KELOMPOK 6
Nama Anggota :
1. Attar Ria Kusuma (041511323045)
2. Ferry Mustiko A. N. (041511323046)
3. Fahmi Putri W. (041511323049)
4. Bill Ganda Putra (041511323050)
5. Rizqi Yuliandhari (041511323051)
6. Viola Khatulistiwa (041511323052)
7. Rahmawati H. (041511323056)
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
i
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
LATAR BELAKANG........................................................................................................1
A. KETENTUAN UMUM..............................................................................................2
B. UNIT AUDIT INTERNAL.........................................................................................2
B.1 Struktur dan Kedudukan..........................................................................................2
B.2 Persyaratan Auditor Internal....................................................................................3
B.3 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang.................................................................3
C. PIAGAM AUDIT INTERNAL..................................................................................4
D. KETENTUAN SANKSI............................................................................................5
E. KETENTUAN PENUTUP.........................................................................................6
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................7
KESIMPULAN..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iii
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Audit internal menduduki posisi yang unik dalam organisasi. Perannya dalam
meyakinkan berjalannya tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian internal
sangat dibutuhkan manajemen. Pandangan objektifnya sangat dinanti oleh
pimpinan tertinggi organisasi dan organisasi pengawas semacam dewan komisaris
dan komite audit pada organisasi sektor swasta. Bisa dikatakan, posisi audit
internal sangat strategis. Ia adalah bagian dari organisasi tapi selalu dituntut
independen dan objektif. Karena itu, agar berfungsi lebih efektif, unit audit intern
harus memegang mandat yang jelas, yang disepakati oleh para pemangku
kepentingan (stakeholders) serta disetujui oleh pimpinan tertinggi dan organ
pengawas organisasi. Mandat tersebut dalam best practices audit intern disebut
dengan Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter).
1
BAB 2 RESUME
A. KETENTUAN UMUM
Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi
yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai
dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis,
dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko,
pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.
Unit Audit Internal adalah unit kerja dalam Emiten atau Perusahaan Publik
yang menjalankan fungsi Audit Internal. Emiten atau Perusahaan Publik wajib
memiliki Unit Audit Internal. Penggunaan nama atau istilah untuk Unit Audit
Internal dapat ditetapkan oleh masing-masing Emiten atau Perusahaan Publik.
Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala Unit Audit Internal. Kepala
Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh direktur utama atas
persetujuan Dewan Komisaris. Auditor internal dalam Unit Audit Internal
bertanggung jawab secara langsung kepada kepala Unit Audit Internal, sedangkan
Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab kepada direktur utama.
Direktur utama dalam memberhentikan kepala Unit Audit Internal jika kepala
Unit Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor internal dalam
Unit Audit Internal sebagaimana diatur dan/atau gagal atau tidak cakap dalam
menjalankan tugas.
2
Setiap pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian kepala Unit Audit
Internal segera diberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
3
e. membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada
direktur utama dan Dewan Komisaris;
f. memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut
perbaikan yang telah disarankan;
g. bekerja sama dengan Komite Audit;
h. menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang
dilakukannya; dan
i. melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Emiten atau Perusahaan Publik wajib memiliki piagam Audit Internal yang
paling sedikit memuat:
a. struktur dan kedudukan Unit Audit Internal;
b. tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal;
c. wewenang Unit Audit Internal;
4
d. kode etik Unit Audit Internal yang mengacu pada kode etik yang ditetapkan
oleh asosiasi Audit Internal yang ada di Indonesia atau kode etik Audit
Internal yang lazim berlaku secara internasional;
e. persyaratan auditor internal dalam Unit Audit Internal;
f. pertanggungjawaban Unit Audit Internal; dan
g. larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor internal dan pelaksana dalam
Unit Audit Internal dari pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan baik di
Emiten atau Perusahaan Publik maupun anak perusahaannya.
D. KETENTUAN SANKSI
Otoritas Jasa Keuangan berwenang mengenakan sanksi administratif terhadap
setiap pihak yang melakukan pelanggaran ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 56 /POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Penyusunan Piagam Audit Internal, termasuk pihak-pihak yang menyebabkan
terjadinya pelanggaran tersebut, berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pencabutan izin usaha;
f. pembatalan persetujuan; dan
g. pembatalan pendaftaran.
E. KETENTUAN PENUTUP
Pada saat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56 /POJK.04/2015
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal mulai
berlaku, maka Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor: KEP-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal beserta
5
Peraturan Nomor IX.I.7 yang merupakan lampirannya, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
Otoritas Jasa Keuangan sejak tanggal 31 Desember 2012 memiliki fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di
sektor Pasar Modal, termasuk terkait dengan pengaturan mengenai pembentukan
dan pedoman penyusunan piagam Unit Audit Internal yang telah di atur dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56 /POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal.
Dalam peraturan tersebut sangat jelas diatur khususnya bagi perusahaan
publik mengenai :
1. Ketentuan umum,
6
2. Kewajiban memiliki Unit Internal Audit,
3. Struktur dan kedudukan Unit Internal Audit dalam perusahaan,
4. Persyaratan sebagai Audit Internal,
5. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang Unit Internal Audit,
Semua yang telah disebutkan di atas harus tertuang dalam Piagam Audit
Internal yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan publik. Jika perusahaan publik
melanggar atau tidak menjalankan ketentuan tersebut maka Otoritas Jasa
Keuangan berwenang mengenakan sanksi administratif.
7
DAFTAR PUSTAKA
iii