Anatomi Dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi Dan Fisiologi Sistem Endokrin
A. Struktur
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin
melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ
internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas
(kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.
Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar
endokrin termasuk :
1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus
D. Karakteristik
Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur
tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon disekresi
dalam salah satu dari tiga pola berikut :
(1) sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol adalah
contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun pada
malam hari.
(2) Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti
bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan
siklus menstruasi.
(3) Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat
lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif atau
negatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal.
Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia.
Hormon hanya mempegaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang
melalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen.
Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormone dari kelenjar
lainnya. Hormone secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan
diekskresi oleh ginjal.
Degenerasi
Idiopatik
Dampak yang ditimbulkan oleh kondisi patologis diatas terhadap kelenjar endokrin dapat
berupa:
a. Perubahan bentuk kelenjar tanpa disertai perubahan sekresi hormonal
b. Peningkatan sekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin sering
diistilahkan dengan hiperfungsi kelenjar.
c. Penurunan sekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, dan diistilahkan
dengan hipofungsi kelenjar.
Adanya hubungan timbal balik antara kelenjar hipofise sebagai master of gland
dengan kelenjar targetnya, hipofise terhadap hipotalamus serta jaringan atau organ
sasaran dengan kelenjar target, memungkinkan penyebab dari suatu kasus dapat lebih dari
satu; artinya mungkin saja penyebab ada pada jaringan/organ sasaran, atau pada kelenjar
target, ataupada kelenjar hipofise atau hipotalamus. Oleh karena itu, untuk tujuan
kemudahan dalam penanggulangannya maka dalam setiap kasus akan di dipaparkan
kemungkinan penyebabnya baik yang bersifat primer, sekunder,atau tertier.
Penyebab yang bersifat primer bila penyebabnya ada pada kelenjar penghasil
hormon itu sendiri. Bersifat sekunder, bila penyebabnya ada pada kelenjar di atasnya.
Bersifat tertier, bila penyebabnya di luar primer dan sekunder seperti penggunaan obat-
obatan tertentu ataupun kelainan pada organ tubuh tertentu yang dapat mempengaruhi
fungsi kelenjar.Seperti bila terjadi peningkatan ACTH (hormon hipofise) pada serum
yang akan menyebabkan hiperfungsi kelenjar adrenal sehingga terjadi hipersekresi
hormon-hormon adrenal maka penyebabnya disebut sekunder.Disebut penyebab primer
bila penyebapnya ada pada kelenjar adrenal sendiri. Disebut tertier bila penyebabnya
diluar kedua penyebab diatas. Misalnya, pengunaan obat-obatan yang dapat merangsang
ACTH atau merangsang sekresi hormon adrenal. Untuk pemahaman yang lebih baik
tentang patofisiologi berbagai kelainan endokrin, ada dua hal utama yang harus dipahami
dengan baik.Efek dari setiap hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin terhadap
jaringan endokrin dan terhadap jaringan atau organ sasarannya.Fungsi organ/jaringan
sasaran dari setiap hormon.
http://ismar71.wordpress.com/2007/12/12/anfis-sistem-endokrin-2/