Anda di halaman 1dari 4

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Anatomi dan Fisiologi

Tulang tarsal (tulang pangkal kaki). Ada tujuh buah tulang yang secara kolektif
dinamakan tarsus. Tulang itu adalah tulang pendek, terbuat dari jaringan tulang berbentuk
jala dengan pembungkus jaringan kompak. Tulang ini mendukung berat badan kalau
berdiri.

Kalkaneus atau tulang tumit adalah tulang terbesar dari tapak kai. Tulang itu ada di
sebelah belakang dan membentuk tumit dan mengalihkan berat badan di atas tanah ke
belakang. Memberi kiatan pada otot besar dari ebtis dengan perantaraan tendon Achilles
atau tendon kakaneus. Di sebelah atas bersendi dengan talus dan di depan dengan kuboid

Gambar 1 : pandangan dorsal tulang tapak kaki kanan

4
5

Gambar 2 : tulang kaki kanan lateral

Talus atau tulang loncak merupakan pusat dan titik tertinggi dari tapak kaki. Tulang itu
mendukung tibia dan di setiap sisi berendi dengan maleolus, di bawah dengan kalkaneus

Navikular, (tulang bentuk kapal) ada di sebelah medial kaki, antara talus di sebelah
belakang dan tiga tulang kuneiform di depan.

Tiga tulang kuneiform (tulan bentuk baji), bersendi posterior dengan navikular dan
anterior dengan tiga tulang metatarsal yang di medial.

Kuboid (atau tulang dadu) ada di sebelah lateral kaki. Posterior bersendi dengan
kalkaneus dan di depan dengan kedua tulang matatarsal yang di sebelah lateral

Tulang Metatarsal. Terdapat lima tulang metatarsal, tulang ini tulang pipa dengan sebuah
batang dan dua ujung. Ujung proximal atau ujung tarsal bersendi dengan tulang tarsal.
Ujung distal atau falangeal bersendi dengan tulang tarsal. Ujung distal atau falangeal
bersendi dengan basis falanx proximal. Metatarsal pertama adalah gemuk dan pendek;
metatarsal kedua panjangnya.

Falanx sama dengan jari tangan tetapi lebih pendek.

Lengkung pada kaki. Pada kaki terdapat empat lengkung. Lengkung medial atau internal
terbentuk dari belakang ke depan ole hkalkaneus yan merupakan pendukung posterior
dari lengkung; talus menjadi puncak dari lengkung; dan kepala dari ketiga metatarsal
sebelah dalam membentuk dukungan anterior dari lengkung. Lengkung lateral atau
lengkung longitudinal luar dibentuk oleh kalkaneus, kuboid dan dua tulang metatarsal
sebelah luar.

Lengkung melintang ada dua, yaitu lengkung tarsal emlintang dibentuk oleh tulang tarsal,
dan lengkung metatarsal melintang biasanya dikenal sebagai lengkung transversus
anterior, dibentuk oleh kepala tulang itu. Tulang yang pertama dan kelima merupakan
sumbu pancang lengkung.
6

Dalam keadaan normal lengkung ini hampir menyentuh tanah kalau berdiri, tetapi bila
kaki dalam istirahat maka mendapat bentuk yang lebih tegas.

Tulang lengkuk kaki disatukan oleh ligamen dan didukung oleh otot. Lengkung ini dapat
bertahan karena: letak tulang yang berdempet secara serasi ligamen di kaki kuat. Kerja
otot, khususnya oleh otot yang dikaitkan di dpean dan di belakang tibia

Pearce, Evelyn C.2008.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.)

3.2 Fraktur

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan dietntukan sesuai jenis dan luasnya.
Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya.
Meskipun tulang patah jaringan sekitarnya akan terpengaruh mengakibatkan edema
jaringan lunak, perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi sendi, rupture tendo, kerusakan
saraf dan kerusakan pembuluh darah. Fraktur adalah kontinuitas jaringan tulang, tulang
rawan epifisis atau tulang rawan sendi yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa dan
biasanya disertai cidera jaringan.

3.3 Etiologi

Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir
mendadak bahkan kontraksi otot ekstrem. Etiologi patah tulang menurut Barbara C. Long
adalah.

1) Fraktur akibat peristiwa trauma Jika kekuatan langsung mengenai tulang maka dapat
terjadi patah pada tempat yang terkena, hal ini juga mengakibatkan kerusakan pada
jaringan lunak disekitarnya. Jika kekuatan tidak langsung mengenai tulang maka dapat
terjadi fraktur pada tempat yang jauh dari tempat yang terkena dan kerusakan jaringan
lunak ditempat fraktur mungkin tidak ada. Fraktur dapat disebabkan oleh trauma, antara
lain,

1.1 Trauma langsung Bila fraktur terjadi ditempat dimana bagian tersebut terdapat
ruda paksa, misalnya : benturan atau pukulan pada tulang yang mengakibatkan
fraktur.
1.2 . Trauma tidak langsung Misalnya pasien jatuh dengan lengan dalam keadaan
ekstensi, dapat terjadi fraktur pada pergelangan tangan, suprakondiskuler,
klavikula.
1.3 Trauma ringan Dapat menyebabkan fraktur bila tulang itu sendiri sudah
rapuh.Selain itu fraktur juga disebabkan olehkarena metastase dari tumor,
infeksi, osteoporosis, atau karena tarikan spontan otot yang kuat.
1.4 Fraktur akibat kecelakaan atau tekanan Tulang jika bisa mengalami otot-otot
yang berada disekitar tulang tersebut tidak mampu mengabsobsi energi atau
kekuatan yang menimpanya.
7

1.5 Fraktur Patologis Adalah suatu fraktur yang secara primer terjadi karena
adanya proses pelemahan tulang akibat suatu proses penyakit atau kanker
yang bermetastase atau ostepororsis

3.4 Klasifikasi Fraktur di bagi menjadi:

1. Fraktur tertutup ( closed/ simple ), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen
tulang dengan dunia luar dan tidak menyebabkan robeknya kulit.

2. Fraktur terbuka ( open/compound), bila terdapat hubungan antara fragmen tulang


dengan dunia luar karena adanya perlukaan. Fraktur dengan luka pada kulit atau
membrane mukosa sampai kepatahan tulang. Fraktur terbuka terbagi atas tiga derajat
(menurut R. Gustillo), yaitu :

1. Derajat I :

- luka < 1 cm, kerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda lunak remuk,
fraktur sederhana, transversal, oblik atau kominutif ringan, kontaminasi minimal.

2. Derajat II :

- laserasi > 1 cm - kerusakan jaringan lunak, tidak luas, flap/avulsi - fraktur


kominutif sedang - kontaminasi sedang Derajat III : Terjadi kerusakan jaringan
lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot, dan neurovaskular serta
kontaminasi derajat tinggi. Fraktur derajat ini terbagi atas : a. Jaringan lunak
yang menutupi fraktur tulang adekuat, meskipun terdapat laserasi
luas/flap/avulsi; atau fraktur segmental/sangat kominutif yang disebabkan oleh
trauma berenergi tinggi tanpa melihat besanya ukuran luka b. Kehilangan
jaringan lunak dengan fraktur tulangyang terpapar atau kontamnasi masif

Anda mungkin juga menyukai