Anda di halaman 1dari 10

Atika Paramitha Wendha, Pengaruh Kualitas Layanan ...

19

PENGARUH KUALITAS LAYANAN


TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS
PELANGGAN GARUDA INDONESIA DI DENPASAR
A.A Ayu Atika Paramitha Wendha(1)
I Ketut Rahyuda(2)
I. Gst. A. Kt. G. Suasana(3)
(1)
Program Pascasarjana Universitas Udayana, Bali - Indonesia
(2)(3)
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Bali - Indonesia

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan
Garuda Indonesia di Denpasar. Responden penelitian adalah pelanggan domestik dan mancanegara dengan
usia minimal 17 tahun yang menggunakan jasa Garuda Indonesia minimal tiga kali dalam satu tahun terakhir.
Jumlah responden penelitian ditetapkan sebanyak 180 responden dengan menggunakan teknik pengambilan
sampel yaitu purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM)
dengan bantuan program AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diacukan seluruhnya
memperoleh dukungan yaitu 1) kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan, 2)
kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas, 3) kualitas layanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan Garuda Indonesia di Denpasar
Kata kunci : kualitas layanan, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan

ABSTRACT
The aim of this research is to know the effect of service quality on satisfaction and loyalty on Garuda Indonesia
passengers in Denpasar. Respondent of this research at least 17 years old who use the services of Garuda
Indonesia at least three times in this year. The number of respondents on this research defined 180 respondents
by using sampling technique that is purposive sampling. This research used analysis od Structural Equation
Modeling (SEM) with the help of AMOS program. The result of this research showed that the hypothesis are
supported : 1) service quality has positive and significant impact on satisfaction, 2) satisfaction has positive
and significant impact on loyalty, 3) service quality has positive and significant impact on loyalty of Garuda
Indonesia in Denpasar.
Keyword : service quality, custumer satisfaction, customer loyality

PENDAHULUAN
Maskapai penerbangan di Indonesia mengalami penerbangan, walaupun jumlah pelanggan tinggi tetapi
perkembangan yang sangat pesat beberapa tahun yield (hasil) yang diperoleh kecil, hal tersebut
terakhir, terlihat dari banyaknya muncul maskapai disebabkan oleh banyaknya jumlah maskapai yang ada
penerbangan baru di pasaran yang disebabkan oleh (Pakpahan, 2010). Banyaknya jumlah maskapai
meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa penerbangan yang ada saat ini membuat persaingan
penerbangan. Meningkatnya kebutuhan masyarakat ini menjadi semakin ketat, baik dalam meningkatkan
dapat dilihat dari peningkatan jumlah pelanggan pada jumlah pelanggan maupun mempertahankan pelanggan
tahun 2009, sebagaimana dikatakan Direktorat Jendral yang telah ada. Perusahaan-perusahaan jasa penerbangan
Angkutan Udara Kementerian Perhubungan RI bahwa berusaha untuk bertahan dalam persaingan pasar
jumlah pelanggan pesawat tahun 2009 mengalami melalui penawaran produk dengan keunggulan
kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar masing-masing. Kualitas pelayanan yang optimal dapat
41.507.647 orang menjadi 48.514.639 orang. dijadikan sebagai salah satu strategi perusahaan untuk
Pelanggan penerbangan domestik naik 17 persen meningkatkan serta mempertahankan pelanggan.
menjadi 43.556.083 orang sedangkan pelanggan Kualitas pelayanan yang optimal diharapkan akan
penerbangan internasional naik 20 persen menjadi mampu memenuhi harapan pelanggan sehingga akan
4.958.556 orang, angkutan kargo juga meningkat 15 menciptakan kepuasan dan loyalitas perusahaan.
persen. Direktur Angkutan Udara Tri S. Sunoko Pelanggan yang loyal merupakan aset berharga untuk
menyatakan bahwa kenaikan jumlah pelanggan tidak menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam
mencerminkan penambahan pendapatan maskapai persaingan pasar yang ketat.
20 Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 7, No. 1, Februari 2013

Aryani dan Rosinta (2010) mengungkapkan bulan, pelanggan yang tidak setia akan mengurangi
bahwa banyak penelitian empiris menyatakan jutaan pendapatan dan keuntungan yang diperoleh.
kepuasan pelanggan ditentukan oleh kualitas produk Oleh karena itu, alternatif yang lebih baik adalah
atau jasa yang ditawarkan. Bahar dkk. (2009) melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan
menyatakan kepuasan pengguna merupakan faktor pasar yang sudah ada, salah satunya adalah melalui
utama dalam menilai kualitas pelayanan, dimana usaha meningkatkan kesetiaan pelanggan.
konsumen menilai kinerja pelayanan yang diterima dan Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat
yang dirasakan langsung terhadap produk suatu dikatakan bahwa anteseden dari loyalitas adalah
layanan. Hasil penelitian Munawaroh (2005) kepuasan. Namun ada pertentangan pendapat
menyatakan bahwa kualitas jasa yang baik merupakan mengenai hal ini. Hubungan kepuasan dengan loyalitas
hal yang sangat penting dalam menciptakan kepuasan tidak bersifat linier, seperti yang dibayangkan oleh
pelanggan. pemasar. Strauss dan Neugaus (1997) dalam Darsono
Kepuasan pelanggan merupakan konstruk yang (2004) mengemukakan bahwa sejumlah pelanggan
berdiri sendiri dan dipengaruhi oleh kualitas layanan, yang mengekspresikan kepuasan masih berpindah
demikian pula halnya dengan loyalitas pelanggan yang merek. Sejumlah pelanggan yang tidak puas, justru
juga dipengaruhi oleh kualitas layanan (Oliver, 1980 tidak berpindah merek. Hallowell (1996), Boohene dan
dalam Aryani dan Rosinta, 2010). Aryani dan Rosinta Agyapong (2011) berpendapat bahwa kepuasan
(2010) menyatakan terdapat pengaruh yang kuat dan mempunyai asosiasi positif dengan loyalitas, tetapi
positif antara variabel kualitas layanan terhadap dengan catatan peningkatan kepuasan tidak selalu
kepuasan pelanggan. Kualitas layanan juga dapat menghasilkan peningkatan loyalitas dalam derajat yang
mempengaruhi loyalitas pelanggan secara langsung sama. Dengan adanya perbedaan pendapat tersebut
(Zeithaml et al, 1996; Japarianto et al, 2007) dan maka kualitas layanan dan kepuasan perlu ditelaah lebih
mempengaruhi loyalitas pelanggan secara tidak lanjut untuk mengetahui kontribusinya dalam
langsung melalui kepuasan (Semuel dan Wijaya, 2009). membangun loyalitas pelanggan.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Hallowell Garuda Indonesia merupakan salah satu
(1996) bahwa kepuasan memiliki potensi untuk perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia.
membangun loyalitas. Kepuasan pelanggan adalah Perusahaan ini menjadi salah satu maskapai
kunci dalam menciptakan loyalitas pelanggan. penerbangan yang mengunggulkan kualitas pelayanan
Perusahaan memperoleh banyak manfaat dengan dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya.
tercapainya tingkat kepuasan yang tinggi, yakni selain Garuda Indonesia menawarkan pelayanan yang
dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga dapat memuaskan, kenyamanan dalam perjalanan serta
mencegah terjadinya perputaran pelanggan, keselamatan selama penerbangan. Garuda Indonesia
mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, menawarkan hal-hal tersebut dengan harapan pelanggan
mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi akan merasa puas dan terus menggunakan jasanya.
biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya Garuda Indonesia saat ini menghadapi
jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan persaingan yang sangat ketat, tidak hanya untuk
meningkatkan reputasi bisnis (Fornell, 1992 dalam penerbangan domestik tetapi juga untuk penerbangan
Aryani dan Rosinta, 2010). internasional. Menurut data Direktorat Jendral
Akbar dan Parvez (2009) menyatakan bahwa Angkutan Udara Kementerian Perhubungan RI, Lion
faktor-faktor pembentuk loyalitas pelanggan adalah Air menguasai 42 persen pangsa pasar penerbangan
kualitas pelayanan, kepercayaan, dan kepuasan rute domestik dengan jumlah pelanggan sebanyak
pelanggan. Pendapat tersebut juga didukung penelitian 17.798.685 orang pada tahun 2010. Sementara itu,
yang dilakukan oleh Hallowell (1996) yang maskapai Indonesia Air Asia (IAA) berhasil menyalip
mengemukakan bahwa customer satisfaction posisi Garuda Indonesia untuk perolehan pelanggan
(kepuasan pelanggan) adalah prasyarat loyalitas rute penerbangan internasional. IAA menguasai 39
pelanggan. Pelanggan yang loyal mempunyai persen pangsa pasar rute internasional dengan jumlah
kecenderungan lebih rendah untuk berpindah merek, pelanggan sebanyak 2.228.029 pada tahun 2010.
kurang sensitif terhadap harga, membeli lebih sering Garuda Indonesia meraih posisi kedua baik untuk
dan atau lebih banyak, menjadi strong word of mouth, penerbangan domestik maupun internasional dengan
menciptakan business referrals. Aydin dan Ozer pangsa pasar dan jumlah pelanggan masing-masing,
(2005), menyatakan bahwa perusahaan telekomunikasi yaitu untuk penerbangan
di Turki kehilangan 2-4 persen pelanggan mereka per
Atika Paramitha Wendha, Pengaruh Kualitas Layanan ... 21

Tabel 1. Jumlah Pelanggan dan Pangsa Pasar


Penerbangan Domestik di Indonesia Tahun 2010

No Nama Maskapai Jumlah Pelanggan Pangsa Pasar


(orang) (%)
1 Lion air 17.798.685 42
2 Garuda Indonesia 9.016.264 21
3 Sriwijaya Air 5.131.875 11
4 Batavia Air 3.305.050 8
5 Mandala Airlines 2.189.869 5
6 Maskapai lainnya 4.249.325 13
TOTAL 42.565.099 100
Sumber: Kementrian Perhubungan RI (2011)

Tabel 2 Jumlah Pelanggan dan Pangsa Pasar


Penerbangan Internasional di Indonesia Tahun 2010
No Nama Maskapai Jumlah Pelanggan Pangsa Pasar
(orang) (%)
1 Lion air 2.228.029 39
2 Garuda Indonesia 2.215.815 38
3 Sriwijaya Air 764.537 13
4 Batavia Air 201.055 3,5
5 Mandala Airlines 125.754 2,19
6 Maskapai lainnya 2.481.039 4,31
TOTAL 8.016.229 100
Sumber: Kementrian Perhubungan RI (2011)

domestik Garuda Indonesia menguasai 21 persen Namun pada kenyataannya, Garuda Indonesia
pangsa pasar dengan jumlah pelanggan sebanyak masih memiliki kekurangan dalam penyampaian
9.016.264 orang sedangkan untuk penerbangan jasanya. Hal ini dapat dilihat dari adanya keluhan-
internasional Garuda Indonesia menguasai 38 persen keluhan yang disampaikan oleh pelanggan mengenai
pangsa pasar dengan jumlah pelanggan sebanyak kualitas layanan yang diberikan Garuda Indonesia.
2.215.815 orang. Berdasarkan data yang diperoleh selama periode tahun
Pengamat industri dan bisnis penerbangan Dudi 2010 keluhan-keluhan yang dominan disampaikan oleh
Sudibyo mengungkapkan walaupun jumlah pelanggan pelanggan adalah mengenai penundaan penerbangan
Lion Air dan IAA lebih tinggi, namun dipastikan (delay) dan pengambilan bagasi (lihat lampiran 2).
pendapatan Garuda Indonesia lebih tinggi. Sebagai Keluhan-keluhan lain yang disampaikan oleh
maskapai satu-satunya dengan layanan maksimum pelanggan, yaitu : perolehan tiket, pesawat kotor, bagasi
(full services), Garuda Indonesia berpotensi meraih hilang, penanganan barang tertinggal, pelayanan
pendapatan tinggi (high yield). Kelas penerbangan pramugari, pelayanan staff counter, makanan.
Garuda Indonesia dipilih masyarakat menengah ke atas Keluhan-keluhan yang disampaikan oleh pelanggan
yang ingin terbang dengan kenyamanan, keamanan perlu ditindak lanjuti agar kedepannya tidak membawa
dan layanan prima sehingga biaya tidak menjadi dampak buruk bagi perusahaan misalnya pelanggan
masalah (Listiyarini, 2011). Tingkat harga yang lebih tidak puas lalu memutuskan untuk berpindah ke
tinggi menyebabkan harapan pelanggan menjadi lebih maskapai penerbangan lain. Keluhan para pelanggan
tinggi terhadap kinerja Garuda Indonesia, maka Garuda menandakan adanya kesenjangan antara harapan
Indonesia harus berupaya keras untuk memenuhi pelanggan dengan kinerja perusahaan sehingga
harapan pelanggan sehingga menimbulkan kepuasan perusahaan perlu untuk mengevaluasi serta
yang pada akhirnya akan membuat pelanggan loyal memperbaiki kinerja untuk meminimalkan keluhan
terhadap Garuda Indonesia. pelanggan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu
22 Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 7, No. 1, Februari 2013

diteliti lebih lanjut seberapa besar pengaruh kualitas Jika pelanggan memperoleh pelayanan melebihi
layanan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan harapannya maka pelanggan akan mengatakan
Garuda Indonesia di Denpasar. pelayanan tersebut berkualitas dan kemudian
Penelitian-penelitian terdahulu mengungkapkan berkembang menjadi kepuasan terhadap penyedia jasa
bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi tersebut dan sebaliknya apabila pelanggan merasa
kepuasan dan loyalitas pelanggan. Namun penelitian pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan
ini menekankan pada pengaruh kualitas layanan maka pelanggan akan mengatakan pelayanan tersebut
terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Maka tidak berkualitas sehingga nantinya akan mempengaruhi
pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah kepuasan pelanggan terhadap perusahaan penyedia
bagaimana kualitas layanan mempengaruhi kepuasan jasa. Kualitas layanan yang memuaskan atau sesuai
dan loyalitas pelanggan dalam sebuah perusahaan jasa harapan pelanggan tentu akan berpengaruh pada
penerbangan, yaitu Garuda Indonesia. penilaian pelanggan terhadap perusahaan.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, Konsep kepuasan konsumen merupakan hal
maka dapat dirumuskan rumusan masalah penelitian penting bagi para manajer pemasaran dimana
sebagai berikut : Pertama, bagaimanakah pengaruh kepuasan konsumen dapat mendorong pembelian ulang
kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan Garuda (Fornell, 1992 dalam Puspitasari, 2006). Kepuasan
Indonesia di Denpasar ?; kedua, bagaimanakah pelanggan merupakan hasil dari perbandingan antara
pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pelanggan harapan dan kenyataan yang diterima pelanggan setelah
Garuda Indonesia di Denpasar? ; ketiga, bagaimanakah mengkonsumsi barang atau jasa. Puspitasari (2006)
pengaruh kualitias layanan terhadap loyalitas pelanggan menyatakan bahwa apabila pelanggan puas terhadap
Garuda Indonesia di Denpasar ? barang atau kualitas layanan yang diberikan maka akan
Model penelitian dalam penelitian ini diadopsi timbul kesetiaan pelanggan sehingga minat beli
dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dwi pelanggan meningkat dan membuat pelanggan kembali
Aryani dan Febrina Rosinta pada tahun 2010. Konsep melakukan pembelian ulang (repurchase).
penelitian yang disusun menggambarkan bahwa Hubungan antara kualitas pelayanan dan
kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan, kepuasan secara luas didokumentasikan dalam literatur
sedangkan loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh terutama pemasaran, hubungan tersebut secara teoritis
kepuasan pelanggan. Namun tidak menutup maupun empiris adalah positif seperti yang telah diteliti
kemungkinan bahwa loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh Wijayanti (2008). Secara teoritis ketika pelayanan
secara langsung oleh kualitas layanan tanpa melalui yang diberikan mampu memenuhi atau melampaui
kepuasan terlebih dahulu. Lebih jelasnya dapat dilihat pengharapan atau ekpetasi pelanggan maka pelanggan
pada Gambar 1. tersebut merasa puas (Parasuraman et al, 1988).
Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang
Kepuasan Pelanggan sampel yang berbeda-beda telah membuktikan bahwa
(Y1) kualitas pelayanan mempunyai pengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan seperti yang
H1 H2 diungkapkan oleh Salazar (2004), Munawaroh (2005),
Darsono dan Wellyan (2007), Bahar dkk. (2009), Ulfah
(2009), Aryani dan Rosinta (2010). Manulang (2008)
Kualitas Layanan H3 Loyalitas Pelanggan dan Akbar dan Parvez (2009) juga mengungkapkan
(X)
(Y2) hal serupa yakni kualitas pelayanan yang dilihat dari
lima dimensi : tangible, reliability, responsiveness,
assurance, emphaty memiliki dampak positif bagi
Gambar 1. Model Konseptual Penelitian
kepuasan pelanggan. Sedangkan Riyani (2009) dan
Sumber : Dikembangkan dari berbagai pendapat dan
Yulandari (2009) menyatakan bahwa konsumen
publikasi
kurang puas terhadap kualitas layanan yang
Berdasarkan kajian teori, hasil-hasil penelitian disebabkan oleh lebih besarnya harapan konsumen
sebelumnya, dan tujuan penelitian maka alur pengajuan dibanding kinerja perusahaan. Hasil penelitian Aryani
hipotesis adalah sebagai berikut. Parasuraman et al dn Rosinta (2010) mengungkapkan bahwa dari kelima
(1985) menjelaskan bahwa dimensi kualitas layanan dimensi kualitas layanan ternyata dimensi reliability
terdiri dari tangibles, reliability, responsiveness, yang paling kuat dalam menjelaskan kualitas layanan
assurance, dan empathy. Dimensi kualitas layanan ini khususnya indikator kesesuaian pelayanan dengan janji
berpengaruh pada harapan dan kenyataan yang diterima. serta kecepatan layanan. Sedangkan penelitian Semuel
Atika Paramitha Wendha, Pengaruh Kualitas Layanan ... 23

dan Wijaya (2009) memperoleh hasil bahwa dimensi memiliki pengaruh postif terhadap loyalitas pelanggan.
responsiveness merupakan dimensi yang paling kuat Pendapat tersebut didukung oleh Kandampully (1998)
pengaruhnya terhadap kepuasan dengan indikator yang mengemukakan bahwa pelanggan akan loyal
kecekatan petugas dalam melayani konsumen. kepada perusahaan apabila perusahaan memiliki
Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut maka kemampuan untuk menciptakan dan menjaga
hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. hubungan emosional yang baik dalam jangka panjang
H1 : kualitas layanan berpengaruh positif dan dengan para pelanggannya dengan cara memberikan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan kualitas pelayanan terbaik yang mampu merebut hati
Garuda Indonesia di Denpasar. pelanggan sehingga membuat pelanggan loyal kepada
perusahaan. Namun berbeda halnya dengan hasil
Wijayanti (2008) menyatakan bahwa kepuasan penelitian yang dilakukan Bahar dkk. (2009), Semuel
yang dirasakan oleh pelanggan dapat meningkatkan dan Wijaya (2009), dan Haryono (2010) yang
intensitas membeli dari pelanggan tersebut. Terciptanya menyatakan bahwa kualitas layanan tidak mempunyai
tingkat kepuasan pelanggan yang optimal maka pengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Sehubungan
mendorong terciptanya loyalitas di benak pelanggan dengan penelitian tersebut, penelitian yang dilakukan
yang merasa puas tadi. Loyalitas pelanggan dipandang oleh Darsono dan Wellyan (2007) memperoleh hasil
sebagai kekuatan hubungan antara sikap relatif yaitu kualitas layanan tidak memiliki pengaruh secara
seseorang dan bisnis berulang. Hallowell (1996) langsung terhadap loyalitas, hal ini disebabkan oleh
menyatakan bahwa kepuasan memiliki pengaruh positif kepuasan, yang pada dasarnya merupakan evaluasi
terhadap loyalitas pelanggan. Hal serupa diungkapkan global sebagai mediator hubungan antara kualitas
oleh Darsono dan Wellyan (2007) bahwa kepuasan layanan dan loyalitas. Penelitian Bahar dkk. (2009)
mempunyai asosiasi positif dengan loyalitas, tetapi memperoleh hasil bahwa pengaruh kualitas layanan
dengan catatan peningkatan kepuasan tidak selalu terhadap indikator rekomendasi adalah sebesar 31
menghasilkan peningkatan loyalitas dalam derajat yang persen dan pengaruh terhadap indikator menggunakan
sama. kembali sebesar 39,2 persen. Sedangkan penelitian
Penelitian yang dilakukan Akbar dan Parves yang dilakukan oleh Haryono (2010) mengemukakan
tahun 2009 di sektor jasa telekomunikasi di Bangladesh bahwa kualitas layanan tidak berpengaruh secara
memperoleh hasil bahwa kepuasan pelanggan signifikan terhadap loyalitas karena p-value ( = 0,113)
membawa dampak positif bagi loyalitas pelanggan. lebih besar dari tingkat signifikansi ( = 0,1).
Beberapa penelitian lain di sektor jasa yang dilakukan Berdasarkan perbedaan hasil penelitian-penelitian
oleh Silalahi (2007), Bahar dkk. (2009), Rajawali tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai
(2009), Seffy et al (2009), dan Haryono (2010) juga berikut.
menyatakan bahwa kepuasan berpengaruh positif H3 : kualitas layanan berpengaruh positif dan
terhadap loyalitas. Penelitian Bahar dkk (2009) signifikan terhadap loyalitas pelanggan Garuda
memperoleh hasil yaitu kepuasan berpengaruh Indonesia di Denpasar.
terhadap loyalitas sebesar 42,25 persen namun
indikator tarif dan pengalaman kurang merefleksikan METODE
kepuasan, indikator kepuasan total yang memiliki Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan
pengaruh besar terhadap kepuasan. Sedangkan hasil domestik dan mancanegara dengan usia minimal 17
penelitian Semuel dan Wijaya (2009) menyatakan tahun yang menggunakan jasa Garuda Indonesia
bahwa kepuasan mempengaruhi loyalitas sebesar 60 minimal tiga (3) kali dalam satu tahun terakhir. maka
persen. Melihat dari cukup besarnya pengaruh ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini
kepuasan terhadap loyalitas dari penelitian-penelitian adalah 180 responden dengan pertimbangan bahwa
sebelumnya maka hipotesis yang diajukan adalah ukuran sampel 5 kali dari jumlah indikator yang ada
sebagai berikut. (5 x 36 indikator = 180 responden). Teknik
H2 : kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
signifikan terhadap loyalitas pelanggan Garuda wawancara. Wawancara dibagi menjadi dua yaitu
Indonesia di Denpasar. wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara
terstruktur dalam penelitian ini menggunakan
Banyak penelitian yang mengkaji hubungan kualitas kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan
layanan dengan loyalitas pelanggan. Zeithaml et al cara membuat daftar pertanyaan/pernyataan tertulis
(1996), Jasfar (2005), Japarianto et al (2007), Akbar untuk kemudian diberikan kepada responden dengan
dan Parvez (2009) menyatakan bahwa kualitas layanan beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan
24 Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 7, No. 1, Februari 2013

(Sugiyono, 2009:195). Penelitian ini dianalisis dengan pelanggan membentuk suatu harapan terhadap nilai
SEM (Structural Equation Modeling) yang didasarkan dan bertindak berdasarkan hal itu, dan mereka
pada evaluasi atas adanya hubungan saling ke memperhitungkan atau mengevaluasi penawaran mana
tergantungan antar variabel. yang akan memberikan nilai tertinggi. Penawaran yang
memenuhi harapan nilai pelanggan mempengaruhi
HASIL DAN PEMBAHASAN kepuasan dan kemungkinan pelanggan membeli
Responden terdistribusi dalam kelompok usia 37- kembali. Apabila kualitas layanan yang dirasakan
41 tahun sebesar 26,67 persen dan kelompok usia melampui harapan berarti layanan tersebut
32-36 tahun sebesar 22,22 persen. Hal ini dikarenakan memberikan suatu nilai yang tinggi yang akan
oleh kelompok usia tersebut termasuk dalam kelompok mendorong terciptanya kepuasan yang sangat tinggi.
usia produktif dimana responden memiliki tingkat Sebaliknya, apabila harapan tersebut tidak tercapai
mobilitas lebih besar dibandingkan dengan kelompok maka diartikan kualitas layanan tidak memenuhi apa
usia responden lainnya. Frekuensi responden yang diinginkan pelanggan atau perusahaan gagal
berdasarkan jenis kelamin tidak menunjukkan dalam melayani pelanggannya. Apabila harapan
perbedaan yang terlalu menonjol karena persentase pelanggan sama dengan yang diperoleh berarti
yang dihasilkan hampir merata antara 48-51 persen. pelanggan tersebut puas.
Dengan kata lain apabila dilihat dari distribusi jenis Hipotesis kedua, yang menyatakan bahwa terdapat
kelamin, tidak ada kelompok yang mendominasi. pengaruh positif dan signifikan kepuasan pelanggan
Berdasarkan jenjang pendidikan didominasi oleh (Y1) terhadap loyalitas pelanggan (Y2) memperoleh
responden dengan tingkat pendidikan Strata 1 (S1) dukungan dengan koefisien sebesar 0,212 dan value
sebanyak 67 orang atau 37,22 persen. Hal ini sebesar 0,016. Kepuasan pelanggan memiliki pengaruh
disebabkan oleh orang yang tingkat pendidikannya signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini berarti
tinggi cenderung lebih rasional dalam memilih jasa bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan
yang digunakan, sehingga responden dengan tingkat pelanggan Garuda Indonesia, maka loyalitas pelanggan
pendidikan tinggi cenderung lebih memilih jasa yang makin meningkat. Sebaliknya semakin rendah tingkat
memberikan kepuasan lebih dan keamanan yang kepuasan pelanggan maka akan menurunkan loyalitas
terjamin, dengan pekerjaan wiraswasta sebanyak 59 pelanggan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
orang atau 32,78 persen. Hal ini disebabkan oleh yang dilakukan oleh Haryono (2010) bahwa kepuasan
responden dengan pekerjaan wiraswasta cenderung pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan
lebih mementingkan ketepatan waktu karena sebagian Speedy Surabaya. Studi ini juga memperkuat penelitian
besar responden ini melakukan perjalanan untuk sebelumnya yang memperoleh hasil yaitu terdapat
kepentingan bisnis serta responden ini menuntut pengaruh positif dan signifikan kepuasan pelanggan
kenyamanan dalam perjalanan sehingga biaya bukanlah terhadap loyalitas pelanggan Carrefour Medan, yang
suatu masalah bagi responden ini. dilakukan oleh Rajawali (2008) yang menyatakan
Hipotesis satu, yang menyatakan bahwa terdapat bahwa kepuasan adalah langkah yang sangat penting
pengaruh positif dan signifikan antara kualitas layanan dalam pembentukan loyalitas, tetapi perlu diketahui
(X) terhadap kepuasan pelanggan (Y1) memperoleh bahwa pelanggan yang puas tidak selalu menjadi
dukungan dengan koefisien sebesar 0,395 dan value pelanggan yang loyal, karena pada hakekatnya manusia
sebesar 0,000. Kualitas layanan memiliki pengaruh memiliki rasa ingin tahu dan mencoba sesuatu yang
signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini berarti baru. Walaupun seseorang telah merasa puas atau
bahwa semakin baik kualitas layanan yang diberikan sangat puas terhadap barang atau jasa yang
oleh Garuda Indonesia maka akan dapat meningkatkan dikonsumsi, tetapi hal tersebut tidak mutlak menjadi
kepuasan pada pelanggannya dan begitu juga jaminan orang tersebut menjadi loyal, masih banyak
sebaliknya. Temuan penelitian ini mendukung hasil juga pelanggan yang berpindah merek meskipun
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yulandari merasa puas. Selain itu, temuan penelitian ini juga
(2009) yang menunjukkan bahwa kualitas layanan yang mendukung temuan penelitian Hallowell (1996) yang
diberikan oleh pihak Garuda Indonesia Surakarta dapat menyatakan kepuasan pelanggan berpengaruh
menciptakan kepuasan pelanggan. Penelitian ini juga signifikan terhadap loyalitas. Bahar dkk. (2009) juga
sesuai dengan hasil studi Semuel dan Wijaya (2009) memperoleh hasil serupa yaitu kepuasan pelanggan
yang menemukan bahwa kualitas layanan PT. KAI memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
Surabaya memiliki pengaruh positif dan signifikan loyalitas pelanggan ojek di Surabaya.
terhadap kepuasan pelanggan. Temuan penelitian ini Hipotesis ketiga, yang menyatakan bahwa
juga sejalan dengan teori layanan menurut terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas
Parasuraman, et al. (1988), yang menyebutkan bahwa layanan (X) dan loyalitas pelanggan (Y2) adalah
Atika Paramitha Wendha, Pengaruh Kualitas Layanan ... 25

diterima dengan koefisien sebesar 0,338 dan value domestik memiliki persepsi bahwa Garuda Indonesia
sebesar 0,001. Kualitas layanan memiliki pengaruh merupakan maskapai penerbangan di Indonesia yang
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini berarti memberikan kualitas layanan terbaik apabila
bahwa semakin baik kualitas layanan yang diberikan dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya.
Garuda Indonesia maka loyalitas pelanggan akan Hasil pengujian hubungan antara kepuasan dan
meningkat. Temuan penelitian ini mendukung loyalitas menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
penelitian yang dilakukan oleh Japarianto (2007) yang antara kepuasan yang diterima dengan loyalitas
menyatakan bahwa kualitas layanan yang dirasakan pelanggan domestik di masa yang akan datang.
oleh pelanggan hotel Majapahit Surabaya memiliki Pelanggan yang puas tidak selalu menjadi pelanggan
pengaruh langsung terhadap loyalitas pelanggan. Hasil yang loyal. Meskipun seseorang merasa puas terhadap
penelitian sebelumnya oleh Jaspar (2005) pada barang atau jasa yang dikonsumsi, tetapi hal tersebut
konsumen salon kecantikan juga memperoleh hasil tidak menjamin orang tersebut menjadi loyal, masih
serupa yakni kualitas layanan berpengaruh secara banyak juga pelanggan yang berpindah merek
langsung dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. meskipun merasa puas.
Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang Selain kepuasan masih banyak variabel lain
dilakukan Darsono dan Junaedi (2006) yang yang dipertimbangkan konsumen dalam pembentukan
mengungkapkan bahwa kualitas layanan berpengaruh loyalitas, antara lain : harga, citra perusahaan, serta
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. kepercayaan. Harga menjadi salah satu faktor yang
Sebagai tambahan penjelasan dalam penelitian perlu dipertimbangkan dan mempengaruhi keputusan
ini dilakukan analisis tambahan yaitu multiple group pembelian konsumen kelas menengah ke bawah karena
analysis dimana tujuannya adalah untuk mengetahui terkait dengan daya beli. Pada penelitian ini kelompok
apakah ada perbedaan perilaku kelompok domestik pelanggan domestik sebagian adalah PNS dan
dan mancanegara dalam menjelaskan hubungan karyawan swasta yang perjalanannya dibiayai oleh
kualitas layanan terhadap kepuasan dan loyalitas kantor. Kelompok pelanggan domestik ini merasa puas
pelanggan Garuda Indonesia. Berdasarkan pada menggunakan jasa Garuda Indonesia namun tidak
multigroup analysis, maka responden dikelompokkan membuat mereka loyal kepada perusahaan. Apabila
menjadi dua yakni 90 responden domestik dan 90 mereka melakukan perjalanan dengan biaya sendiri
responden mancanegara. Berdasarkan hasil output mereka cenderung akan memilih maskapai
pada notes for model dilihat dari probability level, penerbangan lain yang menawarkan harga lebih murah
menunjukkan bahwa probability level hasil output dimana seperti diketahui harga tiket Garuda Indonesia
lebih kecil daripada 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini relatif lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai
menunjukkan bahwa ada perbedaan perilaku antara lainnya. Citra perusahaan serta kepercayaan juga faktor
pelanggan domestik dengan perilaku pelanggan penting yang dipertimbangkan konsumen dalam
mancanegara dalam menjelaskan hubungan kualitas memilih maskapai penerbangan, sebagaimana
layanan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan diketahui beberapa tahun terakhir seringkali terjadi
garuda indonesia. kecelakaan pesawat di Indonesia oleh sebab itu reputasi
Perbedaan yang terjadi antara kelompok atau citra perusahaan serta kepercayaan konsumen
pelanggan domestik dan kelompok pelanggan terhadap perusahaan dalam menjamin keselamatan
mancanegara adalah kelompok pelanggan domestik selama perjalanan merupakan prioritas bagi
memperlihatkan angka p lebih kecil dari 0,05 untuk konsumen. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat
hubungan antar kualitas layanan-kepuasan dan kualitas disimpulkan bahwa kepuasan tidak memiliki pengaruh
layanan-loyalitas. Hal ini menunjukkan bahwa ada terhadap loyalitas kelompok pelanggan domestik
hubungan antara kualitas layanan yang dirasakan oleh karena masih ada faktor lain yang lebih mempengaruhi
pelanggan domestik dengan kepuasan yang diterima loyalitas pelanggan selain kepuasan.
serta loyalitas pelanggan domestik di masa yang akan Kelompok pelanggan mancanegara dapat dilihat
datang. Sehingga dapat dikatakan bahwa Garuda bahwa kelompok pelanggan mancanegara
Indonesia mampu memenuhi atau bahkan melebihi memperlihatkan angka p lebih kecil dari 0,05 untuk
harapan kelompok pelanggan domestik mengenai hubungan kualitas layanan-kepuasan dan kepuasan-
kualitas layanan yang dijanjikan seperti misalnya loyalitas. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan
ketepatan waktu keberangkatan maupun kedatangan antara kualitas layanan yang dirasakan oleh kelompok
serta kenyamanan dalam perjalanan maka kelompok pelanggan mancanegara dengan kepuasan yang
pelanggan domestik akan merasa terpuaskan dan loyal diterima, begitu juga dengan kepuasan dengan loyalitas
terhadap Garuda Indonesia. Kelompok pelanggan kelompok pelanggan mancanegara dimasa yang akan
26 Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 7, No. 1, Februari 2013

datang. Namun untuk hubungan antara kualitas layanan XY1Y2 = dirrect effect+indirrect effect
dengan loyalitas hasil menunjukkan bahwa tidak ada = 0,338 + 0,084
hubungan antara kualitas layanan dengan loyalitas = 0,422
kelompok pelanggan mancanegara, hal tersebut dapat Berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat
dilihat dari nilai p nya yang lebih besar dari 0,05. Jadi, dilihat bahwa kepuasan dapat menjadi variabel
dapat dikatakan bahwa kelompok pelanggan intervening antara kualitas layanan dan loyalitas,
mancanegara menganggap bahwa bagaimanapun dengan koefisien indirrect effect sebesar 0,084. Hal
kualitas layanan yang diberikan oleh Garuda Indonesia ini berarti bahwa kepuasan dapat menjadi variabel
tidak dapat membuat pelanggan mancanegara loyal, intervening antara kualitas layanan dan loyalitas, hal
karena pelanggan mancanegara cenderung ini menunjukkan bahwa kepuasan perlu juga
menganggap kualitas layanan yang diberikan Garuda diperhatikan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan
Indonesia masih bersifat standar dengan kata lain Garuda Indonesia. Jika dibandingkan antara koefisien
kualitas layanan yang diberikan Garuda Indonesia tidak jalur langsung dan jalur tidak langsungnya (0,338 dan
berbeda jauh dengan kualitas layanan yang diberikan 0,084), maka tetap pengaruh langsung dari kualitas
oleh maskapai penerbangan lainnya, terlebih lagi layanan jauh lebih kuat daripada pengaruh tidak
kelompok pelanggan mancanegara memiliki langsungnya melalui kepuasan. Hal ini berarti pihak
pengetahuan yang cukup untuk mencari alternatif Garuda Indonesia perlu untuk meningkatkan kualitas
maskapai penerbangan lain yang memiliki standar layanannya.
kualitas layanan internasional lebih baik ataupun Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
sebaliknya dari yang ditawarkan oleh Garuda Indonesia. Bahar dkk. (2009) yang menemukan bahwa kepuasan
Selain itu juga dapat disebabkan karena dapat menjadi variabel intervening antara kualitas
kelompok pelanggan mancanegara yang memiliki layanan dan loyalitas dengan koefisien sebesar 0,585.
keluhan atau merasa tidak puas terhadap kualitas Penelitian ini memperkuat penelitian Haryono (2010),
layanan Garuda Indonesia langsung menyampaikannya begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Akbar
kepada perusahaan dan meminta untuk segera dan Parvez (2009) yang menyatakan bahwa kualitas
ditangani namun pihak perusahaan kurang sigap atau layanan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap
belum mampu menangani keluhan-keluhan tersebut. loyalitas melalui kepuasan.
Hal ini dilakukan karena kelompok pelanggan
mancanegara menganggap kualitas layanan sebagai hal SIMPULAN DAN SARAN
penting yang dapat mempengaruhi pilihannya untuk Kualitas layanan berpengaruh positif dan
menggunakan kembali atau tidak jasa Garuda signifikan terhadap kepuasan pelanggan Garuda
Indonesia di masa yang akan datang. Maka Indonesia dengan koefisien sebesar 0,395 dan value
penanganan keluhan perlu segera dilakukan oleh sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa semakin baik
Garuda Indonesia agar tidak sampai kehilanggan kualitas layanan yang diberikan oleh Garuda Indonesia
pelanggan. Berdasarkan hasil tersebut perilaku maka akan dapat meningkatkan kepuasan
kelompok pelanggan mancanegara menjadi berbeda pelanggannya, begitu juga sebaliknya. Kepuasan
dengan kelompok pelanggan domestik, dimana berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
kelompok pelanggan mancanegara memiliki alternatif pelanggan Garuda Indonesia dengan koefisien sebesar
maskapai penerbangan lain yang mampu memberikan 0,212 dan value sebesar 0,016. Hal ini menunjukkan
kualitas layanan yang lebih baik dibandingkan garuda bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan
indonesia sedangkan bagi kelompok domestik Garuda pelanggan Garuda Indonesia maka loyalitasnya makin
Indonesia merupakan maskapai penerbangan dengan meningkat. Kualitas layanan berpengaruh positif dan
kualitas layanan terbaik yang ada di Indonesia. signifikan terhadap loyalitas pelanggan Garuda
Setelah melakukan uji terhadap hipotesis yang Indonesia dengajn koefisien sebesar 0,338 dan value
telah diajukan sebelumnya, maka langkah selanjutnya sebesar 0,001. Hal ini berarti bahwa semakin baik
adalah mempresentasikan hasil uji pengaruh secara kualitas layanan yang diberikan oleh Garuda Indonesia
tidak langsung terhadap konstruk-konstruk yang diuji maka loyalitas pelanggan akan meningkat.
pengaruh kausalitasnya, yaitu : pengaruh kualitas Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
layanan terhadap loyalitas melalui kepuasan. Pengaruh adapun saran untuk perbaikan kualitas layanan pihak
kualitas layanan dalam menciptakan loyalitas melalui Garuda Indonesia di masa yang akan datang adalah
kepuasan dapat dilihat dari total effect yang timbul sebagai berikut: pertama, berdasarkan hasil analisis
antara konstruk kualitas layanan terhadap loyalitas yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas
sebagai berikut. layanan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan
Atika Paramitha Wendha, Pengaruh Kualitas Layanan ... 27

yang menghasilkan pengaruh positif dan signifikan, keamanan, kenyamanan, maupun makanan dan
maka manajemen Garuda Indonesia perlu melakukan minuman, serta keluhan. Hal ini berarti bahwa
perbaikan secara berkesinambungan dan inovasi- kelompok pelanggan mancanegara memiliki tuntutan
inovasi tertentu untuk dapat meningkatkan kepuasan yang lebih besar terhadap kualitas layanan garuda
dan loyalitas para pelanggannya. indonesia dibandingkan dengan kelompok pelanggan
Manajemen Garuda Indonesia perlu domestik.
memperhatikan dan mengkaji lebih dalam mengenai
kualitas layanan yang diberikan, seperti misalnya REFERENSI
ketepatan waktu penerbangan, ketepatan informasi Akbar, M. Muzahid., Parvez, Noorjahan. 2009. Impact
penerbangan, kecepatan, keakuratan, kejujuran dan of service quality, trust, and customer satisfaction
keramahan pelayanan para staf serta penanganan on consumer loyalty, ABAC Journal, Vol. 29, No.
keluhan para pelanggan mengenai kualitas layanan 1, pp. 24-38.
Garuda Indonesia baik itu pre, in, maupun post service. Aryani, Dwi., Rosinta, Febrina. 2010. Pengaruh
Selain itu, untuk dapat meningkatkan kepuasan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan
pelanggan manajemen Garuda Indonesia perlu untuk dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal
meninjau kembali (review) strategi kebijakan harga Ilmu Administrasi Dan Organisasi, Vol. 17, No.
yang telah ditetapkan agar harga yang ditetapkan 2, Hal. 114-126.
mampu bersaing dengan harga yang ditetapkan Aydin, Serkan., Ozer, Gokhan. 2005. The Analysis
kompetitor, selain itu dapat juga dilakukan dengan Of Antecedents Of Customer Loyalty In The
meningkatkan intensitas tarif tiket promo; kedua, hasil Turkish Mobile Telecommunication Market,
penelitian ini dapat memberikan kontribusi penting European Journal of Marketing. Vol. 39, pp. 910-
ataupun sebagai dasar untuk pengambilan keputusan 925.
manajemen Garuda Indonesia kedepannya, seperti Bahar, Taslim., Tamin, Ofyan., Kusbiantoro, B.S.,
pembuatan manajemen penanganan keluhan yang lebih Frazila, Russ Bona. 2009. Pengaruh Kualitas
baik sehingga keluhan pelanggan dapat ditekan dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas
bisa diatasi dengan segera; ketiga, manajemen Garuda Penggunaan Moda Angkutan Umum Informal
Indonesia perlu mengkaji lebih dalam lagi mengenai (Studi Kasus Ojek Sepeda Motor). Jurnal
kebutuhan dan keinginan pelanggannya melalui Simposium XII FSTPT, Hal. 972-981.
karakteristik responden yang menggunakan jasa Boohene, Rosemond., Agyapong, Gloria K.Q. 2011.
Garuda Indonesia, sehingga kepuasan dan loyalitas Analysis of the Antecedents of Customer Loyalty
dapat ditingkatkan. Hal ini dilakukan agar pelanggan of Telecommunication Industry in Ghana: The
tidak berpindah atau beralih ke perusahaan pesaing Case of Vodafone (Ghana). Canadian Center of
dan mengganggu eksistensi serta kelangsungan hidup Science and Education, Vol. 4, No. 1, pp. 229-
Garuda Indonesia di mata publik. Seperti misalnya 240.
dengan membuatkan kuesioner kecil terkait customer Darsono, Licen Indahwati., Wellyan, A.Y. 2007.
complain, form request makanan atau minuman, film, Kontribusi perceived service quality, trust,
lagu, majalah yang ingin dinikmati pelanggan selama satisfaction dalam membentuk loyalitas mahasiswa.
dalam perjalanan, serta perubahan-perubahan lain yang The 1st PPM Nasional Conference Of Management
dapat meningkatkan kualitas layanan, kepuasan dan Research Manajemen Di Era Globalisasi.
loyalitas pelanggan; keempat, berdasarkan hasil Hallowell, Roger. 1996. The Relationships Of
multiple group analysis terhadap responden Customer Satisfaction, Customer Loyalty, And
mancanegara dan domestik, manajemen perlu Profitability: An Empirical Study. International
melakukan strategi perlakuan (treatment) yang berbeda Journal Of Service Industry Management, Vol. 7,
terhadap kedua kelompok. untuk kelompok pelanggan No. 4, pp. 27-42.
domestik, Garuda Indonesia perlu meningkatkan Haryono, Ali Syafiq. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas
kepuasan melalui indikator-indikator pembentuk Layanan, Kepercayaan dan Kepuasan Terhadap
kepuasan atau faktor lain selain kualitas layanan yang Loyalitas Pelanggan Telkomspeedy dengan Metode
dipertimbangkan kelompok pelanggan domestik dalam Structural Equation Modeling. Tesis. Program Studi
memilih maskapai penerbangan. Sedangkan untuk Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian
kelompok pelanggan mancanegara Garuda Indonesia Manajemen Industri, Institut Teknologi Sepuluh
perlu untuk meningkatkan kualitas layanan agar sesuai Nopember, Surabaya.
dengan standar maskapai penerbangan internasional Japarianto, Edwin., Laksmono, Poppy., Khomariyah,
lainnya baik dari segi ketepatan waktu, keramahan, Nur Ainy. 2007. Analisa Kualitas Layanan Sebagai
28 Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 7, No. 1, Februari 2013

Pengukur Loyalitas Pelanggan Hotel Majapahit Salazar, A., Costa, J. E., Rita, P. 2004. Relationship
Surabaya Dengan Pemasaran Relasional Sebagai between Service Quality, Customer Satisfaction
Variabel Intervening. Jurnal Manajemen and Behavioural Intentions: A Study on the
Perhotelan, Vol. 3, No. 1, Hal . 34-42. Hospitality Sector. Proceedings of the 33rd EMAC
Jasfar, Farida. 2005. Kualitas Jasa dan Hubungan (European Marketing Academy Conference).
Dengan Loyalitas Serta Komitmen Konsumen : Murcia. Spain.
Studi Pada Pelanggan Salon Kecantikan. Jurnal Seffy, Virnanda Tiara., Suwignjo, Patdono., Santosa,
Siasat Bisnis On Marketing Edisi Khusus, Vol. 1, Budi. 2009. Analisa Pengaruh Kualitas Pelayanan,
No. 7, Hal. 97-118. Kepercayaan, Komplain Dan Kepuasan Pelanggan
Kandampully, Jay. 1998. Service quality to service Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus : PT
loyalty: A relationship which goes beyond customer Garuda Indonesia Palembang). Tesis. Institut
services. Total Quality Management, Vol. 9, No. 6, Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
pp. 431-443. Semuel, Hatane., Wijaya, Nadya. 2009. Service
Manullang, Ida. 2008. Pengaruh Kualitas Pelayanan Quality, Perceive Value, Satisfaction, Trust, Dan
Terhadap Kepuasan Pelanggan Jasa Penerbangan Loyalty Pada PT. Kereta Api Indonesia Menurut
PT Garuda Indonesia Airliner di Bandara Polonia Penilaian Pelanggan Surabaya. Jurnal Manajemen
Medan. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pemasaran, Vol. 4, No. 1, Hal . 23-37.
Sumatera Utara, Medan. Silalahi. Mariaty. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas
Munawaroh. Munjiati. 2005. Analisis Pengaruh Pelayanan Dalam Kaitannya Dengan Loyalitas
Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pada Industri Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Islam
Pendidikan Di Yogyakarta. Jurnal Siasat Bisnis On Malahayati Medan. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana
Marketing, Vol. 2, No. 6, Hal. 119-134. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Parasuraman, A., Zeithaml, Valarie. A., and Berry, Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan
Leonard L. 1985. A Conceptual Model of Service VIII. Bandung : CV. Alfabeta.
Quality and Its Implications for Future Research. Ulfah, Raudhah Maria. 2009. Analisis Variabel
Journal of Marketing (pre-1986), Vol. 49, pp. 41- Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel
50.7 Hipermarket di Depok. Tesis. Program Magister
Puspitasari. Diana. 2006. Analisis Pengaruh Persepsi Manajemen Universitas Gunadarma, Jakarta.
Kualitas dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Minat Wijayanti, Ari. 2008. Strategi Meningkatkan Loyalitas
Beli Ulang (Studi Kasus pada Maskapai Penerbangan Melalui Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus: Produk
Garuda Keberangkatan Semarang). Tesis. Program Kartu Seluler Prabayar Mentari-Indosat Wilayah
Studi magister Manajemen, Program Pasca Sarjana Semarang). Tesis. Program Studi Magister
Universitas Diponegoro, Semarang. Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.
Rajawali, Syahnan. 2008. Pengaruh Kualitias Pelayanan Yulandari, Ariefah. 2009. Analisis Pengaruh Kualitas
Terhadap Kepuasan Dan Hubungannya Dengan Pelayanan Garuda Indonesia Airways Terhadap
Loyalitas Konsumen Carrefour Di Kota Medan. Kepuasan Konsumen Di Kota Surakarta. Jurnal
Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Bisnis Dan Kewirausahaan, Vol. 2, No. 3, Hal. 170-
Utara, Medan. 110.
Riyani. Nia. 2009. Analisis Harapan dan Persepsi Zeithaml, Valarie. A., Berry, Leonard. L., Parasuraman,
Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multi A. 1996. The Behavioral Consequences of Service
Media Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Quality. Journal of Marketing, Vol. 60, pp. 31-46
Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU. Tesis. Sekolah
Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Anda mungkin juga menyukai