Anda di halaman 1dari 11
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS Ill SATUI FAX :. 0512-61133 Telp. 0512-61133 Email : kanpel :UM.003/ 5 / "7 /UPP.Satui-16 Sungai Danau, 2 Nopember 2016 Penting + Persyaratan Penerbitan Surat Kepada Persetujuan Berlayar (SPB) bagi Kapal Bermuatan Batubara ‘Yth. 1. Pengelola Terminal Khusus Tujuan Domestik/Export. 2. Para Shipper 3. Pimpinan Perusahaan Pelayaran ag Yitvah Sungai Danan Sati TEMPAT 1, Menunjuk Telegram Direktur Jenderal Pethubungan Laut Nomor : 184/XI/DN-16 4 Nopember 2016 perihal Mengingatkan kembali Telegram Dirjen Hubla 178/X/DN-16 tanggal 5 Oktober 2016 perihal Persyaratan Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar Bagi Kapal - Kapal Muatan Mineral dan Batubara Tujuan Domestik.. 2. Dalam hal penjualan / pengapalan mineral dan batubara di dalam negeri dan kegiatan transipment (domestik atau ekspor ) wajib memenuhi ketentuan pembayaran royalti dimuka sesuai Edaran Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor 04 F/84/DJB/2013 tentang Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dibuktikan dengan Laporan Hasil Verifikasi (HV) yang lterbitkan Surveyor. 3. Schubungan dengan hal tersebut diatas pengajuan Surat Persetujuan Berlayar ( SPB) dan Yin Perstajuan Berger bagi kapl ~ kapal yang bermustanbatubaratyjuan domestik atau Eksport yang tidak melampirkan persyaratan dimaksud point 2 (dua) maka ‘penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) maupun Persetujuan Bergerak Transipment tidak dapat dilayani, berlaku terhitung mulai tanggal 1 Desember 2016. <4, Demikian di sampaikan, untuk menjadi perhatian dan pelaksanaannya terima kasih. Tembusan_; . Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta; . Direktur Jenderal Mineral Dan Barubara di Jakarta; ‘Sekditjen Hubla di Jakarta; Direktur Pelabuhan Ditjen Hubla di Jakarta; Direktur KPLP Ditjen Hubla. veep Nannon JAKARTA MAPEL NO: 195 CK : 176/172 29/12 10.55 UTC = KA KTR SYAHBANDAR UTAMA — KSOP — UPP — KANPEL BATAM SELURUH INDONESIA = 508 NOMOR : 266/XII/DN-14 INFO : DIRJEN HUBLA — SESDITJEN HUBLA TTK PERIHAL : PERSYARATAN PENERBITAN SURAT PERSETUJUAN BRLAYAR BAGI KAPAL MUATAN BATUBARA TUJUAN DOMESTIK TTK AAATTK OLM _RANGKA PENINGKATAN PENGAWASAN PENJUALAN BATUBARA KE DOMESTIK SEBAGAIMANA TERTUANG DALAM ACTION PLAN KOORDINAS! DAN SUPERVISI| _PENGELOLAAN MINERAL DAN BATUBARA ANTARA _KOMISI ee KORUPSI (KPK) BERSAMA DITJEN MINERAL DAN BATUBARA BBB TTK TERSEBUT BUTIR AAA, DENGAN INI DIINGATKAN AGAR SETIAP_PENERBITAN SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR KAPAL YG MENGANGKUT BATUBARA TUJUAN DOMESTIK, MEWAJIBKAN SHIPPER UNTUK SBB TSTK DUA SATU TTK MELAMPIRKAN LAPORAN HASIL VERIFIKAS! DARI SURVEYOR e@ YG DITUNJUK PEMERINTAH BERISI ASAL SUMBER BATUBARA DARI PKP2B ATAU IUP OP YANG SUDAH BERSERTIFIKAS! CNC (COPY SERTIFIKAT CNC) TTK DUA TTK MELAMPIRKAN BUKTIUCOPY PEMBAYARAN ROYALTI/DHPB TTK CCC TTK UMP KMA AN DIRJEN HUBLA KMA DIREKTUR KPLP KRM TTK HBS DITJEN HUBLA +++ KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Yang terhormat 1, Para Pemegang Kontrak Karya (KK) 2. Para Pemegang Perjanjian Karya Pengusaahan Pertambangan Batubara (PKP2B) 3. Para Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) mineral 4. Para Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) batubara 5. Para Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan mineral 6, Para Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan batubara 7. Para Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk. pengolahan dan pemurnian mineral 8. Para Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengolahan batubara 9. Para Surveyor di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara SURAT EDARAN NOMOR: .95.E/39./DJB/2016 TENTANG PENGGUNAAN SURVEYOR DALAM RANGKA PELAKSANAAN KEGIATAN, PENJUALAN/PENGAPALAN MINERAL DAN BATUBARA Dalam rangka pelaksanaan kegiatan penjualan/pengapalan mineral dan batubara serta sebagai tindak lanjut koordinasi dan supervisi pengelolaan mineral dan batubara yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bersama ini kami sampaikan kepada para pemegang KK, PKP2B, IUP OP mineral, 1UP OP batubara, Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk Pengangkutan dan penjualan mineral, Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan batubara, Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian mineral, Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengolahan batubara, serta para surveyor di bidang pertambangan mineral dan batubara, agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1, Pelaksanaan kegiatan penjualan/pengapalan mineral dan batubara di dalam negeri dan kegiatan ‘transhipment (domestik atau ekspor), hanya dapat dilakukan oleh: a. Pemegang Kk; b. Pemegang PKP2B; c. Pemegang IUP OP mineral yang telah berstatus Clear and Clean; d. Pemegang IUP OP batubara yang telah berstatus Clear and Clean; ©. Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan mineral; f. Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan batubai g. Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian mineral; atau h. Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengolahan batubara. 2. Dalam rangka penjualan/pengapalan mineral dan batubara di dalam negeri dan kegiatan transhipment (domestik ‘atau ekspor) sebagaimana dimaksud pada angka 1, wajib memenuhi ketentuan pembayaran royalti dimuka sesuai Edaran Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor 04 E/84/DJB/2013 tentang Optimalisasi Penerimaan Negara. Bukan Pajak (PNBP}, dibuktikan dengan Laporan Hasil Verifikasi (LHV) yang diterbitkan oleh surveyor. 3. LHV sebagaimana dimaksud pada angka 2 digunakan sebagai syarat untuk mengajukan permohonan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar kepada Syahbandar/Otoritas Pelabuhan setempat. 4. Surveyor scbagaimana dimaksud pada angka 2 merupakan surveyor yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor 481K/30/ DJB/2014 tentang Tata Cara Penetapan Surveyor untuk Verifikasi Analisa Kualitas dan Kuantitas Penjualan Batubara yang daftarnya dapat diakses pada laman https:/ /www.minerba.esdm.go.id, 5. Tata cara pembayaran royalti dimuka sebagaimana dimaksud pada angka 2 mengacu kepada Edaran Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor 07.E/35/DJB/2014 tanggal 21 November 2014 tentang Tata Cara Pembayaran/Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Penerimaan Anggaran Non-Elektronik dari Sumber Daya Alam Mineral dan Batubara, 6. Perhitungan royalti dari analisa kualitas dan kuantitas/ Certificate of Analysis (CoA) - Certificate of Weight (CoW) wajib dilakukan oleh surveyor yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 4. Ketentuan biaya analisa surveyor yang diajukan sebagai biaya penyesuaian royalti sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor 644.K/30/DJB/2013, hanya dapat diajukan oleh surveyor yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 4. 8. Dalam rangka penerbitan LHV, setiap surveyor wajib: a.menyampaikan laporan LHV melalui aplikasi SISTEM INFORMASI PERTAMBANGAN paling lambat 1 (satu) hari setelah diterbitkannya Surat Persetujuan Berlayar; dan b. menyampaikan laporan bulanan kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara dengan tembusan kepada gubernur paling lambat 10 (sepuluh) hari kalender setelah berakhirnya bulan takwim, dalam bentuk salinan LHV legalisir dengan mengacu kepada format yang tertuang dalam lampiran surat edaran ini. Demikian Surat Edaran ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 09 November 2016 Tembusan: 1, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 2. Menteri Keuangan 3. Gubernur seluruh Indonesia Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pélabuhan (KSOP) seluruh Indonesia 10. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) seluruh Indonesia KEMENTERIAN ENERG! OAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK. INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA JALAN PROF. OR. SUPOMO, SH. MO. 10 JAKARTA 12070 TELEPON (O21)aR8GH08 FAKSMALE (O21)E107842 Catal gemmoetmanimend §— KOTAK POS af32097 mma angn.20.¢ Nomor 2188/05/DJB/2014 Lampiran Perihal Persyaratan Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Batubara Tujuan Domestik Yang terhormat, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat Dalam rangka peningkatan pengawasan penjualan batubara ke domestik sebagaimana tertuang dalam action plan koordinasi dan supervisi Pengelolaan Mineral dan Batubara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Diljen Mineral dan Batubara, kami mohon agar otoritas pelabuhan setempat dalam menerbitkan ‘Surat Persetujuan Bertayar (SPB) mewalibkan Shipper untuk: 1 Melampirkan Laporan Hasii Verifikasi (LHV) dari surveyor yang ditunjuk Pemerintah yang berisi asal sumber batubara dari PKP2B atau |UP OP yang sudah bersertifikat CnC (copy sertifikat CnC) 2. Telah membayar Royalt/DHPB di muka sebelum kapai berangkat (copy bukti bayar royalt/DHPB).——_ ‘Atas perhatian dan kerjasama Saudara, diucapkan terima kasih. Tembusan 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 2. Menteri Perhubungan 3. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri sedis {Seaman re | nus aefueUD WIM} ["szovewouw-dev/vtoz ["_ovednm ansnv| zofeaiouin- de /¥i0z ‘i Tunaresoae sieuy | eza/evoun-dnv/rtoe weraveir| wunuoresoger sey | 2zofeqeunn-dmv/vt07 ‘euinduy ox] “win0}e209e7 syeUY Zo/eque dev/vior | vemera yeunpeu| anpereogei sie | storeqeuM-dmv/rtox | ___He#09 PFN) Tunpovesoqe seu | 90 Tee ‘Vemewan vepeg| Tnoeroger euy | stOfeqiouNN-dmy/yTOe "mivolved iy AONE | "vro/eqoun-dnv/vtoz_| ui IPA] JOVEAYLOA Eto/epouNn-dmy/¥tOr, 4 S 20,e4y9A ‘zrofeqiaunn-deow/ytO7 a 201A ‘Troseqaunn dmv /vtOr busting} TaNeRULEA, ‘c00/eqouI-dnv/vt02 ene Apr ESC TEIN sareansane ame epaerns wera TOIEWHOA Zoofewouwn-dnv/ri0z emp UHH TREAIEA S00 /eGSUIA- AY /OTOE pewwekdos njoo] JOVeHYLAA ‘Soo/eqiounn-dev/ptOz ounnen. 9 Tae aaa Tae ERAN eaeacee hee mere EATEN [eee | —_sinnoay Senet! teenie: | cme f, eng ex ekpuiy i) sean Jodonans eWwEN eben were [siete — | ecuounn uoiya“dox-on | ueyeruogewen . (0TOZ NNHV CT ON IWGS3 N3WUad NVO PTOZ NNHVL TSP “ON VauaNIIN N3ndicuad IVNS3S VEUSNIW Id ISVULSID3U3L ONVA ISVAISREZA TISWH NYYOdV1 LGUaNad VLUIS VUVENLVE NVIVNINAd SVLLNYNM NYG SVLITVNX VSITYNY ISVHISIIA WNYSHVI3d NJON3dGNI YOAIAUNS UV. TOPE UIAS/ TOL neva] pro quesoa oe | vtoz/ara/oe/vosor e1savopul sonanuns ‘rtoz s9quasoa 0€ wtoz/ara/oe/x 6voT A _wasse 2 _seRiue, equoun veiia “denon | ueeyssrueg cwen |

Anda mungkin juga menyukai