Tugas Pak Is
Tugas Pak Is
MENGEFEKTIFKAN DESAIN
Disusun oleh:
Ulfiansyah (061440212028)
Kelas : 5PPB
Dosen Pembimbing:
NIP 196001071988031002
1
KATA PENGANTAR
Rasa syukur alhamdulillahirabbiaalamiin penulis panjatkan, karena tak ada kata lain
indah seperti itu yang penulis mampu ucapkan karena-NYA. Atas berkat dan rahmat serta
kepastian Ilmu - Nya jualah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
membongkar dinding pemisah untuk mengefektifkan design.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iskandar selaku Dosen Pembimbing
Orang tua dan rekan rekan yang telah membantu penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan ini dengan baik dan tepat waktu.
Tak ada yang sempurna. Semua pasti ada kekurangan. Begitupun dalam penyusunan
makalah ini. Masih banyak kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, penulis selalu
mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat memenuhi persyaratan nilai tugas
Praktik. Dan mudah mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan bisa dijadikan pedoman
bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
i. Kata Pengantar........... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang........................................... 4
1.2 Tujuan makalah................................................................................. 5
Daftar Pustaka.................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2. Tujuan pengujian
1. Menjelaskan Proses Perancangan Desain
2. Menjelaskan Case study : Perancangan Mesin
3. Menjelaskan Standard dan Code Perancangan
4. Menjelaskan Manajemen Desain Untuk Mencapai Kualitas
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
Tahap Problem definition harus melibatkan semua spesifikasi yang berhubungan
dengan sistem yang akan didesign. Spesifikasi tersebut adalah kuantitas input dan
output, karakteristik dan dimensi serta ruangan yang diperlukan, dan semua kendala atau
batasan design. Spesifikasi inilah yang akan menentukan biaya, jumlah yang akan dibuat,
umur teknis yang diinginkan, kondisi operasi, dan keandalan machinary. Contoh
spesifikasi adalah fungsi (kecepatan, temperatur operasi, tekanan), keamanan (kekuatan,
defleksi, getaran) dan lain-lain. Sebagai contoh, untuk machine design, berbagai fungsi
dan kendala yang harus dipertimbangkan ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Berbagai jenis kendala yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan
Mesin
7
dihasilkan gambar teknik yang lengkap, spesifikasi material, identifikasi vendor,
spesifikasi manufacturing, dll.
Evaluasi merupakan salah satu tahapan penting dalam proses design secara
keseluruhan. Tahap ini melibatkan pembuatan prototype dan pengujian yang dapat di
lakukan di laboratorium. Hasil pengujian prototype inilah yang akan membuktikan
apakah rancangan yang dihasilkan dapat memenuhi spesifikasi dan performansi yang
diinginkan. Dari tahap ini akan terjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang sistem
yang dirancang seperti misalnya : apakah semua spesifikasi yang diinginkan terpenuhi?,
bagaimana tingkat keandalannya?, apakah dapat bersaing dengan produk sejenis?,
apakah ekonomis untuk dibuat dan dipasarkan?, apakah mudah dalam perawatan?, dan
lain-lain. Data-data hasil pengujian prototype dapat digunakan untuk iterasi berikutnya
dalam penyempurnaan design.
Tahap terakhir adalah presentation. Hasil rancangan perlu dikomunikasikan
dengan untuk proses selanjutnya seperti manufacturing, assembling dan sosialisasi.
Komunikasi dapat dilakukan dalam tiga cara yaitu komunikasi secara tertulis, lisan, dan
dalam bentuk grafik atau gambar. Dengan demikian insinyur harus menguasai ketiga
tenik tersebut untuk dapat mempresentasikan rancangannya.
8
gambar 2.2 Fundamental machine design view point
2. Flow of Force.
Untuk memvisualisasikan bagaimana gaya ditransmissikan melalui berbagai
komponen pada sebuah mesin maka perlu digambar flow of force seperti ditunjukkan
pada gambar 2.3. Diagram flow of force ini atau sering disebut line of force sangat
membantu dalam evaluasi design. Contohnya : jika mesin beroperasi, jika balance
secara statik maka line of force akan tertutup untuk seluruh sistem. Jika tidak balance
maka berarti akan terjadi percepatan atau breakdown.
9
Gambar 2.3. Line of force pada suatu peralatan
4. Strength/material.
Komponen umumnya mengalami beban (tarik, tekan, geser, bending, torsi). Dengan
demikian faktor kekuatan dan pemilihan material adalah merupakan parameter dasar
dalam percangan mesin. Semua komponen mesin harus mampu menahan beban-
beban yang bekerja tanpa mengalami kegagalan.
10
Karakteristik atau parameter lain yang penting menjadi dasar pertimbangan perancangan
mesin adalah:
Distorsi/defleksi/kekakuan Umur
fatigue Getaran
Keausan Kebisingan
Korosi Maintenance
Keamanan Ukuran/ruangan yang dibutuhkan
Keandalan Pelumasan
Kegunaan Sistem kontrol
Gesekan Aspek manufacturing
Biaya Dll
Berat
11
American Welding Society (AWS)
American National Standard Institute (ANSI)
American Gear Manufactures Association (AGMA)
American Institute of Steel Construction (AISC)
American Iron and Steel Institute (AISI)
American Petroleum Institute (API)
Anti-Friction Bearing Manufacturers Association (AFBMA)
Society of Automotive Engineers (SAE)
International Standards Organization (ISO)
Institution of Mechanical engineers (I.Mech.E)
Det Norske Veritas (DNV)
12
Gambar 2.4. Proses Manajemen Desain
13
harus menampilkan event utama seperti tinjauan desain, sehingga kemajuan desain
dapat diukur.
2. Prosedur-prosedur kontrol manajemen desain harus didokumentasikan untuk
rnenunjukkan keterkaitan antar departernen dan para kontraktor. Tim desain tidak
terisolasi dari staf departemen lain. Tanggung jawab desain harus didefinisikan pada
tingkat yang sesuai dengan tugas desain yang diemban. Dokumentasi desain harus
terdiri dari sejumlah gambar dan spesifikasi, buku-buku catatan, perhitungan-
perhitungan dengan asumsi, sketsa-sketsa, konsep desain, hasil-hasil analisis dan
pengujian.
3. Jika terdapat usulan tentang inovasi, maka manfaat inovasi harus dinilai melalui
analisis dan/atau pengujian sehingga pengadopsian inovasi dapat dinilai secara
obyektif terhadap alternatif-alternatif lain. Untuk memasukkan suatu material baru,
pengujian-pengujian harus dilakukan dan hasil-hasilnya dibandingkan dengan
spesifikasi performa yang disebutkan.
4. Prosedur-prosedur untuk identifikasi dan revisi dokumen-dokumen desain, catatan
perubahan yang dilakukan, kontrol, recall dan persetujuan atas pembahan dokumen
harus ditetapkan oleh orang yang bertanggung jawab terhadap desain.
5. Kontrol desain harus dapat rnemastikan bahwa toleransi telah memadai untuk
mencapai kualitas. Toleransi-toleransi tersebut tidak boleh terlalu ketat.
6. Ketentuan-ketentuan hukum nasional dan intemasional, termasuk standar-standar
keamanan yang memberikan batasan-batasan terhadap desain, harus diidentifikasi.
7. Ketentuan-ketentuan kehandalan hams dimasukkan kedalam spesifikasi. Spesifikasi
harus mengandung detail program pengujian kehandalan yang diusulkan, dan
bagaimana hasil-hasil pengujian akan dianalisis.
8. Penilaian dan perhitungan teknik harus dilakukan dan didokumentasikan.
9. Prosedur-prosedur sistematis harus ditetapkan untuk memastikan disertakannya data-
data yang diperoleh dari desain sebelumnya dan pengalaman pemakai.
10.Peninjauan desain secara berkala, yang didokumentasikan dan penilaian desain secara
kritis dan sistematik harus dilakukan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa
desain memenuhi spesifikasi, bahwa solusi-solusi layak lainnya telah
djpertirnbangkan dan bahwa desain tersebut dapat diproduksi, diperiksa, dipasang,
dioperasikan dan dipelihara agar selalu dalam kondisi yang memuaskan. Tinjauan
desain juga harus memastikan bahwa terdapat dokumentasi pendukung yang memadai
untuk mendefinisikan desain.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Untuk mengefektifkan desain kita harus mengetahui terlebih dahulu proses perancangan
desain yang meliputi mecanism, function, assembly,subassembly, machining, material,
dimension, maintenance, cost, safety, menanalisis kasus perencanaan mesin, serta
manajemen desain untuk meningkatkan kualitas. Dari itulah kita dapat membongkar
batasan-batasan desain yg tidak perlu.
15
DAFTAR PUSTAKA
16