Anda di halaman 1dari 4

Dalam sebuah negara seringkali kita temukan masyarakat tradisional bahkan masyarakat

modernpun awalnya mereka berasal dari masyarakat tradisioal,karena bertambanya ilmu


pengetahuan serta adanya penemuan-penemuan baru mengakibatkan pergeseran paradigma
sehinga banyak masyarakat mengalihkan profesinya dari pertanian ke industri. masyarakat
tradisional merupakan masyarak yang mempunyai beragam kebudayaan serta masih
mempertahannya.

Kata tradisional berasal dari kata tradisi yang secara etimologis istilah ini berasal dari kata latin
"traditum" yang artinya diteruskan (transmitted) dari masa lalu ke masa sekarang. Masyarakat
tradisional adalah masyarakat yang menjunjung tinggi leluhurnya dan memegang teguh adat
istiadatnya. Pada umumnya masyarakat tradisional adalam masyarakat yang memiliki
pandangan bahwa melaksanakan warisan nenek moyangnya yang berupa nilai-nilai hidup,
norma, harapan, cita-cita, merupakan kewajiban, kebutuhan, dan kebanggaan. Melaksanakan
tradisi leluhur berarti menjaga keharmonisan masyarakat, namun sebaliknya melanggar tradisi
berarti dapat merusak keharmonisan masyarakat.

Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang kehidupannya masih banyak di kuasai


oleh adat istiadat.adat istiadat merupakan suatu aturan yang kokoh yang mencakup segala
sistem budaya yang mengatur segala tindakan atau perbuatan masyarakat dalam kehidupan
sosialnya maupun secara pribadi.jadi kehidupan masyarakat tradisional berdasarkan adat atau
kebiasaan-kebiasaan yang di wariskan oleh para leluhur mereka atau nenek moyangnya.serta
kehidupan mereka tidak terlalu di pengaruhi oleh kebiasaan-kebiasa dari luar lingkungan
mereka atau lingkungan sosial.kebudayaan masyarakat tradisional merupakan hasil dari
interaksi terhadap lingkungan alam sosial tanpa menerima pengaruh dari luar. jadi kebudayaan
masyarakat tradisional tidak mengalami perubahan mendasar baik itu dari dalam maupun dari
luar. karena adat istiadat berperanan sangat kuat sehingga menguasai kehidupan mereka.secara
geografis masyarakat berada di perdalam yang jauh dari keramaian kota. Masyarakat
tradisional dapat juga di sebut sebagai masyarakat pendesaan atau masyarakat desa. masyarakat
desa sekolompok orang yang hidup bersama, saling bekerja sama (gotong royo) dan berhungan
sangat erat dan tahan lama,satu dengan yang lain saling mengenal karena sistemnya bersifat
kekerabatan.istilah desa dapat merunjuk pada arti yang berbeda-beda tergantung dari sudut
pandang orang yang menafsirkanya.namun secaragaris besar desa memiliki 3 unsur yaitu:

Daerah dan letak, mengambarkan alam di sekitar lingkungan geografisnya yang meliputi tanah
dan batas-batas wilayahnya.
Penduduk, meliputi seluruh masyarakat yang di lingkungan desa tersebut dilihat dari struktur
umur,struktur mata pencarianya yang sebagian besar bekerja di pertanian(tani) dan
pertumbuhanya.

Tata kehuidupan mengambarkan corak atau pola tata pergaulan masyarakat desa dan ikatan-
ikatan warga desa.

Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional

Ciri- ciri yang kehidupan paling umum masyarkat desa adalah ketergantunganya terhadap alam
sekitar .ketergantungan itu di pengaruhi oleh faktor proses penesuian diri terhadap lingkungan
alam sekitarnya ,hubungan terhadap alam di sekitarnya secara khusus dapat di bedahkan
menjadi dua hal :

Hubungan langsung dengan alam dan

Kehidupanya dalam konteks agraris

Dengan demikian pola kehidupan masyarakat tradisional tersebut di tentukan tiga faktor:

Ketergantungan terhadap alam

Derajat kemajuan teksisdalam hal penguasaan dan pengunaan alam

Struktur sosial yang berkaitan dengan dua faktor diatas yaitu struktur sosial geografis serta
struktur pemilikan tanah dan pengunaan tanah

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi, dan akal manusia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.[1]
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[2]

Unsur-Unsur[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan,
antara lain sebagai berikut:

Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:

alat-alat teknologi

sistem ekonomi

keluarga

kekuasaan politik

Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya

organisasi ekonomi

alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah


lembaga pendidikan utama)

organisasi kekuatan (politik)

C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories


of culture) yaitu:

bahasa

sistem pengetahuan

sistem tekhnologi, dan peralatan

sistem kesenian

sistem mata pencarian hidup

sistem religi
sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan

DAPUS : Arnold, Matthew. 1869. Culture and Anarchy. New York: Macmillan. Third edition,
1882, available online. Retrieved: 2006-06-28.

Kroeber, A. L. and C. Kluckhohn, 1952. Culture: A Critical Review of Concepts and


Definitions. Cambridge, MA: Peabody Museum

Barzilai, Gad. 2003. Communities and Law: Politics and Cultures of Legal Identities.
University of Michigan Press.

Anda mungkin juga menyukai