Anda di halaman 1dari 6

Korban Tewas Bertambah, ISIS Klaim

Serangan London Bridge


Lesthia Kertopati , CNN Indonesia. Senin, 05/06/2017 08:58 WIB

ISIS mengklaim serangan teror di


London Bridge dan Borough Market
yang menewaskan 8 orang.

(REUTERS/Neil Hall)

Jakarta, CNN Indonesia -- ISIS


mengklaim bertanggung jawab atas
serangan teror di London Bridge
dan Borough Market, Inggris, pada
Sabtu (3/6) malam.

Adapun korban tewas serangan


tersebut bertambah menjadi 8 orang.
Korban terakhir adalah Abdirahman
Mohamed, seorang remaja 17 tahun,
yang tewas akibat luka tikaman.
Total korban luka dalam serangan
tersebut berjumlah 48 orang dan 20
diantaranya berada dalam kondisi
kritis.

Menurut kelompok intelijen SITE,


ISIS telah mengumumkan klaim
tersebut melalui media resmi
mereka, Amaq. Lewat Telegram,
mereka menyebut serangan di
London Bridge dan Borough Market
pada Sabtu (3/6) itu dilakukan oleh
pejuang ISIS.

Sebelumnya, pada Sabtu, melalui Telegram, ISIS memanggil para pejuangnya untuk
melakukan serangan menggunakan senjata apapun, baik itu kendaraan, senjata api ataupun
pisau, guna membunuh warga sipil dari tentara salib selama bulan Ramadan.

Pasukan keamanan Inggris telah menangkap 12 orang di London Timur, pada


Minggu, yang diduga terlibat dalam serangan tersebut. Adapun, mengutip ABC, banyak dari
tersangka tersebut yang punya hubungan dengan salah satu penyerang yang menggunakan
rompi bom palsu.

Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris Theresa May bersikeras bahwa tiga serangan
terakhir di Westminster, Manchester dan London Bridge tidak terkait. Namun dia
memperingatkan bahwa serangan tersebut terikat oleh "ideologi tunggal ekstremisme Islam."
May juga menyebut serangan terakhir merupakan hal "brutal" dan mengatakan ekstremisme
harus ditumpas. May mengatakan bahwa strategi kontra-terorisme Inggris akan ditinjau
ulang, dan memperingatkan bahwa internet tidak dapat lagi menjadi "tempat yang aman" bagi
para ekstremis. (les)

Taliban Ancam Pemerintah soal Aksi


Balasan Bom Kabul
Reuters , CNN Indonesia. Jumat, 02/06/2017 02:40 WIB

Serangan bom di Kabul, Afghanistan. (AFP


PHOTO / SHAH MARAI)

Jakarta, CNN Indonesia

Taliban memperingatkan pemerintah


Afghanistan atas tindakan keras yang akan
diambil terhadap para tahanan dari
kelompoknya. Ultimatum itu menyikapi
laporan bahwa Presiden Ashraf Ghani akan
memerintahkan eksekusi 11 militan
Taliban, sebagai tindakan balas dendam
atas serangan bom truk yang
menghancurkan Kabul.

Pemerintahan Ghani yang dianggap rapuh dan terbelah, mendapat tekanan karena
kegagalannya memberikan keamanan menyusul serangkaian serangan yang telah membunuh
ratusan jiwa, baik tentara maupun warga sipil sepanjang tahun ini.

Dengan meningkatnya kemarahan publik atas kurangnya keamanan yang tak


terkendali, stasiun televisi Afghanistan Tolo News melaporkan, Ghani telah menandatangani
perintah eksekusi. Tahun lalu enam tahanan Taliban digantung setelah serangan bunuh diri
sebelumnya. Dua pejabat senior Afghanistan membenarkan bahwa sudah ada daftar para
tahanan. Mereka semua adalah anggota Taliban atau jaringan Haqqani, namun belum ada
surat perintah untuk mengeksekusinya.

Dalam sebuah pernyataan, Taliban, yang berkali-kali membantah terlibat serangan,


menanggapi laporan tersebut dengan mengancam akan melakukan pembalasan terhadap
pemerintah Kabul dan sistem peradilan khususnya jika ada tahanan yang dilukai.

Ledakan pada Rabu lalu, terjadi di jalan yang ramai di mana sejumlah orang tengah
dalam perjalanan ke sekolah dan bekerja di pagi hari. Ratusan orang menjadi korban dalam
sekejap, asap hitam membubung ke angkasa. Serangan itu dianggap yang terburuk sejak
kampanye yang dipimpin AS dalam menggulingkan Taliban pada 2001. Salim Rasouli,
kepala rumah sakit di Kabul, mengatakan 80 orang tewas dan 461 lainnya telah dibawa ke
rumah sakit kota. Namun setidaknya 10 orang lainnya diketahui hilang dan diyakini
meninggal. Para kerabat masih mencari jenazah pascaledakan.
Taliban membantah bertanggung jawab atas kejadian itu. Namun Direktorat
Keamanan Nasional, badan intelijen utama Afghanistan, telah menyalahkan jaringan
Haqqani, sebuah kelompok afiliasi yang secara langsung terintegrasi ke dalam Taliban.
Pihaknya telah bertindak dengan bantuan dinas intelijen Pakistan.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Pakistan menolak tuduhan itu tak
berdasar, dengan menyatakan tudingan-tudingan tersebut "tidak membantu upaya
perdamaian". Otso Iho, seorang analis dari Pusat Terorisme dan Pemberantasan Terorisme,
mengatakan bahwa Taliban sebelumnya telah menolak serangan, terutama yang
mengakibatkan korban sipil yang tinggi. (pmg)

Marawi dan Kibaran Bendera ISIS di Asia


Tenggara
Rinaldy Sofwan , CNN Indonesia. Senin, 29/05/2017 14:10 WIB

Jakarta, CNN
Indonesia Chico
Usman terkejut ketika
orang-orang yang
mengenakan penutup
wajah dan membawa
senapan serbu
memasuki Marawi, kota
berpenduduk mayoritas
muslim dengan populasi
200 ribu orang di
Filipina. Mereka
memasuki kota tersebut
secara tiba-tiba pada 24
Mei.

Suara baku tembak dan


pertempuran pun
menggema hingga
keesokan harinya.

Setidaknya 103 orang


telah tewas dalam
perang antara kelompok
teror ISIS dan tentara di
kota yang berada di
bagian selatan
Mindanao itu. Presiden
Rodrigo Duterte pun
menerapkan darurat
militer.
Kini, bendera hitam kelompok teror ISIS yang menyalahgunakan kalimat 'la ilaha
ilallah' atau 'tiada Tuhan selain Allah' berkibar di hampir seluruh penjuru kota, kata Usman.
Bentrok antara pasukan pemerintah dan para militan merenggut nyawa 19 warga sipil, 11
anggota militer dan empat orang polisi hingga Minggu (28/5), kata juru bicara Angkatan
Bersenjata Filipina (AFP). AFP juga mengonfirmasi 61 militan tewas dalam pertempuran.
Dalam insiden terpisah, delapan orang lain yang sempat disangka melarikan diri ke luar kota
ditemukan tewas di sebuah lembah.

CNN Phillipines melaporkan sejumlah saksi mata menyebut para korban diminta
untuk membacakan doa-doa Islam dan mereka yang gagal bakal dibawa oleh kelompok
bersenjata. Filipina adalah negara mayoritas Katolik, meski Mindanao mempunyai populasi
Muslim yang signifikan.

Pertempuran di kawasan ini terjadi setelah pasukan militer meluncurkan operasi


memburu Isnilon Hapilon, pimpinan militan Filipina yang disebut sebagai pemimpin ISIS
Asia Tenggara. Terkepung, dia pun meminta bala bantuan darurat dari kelompok Maute,
militan lokal yang telah menyatakan berafiliasi terhadap ISIS. Kemudian mereka berdatangan
ke Marawi dalam jumlah ratusan orang, membakari bangunan, menculik sandera dan tak
segan bertempur dengan pasukan pemerintah.

Meski sejumlah kelompok radikal dan kriminal berbasis keagamaan telah aktif di
daerah perbatasan antara Filipina-Malaysia-Indonesia itu selama bertahun-tahun, serangan
blak-blakan seperti ini membuat para pengamat khawatir ISIS berhasil melebarkan sayap ke
Asia Tenggara.

Meski ISIS belum mendeklarasikan wilayah dari kekhalifahannya di Asia Tenggara


seperti yang mereka lakukan di Libya dan Arab Saudi, banyak analis meyakini hal tersebut
hanya soal waktu. Pengaruh ISIS telah menyebar di seluruh penjuru Asia Tenggara beberapa
tahun belakangan. Lebih dari 60 kelompok telah berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi,
kata Rohan Gunaratna, kepala International Centre for Political Violence and Terrorisme
Research.

Serangan di Kampung Melayu yang menewaskan tiga orang polisi pekan lalu adalah
salah satu contoh kasusnya. Meski dilakukan oleh warga lokal, Kepolisian mencurigai
serangan itu terkait dengan ISIS. Sementara di Malaysia, enam terduga militan, termasuk
seorang yang diduga penyelundup senjata ISIS, diciduk petugas khusus Divisi Anti-Teror
pekan lalu. Sejumlah serangan di kawasan pun diatribusikan pada kelompok teror tersebut.

Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) memperingatkan, sementara ISIS


telah memperdalam kerja sama antarkelompok ekstremis di Asia Tenggara, sebagian besar
upaya penegakan hukum dan kontra-terorisme masih dilakukan dalam skala nasional.
Jika tidak ada aksi yang diambil, kata mereka, kawasan ini berisiko menjadi versi Asia
Tenggara dari perbatasan Afghanistan dan Pakistan, sebuah risiko yang terutama sangat
mengancam Mindanao.
ISIS Klaim Serangan di Iran, Pemerintah
Sebut Aksi Teror
Rinaldy Sofwan , CNN Indonesia

Rabu, 07/06/2017 16:20 WIB

Ilustrasi ISIS. (CNN


Indonesia/Laudy Gracivia)

Jakarta, CNN Indonesia --


Kelompok teror ISIS
mengklaim bertanggung jawab
atas serangan di parlemen Iran
dan makam Ayatollah
Khomeini, Rabu (7/6).

Pasukan ISIS menyerang makan


Khomeini dan parlemen Iran di
Teheran menurut sumber media
propaganda ISIS, Amaq, sebagaimana dikutip Reuters. Di sisi lain, Kementerian Intelijen
Iran pun menyebut serangan tersebut dilakukan oleh kelompok teroris.

Sementara itu, laporan stasiun radio IRIB menyebut salah satu dari tiga pelaku
serangan di parlemen meledakan diri menggunakan rompi bom bunuh diri. Namun, sejumlah
kantor berita lain menyebut ledakan itu bisa jadi diakibatkan geranat yang dilempar oleh
pelaku. Serangan penembakan dan bom bunuh diri ini dilaporkan memakan hingga tujuh
korban jiwa. Selain itu, ada sejumlah informasi bahwa para pelaku menyandera empat orang
di dalam gedung parlemen. Anggota parlemen, Elias Hazrati, mengatakan serangan dilakukan
oleh tiga orang pelaku, satu dengan pistol dan dua dengan senapan AK-47.

Dalam insiden terpisah, sekitar 30 menit kemudian, seorang pria bersenjata melepas
tembakan di makam Ayatollah Komeini dan melukai sejumlah orang. Menurut laporan Fars,
empat orang pelaku menembak membabi-buta di lokasi tersebut. Tiga di antara mereka
melepaskan puluhan peluru ke arah peziarah, sementara pelaku keempat meledakkan diri
sendiri di depan kantor polisi di seberang makam.

Kantor berita Fars juga melaporkan bahwa aparat di makam menyatakan telah
menjinakkan rompi bom bunuh diri lain di lokasi. Suara ledakan terdengar dari bawah tanah,
di dekat makam. Laporan pada 7.10 GMT menyebut salah satu pelaku tewas dalam
bentrokan, seorang bunuh diri dengan menelan kapsul sianida, dan pelaku ketiga adalah
seorang perempuan yang ditangkap oleh aparat hukum. (aal)
RI-Australia Kerja Sama Tekan
Perkembangan ISIS di Kawasan
Aulia Bintang Pratama , CNN Indonesia

Rabu, 07/06/2017 20:20 WIB

Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat bekerja sama tekan paham ISIS di Asia
Tenggara. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati) Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia sepakat bekerja sama menekan penyebaran
paham terorisme ISIS di kawasan Asia Tenggara.

Mantan Menteri Pertahanan, Keamanan, dan Panglima ABRI tersebut menjelaskan


ISIS menjadi fokus utama penanggulangan di Asia Tenggara lantaran ada indikasi kelompok
itu ingin membangun basis sangat besar di kawasan Asia. Menurut Wiranto terlihat pada
operasi militer di Filipina Selatan yang melibatkan kelompok militan Maute yang jelas-jelas
berafiliasi dengan ISIS.

Untuk itulah, Indonesia meminta Australia dan negara lain untuk bertindak lebih
taktis dan aplikatif lagi demi bisa menahan niat ISIS membangun basis di Asia Tenggara.
Kami sepakat kembangkan lebih taktis dan aplikatif di lapangan agar benar-benar bisa
menanggulangi basis ISIS di Filipina Selatan.

Khusus untuk Indonesia, Wiranto menjelaskan daerah-daerah perbatasan akan


diperkuat lagi pengamanannya. Oleh sebab itu, dia akan menggelar rapat koordinasi untuk
membendung aliran paham ISIS ke Indonesia.

Di sisi lain, Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson enggan berkomentar
banyak soal rencana penguatan patroli di kawasan Asia Tenggara tersebut. Dia hanya
mengakui pembicaraan antara dia dan Wiranto membahas soal teror di kawasan Asia
Tenggara.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sudah pernah menyinggung


soal rencana Indonesia merangkul negara-negara tetangga di Asia Tenggara untuk
mengantisipasi penyebaran kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Saat ini
ISIS sudah sampai Filipina Selatan dan menguasai Kota Marawi, salah satu wilayah di
Mindanao itu. (aal)

Anda mungkin juga menyukai