SK Bagian Farmasi
SK Bagian Farmasi
TENTANG
PERSYARATAN PETUGAS YANG BERHAK MENYEDIAKAN OBAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS SUDIANG RAYA KOTA MAKASSAR
Menimbang :
a. Bahwa penyediaan obat adalah merupakan kegiatan profesi kefarmasian yang membutuhkan
keterampilan dan pertanggungjawaban secara profesional.
b. Bahwa untuk menjamin mutu dan pertanggungjawaban atas penyediaan obat di Puskesmas
Sudiang Raya maka perlu diatur tentang petugas yang berhak menyediakan obat di Puskesmas
Sudiang Raya
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas tentang Persyaratan Petugas yang berhak menyediakan obat.
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara
RI tahun 2009 no 112, tambahan lembaran negara RI no 5038)
2. Perintah Pemerintah Nomor 51 tahun 2009, tentang Pekerjaan Kefarmasian
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun 2011 tentang Registrasi,
Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
6. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar.
7. Peraturan Walikota Makassar Nomor 79 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Teknis (UPTD) Dinas Kesehatan.
MEMUTUSKAN :
1. Tenaga teknis kefarmasian yang telah memiliki surat ijin kerja asisten apoteker
(SIKAA) di Puskesmas Sudiang Raya
2. Tenaga non teknis kefarmasian terlatih, dibawah pengawasan dan tanggung jawab
langsung Asisten Apoteker
Ketiga : Ketentuan tentang petugas yang berhak menyediakan obat ini berlaku untuk semua
pelayanan obat kepada pelanggan di Puskesmas Sudiang Raya
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapannya, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : Makassar
Pada Tanggal : 01 Agustus 2015
Kepala Puskesmas Sudiang Raya
a. Bahwa penulisan resep adalah merupakan kewenangan seorang dokter dan dokter gigi
b. Bahwa untuk menjamin mutu dan pertanggung jawaban pengobatan di Puskesmas Sudiang Raya,
maka perlu diatur tentang persyaratan petugas yang berhak memberi resep
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas tentang petugas yang berhak memberi resep
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara
RI tahun 2009 no 112, tambahan lembaran negara RI no 5038)
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan ( lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 50635 )
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009,tentang Pekerjaan Kefarmasian
4. Peraturan pemerintah nomor 96 tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang-Undang no 25 tahun
2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara RI tahun 2012 nomor 215).
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun 2011 tentang Registrasi,
Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
8. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar.
9. Peraturan Walikota Makassar Nomor 79 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Teknis (UPTD) Dinas Kesehatan.
MEMUTUSKAN :
Kedua : Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pelanggan/pasien di Puskesmas
Sudiang Raya antara lain :
1. Tenaga teknis kefarmasian yang telah memiliki surat ijin kerja asisten apoteker
(SIKAA) di Puskesmas Sudiang Raya
2. Tenaga non teknis kefarmasian terlatih, dibawah pengawasan dan tanggung jawab
langsung Asisten Apoteker
Ketiga : Ketentuan tentang petugas yang berhak memberi resep ini berlaku untuk semua
pelayanan obat kepada pelanggan di Puskesmas Sudiang Raya
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapannya, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : Makassar
Pada Tanggal : 01 Agustus 2015
Kepala Puskesmas Sudiang Raya
b. Bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di UPTD puskesmas Sudiang Raya diperlukan
adanya kebijakan tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat Puskesmas
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara
RI tahun 2009 no 112, tambahan lembaran negara RI no 5038)
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan ( lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 50635 )
3. Undang- Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
4. Peraturan pemerintah nomor 96 tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang-Undang no 25 tahun
2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara RI tahun 2012 nomor 215).
5. Peraturan Menteri Kesehatan 741/MENKES/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
7. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar.
8. Peraturan Walikota Makassar Nomor 79 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Teknis (UPTD) Dinas Kesehatan.
MEMUTUSKAN :
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat
keliruan di dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya .
Ditetapkan : Makassar
Tembusan Yth :
TENTANG
PERESEPAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS SUDIANG RAYA KOTA MAKASSAR
Menimbang :
a. Bahwa penulisan resep adalah merupakan kewenangan seorang dokter. Bahwa Narkotika dan
Psikotropika adalah golongan obat dengan tingkat pengawasan tertinggi, sehingga penulisan
resenya tidak bisa didelegasikan kepada tenaga paramedis.
b. Bahwa untuk menjamin mutu dan pertanggung jawaban pengobatan di Puskesmas Sudiang Raya,
maka perlu diatur peresepan Narkotika dan Psikotropika untuk pelanggan.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas tentang peresepan Narkotika dan Psikotropika
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara
RI tahun 2009 no 112, tambahan lembaran negara RI no 5038)
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan ( lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 50635 )
3. Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 2009, tentang Pekerjaan Kefarmasian
4. Peraturan pemerintah nomor 96 tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang-Undang no 25 tahun
2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara RI tahun 2012 nomor 215).
5. Peraturan Menteri Kesehatan 741/MENKES/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
6. Peraturan Menteri nomor 35 tahun 2012 Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi birokrasi
tentang Pedoman Penyusunan Standard Operasional prosedur administrasi pemerintahan
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun 2011 tentang Registrasi,
Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian.
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
10. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar.
11. Peraturan Walikota Makassar Nomor 79 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Teknis (UPTD) Dinas Kesehatan.
MEMUTUSKAN :
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat
keliruan di dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya .
Ditetapkan : Makassar
Pada Tanggal : 01 Agustus 2015
Kepala Puskesmas Sudiang Raya
a. Bahwa untuk meningkatkan pelayanan klinis dalam hal pelayanan obat, diperlukan monitoring dan
pelaporan terjadinya kesalahan pemberian obat dan kejadian nyaris cedera
b. Bahwa dalam melaksanakan monitoring dan pelaporan terjadinya kesalahan pemberian obat,
dipandang perlu untuk menunjuk penanggung jawab tindak lanjut pelaporan
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas Sudiang Raya tentang Penanggung jawab Tindak Lanjut Pelaporan
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara
RI tahun 2009 no 112, tambahan lembaran negara RI no 5038)
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan ( lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 50635 )
3. Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 2009, tentang Pekerjaan Kefarmasian
4. Peraturan pemerintah nomor 96 tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang-Undang no 25 tahun
2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara RI tahun 2012 nomor 215).
5. Peraturan Menteri Kesehatan 741/MENKES/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
6. Peraturan Menteri nomor 35 tahun 2012 Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi birokrasi
tentang Pedoman Penyusunan Standard Operasional prosedur administrasi pemerintahan
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun 2011 tentang Registrasi,
Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian.
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
10. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar.
11. Peraturan Walikota Makassar Nomor 79 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Teknis (UPTD) Dinas Kesehatan.
MEMUTUSKAN :
Kedua : Petugas yang ditunjuk sebagaimana yang dimaksud dalam diktum pertama bertugas
untuk :
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat
keliruan di dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya .
Ditetapkan : Makassar
Tembusan Yth :
a. Bahwa obat pada dasarnya adalah bahan kimia yang dapat mengalami perubahan sehingga
mengakibatkan berubah fungsi dan pengaruhnya pada kesehatan manusia
b. Bahwa dengan berubahnya fungsi dan pengaruh obat terhadap kesehatan manusia, maka
keadaan obat disebut telah rusak dan atau kadaluwarsa.
c. Bahwa obat yang telah rusak atau kadaluwarsa tidak boleh dikonsumsi oleh pelanggan
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b dan c perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas tentang penangan obat rusak dan kadaluwarsa di Puskesmas Sudiang Raya
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara
RI tahun 2009 no 112, tambahan lembaran negara RI no 5038)
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan ( lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 50635 )
3. Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 2009, tentang Pekerjaan Kefarmasian
4. Peraturan pemerintah nomor 96 tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang-Undang no 25 tahun
2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara RI tahun 2012 nomor 215).
5. Peraturan Menteri Kesehatan 741/MENKES/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
6. Peraturan Menteri nomor 35 tahun 2012 Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi birokrasi
tentang Pedoman Penyusunan Standard Operasional prosedur administrasi pemerintahan
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun 2011 tentang Registrasi,
Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian.
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
10. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar.
11. Peraturan Walikota Makassar Nomor 79 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Teknis (UPTD) Dinas Kesehatan.
MEMUTUSKAN :
Kedua : Penanganan obat rusak dan kadaluwarsa sebgaimana dimaksud pada diktum pertama
antara lain adalah :
1. Obat rusak dan kadaluwarsa ditempatkan secara terpisah agar tidak terjadi hal-hal
seperti : salah ambil, cross contamination dan lain-lain yang dapat merugikan
pelanggan
2. Semua obat rusak dan kadaluwarsa dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Makassar
tembusan Instalasi Farmasi Kota Makassar
3. Semua obat rusak dan kadaluwarsa dikirimkan kembali Instalasi Farmasi dengan
Berita Acara Serah Terima Barang
4. Laporan secara berkala melalui LPLPO atas pengeluaran obat yang telah dikirm ke
Instalasi Farmasi
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat
keliruan di dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya .
Ditetapkan : Makassar
Pada Tanggal : 01 Agustus 2015
Kepala Puskesmas Sudiang Raya
Tembusan Yth :
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara
RI tahun 2009 no 112, tambahan lembaran negara RI no 5038)
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan ( lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 50635 )
3. Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 2009, tentang Pekerjaan Kefarmasian
4. Peraturan pemerintah nomor 96 tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang-Undang no 25 tahun
2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara RI tahun 2012 nomor 215).
5. Peraturan Menteri Kesehatan 741/MENKES/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
6. Peraturan Menteri nomor 35 tahun 2012 Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi birokrasi
tentang Pedoman Penyusunan Standard Operasional prosedur administrasi pemerintahan
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun 2011 tentang Registrasi,
Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian.
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
10. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar.
11. Peraturan Walikota Makassar Nomor 79 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Teknis (UPTD) Dinas Kesehatan.
MEMUTUSKAN :
Kedua : Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat dilakukan secara internal
dan eksternal Puskesmas Sudiang Raya
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat
keliruan di dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya .
Ditetapkan : Makassar
Pada Tanggal : 01 Agustus 2015
Kepala Puskesmas Sudiang Raya
Tembusan Yth :
a. Bahwa obat adalah merupakan unsur penunjang penuh utama dalam pelayanan pelanggan di
Puskesmas Sudiang Raya
b. Bahwa pelayanan obat merupakan pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab profesi secara
baik dan benar
c. Bahwa untuk menjamin mutu dan pertanggung jawaban atas penyelenggaraan pelayanan obat di
Puskesmas Sudiang Raya, maka perlu ditunjuk penanggung jawab pelayanan obat
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b dan c perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas tentang penanggung jawab pelayanan obat
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara
RI tahun 2009 no 112, tambahan lembaran negara RI no 5038)
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan ( lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 50635 )
3. Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 2009, tentang Pekerjaan Kefarmasian
4. Peraturan pemerintah nomor 96 tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang-Undang no 25 tahun
2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara RI tahun 2012 nomor 215).
5. Peraturan Menteri Kesehatan 741/MENKES/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
6. Peraturan Menteri nomor 35 tahun 2012 Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi birokrasi
tentang Pedoman Penyusunan Standard Operasional prosedur administrasi pemerintahan
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun 2011 tentang Registrasi,
Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian.
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
10. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar.
11. Peraturan Walikota Makassar Nomor 79 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Teknis (UPTD) Dinas Kesehatan.
MEMUTUSKAN :
Kedua : Tugas dan tanggung jawab Penanggung Jawab Pelayanan Obat antara lain :
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat
keliruan di dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya .
Ditetapkan : Makassar
Pada Tanggal : 01 Agustus 2015
Kepala Puskesmas Sudiang Raya
Tembusan Yth :
a. Bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal pengelolaan obat di Puskesmas untuk melayani
keperluan pelanggan dalam penanganan kesehatannya
b. Bahwa untuk menjamin mutu dan ketersediaan obat di Puskesmas Sudiang Raya, maka perlu
ditetapkan penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu menetapkan keputusan Kepala
Puskesmas tentang Penyediaan Obat yang menjamin ketersediaan obat di Puskesmas Sudiang
Raya
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara
RI tahun 2009 no 112, tambahan lembaran negara RI no 5038)
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan ( lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 50635 )
3. Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 2009, tentang Pekerjaan Kefarmasian
4. Peraturan pemerintah nomor 96 tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang-Undang no 25 tahun
2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara RI tahun 2012 nomor 215).
5. Peraturan Menteri Kesehatan 741/MENKES/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
6. Peraturan Menteri nomor 35 tahun 2012 Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi birokrasi
tentang Pedoman Penyusunan Standard Operasional prosedur administrasi pemerintahan
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun 2011 tentang Registrasi,
Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian.
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
10. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar.
11. Peraturan Walikota Makassar Nomor 79 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Teknis (UPTD) Dinas Kesehatan.
MEMUTUSKAN :
Kedua : Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat bagi keperluan Puskesmas Sudiang
Raya harus mengikuti Standar Prosedur Operasional Penyediaan Obat yang menjamin
Ketersediaan Obat untuk Puskesmas Sudiang Raya
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat
keliruan di dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya .
Ditetapkan : Makassar
Pada Tanggal : 01 Agustus 2015
Kepala Puskesmas Sudiang Raya
Tembusan Yth :
a. Bahwa penggunaan obat bagi pelanggan di Puskesmas Sudiang Raya harus terjamin mutu dan
keamanannya.
b. Bahwa masih sering terdapat pelanggan atau keluarganya membawa sendiri obat untuk digunakan
dalam pengobatan dirinya.
c. Bahwa untuk menjamin mutu dan pertanggung jawaban pengobatan di Puskesmas Sudiang Raya,
maka perlu diatur tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pelanggan.
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b dan c maka perlu menetapkan Keputusan
Kepala Puskesmas tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pelanggan.
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara
RI tahun 2009 no 112, tambahan lembaran negara RI no 5038)
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan ( lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 50635 )
3. Undang- Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
4. Peraturan pemerintah nomor 96 tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang-Undang no 25 tahun
2009 tentang pelayanan publik (lembaran negara RI tahun 2012 nomor 215).
5. Peraturan Menteri Kesehatan 741/MENKES/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
6. Peraturan Menteri nomor 35 tahun 2012 Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi birokrasi
tentang Pedoman Penyusunan Standard Operasional prosedur administrasi pemerintahan
7. Peraturan Menteri Kesehatan No.37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Puskesmas
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.411/Menkes/Per/III/2011 tentang Laboratotium Klinik
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.304/Menkes/SK/11/2003 tentang Laboratorium Kesehatan
10. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
11. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar.
12. Peraturan Walikota Makassar Nomor 79 Tahun 2009 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Teknis (UPTD) Dinas Kesehatan.
MEMUTUSKAN :
Kedua : Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pelanggan/keluarganya
antara lain:
Ketiga : Ketentuan penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pelanggan/keluarga berlaku untuk
semua pelayanan pengobatan pelanggan di Puskesmas Sudiang Raya
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat
keliruan di dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya.
Ditetapkan : Makassar
Pada Tanggal : 01 Agustus 2015
Kepala Puskesmas Sudiang Raya