Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATA KULIAH UTILITAS

HIGH TEMPERATURE REACTOR (HTR)

Disusun oleh :

Umi Suprihatin Fatmala 1141420046

Satria Winanda 1141420042

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

2017
ABSTRAK

High Temperature Reactor (HTR) atau Reaktor Temperatur Tinggi adalah suatu jenis reaktor
untuk mendapatkan suhu pendingin (gas He) yang tinggi ( 950C). Salah satu kemungkinan aplikasi
HTR adalah kogenerasi untuk menghasilkan uap suhu tinggi dan tenaga listrik, yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi untuk industri dimasa datang.Makalah menjelaskan
perkembangan Reaktor pendingin gas dan moderator grafit dari permulaan jenis GCR sampai
kepada HTR. Kedudukan HTR sebagai breeder Thermis memiliki prospek yang baik dimasa depan.
HTR sebagai reaktor yang sudah kompettitif di Amerika Serikat masih bisa dinaikkan kemampuannya
untuk waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN

Reaktor Temperatur tinggi (RTT) atau High Temperature Reactor (HTR) atau High
Temperature Gas-Cooled Reactor (HTGR) adalah suatu jenis reaktor untuk mendapatkan suhu
pendingin (gas He) yang tinggi (95OC). Selain itu, RTT dikembangkan untuk menghasilkan listrik
dan untuk membuat bahan bakar (fisil) baru U-233 dari bahan fertil Th-232.
Dengan kemampuan RTT menghasilkan panas suhu tinggi, maka sangatlah mungkin reaktor
ini menghasilkan uap air dan tenaga listrik. Uap air pada suhu sampai 530C dan 17 MPa dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi untuk industri, seperti misalnya dalam industri kimia
atau gasifikasi lurgi batubara. Selain itu panas yang dihasilkan juga dapat digunakan untuk proses
pembuatan SubstituteNatural Gas (SNG, 36 MJ/m3) atau gas sintesis (CO, H2, 9-11 MJ/m3) dari
lignite atau batubara keras pada suhu diantara 700 - 900C. Reaktor temperatur tinggi ini diharapkan
menjadi reaktor yang paling menjanjikan untuk menghasilkan energi panas sampai 95OC tanpa
mengeluarkan gas CO2 yang dapat mengakibatkan efek rumah kaca, maupun gas-gas lain seperti
sulfur oksida dan gas nitrogen oksida yang dapat mengakibatkan efek hujan asam. Oleh karena itu
RTT merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi nasional melalui deversifikasi
energi yang bersih, serta dapat menunjang penghematan ( konservasi ) energi konvensional.
Disisi lain, mengingat temperatur operasi RTT yang cukup tinggi, maka dibutuhkan bahan
bakar yang stabil baik secara mekanik, kimia dan fisika terhadap suhu yang tinggi, serta stabil
terhadap pengaruh fragmen-fragmen hasil fisi dan netron selama iradiasi. Untuk memahami sifat-sifat
dan unjuk kerja bahan bakar selama iradiasi, maka perlu dilakukan pengkajian karakteristik dari
bahan bakar RTT.
Sebagai bahan bakar RTT digunakan bahanbakar bentuk partikel berlapis ( coated particle )
dengan diameter 500 - 600 yang berisi kernel bahan bakar UO2atau bahan dapat biak (ThO2atau
ThC2) yang terdispersi dalam matriks grafit.Dalam 1 kernel berisi UO2 + ThO2atau dalam partikel
berlapis berisi kernel UO2dan kernel ThO2. Penambahan kernel bahan dapat baik dari Thorium
dimaksudkan untuk tujuan pembuatan bahan bakar dapat belah baru yaitu U-233. Selanjutnya bahan
dapat belah U-233yang dihasilkan dari pembiakan Th-232dapat didaur ulang sehingga dapat menghemat
kebutuhan bahan bakar dapat belah U-235.
High Temperature Reactor (HTR) adalah reaktor yang didesign dengan 2 tujuan:
1. Menghasilkan Iistrik (sebagai PLTN),
2. Memanfaatkan persediaan Thorium di dunia, yang berlipat kali lebih banyak dari persediaan
Uranium yang biasa digunakan dalam PLTN umumnya sekarang.
Ada beberapa jenis HT R yang diperkembangkan di dunia saat ini, dan HTGR (High Temperature
Gas Cool ed Reactors) yang dibuat Amerika Serikat merupakan jenis yang sangat kompetitif saat ini.
Posisi HTR terhadap reaktor-reaktor lainnya merupakan posisi tersendiri dalam arti kata bahwa:
1. HTR dalam jangka panjang bisa tidak tergantung dari bahan bakar Uranium
2. Dapat diperkembangkan ke arah breeder thermis. Jadi seandainya bahan bakar Uranium di alam
sudah sangat mahal di satu pihak dan reaktor cepat belum bisa komersil, maka HTR akan menjadi
satu-satunya jawaban dalampenggunaan PLTN untuk memenuhi kebutuhan Iistrik di dunia.
Dari data-data yang bisa terkumpul maka HTGR tidak akan begitu terpengaruh dengan kenaikan
harga U3O8 berlainan halnya dengan LWR.
BAB II ISI

I. PERKEMBANGAN REAKTOR DENGAN PENDINGIN GAS DAN MODERATOR GRAFIT


Gas Cooled Reactor (GCR)
High Temperature Reactor (HTR), yaitu sesuai dengan namanya adalah reaktor untuk
mendapatkan temperatur dari zat pendingin setinggi mungkin. Untuk reaktor temperatur
tinggi ini maka yang cocok adalah gas sebagai zat pendingin dan grafit sebagai
moderator.Reaktor jenis ini dimulai digunakan di Inggeris sebagai GCR. Di Inggris, maka
jenis "gas cooled-grafits moderator reactors" dimulai dengan Reactor Colder Hall.
Waktu reaktor ini dibuat, maka tujuan utamanya adalah mendapatkan reaktor ukuran
terkecil yang bisa sesuai dengan U-alam, sehingga dipilih grafit sebagai moderator
(merangkap bahan struktur). Penggunaan udara sebagaicoolant semata-mata disebabkan tidak
terdapat cukupnya air di Inggris untuk reaktornya.
Energi panas yang dihasilkan dari sini adalah harga maximum yang dipindahkan dari
bahan bakar Uranium ke-CO2 (pengganti udara).Jelas bahwa fuel ratingnya harus diusahakan
untuk tidak cukup tinggi untuk bisa mengubah fasa U dari ke karena akan terjadi
perubahan ukuran (size) fuel element karena irradiasi dan temperatur. Hal tersebut akan
menyebabkan rusaknya fuel element dan terganggunya system aliran maupun keadaan
keamanan.
Dilihat dari arah reaktornya, maka pengaruh fuel rating dapat dibatasi oleh:
1. Ukuran channel
2. Heat transfer performance dari sistem (channel)
3. Kecepatan aliran
Yang satu sama lain sebenarnya dapat mengatur suhu ditengah-tengah fuel elemenagar berada
di bawah batas yang di tentukan.
Advanced Gas Cooled Reactor (AGR)
Dengan mempertinggi kemampuan teknis dari ketiga hal tadi fuel rating bias dinaikkan.
Jadi masalah batas tem fuel yang menentukan lebih dahulu dari pada daya pompa gas itu
sendiri. Demikianlah satu seri jenis Gas Cooled Colder Hall masih bisa dibuat dengan fuel
rating yang lebih baik, sampai pertimbangan ekonomis memerlukan kenaikan fuel rating yang
lebih tinggi lagi, dengan jalan mengadakan enrichment ke dalam Uranium. Hal ini dari segi
ekonomi neutron juga memungkinkan penggunaan bahan stainless steel untuk cladding yang
jauh lebih baik dari magnox, sehingga bisa menaikkan lagi temperatur coolant (zat penghantar
panas), kecuali kwantita panas, juga jadi effisiensi thermis, karena bisa menaikkan
temperature uap yang dialirkan ke Turbin. Demikianlah lahir reaktor jenis AGR (Advanced
gascool ed Reactor) dengan bahan bakar Uranium enriched, gas dan moderator tetap (CO2
dangrafit). Prototype dari AGR terdapat di Windscale dengan daya 33 MWe, sedangkan
untuk jenis komersialnya yang pertama Dungeness.
High Temperature Reactor (HTR)
Parallel dengan perkembangan GCR ke arah AGR maka Inggris juga
memikirkanperkembangan ke arah HTR (High Temperature Reactor) yaitu untuk
mendapatkan temparatur gas lebih tinggi lagi, yaitu cukup tinggi untuk bisa membuat
operasinya jenis turbin uap modern (dengan temperatur 600 C), maupun turbin
gas.Kemudian dengan pertimbangan bahwa enriched fuel bisa dipakai, maka bila
dipertimbangkan juga untuk memasukkan fertile material (dalam hal ini Thorium) yang
akandiubah menjadi U233 yaitubahan fossil buatan. Demikianlah potensi GCR dinaikkan
dengan lahirnya HTR.
Sebagai moderator untuk temperatur sangat tinggi bisa dipakai, grafit atau beryllium
sedangkan coolant: Helium. Proyek Inggris ini yang dibantu oleh beberapa Negara-negara
Eropa (OECD) disebut Project Dragon yaitu untuk meneliti feasibility HTR.Reaktornya
dibangun di Winfrith, dengan modal sekitar $38 juta.
Dalam symposium "Nuclear Energy Costs and Economic Development" (October1969)
halaman 75 dikemukakan bahwa T gas outlet -800 C. Perubahan dariGCR/ AGR ke HTR
memerlukan perubahan bentuk fuel element. Bila AGR menggunakanjenis fuel element lama
yaitu fuel material dalam keadaan homogen diselubungi selongsong (Cladding ), maka HTR
menggunakan jenis "cooled particles", dimana sedapat mungkin produk fissi di tahan di
dalam partikel-partikel tersebut. Sebagai bahanpembungkus partikel digunakan Silicon carbid
dan sebagai bahan pengikat (bondingmaterial) seluruh partikel_partikel yang terbungkus satu
sama lain digunakan grafit.Kesemuanya ini membentuk fuel elemen-elemen ini secara
kompak diperoleh bentukmendekati reaktor homogen, yaitu bentuk yang ideal untuk reaktor
Thorium (yangmembutuhkan inventory besar).
Di Amerika Serikat penelitian untuk penggunaan reaktor jenis gas cooled dimulaidengan
percobaan untuk meneliti feasibility direct cycle reactor untuk propulsi pesawat terbang, di
dalam rangka Heat Transfer Reactor Experiment, yaitu untuk mendapatT gas out = 1640F
(sekitar 900 C), sedangkan untuk tujuan pembangkit Iistrik dimulai dengan pembuatan
"Experimental Gas Cooled Reactors" (EGCR) dan PeachBottom EGCR serupa dengan AGR
Inggris kecuali menggunakan He sebagaicoolant enrichment 12,5%. Karena kesukaran
teknis pembangunan EGCR tidaksampai selesai. Peach Bottom yang semula direncanakan
mempunyai enrichment 13,8%akhirnya dinaikkan menjadi 93,16%. Daya 40 MW, kritik
1966, konstruksi dimulai tahun 1962. HTGR dengan daya besar mulai diperkembangkan
tahun 1965.Untuk itu dibangun reaktor Saint Vrain (1968) yang diharapkan kritik tahun 1971
(Directoryof Nuclear Reactors), yang merupakan reaktor komersil yang pertama.
Tujuan dari HTGR Amerika Serikat seperti HTR umumnya adalah menghasilkan listrik
dan membuat bahan bakar (fissile) baru U233 dari bahan fertile Th232. U233 iniakan digunakan
untuk bahan bakar HTGR dengan tambahan U235 bila masih diperlukan.Bila Pu239 yang
dihasilkan dalam reaktor thermal sekarang dari bahan fertile U238,hanya akan mempunyai
nilai yang baik bila digunakan pembuat Pu239 kembali dalamreaktor cepat, dan tidak baik
dalam reaktor thermal, maka pembuatan U233 dari Th232sangat cocok dengan menggunakan
reaktor Thermis maupun reaktor cepat. Oleh karena itulah usaha merubah Th232 menjadi U233
perlu diusahakan dalam reaktor thermissekarang yang sudah diketahui teknologinya lebih
baik dibanding dengan reaktor cepat.
Tujuan pembuatan U233 tidak bisa hanya dimaksudkan untuk penaikan persediaan bahan
fertile, karena Pu239akan Iebih banyak Iagi terbentuk. Akan tetapi perbedaannya U233 bisa
digunakan sebagai pembiak dalam reaktor Thermal maupun Cepat.Oleh karena itu
prospeknya lebih besar seandainya reaktor cepat tidak bisa cepat dibuat secara komersil.
Cycle Th232 memerlukan inventory (bahan fissile permulaan)yang sangat besar. Itulah
sebabnya enrichment perlu tinggi untuk bisa mengusahakan reaktor kritik. Akan tetapi ini
dikompensir oleh terbentuknya U233 sebagai bahan bakar yang baru.
Di Jerman Barat HTR diperkembangkan dengan melalui reactor AVR (Arbeits-
gemeinschaft VersuchsReaktor GmbH) yang muncul pada tahun 1966. Reaktor ini
serupadengan reaktor DRAGON dan Peach Bottom di dalam menggunakan Helium sebagai
zatpenghantar panas (coolant) dan berbeda dalam hal bentuk fuel elemennya yaitu
AVRmenggunakan fuel element berbentuk bola-bola kecil, karena itu jenis reaktor ini biasa
disebut juga pebble bed reactor. Bahan bakar HTGR Peach Bottom adalah serupa dengan
bahan bakar DRAGON yaitu berbentuk tongkat kecil-kecil (fuel element) yang di isi dengan
partikel-partikel kecil yang diisi dengan uranium atauThorium.AVR tadi merupakan Reaktor
Experimental (Demonstration) dan selanjutnyauntuk tahap prototypenya Jerman
merencanakan membangun THTR (Thorium HighTemperature Reactor).

II. PEMILIHAN BAHAN-BAHAN REAKTOR DAN DATA-DATA TEKNIS


Seperti diketahui HTR menggunakan gas sebagai zat pengantar panas dan grafit sebagai
moderator.Kedua zat tersebut dianggap zat yang paling sesuai untuk beroperasi pada temperatur
tinggi. Dibandingkan dengan bentuk fasa lainnya, maka fasagas memiliki massa jenis dan panas
jenis yang terkecil juga koeffisien perpindahan panasnya, yang menyebabkan buruknya sifat
menghantar panas dari gas.
Berikut adalah persamaan perpindahan panas dari arah fuel element sebagai tempatterjadinya
panas ke arah gas sebagai zat penghantar panas, yang akan digunakanuntuk membuat uap :
1 = ( )
Dimana :
1 = flux panas per satuan panjang
= Panjang fuel element
= Kecepatan aliran massa
Zat penghantar panas selama mengalir melalui core
Cp = Panas jenis gas
Tgas keluar = temperature gas waktu keluar dari core

Untuk 1 tertentu (yang di tentukan fuel rating), untuk mendapatkan kwantitas panas sebesar-
besarnya diperlukan M dan T gas yang besar.M dibatasi oleh kemampuan pompa/ harga
pompa.T gas dibatasi oleh panjangnya fuel element. Daya pompa untuk mengalirkan gas melalui
core akan naik dengan dengan naiknya tekanan gas. Tekanan gas yang tinggi diperlukan untuk
memperbanyak massa gas yang mengalir. Akan tetapi kenaikan ini tidak linear, melainkan
kenaikan daya pompa adalah relatif lebih kecil. Jadi penggunaan tekanan gas yang besar bisa
dilakukan, yang hanya akan dibatasioleh kemampuan container (core + Circuit I) yang diisi gas.
Contoh pada Colder Hall Pgas = 100 psi (7 kg/cm2) dimana tankinya (vessel)di design untuk
P=10 atm.
Seperti tadi disebutkan gas memiliki parameter-parameter fisis yang jelek dilihat dari arah
heat transfer. Akan tetapi dari sudut nuklir dan kimia, gas memiliki keunggulan.
H2O mengadakan reaksi dengan grafik, sehingga perlu diadakan bungkus darilogam untuk
tempat coolant mengalir, dan ini akan memperbesar absorpsi neutron.Absorpsi neutron oleh H2O
juga lebih besar dari pada oleh gas, dimana bila aliran zat pendingin berhenti jelas kritikalitas
akan naik dan temperatur pendingin akancepat naik.
Untuk gas perlu dipilih yang memiliki sifat:
a. Absorpsi neutron keciI
b. Tidak mengadakan disosiasi oleh radiasi
c. Tidak bereaksi dengan grafit dan sebagainya .
Untuk itulah mula-mula dipilih CO2.Sebagai fuel element dipilih U alam (Iogam) dan
cladding paduan logam Magnesiumdengan penampang absorpsi 1.5 dari Aluminium dan agar bisa
tahan terhadap korosidigunakan campuran logam Magnesium tersebut.
Untuk reaktor dengan zat pendingin gas perlu diperhatikan faktor kebocoran gasyang cukup
besar, khususnya untuk Calder Hall dengan ukuran vessel yang sangatbesar (Diameter 37 fext,
tinggi 70 ft) dimana tiap hari hilang 1 ton gas CO2. Itulah sebabnya perkembangan selanjutnya
dari gas Cooled reaktor perlu ukuran yangIebih kompak dengan memberikan
enrichment.selanjutnya pemberian enrichment yangcukup tinggi akan memberi kesempatan untuk
mengadakan breeding pada Thorium.
Sebanyak 22 buah reaktor jenis Colder Hall telah beroperasi di Inggris yangsetelah
penyempurnaan mempunyai karakteristik berikut (Sizewell ):
Reaktor Size well :
Daya 2 x 290 MWe
1. Bahan bakar :
Uranium alam berbentuk tongkat logam
Uranium yang di bungkus dengan campuran logam Magnesium

2. Pressure vessel, Site welded


3. Online fuelling machine
4. Thermal efficiency 30,5% (Calder Hall masih 18%)
5. Power density 0,81 kw/liter
6. T coolant keluar = 241,68 C
7. Temperature uap pada turbin Hp 250F superheated
8. BU 3120 Mwd/ton

Inggris merencanakan menggunakan jenis AGR untuk pembangkitan Iistriknyasebesar 8000


Mwe.Seperti sudah dikemukakan parallel dengan pengembangan kearah AGR juga Inggris
memperkembangkan kearah HTR.
Proyek Dragon telah melakukan feasibility study untuk HTR dengan daya di atas500 Mwe,
yang serupa dengan AGR dalam hal:
a. Penggunaan vessel concrete pre-stressed
b. On load fuelling machine
c. Moderator grafit
d. Cool pad boilers
Perbedaannya :
a. Fuel assembly: Coated particIes
b. Zat pendingin He, karena tidak ada reaksi dengan grafit, maka reaktor mampu beroperasi
pada temperatur lebih tinggi.
c. Coolant flow arah atas bawah
d. P isi circuit = 800 psi
e. Steam Condition serupa dengan untuk konvensionil
f. Power density 5,8 kw/liter yaitu lebih dari 2 kalinya pada AGR.
g. Enrichment 5% dan bukan 2,3% (seperti AGR).
Sedikit catatan bahwa Prancis juga mempunyai program dalam GCR seperti Inggris,akan
tetapi terakhir ada pemilihan ke PWR. Fuel element untuk Dragon merupakan bola-bola kecil
(particIes) yang diisi oleh bahan fissile (U235) atau fertile (Th232). Bola-bola kecil ini dibungkus
oleh berlapis-lapis bahan Carbon yang diselingi oleh Silicon Carbon.Bahan fissile/fertile tadi bias
dalam bentuk Carbit/persenyawaan dengan Carbon, atau oxyd. Keseluruhan bola-bola kecil tadi
membentuk fuel rod dimana di sebelah Iuarnya terdapat massa grafit. HTR pada permulaannya
diperkembangkan untuk system thermis, untuk Cycle dengan U235 maupun U233.
Oleh karena ada kemungkinan naiknya biaya reprocessing maka Inggeris merencanakan
penggunaan enrichment rendah.Susunan core dari Dragon adalah: Susunan dari blok Hexagonal
yang terisi dengan fuel channel dimana terdapat fuel rods yang tersusun mengelilingi lobang di
tengah yang digunakan tempat coolant mengalir.
Aliran coolant dari atas ke bawah dimaksudkan agar bisa dilakukan on load refuelling, dan
dalam hal ini temperatur di bagian atas core 300 C.
Tujuan utama dari pengembangan AVR adalah untuk mendemonstrasikan sifatfeasibilitas dan
safety dari HTR untuk jenis fuel element yang mengalir (Pebble bed), dan untuk mendapatkan
pengalaman mendesign, mengkonstruksi dan operasi bagi pengembangan selanjutnya.
Berdasarkan laporan dalam G.C. terbukti bahwa:
1. Reaktor AVR memiliki inherent safety dalam hal ini perubahan semata-mata dari aliran gas,
posisi control rod, feed water supply ternyata tidakmengakibatkan perubahan temperatur
maupun daya yang berarti.
2. Blowers di matikan (September 1970) dan control rod untuk shut down terangkat.Maka
reaktor dapat kembali ke keadaan kritik setelah 23,5 jam, sedang dayaselama transient
tersebut tidak melebihi 1,8 Mwe terhadap 15 Mwe (dayasemula).
3. Availabilitas : 1969 : 71 %
1970 : 84,5%
4. B.U. ada yang melewati 124.000 Mwd/ton
5. Aktivitas gas pendingin 10-1 Ci/Nm3 atau 200 Ci dalam seluruh circuit.Aktivitas ini semata-
mata disebabkan gas-gas mulia. Sebegitu jauhtak adaproduk fissi lainnya masuk ke dalam
circuit.
Selama operasi menunjukkan aktivitas pada coolant terus menurun dan mencapai hanya
stasioner (5 Ci / Mw), yang diduga ini berasal dari adanya kontaminasi uranium pada Coated
particles ketika mengalami proses fabrikasi.
Berdasarkan pengalaman di atas maka Jerman Barat dengan melalui Julich Nuclear Research
Establishment dan BBK dan Euratom telah merencanakan prototype dari reactor THTR sebesar
300 Mwe yang diharapkan kritik tahun 1976.Prinsip dasar dari AVR tetap digunakan dalam
THTR.Kelainan reaktor pebble bed dengan reaktor-reaktor jenis lainnya adalah bahwa bahan
bakar yang berbentuk bola tersebut senantiasa dalam keadaan mengalir, samahalnya dengan
coolant.

Dari core bola-bola bahan bakar dilakukan ke dalam "Fuel Circulating Facility" dengan cara
gravity. Setelah melalui tahap-tahap tertentu (Iihat gambar) maka bola-bola dikembalikan ke dalam
core.Bola-bola bisa dialirkan ke atas/ke samping dengangerakanberputar (rotary) seperti sekrup.
Alat penyaluran bola-bola ini akan perlu sering kali diganti, oleh karena banyaknya pengaturan
gerak sistem tersebut. Oleh karena itu circuit sedemikian rupa sehinggamudah dilepas.Dengan
sendirinya ada alat-alat bantuan (misalnya depresurizer)untuk melaksanakannya.

Perbedaan HTGR dengan jenis HTR di Eropa adalah HTGR menggunakan enrichment sangat
tinggi (mendekati 100 % ). Pertimbangan Amerika adalah bahwa harga enrichment tinggi dengan
enrichment rendah bila dilihat dari isi U235 di dalamU itu tidak begitu besar. Sehingga dalam hal ini
akan lebih baik bila digunakan enrichment tinggi. Bentuk bahan bakar untuk HTGR hampir
menyerupai Dragon Inggris, bedanya bila pada Dragon Coolant mengalir didalam fuel element
(Iubang konsentris), maka pada HTGR, Coolant mengalir melalui channel khusus yang disediakan
untuk itu di dalam core.
Di dalam core dari HTGR maka massa dimana terdapat channels yang diisi fuel element dan
tempat coolant mengalir seluruhnya merupakan grafit. Fuel element-element tadi berisikan partikel-
partikel yang diselaputi 2 lapis carbon pyrolitic dansatu sama lain diikat dengan low density carbon.
Dengan demikian susunan fuel pada HTGR Iebih mendekati ke bentuk core homogen.
Dalam core dari HTGR ini maka grafit berfungsi sebagai:
1. bahan struktur
2. cladding
3. moderator
Keuntungannya :
1. Komponen grafit dalam core bisa menahan temperatur sangat tinggi tanpa menderita
kerusakan.
2. Parasitic Capture diperkecil karena tak ada bahan logam.
3. Lebih besar heat transfer surface dari pada heterogeneous core.
4. Bisa di gunakan fuel element besar 3,5 - 4,5 inch (diameter) berikut adalah "kemampuan" dari
H. T.G.R. :
1) . = 40 - 46 %
2). b. u. 60.000 - 200.000 Mwd/ ton
3). C.R. dari Th ke U233 0,60 _ 0,97
4). Breeding ratio 1,07
5). Specific power 450 Kwe/kg U235
6). Fuel life time 6 tahun

III. PROSPEK TEKNOLOGI HIGH TEMPERATURE GAS REACTOR (HTGR)


Pada permulaan dari Naskah ini disebutkan bahwa HTGR sudah kompetitif saat ini. Ini kami
dasarkan pada data-data sampai dengan 1971, dimana reactor Fort Saint Vrain dengan daya 330
MWe akan sudah beroperasi an tara 1972 - 1973.Reaktor ini di design berdasarkan hasil-hasil
yang diperoleh dari Peach Bottom. Sementara Reaktor Saint Vrain sedang dikonstruksi oleh
Amerika Serikat telahdibuat juga design HTGR untuk kelas 5000 MWe dan 1000 MWe.
Untuk kelas 1000 MWe ini di rencanakan akan beroperasi tahun 1979 - 1980.
Temperature :
a. Maximum temperature di tengah (Pusat) cylinder of element diperhitungkan 2189F (+80F
at midplane) denganengineering factor:
Reference design 2632F
Back up design 2477F (masih di bawah allowable 2732F)
b. Coolant reference design 1208F
Back up design 1146F
c. Graphite maximum (midplane)
Back up design 1703F (928C)
Reference 1832 (1083)
padakondisi exit :
Back up design 1861 F (1026C)
Reference 1983 (1083)
Grafit mencair 3500C

Performance 1st Circuit


Tinjau dari arah coolant (He).
He memiliki Penampang reaksi neutron yang sang at kecil, stabilitas terhadap kenaikan temperatur,
dan tak bereaksi dengan segala jenis bahan struktur. He harus mendapatkan perhatian khusus dari arah
ketidakmurnian (impurities), khususnya Ar40, yang bisa jadi Ar 41 kena radiasi neutron.
He bisa dikontaminasi oleh uap H2O, CO2, CO, O2, H2, N2 dan hydrocarbonkarena kebocoran
pada valves, seals, heat exchanger tubes, out gassing of the graphite.Antara He dan graphite umumnya
tak ada reaksi. Juga dalam keadaan irradiasi dimana ion He (excited) dihasilkan.
Untuk coolant ada purification system terhadap zat-zat radioaktif maupun impurities.Produk fissi
kecuali gas-gas adi (kripton &Xe) dan Tritium dilepaskan oleh High temperature filter absorber Unit
H2O dan CO2 dihilangkan oleh "dryer".Kr, Xe dan chemical impurities (C, O, H, N) dihilangkan oleh
low temperature (cryogenic) absorber Purification System ini merupakan side stream fIow dengan
flow 935 Ib/hr, pada full load.
He yang sudah dimurnikan ini dikembalikan ke 1 st Circuit sebagaj purge gasuntuk circulator
seals, control rod drive, nozzl e, penetration terhadap PCRV.

Performance 2nd Circuit


2nd Circuit serupa dengan pada PLTN jenis lainnya, diisi uap air yang perlu dihindarkan adalah
kebocoran dari steam generator, karena uap H2Oakan bereaksi dengan grafit juga bahan bakar
(korosi).
Pengalaman Reaktor Peach Bottom
150 hari pertama, loop activity di bawah 0,3 Ci sampai pada inspection periode pertama tersebut
dimana aktivitas naik dalam 2 jam menjadi 3 Ci. Ini disebabkan fuel element crock.
150 hari ke dua. Ternyata aktivitas naik menjadi 27,0 Ci. Juga disebabkan Sleeve Crocking.
Aktivitas ini masih dibawah design value (4225 Ci). Dalam periode 150 hari selanjutnya, ternyata
crocking makin sering.Ternyata seluruhnya 78 fuel element rusak.Ini disebabkan mengembangnya
fuel.
Perbaikan susunan fuel element selanjutnya diadakan, dan pengisian reaktor denganfuel baru telah
diadakan (2nd Core ini telah beroperasi 900 hari (design lifeture) dengan hasil baik.Di sini aktivitas
pada 1 st circuit di bawah 0,4 Ci.
BAB III KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai