Anda di halaman 1dari 9

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Ada hubungan dari 2 variabel di kelompok pengetahuan perawat tentang akreditasi

rumah sakit terhadap variabel kinerja perawat. Variabel-variabel itu adalah:

a. Pengetahuan tentang fasilitas dan peralatan berhubungan terhadap kinerja perawat

di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati.

b. Pengetahuan tentang pengembangan staf dan pendidikan berhubungan terhadap

kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati.

2. Ada hubungan dari 2 variabel di kelompok karakteristik perawat terhadap variabel

kinerja perawat. Variabel-variabel itu adalah:

a. Pendidikan berpengaruh terhadap berhubungan terhadap kinerja perawat di Rumah

Sakit Umum Mitra Sejati.

b. Lama kerja berhubungan terhadap berhubungan terhadap kinerja perawat di

Rumah Sakit Umum Mitra Sejati.

6.2 Saran

1. Pelayanan Keperawatan

Rumah sakit membuat kebijakan teruskan sosoialisasi pengetahuan stndar akreditasi

rumah sakit dengan memperbaiki variabel-variabel yang tidak memiliki hubungan

signifikan terhadap kinerja yang relatif sudah baik. Teruskan memperkuat implementasi

sosialisasi variabel variabel pengetahuan


82 self assessment akreditasi yang sudah

menunjukkan korelasi dan pengaruh positif terhadap kinerja.

2. Manajer Keperawatan

Supaya konsisten melakukan evaluasi kinerja yang objektif terhadap pelayanan

keperawatan dimana pada saat penelitian dilakukan ternyata kinerja itu rata-rata sudah
baik. Berikan fakta-fakta yang sudah ditemukan ini pada pihak yang mungkin masih

mengeluhkan bahwa pelayanan perawat dan bidan di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati

dianggap buruk. Peningkatan mutu harus tetap diteruskan dengan kegiatan evaluasi yang

objektif dan transparan pada setiap unsur manajemen di rumah sakit.

3. Bagi Pengembang Keilmuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan pengetahuan dalam

manajemen rumah sakit, bahwa tidak selamanya isu-isu yang cenderung mengatakan

buruknya pelayanan kelompok perawat adalah benar. Kegiatan penelitian yang

sistematis dan scientifik perlu diberdayakan untuk menghasilkan nilai-nilai yang

objektif.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin, 2002, Dasar-Dasar Keperawatan Profesional, Bab II Konsep Keperawatan,
Jakarta, Penerbit : Widya Medika.

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), (http // bkdd Palembang go.id diunduh 22
Januari 2014)

Depkes RI, 2006, Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2005 2009, Kep Men s
RI no. 33/Menkes/SK/V/2006, Visi, Misi dan Nilai-Nilai, Jakarta, Penerbit : Depkes
RI.

Dirjen Yan Med, Pedoman Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia, KARS, Dep Kes
RI Dirjen Yan Med KSRS Jakarta, 2008

Griffin, WR, 1998, The Management Process, India, Penerbit : Houghton Miffin USA.

Isnawati Nency, 2010, Pengaruh Sistem Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Perawat
di Rumah Sakit Tembakau Deli di Medan, Medan, Penerbit : Pasca Sarjana FKM
USU Medan,
Kantor Regional I BKN, 2012, DP3 Sasaran Kerja PNS, Seminar, Medan, Penerbit : BKN
Regional I.

KARS, 2007, Pedoman Survei Akreditasi Rumah Sakit, Pedoman Khusus Pelayanan
Keperawatan, Jakarta, Penerbit : KARS

Kem Kes RI, 2009, Undang Undang No. 36 Tahun 2009, Tentang Kesehatan. Jakarta,
DEPKES RI. Diakses tanggal 22 Desember
2014.http://www.slideshare.net/DrarihGinting/savedfiles?s_title=uu-362009-
kesehatan-24923247&user_login=perencanakota.

...................., 2009, Undang Undang No. 44 Tahun 2009 , Tentang Rumah Sakit, Din Kes
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010, Medan

....................., 2011, Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor


HK.02.04/I/2790/11, Tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit, Jakarta, Penerbit :
Kemenkes RI.

....................., 2014, Undang Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2014,Tentang


Tenaga Kesehatan, Jakarta, DEPKES RI. Diakses tanggal 12 Januari
2015.https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q=uu+no+36+tahun+2009.
(www.hukumonline.com).
Krisdarlina Agnes ElY, 2009, Hubungan Pemahaman Akreditasi Rumah Sakit dan
Karakteristik Dengan Kinerja Perawat Manajer Di Rumah Sakit Kepolisian Pusat
Raden Said Sukanto Jakarta.
84 Jakarta, Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia. Diakses 15 Desember 2014.
https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q=tesis+akreditasi+rumah+sakit

Lemeshow, dkk, 1997, Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.

Liliweri, Alo, 2007, Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan, Karakteristik Komunikasi dan


Pengertian Komunikasi Kesehatan, Yogyakarta, Penerbit : Pustaka Pelajar.
Megawati, 2005, Analisis Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Perawat di
Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004, Medan, Pasca Sarjana FKM USU
Medan.

Men Kes RI, 2012, Executive Summary Guideline of Hospital Operation, Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit Dir Jen BUK Kem Kes RI, Jakarta,
Penerbit : Kem Kes RI.

Murdani, 2011, Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi Terhadap KinerjaBidan


Desa di Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireuen, Medan, Pasca Sarjana FKM USU
Medan. Diakses 15 Desember 2014.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/26452?mode=full&submit_simple=Sh
ow+full+item+record.

Nasution Chairul Radjab, 2012, Kata Pengantar Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan


Rumah Sakit, Jakarta, Penerbit : Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemkes RI.

Nelson, Debra L & Quick, James Campbell, 2015, Understanding Organizational, Learning
and Performance Management Thomson South Western, Australia,

Notoatmodjo, S, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Teori Lawrence Green, Jakarta,
Penerbit : Rineka Cipta.

---------------, 2003, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Penerbit : Rineka Cipta.

Nursalam, M, 2012, Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional, Edisi 3, Jakarta, Penerbit : Salemba Medika.

Rahayu, Sri, 2006, Hubungan Antara System Reward Dengan Kinerja Perawat Dalam
Melaksanakan Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen,
Semarang, Penerbit : Repository Universitas Diponegoro (UNDIP-IR).

RSU Mitra Sejati, 2011, Kumpulan Standar Prosedur Operasional Pokja Keperawatan RSU
Mitra Sejati.

---------------, 2011, Profile RSU Mitra Sejati 2013

Santoso, Singgih, 1999, SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Jakarta, Penerbit
: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Siregar Ramses, 2004, Hubungan Gaya Kepemimpinan Terhadap Pelaksanaan Asuhan


Keperawatan di RSU Kota Tebing Tinggi Tahun 2003, Medan, Penerbit : Pasca
Sarjana USU Medan.

Sopiyudin, M.D. (2010), Besar Sampel dan Cara Pengambilan Smpel dalam Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta.

---------------------- (2011), Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Deskriptif, Bivariat


dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS, Salemba Medika,
Jakarta.

Spencer, LM and Spenser SM, (1993), Competence at Work, Models For Superior
Performance, New York, Penerbit : John Wiley & Son, Inc.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Jenis-jenis Metode Penelitian, Bandung, Penerbit
: Alfabeta Bandung.

Theo Deli, 2005, Pengaruh Pimpinan Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat
Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009,
Medan, Pasca Sarjana FKM USU Medan.

Trihendradi, Cornelius 2004, Memecahkan Kasus Statistik: Deskriptif, Parametrik, dan No-
Parametrik dengan SPSS 12, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Yuliastuti Iing, 2007, Pengaruh Pengetahuan, Keteranpilan dan Sikap Terhadap Kinerja
Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP. H. Adam Malik
Tahun 2007, Medan, Pasca Sarjana FKM USU Medan.
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

SET PERTANYAAN / KUESIONER PENELITIAN KINERJA KEPERAWTAN di


RSU MITRA SEJATI (Tahun 2014)
(Sumber Self Assessment Kperawatan KARS 2007, dimodifikasi)

Nama Responden Perawat/ :


No Kuesioner Responden :
Perawat Bagian :
Nama Supervisor :
A. Variabel karakteristik individu perawat responden :

1) Kelamin : 1 Wanita 2 Pria

2) Umur : 1. <30 Tahun 2. 30 Tahun

3) Pendidikan: 1.SPK 2.D3 Kprwtan; 3.S1 Keperawatan.

4) Status Keluarga : 1) 1).Lajang; 2). Sudah Menikah.

5) Status Lama Bekerja : 1) <3 tahun 2) 3 tahun .

B. Pertanyaan dijawab responden perawat mengenai hal-hal Uji

AkreditasiKeperawatan

Pertanyaan kuesioner essay Pengetahuan Akreditasi ini akan dijawab dengan

menconteng B bila benar atau S bila salah menurut penilaian individu responden (perawat).

Jawaban dibubuhkan setelah dipikirkan cukup teliti oleh responden untuk setiap

kalimat kuesioner. Buat contengan yang jelas tidak dihapus atau dicorat coret. Kerapian

jawaban adalah lambang kepastian jawaban responden yang tidak ragu-ragu.

Pengetahuan Perawat tentang Akreditasi Keperawatan


87
I Falsafah dan Tujuan
1 Falsafah keperawatan di rumahsakit supaya standar, harus selalu B S
serupa dgn palsafah keperawatan milik rumah sakit lain.
2 Perawat harus selalu mampu bekerja mandiri dan tak dianjurkan B S
turut mencampuri / membantu pekerjaan orang lain
3 Team work artinya bekerja bersama-sama, dengan tanggung B S
jawab profesi yang jelas, tertulis di uraian tugas
4 Palsafah keperawatan dijadikan pemandu universal di dalam B S
melaksanakan pelayanan keperawatan pada pasien
5 Semua pekerjaan asuhan keperawatan memerlukan pemandu B S
yang distandarisasi secara arif oleh RS sendiri
6 Anda pernah mendapat kesempatan dipapari dengan falsafah B S
keperawatan di RS anda
7 Falsafah keperawatan tersebut anda rasakan sesuai dengan hati B S
nurani anda sebagai yang berpengaruh

II Administrasi dan Pengelolaan


1 Administrasi keperawatan lebih baik dikerjakan oleh admi B S
nistrasi umum. Perawat hanya melakukan asuhan keperawatan
2 Setiap perawat mampu mengerjakan setiap prosedur pelayanan di B S
rawat inap tanpa perlu diragukan dan diawasi
3 Pemimpin perawat cukup memerintahkan apa yang harus B S
dikerjakan oleh perawat, dan semua akan berjalan baik
4 Catatan evaluasi kinerja perawat perlu dianalisis untuk menjadi B S
dasar rencana pelatihan ataupun pendidikan berlanjut perawat.
5 Perawat harus mampu menggunakan catatan rekam medis untuk B S
membuat analisis mutu pelayanan perawat
6 Anda pernah mendapat pelatihan tentang administrasi B S
keperawatan selama masa kuliah
7 Tim keperawatan RS pernah memberi anda kesempatan belajar B S
administrasi keperawatan menurut petunjuk akreditasi

III Staf dan Pimpinan


1 Perawat profesional yang memiliki ijazah D3 otomatis sah dapat B S
di tugaskan langsung di ruang perawatan
2 Pimpinan perawat dipilih berdasarkan pengalaman kerja dan B S
ijazah yang memenuhi persyaratan saja
3 Kompetensi perawat diukur juga berdasarkan pengetahuannya B S
manajemen kepemimpinannya serta daftar kondite
4 Perawat dikatakan berkompeten melakukan asuhan kepera watan B S
menurut rekomendasi supervisor per job description
5 Untuk meningkatkan kompetensi, perawat perlu melakukan B S
pembelajaran yang teratur pada catatan dokumen rekam medis
6 Di RS anda ada kejelasan posisi perawat pada sistem lengkap B S
dengan catatan uraian tugas untuk setiap perawat
7 Anda pernah diwawacarai 4 mata oleh supervisor untuk B S
mengevaluasi kinerja (performa) anda di periode sebelumnya
IV Fasilitas & Peralatan B S
1 Fasilitas keperawatan adalah fasilitas diurus oleh perawat, B S
sementara kerapian ruangan adalah urusan cleaning service
2 Peralatan merawat termasuk alat pengukur tensi harus teratur B S
dikalibrasi oleh perusahaan kalibrasi.
3 Untuk menggunakan alat suntik / atau alat bedah, setiap perawat B S
harus tau dan mampu melaksanakan teknik asepsis.
4 Untuk dapat menggunakan mesin elektonik keperawatan yang B S
baru, bila mereknya sama, perawat tidak perlu membaca buku
5 Setiap peralatan elektronik asuhan keperawatan harus selalu di B S
grounded setiap kali sebelum dipakai
6 Anda pernah dilatih bagaimana cara mmelihara peralatan B S
sebelum dan setelah dipakai dalam pelayanan pasien
7 Di RS anda ada kewajiban perawat melakukan administrasi B S
inventaris peralatan yang sistematis diajarkan akreditasi

V Kebijakan dan Prosedur


1 Walau sudah kenal dengan pasien, perawat harus tetap membaca B S
gelang tangan pasien sebelum melakukan asuhan.
2 Pelayanan asuhan keperawatan dapat disesuaikan dengan B S
kondisi pasien hanya apabila disetujui oleh kepala perawat
3 Perawat dapat saja melakukan tindakan intervensi apabila ia B S
telah diberi kewenangan oleh manajemen keperawatan
4 Bila seorang perawat sedang sakit penyakit menular ia dapat B S
diistirahatkan sementara dari tugas-tugasnya.
5 Semua perawat tidak boleh menolak untuk dirotasikan atasan B S
untuk bekerja ke ruangan keperawatan lain
6 Di bagian keperawatan pernah ada edaran lokal, terkait dengan B S
usaha pencegahan kasus keselamatan pasien yang terjadi di RS
7 Di bagian keperawatan ada panitia khusus untuk melakukan B S
usaha peningkatan keselamatan pasien sesuai kondisi RS

VI Pengembangan Staf dan Pendidikan B S


1 Bagian keperawatan wajib memiliki ruang perpustakaan asuhan B S
keperawatan dan tentang manajemen pelayanan medis
2 Perawat dibenarkan menolak sesi pelatihan profesi tertentu bila B S
ia tidak menyukainya atau merasa tidak tertarik
3 Gugus kendali mutu boleh dipakai sebagai pelatihan manajemen B S
peningkatan mutu pelayanan perawat
4 Gugus kendali mutu adalah program peningkatan mutu yang B S
kerap disebut sebagai gerakan perbaikan mutu bottom up.
5 Strategi gerakan akreditasi rumah tidak lazim dilakukan secara B S
top down yang dimulai dari rencana dan komitmen atasan RS
6 Setiap anggota perawat diberi kesempatan membentuk panitia B S
kecil di ruangan sendiri untuk peningkatan mutu pelayanan RS
7 Anda melihat strategi kepanitiaan di ruangan menambah B S
pengalaman anda dalam mengelola kerja sama dalam tim kerja

VII Evaluasi dan Pengendalian Mutu


1 Setiap perawat perlu diawasi supaya disiplin dan bekerja dgn B S
kompetensi. Kinerjanya dinilai di setiap periode kerja
2 Penilaian kompetensi dibuat berdasarkan kompetensi merujuk B S
pada apa yang tertulis di catatan job desciption setiap perawat.
3 Kompetensi perawat diukur juga berdasarkan pengetahuannya B S
manajemen kepemimpinannya tentang asuhan keperawatan
4 Kenaikan pangkat keperawatan tidak selalu berdasarkan lama B S
bekerja, tapi dapat dibuat berdasarkan prestasi yang menonjol.
5 Evaluasi kerja perawat akhirnya dilaporkan pada bagian perso B S
nalia untuk suatu proses reward atau punishment
6 Dengan adanya sistem evaluasi, anda lebih terpacu motivasi B S
untuk meningkatkan kualitas profesi anda dalam bekerja
7 Evaluasi kinerja perawat yang terasa dirancang dan dilakukan B S
adil. (Perawat yang dievaluasi boleh memberikan keterangan /
sanggahan bila ada masalah tertentu)

C. Pengukuran Variabel Kinerja : Diisi oleh Supervisor


(Sumber Model Penilaian Interval, DP3; 1997)

Nama Responden: No. Responden:


Berapa nilai kinerja dari perawat peserta kuesioner yang nama dan identitasnya

diberikan di awal kuesioner ini: Nilai kinerja adalah perbandingan nilai apa yang dicapai oleh

seorang perawat menurut catatan prestasinya di sepanjang periode lalu, dibandingkan dengan
nilai target kerja yang tertulis pada catatan uraian tugas perawat ini. Nilai dihitung dalam

persentase lalu dikonversi menjadi nilai interval sebagai berikut :

1) 1 = Kurang untuk kinerja <50 % dari target


2) 2 = Sedang untuk kinerja >50 % s/d 65%
3) 3 = Cukup untuk kinerja 65 s/d 80 %
4) 4 = Baik > 80 % s/d 90 %
5) 5 = Amat Baik 90 %

Menurut perhitungan supervisor nilai kinerja perawat responden ini conteng salah 1

kotak jawaban di bawah ini

1 2 3 4 5

Anda mungkin juga menyukai