Anda di halaman 1dari 19

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Mitra Sejati terletak di Jl Jend. AH Nasution No. 7 Kelurahan

Pangkalan Masyhur (Titi Kuning), Medan. Rumah Sakit Umum Mitra Sejati awalnya

merupakan tempat praktek bersama dokter umum, dokter spesialis dan dokter sub spesialis

serta didukung oleh dokter jaga 24 jam dan apotik.

Rumah Sakit UmumMitra Sejati resmi didirikan pada 10 Oktober 2001 berdasarkan

akte pendirian No.14 oleh Notaris Nur Eny Ginting SH. Pada tanggal 16 Mei 2013 status

Yayasan Rumah Sakit Umum Mitra Sejati berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama

PT. Mitra Sejati Husada dengan akte notaris No. 8 oleh Idrus Barus, SH di Medan.

Rumah Sakit Umum Mitra Sejati dipimpin oleh seorang direktur Utama yang

bertanggungjawab kepada PT. Mitra Sejati Husada. Direktur Utama membawahi : direktur

yang menjadi kepala Rumah Sakit Mitra Sejati dan bertanggungjawab atas pelayanan

kesehatan. Direktur dibantu oleh Wakil Direktur Pelayanan Medis, Wakil Direktur

Administrasi Umum dan Keuangan dan Wakil Direktur Penunjang Medis beserta sub

bagiannya masing-masing.

4.2 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskkan karakteristik masing-masing variabel

yang diteliti. Dalam penelitian ini, analisis univariat digunakan untuk memberikan gambaran

karakteristik variabel independen dan variabel dependen. Pada data katagorik analisis
47 frekuensi dengan ukuran persentase atau proporsi
univariat hanya menggunakan distribusi

dari masing-masing variabel. Karakteristik variabel independen adalah pengetahuan perawat

mengenai akreditasi dan karakteristik individu, sedangkan variabel dependen adalah kinerja

perawat di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati.


4.2.1 Karakteristik Individu Perawat di Rumah Sakit Uumum Mitra Sejati

Karakteristik individu yang digambarkan dalam penelitian ini adalah umur, jenis

kelamin, pendidikan, dan masa kerja. Jumlah perawat yang menjadi responden penelitian ini

sebanyak 186 orang yang meliputi seluruh perawat yang menjadi karyawan Rumah Sakit

Uumum Mitra Sejati. Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa berdasarkan umur,

proporsi umur perawat mayoritas < 30 tahun sebesar 86,0%, proporsi jenis kelamin perawat

mayoritas adalah perempuan sebesar 79,0%. Berdasarkan pendidikan, proporsi terbanyak

pendidikan perawat adalah D3 sebesar 58,6%. Proporsi terbanyak status perawat adalah

belum menikah sebesar 94,6% dan proporsi terbanyak lama kerja perawat adalah < 3 tahun

adalah sebesar 79,6%.

UNTUK TABEL HANYA 3 GARISNYA

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Perawat di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati

Karakteristik n %
Umur
< 30 tahun 160 86,0
>= 30 tahun 26 14,0
Jenis Kelamin
laki-laki 39 21,0
Perempuan 147 79,0
Pendidikan
D3 109 58,6
S1 77 41,4
Status Keluarga
Sudah menikah 10 5,4
belum menikah 176 94,6
Lama kerja
< 3 tahun 148 79,6
>= 3 tahun 38 20,4
Total 186 100,0

4.2.2 Pengetahuan Perawat tentang Falsafah Keperawatan pada Akreditasi Rumah


Sakit
Distribusi jawaban pengetahuan perawat tentang falsafah keperawatan, mayoritas

perawat menjawab benar pada pernyataan falsafah keperawatan di rumah sakit supaya

standar, harus selalu serupa dengan falsafah keperawatan milik rumah sakit lain. sebesar

90,9% dan mayoritas menjawab salah adalah pernyatan falsafah keperawatan dijadikan

pemandu universal di dalam melaksanakan pelayanan keperawatan pada pasien sebesar

50,0%. Hasil jawaban selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Pengetahuan Perawat tentang Falsafah Keperawatan


pada Akreditasi Rumah Sakit

Salah Benar
No Pengetahuan Falsafah
N % N %
1. Falsafah keperawatan di rumah sakit supaya
standar, harus selalu serupa degan falsafah 17 9,1 169 90,9
keperawatan milik rumah sakit lain.
2. Perawat harus selalu mampu bekerja mandiri
dan tak dianjurkan turut mencampuri / 44 23,7 142 76,3
membantu pekerjaan orang lain
3. Team work artinya bekerja bersama-sama,
dengan tanggung jawab profesi yang jelas, 46 24,7 140 75,3
tertulis di uraian tugas
4. Falsafah keperawatan dijadikan pemandu
universal di dalam melaksanakan pelayanan 93 50,0 93 50,0
keperawatan pada pasien
5. Semua pekerjaan asuhan keperawatan
memerlukan pemandu yang distandarisasi secara 58 31,2 128 68,8
arif oleh rumah sakit sendiri
6 Anda pernah mendapat kesempatan dipapari
dengan falsafah keperawatan di rumah Sakit 81 43,5 105 56,5
anda
7 Falsafah keperawatan tersebut anda rasakan
sesuai dengan hati nurani anda sebagai yang 32 17,2 154 82,8
berpengaruh
Hasil pengukuran variabel pengetahuan falsafah kepada perawat ditemukan bahwa

yang pengetahuan falsafahnya kurang baik sebanyak 54 orang (29,0%) dan yang pengetahuan

falsafahnya baik sebanyak 132 orang (71,0%) seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuansi Pengetahuan Perawat tentang Falsafah Keperawatan


pada Akreditasi Rumah Sakit

Pengetahuan Falsafah n %
Kurang baik 54 29,0
Baik 132 71,0
Jumlah 186 100,0

4.2.3 Pengetahuaan Perawat tentang Administrasi Rumah Sakit pada Akreditasi


Rumah Sakit

Distribusi jawaban pengetahuan perawat tentang administrasi rumah sakit, mayoritas

perawat menjawab benar pada pernyataan tim keperawatan rumah sakit pernah memberi anda

kesempatan belajar administrasi administrasi menurut petunjuk akreditasi sebesar 73,7% dan

mayoritas menjawab salah adalah pernyataan catatan evaluasi kinerja perawat perlu dianalisis

untuk menjadi dasar rencana pelatihan ataupun pendidikan berlanjut perawat. sebesar 57,0%.

Hasil jawaban selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Pengetahuan Perawat tentang Administrasi Rumah Sakit
pada Akreditasi Rumah Sakit

Salah Benar
No Pengetahuan Administrasi
N % n %
1. Administrasi keperawatan lebih baik dikerjakan
oleh administrasi umum. Perawat hanya 58 31,2 128 68,8
melakukan asuhan keperawatan
2. Setiap perawat mampu mengerjakan setiap
prosedur pelayanan di rawat inap tanpa perlu 84 45,2 102 54,8
diragukan dan diawasi
3. Pemimpin perawat cukup memerintahkan apa
yang harus dikerjakan oleh perawat, dan semua 77 41,4 109 58,6
akan berjalan baik
4. Catatan evaluasi kinerja perawat perlu dianalisis
untuk menjadi dasar rencana pelatihan ataupun 106 57,0 80 43,0
pendidikan berlanjut perawat.
5. Perawat harus mampu menggunakan catatan
rekam medis untuk membuat analisis mutu 51 27,4 135 72,6
pelayanan perawat
6 Anda pernah mendapat pelatihan tentang
76 40,9 110 59,1
administrasi keperawatan selama masa kuliah
7 Tim keperawatan Rumah Sakit pernah memberi
anda kesempatan belajar administrasi 49 26,3 137 73,7
keperawatan menurut petunjuk akreditasi

Hasil pengukuran variabel pengetahuan administrasi kepada perawat ditemukan

bahwa yang pengetahuan administrasinya kurang baik sebanyak 117 orang (62,9%) dan yang

pengetahuan administrasinya baik sebanyak 69 orang (37,1%) seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuansi Pengetahuan Perawat tentang Administrasi Rumah


Sakit pada Akreditasi Rumah Sakit

Pengetahuan Administrasi N %
Kurang baik 117 62,9
Baik 69 37,1
Jumlah 186 100,0

4.2.4 Pengetahuan Perawat tentang Staf dan Pimpinan pada Akreditasi Rumah Sakit

Distribusi jawaban pengetahuan perawat tentang staf dan pimpinan akreditasi rumah

sakit, mayoritas perawat menjawab benar pada pernyataan untuk meningkatkan kompetensi,

perawat perlu melakukan pembelajaran yang teratur pada catatan dokumen rekam medis

sebesar 73,7% dan mayoritas menjawab salah adalah pernyatan pimpinan perawat dipilih

berdasarkan pengalaman kerja dan ijazah yang memenuhi persyaratan saja sebesar 48,9%.

Hasil jawaban selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Pengetahuan Perawat tentang Staf dan Pimpinan pada
Akreditasi Rumah Sakit

Salah Benar
No Staf dan Pimpinan
n % n %
1. Perawat profesional yang memiliki ijazah D3
otomatis sah dapat di tugaskan langsung di ruang 57 30,6 129 69,4
perawatan
2. Pimpinan perawat dipilih berdasarkan
pengalaman kerja dan ijazah yang memenuhi 91 48,9 95 51,1
persyaratan saja
3. Kompetensi perawat diukur juga berdasarkan
pengetahuannya manajemen kepemimpinannya 65 34,9 121 65,1
serta daftar kondite
4. Perawat dikatakan berkompeten melakukan
asuhan kepera watan menurut rekomendasi 84 45,2 102 54,8
supervisor per job description
5. Untuk meningkatkan kompetensi, perawat perlu
melakukan pembelajaran yang teratur pada 49 26,3 137 73,7
catatan dokumen rekam medis
6 Di rumah sakit anda ada kejelasan posisi perawat
pada sistem lengkap dengan catatan uraian tugas 54 29,0 132 71,0
untuk setiap perawat
7 Anda pernah diwawacarai 4 mata oleh
supervisor untuk mengevaluasi kinerja 59 31,7 127 68,3
(performa) anda di periode sebelumnya

Hasil pengukuran variabel pengetahuan staf dan pimpinan kepada perawat ditemukan

bahwa yang pengetahuan staf dan pimpinan kurang baik sebanyak 92 orang (49,5%) dan

yang pengetahuan staf dan pimpinan baik sebanyak 94 orang (50,5%) seperti pada tabel

berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuansi Pengetahuan Perawat tentang Staf Dan Pimpinan pada
Akrediatasi Rumah Sakit

Pengetahuan Staf dan Pimpinan n %


Kurang baik 92 49,5
Baik 94 50,5
Jumlah 186 100,0

4.2.5 Pengetahuan Perawat tentang Fasilitas dan Peralatan pada Akreditasi Rumah
Sakit

Distribusi jawaban pengetahuan perawat tentang fasilitas dan peralatan, mayoritas

perawat menjawab benar pada pernyataan untuk meningkatkan kompetensi, perawat perlu

melakukan pembelajaran yang teratur pada catatan dokumen rekam medis sebesar 73,7% dan

mayoritas menjawab salah adalah pernyatan pimpinan perawat dipilih berdasarkan


pengalaman kerja dan ijazah yang memenuhi persyaratan saja sebesar 48,9%. Hasil jawaban

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.8berikut

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Pengetahuan Perawat tentang Fasilitas dan Peralatan
pada Akreditasi Rumah Sakit

Salah Benar
No Fasilitas dan Peralatan
n % n %
1. Fasilitas keperawatan adalah fasilitas diurus oleh
perawat, sementara kerapian ruangan adalah 68 36,6 118 63,4
urusan cleaning service
2. Peralatan merawat termasuk alat pengukur tensi
harus teratur dikalibrasi oleh perusahaan 77 41,4 109 58,6
kalibrasi.
3. Untuk menggunakan alat suntik / atau alat
bedah, setiap perawat harus tau dan mampu 52 28,0 134 72,0
melaksanakan teknik asepsis.
4. Untuk dapat menggunakan mesin elektonik
keperawatan yang baru, bila mereknya sama, 62 33,3 124 66,7
perawat tidak perlu membaca buku
5. Setiap peralatan elektronik asuhan keperawatan
harus selalu di grounded setiap kali sebelum 64 34,4 122 65,6
dipakai
6 Anda pernah dilatih bagaimana cara melihara
peralatan sebelum dan setelah dipakai dalam 62 33,3 124 66,7
pelayanan pasien
7 Di rumah sakit anda ada kewajiban perawat
melakukan administrasi inventaris peralatan 50 26,9 50 26,9
yang sistematis diajarkan akreditasi

Hasil pengukuran variabel kepada perawat ditemukan bahwa yang pengetahuan

fasilitas dan peralatan kurang baik sebanyak 85 orang (45,7%) dan yang pengetahuan staf

pengetahuan fasilitas dan peralatan sebanyak 101 orang (54,3%) seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Frekuansi Pengetahuan Perawat tentang Fasilitas dan peralatan
pada Akreditasi Rumah Sakit

Pengetahuan Fasilatas dan


n %
Peralatan
Kurang baik 85 45,7
Baik 101 54,3
Jumlah 186 100,0

4.2.6 Pengetahuan Perawat tentang Kebijakan dan Prosedur pada Akreditasi Rumah
Sakit
Distribusi jawaban pengetahuan perawat tentang kebijakan dan prosedur, mayoritas

perawat menjawab benar pada pernyataan. Di bagian keperawatan ada panitia khusus untuk

melakukan usaha peningkatan keselamatan pasien sesuai kondisi rumah sakit sebesar 75,3%

dan mayoritas menjawab salah adalah Walau sudah kenal dengan pasien, perawat harus tetap

membaca gelang tangan pasien sebelum melakukan asuhan. sebesar 39,8%. Hasil jawaban

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut :

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Pengetahuan Perawat tentang Kebijakan dan Prosedur
pada Akrediatasi Rumah Sakit

Salah Benar
No Kebijakan dan Prosedur
n % n %
1. Walau sudah kenal dengan pasien, perawat harus
tetap membaca gelang tangan pasien sebelum 74 39,8 112 60,2
melakukan asuhan.
2. Pelayanan asuhan keperawatan dapat
disesuaikan dengan kondisi pasien hanya apabila 55 29,6 131 70,4
disetujui oleh kepala perawat
3. Perawat dapat saja melakukan tindakan
intervensi apabila ia telah diberi kewenangan 60 32,3 126 67,7
oleh manajemen keperawatan
4. Bila seorang perawat sedang sakit penyakit
menular ia dapat diistirahatkan sementara dari 68 36,6 118 63,4
tugas-tugasnya.
5. Semua perawat tidak boleh menolak untuk
dirotasikan atasan untuk bekerja ke ruangan 67 36,0 119 64,0
keperawatan lain
6 Di bagian keperawatan pernah ada edaran lokal,
terkait dengan usaha pencegahan kasus 64 34,4 122 65,6
keselamatan pasien yang terjadi di rumah sakit
7 Di bagian keperawatan ada panitia khusus untuk
melakukan usaha peningkatan keselamatan 46 24,7 140 75,3
pasien sesuai kondisi rumah sakit.

Hasil pengukuran variabel kebijakan dan prosedur kepada perawat ditemukan bahwa

yang pengetahuan kebijakan dan prosedur kurang baik sebanyak 77 orang (41,4%) dan yang

pengetahuan kebijakan dan prosedur baik sebanyak 109 orang (58,6%) seperti pada tabel

berikut:
Tabel 4.11 Distribusi Frekuansi Pengetahuan Perawat tentang Kebijakan dan Prosedur
pada Akreditasi Rumah Sakit

Pengetahuan Kebijakan dan


n %
Prosedur
Kurang baik 77 41,4
Baik 109 58,6
Jumlah 186 100,0

4.2.7 Pengetahuan Perawat tentang Pengembangan Staf dan Program Pendidikan pada
Akreditasi Rumah Sakit

Distribusi jawaban pengetahuan perawat tentang pengembangan staf dan program

pendidikan, mayoritas perawat menjawab benar pada pernyataan gugus kendali mutu adalah

program peningkatan mutu yang kerap disebut sebagai gerakan perbaikan mutu bottom up

sebesar 78,6% dan mayoritas menjawab salah adalah bagian keperawatan wajib memiliki

ruang perpustakaan asuhan keperawatan dan tentang manajemen pelayanan medis sebesar

35,5%. Hasil jawaban selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut :

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Pengetahuan Perawat tentang Pengembangan Staf dan
Program Pendidikan pada Akreditasi Rumah Sakit

Salah Benar
No Pengembangan Staf dan Program Pendidikan
n % n %
1. Bagian keperawatan wajib memiliki ruang
perpustakaan asuhan keperawatan dan tentang 66 35,5 120 64,5
manajemen pelayanan medis
2. Perawat dibenarkan menolak sesi pelatihan
profesi tertentu bila ia tidak menyukainya atau 51 27,4 135 72,6
merasa tidak tertarik
3. Gugus kendali mutu boleh dipakai sebagai
pelatihan manajemen peningkatan mutu 47 25,3 139 74,7
pelayanan perawat
4. Gugus kendali mutu adalah program
peningkatan mutu yang kerap disebut sebagai 41 22,0 145 78,0
gerakan perbaikan mutu bottom up.
5. Strategi gerakan akreditasi rumah tidak lazim
dilakukan secara top down yang dimulai dari 53 28,5 133 71,5
rencana dan komitmen atasan rumah sakit.
6 Setiap anggota perawat diberi kesempatan
membentuk panitia kecil di ruangan sendiri 52 28,0 134 72,0
untuk peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
7 Anda melihat strategi kepanitiaan di ruangan
menambah pengalaman anda dalam mengelola 49 26,3 137 73,7
kerja sama dalam tim kerja
Hasil pengukuran variabel pengetahuan perawat tentang pengembangan staf dan

program pendidikan pada akreditasi rumah sakit ditemukan bahwa yang menjawab

pengembangan staf dan program pendidikan kurang baik sebanyak 50 orang (26,9%) dan

yang yang menjawab pengembangan staf dan program pendidikan baik sebanyak 136 orang

(73,1%) seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.13 Distribusi Frekuansi Pengetahuan Perawat tentang Pengembangan Staf dan
Program Pendidikan pada Akrediatasi Rumah Sakit

Pengembangan Staf dan Program


n %
Pendidikan
Kurang baik 50 41,4
Baik 136 73,1
Jumlah 186 100,0

4.2.8 Pengetahuanh Perawat tentang Evaluasi dan Pengendalian Mutu pada Akreditasi
Rumah Sakit

Distribusi jawaban pengetahuan perawat tentang evaluasi dan pengendalian mutu,

mayoritas perawat menjawab benar pada pernyataan gugus kendali mutu adalah program

peningkatan mutu yang kerap disebut sebagai gerakan perbaikan mutu bottom up sebesar

78,6% dan mayoritas menjawab salah adalah bagian keperawatan wajib memiliki ruang

perpustakaan asuhan keperawatan dan tentang manajemen pelayanan medis sebesar 35,5%.

Hasil jawaban selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut :

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Pengetahuan Perawat tentang Evaluasi dan


Pengendalian Mutu pada Akrediatasi Rumah Sakit

Salah Benar
No Evaluasi dan pengendalian mutu
n % n %
1. Setiap perawat perlu diawasi supaya disiplin dan
bekerja dengang kompetensi. Kinerjanya dinilai 67 36,0 119 64,0
di setiap periode kerja
2. Penilaian kompetensi dibuat berdasarkan
kompetensi merujuk pada apa yang tertulis di 61 32,8 119 64,0
catatan job desciption setiap perawat.
3. Kompetensi perawat diukur juga berdasarkan
pengetahuannya manajemen kepemimpinannya 56 30,1 130 69,9
tentang asuhan keperawatan
4. Kenaikan pangkat keperawatan tidak selalu
berdasarkan lama bekerja, tapi dapat dibuat 57 30,6 129 69,4
berdasarkan prestasi yang menonjol.
5. Evaluasi kerja perawat akhirnya dilaporkan pada
bagian perso nalia untuk suatu proses reward 70 37,6 116 62,4
atau punishment
6 Dengan adanya sistem evaluasi, anda lebih
terpacu motivasi untuk meningkatkan kualitas 55 29,6 131 70,4
profesi anda dalam bekerja
7 Evaluasi kinerja perawat yang terasa dirancang
dan dilakukan adil. (Perawat yang dievaluasi
46 24,7 140 75,3
boleh memberikan keterangan / sanggahan bila
ada masalah tertentu)

Hasil pengukuran variabel evaluasi dan pengendaian mutu kepada perawat ditemukan

bahwa evaluasi dan pengendalian mutu kurang baik sebanyak 71 orang (38,2%) dan yang

evaluasi dan pengendalian mutu baik sebanyak 115 orang (61,8%) seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.15 Distribusi Frekuansi Pengetahuan Perawat tentang Evaluasi dan


Pengendalain Mutu pada Akrediatasi Rumah Sakit

Evaluasi dan Pengendalian Mutu n %


Kurang baik 71 38,2
Baik 115 61,8
Jumlah 186 100,0

4.2.9 Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Tahun 2014

Hasil pengukuran variabel kinerja perawat ditemukan bahwa yang menyatakan

kurang baik sebanyak 48 orang (25,8%) dan menyatakan baik sebanyak 115 orang

(61,8%) seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.16 Distribusi Frekuansi Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati
Tahun 2014

Kinerja n %
Kurang baik 48 25,8
Baik 138 74,2
Jumlah 186 100,0

4.3 Analisis Bivariat


4.3.1 Hubungan Umur dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati
Tahun 2014

Tabel silang antara umur dengan kinerja menunjukkan bahwa dari 160 perawat yang

berumur < 30 tahun ada 199 orang (74,4%) yang kinerjanya baik, sedangkan dari 26perawat

yang berumur >= 30 tahun terdapat 19 orang (73,1%) yang yang menyatakan kinerja baik.

Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,888 dengan demikian tidak terdapat hubungan antara

umur dengan kinerja perawat

Tabel 4.17 Hubungan Umur dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati
Tahun 2014

Kinerja Perawat Total


Kurang Baik
Umur p
n % N % n %
< 30 tahun 41 25,6 119 74,4 160 100,0
30 tahun 7 26,9 19 73,1 26 100,0 0,888
4.3.2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum
Mitra Sejati Tahun 2014

Tabel silang antara jenis kelamin dengan kinerja menunjukkan bahwa dari 39 perawat

yang berjenis kelamin laki-laki ada 26 orang (66,7%) yang kinerjanya baik, sedangkan dari

147 perawat yang berjenis kelamin perempuan terdapat 112 orang (76,2%) yang yang

menyatakan kinerja baik. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,327 dengan demikian tidak

terdapat hubungan antara umur dengan kinerja perawat

Tabel 4.18 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum
Mitra Sejati Tahun 2014

Kinerja Perawat Total


Kurang Baik
Jenis Kelamin p
n % N % n %
Laki-laki 13 33,3 26 66,7 39 100,0
Perempuan 35 23,8 112 76,2 147 100,0 0,327

4.3.3 Hubungan Pendidikan dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati
Tahun 2014
Tabel silang antara pendidikan dengan kinerja menunjukkan bahwa dari 109 perawat

yang berpendidikan D3 ada 74 orang (67,9%) yang kinerjanya baik, sedangkan dari 77

perawat yang berpendidikan sarjana terdapat 64 orang (83,1%) yang yang menyatakan

kinerja baik. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,019 dengan demikian terdapat hubungan

antara pendidikan dengan kinerja perawat

Tabel 4.19 Hubungan Pendidikan dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati Tahun 2014

Kinerja Perawat Total


Kurang Baik
Pendidikan P
n % N % n %
D3 35 32,1 74 67,9 109 100,0
S1 13 16,9 64 83,1 77 100,0 0,019

4.3.4 Hubungan Status Keluarga dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati Tahun 2014

Tabel silang antara status keluarga dengan kinerja menunjukkan bahwa dari 10

perawat yang sudah menikah ada 8 orang (80,0 %) yang kinerjanya baik, sedangkan dari 176

perawat yang berstatus belum nikah terdapat 130 orang (73,9%) yang menyatakan kinerja

baik. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,666 dengan demikian tidak terdapat hubungan

antara status keluarga dengan kinerja perawat

Tabel 4.20 Hubungan Status Keluarga dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum
Mitra Sejati Tahun 2014

Kinerja Perawat Total


Kurang Baik
Status Keluarga P
n % N % n %
Menikah 2 20,0 8 80,0 10 100,0
Belum Menikah 46 26,1 130 73,9 176 100,0 0,666
4.3.5 Hubungan Lama Kerja dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati
Tahun 2014

Tabel silang antara lama kerja dengan kinerja menunjukkan bahwa dari 148 perawat

yang lama kerjanya < 3 tahun ada 103 orang (69,6%) yang kinerjanya baik, sedangkan dari

38 perawat yang lama kerjanya terdapat 35 orang (92,1%) yang menyatakan kinerja baik.

Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,005 dengan demikian terdapat hubungan antara lama

kerja dengan kinerja perawat

Tabel 4.21 Hubungan Lama Kerja dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Mitra
Sejati Tahun 2014

Kinerja Perawat Total


Kurang Baik
Lama Kerja p
n % N % n %
< 3 tahun 45 30,4 103 69,6 148 100,0
3 tahun 3 7,9 35 92,1 38 100,0 0,005

4.3.6 Hubungan Pengetahuan tentang Falsafah dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit
Umum Mitra Sejati Tahun 2014

Tabel silang antara pengetahuan tentang falsafah dengan kinerja menunjukkan bahwa

dari 54 perawat yang falsafah kurang baik ada 38 orang (70,4 %) yang kinerjanya baik,

sedangkan dari 132 perawat yang falsafahnya baik terdapat 100 orang (75,8%) yang

menyatakan kinerja baik. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,446 dengan demikian tidak

terdapat hubungan antara falsafah dengan kinerja perawat.

Tabel 4.22 Hubungan Pengetahuan tentang Falsafah dengan Kinerja Perawat Rumah
Sakit Umum Mitra Sejati Tahun 2014
Kinerja Perawat Total
Kurang Baik
Falsafah p
n % n % n %
Kurang baik 16 29,6 38 70,4 54 100,0
Baik 32 24,2 100 75,8 132 100,0 0,446

4.3.7 Hubungan Pengetahuan tentang Administrasi dengan Kinerja Perawat


Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Tahun 2014

Tabel silang antara pengetahuan tentang administrasi dengan kinerja menunjukkan

bahwa dari 117 perawat yang administrasi kurang baik ada 87 orang (74,4 %) yang

kinerjanya baik, sedangkan dari 69 perawat yang administrasinya baik terdapat 51 orang

(73,9%) yang menyatakan kinerja baik. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,946 dengan

demikian tidak terdapat hubungan antara administrasi dengan kinerja perawat

Tabel 4.23 Hubungan Pengetahuan tentang Adimistrasi dengan Kinerja Perawat


Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Tahun 2014

Kinerja Perawat Total


Kurang Baik
Administrasi P
n % n % n %
Kurang baik 30 25,6 87 74,4 117 100,0
Baik 18 26,1 51 73,9 69 100,0 0,946

4.3.8 Hubungan Pengetahuan tentang Staf dan Pimpinan dengan Kinerja Perawat
Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Tahun 2014

Tabel silang antara pengetahuan tentang staf dan pimpinan dengan kinerja

menunjukkan bahwa dari 92 perawat yang staf dan pimpinan kurang baik ada 70 orang (76,1

%) yang kinerjanya baik, sedangkan dari 94 perawat yang staf dan pinpinannya baik terdapat

68 orang (72,3%) yang yang menyatakan kinerja baik. Hasil uji chi square diperoleh nilai

p=0,559 dengan demikian tidak terdapat hubungan antara staf dan pimpinan dengan kinerja

perawat.
Tabel 4.24 Hubungan Pengetahuan tentang Staf dan Pimpinan dengan Kinerja
Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Tahun 2014

Kinerja Perawat Total


Staf dan Kurang Baik
P
Pimpinan n % N % n %
Kurang baik 22 23,9 70 76,1 92 100,0
Baik 26 27,7 68 72,3 94 100,0 0,559

4.3.9 Hubungan Pengetahuan tentang Fasilitas dan Peralatan dengan Kinerja Perawat
Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Tahun 2014

Tabel silang antara pengetahuan tentang fasilitas dan peralatan dengan kinerja

menunjukkan bahwa dari 85 perawat yang fasilitas dan peralatannya kurang baik ada 56

orang (65,9%) yang kinerjanya baik, sedangkan dari 101 perawat yang fasilitas dan peralatan

baik terdapat 82 orang (81,2%) yang menyatakan kinerja baik. Hasil uji chi square diperoleh

nilai p=0,017 dengan demikian terdapat hubungan antara fasilitas dan peralatan dengan

kinerja perawat

Tabel 4.25 Hubungan Pengetahuan tentang Fasilitas dan Peralatan dengan Kinerja
Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Tahun 2014

Kinerja Perawat Total


Fasilitas dan Kurang Baik
P
peralatan n % n % n %
Kurang baik 29 34,1 56 65,9 85 100,0
Baik 19 18,8 82 81,2 101 100,0 0,017

4.3.10 Hubungan Pengetahuan tentang Kebijakan dan Prosedur dengan Kinerja


Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Tahun 2014

Tabel silang antara pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur dengan kinerja

menunjukkan bahwa dari 77 perawat yang kebijakan dan prosedur kurang baik ada 57 orang

(70,4 %) yang kinerjanya baik, sedangkan dari 109 perawat yang kebijakan dan prosedur

baik terdapat 81 orang (74,3%) yang menyatakan kinerja baik. Hasil uji chi square diperoleh
nilai p=0,965 dengan demikian tidak terdapat hubungan antara kebijakan dan prosedur

dengan kinerja perawat.

Tabel 4.26 Hubungan Pengetahuan tentang Kebijakan dan Prosedur dengan Kinerja
Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Tahun 2014

Kinerja Perawat Total


Kebijakan dan Kurang Baik
p
Prosedur n % n % N %
Kurang baik 20 26,0 57 74,0 77 100,0
Baik 28 25,7 81 74,3 109 100,0 0,965

4.3.11 Hubungan Pengetahuan tentang Pengembangan Staf dan Program


Pendidikan dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati
Tahun 2014

Tabel silang antara pengetahuan tentang pengembangan staf dan program pendidikan

dengan kinerja menunjukkan bahwa dari 136 perawat yang pengembangan staf dan program

pendidikan kurang baik ada 30 orang (60,0 %) yang kinerjanya baik, sedangkan dari

136perawat yang staf dan program pendidikan baik terdapat 108 orang (79,4%) yang

menyatakan kinerja baik. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,007 dengan demikian

terdapat hubungan antara pengembangan staf dan program pendidikan dengan kinerja

perawat.

Tabel 4.27 Hubungan Pengetahuan tentang Pengembangan Staf dan Program


Pendidikan dengan Kinerja Perawat

Kinerja Perawat Total


Pengembangan
Kurang Baik
Staf dan
n % n % N % P
Program
Pendidikan
Kurang baik 20 40,0 30 60,0 50 100,0
Baik 28 20,6 108 79,4 136 100,0 0,007
4.3.12 Hubungan Pengetahuan tentang Evaluasi dan Pengendalian Mutu dengan
Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Tahun 2014

Tabel silang antara pengetahuan evaluasi dan pengendalian mutu dengan kinerja

menunjukkan bahwa dari 71 perawat yang evaluasi dan pengendalian mutu kurang baik ada

46 orang (64,8 %) yang kinerjanya baik, sedangkan dari 115 perawat yang evaluasi dan

pengendalian baik terdapat 92 orang (80,0%) yang menyatakan kinerja baik. Hasil uji chi

square diperoleh nilai p=0,021 dengan demikian tidak terdapat hubungan antara ealuasi dan

pengendalian dengan kinerja perawat.

Tabel 4.28 Hubungan Pengetahuan tentang Evaluasi dan Pengendalian Mutu


dengan Kinerja Perawat Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Tahun
2014

Kinerja Perawat Total


Evaluasi dan
Kurang Baik
Pengendalian p
Mutu n % n % n %
Kurang baik 25 35,2 46 64,8 71 100,0
Baik 23 20,0 92 80,0 115 100,0 0,021

Anda mungkin juga menyukai