Bab 4
Bab 4
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Kelurahan Pangkalan Masyhur (Titi Kuning), Medan. Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati awalnya merupakan tempat praktek bersama dokter umum, dokter spesialis dan
dokter sub spesialis serta didukung oleh dokter jaga 24 jam dan apotik. Rumah Sakit
Umum Mitra Sejati resmi didirikan pada 10 Oktober 2001 berdasarkan akte pendirian
No.14 oleh Notaris Nur Eny Ginting SH. Pada tanggal 16 Mei 2013 status Yayasan
Rumah Sakit Umum Mitra Sejati berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama
PT. Mitra Sejati Husada dengan akte notaris No. 8 oleh Idrus Barus, SH di Medan.
Rumah Sakit Umum Mitra Sejati dipimpin oleh seorang direktur Utama yang
direktur yang menjadi kepala Rumah Sakit Mitra Sejati dan bertanggungjawab atas
pelayanan kesehatan. Direktur dibantu oleh Wakil Direktur Pelayanan Medis, Wakil
Direktur Administrasi Umum dan Keuangan dan Wakil Direktur Penunjang Medis
dan rawat inap. Keseluruhan pelayanan tersebut mencakup pelayanan spesialis dan
sub spesialis yaitu pelayanan gigi dan mulut, kesehatan anak, bedah, kebidanan dan
pernafasan, penyakit jantung dan pembuluh darah, pelayanan mata, kulit dan kelamin,
THT, pelayanan penyakit syaraf, patologi klinik, radiologi, patologi anatomi dan
kedokteran jiwa.
berdasarkan jenis kelamin lebih banyak laki-laki, yaitu sebanyak 147 orang (79,0%),
banyak berumur 30 tahun, yaitu sebanyak 160 orang (86,0%), selebihnya berumur
sebanyak 109 orang (58,6%) selebihnya pendidikan S1, yaitu sebanyak 77 orang
(41,4%). Berdasarkan status keluarga lebih banyak status belum kawin, yaitu
sebanyak 176 orang (94,6%), selebihnya sudah kawin, yaitu sebanyak 10 orang
(5,4%). Berdasarkan lama kerja lebih banyak dengan lama kerja 3 tahun, yaitu
sebanyak 147 orang (79,0%), selebihnya >3 tahun, yaitu sebanyak 39 orang (21,0%).
Distribusi responden berdasarkan karakteristik individu dapat dilihat pada Tabel 4.1.
45
pengetahuan perawat mengenai (a) Falsafah dan Tujuan, (b) Administrasi dan
Pengelolaan, (c) Staf dan Pimpinan, (d) Fasilitas dan Peralatan, (e) Kebijakan dan
Prosedur, (f) Pengembangan Staff dan Pendidikan, (g) Evaluasi dan Pengendalian
tujuan, yaitu sebanyak 95 orang (51,1%) responden menjawab salah tentang falsafah
keperawatan di rumah sakit supaya standar, harus selalu serupa dengan falsafah
memerlukan pemandu yang distandarisasi secara arif oleh rumah sakit sendiri dan
tidak baik. Distribusi berdasarkan kategori pengetahuan tentang falsafah dan tujuan
No Kategori Jumlah %
1 Baik 80 43,0
2 Tidak baik 106 57,0
Jumlah 186 100,0
rumah sakit, yaitu sebanyak 94 orang (50,5%) responden menjawab salah tentang
menjawab salah tentang pernyataan bahwa catatan evaluasi kinerja perawat perlu
perawat. Pernyatan yang mayoritas dijawab benar oleh responden, yaitu pernyataan
Pernyataan yang mayoritas dijawab salah oleh responden tentang staf dan
pernyataan bahwa pimpinan perawat dipilih berdasarkan pengalaman kerja dan ijazah
yang memenuhi persyaratan saja dan sebanyak 94 orang (50,5%) untuk meningkatkan
dokumen rekam medis. Pernyatan mayoritas dijawab benar oleh responden, yaitu
tidak baik. Distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan tentang staf dan
No Kategori Jumlah %
1 Baik 91 49,9
2 Tidak baik 95 50,1
Jumlah 186 100,0
pernyataan bahwa peralatan merawat termasuk alat pengukur tensi harus teratur
No Kategori Jumlah %
1 Baik 70 37,6
2 Tidak baik 116 62,4
Jumlah 186 100,0
52
pasien hanya apabila disetujui oleh kepala perawat dan sebanyak 98 orang (52,7%)
panitia khusus untuk melakukan usaha peningkatan keselamatan pasien sesuai kondisi
rumah sakit. Pernyataan mayoritas dijawab benar oleh responden, yaitu pernyataan
No Kategori Jumlah %
1 Baik 82 44,1
2 Tidak baik 104 55,9
Jumlah 186 100,0
Pernyataan mayoritas dijawab salah oleh responden tentang staf dan program
keperawatan dan manajemen pelayanan medis dan sebanyak 105 orang (56,5%)
responden menjawab salah tentang pernyataan bahwa gugus kendali mutu boleh
gerakan akreditasi rumah tidak lazim dilakukan secara top down yang dimulai dari
2,4,5 dan 7. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang staf dan program
No Kategori Jumlah %
1 Baik 72 38,7
2 Tidak baik 114 61,3
Jumlah 186 100,0
55
Pernyataan mayoritas dijawab salah oleh responden tentang staf dan program
pernyataan bahwa setiap perawat perlu diawasi supaya disiplin dan bekerja dengang
apa yang tertulis di catatan job description setiap perawat serta sebanyak 102 orang
(54,9%) responden menjawab salah tentang pernyataan bahwa evaluasi kerja perawat
akhirnya dilaporkan pada bagian personalia untuk suatu proses reward atau
No Kategori Jumlah %
1 Baik 72 38,7
2 Tidak baik 114 61,3
Jumlah 186 100,0
Kinerja dalam penelitian ini dinilai oleh oleh atasan perawat, mengacu pada
sakit, yaitu mengacu kepada Pokja Keperawatan versi tahun 2007 (Akreditasi Rumah
Sakit). Hasil penelitian menunjukkan skor tertinggi 88 dan terendah 60, skor
57
penilaian responden lebih banyak pada interval 70-79, yaitu sebanyak 108 orang
(58,1%). Distribusi responden berdasarkan skor kinerja dapat dilihat pada Tabel 4.16.
sebanyak 112 orang (60,2%) pada kategori tidak baik. Distribusi responden
No Kategori Jumlah %
1 Baik 74 39,8
2 Tidak baik 112 60,2
Jumlah 186 100,0
akreditasi rumah sakit meliputi; (Falsafah dan Tujuan, Administrasi dan Pengelolaan,
Staf dan Pimpinan, Fasilitas dan Peralatan, Kebijakan dan Prosedur, Pengembangan
Staf dan Pendidikan, Evaluasi dan Pengendalian Mutu) dan karakteristik individu
meliputi; (umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan dan lama kerja) dengan
kinerja dilakukan uji bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil uji masing-
106 orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada sebanyak 87 orang
(82,1%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 19 orang (17,9%) kinerjanya baik. Ada
tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik. Berdasarkan uji statistik Chi-square
diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
tentang falsafah dan tujuan dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat pada
Tabel 4.18.
bahwa dari 111 orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada sebanyak
98 orang (88,2%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 13 orang (11,7%) kinerjanya
dan pengelolaan tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik. Berdasarkan uji
statistik Chi-square diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan
antara pengetahuan tentang administrasi dan pengelolaan dengan kinerja. Hasil uji
orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada sebanyak 68 orang
59
(85,7%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 27 orang (14,3%) kinerjanya baik. Ada
tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik. Berdasarkan uji statistik Chi-square
diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
tentang staf dan pimpinan dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat pada
Tabel 4.18.
116 orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada sebanyak 79 orang
(78,7%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 37 orang (21,3%) kinerjanya baik. Ada
tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik. Berdasarkan uji statistik Chi-square
diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
tentang fasilitas dan peralatan dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat
dari 104 orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada sebanyak 85
orang (77,6%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 19 orang (22,5%) kinerjanya baik.
prosedur tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik. Berdasarkan uji statistik Chi-
square diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara
60
pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur dengan kinerja. Hasil uji secara statistik
diketahui bahwa dari 114 orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada
sebanyak 79 orang (69,3%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 35 orang (30,7%)
pengembangan staf dan pendidikan tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik.
Berdasarkan uji statistik Chi-square diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan
yang signifikan antara pengembangan staf dan pendidikan dengan kinerja. Hasil uji
bahwa dari 130 orang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik ada sebanyak
107 orang (82,3%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak 23 orang (17,7%) kinerjanya
baik. Ada kecenderungan responden yang memiliki pengetahuan tentang evaluasi dan
pengendalian mutu tidak baik lebih banyak kinerjanya tidak baik. Berdasarkan uji
statistik Chi-square diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan
antara evaluasi dan pengendalian mutu dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat
Berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa dari 147 orang responden yang
memiliki jenis kelamin laki-laki ada sebanyak 47 orang (61,0%) kinerjanya tidak baik
61
dan sebanyak 58 orang (39,5%) kinerjanya baik. Ada kecenderungan responden yang
memiliki jenis kelamin laki-laki kinerjanya lebih banyak tidak baik. Berdasarkan uji
statistik Chi-square diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara jenis kelamin dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat
Berdasarkan umur diketahui bahwa dari 160 orang responden yang memiliki
umur 30 tahun ada sebanyak 101 orang (63,1%) kinerjanya tidak baik dan sebanyak
umur 30 tahun kinerjanya lebih banyak tidak baik. Berdasarkan uji statistik Chi-
square diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara umur
dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat pada Tabel 4.18.
memiliki pendidikan D-III ada sebanyak 65 orang (59,6%) kinerjanya tidak baik dan
memiliki pendidikan D-III kinerjanya lebih banyak tidak baik. Berdasarkan uji
statistik Chi-square diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara jenis kelamin dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat
Berdasarkan status keluarga diketahui bahwa dari 176 orang responden yang
memiliki status belum kawin ada sebanyak 107 orang (60,8%) kinerjanya tidak baik
62
dan sebanyak 69 orang (39,2%) kinerjanya baik. Ada kecenderungan responden yang
memiliki status belum kawin kinerjanya lebih banyak tidak baik. Berdasarkan uji
statistik Chi-square diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara status perkawinan dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat
Berdasarkan lama kerja diketahui bahwa dari 147 orang responden yang
memiliki lama kerja 3 tahun ada sebanyak 97 orang (66,0%) kinerjanya tidak baik
dan sebanyak 50 orang (34,0%) kinerjanya baik. Ada kecenderungan responden yang
memiliki lama kerja 3 tahun kinerjanya lebih banyak tidak baik. Berdasarkan uji
statistik Chi-square diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan
antara lama kerja dengan kinerja. Hasil uji secara statistik dapat dilihat pada Tabel
4.18.
n % n % n %
n % n % n %
harus memiliki nilai p<0,25 pada uji bivariat. Berdasarkan hasil uji bivariat dengan
rumah sakit meliputi; (falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan, staf dan
pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan staf dan
pendidikan, evaluasi dan pengendalian mutu) memiliki nilai p<0,25, sehingga seluruh
individu meliputi; (umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan dan lama
65
kerja) hanya variabel umur dan lama kerja yang memiliki nilai p<0,25 (Tabel 4.18),
perawat dengan nilai p<0,05 (Tabel 4.19), sehingga hipotesis yang menyatakan
dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Mitra Sejati, Medan tahun 2014 diterima.
a. Pengetahuan tentang falsafah dan tujuan pada akreditasi rumah sakit memiliki
nilai Exp (B) sebesar 6,418, artinya responden yang memiliki pengetahuan baik
tentang falsafah dan tujuan mempunyai peluang 6 kali kinerjanya lebih baik
memiliki nilai Exp (B) sebesar 15,223, artinya responden yang memiliki
c. Pengetahuan tentang staf dan pimpinan pada akreditasi rumah sakit memiliki nilai
Exp (B) sebesar 8,651, artinya responden yang memiliki pengetahuan baik
tentang staf dan pimpinan mempunyai peluang 9 kali kinerjanya lebih baik dalam
d. Pengetahuan tentang fasilitas dan peralatan pada akreditasi rumah sakit memiliki
nilai Exp (B) sebesar 8,527, artinya responden yang memiliki pengetahuan baik
tentang fasilitas dan peralatan mempunyai peluang 8 kali kinerjanya lebih baik
e. Pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur pada akreditasi rumah sakit memiliki
nilai Exp (B) sebesar 10,350, artinya responden yang memiliki pengetahuan baik
tentang kebijakan dan prosedur mempunyai peluang 10 kali kinerjanya lebih baik
sakit memiliki nilai Exp (B) sebesar 9,243, artinya responden yang memiliki
g. Pengetahuan tentang evaluasi dan pengendalian mutu pada akreditasi rumah sakit
memiliki nilai Exp (B) sebesar 14,001, artinya responden yang memiliki
h. Umur memiliki nilai Exp (B) sebesar 15,924, artinya responden yang memiliki
usia muda mempunyai peluang 16 kali kinerjanya lebih baik dalam memberikan
i. Lama kerja memiliki nilai Exp (B) sebesar 8,195, artinya responden yang sudah
lama bekerja mempunyai peluang 8 kali kinerjanya lebih baik dalam memberikan
bekerja
j. Variabel umur memiliki hubungan yang lebih kuat dengan kinerja dengan (nilai
Exp B) 15,924.