PENDAHULUAN
1
perawat dapat mendukung klien dan keluarganya selama kehilangan dan
kematian (Potter & Perry, 2005).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2.3 Kehilangan Orang Terdekat
Kehilangan yang terjadi pada orang-orang terdekat seperti
orangtua, pasangan, anak-anak, saudara sekandung, guru, dll. Contoh :
pindah rumah, pindah pekerjaan karena promosi atau mutasi,
melarikan diri, dan kematian.
4
3) Bisa mengalami regresi.
B. Dewasa
1) Kehilangan membuat orang menjadi mengenang
tentang hidup, tujuan hidup.
2) Menyiapkan diri bahwa kematian adalah hal yang tidak
bisa dihindari.
5
2.3.6 Faktor Penyebab Kematian
Seseorang yang ditinggal anggota keluarga dengan tiba-tiba
akan menyebabkan goncangan jiwa yang berat dan tahapan kehilangan
yang lebih lama. Ada yang menganggap bahwa kematian akibat
kecelakaan diasosiasikan dengan kesialan.
6
B. Fase Anger (Kemarahan)
Mulai sadar akan kenyataan. Marah diproyeksikan pada
orang lain. Terjadi reaksi fisik seperti muka merah, nadi cepat,
gelisah, sudah tidur, tangan mengepal. Berperilaku agresif.
7
B. Pada masa remaja atau dewasa muda
Kehilangan dapat menyebabkan disintegrasi dalam
keluarga atau suatu kehancuran keharmonisan keluarga.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami
suatu kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau
pernah dimiliki. Kehilangan merupakan suatu keadaan individu berpisah
dengan sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian atau
seluruhnya. Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu: Aktual atau nyata dan
persepsi. Terdapat 5 katagori kehilangan, yaitu:Kehilangan seseorang seseorang
yang dicintai, kehilangan lingkungan yang sangat dikenal, kehilangan objek
eksternal, kehilangan yang ada pada diri sendiri/aspek diri, dan kehilangan
kehidupan/meninggal.
3.2 Saran
Dari makalah ini kami memberikan saran antara lain ;
3.2.1 Seseorang harus dapat menerima suatu kehilangan terhadap seseorang
atau suatu benda dan selalu berduka jika mendapat rejeki.
3.2.2 Suatu kehilangan atau berduka harus di syukuri oleh seseorang,
khususnya perawat apabila pasien mendapat musibah atau meninggal
dunia.
9
DAFTAR PUSTAKA
Faikanto. 2009. Metode Koping pada Orang yang Kehilangan, Kematian, dan
Dukacita.
http://faikanto.multiply.com/journal/item/3/METODE_KOPING_PADA_O
RANG_YANG_KEHILANGAN_KEMATIAN_DAN_DUKA_CITA.
Diakses pada tanggal 16 November 2011
Niven Neil. 2003. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan Profesional
Kesehatan Lain. Edisi 2. Jakarta : EGC
Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta : ECG
10