitu pernyataan

nomor 3,4,6 dan 7. Distribusi berdasarkan pengetahuan tentang evaluasi dan

pengendalian mutu dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan


tentang Evaluasi dan Pengendalian Mutu

Benar Salah Total


No Pernyataan
n % n % n %
1 Setiap perawat perlu diawasi supaya disiplin
dan bekerja dengang kompetensi. Kinerjanya 92 49,5 94 50,5 186 100,0
dinilai di setiap periode kerja
2 Penilaian kompetensi dibuat berdasarkan
kompetensi merujuk pada apa yang tertulis di 91 48,9 95 51,1 186 100,0
catatan job description setiap perawat.
3 Kompetensi perawat diukur juga berdasarkan
pengetahuan dan manajemen kepemimpinan 132 71,0 54 29,0 186 100,0
tentang asuhan keperawatan
4 Kenaikan pangkat keperawatan tidak selalu
berdasarkan lama bekerja, tapi dapat dibuat 136 73,1 50 26,1 186 100,0
berdasarkan prestasi yang menonjol.
56

Tabel 4.14. Lanjutan

Benar Salah Total


No Pernyataan
n % n % n %
5 Evaluasi kerja perawat akhirnya dilaporkan
pada bagian personalia untuk suatu proses 84 45,2 102 54,9 186 100,0
reward atau punishment
6 Dengan adanya sistem evaluasi, anda lebih
terpacu motivasi untuk meningkatkan kualitas 131 70,4 55 29,6 186 100,0
profesi anda dalam bekerja
7 Evaluasi kinerja perawat yang terasa dirancang
dan dilakukan adil (Perawat yang dievaluasi
134 72,0 52 28,0 186 100,0
boleh memberikan keterangan / sanggahan bila
ada masalah tertentu)

Hasil pengukuran pengetahuan tentang evaluasi dan pengendalian mutu

kemudian dikategorikan. Pengetahuan responden sebanyak 114 orang (61,3%) pada

kategori tidak baik. Distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan tentang

evaluasi dan pengendalian mutu dapat dilihat pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang


Evaluasi dan Pengendalian Mutu

No Kategori Jumlah %
1 Baik 72 38,7
2 Tidak baik 114 61,3
Jumlah 186 100,0

4.2.3 Kinerja Perawat

Kinerja dalam penelitian ini dinilai oleh oleh atasan perawat, mengacu pada

kinerja perawat sehari-hari dalam memberikan pelayanan kepada pasien di rumah

sakit, yaitu mengacu kepada Pokja Keperawatan versi tahun 2007 (Akreditasi Rumah

Sakit). Hasil penelitian menunjukkan skor tertinggi 88 dan terendah 60, skor
57

penilaian responden lebih banyak pada interval 70-79, yaitu sebanyak 108 orang

(58,1%). Distribusi responden berdasarkan skor kinerja dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Skor Kinerja

No Skor Penilaian Jumlah %


1 60-69 3 1,6
2 70-79 108 58,1
3 80-88 75 40,3
Jumlah 186 100,0

Hasil pengukuran kinerja perawat kemudian dikategorikan. Kinerja perawat

sebanyak 112 orang (60,2%) pada kategori tidak baik. Distribusi responden

berdasarkan kategori kinerja dapat dilihat pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kinerja

No Kategori Jumlah %
1 Baik 74 39,8
2 Tidak baik 112 60,2
Jumlah 186 100,0

4.3. Analisis Bivariat

Hubungan masing-masing variabel bebas pengetahuan perawat mengenai

akreditasi rumah sakit meliputi; (Falsafah dan Tujuan, Administrasi dan Pengelolaan,

Staf dan Pimpinan, Fasilitas dan Peralatan, Kebijakan dan Prosedur, Pengembangan

Staf dan Pendidikan, Evaluasi dan Pengendalian Mutu) dan karakteristik individu

meliputi; (umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan dan lama kerja) dengan

kinerja dilakukan uji bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil uji masing-

masing variabel sebagai berikut :


58

4.3.1. Hubungan Pengetahuan tentang Falsafah dan Tujuan dengan Kinerja

Berdasarkan pengetahuan tentang falsafah dan tujuan diketahui bahwa dari

106 orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada sebanyak 87 orang

(82,1%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 19 orang (17,9%) kinerjanya baik. Ada

kecenderungan responden yang memiliki pengetahuan tentang falsafah dan tujuan

tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik. Berdasarkan uji statistik Chi-square

diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan

tentang falsafah dan tujuan dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat pada

Tabel 4.18.

4.3.2. Hubungan Pengetahuan tentang Administrasi dan Pengelolaan dengan


Kinerja

Berdasarkan pengetahuan tentang administrasi dan pengelolaan diketahui

bahwa dari 111 orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada sebanyak

98 orang (88,2%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 13 orang (11,7%) kinerjanya

baik. Ada kecenderungan responden yang memiliki pengetahuan tentang administrasi

dan pengelolaan tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik. Berdasarkan uji

statistik Chi-square diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan

antara pengetahuan tentang administrasi dan pengelolaan dengan kinerja. Hasil uji

secara statistik dapat dilihat pada Tabel 4.18.

4.3.3. Hubungan Staf dan Pimpinan dengan Kinerja

Berdasarkan pengetahuan tentang staf dan pimpinan diketahui bahwa dari 95

orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada sebanyak 68 orang
59

(85,7%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 27 orang (14,3%) kinerjanya baik. Ada

kecenderungan responden yang memiliki pengetahuan tentang staf dan pimpinan

tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik. Berdasarkan uji statistik Chi-square

diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan

tentang staf dan pimpinan dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat pada

Tabel 4.18.

4.3.4. Hubungan Fasilitas dan Peralatan dengan Kinerja

Berdasarkan pengetahuan tentang fasilitas dan peralatan diketahui bahwa dari

116 orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada sebanyak 79 orang

(78,7%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 37 orang (21,3%) kinerjanya baik. Ada

kecenderungan responden yang memiliki pengetahuan tentang fasilitas dan peralatan

tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik. Berdasarkan uji statistik Chi-square

diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan

tentang fasilitas dan peralatan dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat

pada Tabel 4.18.

4.3.5. Hubungan Kebijakan dan Prosedur dengan Kinerja

Berdasarkan pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur diketahui bahwa

dari 104 orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada sebanyak 85

orang (77,6%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 19 orang (22,5%) kinerjanya baik.

Ada kecenderungan responden yang memiliki pengetahuan tentang kebijakan dan

prosedur tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik. Berdasarkan uji statistik Chi-

square diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara
60

pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur dengan kinerja. Hasil uji secara statistik

dapat dilihat pada Tabel 4.18.

4.3.6. Hubungan Pengembangan Staf dan Pendidikan dengan Kinerja

Berdasarkan pengetahuan tentang pengembangan staf dan pendidikan

diketahui bahwa dari 114 orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada

sebanyak 79 orang (69,3%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 35 orang (30,7%)

kinerjanya baik. Ada kecenderungan responden yang memiliki pengetahuan tentang

pengembangan staf dan pendidikan tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik.

Berdasarkan uji statistik Chi-square diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan

yang signifikan antara pengembangan staf dan pendidikan dengan kinerja. Hasil uji

secara statistik dapat dilihat pada Tabel 4.18.

4.3.7. Hubungan Evaluasi dan Pengendalian Mutu dengan Kinerja

Berdasarkan pengetahuan tentang evaluasi dan pengendalian mutu diketahui

bahwa dari 130 orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada sebanyak

107 orang (82,3%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 23 orang (17,7%) kinerjanya

baik. Ada kecenderungan responden yang memiliki pengetahuan tentang evaluasi dan

pengendalian mutu tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik. Berdasarkan uji

statistik Chi-square diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan

antara evaluasi dan pengendalian mutu dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat

dilihat pada Tabel 4.18.

4.3.8. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kinerja

Berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa dari 147 orang responden yang

memiliki jenis kelamin laki-laki ada sebanyak 47 orang (61,0%) kinerjanya tidak baik
61

dan sebanyak 58 orang (39,5%) kinerjanya baik. Ada kecenderungan responden yang

memiliki jenis kelamin laki-laki kinerjanya lebih banyak tidak baik. Berdasarkan uji

statistik Chi-square diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang

signifikan antara jenis kelamin dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat

pada Tabel 4.18.

4.3.9. Hubungan Umur dengan Kinerja

Berdasarkan umur diketahui bahwa dari 160 orang responden yang memiliki

umur 30 tahun ada sebanyak 101 orang (63,1%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak

59 orang (36,9%) kinerjanya baik. Ada kecenderungan responden yang memiliki

umur 30 tahun kinerjanya lebih banyak tidak baik. Berdasarkan uji statistik Chi-

square diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara umur

dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat pada Tabel 4.18.

4.3.10. Hubungan Pendidikan dengan Kinerja

Berdasarkan pendidikan diketahui bahwa dari 109 orang responden yang

memiliki pendidikan D-III ada sebanyak 65 orang (59,6%) kinerjanya tidak baik dan

sebanyak 44 orang (40,4%) kinerjanya baik. Ada kecenderungan responden yang

memiliki pendidikan D-III kinerjanya lebih banyak tidak baik. Berdasarkan uji

statistik Chi-square diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang

signifikan antara jenis kelamin dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat

pada Tabel 4.18.

4.3.11. Hubungan Status Keluarga dengan Kinerja

Berdasarkan status keluarga diketahui bahwa dari 176 orang responden yang

memiliki status belum kawin ada sebanyak 107 orang (60,8%) kinerjanya tidak baik
62

dan sebanyak 69 orang (39,2%) kinerjanya baik. Ada kecenderungan responden yang

memiliki status belum kawin kinerjanya lebih banyak tidak baik. Berdasarkan uji

statistik Chi-square diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang

signifikan antara status perkawinan dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat

dilihat pada Tabel 4.18.

4.3.12. Hubungan Lama Kerja dengan Kinerja

Berdasarkan lama kerja diketahui bahwa dari 147 orang responden yang

memiliki lama kerja 3 tahun ada sebanyak 97 orang (66,0%) kinerjanya tidak baik

dan sebanyak 50 orang (34,0%) kinerjanya baik. Ada kecenderungan responden yang

memiliki lama kerja 3 tahun kinerjanya lebih banyak tidak baik. Berdasarkan uji

statistik Chi-square diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan

antara lama kerja dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat pada Tabel

4.18.

Tabel 4.18 Hubungan Pengetahuan tentang Akreditasi Rumah Sakit


dan Karakteristik Individu dengan Kinerja
Kinerja
Jumlah
Variabel Baik Tidak Baik p

n % n % n %

Pengetahuan tentang Falsafah


Tidak baik 19 17,9 87 82,1 106 100,0 <0,001
Baik 55 68,8 25 31,2 80 100,0
Administrasi dan Pengelolaan <0,001
Tidak baik 13 11,7 98 88,3 111 100,0
63

Baik 61 81,3 14 18,7 75 100,0


Staf dan Pimpinan
Tidak baik 27 14,3 68 85,7 95 100,0 0,001
Baik 47 51,6 44 48,4 91 100,0
Fasilitas dan Peralatan
Tidak baik 37 21,3 79 78,7 116 100,0 0,005
Baik 37 52,9 33 47,1 70 100,0

Tabel 4.18 Lanjutan


Kinerja
Jumlah
Variabel Baik Tidak Baik p

n % n % n %

Kebijakan dan Prosedur


Tidak baik 19 22,5 85 77,5 104 100,0 <0,001
Baik 55 67,1 27 32,9 82 100,0
Pengembangan Staf dan Pendidikan
Tidak baik 35 30,7 79 69,3 114 100,0 0,001
Baik 39 54,2 33 45,8 72 100,0
Evaluasi dan Pengendalian Mutu
Tidak baik 23 17,7 107 82,3 130 100,0 <0,001
Baik 51 91,9 5 9,1 56 100,0
Umur
30 Tahun 59 36,9 101 63,1 160 100,0 0,044
> 30 Tahun 15 57,7 11 42,3 26 100,0
Jenis kelamin 0,859
64

Perempuan 16 41,0 23 59,0 39 100,0


Laki-laki 58 39,5 89 60,6 147 100,0
Pendidikan
D-III 44 40,4 65 59,6 109 100,0 0,847
S1 30 39,0 47 61,0 77 100,0
Status Perkawinan
Belum Kawin 69 39,2 107 60,8 176 100,0 0,497
Kawin 5 50,0 5 50,0 10 100,0
Lama kerja
3 tahun 50 66,0 97 34,0 147 100,0 0,002
> 3 tahun 24 61,5 15 38,5 39 100,0

4.4. Analisis Multivariat

Analisis multivariat model regresi logistik berganda harus memenuhi

persyaratan hasil pengujian. Persyaratan yang dimaksud, yaitu variabel independen

pengetahuan perawat mengenai akreditasi rumah sakit dan karakteristik individu

harus memiliki nilai p<0,25 pada uji bivariat. Berdasarkan hasil uji bivariat dengan

metode chi-square variabel bebas, yaitu pengetahuan perawat mengenai akreditasi

rumah sakit meliputi; (falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan, staf dan

pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan staf dan

pendidikan, evaluasi dan pengendalian mutu) memiliki nilai p<0,25, sehingga seluruh

variabel tersebut dimasukkan kedalam uji multivariat sedangkan karakteristik

individu meliputi; (umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan dan lama
65

kerja) hanya variabel umur dan lama kerja yang memiliki nilai p<0,25 (Tabel 4.18),

sehingga hanya 2 (dua) variabel yang disertakan dalam uji multivariat.

Hasil uji regresi logistik menggunakan metode enter diketahui bahwa

pengetahuan dan karakteristik individu berhubungan signifikan dengan kinerja

perawat dengan nilai p<0,05 (Tabel 4.19), sehingga hipotesis yang menyatakan

Pengetahuan tentang akreditasi rumah sakit dan karakteristik individu berhubungan

dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati, Medan tahun 2014 diterima.

Hasil pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengetahuan tentang falsafah dan tujuan pada akreditasi rumah sakit memiliki

nilai Exp (B) sebesar 6,418, artinya responden yang memiliki pengetahuan baik

tentang falsafah dan tujuan mempunyai peluang 6 kali kinerjanya lebih baik

dalam memberikan pelayanan keperawatan dibandingkan dengan responden yang

memiliki pengetahuan tidak baik.

b. Pengetahuan tentang administrasi dan pengelolaan pada akreditasi rumah sakit

memiliki nilai Exp (B) sebesar 15,223, artinya responden yang memiliki

pengetahuan baik tentang administrasi dan pengelolaan mempunyai peluang 15

kali kinerjanya lebih baik dalam memberikan pelayanan keperawatan

dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan tidak baik.

c. Pengetahuan tentang staf dan pimpinan pada akreditasi rumah sakit memiliki nilai

Exp (B) sebesar 8,651, artinya responden yang memiliki pengetahuan baik

tentang staf dan pimpinan mempunyai peluang 9 kali kinerjanya lebih baik dalam

memberikan pelayanan keperawatan dibandingkan dengan responden yang

memiliki pengetahuan tidak baik.


66

d. Pengetahuan tentang fasilitas dan peralatan pada akreditasi rumah sakit memiliki

nilai Exp (B) sebesar 8,527, artinya responden yang memiliki pengetahuan baik

tentang fasilitas dan peralatan mempunyai peluang 8 kali kinerjanya lebih baik

dalam memberikan pelayanan keperawatan dibandingkan dengan responden yang

memiliki pengetahuan tidak baik.

e. Pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur pada akreditasi rumah sakit memiliki

nilai Exp (B) sebesar 10,350, artinya responden yang memiliki pengetahuan baik

tentang kebijakan dan prosedur mempunyai peluang 10 kali kinerjanya lebih baik

dalam memberikan pelayanan keperawatan dibandingkan dengan responden yang

memiliki pengetahuan tidak baik.

f. Pengetahuan tentang pengembangan staf dan pendidikan pada akreditasi rumah

sakit memiliki nilai Exp (B) sebesar 9,243, artinya responden yang memiliki

pengetahuan baik tentang pengembangan staf dan pendidikan mempunyai

peluang 9 kali kinerjanya lebih baik dalam memberikan pelayanan keperawatan

dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan tidak baik

g. Pengetahuan tentang evaluasi dan pengendalian mutu pada akreditasi rumah sakit

memiliki nilai Exp (B) sebesar 14,001, artinya responden yang memiliki

pengetahuan baik tentang evaluasi dan pengendalian mutu mempunyai peluang 14

kali kinerjanya lebih baik dalam memberikan pelayanan keperawatan

dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan tidak baik

h. Umur memiliki nilai Exp (B) sebesar 15,924, artinya responden yang memiliki

usia muda mempunyai peluang 16 kali kinerjanya lebih baik dalam memberikan

pelayanan keperawatan dibandingkan dengan responden yang memiliki usia tua


67

i. Lama kerja memiliki nilai Exp (B) sebesar 8,195, artinya responden yang sudah

lama bekerja mempunyai peluang 8 kali kinerjanya lebih baik dalam memberikan

pelayanan keperawatan dibandingkan dengan responden yang belum lama

bekerja

j. Variabel umur memiliki hubungan yang lebih kuat dengan kinerja dengan (nilai

Exp B) 15,924.

Hasil uji regresi logistik berganda disajikan pada Tabel 4.19.

Tabel 4.19 Hasil Uji Regresi Logistik Berganda

95% CI For Exp.B


No Variabel b Sig. Exp.B
Lower Upper
1 Falsafah dan Tujuan 1,859 0,015 6,418 1,427 28,870
2 Administrasi dan Pengelolaan 2,723 0,000 15,223 3,548 65,325
3 Staf dan Pimpinan 2,158 0,015 8,651 1,527 49,014
4 Fasilitas dan Peralatan 2,143 0,011 8,527 1,620 44,895
5 Kebijakan dan Prosedur 2,337 0,003 10,350 2,247 47,675
6 Pengembangan Staf dan Pendidikan 2,224 0,007 9,243 1,862 45,884
7 Evaluasi dan Pengendalian Mutu 2,639 0,002 14,001 2,660 73,704
8 Umur 2,768 0,004 15,924 2,422 104,676
9 Lama kerja 2,103 0,014 8,195 1,542 43,559
Constant -8,162 0,000 0,000 1,427 28,870

Anda mungkin juga menyukai